Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH ASKEB 4 ABORTUS


BAB 1
PENDAHULUAN
                                                                                     
1.1   Latar Belakang
                 Dalam negara berkembang pada kehamilan tidak selalu berjalan dengan lancar dan baik, salah satunya terjadi abortus. Sehubungan dengan ini dan mengetahui sedini mungkin tanda-tanda terjadi abortus. Saat ini masih besar matluntt Slager dan Eistman “Abortus terjadi sekitar 10% dari keharnilan, dm abortus terjadi pada bulan ke 2-3 mencapai 80%.
Di Indonesia, bedasarkan undang-undang melakukan abortus buatan dianggap suatu kejahatan, merupakan tindak pidana yang terlasana. Akan tetapi abortus buatan sebagai tindakan pengobatan apabila itu salah satunya kalau untuk menolong jiwa dan kesehatan ibu serta sungguh sungguh dapat dipmggungjawabkan, dapat dibenarkan dan biasanya tidak di tuntut.
       Indikasi medis akan berubah-ubah menurut perkembangan ilmu kedokteran untuk melaku kan abortus, ada pula indikasi yang bersifat sosial, medis, hermenier, dan igenetis bukan semata-mata untuk menolong ibu, tetapi juga dengan pertirnbangan keseiamatan anak, jasmani, dan rohani.
Menurut beberapa penelitian, abortus abortus buatan paling banyak dilakukan orang golongan wanita yang bersuami, disebabkan karena banyak anak. tekanan ekonomi, dan sebagainya.
Keputusan untuk melakukan abortus buatan harus diambil oleh sekurang-kurangnya dua orang dokter dengan persetujuan tertulis dan wanita hamil atau suaminya atau keluarganya yang dekat dan dilakukan di suatu rumah sakit yang mempunyai cukup fasilitas untuk menger jakannya.





2.1 Rumusan Masalah
            Dari latar belakang yang ada berikut rumusan masalah yang dapat dipaparkan,
            1. Apa yang dimaksud dengan abortus ?
            2. Apa penyebab terjadinya abortus ?
            3. Bagaimana penatalaksanaan dari terjadinya abortus ?

2.2 Tujuan
            Berikut tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makah ini,
            1. Untuk mengetahui maksud atau definisi dari abortus.
            2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya abortus.
            3. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari terjadinya abortus.














BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.Definisi
            Abortus Adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.( Sarwono,2002:145 )
            Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (sarwono, 2009:460)
Keguguran atau abortus adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan kurang dari 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.(Manuaba,2010:287)
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. (Mansjoer Arif, 2001:260)

2.2.Klasifikasi
Abortus dapat dibagi atas 2 golongan ( Rustam Mocthar 1998:211 )
1.  Abortus Spontan
           Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului factor-faktor mekanis ataupun medialis, semata-mata disebabkan oleh factor-faktor alamiah.
                  Macam-macam abortus spontan:
a.       Abortus Kompletus (Keguguran lengkap) Adalah seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua    dan fetus) sehingga rongga rahim kosong.
b.      Abortus Incompletus (Keguguran bersisa) Adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua dan placenta.
c.       Abortus Insipien (Keguguran sedang berlangsung) Adalah abortus sedang berlangsung dengan ostium eksternum dan internum sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
d.      Abortus Iminens (Keguguran membakat) Adalah abortus membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obatan.
e.       Missed Abortion Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada      dalam rahim yang tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
f.        Abortus Habitualis (Keguguran berulang) Adalah keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.
g.      Abortus Infektiosus dan Abortus Septik Adalah keguguran yang disertai infeksi genital. Abortus septic adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toxinnya kedalam peredaran darah atau peritoneum.

2.       Abortus Provokatus
                             Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat. Abortus ini dibagi dua :
a.      Abortus Medialis
            Adalah abortus dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan akan membahayakan jiwa ibu ( berdasarkan indikasi medis ).
b.      Abortus Kriminalis
            Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.














2.3  Patofisiologi
Terlepasnya sebagian/seluruh jaringan plasenta


Janin kekurangan nutrisi dan O2
 


      Bagian yang terlepas dianggap benda asing
 


Rahim berkontraksi
 


       Perdarahan
 


      Pengeluaran seluruh konsepsi                                             Penegeluaran sebagian konsepsi


2.4  Etiologi
Penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor sebagai berikut :
  1. Faktor Pertumbuhan Hasil Konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan. Gangguan pertumbuhan hasil konsepsi dapat terjadi karena :
a.       Faktor kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom termasuk kromosom sex
b.      Faktor Lingkungan Endometrium
·         Endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi
·         Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.
c.       Pengaruh Luar
·         Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi
·         Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
  1. Kelainan pada Plasenta
a.       Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga plasenta tidak dapat berfungsi
b.      Gangguan pembuluh darah plasenta, diantaranya pada diabetes melitus
c.       Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah plasenta sehingga menimbulkan keguguran.

