Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KATARAK














A.  DEFINISI







ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KATARAK

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat
kedua-duanya, biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif serta sering
terjadi pada usia > 50 tahun.

B.  ETIOLOGI
1.   Kimia: keracunan kortikosteroid, ergot dan lain-lain
2.   Fisik: trauma mata
3.   Penyakit metabolik: diabetes mellitus, galaktosemi, distrofi miotonik
4.   Penyakit mata: glaukoma, ablasi, uveitis
5.   Genetik
6.   Usia  paling sering pada usila  oleh Karen degenerasi
7.   Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan risiko katarak

C.  MANIFESTASI KLINIK
1.   Penurunan tajam penglihatan secara progresif
2.   Penglihatan seperti berasap
3.   Bila katarak bertambah matang maka retina semakin sulit dilihat sampai
akhirnya refleks fundus tidak ada dan pupil berwarna putih.
4.   Stadium pada katarak senile:
a.   Katarak Insipien
1)   Lensa berbentuk bercak-bercak kerutu
2)   Kekeruhan ringan
3)   Penglihatan terganggu
b.   Stadium/matur
1)   Lensa cembung  iris terdorong ke depan
2)   Bilik mata dangkal

9









3)   Lensa bengkak  katarak intumesen  akibat miopioasi (baca dekat)
4)   Uji gangguan iris positif
c.   Stadium matur
1)   Kekeruhan pada seluruh lensa  akibat deposisi ion Ca
2)   Cairan lensa keluar  bentuk normal
3)   Uji bayangan iris (shadow test) negatif
d.   Tajam penglihatan sangat menurun
1)   Stadium hipermatur
2)   Terjadi proses regenerasi lanjut
3)   Lensa bisa keras, lembek atau cair
4)   Lensa mengecil oleh karena massa lensa keluar dari kapsul          jadi
kering dan kuning
5)   Massa cair dalam lensa yang tidak keluar       korteks nampak bentuk
kantong  katarak MORGAGNI

D.  KOMPLIKASI
1.   Glaukoma
2.   Ablasio retina
3.   Uveitis
4.   Perdarahan vitreus
5.   Infeksi
6.   Pertumbuhan ke kamera okuli anterior

E.  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.   Tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan dengan kartu mata snellen/
mesin telebinokular
2.   Lapang penglihatan
3.   Pengukuran tonografi
4.   Pengukuran gonioskopi
5.   Tes provokatif


10








6.   Pemeriksaan oftamoskopi
7.   Darah lengkap, laju dan pemeriksaan lipid
8.   Tes toleransi glukosa/FBS

F.   PENATALAKSANAAN
1.   Tidak ada obat  kecuali bedah, indikasi pembedahan:
a.   Katarak mengganggu pekerjaan sehari-hari
b.   Katarak matur  cegah komplikasi uveitis, glaucoma
c.   Katarak dengan komplikasi 
2.   Persiapan pasien di bedah:
a.   Uji and positif  tidak ada obstruksi fungsi eksresi saluran lakrimal
b.   Tidak ada infeksi sekitar mata
c.   Tekanan bola mata normal
d.   Tekanan darah sistolik 160 mmHg, diastolik 100 mmHg
e.   Bola darah normal
f.    Tidak batuk.





























11







G.  ANALISA DATA PRE OPERASI

NO                DATA
1      DS:
- Klien mengatakan










PENYEBAB
Katarak









MASALAH
KEPERAWATAN
Gangguan persepsi
sensori penglihatan

penglihatannya
kabur
DO:
- Pupil tampak putih
- Menurunnya
ketajaman/
gangguan
penglihatan
- Visus menurun
dan normal
(normal visus
20/20)


2      DS:
- Klien mengatakan
takut untuk
dioperasi
DO:
- Klien tampak
cemas dan gelisah
- Ekspresi wajah
tegang
- Klien bertanya
tentang
penyakitnya
3      DS:
DO:
- Klien tampak
berhati-hati saat
berjalan
- Terjadi penurunan
penglihatan
- Visus menurun
dan normal
(normal visus
20/20)

