Teori Pertukaran Sosial (George
Homans)
Inti teori pertukaran Homans terletak
pada sekumpulan proposisi fundamental. Meski beberapa proposisinya menerangkan
setidaknya dua individu yang berinteraksi, namun ia dengan hati-hati
menunjukkan bahwa proposisi itu berdasarkan prinsip psikologis. Dengan dua
alasan; (1)proposisi itu biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris oleh
orang yang menyebut dirinya sendiri psikolog; (2)proposisi itu bersifat
psikologis karena menerangkan fenomena individu dalam masyarakat.
Homans menghubungkan proposisi
rasionalitas dngan proposisi kesuksesan, dorongan, dan nilai. Proposisi
rasionalitas menerangkan kepada kita bahwa apakah orang akan melakukan tindakan
atau tidak tergantung pada persepsi mereka mengenai peluang sukses. Proposisi
rasionalitas juga tak menjelaskan kepada kita mengapa seorang actor menilai
satu hadiah tertentu lebih daripada hadiah yang lain; untuk menjelaskan ini
kita memerlukan proposisi nilai. Pada akhirnya teori Homans dapat diringkas
menjadi pandangan tentang actor sebagai pencari keuntungan yang rasional.
Teori pertukaran Homans disajikan
untuk menjelaskan perilaku individu-individu dalam kelompok yang berlawanan
dengan hanya sekedar menggambarkanya.Banyak ide-ide dasar dalam karyanya
menggambarkan serangannya terhadap interpretasi Levi Strauss mengenai
kebiasaan-kebiasaan perkawinan dalam masyarakat primitif dan memberikan
interpretasi alternatifnya.Homans menolak tipe penjelasan fungsional.Bagi dia
memperlihatkan bahwa suatu pola tertentu itu bersifat menguntungkan masyarakat
bukan untuk menjelaskan mengapa orang itumenyesuaikan tindakannya denganpola
itu.Homans mengemukakan bahwa pola-pola pertukaran harus dianalisa menurut
motif-motif dan perasaan mereka yang terllibat dalam transaksi itu.
Dasar-Dasar Transaksi Pertukaran
Dari dasar ekonomi Homans mengambil
konsep-konsep separti biaya (cost) dan imbalan (rewards). Gambaran
tentang perilaku manusia ini sudah dikembangkan dengan menjelasakan pertukaran
ekonomi di pasar, tujuannya untuk memperluas seingga mencakup pertukaran sosial
juga. Dukungan sosial seperti halnya uang, dapat dilihat sebagai suatu reward,
dan berada dalam suatu posisi bawahan dalam suatu hubungan sosial dapat dilihat
sebagai cost.
Konsep tambahan juga ditambahakan,
antara lain kuantitas dan nilai yang dilihat sebagai variabel, di mana keduanya
akan merupakan pusat proposisi yang dikembangkan yang bersifat menjelaskan.
Kuantitas menunjuk pada frekuensi di mana suatu perilaku tertentu dinyatakan
dalam suatu jangka waktu tertentu, atau sejumlah perilaku yang sedang
terjadi.Nilai adalah tingkat di mana suatu perilaku tertentu didukung atau
dihukum.Pengukuran yang tepat mengenai nilai yang terlepas dari kuantitas,
sering mengalami kesulitan, gampang untuk menarik kesimpulan yang berhubungan
dengan nilai-nilai seseorang dengan mencatat frekuensi di mana dia terlibat
dalam suatu bentuk perilaku tertentu.
Proposisi Sukses (The Success
Proposition)
Homans mengemukakan bahwa untuk semua
tindakan yang dilakukan seseorang, semakin sering tindakan khusus seseorang
diberi hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan itu.
Proposisi ini berarti bahwa orang makin besar kemungkinannya untuk meminta
nasihat orang lain jika ia di masa lalu telah menerima hadiah berupa nasihat
yang berguna. Selanjutnya, makin sering orang menerima hadiah yang berguna
dimasa lalu, makin sering ia akan meminta nasihat.
Umumnya perilaku yang sesuai dengan
proposisi keberhasilan meliputi tiga tahap.Pertama, tindakan orang; kedua,
hadiah yang dihasilkan; ketiga, perulangan tindakan asli ataupun serupa dalam
hal tertentu.
