TINJAUAN PUSTAKA
1.1 KONSEP DASAR
I.1.1 Pengertian
Hipertensi adalah
tekanan darah sistolik sama dengan atau lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik sama dengan atau lebih dari 90 mmHg (WHO, 1999). Pada populasi manula
hipertensi didefenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg.
1.1.2 KLASIFIKASI
Menurut WHO (1992) menentukan standar
batasan tekanan darah manusia.
Klasifikasi
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
Normatensi
Boarderline
Defenitife
|
< 140
141 – 159
> 160
|
< 90
91 – 94
> 95
|
Laporan
Joint National Committee On Detection, Evaluation and Treatment Of High Blood
Presure (1992) menyatakan :
Kalsifikasi
|
Sistolik (mmHg)
|
Diastolik (mmHg)
|
Normal
Normal tinggi
Hipertensi tk. 1
Hipertensi tk. 2
Hipertensi tk. 3
Hipertensi tk. 4
|
< 130
131 – 139
140 – 159
160 – 179
180 – 209
> 210
|
< 85
85 – 89
90 – 99
100 – 109
110 – 119
> 120
|
I.1.3 ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi
dibagi 2 golongan:
1.
hipertensi primer/ esensil
yaitu hipertensi yang tidak/ belum diketahui secara jelas penyebabnya
tetapi multifaktor.
Faktor- faktor yang mempengaruhi meliputi :
a.
Genetik
b.
Obesitas
c.
Stress
d.
Penurunan elastisitas jaringan.
e.
Aterisklerosis pada serta/
arteri.
2.
Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang menyebabkan spesifik diketahui seperti penggunaan ekstrogen,
penyakit ginjal, kehamilan, dll
1.1.3 MANIFESTASI KLINIK
Nyeri kepala pada bagian ekspital, lelah, pusing, palpitasi,
pandangan kabur dan mungkin epitaksis.
1.1.4 Patofisiologi
I.1.5 KELAINAN PADA / DARI “
TARGET ORGAN “
a.
Jantung
-
hepertropi ventrikel kiri,
gagal jantung kiri
-
penyakit jantung koroner akibat
dari artherosklerosis
b. otak
-
transien iskemik attack (TIA)
atau stroke.
c. pembuluh darah
- melemahnya / hilangnya
denyut di ekstremitas bawah dengan /
tanpa clau dwkaciu intermetten,aniurisma
aurta/ arteri.
d. ginjal
-
gejala – gejala dari gagal ginjal
menahun
e. mata.
- retinopati keith wakner I-IV
I.1.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada foto torak posisi postero antereor pasien hipertropi
consentrik, besar jantung dalam batas normal pembesaran jantung kekiri terjadi
bila sudah ada dilatasi ventrikel kiri terdapat elongasi aorta pada hipertensi yang kronik dan tanda – tanda
bendungan pembuluh paru pada stadium payah jantung hipertensi.
Pemeriksaan
laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrek serta urium dan
kreatinin untuk menilai fungsi ginjal selain itu elektrolit untuk mengetahui
adanya kelainan hormonal aldosteron . pemeriksaan laboratorium urinalisis juga
dsi perukan untuk melihatkelainan ginjal
Pada EKG tanpak
tanda – tanda hipertropi fentrikel kiri dan strain. Ekokardiografi dapat mendeteksi
hepertropi ventrikel kiri secara dini mencakup kelainan anatomi dan fungsional
jantung pasien hepertensi asimtomatik yang belum didapatkan kelainan pada EKG
dan radiologi.
Peruabahan –perubahann yang dapat terlihat adalah sebagi berikut :
1.
tanda – tanda hipersirkulasi
pada stadium dini seperti hipergenosis , hipervolemia.
2.
Hipertropi yang difus
(konsentrik ) atau yang irregular eksentrik
3.
Dilatasi ventrikel yang dapat
merupakan tanda – tanda payah jantung,
serta tekanan akhir diastolik ventrikel kiri meningkat.
I.1.7. PENATALAKSANAAN
Pengobatan
dilaksanakan dan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal,
mengurangi mortalitas dan morbilitas
terhadap penyakit cardio vaskuler semaksimal mungkin.
Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinjau tiga faktor fisiologi
yaitu :
a.
menurunkan isi cairan intra
vaskular dan Na darah dengan diuretik.
b.
