MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Dokumentasi Asuhan
Kebidanan pada Kasus Emesis Gravidarum.
Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul S,ST selaku dosen pembimbing
dokumentasi kebidanan yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah
ini kami susun agar kita lebih mengenal tentang konsep dasar kehamilan, konsep
dasar emesis gravidarum, konsep dasar dokumentasi H.varney dan penerapan
dokumentasi H.Varney pada kasus emesis gravidarum.
Dengan
segala keterbatasan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. (i)
DAFTAR
ISI............................................................................................................... (ii)
BAB
I : PENDAHULUAN.......................................................................................... (1)
1.1.
Latar belakang......................................................................................... (1)
1.2.
Rumusan masalah.................................................................................... (1)
1.3.
Tujuan..................................................................................................... (2)
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ (3-15)
2.1.
Konsep dasar kehamilan.......................................................................... (6-9)
2.2.
Konsep dasar emesis gravidarum............................................................. (9-11)
2.3.
Konsep dasar dokumentasi H. Varney..................................................... (11-15)
BAB
III : TINJAUAN KASUS.................................................................................... (16-26)
3.1.
Pengkajian............................................................................................... (16-22)
3.2.
Diagnosa/masalah.................................................................................... (22)
3.3.
Identifikasi diagnosa/masalah potensial................................................... (22)
3.4.
Identifikasi tindakan segera untuk kolaborasi/konsultasi......................... (22)
3.5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan
tepat
dan rasional........................................................................................... (22-23)
3.6. Pelaksanaan
rencana tindakan/implementasi........................................... (23-24)
3.7. Evaluasi................................................................................................... (24-26)
BAB
IV : PENUTUP................................................................................................... (27)
4.1.
Kesimpulan............................................................................................. (27)
4.2.
Saran....................................................................................................... (27)
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. (28)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang paling
didambakan oleh setiap wanita karena dengan kehamilan,seorang wanita bisa
dikatakan sempurna.Kehamilan merupakan suatu proses fisiologi yang normal
meskipun ada beberapa kasus kehamilan yang disertai kelainan dan penyulit
tertentu.
Dalam kehamilan
ibu mengalami perubahan dari segi fisik dan psikis. Salah
satu yang paling umum terjadi pada Trimester pertama adalah Emesis
Gravidarum, dalam Ilmu kebidanan, emesis ditemukan pada kehamilan trimester
awal persalinan dan pasca bedah. Keadaan ini bukan saja menimbulkan distress
tetapi juga dapat membawa konsekuensi fisiologis yang serius. Istilah
hiperemesis gravidarum berlaku bila muntah menyebabkan kekurangan cairan,
elektrolit atau gizi.
Salah satu penyebab dari emesis yaitu karena
tidak seimbangannya kadar hormone dalam tubuh. Maka dari itu kita akan mengkaji
tentang emesis gravidarum agar tidak merembes ke patologis.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
itu Emesis gravidarum ?
2.
Apa
yang menyebabkan emesis gravidarum?
3.
Bagimana
penannganannya?
1.3 TUJUAN
UMUM
Setelah
melakukan asuhan pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan
mengembangkan kemampuannya dengan memeberikan asuhan dengan kasus yang sama.
1.4 TUJUAN
KHUSUS
Setelah
melakukan asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu:
1.
Melakukan
pengkajian data pada klien.
2.
Menganalisa
data dan membuat diagnose / masalah.
3.
Membuat
rencana tindakan / intervensi.
4.
Melaksanakan
tindakan sesuai dengan rencana / intervensi yang dibuat.
5.
Membuat
evaluasi dan perkembangannya.
6.
Membuat
dokumentasi dan hasil asuhan.
1.5 MANFAAT
1.
Dapat
mengetahui pentingnya melakukan asuhan
2.
Menambah
wawasan bagi mahasiswa tentang adanya perbedaan antara teori dengan praktek
3.
Melatih
mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan yang benar
4.
Mahasiswa
mampu mengidentifikasi adanya masalah atau komplikasi yang menyertai kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1. FILOSOFI
KEHAMILAN
Kehamilan
merupakan komponen dari seluruh proses normal secara fisik, bukan merupakan
penyakit meskipun beberapa kasus komplikasi dapat terjadi sejak permulaan yang
disebabkan oleh kondisi / alasan lain atau komplikasi dapat berkembang
kemudian.
Suatu proses
kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi adanya ovum dan
spermatozoa serta terjadinya konsepsi dan nidasi. ( pudinakes, 1993)
Kehamilan
merupakan suatu periode “ persiapan simbolik dan praktis untuk menjadi seorang
ibu. ( smith, 1992: 192)
2.1.2
PROSES KEHMILAN
Proses
kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari:
¨
Ovulasi
pelepasan ovum
¨
Terjadi
migrasi sperma dan ovum
¨
Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
¨
Terjadi
implantasi pada uterus
¨
Terbentuknya
placenta
¨
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm
( manuaba, 1998: 95 )
2.1.3. DIAGNOSA
KEHAMILAN
a) tanda pasti hamil
·
Ada gerakan janin
-
Terlihat
atau teraba gerakan janin
-
Teraba
bagian-bagian janin
·
Ada DJJ
- didengar
dengan menggunakan stetoskop, alat kardiografi, alat dopler.
- dilihat dengan USG
- pemeriksaan
dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin, USG
b) tanda tidak pasti hamil
·
Rahim
membesar sesuai dengan UK
·
Ada tanda Hegar ( perubahan isthmus uteri àisthmus panjang
dan lunak), chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina), piskaseck ( pertumbuhan
yang cepat di daerah implantasi )dan brakton hicks (lentingan).
·
Pemeriksaan
tes biologis
Sebagian
kemungkinan positif palsu
c) tanda kemungkinan hamilan
·
Amenorhoe
(terlambat datang bulan)
-
Konsepsi
dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraf dan ovulasi.
-
Mengetahui
HPHT dengan rumus perhitungan rumus neagle dapat ditentukan perkiraan
persalinan.
·
Mual(nausea)
dan muntah (emesis)
-
Pengaruh
hormone estrogen dan progesterone terjadi pengeluara asam lambung yang
berlebihan.
-
Menimbulkan
mual-muntah terutama morning sickness
-
Dalam
batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi
-
Akibat
mual-muntah nafsu makan berkurang
·
Ngidam
-
Wanita
hamil sering menginginkan makanan tertentu. Keinginan tersebut disebut ngidam.
·
Sinkope/
pingsan
-
Terjadinya
sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia SSP dan menimbulkan sinkope/pingsan.
-
Keadaan
ini menghilang dalam UK
16 minggu
·
Payudara
tegang
-
Pengaruh
estrogen , progesterone dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air dan
garam pada payudara
-
Payudara
membesar dan tegang.
-
Ujung
syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama
·
Sering
miksi
-
Desakan
rahim kedepan yang menyebabkan kandung kemih terasa penuh dan sering miksi.
