Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN PADA EMESIS GRAVIDARUM


MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Kasus Emesis Gravidarum.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul S,ST selaku dosen pembimbing dokumentasi kebidanan yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini kami susun agar kita lebih mengenal tentang konsep dasar kehamilan, konsep dasar emesis gravidarum, konsep dasar dokumentasi H.varney dan penerapan dokumentasi H.Varney pada kasus emesis gravidarum.
Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.


Penyusun










DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. (i)
DAFTAR ISI............................................................................................................... (ii)
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... (1)
1.1. Latar belakang......................................................................................... (1)
1.2. Rumusan masalah.................................................................................... (1)
1.3. Tujuan..................................................................................................... (2)
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ (3-15)
2.1. Konsep dasar kehamilan.......................................................................... (6-9)
2.2. Konsep dasar emesis gravidarum............................................................. (9-11)
2.3. Konsep dasar dokumentasi H. Varney..................................................... (11-15)
BAB III : TINJAUAN KASUS.................................................................................... (16-26)
3.1. Pengkajian............................................................................................... (16-22)
3.2. Diagnosa/masalah.................................................................................... (22)
3.3. Identifikasi diagnosa/masalah potensial................................................... (22)
3.4. Identifikasi tindakan segera untuk kolaborasi/konsultasi......................... (22)
3.5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat
dan rasional........................................................................................... (22-23)
3.6. Pelaksanaan rencana tindakan/implementasi........................................... (23-24)
3.7. Evaluasi................................................................................................... (24-26)
BAB IV : PENUTUP................................................................................................... (27)
4.1. Kesimpulan............................................................................................. (27)
4.2. Saran....................................................................................................... (27)
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. (28)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang paling didambakan oleh setiap wanita karena dengan kehamilan,seorang wanita bisa dikatakan sempurna.Kehamilan merupakan suatu proses fisiologi yang normal meskipun ada beberapa kasus kehamilan yang disertai kelainan dan penyulit tertentu.
Dalam kehamilan ibu mengalami perubahan dari segi fisik dan psikis. Salah satu yang paling umum terjadi pada Trimester pertama adalah Emesis Gravidarum, dalam Ilmu kebidanan, emesis ditemukan pada kehamilan trimester awal persalinan dan pasca bedah. Keadaan ini bukan saja menimbulkan distress tetapi juga dapat membawa konsekuensi fisiologis yang serius. Istilah hiperemesis gravidarum berlaku bila muntah menyebabkan kekurangan cairan, elektrolit atau gizi.
       Salah satu penyebab dari emesis yaitu karena tidak seimbangannya kadar hormone dalam tubuh. Maka dari itu kita akan mengkaji tentang emesis gravidarum agar tidak merembes ke patologis.

1.2   RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu Emesis gravidarum ?
2.      Apa yang menyebabkan emesis gravidarum?
3.      Bagimana penannganannya?

1.3   TUJUAN UMUM
Setelah melakukan asuhan pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan mengembangkan kemampuannya dengan memeberikan asuhan dengan kasus yang sama.

1.4   TUJUAN KHUSUS
Setelah melakukan asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu:
1.      Melakukan pengkajian data pada klien.
2.      Menganalisa data dan membuat diagnose / masalah.
3.      Membuat rencana tindakan / intervensi.
4.      Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana / intervensi yang dibuat.
5.      Membuat evaluasi dan perkembangannya.
6.      Membuat dokumentasi dan hasil asuhan.

1.5   MANFAAT
1.      Dapat mengetahui pentingnya melakukan asuhan
2.      Menambah wawasan bagi mahasiswa tentang adanya perbedaan antara teori dengan praktek
3.      Melatih mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan yang benar
4.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya masalah atau komplikasi yang menyertai kehamilan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1. FILOSOFI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan komponen dari seluruh proses normal secara fisik, bukan merupakan penyakit meskipun beberapa kasus komplikasi dapat terjadi sejak permulaan yang disebabkan oleh kondisi / alasan lain atau komplikasi dapat berkembang kemudian.
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi adanya ovum dan spermatozoa serta terjadinya konsepsi dan nidasi. ( pudinakes, 1993)
Kehamilan merupakan suatu periode “ persiapan simbolik dan praktis untuk menjadi seorang ibu. ( smith, 1992: 192)
2.1.2 PROSES KEHMILAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari:
¨      Ovulasi pelepasan ovum
¨      Terjadi migrasi sperma dan ovum
¨      Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
¨      Terjadi implantasi pada uterus
¨      Terbentuknya placenta
¨      Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
( manuaba, 1998: 95 )
2.1.3. DIAGNOSA KEHAMILAN
a) tanda pasti hamil
·         Ada gerakan janin
-          Terlihat atau teraba gerakan janin
-          Teraba bagian-bagian janin
·         Ada DJJ
-     didengar dengan menggunakan stetoskop, alat kardiografi, alat dopler.
-     dilihat dengan USG
-     pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, USG

b) tanda tidak pasti hamil
·         Rahim membesar sesuai dengan UK
·         Ada tanda Hegar ( perubahan isthmus uteri àisthmus panjang dan lunak), chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina), piskaseck ( pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi )dan brakton hicks (lentingan).
·         Pemeriksaan tes biologis
Sebagian kemungkinan positif  palsu
c) tanda kemungkinan hamilan
·         Amenorhoe (terlambat datang bulan)
-          Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
-          Mengetahui HPHT dengan rumus perhitungan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
·         Mual(nausea) dan muntah (emesis)
-          Pengaruh hormone estrogen dan progesterone terjadi pengeluara asam lambung yang berlebihan.
-          Menimbulkan mual-muntah terutama morning sickness
-          Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi
-          Akibat mual-muntah nafsu makan berkurang
·         Ngidam
-          Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. Keinginan tersebut disebut ngidam.
·         Sinkope/ pingsan
-          Terjadinya sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia  SSP dan menimbulkan sinkope/pingsan.
-          Keadaan ini menghilang dalam UK 16 minggu

·         Payudara tegang
-          Pengaruh estrogen , progesterone dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
-          Payudara membesar dan tegang.
-          Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
·         Sering miksi
-          Desakan rahim kedepan yang menyebabkan kandung kemih terasa penuh dan sering miksi.
-          Pada triwulan kedua sudah menghilang.
·         Konstipasi / opstipasi
-          Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus menyebabkan kesulitan BAB.
·         Pigmentasi kulit
a.       Sekitar pipi : cloasma gravidarum
-          Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada pipi.
b.      Sekitar perut
-          Strie lividaeà pada primi
-          Strie albican à pada multi
-          Linea nigra à pada primi
-          Linea albaà pada multi
c.       Sekitar payudara
-          Hiperpigmentasi areola mammae
-          Putting susu makin menonjol
-          Kelenjar mongomery menonjol
-          Pembuluh darah menifes sekitar payudara

