ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI
(MENOPAUSE)
BAB
I
KONSEP
DASAR
DEFINISI
Menopause
merupakan suatu proses fisiologi yang ditandai dengan
berhentinya siklus haid secara menetap pada akhir masa subur
wanita.
II. ETIOLOGI
- Terbatasnya pasokan
folikel ovarium saat lahir
- Ketidakmampuan
neurohormonal untuk berstimulasi secara periodic pada
sistem
endokrin.
III.
PATOFISIOLOGI
Seiring dengan
pertambahan usia, sistem neurohormonal tidak mampu
untuk
berstimulasi periodik pada sistem endokrin yang menyebabkan ovarium
tidak
memproduksi progesterone dan 17-β-estradiol dalam jumlah yang
bermakna.
Estrogen hanya dibentuk dalam jumlah kecil melalui aromatisasi
androsteredion
dalam sirkulasi. penurunan fungsi ovarium menyebabkan
ovarium
mengecil dan akhirnya folikel juga menghilang.
Tidak
adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya
perubahan-perubahan
pasca menopause, misalnya: kekeringan vagina, yang
dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan seks, dan atrofi
gradual
organ-organ genetalia, serta perubahan fisik lainnya. Namun wanita
pasca
menopause tetap memiliki dorongan seks karena androgen adrenal
mereka.
Masih tidak jelas apakah gejala-gejala emosional yang berkaitan
dengan
fungsi ovarium, misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh
penurunan estrogen
akan merupakan reaksi psikologis terhadap dampak
menopause.
1
IV.
GAMBARAN KLINIK
- Tidak mendapat haid
- Hot flush,
berdebar-debar, sakit kepala, tangan dan kaki dingin, mudah
tersinggung, vertigo,
cemas, depresi, insomnia, keringat pada malam hari,
pelupa,
tidak dapat berkonsentrasi, penambahan BB.
- Tanda khas kulit merah
dan hangat terutama pada kepala dan leher, kapan
saja
selama beberapa detik sampai 2 menit diikuti menggigil, kedinginan.
- Kulit genetalia, dinding
vagina, uretra menipis dan lebih kering sehingga
mudah
terjadi iritasi, infeksi, disparemia, labia, klitoris, uterus, ovarium
mengecil/atrofi.
Bertambahnya pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh
akibat
menurunnya kadar estrogen dan efek androgen dalam sirkulasi yang
tidak
terimbangi.
- Osteoporosis pada
sekitar 25 % wanita dalam waktu 15 – 20 bulan setelah
menopause.
V. PENATALAKSANAAN
Pada
menopause, penatalaksanaan dilakukan secara individual dengan
terapi
penggantian estrogen untuk menurunkan insiden fraktur dalam
oesteofuratik,
mencegah atau memulihkan atrofi genetalia, dan perubahan
dinding
uretra, menghilangkan hot flush, mungkin juga untuk mengurangi
penyakit
osteosklerotik koroner.
Terapi
pengganti estrogen tidak dapat diberikan pada wanita dengan
riwayat
tumor payudara, uterus, ginjal yang penyebabnya tidak diketahui.
Estrogen
dan suatu progesterone diberi secara siklik guna meniru siklus
endometrium
dan mencegah hiperplasia endometrium.
Dapat
juga diberikan dengan obat-obat suplemen seperti vitamin-
vitamin
dan mineral serta pengaturan diet.
2
BAB
II
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
No.
RM: 020717
I. PENGKAJIAN
• Biodata
1. Identitas klien
Nama
: Ny. A
Umur
: 50 tahun
Jenis Kelamin :
perempuan
Agama :
Islam
Tgl. Pengkajian: 09-03-04
Tempat: Polik DBGIN
RSU Syech Yusuf
Pendidikan
: Sarjana Ekonomi
Pekerjaan
: Guru
Status
Perkawinan
Alamat
2. Identitas penanggung
: Menikah
: Jl. Melati No. 10 Sungguminasa
Nama
: Tn. A
Umur
: 55 tahun
Jenis
Kelamin
Agama
Pendidikan
: Laki-laki
: Islam
: Sarjana Pendidikan
Pekerjaan
: Guru
Penghasilan/bulan
Hub. dengan klien
Alamat
• Riwayat kesehatan saat
ini
1. Keluhan Utama
Klien
mengeluh tidak haid
: ± Rp 1.500.000
: Suami klien
: Jl. Melati No. 10 Sungguminasa
3
2. Riwayat Penyakit
Klien
mengeluh tidak haid selama 3 bulan, disertai dengan
perasaan tidak enak,
seperti rasa hangat yang menyebar dari badan ke
wajah (hot flushes),
sulit berkonsentrasi, sakit kepala, berdebar-debar,
tangan
dan kaki dingin, gelisah, merasa nyeri di sekitar vagina bila
berhubungan
sehingga ia sering menolak bila diajak berhubungan oleh
suaminya.