-
Pada
triwulan kedua sudah menghilang.
·
Konstipasi
/ opstipasi
-
Pengaruh
progesterone dapat menghambat peristaltic usus menyebabkan kesulitan BAB.
·
Pigmentasi
kulit
a.
Sekitar
pipi : cloasma gravidarum
-
Keluarnya
melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit
pada pipi.
b.
Sekitar
perut
-
Strie
lividaeà pada primi
-
Strie
albican à pada multi
-
Linea
nigra à pada primi
-
Linea
albaà pada multi
c.
Sekitar
payudara
-
Hiperpigmentasi
areola mammae
-
Putting
susu makin menonjol
-
Kelenjar
mongomery menonjol
-
Pembuluh
darah menifes sekitar payudara
·
Epulis
-
Hipertropi
gusi disebut epulis, dapat terjadi bila hamil
·
Varises
( penampakan pembuluh darah vena)
-
Pengaruh
dari estrogen dan progesterone terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama
bagi mereka yang punya bakat.
-
Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki, betis dan payudara.
-
Penampakan
pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.
( manuaba, 1998
)
2.1.4.
DIAGNOSA BANDING KEHAMILAN
Pembesaran perut
wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan diagnosis banding,
diantaranya:
a.
hamil
palsu ( hamil spuria)
b.
tumor
kandungan / mioma uteri
-
terdapat
pembesaran rahim, tapi tidak disertai tanda kehamilan.
-
bentuk
pembesaran tidak merata.
-
pendarahan
banyak saat menstruasi.
c.
kista
ovarium
-
pembesaran
perut tapi tidak disertai tanda hamil.
-
datang
bulan terus berlangsung.
-
lamanya
pembesaran perut dapat melampui usia kehamilan.
-
pemeriksaan
tes biologis kehamilan dengan hasil (-).
d.
hematometra
-
terlambat
datang bulan yang dapat melampui umur kehamilan.
-
perut
terasa sakit tiap bulan .
-
terjadi
tumpukan darah dalam rahim.
-
tanda
dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang (+).
e.
kandung
kemih penuh
- dilakukan
kateterisasi.
2.1.5.
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT HAMIL
1. System Reproduksi
a) Rahim
o
Ukuran
rahim membesar sesuai umur kehamilan
o
Berat
uterus naik dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan
o
Otot
rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofhi menjadi lebih besar, lunak dan
mengikuti pembesaran rahim.
o
Terjadi
perlunakan isthmus ( tanda hegar)
o
Terjadi
implantasi janin didaerah plasenta (piskacek)
o
Adanya
kontraksi rahim ( Braxton hicks )
b) servik
o
Servik
menjadi lunak, karena meningkatnya suplai darah (godell sign)
o
Kanalis
cervikalis dipenuhi oleh cairan kental yang disebut operculum
è
Fungsinya
pada saat hamil menghambat bakteri masuk ke uterus.
o
Waktu
persalinan mengalir keluar yang disebut bleding show.
o
Konsistensi
servik berubah
à sebelum hamil
seperti meraba hidung àawal hamil seperti daun telingaà setelah aterm
seperti bibir.
c) vagina (lingkar
senggama)
o Adanya peningkatan pembuluh darah
sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks)
d) ovarium (indung
telur)
o
Ovulasi
terhenti
o Masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbertuknya Uri yang sempurna pada
umur 16 minggu.
e) siklus darah ibu
peredaran darah ibu
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
o Siklus darah ibu menigkat untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan janin dalam rahim
o Terjadinya hubungan langsung antara
arteri dan vena pada sirkulasi retro- plasenter
o Pengaruh hormone esterogen dan progesterone
semakin meningkat.
Dari faktor
diatas dijumpai beberapa perubahan pada peredarah darah:
- volume
darah Î dimana serum darah >> dari
pertumbuhan sel, akibatnya terjadi hemodilusi dengan puncaknya pada usia
kehamilan 32 mg.
- sel darah jumlahnya
makin Î untuk mengibangi pertumbuhan janin.
2. payudara
o
Bertambah
besar, tegang dan berat
o
Dapat
teraba nodule – nodule
o
Grandula
makin tampak
o
Adanya
hiperpigmentasi pada putting susu dan areola
o
Pengeluaran
asi belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari
PIH ( prolaktine inhibiting hormone). Tapi pada trimester III kolostrum sudah
terbentuk dan kadang keluar.
o Setelah persalinan, hambatan prolaktin
tidak ada.
3.
System
endokrin
o
Ovarium
& placenta
-
Korpus
luteum meghasilkan estrogen dan progesterone
-
Setelah
plasenta tumbuh, kedua hormone tersebut diambil alih dan membentuk steroid
-
Hormone
lain dan HCG
-
HPL
( human placenta lactogen)
-
HCT
( human choriotic thyrotropin)
o
Kelenjar
tyroid
-
Beratnya
meningkat 20% ( kehamilan 4-7,5 bulan)
-
>
besar Karena pertumbuhan sel-sel acenan dan meningkatkan metabolism rate.
o
Kelenjar
paratiroid
-
Ukuran
Î terutama selama 15-30 minggu ketika kebutuhan Ca meningkat
o
Pancreas
-
Selama
hamil sel-sel langerhans tumbuh dan banyak menghasilkan insulin
o
Kelenjar
Adrenal
-
Ukurannya
meÎ pada bagian kortikal yang membentuk kortin
-
Bagian
medulla mensekresi epinephirine sehingga terjadi penambahan ukuran dan
fungsinya
4.
system
pernafasan
o Wanita hamil kadang – kadang mengeluh
sesak dan nafasnya pendek, dan biasanya bernafas lebih dalam
o Yang lebih menonjol adalah pernafasan
dada
4.
system pencernaan
o
Pengeluaran
air liur berlebihan
o
Daerah
lambung terasa panas
o
Terjadi
mual muntah
o Dapat menyebabkan konstipasi
5.
Sistem
perkemihan
o
Karena
pengaruh hamil, mudah turunnya kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan
miksi.
o
Desakan
tersebut membuat kandung kencing terasa penuh.
o
Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisne air makin lancer, sehingga pembentukan air
seni bertambah.
o
Filtrasi
pada glomerolus bertambah sekitar 69% - 70%.
o
Pada
kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya urine terutama ureter kanan
karena pengaruh progesteron .
6.
Perubahan
pada kulit
pada
daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi
o
Muka:
cloasma gravidarum
o
Payudara:
putting susu dan areola payudara
o
Perut:
linea nigra, striae lividae
7.
Metabolisme
Dengan
terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan untuk
persiapan ASI.
Perubahan metabolism adalah
a.
Metabolisme
naik sebesar 15% sampai 20% terutama trimester 3
b.
Keseimbangan
asam basa mengalami penurunan dari 155mEG / liter menjadi 145mEG/ liter
disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang di perlukan janin
c.