·         Epulis
-          Hipertropi gusi disebut epulis, dapat terjadi bila hamil
·         Varises ( penampakan pembuluh darah vena)
-          Pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang punya bakat.
-          Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar  genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara.
-          Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
( manuaba, 1998 )
2.1.4. DIAGNOSA BANDING KEHAMILAN
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding, diantaranya:
a.       hamil palsu ( hamil spuria)
b.      tumor kandungan / mioma uteri
-          terdapat pembesaran rahim, tapi tidak disertai tanda kehamilan.
-          bentuk pembesaran tidak merata.
-          pendarahan banyak saat menstruasi.
c.       kista ovarium
-          pembesaran perut tapi tidak disertai tanda hamil.
-          datang bulan terus berlangsung.
-          lamanya pembesaran perut dapat melampui usia kehamilan.
-          pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil (-).
d.      hematometra
-          terlambat datang bulan yang dapat melampui umur kehamilan.
-          perut terasa sakit tiap bulan .
-          terjadi tumpukan darah dalam rahim.
-          tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang  (+).
e.       kandung kemih penuh
- dilakukan kateterisasi.
2.1.5. PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT HAMIL
1. System Reproduksi
a) Rahim
o   Ukuran rahim membesar sesuai umur kehamilan
o   Berat uterus naik dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan
o   Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofhi menjadi lebih besar, lunak dan mengikuti pembesaran rahim.
o   Terjadi perlunakan isthmus ( tanda hegar)
o   Terjadi implantasi janin didaerah plasenta (piskacek)
o   Adanya kontraksi rahim ( Braxton hicks )
b) servik
o   Servik menjadi lunak, karena meningkatnya suplai darah (godell sign)
o   Kanalis cervikalis dipenuhi oleh cairan kental yang disebut operculum
è Fungsinya pada saat hamil menghambat bakteri masuk ke uterus.
o   Waktu persalinan mengalir keluar yang disebut bleding show.
o   Konsistensi servik berubah
à sebelum hamil seperti meraba hidung àawal hamil seperti daun telingaà setelah aterm seperti bibir.
c) vagina (lingkar senggama)
o   Adanya peningkatan pembuluh darah sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks)
d) ovarium (indung telur)
o   Ovulasi terhenti
o   Masih terdapat korpus luteum gravidarum  sampai terbertuknya Uri yang sempurna pada umur 16 minggu.
e) siklus darah ibu
peredaran darah ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
o   Siklus darah ibu menigkat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin dalam rahim
o   Terjadinya hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro- plasenter
o   Pengaruh hormone esterogen dan progesterone semakin meningkat.
Dari faktor diatas dijumpai beberapa perubahan pada peredarah darah:
-     volume darah  Î dimana serum darah >> dari pertumbuhan sel, akibatnya terjadi hemodilusi dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 mg.
-      sel darah jumlahnya makin Î untuk mengibangi pertumbuhan janin.

2.  payudara
o   Bertambah besar, tegang dan berat
o   Dapat teraba nodule – nodule
o   Grandula makin tampak
o   Adanya hiperpigmentasi pada putting susu dan areola
o   Pengeluaran asi belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH ( prolaktine inhibiting hormone). Tapi pada trimester III kolostrum sudah terbentuk dan kadang keluar.
o   Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada.
3.      System endokrin
o   Ovarium & placenta
-          Korpus luteum meghasilkan estrogen dan progesterone
-          Setelah plasenta tumbuh, kedua hormone tersebut diambil alih dan membentuk steroid
-          Hormone lain dan HCG
-          HPL ( human placenta lactogen)
-          HCT ( human choriotic thyrotropin)
o   Kelenjar tyroid
-          Beratnya meningkat 20% ( kehamilan 4-7,5 bulan)
-          > besar Karena pertumbuhan sel-sel acenan dan meningkatkan metabolism rate.
o   Kelenjar paratiroid
-          Ukuran Î terutama selama 15-30 minggu ketika kebutuhan Ca meningkat
o   Pancreas
-          Selama hamil sel-sel langerhans tumbuh dan banyak menghasilkan insulin
o   Kelenjar Adrenal
-          Ukurannya meÎ pada bagian kortikal yang membentuk kortin
-          Bagian medulla mensekresi epinephirine sehingga terjadi penambahan ukuran dan fungsinya
4.      system pernafasan
o   Wanita hamil kadang – kadang mengeluh sesak dan nafasnya pendek, dan biasanya bernafas lebih dalam
o   Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada
4.       system pencernaan
o   Pengeluaran air liur berlebihan
o   Daerah lambung terasa panas
o   Terjadi mual muntah
o   Dapat menyebabkan konstipasi
5.      Sistem perkemihan
o   Karena pengaruh hamil, mudah turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi.
o   Desakan tersebut membuat kandung kencing terasa penuh.
o   Terjadinya hemodilusi menyebabkan metabolisne air makin lancer, sehingga pembentukan air seni bertambah.
o   Filtrasi pada glomerolus bertambah sekitar 69% - 70%.
o   Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya urine terutama ureter kanan karena pengaruh progesteron .
6.      Perubahan pada kulit
pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi
o   Muka: cloasma gravidarum
o   Payudara: putting susu dan areola payudara
o   Perut: linea nigra, striae lividae
7.      Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan untuk persiapan ASI.
Perubahan metabolism adalah
a.       Metabolisme naik sebesar 15% sampai 20% terutama trimester 3
b.      Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEG / liter menjadi 145mEG/ liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang di perlukan janin
c.       Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan persiapan laktasi dibutuhkan protein yang tinggi sekitar 0,5gr / kg BB atau sebutir telur ayam sehari
d.      Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
e.       Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil kalsium 1,5gr / hari, 30-40gr untuk pembentukan janin. Fosfor rata-rata 2gr sehari, zat besi 800mg / hari, air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak karena dapat terjadi retensi air
f.       Pertambahan berat badan ibu hamil
Pertambahan berat badan dapat di perinci sebagai berikut:
1.      Janin                : 3- 3,5 kg
2.      Placenta           : 0,5 kg
3.      Air ketuban     : 1,5 kg
4.      Rahim              : 1 kg
5.      Timbunan lemak : 1,5 kg
6.      Timbunan protein: 2 kg
7.      Retensi air garam : 1,5 kg
2.1.6. UMUR KEHAMILAN
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan umur hamil dapat di tentukan dengan:
a.       Menggunakan rumus naigle
Rumus naegle memperhitungkan umur kehamilan selama 288 hari. Dari dulu perhitungan kasarnya dapat di tentukan dengan menentukan HPHT + 288 hari sehingga perkiraan kehamilan dapat di tetapkan. Rumus naegle HPHT + 7 bulannya + 9
b.Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu maka umur kehamilan dapat di tetapkan. Perkiraan ini tidak tetap
c.       Perkiraan tingginya fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama pada kehamilan 2 dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.

