BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukkan bahwa terdapat penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dari 390 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup. Sebab
utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsia, partus lama, dan
komplikasi abortus. Selain itu, penyebab kematian ibu tidak langsung antara
lain gangguan pada kehamilan seperti anemia, Kekurangan Energi Protein (KEP),
dan Kurang Energi Kalori (KEK). Prevalensi anemia pada ibu hamil 51% (SKRT,
1995), 4,5% ibu hamil usia 15-49 beresiko menderita KEP (Sensus, 2000).
Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu
dan bayi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor pelayanan kebidanan, antara
lain Asuhan Kebidanan yang diberikan oleh tenaga Bidan melalui pendekatan
manajamen kebidanan. Asuhan Kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang
diberikan kepada ibu, anak, keluarga dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan
menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Maka sangat penting sekali
pengawasan atau asuhan selama masa kehamilan.
Untuk mendukung program tersebut,
dibutuhkan suatu profesi tenaga kesehatan yang terampil dalam memberikan
pelayanan antenatal yang normal maupun ketepatan dalam melakukan rujukan atau
kolaborasi, sehingga bila dijumpai adanya keadaan pathologis ataupun penyulit
pada kehamilan dan persalinan dengan mudah dapat dideteksi secara dini sehingga
klien bisa mendapatkan penanganan secara tepat (Hj. Saliman, 2006).
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek klinik, diharapkan
mahasiswa dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Antenatal Care pada ibu hamil
trimester II dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1.2.2
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
1.
Melakukan pengkajian pada ibu hamil.
2.
Menentukan identifikasi
diagnosa atau masalah pada ibu.
3.
Menentukan antisipasi masalah
potensial.
4.
Mengidentifikasi kebutuhan
segera.
5.
Menentukan rencana Asuhan
Kebidanan disertai rasional dan intervensi.
6.
Melaksanakan intervensi yang
telah ditetapkan.
7.
Mengevaluasi keberhasilan
asuhan yang dilakukan.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas maka
penulisan makalah ini dibatasi hanya pada Asuhan Kebidanan pada Ny.”D” dengan
ANC trimester II.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1
Study Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca buku-buku yang
berkaitan dengan antenatal care trimester II.
1.4.2
Praktek Kerja Lapangan
Melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”D” secara langsung
dengan komunikasi, informasi, dan edukasi pada pasien ataupun pada keluarga.
1.4.3
Bimbingan dan Konsultasi
Penulis mengadakan konsultasi kepada pembimbing di lahan
praktek ataupun pada pembimbing pendidikan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Batasan Masalah
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar Kehamilan
2.2
Pemeriksaan Kehamilan
2.3
Nasehat-nasehat untuk Ibu Hamil
2.4
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN
KASUS
3.1 Pengkajian
3.2
Identifikasi
Diagnosa atau Masalah
3.3
Antisipasi
Diagnosa atau Masalah Potensial
3.4
Identifikasi Kebutuhan
Segera
3.5
Rencana Pengembangan
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1
Pengertian
Kehamilan adalah proses yang merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi (pelepasan ovum) terjadi nidasi
spermatozoa dan ovum. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implementasi) pada uterus, pembentukan plasenta sampai dengan tumbuh kembang
hasil konsepsi hingga aterm (Ida Bagus M, 1998 : 95).
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan, yaitu :
1.
Tanda-tanda persumtif atau
tanda-tanda mungkin kehamilan :
a.
Amenorrhoe (tidak haid).
b.
Mual dan muntah (nausea dan
vimiting).
c.
Mengidam (ingin makan sesuatu).
d.
Tidak tahan suatu bau-bauan.
e.
Pingsan.
f.
Tidak selera makan (anoreksia).
g.
Lelah (fatique).
h.
Payudara membesar.
i.
Miksi sering.
j.
Konstipasi atau obstipasi.
k.
Pigmentasi kulit.
l.
Epulsi.
m.
Penekanan vena-vena (varises).
2.
Tanda-tanda kemungkinan hamil
a.
Perut membesar.
b.
Uterus membesar.
c.
Tanda Hegar.
d.
Tanda Chadwick.
e.
Tanda Piskacesk.
f.
Braxton Hicks.
g.
Teraba Ballotement.
h.
Reaksi kehamilan.
(Rustam Mochtar, 1998 : 44)
3.
Tanda-tanda pasti hamil
a.
Gerakan janin.
b.
Denyut jantung janin.
c.
Terlihat tulang-tulang janin
dalam foto Rontgen.
(Rustam Mochtar, 1998 : 45)
2.1.3
Perubahan Anatomi dan
Fisiologis Wanita Hamil
1.
Perubahan rahim atau uterus
Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertropi menjadi
lebih lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin,
pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah alpukat, pada
kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur.
Rahim yang tidak hamil kira-kira
sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3
bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, isthimus uteri mengadakan
hipertrofi dan penambahan panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak
disebut tanda Hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat
diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.
2.
Indung telur (ovarium)
a.
Ovulasi terhenti.
b.
Masih terdapat korpus luteum
graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
(Rustam Mochtar, 1998)
3.
Vagina
a.
Hiperplasi mukosa vagina.
b.
Peningkatan produksi lendir dan
kelenjar sebagai akibat peningkatan kadar estrogen.
c.
Getah dalam vagina biasanya
bertambah, reaksi asam pH 3,5-6,0.
4.
Payudara
Fungsi hormone mempersiapkan untuk pemberian ASI,
dijabarkan sebagai berikut :
a.
Estrogen berfungsi :
1)
Menimbulkan hipertrofi sistem
saluran payudara.
2)
Menimbulkan penimbunan lemak
dan air serta garam sehingga payudara tampak makin membesar.
3)
Tekanan serat saraf akibat
penimbunan lemak, air, dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
b.