Gangguan penerimaan sensori
Penurunan ketajaman
penglihatan













Katarak
Perubahan status kesehatan
Hospitalisasi
Koping in efektif
Klien cemas




Katarak
Gangguan penerimaan sensori
Penurunan ketajaman penglihatan
Risiko cedera








12


















Ansietas














Risiko tinggi terjadi
cedera








H.  ANALISA DATA POST OPERASI

NO                DATA
1      DS:
- Klien mengeluh
nyeri pada area
yang sudah
dioperasi










PENYEBAB
Katarak
Tindakan pembedahan
kontinuitas jaringan









MASALAH
KEPERAWATAN
Nyeri

DO:
- Wajah klien
nampak meringis
- Adanya luka
operasi pada
daerah mata
- Skala nyeri 4 - 6
- TTV tidak normal









2      DS: -
DO: -






3      DS: -
DO: -

Pengeluaran mediator kimiawi
bradikinin, serotonin, prostaglandin
Stimulasi ditangkap oleh reseptor
nyeri syaraf bebas
Thalamus sebagai pusat sensori
otak
Dihantarkan ke korteks cerebri di
mana intensitas lokasi nyeri
ditentukan
Nyeri dipersepsikan

Katarak
Tindakan pembedahan
Risiko terjadi perdarahan


Katarak
Tindakan pembedahan
Balutan pada luka insisi
penglihatan terbatas
Risiko tinggi terjadi cedera







13



















Risiko tinggi terjadi
perdarahan






Risiko tinggi
terhadap cedera








4      DS: -
DO:
- Tampak luka insisi
pada mata yang
ditutupi verband







Katarak
Tindakan pembedahan
Adanya luka insisi
Invasi kuman/bakteri
Proses peradangan
Risiko infeksi












































14







Risiko tinggi
terhadap infeksi







I.    RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI









RENCANA ASUHAN

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

KEPERAWATAN (TUJUAN,
KRITERIA RENCANA TINDAKAN)

1      Gangguan persepsi sensori:
penglihatan berhubungan gangguan
penerimaan ditandai dengan:
DS:
- Klien mengatakan penglihatannya
kabur
DO:
- Pupil tampak berwarna putih
- Menurunnya ketajaman/gangguan
penglihatan
















2      Ansietas berhubungan dengan tindakan
pembedahan, kemungkinan kegagalan
penglihatan ditandai dengan:
DS:
- Klien mengatakan takut untuk
dioperasi
DO:
- Klien tampak cemas dan gelisah


15

T : Gangguan persepsi sensori:
penglihatan teratasi
K : - Peningkatannya ketajaman
penglihatan dalam batas situasi
individu
- Mengidentifikasi/perbaikan
potensial bahaya dalam
lingkungan
I : - Tentukan ketajaman penglihatan,
catat apakah satu atau kedua
mata terlibat
- Orientasikan pasien terhadap
lingkungan, staf orang lain di
areanya
    - Perhatikan tentang suram atau
penglihatan kabur dan iritasi
mata, di mana dapat terjadi bila
menggunakan tetes mata
T : Ansietas berkurang/hilang
K : - Klien tenang
    - Klien tidak banyak bertanya
    - Kooperatif dalam pemberian
intervensi dan pengobatan
I : - Kaji tingkat cemas yang
dirasakan klien
    - Berikan informasi akurat dan








- Ekspresi wajah tegang
- Klien bertanya tentang penyakitnya.










3      Risiko tinggi terjadi cedera
berhubungan dengan peningkatan
tekanan intra okuler, perdarahan intra
okuler, kehilangan vitreous ditandai
dengan:
DS: -
DO:
- Klien tampak berhati-hati saat
berjalan
- Terjadi penurunan penglihatan


























16







jujur
    - Dorong pasien untuk
mengungkapkan masalah dan
mengekspresikan perasaan
- Identifikasi sumber/orang yang
menolong
    - Jelaskan prosedur pre operasi
T : Cedera tidak terjadi
K : - Klien tidak melaporkan adanya
cedera
    - Kebutuhan klien dapat terpenuhi
tanpa ada cedera
I : - Batasi aktivitas klien
    - Anjurkan keluarga klien untuk
membantu klien memenuhi
kebutuhan sehari-hari
    - Beri pengaman pada tempat
tidur.







