Tinjauan Teori
Definisi (Menurut Sarwono, 2005 ”Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal”)
Asuhan segera pada bayi baru lahir
adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama bayi pertamanya setelah
kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha
pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting
dari asuhan segera bayi baru lahir :
1. Jagalah agar bayi tetap kering dan
hangat.
a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat
dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
b. Ganti handuk / kain yang basah dan
bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindungi
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan
memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
1) Bila telapak bayi terasa dingin,
periksa suhu aksilah bayi.
2) Bila suhu bayi < 36,5oC,
segera hangatkan bayi tersebut.
2. Kontak dini dengan bayi
a. Kontak dini antara ibu dan bayi
penting untuk :
1) Kehangatan mempertahankan panas yang
benar pada bayi baru lahir.
2) Ikatan batin dan pemberian ASI.
b. Dorong ibu untuk menyusui bayinya
apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks rooting) jangan paksa bayi
untuk menyusu.
Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran (Menurut
Stright, 2004 ”Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir”)
1. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu 2 jam
setelah lahir kadar gula darah tali pusat akan menurun, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 Mg/100
museum Lampung. Bila ada gangguan metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat
memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan besar bayi akan menderita
hipoglikemia.
2. Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi baru lahir,
bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah dari suhu di dalam rahim.
Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas mil
konveksi. Evaporasi sebanyak 200 kal/kg/BB/menit. Sedangkan produksi yang
dihasilkan tubuh bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini menyebabkan penurunan suhu
bayi sebanyak 20C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu yang rendah
metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 pun meningkat.
3. Perubahan pernafasan
Selama dalam rahim ibu
janin mendapat O2 dari pertukaran gas mill plasenta. Setelah bayi
lahir pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru
untuk gerakan pernafasan pertama.
a. Tekanan mekanik dari toraks pada
saat melewati janin lahir.
b. Menurun kadar pH O2 dan
meningkat kadar pH CO2 merangsang kemoreseptor karohd.
c. Rangsangan dingin di daerah muka
dapat merangsang, permukaan gerakan pinafasa.
d. Pernafasan pertama pada BBL normal
dalam waktu 30 detik setelah persalinan. Dimana tekanan rongga dada bayi pada
melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari jumlah
cairan tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti dengan udara.
Paru-paru mengembang menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah
cairan paru-paru pada bayi normal 80 museum Lampung – 100 museum Lampung.
4. Perubahan struktur
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2
meningkat tekanan CO2 menurun. Hal ini mengakibatkan turunnya
resistensi pembuluh darah paru-paru sebagian sehingga aliran darah ke pembuluh
darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis
mengalir ke paru-paru dan duktus
arteriosus menutup. Dan
menciutnya arteri dan vena umbilikasis kemudian tali pusat dipotong sehingga
aliran darah dari plasenta melalui vena
cava inverior dan foramen oval atrium kiri terhenti sirkulasi darah bayi
sekarang berubah menjadi seperti semula.
5. Perubahaan lain
Alat-alat pencernaan,
hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
Tanda-tanda bayi baru lahir normal :
a. Berat badan : 2500 – 4000
gr
b. Panjang badan : 48
– 52 cn
c. Lingkar kepala : 33
– 5 cm
d. Lingkar dada : 30 – 38 cm
e. Bunyi jantung : 120
– 160 x/menit
f. Pernafasan dada : 40
– 60x/menit
g. Kulit kemerahan dan licin karena
jaringan dan diikuti vernik caseosa.
h. Rambut lanugo terlihat, rambut
kepala biasanya sudah sempurna.
i.
Kuku
telah agak panjang dan lepas.
j.
Genetalia
jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis
telah turun.
k. Refleks hisab dan menelan telah
terbentuk dengan baik.
l.
Refleks
moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk.
m. Gerak refleks sudah baik bila tangan
diletakkan benda bayi akan menggenggam.
n. Eliminasi baik, urine dan mekonium
akan keluar dalam 24 jam.
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir (Menurut buku Asuhan persalinan
Normal Revisi 2007)
1. Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan
infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan kontak dengan bayi.
b. Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang
belum dimandikan.
c. Pastikan semua peralatan telah
desinfektan tingkat tinggi / steril. Jika menggunakan bola karena penghisap,
pakai yang bersih dan baru.
d. Pastikan bahwa benda-benda lain yang
akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih.