  1. Penyakit Ibu
Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan melalui plasenta
a.       Penyakit infeksi seperti pneumonia, tyfus abdominalis, malaria, sifilis
b.      Anemia ibu, melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menunjukkan sirkulasi retroplasenta.
c.       Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit DM
  1. Kelainan yang Terdapat dalam Rahim
Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam mioma uteri, uterus arkuatus, uterus septus, retrofleksia uteri, seviks inkompeten, bekas operasi pada serviks ( konasisasi, amputasi serviks ), robekan serviks post partum.

2.5 Gejala Klinis
Keguguran atau abortus yang dibahas adalah yang terjadi spontan dan bukan keguguran buatan. Dugaan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut :
  • Terdapat keterlambatan datang bulan
  • Terjadi perdarahan
  • Disertai sakit perut
  • Dapat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi
  • Pemeriksaan hasil tes hamil dapat masih positif atau sudah negatif.



Hasil pemeriksaan fisik terhadap penderita bervariasi :
1.      Pemeriksaan fisik bervariasi tergantung jumlah perdarahan .
2.      Pemeriksaan fundus uteri
·         Tinggi dan besarnya tetap dan sesuai dengan umur kehamilan
·         Tinggi dan besarnya sudah mengecil
·         Fundus uteri tidak teraba diatas symphisis
3.      Pemeriksaan Dalam
·         Serviks uteri masih tertutup
·         Serviks sudah terbuka dan dapat teraba ketuban dan hasil konsepsi dalam kavum uteri atau pada kanalis servikalis
·         Besarnya rahim atau uterus telah mengecil
·         Konsistensinya lunak.
2.5  Dampak
1.      Perdarahan (haemorrogrie)
2.      Perforasi
3.      Infeksi dan tetanus
4.      Payah ginjal akut
5.      Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie (perdarahan yang banyak) dan syok septik atau endoseptik (infeksi berat atau septis)
6.      Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah



2.6  Penatalaksanaan

 




























                                                                                                (Manuaba,2010:292)

2.7  Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Abortus
A.    Data Subyektif
Tanggal  : 1 Juli 2007              Jam : 09.00 wib
1. Anamnesa
Nama Klien     :   Ny. N
Umur               :   24 tahun 
Agama            :   Islam
Suku/bangsa    :   Jawa/Indonesia
Pendidikan      :   SMA
Pekerjaan        :   IRT
Penghasilan     :   -
Alamat            :   KebraonV/11 Sby
Nama Klien     :   Tn. M
Umur               :   26 tahun 
Agama            :   Islam
Suku/bangsa    :   Jawa/Indonesia
Pendidikan      :   SMA
Pekerjaan        :   Swasta
Penghasilan     : -


2.      Keluhan Utama  :
Ibu hamil yang pertama ,tidak haid 3 bulan. Mengalami perdarahan  berwarna merah segar dan encer setelah jatuh terpeleset dari kamar mandi dan perut bagian bawah nyeri sejak 1 hari yang lalu.
·         HPHT              : 8 April  2007

3.  Pola Hidup Sehari-hari
a.       Nutrisi
      Ibu mengatakan makan 2x sehari 1 porsi sedang dengan komposisi nasi, sayur, lauk. Minum 7-8 gelas per hari. Nafsu makan baik, kadang terasa mual ingin muntah.

b.      Pola Eliminasi
      Ibu mengatakan BAK lancar, warna kuning jernih, bau amoniak, tdak ada keluhan. BAB lancar setiap pagi, warna kuning , bau khas.
c.       Pola Istirahat
Ibu mengatakan tidur siang 2 jam (12.00 – 14.00) tidur malam 8 jam (21.00 – 05.00).
d.      Pola Aktifitas
Ibu mengatakan sebagai Ibu Rumah Tangga melakukan kegiatan seperti memasak, mencuci, menyapu.
e.       Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan tidak merokok, minum jamu, obat-obatan tanpa resep dokter.
3.  Riwayat Kesehatan Klien
a.                   Riwayat Penyakit yang Pernah atau Sedang Diderita
      Ibu menyatakan tidak menderita penyakit menular, menurun atau menahun seperti TBC, hepatitis B, Asma, jantung, Diabetes Militus, Hipertensi.
b.      Riwayat Kesehatan Keluarga
      Ibu mengatakan keluarga tidak menderita penyakit menular, menurun dan menahun. Keluarga tidak ada keturunan kembar.
  1. Data Objektif
  1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Td  :  90/70 mmHg
              N    :  80 x/ menit
               S    :  36,5º C
               RR :  20 x/ menit
               Tinggi Badan                       : 158 cm
Berat Badan                         : 51 kg            
Berat Badan sebelum hamil   : 50 kg
LiLa                                       : 23,5 cm
HPL                                     : 15 Januari 2008
         