Ada beberapa hal yang ditetapkan
Homans mengenai proposisi sukses. Pertama, di saat tertentu individu
benar-benar tak dapat bertindak yang sama sesering mungkin. Kedua, makin
pendek jarak waktu antara perilaku dan hadiah, makin besar kemungkinan
mengulangi perilaku, begitu pula sebaliknya.Ketiga, pemberian hadiah secara
intermiten lebih besar kemungkinannya menimbulkan perulangan perilaku ketimbang
menimbulkan hadiah yang teratur.Hadiah yang teratur menimbulkan kejenuhan.
Proposisi Pendorong (The Stimulus
Proposition)
Bila dalam kejadian di masa lalu
dorongan tertentu atau sekumpulan dorongan telah menyebabkan tindakan orang
yang diberi hadiah, maka makin serupa dorongan kini dengan dorongan di masa
lalu, makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa.
Proposisi Nilai (The Value
Proposition)
Makin tinggi nilai hasil tindakan
seseorang bagi dirinya, makin besar ia melakukan tindakan itu. Di sini Homans
memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman.Hadiah adalah tindakan dengan nilai
positif.Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif. Homans Menemukan bahwa
hukuman bukan alat yang efisien untuk membujuk orang mengubah perilaku karena
hukuman cenderung tidak diinginkan. Lebih baik tak memberikan hadiah
terhadap perilaku yang tak diinginkan karena hadiag jelas lebih disukai. Homans
menjelaskan bahwa teorinya bukan teori hedonitas ( hadiah berupa materi atau
altruistis/ membantu orang lain).
Proposisi Deprivasi-Kejemuan (The
Deprivation-Station Proposition)
Makin sering seseorang menerima
hadiah khusus di masa lalu yang dekat, makin kurang bernilai baginya setiap
unit hadiah berikutnya.Dalam hal ini, Homans mendefinisikan dua konsep penting
lainnya, yaitu biaya dan keuntungan.Biaya tiap perilaku didefinisikan sebagai
hadiah yang hilang karena tidak jadi melakukan sederetan tindakan yang
direncanakan.Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah hadiah
yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan. Yang terkhit ini
yang menyebabkan Homans menyusun kembali proposisi kerugian-kejemuan sebagai
berikut: makin besar kauntungan yang diterima seseorang sebagai hasil
tindakannya, makin besar kemungkinan ia melaksanakan tindakan itu.
Proposisi Persetujuan-Agresi (The
Agression-Approval Proposition)
Proposisi A: bila tindakan orang tak
mendapatkan hadian yang ia akan harapkan atau menerima hukuman yang tidak ia
harapkan, ia akan marah; besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif
dan akibatnya tindakakn demikian makin bernilai baginya. Homans menambahkan
bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan menjadi
kecewa, frustasi. Pengamat behaviorisme yang mempertahankan kemurnian bahasa,
sama sekali takkan mengacu pada keadaan mental. Kekecewaan dapat pula mengacu
pada seluruh kejadian eksternal, yang dapat diamati oleh orang lain.
Proposisi B: bila tindakan seseorang
menerima hadiah yang ia harapkan, terutama hadiah yang lebih besar daripada
yang ia harapkan , atau tidak menerima hukuman yang ia bayangkan , maka ia akan
puas; ia makin besar kemungkinannya melaksanakan tindakan yang disetujui dan
akibat tindakan seperti itu akan makin bernilai baginya.
Proposisi A tentang
persetujuan-agresi hanya mengacu pada emosi negatif, sedangkan proposisi B
menerangkan emosi yang lebih positif.
Proposisi Rasionalitas (The
Rasionality Proposition)
Dalam memilih berbagai tindakan
alternatif, seseorang akan memilih satu di antaranya yang dia anggap saat itu
memiliki value(V), sebagai hasil, dikalikan dengan probabilitas(p), untuk
mendapatkan hasil yang lebih besar. Proposisi terdahulu sangat dipengaruhi oleh
behaviourisme, sedangkan proposisi rasionalitas sangat dipengaruhi oleh teori
pilihan rasionalitas.Menurut istilah ekonomi, aktor yang bertindak sesuai
dengan proposisi rasionalitas adalah yang memaksimalkan kegunaannya.