2. Penilaian Awal
Segera lakukan penilaian
awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat, penilaian secara APGAR
ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit.
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Bayi baru lahir dapat
mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat kedinginan
jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
Mekanisme kehilangan
panas tubuh pada bayi baru lahir
a. Evaporasi adalah cara kehilangan
panas yang utama pada tubuh bayi terjadi karena menguapkan air ketuban yang
tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah bayi dimandikan.
b. Kondiksi adalah kehilangan panas
melalui kontrak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin.
c. Konveksi adalah kehilangan panas
yang terjadi saat bayi terpapak dengan udara di sekitar yang lebih dingin.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang
terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih
rendah dari temperatur tubuh bayi.
Cara mencegah kehilangan panas
a. Keringkan bayi secara seksama.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau
kain bersih, kering dan hangat.
c. Tutup bagian kepala bayi.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan
menyusui bayinya.
e. Jangan segera menimbang atau
memandikan bayi baru lahir.
f. Tempatkan bayi di lingkungan yang
hangat.
4. Rangsangan Taktil
Mengeringkan tubuh bayi
juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat, hal ini biasanya
cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak
memberikan respon terhadap pengeringan dan rangsangan dan menunjukkan
tanda-tanda kegawatan, segera lakukan tindakan untuk membantu pernafasan.
5. Merawat tali pusat
a. Celupkan tangan yang masih
menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk membersihkan darah
dan sekresi tubuh lainnya.
b. Bilas tangan dengan air matang /
desinfeksi tingkat tinggi.
c. Keringkan tangan tersebut dengan
handuk / kain bersih dan kering.
d. Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm
dari pusat bayi dengan menggunakan benang diinfeksi tingkat tinggi / klem
plastik tali pusat.
e. Jika menggunakan benang tali pusat,
lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusat dan lakukan pengikatan ke 2
dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada hasil yang berlawanan.
f. Lepaskan menjepit tali pusat dan
letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
g. Selimuti ulang bayi dengan kain
bersih dan kering. Pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik.
6. Rawatan tali pusat
a. Jangan membungkus, mengoleskan bahan
atau ramuan apapun ke puntung tali pusat dan nasihati keluarga agar tidak
memberikan apapun pada pusat bayi.
b. Pemakaian alkohol ataupun beladin
masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat basah / lembab.
c. Beri nasihat kepada ibu / keluarga
sebelum penolong meninggalkan bayi :
1) Lipat popok di bawah putung tali
pusat.
2) Jika putung tali pusat kotor, cuci
dengan lembut menggunakan air matang, dan sabun keringkan dengan kain bersih.
3) Jelaskan pada ibu bahwa ia harus
mencapai bantuan perawatan jika pusat menjadi merah atau mengeluarkan nanah /
darah dan segera rujuk bayi kefasilitas yang lebih memadai.
7. Mulai Pemberian ASI
Pastikan bahwa pemberian
ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin, anjurkan ibu
untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan bayinya segera setlah tali pusat
diklem dan dipotong berdukungan dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya.
Keuntungan peberian ASI
a. Merangsang produksi air susu ibu
b. Memperkuat reflek menghisab bayi
c. Mempromosikan keterikatan antara ibu
dan bayinya
d. Memberikan kekebalan pasif segera
kepada bayi melalui kolostrum
e. Merangsang kontraksi uterus
Posisi untuk menyusui
a. Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi
secara urus agar muka bayi menghadapi ke payudara ibu dengan hidung di depan
puting susu ibu.
Perut bayi menghadap ke perut
ibu dan ibu harus menopang seluruh tubuh bayi tidak hanya leher dan bahunya.
b. Dekatkan bayi ke payudara jika ia
tampak siap untuk menghisap puting susu.
c. Membantu bayinya untuk menempelkan
mulut bayi pada puting susu di payudaranya.
1) Dagu menyentuh payudara ibu.
2) Mulut terbuka lebar.
3) Mulut bayi menutupi sampai ke
areola.
4) Bibir bayi bagian bawah melengkung
keluar.
5) Bayi menghisap dengan perlahan dan
dalam, serta kadang-kadang berhenti.
8. Upaya profilaksis terhadap gangguan
mata.
Tetes mata / salep
antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelah
kelahiran. Upaya profilaksis untuk gangguan pada mata tidak akan efektif jika
tidak diberikan dalam 1 jam pertama kehidupannya.