Kebutuhan
protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan persiapan laktasi dibutuhkan protein yang tinggi sekitar 0,5gr /
kg BB atau sebutir telur ayam sehari
d.
Kebutuhan
kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
e.
Kebutuhan
zat mineral untuk ibu hamil kalsium 1,5gr / hari, 30-40gr untuk pembentukan
janin. Fosfor rata-rata 2gr sehari, zat besi 800mg / hari, air, ibu hamil
memerlukan air cukup banyak karena dapat terjadi retensi air
f.
Pertambahan
berat badan ibu hamil
Pertambahan berat badan dapat di perinci sebagai berikut:
1.
Janin
: 3- 3,5 kg
2.
Placenta
: 0,5 kg
3.
Air
ketuban : 1,5 kg
4.
Rahim
: 1 kg
5.
Timbunan
lemak : 1,5 kg
6.
Timbunan
protein: 2 kg
7.
Retensi
air garam : 1,5 kg
2.1.6. UMUR KEHAMILAN
Menentukan umur
kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan umur hamil dapat di
tentukan dengan:
a.
Menggunakan
rumus naigle
Rumus naegle memperhitungkan umur
kehamilan selama 288 hari. Dari dulu perhitungan kasarnya dapat di tentukan
dengan menentukan HPHT + 288 hari sehingga perkiraan kehamilan dapat di
tetapkan. Rumus naegle HPHT + 7 bulannya + 9
b.Gerakan pertama fetus
Dengan memperkirakan gerakan pertama
fetus pada umur hamil 16 minggu maka umur kehamilan dapat di tetapkan.
Perkiraan ini tidak tetap
c.
Perkiraan
tingginya fundus uteri
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk
memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil pertama pada kehamilan 2 dan
seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
Tinggi fundus uteri
|
Umur kehamilan
|
2 jari diatas simfisis
½ simfisis – pusat
2 jari diatas simfisis
Setinggi pusat
3 jari diatas pusat
½ pusat – PX
Setinggi PX
2
jari
dibawah PX
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Apabila diukur dengan metlin maka
panjang fundus uteri sebagai berikut:
-
hamil
20 minggu à 25 cm
-
hamil
32 minggu à 27 cm
-
hamil
36 minggu à 30 cm
-
hamil
40 minggu à sama dengan kehamilan 32 minggu
d.
Penentuan
umur kehamilan dengan USG
Bila ragu-ragu dapat dikonsultasi untuk
menetapkan perkiraan persalinan. Untuk menentukan umur hamil melalui USG dengan
mengukur bagian janin
-
Menentukan
diameter kantong gestasi
-
Menentukan
jarak kepala-bokong
-
Menentukan
tulang biparietal
-
Menentukan
lingkaran perut
-
Menentukan
panjang tulang femur
( manuaba, 1998 )
2.1.7. PROGNOSA KEHAMILAN
Setelah
melakukan pemeriksaan dengan rinci dapatlah ditetapkan beberapa aspek kehamilan
sebagai berikut
a.
kehamilan
normal dengan resiko rendah
sikap
yang diambil
1.
lanjutkan
pemeriksaan rutin sebagaimana jadwal
2.
pemberian
obat suportif seperti vit dan Fe
3.
memberikan
nasihat tentang gizi, kebersihan dan pakaian
b.
kehamilan
disertai komplikasi
sikap
yang diambil
1.
mengatasi
komplikasi, kehamilan dilanjutkan sehingga mencapai well born baby dan well health
mother
2.
pemeriksaan
rutin dipercepat
3.
diberikan
nasihat segera datang bila dijumpai gejala yang memberatkan
4.
berkonsultasi
dengan spesialis terkait
5.
merujuk
penderita ke rumah sakit
c.
kehamilan
disertai penyakit lain
sikap
yang diambil
1.
pemeriksaan
hamil rutin dipercepat
2.
berkonsultasi
dengan spesialis yang terkait
d.
kehamilan
dengan resiko meragukan dan resiko rendah
sikap
yang diambil
1.
memberikan
perhatian yang seksama terhadap jalannya kehamilan
2.
pemeriksaan
hamil yang rutin dipercepat
3.
memberikan
nasihat datang apabila terjadi keadaan meragukan atau abnormal
4.
melakukan
rujukan ke rumah sakit
5.
rencana
persalinan sebaiknyan ke rumah sakit
2.1.8.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1.
Faktor
lingkungan, social, budaya dan ekonomi
a.
Faktor
social ekonomi
-penghasilan yang terbatas sehingga
kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan masalah kebidanan
- putus kerja menambah sulit masalah
social budaya
- ketergantungan social ekonomi
menimbulkan stress
- nilai gizi yang relative rendah dapat
menimbulkan berbagai masalah kebidanan
b.
Faktor
pelayanan kesehatan
-
Kurangnya
kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal asuhan medic yang kurang baik
-
Kurangnya
tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa
c.
Faktor
kebiasaan dan adat istiadad
-
Setiap
masyarakat memiliki budaya yang berbeda untuk memahami peristiwa pertumbuhan
janin dalam kandungan ibu, kelahiran bayi, perawatan pasca persalinan maupun
kematian ibu dan bayi.
-
sehingga bidan atau nakes hendaknya bias memahami
kebiasaan tersebut dan bisa member pengertian dampak dari kebiasaan tersebut
bagi ibu dan bayi. Contoh kebiasaan atau adat di masyarakat
-
Tidak
boleh minum air es karena bayi bias besar: yang benar tidak ada efek pada bayi
asal tidak manis
2.
Faktor
psikologis
a.
support
keluarga adalah segala sesuatu yang diberikan kepada bumil oleh keluarga yang
bersifat mendukung terhadap kehamilannya, ini sangat penting karena keluarga
adalah orang terdekat ibu
b.
partner
abuse kekerasan dalam keluarga
c.
substance
abuse adalah penyalah gunaan zat- zat
d.
stessor
internal dan eksternal
2.1.9.
KEBUTUHAN
IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III
1.
O2
è
Pada
kehamilan terjadi perubahan respirasi untuk dimemenuhi kebutuhan O2
2.
Nutrisi
à Nutrisi ibu
hamil diperhatikan dari pada ibu yang tidak hamil karena kebutuhan nutrisi
selama kehamilan digunakan untuk:
-
Mempertahankan
kesehatan dan kekuatan badan
-
Pertumbuhan
janin
-
Persiapan
persalinan
-
Supaya
luka-luka post partum dapat cepat sembuh
-
Guna
mengadakan cadangan untuk masa laktasi
«
Kenaikan
BB rata-rata selama hamil 9-13,5 kg
3.
Personal
hygiene
a.
Kebersihan
tubuh
-
Rambut
harus sering dicuci
-
Gigià kebutuhan Ca
meningkat
-
Buah
dada berhubungan dengan kehamilan dan nifas
-
Kebersihan
vulva
-
Kebersihan
kuku
-
Kebersihan
kulit
b.
Kebersihan
pakaian
c.
Kebersihan
lingkungan
4.