Beberapa bulan sebelum tidak mendapat haid, klien
mengungkapkan
haidnya tidak teratur.
• Riwayat kesehatan masa
lalu
1. Klien tidak pernah
mengalami kelainan haid (seperti dysmenarhoe,
menoraghi,
metrorhagia, dll.), penyakit kelamin, tumor, dll.
2. Klien pertama kali haid
(menarche) pada umur 15 tahun.
3. Klien tidak pernah
abortus/keguguran, semua persalinan dibantu oleh
bidan
dan lahir spontan.
4. 9 bulan kemarin klien
berhenti menggunakan kontrasepsi Norplant
• Riwayat kesehatan
keluarga
1. Tidak ada keluarga yang
menderita penyakit kelamin, tumor ada organ
genetalia.
2. Ibu klien pernah abortus
akibat jatuh dari tangga.
• Riwayat psikospritual
1. Klien merasa cemas dan
selalu menanyakan keadaannya apa mungkin
ia
hamil lagi atau apa ia sudah menopause.
2. Harapan klien: klien
berharap dapat mengetahui penyebab ia tidak haid.
3. Konsep diri: klien
merasa malu bila ia hamil lagi, tapi bila ia hanya
menopause,
ia dapat menerima keadaannya karena ia memang sudah
tua.
4
4. Hubungan dengan
keluarga: baik, klien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya yang
belum menikah, keluarga sering menjenguknya
terutama
pada hari raya.
5. Hubungan dengan
masyarakat: baik, klien sering ikut dalam kegiatan
masyarakat
di sekitar rumahnya.
6. Kegiatan keagamaan:
klien rajin shalat 5 waktu, sering ikut pengajian di
mesjid
dekat rumahnya.
• Kebutuhan dasar
1. Pola makan
Klien makan 3 x
sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk, buah, nafsu
makan baik, makanan yang
disukai gado-gado. 2 bulan terakhir klien
malas/kurang
nafsu makan.
2. Pola minum
Klien minum ± 6 – 8
gelas/hari (1500 – 2000 cc) dengan minuman
kesukaan
teh, susu.
3. Pola eliminasi
a. Eliminasi miksi
Klien
miksi lancar dengan frekuensi ± 4 – 5 x/hari (± 1000 – 1500 cc).
Tidak
ada kelainan saat klien miksi.
b. Eliminasi defekasi
Klien
defekasi 1 x dalam 2 hari, konsistensi lunak, tidak ada
keluhan
sakit saat defekasi.
4. Pola tidur
Klien
tidur malam pukul 22.00 – 05.00
Klien
tidur siang pukul 15.00 – 15.30
Klien
tidak mengalami kesulitan tidur, tapi selama ± 2 bulan terakhir
klien
susah tidur, karena merasa tidak enak badan.
5
• Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
- Perubahan mood terjadi
karena merasa tidak enak badan
- Vital sign: T: 150/90
mmHg
N:
84 x/menit
P: 24 x/menit
Suhu: 37,5 ºC
2. Kulit: mulai keriput,
tidak ada lesi, kemerahan.
3. Kepala: simetris tegak
lurus dengan garis tengah tubuh, kulit kepala
bersih,
rambut mulai beruban.
4. Muka: tampak cemas,
kemerahan, hangat, tumbuh bercak-bercak
kecoklatan.
5. Mata: ikterus (-), pupil
isokhor kiri dan kanan, anemis (-)
6. Telinga: bentuk simetris
kiri dan kanan, pendengaran tidak terganggu.
7. Hidung: bentuk simetris,
fungsi penciuman baik, polip (-) tidak
ditemukan
darah/cairan keluar dari hidung.
8. Mulut: bibir agak
kering, sianosis (-), lidah dapat dijulurkan dengan
maksimal
dan dapat bergerak bebas.
9. Leher: tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid, dapat digerakkan
dengan
bebas.
10.
Dada: bentuk dan gerakan simetris, tidak ada nyeri tekan.
11.
Abdomen: tidak ada pembesaran hati, limpa
12.