Menurunkan aktivitas susunan
saraf simpatis dan respon
kardiovaskular.terhadap rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti
simpatis.
c.
Menurunkan tahanan ferifer
dengan obat vasodilator.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan meliputi empat tahap yaitu pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1.
pengkajian
pengkajian merupakan tahap awal dan landasan proses
keperawatan.Adapun tahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu
pengumpulan data ,analisa data serta perumusan diagnosa perawatan ( nasrul
effendi 1995)
- pengumpulan data
1. identitas
meliputi : nama, umur, jenis kelamin , pendidikan,
pekerjaan, agama,no registrasi,diagnosa medis, alamat , status perkawinan ,
bahasa yang dipakai, suku,dan penghasilan.
2. keluhan utama
mengalami nyeri kepala bagian oksipital, pusing,
lelah,palpitasi,dan pandangan kabur
3. riwayat penyakit sekarang
nyeri kepala
bagian oksipital dan pusing merupakan keluhan utama, disamping itu juga didapat
keluhan mual,ingin muntah, dan kelelahan.
4. riwayat penyakit dahulu
telah didapatkan riwayat penyakit dahulu yang berupa
peningkatan tekanan darah meliputi ;
omset, tingkat, dan pemberian obat.adakah riwayat
penyakit TBC, gagal jantung, DM, ataupun trauma pada target organ
5.riwayat penyakit keluarga
apakah ada faktor penyakit
menurun dari anggota keluarga seperti HT,DM, penyakit kardio vaskuler,
hiperlipidimia, atau penyakit ginjal
6. pola –pola fungsi kesehatan
menurut gordon dalam pengkajian pola -pola kesehatan dibagi menjadi
11 pola meliputi :
a.
pola persepsi dan tatalaksana
hidup sehat
bagaimana persepsi klien tentang kesehatan tentang penyakitnya, apa yang
dilakukan klien, atau salah satu keluarga jika ada yang sakit, dibawa kemana
jika sakit, kebiasaan mengenai cara hidup sehat , kebersihan diri dan
lingkungan. Berapa kali klien mandi, apakah klien merokok , apakah klien minum
–minuman keras
b.
pola nutrisi dan metabolisme
bagimana nafsu makan klien ada gangguan atau tidak dan bagaimana
adakah penurunan sensasi rasa adakah mual , muntah, stomatitis, kesukaran
menelan bagaimana turgor kulit elastis atau tidak , rambutnya
rontok atau tidak
c.
pola aktivitas dan latihan
apakah klien dalam memenuhi aktifitasnya sehari – hari secara minim
tanpa bantuan atau tidak seperti makan, minum, berpakaian , berdandan
morbilitas ditempat tidur , berjalan.
d.
pola eliminasi
berapa kali klien BAB dalam sehari ada ganguan atau tidak mengalami
konstipasi atau diare,bagaimana warnanya, baunya, konsistensinya ,dan
berapakali BAK dalam sehari ada gangguan atau tidak seperti hematoria,
anoria,berapa jumlahnya,bagaimana warnanya, baunya,mengunakan alat bantu
seperti kateter atau tidak
e.
pola tidur dan istirahat
bagimana tidur klien ada gangguan atau tidak seperti denganadanya
nyeri kepala, pusing,mual,tidur berapa jam /hari, pagi, siang dan malam
f.
pola sensori dan kognitif
pola persepsi bagimana indra penglihatan, penciuman, perasa,perabaan,pendengaran
klien ada gangguan atau tidak apakah klien merasa berkurang atau tidak dengan
nyeri kepala yang dirasakan apakah klien mengerti atau tidak tentang penyakit
yang dideritanya.
g.
pola persepsi diri
apakah klien merasa cemas atau tidak dengan penyakit yang dialaminya
atau tidak, bagaimana anggapan klien terhadap gambaran diri, persepsi diri ,
idial diri, konsep diri, dan harga diri.
h.
pola hubungan dan peran
bagaimana hubungan klien dengan keluarga, masyarakat perawat baik
atau tidak dan bagaimana peran klien dirumah sebagi ibu rumah tangga
i.
pola reproduksi dan seksual
berapakali mentruasi klien dalam sebulan ada gangguan atau
tidak,pakai apa klien dalam mencegah kehamilanya, apakah klien mengalami
gangguan atau tidak dalam seksual dan berapa kali klien melakukan hubungan
seksual dalam seminggu.
j.
pola penanggulangan stress
bagiman klien untuk mengurangi stress yang dihadapinya apakah
bermusyawarah dengan keluarga atau teman.
k.
pola tata nilai dan kepercayaan
dengan sakit yang dialaminya saat ini, apakah klien mengalami
masalah dalam menjalankan ibadah dan agama yang dianutnya.