2. Pemeriksaan Fisik
·        Rambut  : hitam, bersih, tidak terdapat nyeri tekan
·        Muka      : tidak ada chloasma gravidarum , muka sedikit pucat
·        Mata       : Konjungtiva pucat, sklera tidak kuning
·        Hidung   : bersih,tidak ada polip, septum nasi ditengah
·        Mulut     : tidak terdapat stomatitis, gigi bersih tidak ada caries
·        Leher      : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan vena jugularis
·        Dada      : tidak ada ronchi dan wheezing
·        Payudara            : bentuk simetris, mamae membesar, putting susu menonjol,                                       areola hiperpigmentasi, tidak terdapat benjolan.
·        Abdoment : belum tampak membesar, tidak ada bekas operasi SC. Fundus Uteri  belum teraba, terdapat nyeri tekan, terdapat his

·        Ekstrimitas: atas             : normal, odema tidak ada
                      Bawah         : normal, odema tidak ada, varices tidak ada
·           Genetalia         : terdapat perdarahan pervaginam, VT jalan lahir  ada pembukaan serviks, dan serviks teraba lunak.
·           Anus    : tidak terdapat hemoroid



3.      Pemeriksaan Penunjang
Hb                   : 10,6 gr%
HCG Urine     : Negatif

C.    Assesment
Diagnosa         : GIPooooo 12 minggu dengan Abortus
Masalah           : Ibu dan keluarga belum mengetahui bahwa ibu mengalami keguguran
Kebutuhan      : -Memberikan penjelasan secara hati-hati pada ibu dan keluarga agar tidak shock atas keadaan ibu dan janin.
-          Merujuk ibu ke RS
Diagnosa/ Masalah Potensial : Abortus Insipiens
Tindakan segera                      :- Kolaborasi dengan dr.Obgyn
                                                  -Pasien opname (MRS) bedrest
















D.    Penatalaksanaan

Intervensi
No.
Intervensi
Rasional
1.

2.

3.

4.
Jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan

Beri dukungan mental pada ibu dan keluarga.
Beritahu pada ibu dan keluarga bahwa ibu harus bedrest (MRS)
Kolaborasi dengan Dr.Obgyn

agar ibu dapat mengetahui mengenai keadaannya saat ini

agar ibu dan keluarga dapat bersabar dan dapat menerima kenyataan.
Agar ibu mendapatkan penanganan yang tepat di RS
Agar ibu mendapatkan penanganan yang tepat


            Implementasi
1.      Jelaskan pada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan bahwa ibu diduga mengalami keguguran.
2.      Beri dukungan mental pada ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga agar ibu dan keluarga dapat bersabar dan dapat menerima kenyataan.
3.      Beritahu pada ibu dan keluarga bahwa ibu harus bedrest (MRS) untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
-Beritahukan pada keluarga untuk menandatangani IC untuk merujuk ke RS
            4.   Kolaborasi dengan Dr. Obgyn agar ibu mendapatkan penanganan yang lebih tepat
             - Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila
perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila
perlu).
- persiapan kuretase




Evaluasi
Tanggal : 1 juli 2007                                       Jam : 10.00 WIB
S          : Ibu sudah mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan
O         : Ibu dapat mengulang semua penjelasan yang dijelaskan bidan sebelumnya.
A         : Ibu G1P0A0 UK 12 minggu dengan abortus insipiens
P          : - Kolaborasi dengan Dr. Obgyn
              - Pasien opname (MRS) bedrest
 - Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila
perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila
perlu).
  - Persiapan kuretase




















BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Dari pembahasan yang ada, maka kesimpulan yang dapat dimabil yaitu Abortus Adalah berakhirnya suatu kehamilan sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.( Sarwono,2002:145 ),factor penyebab abortus yaitu, faktor pertumbuhan hasil konsepsi,kelainan pada plasenta ,penyakit ibu serta kelainan yang terdapat dalam rahim. Untuk penanganannya yaitu terdapat tindakan konservatif dan definitive.

3.2  Saran
Sebagai petugas kesehatan kita hendaknya meningkatkan peran bidan pada fungsi sebagai pelaksana kebidanan, lebih meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki agar dengan mudah dan tepat dalam mendiagnosa serta menentukan tatalaksana dalam pananganan abortus.
Previous
Next Post »

Translate