Pakaian
hamil
Longgar, terbuat dari katun, daoat
menyerap keringat terutama pakaian dalam.
5.
Eliminasi
§
Menghindari
makanan yang dapat menyebabkan obstipasi
§
Dianjurkan
banyak minum, makan buah, sayur dan mengadakan gerak badan agar peredaran darah
lancer dan menambah kelancaran tonus serta peristaltic alat pencernaan
6.
Sexual
-
Hubungan
seksual dihentikan apabila terjadi;
¨
Terdapat
tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri dan panas.
¨
Terjadi
perdarahan saat hubungan seksual
¨
Terdapat
pengeluaran cairan / air mendadak
¨
Pada
mereka yang sering mengalami abortus, persalinan sebelum waktunya dan IUFD
7.
Mobilisasi
-
Pergerakan
yang dilarang:
§
Bekerja
berat
§
Meloncat
/ melonjak
§
Bepergian
jauh dengan menggunakan kendaraan yang banyak bergerak
-
Pergerakan
yang dianjurkan:
·
Berjalan-jalan
waktu pagi hari untuk ketenangan dan udara segar
·
Melakukan
pergerakan yang dapat mempengaruhi otot
·
Latihan-latihan
sebelum melahirkan / senam hamil
8.
Istirahat
-
Istirahat
dan tidur yang tetratur dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin
9.
Traveling
pada ibu hamil
10. Imunisasi
Imunisasi TT dianjurkan untuk dapat
menurunkan AKI karena infeksi tetanus, vaksinasi TT dilakukan 2x selama hamil
11. Persalinan laktasi
12. Persalinan perlu dilakukan 2 langkah
yaitu:
Senam hamil dan mempersiapkan keadaan
payudara untuk laktasi
13. Memantau kesejahtaraan janin
a.
Trimester
I
-
Auskultasi
à untuk mendengarkan DJJ pada kehamilan T1
dapat digunakan alat dopler / funanduskop
-
USG
(ultrasonografi)
b.
Trimester
II
-
Mempergunakan
metlin / meteran
-
Palpasi
menurut leopold
c.
Trimester
III
Kurva pertumbuhan janin pada trimester III menunjukkan positif
14. Pekerjaan
Wanita hamil boleh melakukan pekerjaan
asal ringan , tidak melelahkan. Karena kehamilan bukan suatu halangan bagi
wanita untuk bekerja asal dengan pengertian sedang hamil
15. Kunjungan ulang
WHOà menetapkan wanita hamil memerlukan
sedikitnya 4x kunjungan:
-
1x
kunjungan selama trimester I ( selama 14mg)
-
1x
kunjungan selama trimester II (antara 14-28mg)
-
2x
kunjungan selama trimester III (antara 28-36mg dan setelah 36mg)
16. Tanda bahaya dalam kehamilan
1.
Perdarahan
pervaginam
2.
Sakit
kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
3.
Perubahan
visual yang tiba-tiba
4.
Nyeri
abdomen yang hebat
5.
Bengkak
pada muka dan tangan
6.
Bayi
kurang bergerak seperti biasa
17. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
a.
Persiapan
mental
Menanamkan kepercayaan diri agar
memperoleh rasa aman dalam menghadapi persalinan
b.
Persiapan
fisik
Dilakukan sebelum persalinan dimulai
oleh karena itu penting melakukan pemeriksaan kehamilan
18. Exercise atau senam hamil
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil
tanpa kelainan / tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilannya. Yaitu:
penyakit jantung, ginjal dan lainnya
2.1.10. PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM
KEHAMILAN
a) trimester I
o
(
setelah terjadi konsepsià pe Î H. estrogen dan progesterone à morning
sickness)
o
Ibu
hamil merasa kelelahan
o
Ibu
merasa tidak nyaman ( karena mual muntah)
o
Ibu
hamil mudah tersinggung karena ibu depresi
o
Pada
trimester I perut masih kecil, maka pada sebagian ibu masih merahasiakan
kehamilannya pada orang lain.
o
Terjadi
ambivalen
o
Ngidam
o
Kehamilan
akan menekan ibu jika KTD ( kehamilan tidak diinginkan)
( manuaba, 1998
)
Ø
Tanda
bahaya kehamilan Trimester I :
1.
Perdarahan
pervaginam
2.
Mual
muntah berlebihan
3.
Sakit
kepala yang hebat
4.
Penglihatan
kabur
5.
Nyeri
perut yang hebat
6.
Gerakan
janin berkurang
7.
Bengkak
pada wajah, kaki dan tangan
8.
Selaput
kelopak mata pucat
9.
Demam
tinggi
10. Kejang
11. Keluar air ketuban sebelum waktunya.
Wus
(wanita usia subur)
Menikah
Ovum sperma
Hamil
Pemeriksaan TM I keluhan
Dx
Tanda
bahaya normal
Perdarahan
Emesis/Hiper asuhan
Kebutuhan penanganan
2.2. KONSEP DASAR EMESIS GRAVIDARUM
Emesis gravidarum adalah keluhan umum yang
disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan
hormonal pada wanita. Karena terdapat peningkatan hormone esterogen,
progesterone dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine placenta.
Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum (manuaba,
1998). Muntah biasanya disertai dengan mual,tapi tidak selalu demikian. Mual
merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya eksitasi yang
tidak disadari pada pusat muntah didalam medulla oblongata atau didaerah yang
dekat dengan pusat muntah tersebut ( guyton, 1996). Muntah merupakan
serangkaian gerakan komplek mengeluarkan isi usus ketika salah satu bagiannya
mengalami iritasi atau distensi. Komponen sensorik dan motorik reflek muntah
diatur oleh system saraf otonom. Pengaturan ini menimbulkan perasaan seperti “
mau muntah”. Muntah juga biasanya disertai dengan sekresi saliva, perspirasi,
pucat, penurunan tekanan darah, takikardia dan respirasi yang tidak
teraturdisamping perasaan subjektif. Stasis lambung biasanya mendahului muntah.
Untuk mengeluarkan isi lambung, esophagus bagian bawah dan lambung bagian atas
harus mengadaakan relaksasi sementara deudonom dan lambung bagian bawah
berkontraksi. Lambung akan mengalami kompresi antara diafragma dan dinding
abdomen.
Pada kehamilan tanpa mual dan muntah, resiko
terjadinya abortus spontan atau partus prematurus lebih tinggi (Beischer et al,
1997)
§
Penyebab
muntah (dengan contoh)
Pusat muntah dipengaruhi oleh:
-
CTZ
( chemoreceptor trigger zone) yang mendeteksi:
-
Nucleus vestibularis yang mendeteksi:
-
Pusat-pusat
yang lebih tinggi yang mendeteksi:
-
System
Saraf Otonom yang mendeteksi:
-
Kenaikan
Tekanan Intrakranial ( mis, pre-eklampsia/ eklampsia)
§
Gejaa
klinis:
a. kepala pusing (terutama pagi hari )
b. disertai mual
muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
§
konsekuensi
muntah:
1. dehidrasià resiko peÎ
trombosit
2. gangguan
keseimbangan elektrolità kelemahan tubuh
3. ganguan
keseimbangan PH
4. pembentukan keton
5. resiko
hipotensi
6. distress
psikologis
7. defesiensi
vitaminà kegagalan hati
8. malnutrisi,
karies dentis( bruton, 1996)
§
penanganan:
1. komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis
gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2. dinasehatkan agar tidak cepat bangun
dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasialiran darah menuju susunan saraf
pusat.