Tinggi fundus uteri
Umur kehamilan
2 jari diatas simfisis
½ simfisis – pusat
2 jari diatas simfisis
Setinggi pusat
3 jari diatas pusat
½ pusat – PX
 Setinggi PX
2         jari dibawah PX
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu

Apabila diukur dengan metlin maka panjang fundus uteri sebagai berikut:
-          hamil 20 minggu à 25 cm
-          hamil 32 minggu à 27 cm
-          hamil 36 minggu à 30 cm
-          hamil 40 minggu à sama dengan kehamilan 32 minggu
d.      Penentuan umur kehamilan dengan USG
Bila ragu-ragu dapat dikonsultasi untuk menetapkan perkiraan persalinan. Untuk menentukan umur hamil melalui USG dengan mengukur bagian janin
-          Menentukan diameter kantong gestasi
-          Menentukan jarak kepala-bokong
-          Menentukan tulang biparietal
-          Menentukan lingkaran perut
-          Menentukan panjang tulang  femur
( manuaba, 1998 )
2.1.7.  PROGNOSA KEHAMILAN
Setelah melakukan pemeriksaan dengan rinci dapatlah ditetapkan beberapa aspek kehamilan sebagai berikut
a.       kehamilan normal dengan resiko rendah
sikap yang diambil
1.      lanjutkan pemeriksaan rutin sebagaimana jadwal
2.      pemberian obat suportif seperti vit dan Fe
3.      memberikan nasihat tentang gizi, kebersihan dan pakaian
b.      kehamilan disertai komplikasi
sikap yang diambil
1.      mengatasi komplikasi, kehamilan dilanjutkan sehingga mencapai well born baby dan well health mother
2.      pemeriksaan rutin dipercepat
3.      diberikan nasihat segera datang bila dijumpai gejala yang memberatkan
4.      berkonsultasi dengan spesialis terkait
5.      merujuk penderita ke rumah sakit
c.       kehamilan disertai penyakit lain
sikap yang diambil
1.      pemeriksaan hamil rutin dipercepat
2.      berkonsultasi dengan spesialis yang terkait
d.      kehamilan dengan resiko meragukan dan resiko rendah
sikap yang diambil
1.      memberikan perhatian yang seksama terhadap jalannya kehamilan
2.      pemeriksaan hamil yang rutin dipercepat
3.      memberikan nasihat datang apabila terjadi keadaan meragukan atau abnormal
4.      melakukan rujukan ke rumah sakit
5.      rencana persalinan sebaiknyan ke rumah sakit
2.1.8.       FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1.      Faktor lingkungan, social, budaya dan ekonomi
a.       Faktor social ekonomi
-penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan masalah kebidanan
- putus kerja menambah sulit masalah social budaya
- ketergantungan social ekonomi menimbulkan stress
- nilai gizi yang relative rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan
b.      Faktor pelayanan kesehatan
-    Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal asuhan medic yang kurang baik
-    Kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa
c.       Faktor kebiasaan dan adat istiadad
-    Setiap masyarakat memiliki budaya yang berbeda untuk memahami peristiwa pertumbuhan janin dalam kandungan ibu, kelahiran bayi, perawatan pasca persalinan maupun kematian ibu dan bayi.
-     sehingga bidan atau nakes hendaknya bias memahami kebiasaan tersebut dan bisa member pengertian dampak dari kebiasaan tersebut bagi ibu dan bayi. Contoh kebiasaan atau adat di masyarakat
-    Tidak boleh minum air es karena bayi bias besar: yang benar tidak ada efek pada bayi asal tidak manis
2.      Faktor psikologis
a.       support keluarga adalah segala sesuatu yang diberikan kepada bumil oleh keluarga yang bersifat mendukung terhadap kehamilannya, ini sangat penting karena keluarga adalah orang terdekat ibu
b.      partner abuse kekerasan dalam keluarga
c.       substance abuse adalah penyalah gunaan zat- zat
d.      stessor internal dan eksternal
2.1.9.      KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III
1.      O2
è Pada kehamilan terjadi perubahan respirasi untuk dimemenuhi kebutuhan         O2
2.      Nutrisi
à Nutrisi ibu hamil diperhatikan dari pada ibu yang tidak hamil karena kebutuhan nutrisi selama kehamilan digunakan untuk:
-          Mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
-          Pertumbuhan janin
-          Persiapan persalinan
-          Supaya luka-luka post partum dapat cepat sembuh
-          Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
«    Kenaikan BB rata-rata selama hamil 9-13,5 kg
3.      Personal hygiene
a.       Kebersihan tubuh
-          Rambut harus sering dicuci
-          Gigià kebutuhan Ca meningkat
-          Buah dada berhubungan dengan kehamilan dan nifas
-          Kebersihan vulva
-          Kebersihan kuku
-          Kebersihan kulit
b.      Kebersihan pakaian
c.       Kebersihan lingkungan