Genital: labia, klitoris mengecil, vagina kering, tidak elastis, tidak ada
tanda-tanda
perdarahan, iritasi, dll.
13.
Tungkai/ekstremitas: simetris kiri dan kanan, dapat melakukan aktivitas
dengan
baik
14.
Kuku: pendek, bersih
• Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes kehamilan: (-)
2. Pemeriksaan darah: kadar
progesterone dan estrogen rendah
3. Pemeriksaan mikroskopik:
6
Korteks
ovarium menipis dan medulla relatif menebal akibat
bertambahnya
jaringan ikat fibrosa dan menjadi sklerotik.
Pengelompokan
Data
DS:
- Klien mengeluh nyeri
saat berhubungan
- Klien mengungkapkan
sering menolak bila diajak berhubungan.
- Klien merasa tidak enak
dengan keadaannya sekarang.
DO:
- Klien sering bertanya
tentang keadaannya
- Klien tampak cemas,
gelisah
- Alat kelamin tampak mengecil
- Vagina kering dan
kurang elastis
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Analisa Data
DS:
Data
Penyebab
Perubahan
Masalah
Disfungsi seksual
- Klien mengeluh nyeri saat
berhubungan
- Klien mengeluh sering
menolak
bila diajak
berhubungan.
DO:
- Alat kelamin luar nampak
mengecil
- Vagina kering, kurang
elastis
struktur/fungsi
seksual
7
DS:
- Klien merasa tidak enak
dengan
keadaannya
sekarang.
DO:
- Klien tampak cemas,
gelisah
- Klien sering bertanya
tentang
keadaannya
• Prioritas Masalah
Kurang informasi
Kurang pengetahuan
1. Disfungsi seksual
berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi
seksual
2. Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya informasi.
III.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Disfungsi seksual
berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi seksual
ditandai
dengan:
DS:
- Klien mengeluh nyeri
saat berhubungan
- Klien mengeluh sering
menolak bila diajak berhubungan.
DO:
- Alat kelamin luar
nampak mengecil
- Vagina kering, kurang
elastis
Tujuan:
Klien mengungkapkan
disfungsi seksual teratasi setelah diberi tindakan
keperawatan
dengan kriteria:
- Nyeri hilang bila
berhubungan
- Klien tidak menolak
bila diajak berhubungan
8
- Vagina lembab dan
elastis
Intervensi:
a. Ciptakan lingkungan
saling percaya dan beri kesempatan kepada klien
untuk
menggambarkan masalahnya dalam kata-kata sendiri.
Rasional: kebanyakan
klien kesulitan untuk berbicara tentang subjek
sensitive, tapi
dengan terciptanya rasa saling percaya dapat
menentukan/mengetahui
apa yang dirasakan pasien yang menjadi
kebutuhannya.
b. Beri informasi tentang
kondisi individu
Rasional:
informasi akan membantu klien memahami situasinya sendiri.
c. Anjurkan klien untuk
berbagi pikiran/masalah dengan pasangan/orang
dekat.
Rasional:
komunikasi terbuka dapat mengidentifikasi area penyesuaian
atau
masalah dan meningkatkan diskusi dan resolusi.
d. Diskusikan dengan klien
tentang penggunaan cara/teknik khusus saat
berhubungan
(misalnya: penggunaan minyak vagina)
Rasional:
mengurangi kekeringan vagina yang dapat menimbulkan rasa
sakit
dan iritasi, sehingga meningkatkan kenyamanan dalam
berhubungan.
e. Kolaborasi dengan
dokter.
Beri
obat sesuai indikasi
Estrogen
pengganti
Rasional:
memulihkan atrofi genetalia, kekeringan vagina, uretra.
2. Kurang pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai
dengan:
DS:
- Klien merasa tidak
enak/nyaman dengan keadaannya sekarang.
DO:
- Klien sering bertanya
tentang keadaannya
9
- Klien tampak cemas,
gelisah
Tujuan:
dalam waktu 40 menit klien mengungkapkan pengetahuannya
bertambah
dengan kriteria:
- Klien tahu penyebab
keadaan saat ini
- Klien dapat
menyesuaikan diri dengan keadaannya
- Klien tidak
bertanya-tanya tentang keadaannya
- Klien tampak ceria
Intervensi:
a. Kaji tingkat pengetahuan
klien tentang keadaannya
Rasional: menentukan
sampai di mana tentang pengetahuan klien
tentang
keadaannya/proses menopause
b. Beri penjelasan tentang
proses menopause, penyebab, gejala
menopause.