3. nasehatkan diet, dianjurkan makan
dengan porsi kecil tetapi sering. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan
asam lambung.
4. konserfatif;
Vitamin yang diperlukan:
a. Vitamin B komplek
b. Mediamer B6, sebagai vitamin dan anti
muntah
Pengobatan:
i.sedatifa ringan: luminal 3x3 mg
(barbiturate), valium.
ii. Anti mual-muntah: stimetil, primperan,
emetrol, dan lainnya.
Nasehat pengobatan:
-
Banyak
minum air atau minuman lain.
-
Hindari
minuman atau makanan asam untuk menghindari iritasi lambung.
Nasehat control antenatal:
- pemeriksaan
hamil lebih sering.
- segera datang bila terjadi keadaan
abnormal.( manuaba, 1988)
2.3.
KONSEP DASAR DOKUMENTASI H. VARNEY
2.3.1.
PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal untuk memperoleh data dan
mengumpulkan informasi melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang agar dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien fisik, sosial,
mental dan lingkungan, misalnya:
A.
Data
Subjektif
1.
Biodata
Nama (nama ibu dan suami), umur (resti
atau tidak), agama, bangsa, pendidikan (tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
perilaku sehat seseorang), penghasilan (untuk mengetahui taraf hidup dan social
ekonomi ibu), alamat (untuk mengetahui tempat tinggal ibu).
2.
Keluhan
Utama
Pada ibu hamil dengan emesis gravidarum,
tanda dan gejala yang sering timbul adalah mual, muntah, pusing, nafsu makan
berkurang, lemah dan tensi masih dalam batas normal, secara klinis dapat
dilihat tubuh lemas.
3.
Riwayat
kesehatan
Apa ibu pernah menderita penyakit
malaria, tipoid, perdarahan pada menstruasi yang berlebihan, perdarahan
persalinan lalu dan penyakit lain
4.
Riwayat
kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang
penyakit keluarga untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada
ibu hamil dan pencegahan serta penanggulangannya.(manuaba, 1998: 265)
5.
Riwayat
Menstruasi
Menarchea ( pada usia berapaterjadi haid
pertama, biasanya 12-16th), siklus/lama haid (siklus normal 28 hari, tapi bias maju
3hr/ mundur sampai 3hr), keluhan, banyaknya darah, sifat (meliputi warna dan
ada bekuan atau tidak), dismenorhoe (nyeri waktu haid), HPHT ( untuk menghitung
usia kehamilan dan HPL).
6.
Riwayat
Kehamilan yang lalu
o
Kehamilan:
ANC berapa kali, TT berapa kali, keluhan selama hamil.
o
Persalinan:
normal atau tidak, usia kehamilan berapa, ditolong siapa, dimana, BB, PB, bayi
segera menangis atau tidak, ada penyulit atau tidak.
o
Nifas:
berjalan lancar atau tidak, bayi segera disusui atau tidak, terjadi perdarahan
apa tidak.
o
KB:
apa ibu sudah pernah ikut KB, KB apa yang pernah digunakan, keluhan selama ikut
KB,sudah berapa lama.
7.
Riwayat
Kehamilan sekarang
ANC berapa kali, TT berapa kali, apa yang
sudah didapat, merasakan pergerakan anak usia berapa bulan, keluhan selama
hamil.
8.
Riwayat
perkawinan
Menikah berapa kali, lamanya, tahun,
pertama kali menikah usia berapa.
9.
Riwayat
psikososial
Bagaimana hubungan dengan keluarga,
apakah keluarga mengharapkan kehamilan itu dan bagaimana hubungan ibu dengan
orang lain.
10. Pola kehidupan sehari-hari
v
Nutrisi:
makan berapa kali, porsinya, minum berapa gelas/ hari, apa yang diminum, apa
saja yang dimakan.
v
Istirahat:
tidur siang dan malam berapa jam
v
Eliminasi:
BAB, BAK berapa kali, konsistensi dan ada gangguan apa tidak.
v
Kebersihan;
mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian dan celana dalam berapa kali sehari.
v
Aktivitas:
apa saja yang dilakukan oleh ibu.
v
Hubungan
seksual: berapa kali berhubungan dalam seminggu.
v
Spiritual:
agama, apa saja yang dilakukan.
v Kesehatan: kemana jika mengalami
kesehatan.
B.
Data
Objektif
a)
Pemeriksaan
umum
i.
KU:
baik, cukup atau lemah.
ii.
Kesadaran:
composmentis apa tidak
iii.
TTV:
- TD ( normal antara 90/60mmHg – 140/90 mmHg)
-
Suhu (suhu ibu hamil normal 36,5-37 ºc ,
apabila > 37,5 ºc dikatakan demam
berarti ada infeksi kehamilan)
-
nadi (
dalam keadaan santai nadi ibu ± 60-80x /menit, jika
nadi ibu ≥
100x/menit maka bias disimpulkan ada perdarahan berat,anemi, sakit/ demam,
gangguan jantung, penggunaan obat dll)
-
pernafasan ( normal 16-24x/menit)
b)
Pemeriksaan
fisik
Inspeksi
- Rambut: rontok apa tidak, kelebatan,
warna.
- Muka:simetris apa tidak, ada tidaknya
cloasma gravidarum, ada odem atau tidak.
- Mata: simetris apa tidak, juling apa
tidak, konjunctifa pucat atau tidak,
warna sclera (ikterus atau tidak ), penglihatan normal atau tidak.
- Hidung; bersih apa tidak, penciuman
normal apa tidak, ada polip apa tidak, ada serumen apa tidak.
- Mulut/ gigi: jumlah gigi lengkap/ tidak,
terdapat karies atau tidak, epulis atau tidak, stomatitis atau tidak.
- Telinga: simetris apa tidak, bersih atau
tidak, pendengaran baik atau tidak, ada serumen apa tidak.
- Leher: ada tidaknya pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe, ada tidaknya pembesaran vena jugularis.
- Mammae: simetris apa tidak, putting
menonjol / tidak, ada benjolan / tidak, ada hiperpigmentasi / tidak, kolostrum
keluar / tidak.
- Abdomen; pembesaran sesuai UK / tidak,
terdapat strie livide / tidak dan warna dari linea.
- Vulva: odem / tidak, varises / tidak,
terdapat fluor albus / tidak, perineum utuh / tidak.
- Anus: ada hemoroid / tidak.