4.      Pakaian hamil
Longgar, terbuat dari katun, daoat menyerap keringat terutama pakaian dalam.
5.      Eliminasi
§  Menghindari makanan yang dapat menyebabkan obstipasi
§  Dianjurkan banyak minum, makan buah, sayur dan mengadakan gerak badan agar peredaran darah lancer dan menambah kelancaran tonus serta peristaltic alat pencernaan
6.      Sexual
-          Hubungan seksual dihentikan apabila terjadi;
¨     Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas.
¨     Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
¨     Terdapat pengeluaran cairan / air mendadak
¨     Pada mereka yang sering mengalami abortus, persalinan sebelum waktunya dan IUFD
7.      Mobilisasi
-          Pergerakan yang dilarang:
§  Bekerja berat
§  Meloncat / melonjak
§  Bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan yang banyak bergerak
-          Pergerakan yang dianjurkan:
·      Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan udara segar
·      Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot
·      Latihan-latihan sebelum melahirkan / senam hamil
8.      Istirahat
-          Istirahat dan tidur  yang tetratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin 
9.      Traveling pada ibu hamil
10.  Imunisasi
Imunisasi TT dianjurkan untuk dapat menurunkan AKI karena infeksi tetanus, vaksinasi TT dilakukan 2x selama hamil
11.  Persalinan laktasi
12.  Persalinan perlu dilakukan 2 langkah yaitu:
Senam hamil dan mempersiapkan keadaan payudara untuk laktasi
13.  Memantau kesejahtaraan janin
a.       Trimester I
-          Auskultasi à untuk mendengarkan DJJ pada kehamilan T1 dapat digunakan alat dopler / funanduskop
-          USG (ultrasonografi)
b.      Trimester II
-          Mempergunakan metlin / meteran
-          Palpasi menurut leopold
c.       Trimester III
Kurva pertumbuhan janin pada trimester        III menunjukkan positif
14.  Pekerjaan
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan asal ringan , tidak melelahkan. Karena kehamilan bukan suatu halangan bagi wanita untuk bekerja asal dengan pengertian sedang hamil
15.  Kunjungan ulang
WHOà menetapkan wanita hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan:
-          1x kunjungan selama trimester I ( selama 14mg)
-          1x kunjungan selama trimester II (antara 14-28mg)
-          2x kunjungan selama trimester III (antara 28-36mg dan setelah  36mg)
16.  Tanda bahaya dalam kehamilan
Ada 6 tanda bahaya selama kehamilan:
1.      Perdarahan pervaginam
2.      Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
3.      Perubahan visual yang tiba-tiba
4.      Nyeri abdomen yang hebat
5.      Bengkak pada muka dan tangan
6.      Bayi kurang bergerak seperti biasa
17.  Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
a.       Persiapan mental
Menanamkan kepercayaan diri agar memperoleh rasa aman dalam menghadapi persalinan

b.      Persiapan fisik
Dilakukan sebelum persalinan dimulai oleh karena itu penting melakukan pemeriksaan kehamilan
18.  Exercise atau senam hamil
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan / tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilannya. Yaitu: penyakit jantung, ginjal dan lainnya

2.1.10. PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM KEHAMILAN
a) trimester I
o   ( setelah terjadi konsepsià pe Î H. estrogen dan progesterone à morning sickness)
o   Ibu hamil merasa kelelahan
o   Ibu merasa tidak nyaman ( karena mual muntah)
o   Ibu hamil mudah tersinggung karena ibu depresi
o   Pada trimester I perut masih kecil, maka pada sebagian ibu masih merahasiakan kehamilannya pada orang lain.
o   Terjadi ambivalen
o   Ngidam
o   Kehamilan akan menekan ibu jika KTD ( kehamilan tidak diinginkan)
( manuaba, 1998 )
Ø  Tanda bahaya kehamilan Trimester I :
1.      Perdarahan pervaginam
2.      Mual muntah berlebihan
3.      Sakit kepala yang hebat
4.      Penglihatan kabur
5.      Nyeri perut yang hebat
6.      Gerakan janin berkurang
7.      Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
8.      Selaput kelopak mata pucat
9.      Demam tinggi
10.  Kejang
11.  Keluar air ketuban sebelum waktunya.














Wus (wanita usia subur)

Menikah

Ovum                                                              sperma

Hamil

Pemeriksaan                                          TM I                           keluhan
Dx
Tanda bahaya                                                                          normal

Perdarahan                  Emesis/Hiper                                                   asuhan

Kebutuhan                  penanganan







2.2. KONSEP DASAR EMESIS GRAVIDARUM
Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita. Karena terdapat peningkatan hormone esterogen, progesterone dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine placenta. Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum (manuaba, 1998). Muntah biasanya disertai dengan mual,tapi tidak selalu demikian. Mual merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah didalam medulla oblongata atau didaerah yang dekat dengan pusat muntah tersebut ( guyton, 1996). Muntah merupakan serangkaian gerakan komplek mengeluarkan isi usus ketika salah satu bagiannya mengalami iritasi atau distensi. Komponen sensorik dan motorik reflek muntah diatur oleh system saraf otonom. Pengaturan ini menimbulkan perasaan seperti “ mau muntah”. Muntah juga biasanya disertai dengan sekresi saliva, perspirasi, pucat, penurunan tekanan darah, takikardia dan respirasi yang tidak teraturdisamping perasaan subjektif. Stasis lambung biasanya mendahului muntah. Untuk mengeluarkan isi lambung, esophagus bagian bawah dan lambung bagian atas harus mengadaakan relaksasi sementara deudonom dan lambung bagian bawah berkontraksi. Lambung akan mengalami kompresi antara diafragma dan dinding abdomen.
Pada kehamilan tanpa mual dan muntah, resiko terjadinya abortus spontan atau partus prematurus lebih tinggi (Beischer et al, 1997)
§  Penyebab muntah (dengan contoh)   
Pusat muntah dipengaruhi oleh:
-          CTZ ( chemoreceptor trigger zone) yang mendeteksi:
-           Nucleus vestibularis yang mendeteksi:
-          Pusat-pusat yang lebih tinggi yang mendeteksi:
-          System Saraf Otonom yang mendeteksi:
-          Kenaikan Tekanan Intrakranial ( mis, pre-eklampsia/ eklampsia)
§  Gejaa klinis:
a. kepala pusing (terutama pagi hari )
b. disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
§  konsekuensi muntah:
1. dehidrasià resiko peÎ trombosit
2. gangguan keseimbangan elektrolità kelemahan tubuh
3. ganguan keseimbangan PH
4. pembentukan keton
5. resiko hipotensi
6. distress psikologis
7. defesiensi vitaminà kegagalan hati
8. malnutrisi, karies dentis( bruton, 1996)
§  penanganan:
1. komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2. dinasehatkan agar tidak cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasialiran darah menuju susunan saraf pusat.
3. nasehatkan diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil tetapi sering. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.
4. konserfatif;
*     Vitamin yang diperlukan:
a.      Vitamin B komplek
b.     Mediamer B6, sebagai vitamin dan anti muntah
*     Pengobatan:
i.sedatifa ringan: luminal 3x3 mg (barbiturate), valium.
ii.     Anti mual-muntah: stimetil, primperan, emetrol, dan lainnya.
*     Nasehat pengobatan:
-             Banyak minum air atau minuman lain.
-             Hindari minuman atau makanan asam untuk menghindari iritasi lambung.
*     Nasehat control antenatal:
- pemeriksaan hamil lebih sering.
- segera datang bila terjadi keadaan abnormal.( manuaba, 1988)



2.3. KONSEP DASAR DOKUMENTASI H. VARNEY
2.3.1. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal untuk memperoleh data dan mengumpulkan informasi melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang agar dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien fisik, sosial, mental dan lingkungan, misalnya:
A.    Data Subjektif
1.      Biodata
Nama (nama ibu dan suami), umur (resti atau tidak), agama, bangsa, pendidikan (tingkat pendidikan mempengaruhi sikap perilaku sehat seseorang), penghasilan (untuk mengetahui taraf hidup dan social ekonomi ibu), alamat (untuk mengetahui tempat tinggal ibu).