Rasional:
memberi pengetahuan pada klien tentang menopause
c. Beri penjelasan pada
klien tentang proses pengobatan.
Rasional: terapi
pengganti estrogen tidak mengembalikan siklus haid
normal tapi dapat
menurunkan/menghilangkan gejala penyebab dari
menopause seperti:
memulihkan atrofi genetalia dan perubahan dinding
uretra,
menghilangkan hot flushes, dll.
Terapi progesterone
dan estrogen diberi secara siklik untuk meniru
siklus
endometrium.
d. Diskusikan tentang
perlunya pengaturan/diet makanan, penggunaan
suplemen.
Rasional:
meningkatkan kesehatan dan mencegah osteoporosis.
IV.
IMPLEMENTASI
1. Pukul 10.30 – 11.15
a. Menciptakan lingkungan
saling percaya dan memberi kesempatan klien
untuk
menggambarkan masalahnya:
10
Menutup
pintu, tidak membiarkan pasien, petugas lain masuk dan
memperlihatkan sikap terbuka, kemudian
meminta klien
mengungkapkan
perasaannya/masalahnya.
b. Memberi informasi kepada
klien keadaannya:
Masalah yang dialami
sekarang merupakan hal yang fisiologis, rasa
nyeri saat
berhubungan terjadi karena alat kelaminnya sudah tidak
elastis
lagi dan kering
c. Menyarankan klien untuk
bersikap terbuka dan dapat berbagi
pikiran/masalah
dengan pasangannya.
d. Menganjurkan klien
menggunakan minyak vagina bila akan
berhubungan
agar ia tidak merasa nyeri bila berhubungan.
e. Pukul 12.05 memberi obat
pengganti estrogen dan progesterone ini.
2. Pukul 11.15 – 12.00
a. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien tentang menopause:
Klien
mengungkapkan bahwa menopause merupakan suatu keadaan di
mana
wanita tidak haid lagi dan tidak dapat hamil lagi, klien tidak
mengetahui
tanda/gejala yang timbul saat menopause.
b. Menjelaskan tentang
proses menopause
Menopause
merupakan suatu keadaan di mana siklus haid sudah
berhenti
karena sel telur tidak dihasilkan lagi oleh ovarium, begitupula
hormon
kelamin (estrogen dan progesterone) karena penurunan dari
hormon
tersebut menimbulkan gejala-gejala fisik dan psikis seperti:
berdebar-debar,
rasa hangat pada wajah, sakit kepala, susah tidur,
cemas,
tidak dapat berkonsentrasi, dll.
c. Memberikan penjelasan
kepada klien tentang proses pengobatan:
Terapi
pengganti estrogen tidak mengembalikan siklus haid dalam
keadaan
normal, tapi hanya dapat menurunkan/menghilangkan gejala
penyerta
dari menopause, seperti: memulihkan atrofi, genetalia,
11
memulihkan
kekeringan dinding uretra, labia, menghilangkan hot
flushes,
menurunkan insiden fraktur osteoporosis.
Terapi pengganti
progesterone dan estrogen diberikan secara siklik
untuk meniru siklus
endometrium dan mencegah hiperplasia
endometrium, sehingga kadang terjadi perdarahan uterus
(pseudomenstruasi)
d. Mendiskusikan dengan
klien tentang perlunya pengaturan makanan,
penggunaan
suplemen:
Menganjurkan
klien makan makanan bergizi, minum susu berkalsium
tinggi,
dan vitamin-vitamin yang dapat meningkatkan kesehatan dan
mencegah
osteoporosis.
V. EVALUASI
1. S: - Klien mengungkapkan dapat memahami
penyebab ia merasa nyeri
bila
berhubungan
- Klien mengungkapkan akan menggunakan minyak vagina bila
berhubungan.
D: Klien nampak ceria
A: Masalah teratasi
2. S: - Klien mengungkapkan telah mengetahui
penyebab keadaannya saat
ini
(rasa tidak enak dalam dirinya)
- Klien berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaannya.
D: - Klien tampak
mengerti
- Klien tidak bertanya-tanya lagi keadaannya
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
12
DAFTAR
PUSTAKA
Doengus,
M. Moorhouse, MF. Geissler A. C., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC,
Jakarta,
2000.
Sherwood,
L., Fisiologi Manusia, EGC, Jakarta, 2001.
Potter, P. A. Perry,
A. G., Fundamental of Nursing, Mosby Year Book, America,
1993.
13
ConversionConversion EmoticonEmoticon