Progesteron
1)
Mempersiapkan asinus sehingga
dapat berfungsi.
2)
Menambah jumlah sel asinus.
c.
Somatomammotropin berfungsi :
1)
Mempengaruhi sel asinus untuk
membuat kasein, laktabumin dan laktoglobulin.
2)
Penimbunan lemak sekitar
alveolus payudara.
3)
Merangsang pengeluaran
kolostrum pada kehamilan.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas
dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut
kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi.
5.
Sistem imunologi
Terjadi pembentukan placenta dan peningkatan estrogen
dan progesteron.
(IBG Manuaba, 1998 : 106-308)
6.
Sistem endokrin
Peningkatan estrogen menyebabkan
hati memproduksi lebih banyak tiroksin yang mengikat globulin. Enzim T4 (tiroksin)
menjadi terhambat dalam plasma, mendorong tiroid kembali ke tingkat tiroksin
bebas dan normal.
7.
Sistem perkemihan
a.
Vesika urinaria
berangsur-angsur mulai kembali normal karena vesika urinaria terdorong keluar
dari rongga pelvis ke abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm akibat vesika
urinaria yang terdorong ke atas. Peningkatan vaskularisasi menyebabkan mukosa
vesika urinaria mudah mengalami trauma dan mudah berdarah, keadaan seperti ini
dapat menurunkan tonus kandung kemih yang memungkinkan terjadinya distensi
vesika urinaria sampai kira-kira 1500 ml dan pada waktu yang sama vesika
urinaria akan tertekan oleh pembesaran uterus sehingga menyebabkan perasaan
yang tidak tertahankan untuk buang air kecil meski vesika urinaria tersisa
sedikit urine (Sarwono, 2003 : 97).
8.
Sistem pencernaan
a.
Estrogen meningkatkan aliran
darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epitel
gusi.
b.
Vaskularisasi gusi sangat
tinggi menyebabkan ketebalan permukaan epitelhial berkurang ® jaringan gusi menjadi rapuh.
c.
Pergerakan lambung karena
pergeseran uterus.
d.
Konstipasi dikarenakan
peristaltik usus lambat, penurunan motilitas, relaksasi otot halus, penyerapan
air dari colon meningkat, tekanan uterus yang membesar pada usus.
e.
Fungsi gastrointestinal bulan
ke-4 untuk meningkatkan cairan amnion, menyerap banyak air dan mendorong bahan
yang telah diabsorbsi sampai colon bawah. Asam hidroklorat dan beberapa enzim
pencernaan dewasa terdapat dalam jumlah sangat kecil pada janin awal
(Williams, Edisi 18 : 118)
9.
Sistem muskuloskeletal
Struktur ligamentum dan otot tulang belakang bagian
tengah dan bawah mendapat tekanan berat. Perubahan ini seringkali menimbulkan
rasa tidak nyaman atau nyeri pada muskuloskeletal.
(Bobak, 1996 : 118)
10.
Sistem integument
Karena adanya peregangan kapiler halus di bawah kulit
menyebabkan timbul garis-garis di perut pada bulan ke 6-7, antara lain :
Linea alba
: Garis
hitam yang terbentang dari atas symphisis sampai pusat.
Linea
nigra : Lebih hitam didaerah pusat ke atas.
Striae
lividae : Garis warna biru pada perut.
Striae
albicans : Garis warna putih pada perut.
(Sarwono,
2005 : 97)
11.
Sistem metabolisme
a.
Berat badan
-
Berat badan seorang wanita
selain kehamilan normalnya selalu bertambah.
-
Wanita hamil, naik sekitar
6,5-12,5 kg terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
b.
Curah jantung
Tetap tinggi, curah jantung saat istirahat diukur pada
posisi tidur miring akan meningkat cukup besar. Curah jantung pada kehamilan
lebih tinggi dari pada tidur miring jika wanita tersebut berada pada posisi
terlentang.
c.
Basal Metabolik Rate (BMR)
BMR meninggi, sistem endokrin juga meninggi dan tampak
lebih jelas kelenjar gondoknya (glandula tiroidea).
d.
Kalori
Kebutuhan kalori meningkat dalam kehamilan dan laktasi.
Diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20
minggu ke atas.
e.
Hidrat arang
Seorang wanita hamil sering haus, nafsu makannnya besar,
sering kencing, kadang-kadang memperlihatkan pada glukosaria, sehingga
menyerupai diabetes millitus. Segala sesuatu ini dipengaruhi oleh
somatomammotropin, peningkatan plasma insulin, dan hormone-hormon adrenal.
(Sarwono, 2005 : 98-100)
12.
Sistem pernafasan
Perubahan pernafasan pada ibu hamil ini masih lazim
terjadi untuk pembesaran penerimaan O2 pada kandungan dan
menyediakan saluran pembuangan CO2 yang efektif bagi ibu dan janin.
Pada pernafasan udara yang dihirup meningkat antara 7-10 ½ menit.
(Asuhan Antepartum : 216-217)
2.1.4
Pertumbuhan Janin
Pertumbuhan janin pada kehamilan trimester II :
1.
Umur kehamilan 12 minggu
a.
Panjang janin 9 cm.
b.
Daun kuping terbentuk.
c.
Kelopak mata tampak.
d.
Leher terbentuk.
e.
Alat genetalia luar mulai
tampak.
2.
Umur kehamilan 16 minggu
a.
Panjang 16-18 cm.
b.
Genetalia eksterna tampak.
c.
Hidung dan telinga tampak
jelas.
3.
Umur kehamilan 20 minggu
a.
Panjang 25 cm.
b.
Kulit makin tebal.
c.
Rambut kepala tumbuh.
d.
Rambut lanugo tampak.
4.
Umur kehamilan 24 minggu
a.