7. pemeriksaan
fisik
a.
keadaan umum
lemah,kesadaran komposmentis. GCS
b.
kulit , rambut, kuku
kulit : cyanosis atau tidak warna kulit , permukaan kasar/ kering
dalak kelainan pegmentasi, kebersihannya bagimana. Bagaimana
rambut : adakah kerontokan atau tidak, bagiman warnanya
kuku : apakah kukunya bersih atau tidak, cianusis tau tidak
c.
kepala, leher
kepala : bagiman bentuknya semetris atau tidak ada benjolan atau
tidak ada nyeri tekan atau tidak
leher: adakah pembesaran kelenjar tiroid maupun, getah bening adakah
pembesaran vena jugularis.
d.
mata
apakah ada oedem atau tidak dipalpebranya bagaiman konjungtivanya
anemis atau tidak skleranya ekterus atau tidak, pupilnya isokor atau mitriasis/miosis,TIOnya
meningkat atau tidak memakia lat bantu kacamata atau tidak
e.
telinga,hidung tenggorokan/
kerongkongan,mulut.
Telinga: ada gangguan pendengaran atau tidak simitris atau tidak,
daun telinganya simitris atau tidak
Hidung : bentuknya bagaimana, apakah ada polip atau tidak, obtruksi,
sekret, ada atau tidak iritasi pada mokosa hidung
Mulut : bibirnya kering atau tidak ada stomatitis, bibir sumbing
atau tidak mulut berbau atau tidak
Kerongkongan : ada nyeri telan atau tidak
f.
Torak dan abdomen
Torak
-
Inspeksi: bagaimana bentuk dada klien,
bagaimana pergerakannya simetris atau
tidak.
-
Palpasi: Adakah nyeri tekan
atau tidak, frenitus prabasama atau tidak, apakah teraba pulsasi jantung atau
tidak, adakah pembesaran.
-
Perkusi : Suara ketok sonor redup
atau hipersonor, adakah nyeri ketok.
-
Auskultasi: Suara nafas
bagaimana, tonus, adakah krepitasi
Abdomen
Auskultasi : bagaimana peristaltik usus apakah meningkat , menurun, normal ,adakah bising usus abnormal
pulsasi aorta abdominalis.
Perkusi : adakah kembung, adakah
suara pekak/redap.
Palpasi : Turgor bagaimana, tonus, adakah nyeri tekan, krepitasi.
g.
Sistem ekspirasi
Bagaimana pernafasannya atau dangkal, cepat, adakah pergerakan
cuping hidung, otot bantu pernafasan, adakah suara nafas tambahan, ( wheezing , ronchi ).
h.
Sistem kardiovaskuler
Bagaimana tensinya meningkat atau menurun, bagaimana nadinya
meningkat atau turun, reguler atau irreguler, adakah oedema, kardiomegali,
cyanosis, S1 S2, ada atau tidak suara tambahan, ( S3, S4 ), ictus jantung
nampak atau tidak, pulsasi jantung nampak atau tidak.
i.
Sistem genitourinaria
Berapa kali BAK dalam sehari, ada kelainan atau tidak ( disuria,
retensi urine, hematuria ), berapa jumlahnya, baunya bagaimana, warnanya apa.
j.
Sistem gastro intestinal
Berapa kali BAB dalam sehari, meningkat atau menurun, konsistensinya
bagaimana, warnanya apa, peristaltik ususnya normal atau tidak, adakah mual
atau muntah.
k.
Sistem muskulo kletal
Bagaimana gerakannya penuh atau tidak, keseimbangan dan gaya
berjalannya mantap atau tidak, genggamannya kuat atau lemah, paralisis atau
tidak.
l.