Tehnik pemberian
profilaksis mata :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
yang mengalir.
b. Jelaskan pada keluarganya tentang
apa yang anda lakukan, yakinkan mereka bahwa obat tersebut akan sangat
menguntungkan bayi.
c. Berikan salep / teki mata dalam satu
garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan hidung bayi menuju
ke bagian luar mata.
d. Jangan biarkan ujung mulut tabung /
salep atau tabung penetes menyentuh mata bayi.
e. Jangan menghapus salep / tetes mata
bayi dan minta agar keluarganya tidak menghapus obat tersebut.
Tanda-tanda bahaya yang
harus diwaspadai pada bayi baru lahir
a. Pernafasan à sulit / > 60x/menit.
b. Kehangatan à terlalu panas (>38oC atau
terlalu dingin <36oC)
c. Warna à kuning (terutama pada 24 jam pertama).
Biru/pucat, memar.
d. Pemberian makan à hisapah lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah.
e. Tali pusat à merah, bengkak, keluar cairan, bau
busuk,berdarah.
f. Infeksi à suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan
nanah,bau busuk, pernafasan sulit.
g. Tinja / kemih à tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek,
sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
h. Aktivitas à menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat
mudah tersinggung lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus,
tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo.
Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan
Material dan Neonatal. Jakarta
: JNPKKR. POGI.
Stright.
R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi
Baru Lahir : Jakarta
: EGC.
Buku
Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007.
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL
TERHADAP By. Ny. M
I.
Pengumpulan Data Dasar
Pada tanggal 13 November 2007 , Pukul
1.45 WIB
1. Identitas
Nama
bayi : By. Ny.M
Jenis
kelamin : Perempuan
Tanggal
lahir : 13 November 2007
Jam
: 16.45 WIB
Anak
ke : II (dua)
Alamat
: 38B Banjarejo Lampung Timur
Nama Ibu : Ny. M Nama Ayah
: Tn.
K
Umur : 29 tahun Umur : 38 tahan
Pendidikan : SMA Pendidikan
: D.III
Agama : Islam Agama
: Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan
: PNS
Alamat : Jl. Sukacita Alamat
: jl. Sukacita
Keluhan utama :
By.
Ny. M lahir spontan pervaginam.
Bayi kotor oleh lendir bercampur darah, lemak.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kehamilan, persalinan yang
lalu
Hamil
Ke :
|
Tahun
Lahir
|
Jenis
Persalinan
|
Penyulit
komplikasi
|
Penolong
|
BBL
|
Keadaan
Anak
|
I
|
2003
|
Spontan
|
Tidak ada
|
Bidan
|
2.900
|
Sehat
|
b. Riwayat Persalinan Sekarang
-
Usia
kehamilan : 40 minggu
-
Lama
persalinan
Kala
I : 5 jam
Kala
II : 45 menit
Kala
III : 15 menit
Kala
IV : 2 jam setelah persalinan
Keadaan
air ketuban : jernih
Waktu
pecah : 15.30 WIB
Jenis
persalinan : spontan
Lilitan
tali pusat : tidak ada
Episiotomi
: tidak ada
Obat-obatan
dipergunakan : oxytosin
Ditolong
oleh : Bidan
c. Nilai APGAR Sore
No
|
Aspek yang
dinilai
|
Menit
pertama
|
1
2
3
4
5
|
Apperance
Polse
Gramace
Activity
Respirasi
|
2
2
2
2
1
|
|
Jumlah
|
9
|
3. Pemeriksaan Fisik
Tanda – tanda vital
Temp :
36,7oC BB : 3000 gr RR
: 38x/menit
Pols :
100x/menit PB : 50 cm
a. Kepala
UUB : datar UUN : datar
Moulage : O Sucudenum : tidak ada
Bentuk kepala : simetris Keadaan tubuh : tidak ada kelainan
b. Mata
Bentuk mata : simetris Strabismus : tidak ada
Pupil mata : normal Sklera : tidak ikterik
Keadaan : bersih
c. Hidung
Bentuk
: simetris
Pernafasan
cuping hidung : tidak ada
Keadaan
: bersih
Lubang
hidung : lengkap
d. Mulut
Bentuk : simetris Palatum : normal
Refleks hisap : baik Bibir : lengkap atas bawah
Gusi : normal
e. Telinga
Posisi
: simetris kanan kiri,
dan telinga teraba lunak
Keadaan
: bersih tidak ada sumbatan
f. Leher
Pembesaran
vena / kelenjar : tidak ada
Pergerakan
leher : dapat
bergerak kanan kiri
g. Dada
Posisi : simetris Denyut jantung : 100x/menit
Mamae : ada Pernafasan : 38x/menit
h. Perut
Posisi
: simetris
Tali
pusat : basah
Tidak
ada pembesaran dan benjolan
i.