Panjang 30-32 cm.
b.
Kelopak mata tumbuh alis dan
bulu mata.
c.
Kulit keriput dan jelas.
d.
Kepala besar.
e.
Pernafasan mulai berfungsi
dapat hidup beberapa jam.
(IBG, Manuaba, 1998 : 116)
2.1.5
Perubahan Psikologi Ibu Hamil
Trimester II
Trimester II adalah periode dimana ibu sudah menerima
kehamilannya. Dalam trimester II alat-alat telah dibentuk, tetapi belum
sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan.
Perubahan psikologis pada kehamilan trimester kedua
yaitu :
1.
Morning sickness (mual, muntah
pagi hari) mulai hilang, keadaan ibu hamil lebih sehat.
2.
Ibu sudah siap dan konsentrasi
terhadap kehamilan.
3.
Ibu memilih berkonsul atau
diserahkan kepada orang tua (ibu).
4.
Keadaan ibu tidak stabil tetapi
labil (mudah marah).
5.
Merasakan gerakan bayi (usia
kehamilan 4-5 bulan pertama).
6.
Terkadang ibu hamil merasa
menyesal.
7.
Libido meningkat.
Reaksi emosional selama kehamilan trimester kedua :
1.
Perasaan cenderung menjadi
lebih stabil.
2.
Kedua pasangan lebih sering
tampak sehat dan bersemangat untuk menyiapkan kelahiran bayinya.
3.
Pada usia kehamilan 20 minggu
mulai terasa pergerakan janin, perut membesar dan kehamilan mulai nyata.
4.
Cenderung mencintai dirinya
sendiri atau pasif, tertutup karena berkonsentrasi pada kebutuhannya sendiri
yaitu bayinya.
2.2 Pemeriksaan Kehamilan
2.2.1
Pengertian Pemeriksaan
Kehamilan
Antenatal care adalah perawatan mental dan fisik sebelum
anak lahir yang ditujukan pada ibu dan janin dalam kehamilan, kala I dan kala
II dalam persalinan.
2.2.2
Tujuan Pemeriksaan Kehamilan
1.
Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
janin dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengenali dan menangani
penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b.
Untuk mempertahankan kesehatan
ibu dan keluarga.
c.
Untuk menurunkan angka kematian
ibu dan anak.
d.
Memberikan nasehat-nasehat
tentang kebutuhan sehari-hari dan keluarga dalam masa kehamilan, persalinan dan
nifas.
2.2.3
Kegiatan-kegiatan yang
Dilakukan
1.
Pemeriksaan pertama dilakukan
sedini mungkin saat pertama kali terlambat haid.
2.
Periksa ulang 1 kali sebulan
sampai kehamilan 7 bulan.
3.
Periksa ulang 2 kali sebulan
sampai kehamilan 9 bulan.
4.
Periksa ulang setiap minggu
setelah kehamilan 9 bulan.
5.
Periksa khusus apabila ada
keluhan.
(Mochtar Rustam, 1998 : 47-48)
2.3 Nasehat-nasehat untuk Ibu
Hamil
2.3.1
Makanan (Diet) Ibu Hamil
Menu yang dimakan harus bergizi mengandung 4 sehat 5
sempurna. Tidak perlu makanan yang mahal karena belum tentu tinggi nilai
gizinya. Sebaliknya banyak bahan makanan yang murah harganya, namun mempunyai
nilai gizi yang tinggi. Hendaknya selalu makan sayur-sayuran dan buah-buahan
yang berwarna karena nilai gizinya tinggi untuk kesehatan.
2.3.2
Merokok
Wanita hamil dilarang merokok karena kurang baik untuk
kesehatan bayi yang mengakibatkan berat badan lahir rendah.
2.3.3
Obat-obatan
Perlu dipertimbangkan dalam pemakaian obat-obatan karena
dapat berbahaya bagi janin.
2.3.4
Gerak Badan
Dianjurkan ibu hamil berjalan-jalan di pagi hari dalam
udara yang masih segar karena dapat memperlancar sirkulasi darah, menambah
nafsu makan, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak.
2.3.5
Kerja
Boleh kerja seperti biasa, cukup istirahat teratur,
pemeriksaan kehamilan yang teratur.
2.3.6
Pakaian
1.
Pakaian harus longgar, bersih,
dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
2.
Pakaialah BH yang menyokong
payudara.
3.
Memakai sepatu dengan tumit
yang tidak terlalu tinggi.
4.
Pakaian dalam yang selalu
bersih.
2.3.7
Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan atau hygiene terutama
perawatan kulit karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dengan mandi ibu
akan lebih segar.
2.3.8
Perawatan Buah Dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan
menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus dirawat. BH
yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran payudara yang sifatnya adalah
menyokong buah dada dari bawah (suspension), bukan menekan dari depan.
2.3.9
Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
1.
Sering abortus atau premature.
2.
Perdarahan pervaginam.
3.
Pada minggu terakhir kehamilan,
koitus harus berhati-hati.
4.
Bila ketuban sudah pecah,
koitus dilarang.
5.
Dikatakan orgasme pada hamil
tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus.
(Mochtar Rustam, 1998 : 59-62)
2.3.10
Nasehat Psikologi
Memotivasi ibu untuk lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan.
2.4 Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan
2.4.1
Definisi
Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran serta tindakan berdasarkan
teori yang ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 1997).
2.4.2
Metode Asuhan Kebidanan
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada klien, Bidan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang disebut manajemen kebidanan.
Tahap-tahap manajemen kebidanan :
1.
Pengumpulan data
a.
Data Subyektif
1)
Biodata
Nama : Untuk
dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada
nama yang sama (Ibrahim Christina, 1984 : 84).
Umur : Dalam
kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun (Sarwono, 1999).