2.      Keluhan Utama
Pada ibu hamil dengan emesis gravidarum, tanda dan gejala yang sering timbul adalah mual, muntah, pusing, nafsu makan berkurang, lemah dan tensi masih dalam batas normal, secara klinis dapat dilihat tubuh lemas.
3.      Riwayat kesehatan
Apa ibu pernah menderita penyakit malaria, tipoid, perdarahan pada menstruasi yang berlebihan, perdarahan persalinan lalu dan penyakit lain
4.      Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang penyakit keluarga untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan pencegahan serta penanggulangannya.(manuaba, 1998: 265)
5.      Riwayat Menstruasi
Menarchea ( pada usia berapaterjadi haid pertama, biasanya 12-16th), siklus/lama  haid (siklus normal 28 hari, tapi bias maju 3hr/ mundur sampai 3hr), keluhan, banyaknya darah, sifat (meliputi warna dan ada bekuan atau tidak), dismenorhoe (nyeri waktu haid), HPHT ( untuk menghitung usia kehamilan dan HPL).
6.      Riwayat Kehamilan yang lalu
o   Kehamilan: ANC berapa kali, TT berapa kali, keluhan selama hamil.
o   Persalinan: normal atau tidak, usia kehamilan berapa, ditolong siapa, dimana, BB, PB, bayi segera menangis atau tidak, ada penyulit atau tidak.
o   Nifas: berjalan lancar atau tidak, bayi segera disusui atau tidak, terjadi perdarahan apa tidak.
o   KB: apa ibu sudah pernah ikut KB, KB apa yang pernah digunakan, keluhan selama ikut KB,sudah berapa lama.
7.      Riwayat Kehamilan sekarang
ANC berapa kali, TT berapa kali, apa yang sudah didapat, merasakan pergerakan anak usia berapa bulan, keluhan selama hamil.
8.      Riwayat perkawinan
Menikah berapa kali, lamanya, tahun, pertama kali menikah usia berapa.
9.      Riwayat psikososial
Bagaimana hubungan dengan keluarga, apakah keluarga mengharapkan kehamilan itu dan bagaimana hubungan ibu dengan orang lain.
10.  Pola kehidupan sehari-hari
v  Nutrisi: makan berapa kali, porsinya, minum berapa gelas/ hari, apa yang diminum, apa saja yang dimakan.
v  Istirahat: tidur siang dan malam berapa jam
v  Eliminasi: BAB, BAK berapa kali, konsistensi dan ada gangguan apa tidak.
v  Kebersihan; mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian dan celana dalam berapa kali sehari.
v  Aktivitas: apa saja yang dilakukan oleh ibu.
v  Hubungan seksual: berapa kali berhubungan dalam seminggu.
v  Spiritual: agama, apa saja yang dilakukan.
v  Kesehatan: kemana jika mengalami kesehatan.
B.     Data Objektif
a)      Pemeriksaan umum
i.                    KU: baik, cukup atau lemah.
ii.                  Kesadaran: composmentis apa tidak
iii.                TTV: - TD ( normal antara 90/60mmHg – 140/90 mmHg)
-        Suhu (suhu ibu hamil normal 36,5-37 ºc , apabila  > 37,5 ºc dikatakan demam berarti ada infeksi kehamilan)
-         nadi ( dalam keadaan santai nadi ibu ± 60-80x /menit, jika
nadi ibu ≥ 100x/menit maka bias disimpulkan ada perdarahan berat,anemi, sakit/ demam, gangguan jantung, penggunaan obat dll)
-        pernafasan ( normal 16-24x/menit)
b)      Pemeriksaan fisik
*      Inspeksi
-       Rambut: rontok apa tidak, kelebatan, warna.
-       Muka:simetris apa tidak, ada tidaknya cloasma gravidarum, ada odem atau tidak.
-       Mata: simetris apa tidak, juling apa tidak, konjunctifa pucat atau tidak,  warna sclera (ikterus atau tidak ), penglihatan normal atau tidak.
-       Hidung; bersih apa tidak, penciuman normal apa tidak, ada polip apa tidak, ada serumen apa tidak.
-       Mulut/ gigi: jumlah gigi lengkap/ tidak, terdapat karies atau tidak, epulis atau tidak, stomatitis atau tidak.
-       Telinga: simetris apa tidak, bersih atau tidak, pendengaran baik atau tidak, ada serumen apa tidak.
-       Leher: ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, ada tidaknya pembesaran vena jugularis.
-       Mammae: simetris apa tidak, putting menonjol / tidak, ada benjolan / tidak, ada hiperpigmentasi / tidak, kolostrum keluar / tidak.
-       Abdomen; pembesaran sesuai UK / tidak, terdapat strie livide / tidak dan warna dari linea.
-       Vulva: odem / tidak, varises / tidak, terdapat fluor albus / tidak, perineum utuh / tidak.
-       Anus: ada hemoroid / tidak.
-       Ektremitas atas & bawah: ada odem/ tidak, ada varises / tidak, jari-jari pucat / tidak.
*      Palpasi
-       Leopold I; mengukur TFU berapa, apa yang ada di fundus, umur kehamilan.
-       Leopold II; menentukan puka-puki, bagian terkecil janin dan bagian yang ada disamping perut ibu.
-       Leopold III: untuk mengetahui bagian terbawah janin.
-       Leopold VI: untuk mengetahui bagian apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuk kedalam rongga panggul.
( obetetri fisiologi, 1993: 160-166)
*      Auskultasi
-       DJJ: normal / tidak (normalnya 120-160x / menit), frekuensi/menit, terdengar disebelah mana.
*      Perkusi
-       Reflek patella ( normalnya tungkai bawah bergerak sedikit ketika tenadon diketuk).
c)      Pemeriksaan antropologi   : TB ( jika TB < 145 maka dicurigai panggul sempit), BB ( pertambahan BB sekitar 6,5-15kg) selama hamil, kenaikan ini tidak boleh lebih dari 0,5/ mg), LILA ( normal 23,5 cm), TBJ.
d)     Pemeriksaan obstetric
-       Ukuran panggul luar normal
v  Distansia spinarum            : 23-26 cm
v  Distansia   cristarum         : 28-30 cm
v  Boedelogue                       : 18-20 cm
v  Linkar panggul                  : 80-90 cm
( sarwono prawirojdo, 1999: 11)
e)      Pemeriksaan penunjang
-       Darah (Hb: normal 11gr %)
-        Urine (ada protein /tidak, ada glukosa / tidak (reduksi urine)  dsb.
2.3.2. INTERPRETASI DATA / DIAGNOSA
            Merupakan dari interpretasi data dasar ke dalam identifikasi spesifik mengenai masalah dan diagnose. Masalah tidak dapat di identifikasi sebagai diagnose karena lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami klien.
2.3.3. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-       Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial lain berdasarkan rangkaian diagnose dan masalah yang sudah teridentifikasi.
-       Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memumgkinkan dilakukanpencegahan. Sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose masalah potensial benar-benar terjadi.
2.3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
            Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.