J.   RENCANA PERAWATAN POST OPERASI









RENCANA ASUHAN

NO

DIAGNOSA KEPERAWATAN

KEPERAWATAN (TUJUAN,
KRITERIA RENCANA TINDAKAN)

1      Nyeri berhubungan dengan tindakan
pembedahan ditandai dengan:
DS:
- Klien mengeluh nyeri pada area
yang sudah di operasi
DO:
- Wajah klien nampak meringis
- Adanya luka operasi pada daerah
mata
- Skala nyeri 4 - 6
- TTV tidak normal




2      Risiko perdarahan berhubungan
dengan peningkatan tekanan
intraokuler, ditandai dengan:
DS: - 
DO:
- Adanya luka post operasi
















17

T : Nyeri berkurang/hilang 
K : - Klien melaporkan nyeri
berkurang/hilang
    - Klien tampak rileks
    - TTV dalam batas normal
I : - Kaji tingkat, lokasi dan
karakteristik nyeri
    - Observasi TTV klien
    - Beri penjelasan bahwa nyeri
dapat terjadi beberapa jam
setelah pembedahan
    - Ajarkan teknik relaksasi
    - Beri analgetik sesuai indikasi.
T : Perdarahan tidak terjadi
K : - Tanda dan gejala perdarahan
tidak ada
    - Tanda dan gejala peningkatan
tekanan intraskuler tidak ada
I : - Pantau tanda dan gejala
perdarahan (nyeri pada atau
sekitar mata, munculnya nyeri
mendadak, perubahan,
penglihatan)
    - Pantau tanda dan gejala
peningkatan tekanan intraokuler
(nyeri alis mata, mual)


















3      Risiko tinggi terhadap cedera
berhubungan dengan peningkatan
tekanan intra okuler, perdarahan
intraokuler, kehilangan vitreous,
ditandai dengan:
DS: - 
DO: - 



























4      Risiko tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan prosedur bedah
pengangkatan katarak) ditandai


18







    - Anjurkan klien untuk mengikuti
pembatasan aktivitas (seperti
menghindari, mengangkat beban
yang berat selama sebulan dan
lain-lain.)
T : Cedera tidak terjadi
K : - Klien paham tentang faktor yang
terlihat dalam kemungkinan
cedera
    - Klien melindungi diri dan cedera
    - Klien kooperatif untuk
meningkatkan keamanan
    - Jelaskan tentang hal-hal yang
terjadi pada pasca operasi misal:
nyeri, pembatasan aktivitas,
penampilan, balutan mata
    - Beri posisi bersandar, kepala
tinggi, atau miring ke sisi yang
tak sakit sesuai keinginan
    - Batasi aktivitas seperti
menggerakkan kepala tiba-tiba
menggaruk mata, membungkuk
    - Observasi pembengkakan luka,
pupil berbentuk buah pir
- Pertahankan perlindungan mata
sesuai indikasi.
T : Infeksi tidak terjadi
K : - Penyembuhan luka tepat waktu
    - Bebas dan tanda-tanda infeksi,







dengan:
DS: - 
DO:
- Tampak luka insisi pada mata yang
ditutupi verband

















































19







eritema, demam.
I : - Diskusikan pentingnya mencuci
tangan sebelum
menyentuh/mengobati mata
    - Ajarkan teknik yang tepat untuk
membersihkan mata dan dalam
keluar dengan tisu basah/bola
kapas untuk usapan, ganti
balutan dan masukkan lensa
kontak bila menggunakan.
- Tekankan pentingnya tidak
menyentuh/menggaruk mata
yang dioperasi
- Observasi terjadinya infeksi
misal: kemerahan, kelopak
bengkak, drainase purulen
- Kolaborasi pemberian antibiotik
dan steroid sesuai indikasi.
Previous
Next Post »

Translate