Agama : Perlu
dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di dalam kehidupan, termasuk kesehatan dan akan mudah
dalam mengatasi masalah kesehatan pasien (Christina I, 1989 : 85).
Alamat : Untuk
mengetahui dimana tempat tinggal ibu, menjaga kemungkinan bila ada nama ibu
yang sama, untuk memudahkan menghubungi keluarganya, untuk dijadikan petunjuk
saat kunjungan rumah (Christina I, 1984 : 84).
Paritas : Paritas
2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal
(Sarwono, 1999).
Pendidikan
: Makin
rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi sehingga perlu diberi
penyuluhan (Depkes RI, 1993 : 30).
Pekerjaan : Ditanyakan
baik pada klien maupun suaminya. Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan
sosial ekonomi agar nasehat kita sesuai serta untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pekerjaan ibu pada kehamilan (Christina I, 1984 : 85).
Perkawinan
: Ditanyakan
berapa kali dan berapa lama untuk menentukan keadaan alat reproduksi dalam dan
psikologis klien terutama riwayat hamil di luar nikah (Depdikbud, Unair, 1999 : 8).
2)
Keluhan utama
Pada trimester II biasanya jarang ditemukan
keluhan-keluhan.
3)
Riwayat menstruasi
Hal yang perlu ditanyakan sehubungan dengan riwayat
menstruasi :
a)
Tanggal haid normal yang
terakhir, sebagai dasar untuk perhitungan tanggal kehamilan.
b)
Uraian mengenai haid terakhir
dan pengalaman haid terakhir, variasi banyak, lama atau gejala yang menyertai
haid dapat memberikan hasil perhitungan tanggal kehamilan yang keliru, hal ini
dapat menunjukkan adanya kelainan ginekologi.
4)
Riwayat kehamilan sekarang
a)
Tanda dan gejala yang ditemukan
ibu hamil, dapat memberikan petunjuk dini adanya respon wanita terhadap
kehamilannya.
b)
Apakah ibu hamil menggunakan
obat atau dalam pengobatan, menghilangkan semua bahaya yang mengancam
perkembangan janin
(Helen Farrer, 2001 : 80)
5)
Riwayat kehamilan, persalinan
san nifas yang lalu
a)
Jumlah kehamilan dan kelahiran
(G. Apiah).
b)
Riwayat persalinan yaitu :
jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lama melahirkan, cara
melahirkan.
c)
Masalah dan gangguan kesehatan
yang timbul sewaktu hamil dan melahirkan seperti perdarahan, letak sungsang,
letak lintang, infeksi, dll.
6)
Riwayat kehamilan anak
Riwayat anak yang dilahirkan mencakup :
a)
Berat bayi sewaktu lahir.
b)
Kelainan bawaan bayi.
c)
Jenis kelamin bayi.
d)
Status bayi yang dilahirkan.
7)
Riwayat kontrasepsi
Ditanyakan jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, lama
memakai alat kontrasepsi, alasan pemakaian, adakah keluhan selama memakai alat
kontrasepsi.
8)
Riwayat kesehatan
a)
Ibu hamil dengan riwayat
penyakit jantung baik sejak masa sebelum hamil maupun hamil sebaiknya dilakukan
kerjasama dengan ahli penyakit dalam.
b)
Ibu hamil dengan riwayat
hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan.
c)
Anemia dalam kehamilan paling
sering terjadi karena kekurangan zat besi.
d)
Ibu dengan riwayat diabetes
millitus mempunyai pengaruh terhadap persalinan.
(Sarwono, 1999 : 401)
9)
Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga
terutama :
a)
Anggota keluarga yang mempunyai
penyakit tertentu, terutama penyakit menular (TBC, hepatitis).
b)
Penyakit keluarga yang dapat
diturunkan (jantung, asthma).
c)
Keturunan kembar.
10)
Pola kebiasaan
a)
Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi
yaitu makan 4-5x/hari sebanyak 1 piring, makan selingan seperti buah, biscuit,
minum air putih ± 8-9 gelas/hari.
b)
Eliminasi
Selama kehamilan akan mengalami perubahan frekuensi
kencing karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin membesar. Gejala
ini akan menghilang pada trimester II dan akan kembali pada trimester III
karena terjadi penekanan pada kandung kemih.
c)
Istirahat
Selama kehamilan kebutuhan istirahat sangat penting
untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna perkembangan dan
pertumbuhan janin (IBG Manuaba, 1998 : 140).
Untuk istirahat malam ± 10-11 jam, untuk siang hari ±
1-2 jam. Jadi jumlah istirahat tidur ibu hamil dalam 1 hari ± 10-13 jam.
d)
Personal hygiene
Sebaiknya ibu hamil menjaga kebersihan tubuh terutama
jalan lahir dan mengganti celana dalam tiap kali kotor atau basah.
e)
Aktivitas
Anjurkan ibu tidak terlalu capek dan tidak boleh
melakukan pekerjaan terlalu berat (IBG Manuaba, 1998 : 141).
f)
Seksualitas
Hubungan seksual pada trimester II boleh dilakukan,
tetapi harus berhati-hati terkadang dapat menimbulkan infeksi.
11)
Keadaan sosial budaya
Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien, klien perlu
ditanyakan antara lain :
a)
Jumlah anggota keluarga.
b)
Dukungan materiil dan moril
yang didapat dari keluarga.
c)
Pandangan dan penerimaan
keluarga terhadap kehamilan.
d)
Kebiasaan-kebiasaan yang
merugikan kesehatan.
e)
Pandangan terhadap kehamilan,
persalinan dan anak baru lahir.
b.
Data Obyektif
Data obyektif dari klien dapat dikumpulkan melalui
beberapa cara.