2.3.5. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH / PLANING
·         Merencanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
·         Langkah ini merupakan lanjutan menejemen terhadap diagnose / masalah potensial
·         Pada langkah ini inforrmasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
·         Merupakan kerangka pedoman antisipasi terhadap keadaan pasien
·         Merujuk klien jika ada masalah/ komplikasi

2.3.6. MELAKSAKAN PERENCANAAN / IMPLEMENTASI
·         Rencana asuhan yang telah disusun, dilaksanakkan secara efisien dan aman
·         Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan / sebagian klien atau tim kesehatan lain
2.3.7. EVALUASI
Rangkaian tindakan yang saling berhubungan bertujuan untuk mengukur kemampuan dan efektifitas pelaksaan asuhan kebidanan berdasarkan tujuan dan criteria evaluasi menggunakan format SOAP.

BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. A Amenorhoe 12 minggu
Dengan EMESIS GRAVIDARUM
3.1. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF, TGL 20-05-2009, JAM 09.00 WIB
A.    Biodata / Identitas
Nama               : Ny. A                                                Nama               :Tn. N
Umur               : 27 th                                                  umur                : 32 th
Agama             : islam                                                  agama              : islam
Bangsa/suku   : WNI/Madura                                    Bangsa/suku:WNI/Madura
Pendidikan      : SMA                                                 Pendidikan      : S1
Pekerjaan         : ibu RT                                               pekerjaan         : PNS
Penghasilan     :-                                                          penghasilan:Rp3.000.000;
Alamat            : Jl. Manggis                                        Alamat:JlManggis
                         Gg. II, Pmk                                        Gg. II, Pmk
No. telp           : ( 0324) 326712
No. register     : -

B.     Keluhan utama
Ibu mengatakan datang untuk periksa karena ibu mengeluh muntah 3x sehari terutama pada pagi hari.
1.      Riwayat Obstetric
Riwayat menstruasi
Menarhea              : 13 th
Siklus/lama            : 28 / 5 hr
Banyaknya            : 3 pembalut / hr
Sifat darah            : darah merah segar
Dismenorhoe         : kadang-kadang
HPHT                    : 25-02-2009

1.      Riwayat kehamilan lalu
S
Suami
Ke
Anak
Ke
Kehamilan
Persalinan
Bayi
NIFAS
KB jenis lama
usia
Penyulit
jenis
penyulit
tempat
penolong
L/P
BB/PB
AS
Keadaan
Umur
Penyulit
Laktasi
1
1

Hamil ini
A

-
-

-
SPTB

-
-

-
BPS

-
Bidan

-
L,3,2kg/45cm
-
8

-
Hidup

-
3th

-
-

-
6bln

-
suntik
1th
-

2.      Riwayat kehamilan sekarang
v  HPL                                  : 01 – 12 - 2009
v  Usia kehamilan                  : 12 minggu
v  Keluhan pada       
·         Trimester I      : mual muntah 3x sehari terutama pagi hari
·         Trimester II     : -
·         Trimester III   : -
v ANC                                  : 1x di BPS
v Imunisasi TT                      : TT boster
v Kebiasaan minum jamu      : tidak

C.     Riwayat kesehatan
1.      Riwayat penyakit yang pernah / sedang di derita
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita Penyakit seperti hepatitis, thypoid, malaria, tipus, TBC dsb.
2.      Riwayat penyakit keluarga
ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah / sedang menderita kencing manis, tekanan darah tinggi, tidak punya keturunan kembar dan tidak mempunyai penyakit menular seksual seperti: HIV / AIDS.



D.    Riwayat Sosial
v  Status pernikahan:
·         Menikah          : 1x
·         Menikah I        : umur              : 22 tahun
  Lamanya       : 5 tahun
·         Menikah II      : umur              :- tahun
  Lamanya       :- tahun