Ekstremitas
Atas :
Jari
tangan : lengkap
Posisi
dan bentuk : simetris kanan – kiri
Bawah
:
Jari
kaki : lengkap
Pergerakan
: aktif
Refleks
: babinsky negatif
j.
Genetalia
Lengkap terdapat labia
mayora dan minora (positif), urema (positif) klitoris (positif) jenis kelamin
: perempuan, anus : (positif) tidak ada
sumbatan, BAK pertama : (negatif) BAB pertama : (negatif)
k. Refleks
Mengisap
(suckling) : baik
Refleks
kaki (stapping) : baik
Menggenggam
(graping) : baik
Refleks
moro : baik
l.
Ukuran
antopometri
BB : 300 gr
TB : 55 cm
Lingkar
Kepala : 50 cm
Lingkar
Dada : 32 cm
Lila : 11 cm
4. Data Psikososial
-
Respons
ibu terhadap anak : ibu senang dengan kelahiran anaknya
-
Respons
keluarga terhadap anak : keluargapun senang dengan kelahiran anak ini
5. Nutrisi
ASI belum diberikan
II.
Pengumpulan Data Dasar
1. Bayi Ny . R dengan lahir normal
Ds : anak lahir tanggal 13 Nopember 2007, pukul
16.45 WIB
persalinan
spontan
Do : Tanda – tanda vital
BB
: 300 gr Temp : 36,7oC
PB
: 50 cm Pols : 100x/menit
RR
: 38x/menit
APGAR
Score : 9
Masalah : Bayi
Ny . M dengan lahir normal pervaginam tubuh bayi
kotor oleh lendir bercampur darah dan lemak.
Kebutuhan :
a. Mempertahankan suhu tubuh bayi agar
tidak terjadi hipotermi
Dasar :
1) Bayi lahir tanggal 13 November 2007 , pukul
16.45 WIB
2) Tubuh bayi masih basah oleh ketuban
b. Perawatan tali pusat
Dasar :
1) Bayi lahir tanggal 13 November 2007
pukul 16.45 WIB
2) Tali pusat masih basah
c. Pemberian ASI eksklusif
Dasar
1) Bayi baru lahir
2) Bayi belum diberi ASI
III.
Antisipasi Diagnosa dan Masalah
Potensial
1. Potensial terjadi hipotermi
Dasar : tubuh bayi masih
basah oleh air ketuban
2. Potensial perpindahan micro
organisme
Dasar : tali pusat masih
basah
IV.
Kebutuhan Intervensi Segera dan
Kolaborasi
1. Tindakan segera : melakukan
slip zuiger pada bayi
2. Kolaborasi : dilakukan
bila terjadi asfeksia berat dan infeksi tali pusat
V.
Rencana Management
1. Melakukan slip zuiger.
2. Bersihkan badan bayi dengan waslap
bersih dan bungkus dengan kain hangat.
3. Potong tali pusat dan perawatannya.
4. Observasi pernafasan, suhu, denyut
jantung.
5. Anjurkan pada ibu untuk segera
menyusui bayinya.
6. Perawatan bayi baru lahir.
7. Lakukan tindakan teknik aseptik dan
anti septik.
8. Letakkan bayi di atas ibu untuk
menjalin hubungan batin dan disusui.
9. Mandikan bayi minimal 6 jam
kemudian.
10. Jelaskan pada ibu tentang keadaan
bayinya saat ini.
VI.
Implementasi Langsung
1. Melakukan slip zuiger
Membersihkan saluran
hidung kemudian mulut bayi.
2. Membersihkan badan bayi dengan
waslap bersih dan membungkus dengan kain hangat.
3. Merawat tali pusat
Dengan cara tali pusat
dibungkus dengan kapas alkohol.
4. Mengobservasi pernafasan, suhu dan
denyut jantung bayi
RR : 38x/menit
Temp : 36,5oC
Pols : 100x/menit
5. Menganjurkan ibu untuk segera
menyusui bayinya.
6. Melakukan tindakan aseptik dan
antiseptik merawat bayi baru lahir dengan menggunakan haid scone membungkus
tali pusat dengan kasa alkohol.