1)
Pemeriksaan umum
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda
vital
Tekanan
darah : Ukuran normal systole 100-130 mmHg, diastole 70-90 mmHg
Suhu : Ukuran normal 365 0C-375 0C
Nadi : Ukuran normal 80-100x/menit
Berat
badan : Untuk ibu hamil selama kehamilannya antara 6,5-12,5 kg. selama
kehamilan trimester II kenaikan berat badan 5 kg.
Tinggi
badan : Untuk ukuran normal ≥ 145 cm
Lingkar
lengan : Ukuran normal ³ 23 cm
untuk menilai status gizi ibu hamil.
2)
Inspeksi
Sebagai langkah awal pengamatan keadaan umum dilakukan
secara berurutan dari kepala sampai kaki.
Postur
tubuh : Gemuk, kurus, tinggi, pendek, cara berjalan, cara berdiri.
Kepala : Observasi
dan kebersihan kulit kepala, ada benjolan atau tidak.
Muka : Adanya
oedema, chloasma gravidarum, warna muka.
Mata : Conjungtiva, sklera ikterus, apakah pucat, kering, tampak bintik
bitot, kelainan visus, adanya rabun.
Hidung : Batang
hidung, lubang hidung, adanya sekret, polip atau kelainan-kelainan yang lain.
Telinga : Fungsi
pendengaran, adanya sekret atau serumen.
Mulut : Adanya
stomatitis, raghaden, warna bibir, gigi.
Leher : Vena
jugularis, kelenjar limfe, kelenjar thyroid.
Ketiak : Kebersihan,
kelenjar limfe, ada atau tidak accesoriasis mammae primer dan sekunder.
Dada : Pernafasan berapa klai / menit.
Payudara : Simetris,
adanya hiperpigmentasi areola mammae.
Perut : Adanya pembesaran, apakah ada bekas jahitan.
Pelipatan
paha : Kebersihan
baik atau tidak, pembesaran kelenjar limfe, apakah ada hernia.
Kaki : Simetris, oedema atau tidak.
Punggung : Apakah
simetris,
Anus : Apakah haemorroid, atau kelainan lain.
Vulva : Apakah
ada oedema, varices, kelainan yang lain.
3)
Palpasi
a)
Leopold IA : Untuk mengukur tinggi fundus uteri sehingga dapat diketahui umur
kehamilan ibu
Leopold IB
: Untuk
menilai bagian apa dari anak yang berada di fundus
Variasi menurut Knebel
Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan
di fundus dan tangan lain di atas symphisis.
b)
Leopold IIA : Untuk
menentukan situs anak
Leopold IIB : Untuk
menentukan punggung anak
Variasi menurut Budin
Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus.
c)
Leopold III : Untuk
menentukan bagian terbawah janin, apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang.
Variasi menurut Ahlfeld
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.
d)
Leopold IV : Selain
untuk mengontrol Leopold III, juga untuk menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh sudah masuk pintu atas panggul.
Menentukan tuanya kehamilannya dalam bulan dengan cara
Mac. Donald :
4)
Pemeriksaan perkusi
Melihat reflek pada ibu hamil, biasanya pada patella
reflek dengan melakukan penekanan (diketuk) dengan martil jika terjadi ekstensi
kaki maka reflek Å.
5)
Pemeriksaan ukuran panggul
Distantia spinarum : Normalnya 23-26 cm
Distantia cristarum :
Normalnya 26-29 cm
Conjugata externa :
Normalnya 18-20 cm
Distantia spina iliaca posterior
superior : Normalnya 8-10 cm
Distantia tuberum :
Normalnya 10,5-11 cm
Lingkar panggul :
Normalnya 80-90 cm
6)
Auskultasi
DJJ terdengar jelas, teratur, frekuensi normal
120-160x/menit, dapat terdengar bising tali pusat, gerakan dan bendungan janin.
7)
Laboratorium.
a)
Pemeriksaan Hb untuk menentukan
kadar Hb dan derajat anemi. Kadar Hb normalnya untuk ibu hamil ³ 11 gr%.
b)
Pemeriksaan urine untuk
mengetahui adanya protein dalam urine dan glukose dalam urine.
2.
Langkah II : Merumuskan Masalah
atau Diagnosa
Pada langkah ini bidan menganlisa data dasar yang
diperoleh pada langkah pertama, menginterpretasikan secara logis sehingga dapat
merumuskan diagnosa dan masalah pada kehamilan trimester II diagnosa yang biasa
muncul adalah :
GIP00000 hamil 17 minggu
Data dasar
DS : - Klien mengatakan hamil ke-I
- Klien
mengatakan tidak mendapatkan haid selama 4 bulan 1 minggu
- Hari
pertama haid terakhir tanggal 14 Maret 2008
- Keluhan-keluhan
yang dialami
DO : - Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tinggi
fundus uteri
- Hasil
auskultasi
3.
Langkah III : Mengidentifikasi
Diagnosa atau Masalah Potensial dan Mengantisipasi Penanganannya
Langkah ini sangat penting dalam melakukan asuhan yang
aman. Masalah-masalah yang muncul dalam trimester II :
a.
Perubahan warna areola
Antisipasi :
1)
Hindari sinar matahari
berlebihan selama kehamilan.
2)
Gunakan bahan pelindung
non-alergis.
b.
Edema
Antisipasi :
1)
Masa istirahat dalam posisi
terlentang samping kiri dengan kaki agak diangkat.
2)
Sering melatih kaki untuk
ditekuk ketika duduk atau berdiri.
3)
Hindari posisi berbaring.
c.
Konstipasi atau sembelit
Antisipasi :
1)
Istirahat cukup.
2)
Senam
3)
Banyak minum air putih dan
makanan yang berserat.
d.
Mati rasa dan rasa geli pada
jari tangan dan kaki
Antisipasi :
1)
Merebahkan diri.
2)
Istirahat cukup.
e.