- Ektremitas atas & bawah: ada odem/
tidak, ada varises / tidak, jari-jari pucat / tidak.
Palpasi
- Leopold I; mengukur TFU berapa, apa yang
ada di fundus, umur kehamilan.
- Leopold II; menentukan puka-puki, bagian
terkecil janin dan bagian yang ada disamping perut ibu.
- Leopold III: untuk mengetahui bagian
terbawah janin.
- Leopold VI: untuk mengetahui bagian apa
yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuk kedalam rongga panggul.
( obetetri fisiologi, 1993: 160-166)
Auskultasi
-
DJJ:
normal / tidak (normalnya 120-160x / menit), frekuensi/menit, terdengar
disebelah mana.
Perkusi
-
Reflek
patella ( normalnya tungkai bawah bergerak sedikit ketika tenadon diketuk).
c)
Pemeriksaan
antropologi : TB ( jika TB < 145 maka
dicurigai panggul sempit), BB ( pertambahan BB sekitar 6,5-15kg) selama hamil,
kenaikan ini tidak boleh lebih dari 0,5/ mg), LILA ( normal 23,5 cm), TBJ.
d)
Pemeriksaan
obstetric
-
Ukuran
panggul luar normal
v
Distansia
spinarum : 23-26 cm
v
Distansia cristarum :
28-30 cm
v
Boedelogue : 18-20 cm
v
Linkar
panggul : 80-90 cm
( sarwono
prawirojdo, 1999: 11)
e)
Pemeriksaan
penunjang
-
Darah
(Hb: normal 11gr %)
-
Urine (ada protein /tidak, ada glukosa / tidak
(reduksi urine) dsb.
2.3.2.
INTERPRETASI DATA / DIAGNOSA
Merupakan dari interpretasi data dasar ke
dalam identifikasi spesifik mengenai masalah dan diagnose. Masalah tidak dapat
di identifikasi sebagai diagnose karena lebih sering berhubungan dengan apa
yang dialami klien.
2.3.3.
IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
Mengidentifikasi
diagnose atau masalah potensial lain berdasarkan rangkaian diagnose dan masalah
yang sudah teridentifikasi.
-
Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila memumgkinkan dilakukanpencegahan. Sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose masalah
potensial benar-benar terjadi.
2.3.4.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan / dokter atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
2.3.5.
MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH / PLANING
·
Merencanakan
asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
·
Langkah
ini merupakan lanjutan menejemen terhadap diagnose / masalah potensial
·
Pada
langkah ini inforrmasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi
·
Merupakan
kerangka pedoman antisipasi terhadap keadaan pasien
·
Merujuk
klien jika ada masalah/ komplikasi
2.3.6. MELAKSAKAN PERENCANAAN /
IMPLEMENTASI
·
Rencana
asuhan yang telah disusun, dilaksanakkan secara efisien dan aman
·
Perencanaan
ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan / sebagian klien atau tim kesehatan
lain
2.3.7. EVALUASI
Rangkaian
tindakan yang saling berhubungan bertujuan untuk mengukur kemampuan dan
efektifitas pelaksaan asuhan kebidanan berdasarkan tujuan dan criteria evaluasi
menggunakan format SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. A Amenorhoe 12 minggu
Dengan EMESIS GRAVIDARUM
3.1.
PENGKAJIAN
DATA
SUBJEKTIF, TGL 20-05-2009, JAM 09.00 WIB
A. Biodata
/ Identitas
Nama : Ny. A Nama :Tn. N
Umur : 27 th umur : 32 th
Agama : islam agama : islam
Bangsa/suku : WNI/Madura Bangsa/suku:WNI/Madura
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan
: ibu RT pekerjaan : PNS
Penghasilan :- penghasilan:Rp3.000.000;
Alamat : Jl. Manggis Alamat:JlManggis
Gg. II, Pmk
Gg. II, Pmk
No.
telp : ( 0324) 326712
No.
register : -
B. Keluhan
utama
Ibu mengatakan datang
untuk periksa karena ibu mengeluh muntah 3x sehari terutama pada pagi hari.
1. Riwayat
Obstetric
Riwayat menstruasi
Menarhea : 13 th
Siklus/lama : 28 / 5 hr
Banyaknya : 3 pembalut / hr
Sifat darah : darah merah segar
Dismenorhoe : kadang-kadang
HPHT : 25-02-2009
1. Riwayat
kehamilan lalu
S
Suami
Ke
|
Anak
Ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Bayi
|
NIFAS
|
KB
jenis lama
|
||||||||
usia
|
Penyulit
|
jenis
|
penyulit
|
tempat
|
penolong
|
L/P
BB/PB
|
AS
|
Keadaan
|
Umur
|
Penyulit
|
Laktasi
|
|||
1
|
1
Hamil ini
|
A
-
|
-
-
|
SPTB
-
|
-
-
|
BPS
-
|
Bidan
-
|
L,3,2kg/45cm
-
|
8
-
|
Hidup
-
|
3th
-
|
-
-
|
6bln
-
|
suntik
1th
-
|
2. Riwayat
kehamilan sekarang
v HPL : 01 – 12 -
2009
v Usia
kehamilan : 12 minggu
v Keluhan
pada
·
Trimester I : mual muntah 3x sehari terutama pagi hari
·
Trimester II : -
·
Trimester III : -
v ANC : 1x di BPS
v Imunisasi
TT : TT boster
v Kebiasaan
minum jamu : tidak
C. Riwayat
kesehatan
1. Riwayat
penyakit yang pernah / sedang di derita
Ibu
mengatakan bahwa ibu tidak pernah atau tidak sedang menderita Penyakit seperti hepatitis,
thypoid, malaria, tipus, TBC dsb.
2. Riwayat
penyakit keluarga
ibu
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah / sedang menderita kencing manis,
tekanan darah tinggi, tidak punya keturunan kembar dan tidak mempunyai penyakit
menular seksual seperti: HIV / AIDS.
D. Riwayat
Sosial
v Status
pernikahan:
·
Menikah : 1x
·
Menikah I : umur :
22 tahun
Lamanya : 5 tahun
·
Menikah II : umur :-
tahun
Lamanya :- tahun
E. Riwayat
Psikososial
Psikologis : “ ibu mengatakan bahwa dirinya senang dengan kehamilannya saat
ini, karena keluarga terutama suami mendukung kehamilannya”.
Social :
“ibu mengatakan bahwa keluarga dan lingkungan sekitar mendukung kehamilannya
saat ini”.
F. Pola
Kebiasaan sehari-hari
1. Pola
Nutrisi
- Sebelum
hamil: “ibu mengatakan bahwa ibu makan 3x sehari, ibu biasa makan nasi, tahu, tempe , ikan dan sayuran
hijau). Minum air putih ± 7-8 gelas/hari”.
- Selama
hamil: “ibu mengatakan bahwa porsi makan ibu berkurang”.
