ASUHAN
KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN
GANGGUAN HEMATOLOGI : TROMBOSITOPENIA
A. DEFENISI
Purpura Trombositopenia Idiopatik (PTI = Idiopathic
Trombocytopenic Purpura/ITP) ialah suatu keadaan perdarahan
berupa ptekie atau ekimosis di kulit ataupun selaput lendir
dan berbagai
jaringan dengan penurunan jumlah trombosit
karena sebab yang tidak diketahui.
PTI merupakan kelainan autoimun dimana autoantibodi IgG
dibentuk untuk mengikat trombosit. Tidak jelas apakah antigen
pada permukaan trombosit dibentuk. Meskipun antibodi
antitrombosit dapat mengikat komplemen, trombosit tidak rusak
oleh lisis langsung. Insidens tersering pada usia 20-50 tahun
dan lebih sering pada wanita dibanding laki-laki (2:1). PTI
pada anak yang tersering terjadi antara umur 2-8 tahun, lebih
sering pada wanita.
B. ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui. Kemungkinan akibat
hiperslenisme, infeksi virus, intoksikasi makanan atau obat
(asetosal, para amino salisilat/PAS, fenilbutazon, diamoks,
kina, sedormid) atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi,
panas), kekurangan faktor pematangan (malnutrisi), KID dan
autoimun.
C. MANIFESTASI KLINIS
PTI banyak terjadi pada masa anak-anak, tersering
dipresipitasi oleh infeksi virus dan biasanya dapat sembuh
sendiri. Sebaliknya pada orang dewasa, biasanya
menjadi
kronik dan jarang mengikuti suatu infeksi virus.
Klien secara umum tampak baik dan tidak demam. Keluhan yang
dapat ditemukan adalah perdarahan mukosa dan kulit.
Perdarahan yang paling umum terjadi adalah epistaksis,
perdarahan mulut, menoragia, purpura dan ptekie. Pada
pemeriksaan fisik terlihat klien dalam keadaan baik dan tidak
terdapat penemuan abnormal lain, selain yang berhubungan
dengan perdarahan.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan trombosit <
10.000/ml. Hitung jenis lain normal, kecuali kadang-kadang
dapat terjadi anemia ringan yang disebabkan oleh perdarahan
atau berhubungan dengan hemolisis. Pemeriksaan morfologi sel
125
darah normal,
kecuali trombosit yang agak
membesar
(megakariosit). Megakariosit ini merupakan trombosit yang
dihasilkan sebagai respon dari destruksi trombosit. Leukosit
biasanya normal, dapat terjadi leukositosis ringan dengan
pergeseran ke kiri bila terdapat
perdarahan hebat. Pada
keadaan yang lama dapat ditemukan limfositosis relatif dan
leukopenia ringan.
Pada pemeriksaan sumsum tulang terlihat normal dengan jumlah
megakariosit normal atau meningkat dengan maturation arrest
pada stadium megakariosit. Teskoagulasi terlihat mendekati
normal. Masa perdarahan memanjang, masa pembekuan normal,
retraksi bekuan abnormal, prothrombin consumption time
memendek. Test Rumple-Leed positif.
E. PENATALAKSANAAN
1. Pada
klien anak
a. PTI
akut
• Pada yang ringan hanya dilakukan
observasi tanpa
pengobatan karena dapat sembuh secara spontan
• Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah
trombosit belum naik, berikan kortikosteroid
• Pada trombositopenia akibat DIC dapat
diberikan
heparin intravena. Pada pemberian heparin sebaiknya
selalu disiapkan antidotum yaitu protamin sulfat
• Bila keadaan sangat gawat (terjadi perdarahan otak
atau saluran cerna), berikan transfusi suspensi
trombosit
b. PTI
menahun/kronis
• Kortikosteroid diberikan selama 6 bulan : prednison
2-5 mg/kgBB/hari peroral
• Immunosupresan : 6-merkaptopurin 2,5-5 mg/kgBB/hari
peroral ; azatioprin
2-4 mg/kgBB/hari peroral ;
siklofosfamid 2 mg/kgBB/hari peroral
• Splenektomi, bila : resistensi setelah pemberian
kombinasi kortikosteroid dan obat imunosupresif
selama 2-3 bulan, remisi spontan tidak terjadi dalam
waktu 6 bulan pemberian kortikosteroid saja dengan
gambaran klinis sedang sampai berat, atau klien
menunjukkan respons terhadap kortikosteroid namun
memerlukan dosis yang tinggi untuk mempertahankan
keadaan klinis yang baik tanpa perdarahan
2. Pada
klien dewasa
o Beberapa
klien PTI mengalami remisi spontan dan sebagian
besar akan memerlukan pengobatan. Pengobatan inisial
dengan prednison 1-2 mg/kgBB. Prednison bekerja pertama
kali dengan menurunkan afinitas makrofag dari limfa
untuk antibody-coated trombosit.terapi dosis tinggi
prednison juga dapat menurunkan ikatan antibody pada
permukaan trombosit dan terapi jangka panjang dapat
126
menurunkan produksi antibody. Perdarahan seringkali
berkurang dalam 1 hari setelah awal
penggunaan
prednison. Efek ini berperan dalam mempertahankan
stabilitas vaskuler. Hitung trombosit biasanya akan
meningkat dalam 1 minggu dan respons pengobatan sebagian
besar selalu tampak dalam 3 minggu.