Nyeri ligamentum
Antisipasi :
1)
Mandi air hangat.
2)
Tekuk lutut kea rah abdomen.
3)
Pakai bantalan pemanas di
daerah-daerah yang terasa sakit.
f.
Potensial terjadinya anemi
Antisipasi
1)
Minum tablet besi secara
teratur.
2)
Banyak makan sayuran hijau.
4.
Langkah IV : Menentapkan
Kebutuhan atau Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlu tindakan segera oleh Bidan,
Dokter dan dikonsultasikan dan ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai dengan kondisi klien.
5.
Langkah V : Menyusun Rencana
Asuhan Secara Menyeluruh
Rencana asuhan yang dibuat berdasarkan masalah yang
timbul pada kehamilan trimester II.
Pada
diagnosa : GIP00000,
kehamilan intrauterine, janin tunggal, hidup
Intervensi
a.
Pendekatan therapeutik
R/ Dapat terjadi hubungan timbal balik antara ibu
dengan petugas kesehatan
b.
Jelaskan tentang hasil
pemeriksaan
R/ Ibu dapat mengerti tentang kondisi
kehamilannya.
c.
Beri penyuluhan pada ibu
tentang kebutuhan masa hamil trimester II : Gizi, personal hygiene, aktivitas
dan sebagainya
R/ Menambah pengetahuan ibu dan ibu semakin
mengerti tentang kehamilannya.
d.
Jelaskan tentang tanda bahaya
kehamilanm antara lain : perdarahan, tensi tinggi, infeksi, pertumbuhan dan
perkembangan janin yang abnormal
R/ Antisipasi atau deteksi dini adanya kelainan
dan komplikasi yang mungkin timbul.
e.
Anjurkan pada ibu untuk rutin
kontrol
R/ Deteksi dini komplikasi atau kelainan
kehamilan yang mungkin terjadi.
f.
Beri therapy vitamin
R/ Suplemen gizi selain nutrisi.
6.
Langkah VI : Melaksanakan
Tindakan Sesuai dengan Rencana
Setelah rencana asuhan tersusun, melaksanakan tindakan
Asuhan Kebidanan sesuai rencana secara komprehensif.
7.
Langkah VII : Mengevaluasi
Menilai hasil dari asuhan yang diberikan kepada klien
S : Ibu
mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas
O : Ibu
dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan Bidan secara sederhana
A : GIP00000
hamil 18 minggu, teraba Ballotement, keadaan umum ibu baik
P : - Kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu ada
keluhan
- Vitamin
diminum secara rutin dan sesuai dengan dosis yang diberikan
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny.”D” GIP00000
DENGAN USIA KEHAMILAN 18 MINGGU BALLOTEMENT Å
DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO
MOJOKERTO
3.1 Pengkajian
Tanggal 04-07-2008 Jam
: 11.00 WIB
3.1.1
Data Subyektif
1.
Identitas
Nama klien : Ny.”D”
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu tidak bekerja
Alamat : Sedati
Jatirejo
Status perkawinan : Nikah
1x
Lamanya : 4 tahun
Nama suami : Tn.”D”
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sedati
Jatirejo
2.
Keluhan utama
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama, ingin
memeriksakan kehamilannya dan saat ini tidak ada keluhan.
3.
Riwayat kebidanan
Menarche : 14
tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari
Dismenorrhoe : Tidak
pernah
Flour albus : Tidak
pernah
Jumlahnya : 2-3
kotek/hari
Warna : Merah segar
Bau : Khas
(anyir)
4.
Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil ini adalah kehamilan yang pertama
ibu tidak haid selama 4 bulan lebih 1 minggu.
Hari pertama haid terakhir : 14
Maret 2008
Perkiraan persalinan : 21
Desember 2008
Trimester
I : Ibu
mengatakan memerisakan kehamilannya 2x di BPS
Keluhan : Mual,
muntah, nafsu makan berkurang.
Trimester
II : Ibu
mengatakan memeriksakan kehamilannya 1x di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Mojokerto
Keluhan : Sudah
tidak mual dan muntah, serta nafsu makan sudah baik.
5.
Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
(TBC, hepatitis, AIDS) maupun penyakit keturunan (jantung, asthma, hipertensi,
kencing manis).
6.
Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular (TBC, hepatitis, AIDS) maupun penyakit keturunan (jantung,
asthma, hipertensi, kencing manis) serta dari keluarga suami maupun ibu tidak
ada yang mempunyai keturunan kembar.
7.
Riwayat psikologis, sosial,
budaya, spiritual
a.
Psikologis
Ibu mengatakan merasa senang dengan kehamilannya saat
ini dan ibu berusaha untuk menjaganya, keluarga juga sangat senang dan
mendukung dengan kehamilannya.
b.
Sosial
-
Hubungan ibu dengan keluarga
baik, terbukti keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
-
Orang terdekat ibu adalah
suami, ibu diantar periksa waktu periksa hamil ke tenaga kesehatan, yang
mengambil keputusan adalah suami.
c.
Riwayat budaya
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan dan pantangan
lain yang mempengaruhi kehamilannya.
d.
Riwayat spiritual
Ibu mengatakan beragama Islam dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agamanya.
8.
Pola kebiasaan sehari-hari
Pola
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Nutrisi
|
-
Makan 3x/hari (nasi, lauk
pauk, sayur, dan buah)
-
Porsi piring sedang, minum air
putih ± 6-7 gelas/hari
-
Ibu tidak ada pantangan
makanan dan alergi makanan
|
Trimester I :
-
Karena mual dan muntah, makan
2x/hari (nasi, lauk pauk, sayur) porsi 1 piring sedang, makannya
sedikit-sedikit sampai habis
-
Minum air putih ± 6-7
gelas/hari, minum susu 1 gelas/hari dan tidak ada pantangan makanan
Trimester II :
-
Makan 3-4x/hari (nasi, lauk
pauk, sayur) porsi 1 piring sedang
-
Minum air putih ± 7-8
gelas/hari, minum susu 1 gelas/hari
|
Pola
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Aktivitas
|
-
Ibu mengatakan pekerjaan
rumah dilakukan sendiri
|
Trimester I :
-
Ibu melakukan pekerjaan rumah
kadang-kadang dibantu suami
Trimester II :
-
Ibu melakukan pekerjaan rumah
dilakukan sendiri, kadang-kadang dibantu suami
|
Istirahat
|
-
Tidur siang jam 13.00-15.00
WIB (2 jam)
-
Tidur malam jam 21.00-05.00
WIB (8 jam)
|
Trimester I :
-
Tidur siang jam 12.00-15.00
WIB (3 jam)
-
Tidur malam jam 22.00-05.00
WIB (7 jam)
Trimester II :
-
Tidur siang jam 14.00-15.00
WIB (1 jam)
-
Tidur malam jam 22.00-05.00
WIB (7 jam)
|
Hygiene
|
-
Mandi 2x/hari (pagi dan
sore), gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/hari
-
Ganti baju tiap kali mandi,
ganti pakaian dalam tiap kali mandi
|
Trimester I, II
:
-
Sama dengan saat sebelum
hamil tidak ada penambahan
|
Eliminasi
|
-
BAB 1x/hari (konsistensi
lembek, warna kuning, bau khas)
-
BAK 4-6x/hari
|
Trimester I, II
:
-
BAB 1x/hari (konsistensi
lembek, warna kuning, bau khas)
-
BAK 5-7x/hari
|
Sexual
|
-
Hubungan sex dilakukan
2x/minggu
|
Trimester I :
-
Ibu tidak melakukan hubungan
sexual
Trimester II :
-
Ibu mengatakan melakukan
hubungan sexual 1 minggu sekali
|
3.1.2
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Cara berjalan : Baik,
tidak pincang
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90
mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : 365
0C
Pernafasan : 20x/menit
BB sebelum hamil : 53 kg
BB saat hamil : 56,5
kg
TB : 161
cm
Lila : 24
cm
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Kepala : Rambut
warna hitam, tidak ada ketombe, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
Muka : Tidak
pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma gravidarum.
Mata : Kedua mata simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus,
tidak ada bintik bitot, tidak ada conjungtivitis.
Hidung : Simetris,
tidak ada polip, septum di tengah, tidak pernah mimisan, kebersihan cukup.
Mulut : Bibir
tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada rhagaden, gigi tidak
ada caries, gigi tidak ada yang berlubang, lidah tidak kotor.
Telinga : Simetris,
kedudukan sejajar dengan mata, tidak mengeluarkan sekret, kebersihan cukup.
Leher : Tidak
ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar thyroid, kebersihan cukup.
Ketiak : Tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada accesoriasis mammae, ketiak bersih.
Tangan : Simetris,
jari-jari lengkap, kuku tidak pucat, kebersihan cukup.
Dada : Simetris,
pernafasan normal, retraksi dada tidak ada.
Payudara : Simetris,
membesar, putting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi areola mammae primer
dan sekunder, colostrums belum keluar.
Perut : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, pusat mendatar, tidak ada
bekas luka jahitan, striae livide ada, hiperpigmentasi linea nigra.
Pelipatan
paha : Bersih,
tidak ada hernia inguinalis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Kaki : Simetris, tibia baik, tidak oedema, pretibia tidak oedema, tidak
ada varices, kuku pendek, tidak pucat, kebersihan cukup.
Punggung : Simetris,
tidak ada benjolan.
Vulva : Bersih,
tidak ada oedema, tanda Chadwick, tidak ada varises, tidak ada condilomatalata,
tidak ada condiloma aquminata, flour albus tidak ada.
Anus : Kebersihan cukup, tidak ada haemorroid.
b.
Palpasi
Leopold IA : TFU
pertengahan symphisis dengan pusat, usia kehamilan 18 minggu
Leopold IB : Ballotement
Å
Leopold IIA : Ballotement
Å
Leopold IIB : Ballotement
Å
Leopold III : Ballotement
Å
Leopold IV : -
c.
Auskultasi
DJJ Å baik
(11-12-11) frekuensi 136x/menit.
d.
Perkusi
Reflek patella Å/Å baik
e.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Hb Sahli : Tidak
dikaji
Urine reduksi : Tidak
dikaji
Urine albumin : Tidak
dikaji
f.
Pemeriksaan panggul luar
Normalnya
Distantia spinarum : Tidak
dikaji (23 cm-26 cm)
Distantia cristarum : Tidak
dikaji (26 cm-29 cm)
Distantia tuberum : Tidak
dikaji (10 ½ cm-11 cm)
Boudelaque : Tidak dikaji (18
cm-20 cm)
Ukuran panggul luar : Tidak
dikaji (80 cm-90 cm)
SIPS : Tidak dikaji (8
cm-10 cm)
g.
Prognosa
Kehamilan resiko rendah.
h.
Kesimpulan
Ibu benar-benar hamil, seorang primigravida, usia
kehamilan 17 minggu, TFU pertengahan symphisis, intrauterine, keadaan ibu dan
janin baik.
3.2 Identifikasi Diagnosa atau
Masalah
Tanggal
|
Diagnosa
|
Data Dasar
|
07-07-2008
Jam
11.00 WIB
|
GIP00000
usia kehamilan 18 minggu, Ballottement Å, keadaan ibu dan janin baik
|
DS :
-
Ibu mengatakan usianya 28
tahun
-
Hamil pertama dengan usia
kehamilan 4 bulan lebih 1 minggu.
-
HPHT : 14-03-2008
-
PP : 21-12-2008
DO :
-
Perut ibu membesar sesuai
usia kehamilannya
-
TFU pertengahan symphysis
dengan pusat, usia kehamilan 18 minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine,
Ballotemen Å
-
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 84x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 365 0C
-
Auskultasi
DJJ Å baik (11-12-11) frekuensi 136x/menit
-
Perkusi
Reflek patella Å/Å baik
|
3.3 Antisipasi Masalah
Potensial
-
3.4 Identifikasi Kebutuhan
Segera
-
|
|
BAB 4
PEMBAHASAN
Antenatal care (pemeriksaan kehamilan) adalah perawatan
yang diberikan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya karena keadaan ibu
banyak mempengaruhi kelangsungan kehamilan dan pertumbuhan janin dalam
kandungan (Sarwono, 1998 : 154).
Tujuan umum pemeriksaan kehamilan ini adalah menyiapkan
seoptimal mungkin fisik dan mental ibu serta anak selama dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat. Dengan
usaha ini, angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat menurun.
Pada trimester II biasanya jarang ditemukan
keluhan-keluhan pada Ny.”D” tidak ditemukan adanya masalah dalam kehamilannya,
sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”D” di rumah
sakit, ibu merasa lega dan tenang, keadaan umum ibu baik, serta ibu lebih
memahami tentang keadaan kehamilannya. Untuk identifikasi masalah sudah
disesuaikan dengan pengkajian yang kita lakukan. Dalam praktek yang dialami
kami melihat tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Untuk itu, hal yang terpenting adalah memeriksakan
kehamilannya ke petugas kesehatan secara teratur. Dari hasil pengkajian yang
dilakukan tidak ditemukan komplikasi pada ibu trimester II.
BAB 5
PENUTUP
Simpulan
Asuhan Kebidanan yang telah dilakukan
pada Ny.”D” dengan GIP00000 kehamilan 18 minggu, berdasarkan pada 7
langkah Varney yang meliputi :
1.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data subyektif
yang berkaitan dengan kehamilan pada trimester II, yang dilakukan melalui tanya
jawab pada pasien dan untuk kelengkapan data obyektif diperoleh melalui hasil
pemeriksaan yang dilakukan. Pada Asuhan Kebidanan ini, pengkajian dilakukan
dengan baik melalui wawancara dan melalui pemeriksaan pada ibu, dalam
pengkajian ini tidak ada kesulitan karena sudah ada kerjasama yang baik antara
petugas dengan klien.
2.
Identifikasi Diagnosa atau
Masalah
Setelah melalui pengkajian
selengkap mungkin, akan ditetapkan suatu diagnosa masalah. Pada Asuhan
Kebidanan ini, diperoleh suatu diagnosa GIP00000 hamil 18 minggu,
tunggal, hidup, intrauterine, keadaan jalan lahir baik, keadaan umum ibu baik.
Diagnosa pada Asuhan Kebidanan ini sesuai dengan teori yang ada.
3.
Antisipasi Masalah Pontensial
Dalam kasus ini tidak terdapat
resiko terburuk yang mungkin terjadi. Masalah potensial tidak terjadi dalam
kasus ini sesuai dengan teori yang ada.
4.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Kebutuhan segera disiapkan untuk pelaksanaan penanganan
pada ibu dengan berbagai masalah potensial. Dalam kasus ini tidak terjadi
masalah potensial sehingga tidak diberikan kebutuhan segera, hal ini sesuai
dengan teori yang ada.
5.
Intervensi
Intervensi disusun setelah ditetapkan diagnosa masalah
sesuai dengan keadaan pasien. Pada kasus ini intervensi yang akan dilakukan :
a.
Pendekatan therapeutik.
b.
Pemeriksaan secara lengkap pada
ibu.
c.
Beri penjelasan tentang hasil
pemeriksaan.
d.
Anjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
e.
Anjurkan pada ibu untuk banyak
istirahat.
f.
Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan payudara dan jalan lahir.
6.
Implementasi
Setelah disusun rencana tindakan atau intervensi, maka
mulailah dilakukan penanganan pada pasien sesuai intervensi yang telah disusun
:
a.
Melakukan pendekatan
therapeutik.
b.
Melakukan pemeriksaan lengkap
pada ibu.
c.
Memberi penjelasan tentang
hasil pemeriksaan.
d.
Menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
e.
Menganjurkan pada ibu untuk
istirahat yang cukup.
f.
Menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan payudara dan jalan lahir.
7.
Evaluasi
Tahap terakhir dari seluruh tindakan yang dilakukan
adalah evaluasi, untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari implementasi
berdasarkan intervensi yang ada. Evaluasi yang diperoleh setelah ± 30 menit
dilakukan Asuhan Kebidanan :
a.
Ibu mengetahui dan mengerti
keadaan kehamilannya.
b.
Ibu dapat menjelaskan kembali
apa yang telah dijelaskan.
Saran
Bagi Petugas
1.
Diharapkan selalu melakukan
komunikasi yang baik kepada pasien sebelum melakukan tindakan.
2.
Diharapkan mampu dan terus
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan yang diterapkan dalam asuhan yang
diberikan.
Bagi Klien
1.
Diharapkan klien dan petugas
ada rasa saling percaya dalam Asuhan Kebidanan yang diberikan.
2.
Hendaknya klien memanfaatkan
sarana kesehatan yang ada secara optimal.
|
Anonymous. 2002. Modul
2 Manajemen Kebidanan. Jakarta : Depkes RI.
Bobak, Lawdermilk, Jensen. 2005. Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC.
Ibrahim, Christina. 1996. Perawatan Kebidanan Jilid I. Jakarta
: Bharata.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta
: EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta
: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
ConversionConversion EmoticonEmoticon