2. Pola
Eliminasi
- Sebelum
hamil: “ibu mengatakan BAB 2x sehari, konsistensi lembek berwarna kuning,
berbau khas dan tidak ada gangguan saat BAB,
BAK 4-5x sehari, dengan air kencing yang berwarna putih
kekuning-kuningan dan tidak ada gangguan”.
- Selama
hamil: “ibu mengatakan BAB 1x sehari,
padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak gangguan saat BAB, BAK 5-7x
sehari dengan air kencing yang berwarna putih kekuning-kuningan dan tidak ada
gangguan”.
3. Pola
Istirahat
- Sebelum
hamil: “Ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari jam 21.00 – 05.00 WIB (±8 jam), pada siang
hari ibu istirahat dari jam 14.00 – 16.00 WIB (±2 jam)”.
- Selama
hamil: “ ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari jam 22.00 – 05.00 WIB (±7 jam),tetapi sedikit
terganggu karena sering bangun untuk kencing. pada siang hari ibu istirahat
dari jam 14.30 – 16.00 WIB (±1,5 jam)”.
4. Pola
Aktivitas
- Sebelum
hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga,
mengurus suami, memasak dan beres-beres rumah, sedangkan mencuci pakaian dan
mengepel lantai dilakukan oleh pembantu”.
- Selama
hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu semakin berkurang, ibu hanya
mengurusi suami”.
5. Pola
Hubungan seksual
- Sebelum
hamil: “ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu biasanya berkumpul dengan bapak
3-4x seminggu”.
- Selama
hamil: “ibu mengatakan mengurangi dengan alasan ibu tidak terlalu bergairah
karena merasa khawatir dengan bayi yang di kandungnya sehingga kadang ibu
berkumpul dengan bapak seminggu hanya1x tapi kadang tidak sama sekali”.
6. Pola
kebersihan diri
“
ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu mandi 2-3x sehari dan sikat gigi 2-3x
sehari,keramas 3x seminggu, ibu
menggangti celana dalam 2x sehari atau jika dirasa sudah lembab. Dan setelah
hamil ibu lebih menjaga kenersihan dirinya”.
7.
Spiritual
“
ibu mengatakan bahwa kegiatan spiritual ibu semakin meningkat dari pada sebelum
hamil. Ibu lebih sering mengerjakan shalat sunnah dan mengaji setelah
mengerjakan shalat fardhu”
8.
Perilaku kesehatan
-
Sebelum hamil: “ ibu
mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan seperti pusing, diare, ibu
tidak langsung berobat kedokter, tetapi minum obat-obatan yang bias di beli
ditoko-toko, apotik terdekat”.
-
Selama hamil: “ ibu
mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan, ibu tidak lagi membiasakan
minum obat-obatan yang dijual bebas, tetapi ibu memilih berkonsultasi / berobat
kedokter/ bidan”.
DATA OBJEKTIF
A.
Pemeriksaan Umum
1.
KU :
baik
2.
Kesadaran :composmentis
3.
Tanda-tanda vital
v Tensi : 120/80 mmHg
v Suhu : 36,8 ºC
v Nadi : 82x /mnt
v RR :
22x /mnt
B.
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
1.
Rambut :hitam, tidak rontok, lebat.
2.
Muka :simetris, cloasma gravidarum (+),
tidak odem
3.
Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat,
tidak icterus ( scelra putih), tidak juling, penglihatan normal.
4.
Hidung : simetris, penciuman baik, bersih tidak
ada serumen, tidak ada polip.
5.
Mulut /gigi: jumlah
gigi lengkap ( 32 buah ), tidak terdapat caries / epulis, tidak stomatitis,
lidah bersih, hipersalivasi.
6.
Telinga : simetris, bersih, pendengaran baik,
tidak ada serumen.
7.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran vena jugularis.
8.
Mammae : simetris, putting bersih dan menonjol,
tidak ada benjolan, terdapat hiperpigmentasi pada areola dan putting.
9.
Abdomen : simetris, membesar sesuai umur kehamilan,
terdapat strie albican, linea alba dan tidak ada bekas SC.
10. Vulva :
tidak ada odem, tidak ada varises, ada tanda cadwicks, terdapat fluor albus (tidak berbau, tidak gatal dan berwarna putih),
adanya jaringan parut / siketrik pada perineum .
11. Anus :
tidak ada hemoroid
12. Extremitas: simetris, tidak sianosis,
pergerakan baik, tidak ada odem tidak varises.
PALPASI
- Leopold I
TFU : 2
jari diatas simfisis - pusat
- Leopold II : -
- Leopold III : -
- Leopold IV : -
AUSKULTASI
1.
DJJ :
-
2.
Tempat : -
PERKUSI
¨
Reflek
patella : (+/+)
- Pemeriksaan Antropometri
1.
TB/BB : 157 cm/ 50 kg
2.
LILA
: 23,5 cm
3.
TBJ : -
- Pemeriksaan obstetric
Ukuran panggul luar:
1.
Distansia
spinarum : 25 cm
2.
Distansia
cristarum : 29 cm
3.
Boedelogue : 19 cm
4.
Lingkar
panggul : 88 cm
- Pemeriksaan penunjang
1.
Pemeriksaan
laboratorium
Darah:
Hb
: 11gr%
Urine:
Albumin :tidak dilakukan
Reduksi : tidak dilakukan
Hbs
Ag : tidak dilakukan
2.
Rongent : tidak dilakukan
3.2.ASSEMENT / DIAGNOSA
DX : G2 P10001. Amenore 12 minggu dengan emesis gravidarum
Ds :
- ibu mengatakan hamil kedua
- Ibu mengatakan usia kehamilan ibu 3
bulan
- Ibu mengatakan mual-muntah 3x sehari
- HPHT : 25-02-2009
Do :
- HPL :
01-12-2009
- Leopold I: TFU : 2 jari diatas simfisis – pusat
- KU :
baik
- TD : 120/ 80mmHg
- Suhu : 36,8 ºc
- Nadi : 82x/mnt
- RR : 22x/mnt
- Inspeksi : mulut : hipersalifasi
Masalah : banyak meludah, nafsu makan berkurang, dan mual.
3.3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Hiperemesis Gravidarum
3.4.
IDENTIFIKASI
TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI/ KOLABORASI
Tidak ada kolaborasi
3.5.MERENCANAKAN ASUHAN MENYELURUH ( PLANING)
1.
Lakukan
pendekatan pada ibu dengan komunikasi
terapeutik
R/
: Akan menimbulkan rasa percaya klien pada nakes sehingga nakes lebih mudah
dalam memberikan pelayanan
2.
Lakukan
pemeriksaan kehamilan dengan 14T
R/ : agar kita dapat mendeteksi secara
dini kelainan yang timbul pada kehamilan
3.
Jelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu
R/
:diharapkan ibu mengetahui keadaannya dan janin saat ini, serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
4.
Anjurkan
agar ibu merawat mulut
R/ : untuk mengurangi pengeluarkan air
ludah
5.