E.     Riwayat Psikososial
Psikologis     : “ ibu mengatakan bahwa dirinya senang dengan kehamilannya saat ini, karena keluarga terutama suami mendukung kehamilannya”.
Social           : “ibu mengatakan bahwa keluarga dan lingkungan sekitar mendukung kehamilannya saat ini”.  
F.      Pola Kebiasaan sehari-hari
1.      Pola Nutrisi
-       Sebelum hamil: “ibu mengatakan bahwa ibu makan 3x sehari, ibu biasa makan nasi, tahu, tempe, ikan dan sayuran hijau). Minum air putih ± 7-8 gelas/hari”.
-       Selama hamil: “ibu mengatakan bahwa porsi makan ibu berkurang”.
2.      Pola Eliminasi
-       Sebelum hamil: “ibu mengatakan BAB 2x sehari, konsistensi lembek berwarna kuning, berbau khas dan tidak ada gangguan saat BAB,  BAK 4-5x sehari, dengan air kencing yang berwarna putih kekuning-kuningan dan tidak ada gangguan”.
-       Selama hamil: “ibu mengatakan BAB 1x  sehari, padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak gangguan saat BAB, BAK 5-7x sehari dengan air kencing yang berwarna putih kekuning-kuningan dan tidak ada gangguan”.
3.      Pola Istirahat
-       Sebelum hamil: “Ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari  jam 21.00 – 05.00 WIB (±8 jam), pada siang hari ibu istirahat dari jam 14.00 – 16.00 WIB (±2 jam)”.
-       Selama hamil: “ ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari  jam 22.00 – 05.00 WIB (±7 jam),tetapi sedikit terganggu karena sering bangun untuk kencing. pada siang hari ibu istirahat dari jam 14.30 – 16.00 WIB (±1,5 jam)”.
4.      Pola Aktivitas
-       Sebelum hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, mengurus suami, memasak dan beres-beres rumah, sedangkan mencuci pakaian dan mengepel lantai dilakukan oleh pembantu”.
-       Selama hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu semakin berkurang, ibu hanya mengurusi suami”.
5.      Pola Hubungan seksual
-       Sebelum hamil: “ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu biasanya berkumpul dengan bapak 3-4x seminggu”.
-       Selama hamil: “ibu mengatakan mengurangi dengan alasan ibu tidak terlalu bergairah karena merasa khawatir dengan bayi yang di kandungnya sehingga kadang ibu berkumpul dengan bapak seminggu hanya1x tapi kadang tidak sama sekali”.
6.      Pola kebersihan diri
“ ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu mandi 2-3x sehari dan sikat gigi 2-3x sehari,keramas 3x seminggu,  ibu menggangti celana dalam 2x sehari atau jika dirasa sudah lembab. Dan setelah hamil ibu lebih menjaga kenersihan dirinya”.
7.      Spiritual
“ ibu mengatakan bahwa kegiatan spiritual ibu semakin meningkat dari pada sebelum hamil. Ibu lebih sering mengerjakan shalat sunnah dan mengaji setelah mengerjakan shalat fardhu”
8.      Perilaku kesehatan
-       Sebelum hamil: “ ibu mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, diare, ibu tidak langsung berobat kedokter, tetapi minum obat-obatan yang bias di beli ditoko-toko, apotik terdekat”.
-       Selama hamil: “ ibu mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan, ibu tidak lagi membiasakan minum obat-obatan yang dijual bebas, tetapi ibu memilih berkonsultasi / berobat kedokter/ bidan”.

DATA OBJEKTIF
A.    Pemeriksaan Umum
1.      KU                                                : baik
2.      Kesadaran                         :composmentis
3.      Tanda-tanda vital 
v  Tensi                            : 120/80 mmHg          
v  Suhu                            : 36,8 ºC
v  Nadi                            : 82x /mnt
v  RR                               : 22x /mnt

B.     Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
1.      Rambut     :hitam, tidak rontok, lebat.
2.      Muka         :simetris, cloasma gravidarum (+), tidak odem
3.      Mata          : simetris, konjungtiva tidak pucat, tidak icterus ( scelra putih), tidak juling, penglihatan normal.
4.      Hidung      : simetris, penciuman baik, bersih tidak ada serumen, tidak ada polip.
5.      Mulut /gigi: jumlah gigi lengkap ( 32 buah ), tidak terdapat caries / epulis, tidak stomatitis, lidah bersih, hipersalivasi.
6.      Telinga      : simetris, bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen.
7.      Leher         : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis.
8.      Mammae   : simetris, putting bersih dan menonjol, tidak ada benjolan, terdapat hiperpigmentasi pada areola dan putting.
9.      Abdomen  : simetris, membesar sesuai umur kehamilan, terdapat strie albican, linea alba dan tidak ada bekas SC.
10.  Vulva        : tidak ada odem, tidak ada varises, ada tanda cadwicks, terdapat fluor albus  (tidak berbau, tidak gatal dan berwarna putih), adanya jaringan parut / siketrik pada perineum .
11.  Anus          : tidak ada hemoroid
12.  Extremitas: simetris, tidak sianosis, pergerakan baik, tidak ada odem tidak varises.
PALPASI
  1. Leopold I       
            TFU     :           2 jari diatas simfisis -  pusat
  1. Leopold II       : -
  2. Leopold III     : -
  3. Leopold IV     : -
AUSKULTASI
1.                           DJJ                                : -
2.                           Tempat  : -
PERKUSI
¨      Reflek patella : (+/+)
  1. Pemeriksaan Antropometri
1.      TB/BB       : 157 cm/ 50 kg
2.      LILA         : 23,5 cm
3.      TBJ            : -
  1. Pemeriksaan obstetric
Ukuran panggul luar:
1.      Distansia spinarum            : 25 cm
2.      Distansia cristarum            : 29 cm
3.      Boedelogue                       : 19 cm
4.      Lingkar panggul                : 88 cm
  1. Pemeriksaan penunjang
1.      Pemeriksaan laboratorium
Darah:
                  Hb                   : 11gr%
Urine:
                  Albumin          :tidak dilakukan
                  Reduksi           : tidak dilakukan
                  Hbs Ag            : tidak dilakukan
                  Plano test        : (+) positif
2.      Rongent                            : tidak dilakukan
3.2.ASSEMENT / DIAGNOSA
DX             : G2 P10001. Amenore 12 minggu dengan emesis gravidarum
Ds                   :
-       ibu mengatakan hamil kedua
-       Ibu mengatakan usia kehamilan ibu 3 bulan
-       Ibu mengatakan mual-muntah 3x sehari
-       HPHT : 25-02-2009
Do             :
-       HPL                      : 01-12-2009
-       Leopold I:             TFU     :  2 jari diatas simfisis – pusat
-       KU                                    : baik
-       TD                         : 120/ 80mmHg
-       Suhu                      : 36,8 ºc
-       Nadi                      : 82x/mnt
-       RR                         : 22x/mnt          
-       Inspeksi : mulut     : hipersalifasi
Masalah     :  banyak meludah, nafsu makan berkurang, dan mual.
3.3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Hiperemesis Gravidarum
3.4.            IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI/ KOLABORASI
Tidak ada kolaborasi
3.5.MERENCANAKAN ASUHAN MENYELURUH ( PLANING)
1.      Lakukan  pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik
R/ : Akan menimbulkan rasa percaya klien pada nakes sehingga nakes lebih mudah dalam memberikan pelayanan
2.      Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan 14T
R/ : agar kita dapat mendeteksi secara dini kelainan yang timbul pada kehamilan
3.      Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ :diharapkan ibu mengetahui keadaannya dan janin saat ini, serta dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
4.      Anjurkan agar ibu merawat mulut
R/ : untuk mengurangi pengeluarkan air ludah
5.      Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan dan minuman asam pedas
R/ : menghindari peningkatan asam lambung yang akan menyebabkan mual muntah yang berlebih.
6.      Nasehatkan ibu  makan  sedikit tapi sering
R/ : untuk mengurangi mual muntah dan mencegah kekurangan nutrisi
7.      Nasehatkan ibu makan- makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna )
R/ : untuk mencegah ibu mengalami anemi / kurang gizi karena ibu mengalami muntah serta pemberian tablet Fe di hentikan
8.      Nasehatkan agar ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
R/ :agar tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat sehingga ibu tidak mengeluh pusing
9.      Berikan tablet sedatifa ringan, anti mual dan vitamin
R/ : agar keluhan pada ibu dapat teratasi
10.  Anjurkan ibu control 1 bulan lagi atau jika ada kaluhan lain
R/ : untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga tidak terjadi komplikasi dan untuk penanganan dengan cepat jika terjadi keluhan lain
3.6.MELAKSANAKAN RENCANA TINDAKAN / IMPLEMENTASI
1.      Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik agar ibu lebih tenang
2. Melakukan pemerikasaan kehamilan dengan 14 T                                                                                                                                                    
1.     TB                                                : 157 cm
2.     BB                                               : 50 kg
3.     Temukan kelainan pada muka     : -
4.     TD                                                : 120/80 mmHg
5.     Temukan kelainan                        : -
6.         TFU                                         : 2 jari diatas simfisis -  pusat
7.     Tentukan posisi janin                   : -
8.     Temukan kelainan limfe dan liver            : -        
9.     Tentukan Hb                                : 11 gr%
10.       Tentukan terapi                       :Momilen .          1x1
        -B6                                                                         3x1
        -Folarin/asam folat                                          2x1
11.   TT                                                : Bowster
12.   Tentukan kesegaran jasmani        : Baik
13.   Tingkatkan pengetahuan bumil    : -
14.   Temuwicara                                 : HE
2.      Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu
-       Memberitahu ibu kalau kondisi ibu dan janin saat ini baik dengan:
-       TD                                     : 120/ 80mmHg
-       Suhu                                  : 36,8 ºc
-       Nadi                                  : 82x/mnt
-       RR                                     : 22x/mnt          
-       Memberitahu kalau mual muntah dipagi hari adalah suatu proses normal dalam kehamilan pada trimester pertama selama tidak lebih dari 5-7x dalam sehari.
3.      Menganjurkan ibu untuk merawat mulut agar pengeluaran air ludah berkurang.
4.      Menganjurkan pada ibu menghindari makanan dan minuman asam agar asam lambung tidak meningkat karena bisa menyebabkan mual muntah yang berlebih.
5.      Menasehatkan ibu makan sedikit tapi sering untuk mengurangi rangsangan untuk muntah dan mencegah kekurangan nutrisi.
6.      Menasehatkan ibu makan-makanan yang bergizi ( 4 sehat 5 sempurna)  agar ibu tidak anemia / kurang gizi karena pemberian Fe dihentikan sebab ibu mengeluh mual muntah.
7.      Menasehatkan ibu agar tidak cepat bangun dari tempat tidur agar tercipta adaptasi aliran darah kesistem saraf pusat sehingga ibu tidak mengeluh pusing.
8.      Memberikan  vitamin:
·         Vitamin yang diperlukan:
·         Vitamin B komplek
·         Mediamer B6, sebagai vitamin dan anti muntah
·         Kalk
9.      Menganjurkan ibu control 1 bulan lagi atau jika ada kaluhan lain, untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga tidak terjadi keluhan yang memperburuk kondisi ibu dan janin.