7. Memandikan bayi minimal 6 jam
kemudian.
8. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan
bayinya saat ini bahwa bayinya dalam keadaan sehat tanpa kelainan.
VII.
Evaluasi
Bayi baru lahir normal
umur 2 jam
1. Keadaan umum bayi baik, kesadaran
baik
2. Tali pusat terawat baik
3. Tidak terjadi perubahan suhu
Temp : 36,5oC
RR : 38x/menit
Pols : 100x/menit
4. Anak sudah BAB 1x dan BAK 2x
5. Anak menangis keras kemudian
tertidur pulas
6. Ibu mengatakan belum dapat menyusui
bayinya
Catatan Perkembangan
Hari ke-2
Tanggal 15 November 2007
S : 1. Ibu
mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan.
2. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada
bayinya.
3. Ibu mengatakan anaknya BAB 3x.
4. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan
segera pulang.
5. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan
dibedong.
O : 1. Keadaan
umum bayi baik
2. Tali pusat terawat baik
3. BB : 3000 gr
4. Suhu :
36,7oC
5. RR :
30x/menit
6. Pols : 90x/menit
7.
Anak tidur pulas
8. Refleks
a. Moro : ada
b. Roating : ada
c. Isap : ada
9. Eliminasi
: BAK 5-6 x/hari, BAB 2 x/hari
A : Bayi umur 1 hari keadaan baik
P : 1. Jelaskan
pada ibu pentingnya kebersihan tubuh bayi setelah BAB dan BAK
2. Anjurkan kepada ibu agar hanya memberi asi
sampai usia 4 bulan
3. Anjurkan kepada ibu tentang perawatan bayi
sehari-hari.
4. Ajarkan pada ibu perawatan tali pusat.
5. Ajarkan pada ibu segera ke tenaga kesehatan
bila ada kelainan pada bayinya.
Catatan perkembangan Hari ke-6
Tanggal 19 November 2007
S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat.
O : 1. bayi
baru lahir hari ke 6
2. Keadaan umum bayi baik
3. Tanda vital
BB : 300
gr
Suhu : 36,70C
Nadi
: 127x/menit
RR
: 35x/menit
4. Refleks
a. Moro : ada
b. Roating : ada
c. Isap : ada
5. Eliminasi
: BAK 7 x/hari, BAB 2 x/hari
6. Tali
pusat terawat baik dan mulai mengering
A : 1. Diagnosa
Bayi
baru lahir hari ke 6
Dasar : a. Bayi lahir tanggal 13 November 2007
b. Bayi minum ASI kuat
2. Masalah
a.
Potensial infeksi pada tali pusat
Dasar
:
Bayi
baru lahir hari ke 6
b. Potensial Hipotermi
Dasar
:
Bayi
baru lahir hari ke 6
P : a. Lakukan
perawatan bayi sehari-hari
b. Lakukan perawatan tali pusat yang hampir
lepas
c. Perhatikan keadaan umum bayi
d. Observasi tanda vital
e. Perawatan umbilikus setelah tali pusat lepas
Catatan perkembangan hari ke 14
Tanggal 27 November 2007
S : Ibu mengatakan bayi minum ASI kuat dan tali
pusat sudah lepas.
O : 1. Bayi
baru lahir hari ke 14
2. Tanda-Tanda Vital
BB : 3000 gr
Suhu : 36,80C
Nadi
: 130x/menit
RR : 36x/menit
3. Refleks
a. Moro : ada
b. Roating : ada
c. Isap : ada
4. Eliminasi
: BAK 6-7 x/hari, BAB 2 x/hari
5. Tali
pusat sudah lepas
A : 1. Diagnosa
Bayi
baru lahir hari ke 14
Dasar : a. Bayi lahir tanggal 13 November 2007
b. Tali pusat sudah lepas
c. Bayi minum ASI kuat.
2. Masalah : tidak ada
3. Kebutuhan penyuluhan
Perawatan
bayi baru lahir sehari-hari.
Dasar : a. Bayi baru lahir hari ke 14
b. Tali pusat sudah lepas
P : 1. Lakukan
perawatan bayi sehari-hari di rumah
2. Perhatikan keadaan umum bayi
3. Observasi tanda vital sign bayi
4. Jaga kebersihan bayi sehari-hari
5. Anjurkan pada ibu agar tetap terus
memberikan ASI eksklusif
ConversionConversion EmoticonEmoticon