Sistem endokrin
Adakah pembesaran kelenjar tiroid, DM, HT.
m.
Sistem persarafan
Kesadaran, GCS, adakah paralise atau tidak, reflek patella,
bagaimana saraf saraf motoriknya.
8.
Pemeriksaan penunjang
a.
Laboratorium
DL, urine lengkap, sakar darah, kreatinin serum, asam urat,
kolesterol, kalium serum.
b.
Photo thorax
c.
Elektrokardiografi
d.
Funduskopi
2.
Analisa sintesa data
Data yang
telah dikumpulkan dianalisa untuk menentukan masalah klien.
1.
Data pertama
DS : -
DO : nyeri kepala, gelisah, wajah menyeringai.
Masalah : nyeri kepala
Kemungkinan penyebab : peningkatan tekanan pembuluh darah serebral.
2.
Data kedua
DS : -
DO : Anorexia, mual, muntah, alergi, tinggi dan
berat badan, rambut, kulit, kuku, mulut dan gigi, menurunnya albumin, serum,
dan transferin serum.
Masalah : Penurunan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan
Kemungkinan penyebab : Anorexia
3.
Data ketiga
DS : -
DO : lemah, aktifitas
dibantu.
Masalah : intoleransi aktifitas
Kemungkinan penyebab : Kelemahan fisik.
4.
Data keempat
DS : -
DO : Gelisah, tachicardia, nyeri dada hebat, mendadak sesak napas,
cemas, depresi.
Masalah : Kurang pengetahuan
Kemungkinan penyebab :
Kurangnya informasi tentang proses penyakitnya.
3.
Diagnosa keperawatan
Tahap
akhir dari pengkajian adalah merumuskan diagnosa keperawatan.
Dari
hasil analisa data maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan pada klien
hipertensi berdasarkan prioritas masalah :
1.
Gangguan rasa nyaman ( nyeri
kepala ) akut b / d peningkatan tekanan pembuluh darah cerebral.
2.
Gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi b / d nafsu makan menurun ( anorexia ).
3.
Intoleransi aktifitas b / d
kelemahan fisik .
4.
Kurangnya pengetahuan b / d
kurangnya informasi tentang proses penyakitnya.
4.
perencanaan
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi
dan aktifitas keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan dan
mencegah masalah keperawatan. Dalam tahap perencanaan ini perawat menggunakan
ketrampilan pemecahan masalah dan menentukan masalah klien ( Budiana keliat ;
1997 )
- Dagnosa I
Tujuan : Intensitas nyeri hilang
KH : Klien
nyaman, nyeri kepala tidak ada
Intervensi :
1.
Aktifitas yang menyebabkan
nyeri kepala ( headache ) misalnya
merokok.
2.
Pertahankan untuk bedrest
selama fase akut atau batasi aktifitas.
3.
Berikan terapi non farmakologi
( teknik relaksasi dan distraksi ).
4.
Bantu klien untuk ambulasi.
5.
Kolaborasi dalam pemberian
analgetik.
b.
Diagnosa II
Tujuan
: kebutuhan nutrisi klien
terpenuhi dalam waktu 4 x 24 jam.
KH
: klien mampu menghabiskan
makanan sesuai dengan porsi yang diberikan, BB meningkat, TB, Hb normal.
Intervensi :
1.
Kaji keluhan anorexia yang
dialami oleh klien.
2.
Kaji bagaimana makanan
dihidangkan.
3.
Berikan makanan dalam keadaan hangat.
4.
Berikan makanan dalam porsi
kecil dan frekwensi sering.
5.
Jelaskan manfaat makanan bagi
klien terutama saat sakit.
6.
Catat jumlah atau porsi makanan
yang dihabiskan oleh klien.
7.
Berikan obat obatan antasida
atau antiemetik sesuai dengan program dokter.
c.
Diagnosa III
Tujuan
: Klien dapat melakukan aktifitas
KH
: menunjukkan peningkatan
toleransi terhadap aktifitas yang dapat diukur dengan tidak adanya kelemahan
berlebihan, TTV dalam rentang normal ( Tensi 120/80 mmHg, nadi 60 – 90 x /mnt,
RR 20 x /mnt, suhu 36 derajat Celcius ).
Intevensi :
1.
Evaluasi respon klien terhadap
aktifitas.