o Splenektomi
merupakan terapi defenitif bagi PTI dewasa.
Splenektomi diindikasikan bila klien tidak berespon pada
pemberian prednison dosis awal atau dosis tinggi untuk
mempertahankan hitung trombosit yang adekuat.
Splenektomi dapat tetap aman meskipun hitung trombosit <
10.000/ml.
Sekitar 80% dari klien splenektomi akan
mengalami remisi baik parsial atau sempurna.
o Imunoglobulin
dosis tinggi iv (400 mg/kgBB) selama 3-5
hari, mempunyai
efektivitas tinggi (90%) dalam
meningkatkan hitung trombosit dengan cepat, yaitu 1-5
minggu. Namun imunoglobulin harus diberikan pada situasi
gawat darurat seperti persiapan operasi pada klien
dengan trombositopenia berat.
o Pada
klien yang gagal, baik pada terapi
prednison/splenektomi, dapat digunakan Danazol 600
mg/hari yang telah berespons terhadap 50% kasus.
o Imunosupresif seperti vinkristin, infus vinblastin,
azatioprin dan siklofosfamid dapat digunakan pada kasus-
kasus refrakter.
o Transfusi
trombosit, jarang diberikan pada pengobatan
PTI. Transfusi hanya diberikan pada kasus-kasus
perdarahan berat yang mengancam jiwa untuk
mempertahankan kemantapan hemostasis.
F. PROGNOSIS
Prognosis untuk remisi baik. Perhatian utama selama fase
inisial adalah dapat terjadi hemoragik serebral, yang
beresiko bila mana hitung trombosit < 5.000/ml. Pada penyakit
yang kronik, dimana tidak berespons terhadap prednison dan
splenektomi, biasanya klien memerlukan penatalaksanaan
lanjutan.
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Kemungkinan data yang didapatkan pada klien dengan penyakit
trombositopenia antara lain :
o Perdarahan
ringan sampai berat pada kulit (mudah memar,
ptekie, ekimosis), epistaksis, pedarahan gusi (bula berisi
darah), muntah berwarna hitam kopi atau hematemesis, sputum
dengan darah, hematuria, tes guaiak positif, menstruasi
banyak, serebral (sakit kepala, bicara
kacau, malaise),
ekstremitas kebas dan nyeri
o Riwayat
perdarahan dalam keluarga
127
DIAGNOSA
KEPERAWATAN DAN RENCANA TINDAKAN
1. Perubahan
perlindungan (proteksi) berhubungan dengan abnormal
profil darah (trombositopenia)
Tujuan : perubahan perlindungan/proteksi dapat diatasi atau
proteksi tubuh adekuat kembali dengan kriteria tanda
vital dalam batas normal, tidak ada bukti perdarahan
atau memar pada kulit, pemeriksaan urine dan feses
menunjukkan perdarahan negatif, sistem pernafasan dan
neurologi tidak menunjukkan tanda perdarahan
Rencana tindakan :
• Pertahankan tirah baring bila terjadi perdarahan
• Pantau vital sign setiap jam
• Kaji status neurologis setiap 2-4 jam sekali
• Periksa urine dan feses terhadap perdarahan setiap hari
• Kaji kulit dan membran mukosa terhadap perdarahan setiap
4-8 jam
• Pantau hasil pemeriksaan laboratorium
• Lakukan perawatan dengan teknik aseptik dan antiseptik
pada luka atau pada sisi pungsi
• Hindari trauma untuk mencegah perdarahan
• Gunakan handuk dan pakaian
yang lembut untuk mandi,
hindari perawatan kulit yang kasar
• Berikan transfusi darah trombosit bila diindikasikan
• Berikan terapi
kortikosteoid dan terapi
imunosupresif
sesuai indikasi
• Hindari penggunaan antihistamin, fenotiazin, aspirin, dan
agen antiimflamasi nonsteroid pada PTI
• Siapkan plasmaferesis bila diperlukan
• Siapkan untuk splenektomi bila diindikasikan
2. Perubahan
membran mukosa oral berhubungan dengan cedera fisik
ditandai dengan bula yang berisi darah
Tujuan : membran mukosa oral dapat dipertahankan dalam kondisi