Anjurkan
pada ibu untuk menghindari makanan dan minuman asam pedas
R/
: menghindari peningkatan asam lambung yang akan menyebabkan mual muntah yang
berlebih.
6.
Nasehatkan
ibu makan sedikit tapi sering
R/
: untuk mengurangi mual muntah dan mencegah kekurangan nutrisi
7.
Nasehatkan
ibu makan- makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna )
R/
: untuk mencegah ibu mengalami anemi / kurang gizi karena ibu mengalami muntah
serta pemberian tablet Fe di hentikan
8.
Nasehatkan
agar ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
R/
:agar tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat sehingga ibu
tidak mengeluh pusing
9.
Berikan
tablet sedatifa ringan, anti mual dan vitamin
R/
: agar keluhan pada ibu dapat teratasi
10. Anjurkan ibu control 1 bulan lagi atau
jika ada kaluhan lain
R/
: untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga tidak terjadi komplikasi dan
untuk penanganan dengan cepat jika terjadi keluhan lain
3.6.MELAKSANAKAN RENCANA TINDAKAN / IMPLEMENTASI
1.
Melakukan
pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik agar ibu lebih tenang
2. Melakukan pemerikasaan
kehamilan dengan 14 T
1. TB :
157 cm
2. BB :
50 kg
3. Temukan
kelainan pada muka : -
4. TD : 120/80 mmHg
5. Temukan kelainan : -
6. TFU : 2 jari diatas simfisis - pusat
7. Tentukan posisi janin : -
8. Temukan
kelainan limfe dan liver : -
9. Tentukan Hb : 11 gr%
10. Tentukan terapi :Momilen . 1x1
-B6 3x1
-Folarin/asam folat 2x1
11. TT : Bowster
12. Tentukan kesegaran jasmani : Baik
13. Tingkatkan pengetahuan bumil : -
14. Temuwicara : HE
2.
Menjelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu
-
Memberitahu
ibu kalau kondisi ibu dan janin saat ini baik dengan:
- TD :
120/ 80mmHg
- Suhu :
36,8 ºc
- Nadi :
82x/mnt
- RR :
22x/mnt
-
Memberitahu
kalau mual muntah dipagi hari adalah suatu proses normal dalam kehamilan pada
trimester pertama selama tidak lebih dari 5-7x dalam sehari.
3.
Menganjurkan
ibu untuk merawat mulut agar pengeluaran air ludah berkurang.
4.
Menganjurkan
pada ibu menghindari makanan dan minuman asam agar asam lambung tidak meningkat
karena bisa menyebabkan mual muntah yang berlebih.
5.
Menasehatkan
ibu makan sedikit tapi sering untuk mengurangi rangsangan untuk muntah dan
mencegah kekurangan nutrisi.
6.
Menasehatkan
ibu makan-makanan yang bergizi ( 4 sehat 5 sempurna) agar ibu tidak anemia / kurang gizi karena
pemberian Fe dihentikan sebab ibu mengeluh mual muntah.
7.
Menasehatkan
ibu agar tidak cepat bangun dari tempat tidur agar tercipta adaptasi aliran
darah kesistem saraf pusat sehingga ibu tidak mengeluh pusing.
8.
Memberikan vitamin:
·
Vitamin
yang diperlukan:
·
Vitamin
B komplek
·
Mediamer
B6, sebagai vitamin dan anti muntah
·
Kalk
9.
Menganjurkan
ibu control 1 bulan lagi atau jika ada kaluhan lain, untuk memantau keadaan ibu
dan janin sehingga tidak terjadi keluhan yang memperburuk kondisi ibu dan
janin.
2.7 EVALUASI
1.
Melakukan
pendekatan terapeutik
Evaluasi S:
Ibu mengatakan mengerti apa yang dikatakan oleh bidan
O:ibu menyampaikan semua keluhannya
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
2.
Melakukan
pemeriksaan 7T
Evaluasi S:Ibu bersedia untuk diperiksa
O:ibu melakukan semua aba-aba yang diperintahkan
bidan
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
3.
Menjelaskan
hasil pemeriksaan
Evaluasi
S:Ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan
tercapai
P:terapi dilanjutkan
4.
Menganjurkan
ibu merawat mulut
Evaluasi
S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
5.
Menganjurkan
ibu menghindari makanan/minuman asam
Evaluasi
S:Ibu mengatakan akan menghindarinya
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi
dilanjutkan
6.
Menasehatkan
ibu makan sedikit tapi sering
Evaluasi
S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi
dilanjutkan
7.
Menasehatkan ibu makan makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna)
Evaluasi
S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi dilanjutkan
8.
Menasehatkan
ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
Evaluasi
S:Ibu mengatakan mengerti
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi
dilanjutkan
9.
Memberikan
terapi
Evaluasi
S:Ibu mengatakan sudah mengerti dan faham
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi
dilanjutkan
10. Menganjurkan ibu control 1 bulan lagi /
jika ada keluhan lain
Evaluasi
S:Ibu mengatakan akan control 1bulan lagi
O:ibu menganggukkan kepala
A:tujuan tercapai
P:terapi
dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kasus yang
ditemukan pada Ny. A dengan umur kehamilan 12 minggu dengan emesis gravidarum
yang menyertai kehamilannya. Kasus ini memerlukan perhatian agar tidak
berlanjut pada hiperemesis gravidarum suatu gejala yang fisiologis tapi
merupakan suatu komplikasi dari emesis.
Untuk itu
pelayanan yang diberikan harus sesuai, tepat dan cepat. Agar menghindari
kemungkinan yang buruk akan terjadi.
4.2 SARAN
4.2.1 Bagi bidan
- Pasien hendaknya mau mendengarkan dan melaksanakan
setiap informasi dan saran yang diberikan oleh bidan untuk mengatasi
masalah yang dihadapinya.
- Pasien hendaknya tetap memeriksakan
keadaannya selama
masa nifas kepada bidan.
4.2.2 Bagi bidan
- Bidan dalam melakukan pemeriksaan harus
tepat dan sesuai
agar langkah selanjutnya dapat
dilaksanakan degan benar
sehingga tujuan tercapai.
- Dalam pemberian KIE bidan hendaknya
lebih ramah dan terbuka
sehingga pasien dapat lebih koperatif
dan terjalin rasa saling
percaya antara pasien dan bidan.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba, Ida bagus Gde.
1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungandan keluarga berencana. Jakarta : EGC
Mohtar, Rustam. 1998. Synopsis
obstetric jilid I. Jakarta
: EGC
Pusdiknakes WHO,
JHPIEGO, Buku konsep asuhan kebidanan. 2001.
Safiuddin, AB. 2002.
Buku Acuan nasional pelayanan kesehatan dan neonatal. Jakarta : YBP,SP.
Varney, Helen. 1999. Buku
saku bidan . Jakarta :
EGC.
Varney, Helen. 2003 .
Buku ajar asuhan kebidanan volume I. Jakarta :
EGC
ConversionConversion EmoticonEmoticon