Homans
MelaluiteoriPertukaran, Homansmembawasosiologidalamkonteksyang
lebihmikromikro. Iamengembangkanteoriinidenganmengajukanbeberapaproposisiilmiah
ProposisiSukses(the success proposition)
“untuksemuatindakanygdilakukan seseorang,
semakinseringtindakankhususseseorangdiberihadiah, ,
makasemakinbesarkemungkinanorangmelakukantindakanitu”
Homansmenetapkanbeberapahaldlmproposisiini, Pertama, pd saat
tertentu, individuakantdkdptbertindak dg intensitassepertiitu, Kedua ,
makinpendekjarakwaktumemberihadiah,
makinbesarpeluangorangmengulangiperilakudansebaliknya. Ketiga,
memberikanhadiahsecaraintermitenlebihmembukapeluangperulanganperilakudibandingmemberikanhadiahteratur.
ProposisiPendorong(the stimulus proposition)
“bilamasalaludorongantertentuorangdiberi hadiah, makamakin
serupa dorongankinidengandorongandimasa lalu,
makamakinbesardoronganorangmelakukansesuatu”Dari
siniHomansmelakukanGENERALISASI
ProposisiNilai(the value proposition)
“makintingginilaihasiltindakanseseorangbagi
dirinya, makinbesarkemungkinaniamelakukantindakanitu”
ProposisiDeprivasi-Kejemuan(the deprivation-satiation
proposition)
“makinseringseseorangmenerimahadiahkhususdimasalaluyang dekat,
makinkurangbernilaibaginyatiapunit hadiah berikutnya”
ProposisiPersetujuan-Agresi(the Aggression-Approval
proposition)
ProposisiA“bilatindakanorangtdkmendapatkanhadiahygiaharapkanatauhukumanyg
ia inginkan, iaakanmarah, besarkemungkinaniaakanmelakukantindakanagresifdanakibatnyatinakandemikianmakinbernilaibaginya”
Proposisi B “bilatindakanseseorangmenerimahadiahygiaharapkan,
terutamahadiahyglebihbesar, atautidakmenerimahukumanygiabayangkan, makaiapuas,
iaakansemakinterbukamelakukantindakanygdisetujuidanakibattindakanituakanmakinbernilaibaginya”
ProposisiRasionalitas(the Rationality proposition)
“dalammemilihdiantaraberbagaitindakanalternatif,
seseorangakanmemilihsatudiantaranya yang, diaanggapsaatitumemilikivalue(V),
(sebagaihasil, dikalikandenganprobabilitas(P), (untukumendapatkanhasilyang
lebihbesar.
KRITIK TEORI
Meskipun Homans membahas prinsip psikologis, tetapi Homans
tidak memikirkan mengenai individu dalam keadaan terisoslasi.Homans menganggap
bahwa manusia adalah makhluk social yang lebih banyak berinteraksi dengan
sesamanya.
Dalam asumsinya mengenai hakikat manusia Homans
menengahkan gambaran orang berinteraksi pada tujuan dan kesemuanya ditentukan
oleh kekuatan yang berada di luar dirinya. Homans sendiri mengakui bahwa teori
rasional serta psikologi prilaku adalah sebagian besar sama karena dalam ilmu
social dikenal adanya kerangka proposisi yang sama. Homans menganggap bahwa
teori rasional jauh lebih terbatas daripada teori psikologi prilaku.
Satu lagi pendapat Homas yang banyak menimbulkan kritik
adalah kepercayaan terhadap psikologi yang mempelajari manusia sebagai anggota
spesies manusia, tetapi psikologi dianggap telah mengambil prinsip-prinsip dari
prilaku binatang.
Titik lemah yang paling nyata dari teori ini adalah Homans
menghilangkan apa yang dianggap paling esensi dalam manusia berbeda dengan
binatang, tindakan manusia tidak perlu dikaitkan dengan masa lalu mereka,tetapi
manusia dapat bertindak sekarang walaupun masalalu menyediakan perhitungan
berbagai kemungkinan masa depan yang menguntungkan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon