FRAKTUR
A. Identitas Data
Nama : An. R.
Umur :
10 Tahun
Nama Ayah/Ibu : - / Ny.Marni
Pekerjaan Ayah : -
Pekerjaan Ibu : Buruh
Alamat : Jalan Alpu Buntu Mapar
RT.001/RW01 Jakarta Barat
Kultur : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Ayah/Ibu : - / SD
B. Keluhan Utama
Kaki kanan sulit digerakkan setelah
diserempet mobil
C. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Tidak dikaji (anak berumur 10 tahun)
D. Riwayat Masa Lampau
1.
Penyakit
waktu kecil
Anak tidak pernah sakit berat, hanya batuk
dan pilek biasa. Anak pernah patah pada kaki kiri akibat terjatuh saat umur 8
tahun tapi sembug setelah dibawa ke dukun urut
2.
Pernah
dirawat di rumah sakit
Tidak pernah
3.
Obat-obatan
yang digunakan
Bila sakit ringan (batuk & pilek)
biasanya diberikan obat bebas (Tempra, Bodrexin). Bila sakit berat (batuk, pilek,
panas yang tidak sembuh-sembuh) baru dibawa ke dokter swasta.
4.
Tindakan
operasi
Tidak pernah
5.
Alergi
Menurut ibu, tidak ada riwayat alergi.
6.
Kecelakaan
Anak pernah terjatuh karena mengejar
layangan dan bengkak serta patah pada kaki kiri tapi sembuh setelah dibawa ke
dukun urut
7.
Imunisasi
Lengkap
E. Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit gangguan jiwa. Keluarga tidak ada
menderita penyakit menular seperti TB Paru.
F.
Riwayat
Sosial
1.
Yang
mengasuh
Anak sudah mandiri
2.
Hubungan
dengan anggota keluarga
Anak adalah anak bungsu dari tiga bersaudara
dan hubungan anak dengan saudara-saudaranya baik hanya kadang-kadang bertengkar
dengan kakaknya yang nomor dua.
3.
Hubungan
dengan teman sebaya
Klien biasa bermain dengan teman sebayanya,
saat sehat anak sangat lincah bermain tetapi semenjak sakit klien tidak bisa
bermain dan untuk sementara berhenti
sekolah.
4.
Pembawaan
secara umum
Klien tampak lincah.
G. Kebutuhan Dasar
1.
Makanan
yang disukai/tidak disukai
Anak kurang suka makan nasi dan lauk pauk,
anak lebih senang dengan jajanan.
2.
Pola
tidur
Anak tidur 8 – 10 jam sehari
3.
Mandi
Anak mandi sendiri, gosok gigi sendiri
4.
Aktifitas
bermain
Sangat aktif bermain
5.
Eliminasi
BAB 1 – 2 kali sehari, BAK 6 – 8 kali sehari,
sudah tidak pernah ngompol lagi
H. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1.
Diagnosa
Medis
CKR & Fraktur Femur Dextra
2.
Tindakan
operasi
Tidak ada, hanya dipasang gips hemispice
3.
Status
Nutrisi
Berat badan klien 25 kg (normal berat badan
untuk usia 10 tahun : 28 kg). Menurut ibunya anaknya sangat aktif bermain
dengan teman-temannya sehingga sering lupa makan. Conjunctiva tidak pucat,
sklera tidak ikterik, nilai Hb. 11 g/Dl (n. 13 – 16), oedema tidak ada.
Sekarang klien dapat menghabiskan makanan yang diberikan di rumah sakit dan
tambahan jajanan dari luar.
4.
Status
cairan
Kulit tampak kering, oedema tidak ada, tidak
terpasang infus
5.
Obat-obatan
Ampicillin 3 x 250 mg, Panadol 3 x 1
6.
Aktifitas
Selama dirawat, klien mengalami keterbatasan
dalam beraktifitas
7.
Tindakan
keperawatan
Penyuluhan tentang pemberian nutrisi,
pencegahan infeksi dan mobilisasi dini
8.
Hasil
Laboratorium
Hb 11 g/Dl, Ht. 33, Ery 4,5, Leuko 18.200,
Trombo 318.000
9.
X-Ray
Rontgen Femur Dextra : Fraktur Drafirs Femur
Dextra tertutup
I.
Pemeriksaan
Fisik
1.
Keadaan
umum, kesadaran CM tampak sakit sedang
2.
Tinggi
badan 147 cm
3.
Berat
badan 25 kg
4.
Kulit,
kering
5.
Tengkuk,
kaku kuduk (-)
6.
Mata,
sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak pucat, mata tampak tidak cekung
7.
Telinga,
tidak terdapat perlukaan, tidak terdapat cairan, cerumen (+)
8.
Hidung,
tidak terdapat ingus
9.
Mulut,
nampak sariawan dan terdapat karies pada gigi
10. Dada, simetris tidak ada kelainan
11. Paru-paru, ronchi(-), wheezing (-)
12. Jantung, BJ I dan BJ II terdengar normal,
murmur (-), gallop (-)
13. Perut, tidak distensi
14. Punggung, tidak ada kelainan
15. Genitalia, tidak dikaji
16. Ektremitas, simetris, terdapat gips
hemispice dari pinggang ke femur dextra sampai dibawah lutut
17. Kelenjar getah bening, tidak ada
pembengkakan
18. Tanda vital, S 36,2 C, N 90 x per menit, R
22kali per menit, T 110/70 mmHg
J.
Pemeriksaan
tingkat perkembangan
1.
Kemandirian
dan bergaul
Anak cukup mandiri dan banyak mempunyai
teman di lingkungan rumahnya
2.
Motorik
Halus
Menurut ibu, anak pintar membuat mainan.
3.
Kognitif
dan bahasa
Menurut ibu, anak fasih berbicara dan di
sekolah termasuk peringkat sepuluh besar di kelas (Anak baru kelas 1 SD pada
umur 9 tahun karena terlambat sekolah)
4.
Motorik
Kasar
Anak tampak lemah dalam melakukan aktifitas
motorik kasar karena keadaan kakinya
K. Informasi Lain
Ibu mengatakan tidak tahu cara perawatan anaknya di
rumah (rencana pulang dengan gips) sehingga merasa cemas terhadap keadaan anak
saat di rumah.
L. Ringkasan riwayat keperawatan
Klien masuk di UGD RSCM pada tanggal 2 Mei 1999 karena
terserempet mobil saat mengejar layangan. Sebelumnya os sempat pingsan, muntah
(-). Klien dibawa ke RS Husada dan dipasang spalk dan kemudian dirujuk ke RSCM.
Os sulit menggerakkan kaki kanan dan terasa sakit. Kemudian tanggal 3 Mei 1999
klien dirawat di R-BCH.
M. Masalah Keperawatan
1.
Keterbatasan
aktifitas
2.
Resiko
infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Keterbatasan aktifitas berhubungan dengan pemasangan
gips hemispica pada paha kanan
Data Subyektif :
-
Klien
mengatakan susah bergerak dan berjalan
Data Obyektif :
-
Klien
tampak hati-hati saat bergerak
|
Setelah diberikan tindakan perawatan, klien dapat
beraktifitas dengan optimal dengan kriteria :
-
Dapat
berjalan dengan dibantu tongkat
-
Dapat
menggerakkan persendian di bawah gips dengan optimal
|
-
Kaji
adanya rasa nyeri saat klien bergerak
-
Kaji
pergerakan kaki kanan
-
Latih
klien untuk menggerakkan persendian di bawah gips
-
Latih
klien mengoptimalkan ektremitas yang sehat
-
Latih
klien berjalan dengan bantuan tongkat
-
Beri
motivasi pada klien untuk berlatih dengan memakai tongkat
-
Anjurkan
keluarga membantu klien beraktifitas
-
Fasilitasi
kebutuhan sehari-hari klien
-
Kolaborasi
: Rujuk ke fisiotherapist
|
Rasa nyeri dapat membatasi pergerakan klien
Untuk mengevaluasi kemampuan gerak kaki kanan
Untuk mencegah kontraktur pada kaki kanan
Mengoptimalkan kemampuan klien akan aktifitas
Untuk melatih klien mengoptimalkan keadaan sakitnya
untuk beraktifitas
Motivasi akan meningkatkan keinginan klien untuk
melakukan aktifitas
Dukungan keluarga akan meningkatkan motivasi klien
berlatih
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari klien
Mempercepat kesembuhan klien
|
2.
|
Resiko infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan
klien / keluarga terhadap perawatan gips
Faktor resiko :
-
Klien
sering menggaruk tepi gips karena gatal
-
Klien
sering memasukkan benda-benda ke tepi gips
|
Selama dirawat klien tidak mengalami infeksi dengan
kriteria tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri
pada tepi gips
|
-
Anjurkan
klien untuk tidak menggaruk tepi gips
-
Anjurkan
keluarga untuk memberi bedak anti gatal
-
Anjurkan
klien agar berhati-hati saat BAB/BAK agar tidak mengotori gips
-
Anjurkan
klien agar tidak memasukkan benda-benda kecil ke tepi gips
-
Kaji
tanda-tanda infeksi pada tepi gips
-
Anjurkan
keluarga untuk memberikan perawatan kebersihan bagi klien secara adekuat
-
Anjurkan
keluarga melaporkan bila ada rasa nyeri pada tepi gips
|
Luka garukan akan beresiko untuk menimbulkan luka
infeksi
Untuk mengurangi rasa gatal sehingga mencegah klien
menggaruk tepi gips
Meminimalkan resiko infeksi
Untuk mencegah terjadinya reaksi tubuh terhadap
allergen
Tepi gips adalah area yang tertekan sehingga mudah
terserang infeksi
Dengan kebersihan terjaga, resiko infeksi dapat
diminimalkan
Menunjukkan adanya infeksi sehingga perlu tindakan
segera
|
IMPLEMENTASI
Tgl.
|
No.Dx.Kep
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
22/5/99
|
1.
|
-
Mengkaji
nyeri saat klien bergerak
-
Mengkaji
pergerakan kaki kanan
-
Melatih
klien menggerakkan persendian di bawah gips
-
Memberi
motivasi pada klien untuk berlatih dengan memakai tongkat
-
Menganjurkan
klien mengoptimalkan bagian yang sehat
-
Menganjurkan
keluarga membantu klien beraktifitas
|
S :
-
Klien
mengatakan nyeri saat bergerak
-
Klien
mengatakan akan berlatih memakai tongkat
-
Keluarga
mengatakan akan membantu klien beraktifitas
O :
-
Klien
meringis
-
Klien
mapu menggerakkan kaki kanan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan rencana intervensi
|
17/599
|
2.
|
-
Menganjurkan
klien untuk tidak menggaruk tepi gips
-
Menganjurkan
keluarga memberi bedak anti gatal
-
Menganjurkan
klien agar tidak memasukkan benda kecil ke tepi gips
-
Mengkaji
tanda-tanda infeksi
-
Menganjurkan
keluarga untuk memberi perawatan kebersihan yang cukup pada klien
|
S :
-
Ibu
mengatakan akan membantu anak menjaga kebersihan diri
-
Ibu
mengatakan akan membeli bedak gatal
-
Klien
berjanji tidak akan menggaruk atau memasukkan benda kecil ke tepi gips
O :
-
Tidak
ada tanda-tanda infeksi pada area tepi gips
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan rencana intervensi
|
AKTIFITAS HARIAN PRAKTEK M.A.
KEPERAWATAN ANAK
Waktu
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
14.30 WIB
|
Tiba di ruangan dan melapor pada perawat
ruangan tentang pergantian dinas
|
|
14.45 – 15.15 WIB
|
Melakukan pengkajian pada klien kelolaan :
An. R. Klien masuk tanggal 2 Mei 1999 dengan keluhan utama nyeri pada kaki
saat digerakkan akibat terserempet mobil saat mengejar layangan. Klien
dipasang gips hemispica pada paha kanan pada tanggal 21 Mei 1999. Gips masih
belum kering sempurna.
Masalah perawatan yang ditemukan :
-
Keterbatasan
aktifitas
-
Resiko
infeksi
Diagnosa Perawatan :
-
Keterbatasan
aktifitas berhubungan dengan pemasangan gips hemispica pada paha kanan
-
Resiko
infeksi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga terhadap
perawatan gips
|
Diagnosa Medis :
-
CKR
-
Fraktur
Femur
|
15.15 – 15.45 WIB
|
Melakukan penyuluhan kesehatan pada An. M
(Laki, 12 tahun) tentang :
-
Latihan
miksi teratur
-
Personal
hygine pada area genitalia
-
Pemenuhan
nutrisi untuk mempercepat proses penyembuhan
|
Diagnosa Medis : Hipospadia pasca koreksi
|
16.00 – 16.20 WIB
|
Melakukan penyuluhan kesehatan pada An.
S.I (Perempuan, 2 ½ tahun) tentang :
-
Pencegahan
infeksi
-
Personal
hygine
-
Tumbuh
kembang anak toddler
-
Pemberian
makan yang adekuat
|
Diagnosa Medis : Repair Colostomy
|
16.20 – 16.45 WIB
|
Melaksanakan intervensi keperawatan pada
klien kelolaan An. R. untuk diagnosa perawatan 1
|
Implementasi dan evaluasi ada pada laporan
praktek
|
17.00 – 17.15 WIB
|
Melakukan penyuluhan kesehatan pada An. N.
(Laki, 11 bulan) tentang :
-
Pencegahan
infeksi
-
Personal
hygine
-
Tumbuh
kembang anak
-
Pemberian
nutrisi yang adekuat
|
Diagnosa Medis : Pasca Duhamel
|
17.20 – 18.10 WIB
|
Melaksanakan intervensi pada klien
kelolaan untuk diagnosa perawatan ke-2
|
Implementasi dan evaluasi ada pada laporan
praktek
|
18.15 – 18.30 WIB
|
Melaksanakan pencatatan
|
|
18.30 – 19.00 WIB
|
Istirahat Makan
|
|
19.00 – 19.20 WIB
|
Melaksanakan evaluasi terhadap penyuluhan
pada klien An. M dengan hasil :
-
Klien
dapat menjelaskan tentang latihan miksi
-
Klien
dapat menjelaskan tentang personal hygine yang baik
-
Klien
dapat menjelaskan tentang peranan nutrisi yang adekuat terhadap proses
penyembuhan
|
|
19.30 – 19.45 WIB
|
Melaksanakan evaluasi penyuluhan pada
keluarga klien An. S.I dengan hasil :
-
Ibu
dapat menyebutkan cara-cara pencegahan infeksi
-
Ibu
dapat menyebutkan karakteristik tumbuh kembang anak toddler
-
Ibu
mengatakan akan berusaha memberikan
makanan yang adekuat
|
|
19.50 – 20.10 WIB
|
Melakukan evaluasi pada klien kelolaan
|
Evaluasi dapat dilihat pada NCP praktek
|
20.10 – 20.30 WIB
|
Melakukan pencatatan
|
|
20.30 WIB
|
Pulang
|
|
ConversionConversion EmoticonEmoticon