2.7   EVALUASI
1.      Melakukan pendekatan terapeutik
Evaluasi    S: Ibu mengatakan mengerti apa yang dikatakan oleh bidan
O:ibu menyampaikan semua keluhannya
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
2.      Melakukan pemeriksaan 7T
Evaluasi  S:Ibu bersedia untuk diperiksa
O:ibu melakukan semua aba-aba yang diperintahkan bidan
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
3.      Menjelaskan hasil pemeriksaan
Evaluasi     S:Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O:ibu menganggukkan kepala
                                                A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
4.      Menganjurkan ibu merawat mulut
Evaluasi     S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
5.      Menganjurkan ibu menghindari makanan/minuman asam
Evaluasi     S:Ibu mengatakan akan menghindarinya
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
                  P:terapi dilanjutkan
6.      Menasehatkan ibu makan sedikit tapi sering
Evaluasi     S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
                  P:terapi dilanjutkan
7.      Menasehatkan  ibu makan  makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna)
Evaluasi     S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan

8.      Menasehatkan  ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
Evaluasi     S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
                  P:terapi dilanjutkan
9.      Memberikan terapi
Evaluasi     S:Ibu mengatakan sudah mengerti dan faham
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
                  P:terapi dilanjutkan
10.  Menganjurkan ibu control 1 bulan lagi / jika ada keluhan lain
Evaluasi     S:Ibu mengatakan akan control 1bulan lagi
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
                  P:terapi dilanjutkan

BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Pada kasus yang ditemukan pada Ny. A dengan umur kehamilan 12 minggu dengan emesis gravidarum yang menyertai kehamilannya. Kasus ini memerlukan perhatian agar tidak berlanjut pada hiperemesis gravidarum suatu gejala yang fisiologis tapi merupakan suatu komplikasi dari emesis.
Untuk itu pelayanan yang diberikan harus sesuai, tepat dan cepat. Agar menghindari kemungkinan yang buruk akan terjadi. 
4.2  SARAN
       4.2.1  Bagi bidan
- Pasien hendaknya mau mendengarkan dan melaksanakan setiap informasi dan saran yang diberikan oleh bidan untuk mengatasi
                    masalah yang dihadapinya.
                  - Pasien hendaknya tetap memeriksakan keadaannya selama
                    masa nifas kepada bidan.

 4.2.2  Bagi bidan
            - Bidan dalam melakukan pemeriksaan harus tepat dan sesuai
              agar langkah selanjutnya dapat dilaksanakan degan benar
              sehingga tujuan tercapai.
            - Dalam pemberian KIE bidan hendaknya lebih ramah dan terbuka
              sehingga pasien dapat lebih koperatif dan terjalin rasa saling
              percaya antara pasien dan bidan.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida bagus Gde. 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungandan keluarga berencana. Jakarta : EGC
Mohtar, Rustam. 1998. Synopsis obstetric jilid I. Jakarta : EGC
Pusdiknakes WHO, JHPIEGO, Buku konsep asuhan kebidanan. 2001.
Safiuddin, AB. 2002. Buku Acuan nasional pelayanan kesehatan dan neonatal. Jakarta: YBP,SP.
Varney, Helen. 1999. Buku saku bidan . Jakarta: EGC.
Varney, Helen. 2003 . Buku ajar asuhan kebidanan volume I. Jakarta: EGC
Previous
Next Post »

Translate