normal dengan kriteria tidak terdapat bula di rongga
mulut, klien mendapatkan diet dan cairan seimbang, BB
klien dalam batas nilai ideal
Rencana tindakan :
• Kaji integritas membran mukosa setiap 4 jam
• Berikan higienis oral dengan hati-hati sebelum dan setelah
makan setiap 2-4 jam
• Pertahankan diet yang disukai atau sesuai dengan indikasi,
hindari makanan yang sukar untuk
dikunyah untuk
meminimalkan resiko trauma
• Berikan cairan sesuai indikasi sampai 2500 ml setiap hari
kecuali ada kontraindikasi
128
• Ukur masukan dan haluaran setiap 8 jam
• Timbang BB klien setiap hari dengan pakaian dan timbangan
yang sama
3. Nyeri
berhubungan dengan agen fisik yang diakibatkan dari
tekanan saraf sekunder terhadap perdarahan
Tujuan : nyeri hilang atau terkontrol dengan kriteria klien
dapat melaksanakan aktifitas tanpa nyeri atau tanpa
rasa tidak nyaman, wajah dan postur tetap rileks
Rencana tindakan :
• Kaji nyeri meliputi lokasi, durasi, intensitas (gunakan
skala nyeri), dan faktor predisposisi setiap 4-6 jam
• Berikan posisi klien senyaman mungkin
• Siapkan tempat tidur yang dapat diatur untuk mencegah
kontriksi oleh pakaian tidur
• Berikan aplikasi dingin
atau hangat sesuai dengan
keinginan klien dan bila tidak ada kontraindikasi
• Letakkan benda-benda dalam jangkauan klien
• Gunakan tindakan penghilang rasa nyeri, seperti relaksasi,
terapi musik, panduan imajinasi, sentuhan dsb.
• Batasi pengunjung
• Pantau efektifitas analgesik bila diberikan
4. Kurang
pengetahuan klien tentang proses penyakit, prognosis
dan pengobatan berhubungan dengan kurang mendapatkan
informasi mengenai proses penyakit, nutrisi, aktifitas dan
pengobatan
Tujuan : pengetahuan klien dan keluarga bertambah dengan
kriteria klien atau keluarga mengungkapkan pemahaman
tentang perawatan dirumah dan instruksi tindak
lanjut, mendemonstrasikan metoda untuk mendeteksi
adanya perdarahan termasuk
pemeriksaan feses dan
urine, mendemonstrasikan higiene oral dan tindakan
perawatan kulit
Rencana tindakan :
• Proses penyakit
o Demonstrasikan metode untuk mengkaji perdarahan
o Bicarakan tanda dan gejala kekambuhan untuk dilaporkan
pada dokter, seperti sakit kepada yang berkepanjangan,
batuk dengan sputum berdarah, nyeri abdomen menetap,
muntah darah segar atau hitam kopi, peningkatan area
ptekie atau ekimosis, bula yang dipenuhi darah pada
rongga mulut, darah pada urine atau feses
o Peragakan metode pemeriksaan darah dalam urine dan feses
o Anjurkan klien untuk memberitahu dokter bila berencana
untuk hamil atau bila diduga hamil
o Ingatkan klien untuk tidak mendonorkan darahnya
129
o Jelaskan perlunya untuk menghidari trauma
dengan
menghindari konstipasi,
benda-benda
yang dapat
menimbulkan perdarahan, menggunakan produk perawatan
kulit dan mulut yang non-abrasi
• Nutrisi
o Jelaskan pentingnya higiene oral yang teratur
o Jelaskan pentingnya mempertahankan diet seimbang dengan
hidrasi adekuat
• Aktifitas
o Jelaskan pentingnya untuk menyeimbangkan waktu aktifitas
dengan istirahat
o Gunakan alat bantu bila diperlukan untuk mencegah trauma
• Obat-obatan
o Ajarkan tentang nama
obat-obatan, dosis, waktu
pemberian, tujuan dan efek samping
o Ajarkan bagaimana cara membaca isi dari obat-obatan yang
dijual bebas, menghindarkan obat-obatan yang mengandung
asam asetilsalisilat (antihistamin, fenotiazin atau
angen antiimflamasi nonsteroid pada PTI)
130
ConversionConversion EmoticonEmoticon