2.
Berikan lingkungan tenang dan
batasi pengunjung selama fase aktif.
3.
Jelaskan pentingnya istirahat
dalam rencana pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktifitas dan istirahat atau tidur.
4.
Bantu klien memilih porsi yang
nyaman untuk istirahat.
5.
Bantu aktifitas perawatan diri
yang dilakukan.
d.
Diagnosa IV
Tujuan : Pengetahuan klien meningkat
KH
: Pengetahuan klien tentang
proses penyakitnyan meningkat
Intervensi :
1.
Mengkaji tingkat pengetahuan
klien tentang penyakitnya.
2.
Mengkaji latar belakang
pendidikan klien.
3.
Menjelaskan tentang proses
penyakitnya pada klien.
4.
Menjelaskan semua prosedur yang
akan dilakukan dan manfaatnya bagi klien.
5.
Memberikan kesempatan pada
klien untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan
penyakitnya.
5.
Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah tindakan keperawatan yang merupakan
kegiatan yang diberikan pada klien, kegiatan ini merupakan pelaksanaan secara
nyata dari rencana tindakan ( Lismidar ).
6.
Evaluasi
Merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan yang disengaja dan terus-menerus melibatkan klien,
perawat dan tim kesehatan lainnya, untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
telah tercapai atau tidak, atau malah timbul masalah baru serta untuk
melaksanakan pengkajian ulang ( Lismidar ; 1991 ).
DAFTAR PUSTAKA
1. Budisentosa
Mariani, ( 1994 ), Pedoman Diagnosis dan
Terapi Lab / UPF Ilmu Penyakit Jantung, RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
2. FKUI (1999), Kapita Selekta Kedokteran edisi III
Jilid 2, Media Ausculapius, Jakarta
3. FKUI (2000), Buku Ajar Kardiologi, Jakarta
4. Mansjoer Arief, (
1999 ), Kapita Selekta Kedokteran,
Jilid Pertama Edisi Ketiga.
Lembar
Pengesahan
Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan
diagnosa medis Hipertensi telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Praktek
Klinik Medikal Bedah I diruang Paviliun Marwah ( Interne ) Rumah Sakit Siti
Khodijah Sepanjang mulai tanggal 02 sampai tanggal 15 Februari 2004.
Sepanjang, Februari 2004
Mahasiswa
Kusmanto
Mengetahui,
Kepala Ruangan Paviliun Marwah Pembimbing Ruangan Pavilium
Marwah
RS. Siti Khodijah Sepanjang RS. Siti Khodijah
Sepanjang
(………………………….) (………………………………..)
Pembimbing
Pendidikan
Akper
unmuh surabaya
(…………………………..)
Lembar
Pengesahan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. F dengan
diagnosa medis Hepatitis telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Praktek
Klinik Medikal Bedah I diruang Paviliun Shofa ( Interne ) Rumah Sakit Siti Khodijah
Sepanjang mulai tanggal 19 Januari
sampai tanggal 01 Februari 2004.
Sepanjang, Februari 2004
Mahasiswa
Kusmanto
Mengetahui,
Kepala Ruangan Paviliun Shofa Pembimbing Ruangan Pavilium
Shofa
RS. Siti Khodijah Sepanjang RS. Siti Khodijah
Sepanjang
(………………………….)
(………………………………..)
Pembimbing
Pendidikan
Akper
unmuh surabaya
(…………………………..)
Lembar
Pengesahan
Asuhan Keperawatan Pada Tn. F dengan
diagnosa medis Pre Op Close Fraktur Dekstra 1/3 Tengah telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan
Praktek Klinik Kebutuhan Dasar Manusia
diruang Mina ( Bedah ) Rumah Sakit
Siti Khodijah Sepanjang mulai tanggal 05
Januari sampai tanggal 18 Januari 2004.
Sepanjang, Februari 2004
Mahasiswa
Kusmanto
Mengetahui,
Kepala Ruangan Mina
Pembimbing Ruangan Mina
RS. Siti Khodijah Sepanjang RS. Siti
Khodijah Sepanjang
(………………………….)
(………………………………..)
Pembimbing
Pendidikan
Akper
unmuh surabaya
(…………………………..)
ConversionConversion EmoticonEmoticon