Salam Sehat dan Harmonis

-----

Intra Uterine Device


LAPORAN PENDAHULUAN
Masalah Kesehatan: Intra Uterine Device
Definisi: Merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang               bentuknya bermacam-macam, terbuat dari plastik (polyethiline).
Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar (dikaitkan dengan patologi, insiden dan diagnosis penyakit)
Cara Kerja IUD
1.      IUD menimbulkan reaksi radang setempat ditandai bertambahnya sel darah putih pada permukaan dinding rahim yang ditempeli IUD. Sehingga sperma/ovum dihancurkan (diphagocytose) oleh darah putih.
2.      IUD menimbulkan halangan mekanik dalam uterus. Makin luas permukaan IUD, makin tinggi kemanjurannya.
3.      Tembaga (Cu) yang terdapat dalam IUD mencegah kehamilan sehingga mempengaruhi reaksi biokimia di dalam uterus.
4.      IUD dalam uterus menyebabkan perubahan endometrium sehingga telur yang sudah dibuahi dan masak sangat mudah untuk dicegah nidasinya.
5.       IUD menyebabkan meningkatnya prostaglandin dalam rahim yang akan merangsang kontraksi uterus.
IUD Dapat Dipasang
1.      Bersuami dan persetujuan suami
2.      Pernah melahirkan
3.      Tidak ada kontra indikasi: kehamilan, infeksi alat kandungan, perdarahan abnormal, kelainan organic alat kandungan dan kanker alat kandungan.
IUD Dipasang Setelah Melahirkan
1.      Pemasangan dini 2 – 4 hari sesudah persalinan
2.      Pemasangan biasa, 40 hari sesudah persalinan.
3.      Waktu haid pada hari ke 3.
4.      Setelah keguguran (2-4 hari)
Efek Samping
1.      Rasa mules dan nyeri.
2.      Perdarahan.
3.      Keputihan.
4.      Infeksi panggul.
5.      Perforasi.
6.      Ekspulsi.
7.      Kehamilan.
Cara Menanggulangi
1.      Bila terjadi akibat sampingan – rujuk
2.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) diangkat – rujuk
Keuntungan AKDR
1.      Efektifitasnya tinggi dan kegagalan 2%
2.      Dapat dipakai jangka waktu relatif lama
3.      Ekonomis
4.      Praktis
5.      Mudah diangkat jika diinginkan

 
























Masalah Keperawatan
1.      Perdarahan/spotting sehubungan dengan iritasi mekanik dinding rahim
2.      Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus
3.      Gangguan rasan yaman (gatal) sehubungan dengan four albus
4.      Gangguan hubungan sexual sehubungan dengan nyeri coitus atau disparania
5.      Spiritual distress sehubungan dengan pemasangan IUD
Masalah Kolaborasi: Perdarahan
Intervensi Keperawatan
1.      Dx 1: Perdarahan/spotting sehubungan dengan iritasi mekanik dinding rahim.
a.       Kaji tingkat perdarahan atau spotting
b.      Jelaskan penyebab perdarahan atau spotting
c.       Kolaborasi pemberian antifibronolytik
2.      Dx 2: Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus
a.       Kaji tingkat nyeri
b.      Jelaskan bahwa penyebab nyeri adalah karena kontraksi uterus akibata dari pada pemasangan IUD
c.       Jelaskan teknik relaxasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri
d.      Mengalihkan perhatian klien terjadap hal-hal yang menyenangkan misalnya mendengarkan musik dengan tujuan dapat meningkatkan Penurunan ras nyeri karena pelepasan endorfin
e.       Kolaborasi pemberian analgesik


3.      Dx 3: Gangguan rasan yaman (gatal) sehubungan dengan four albus
a.       Kaji tingkat gangguan rasa nyaman gatal
b.      Jelaskan penyebab gatal
c.       Menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri terutama daerah vagina
d.      Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan yang dapat mengurangi rasa gatal.
4.      Dx 4: Gangguan hubungan sexual sehubungan dengan nyeri coitus atau disparania
a.       Kaji tingkat gangguan sexual (nyeri coitus)
b.      Jelaskan kepada pasangan (suami/istri) nyeri coitus/disparenia disebabkan oleh erosiporsio karena benang IUD
c.       Menganjurkan untuk memeriksa diri sesegera mungkin apabila nyeri sexual bertambah berat
d.      Kolaborasi pemberian obat analgesik dan antibiotik
5.      Dx 5: Spiritual distress sehubungan dengan pemasangan IUD
a.       Menyediakan waktu yang cukup sehingga klien menjadi senang untuk membagi perasaan, perhatian dan kekhawatirannya.
b.      Mendengarkan secara aktif ungkapan perasaan klien.
c.       Mempelajari latar belakang keluarga dan latar belakang agama serta efeknya pada pilihan kontrasepsi.
d.      Kolaborasi rujuk keahli spiritual


Buku sumber:

Cohen, Susan M, (1991) Maternal, Neonatal, and Women’s Health Nursing, Springhouse Corporation, Pennsylvania.
Kim, Mi Ja, et al, (1995) Diagnosa Keperawatan (Pocket Guide to Nursing Diagnoses), EGC, Jakarta. 
__________(1980) Teknik Keluarga Berencana, Unpad


LAPORAN PENDAHULUAN
 

NAMA MAHASISWA: ENDRA AMALIA                                   N I M: 9901075013-72
Masalah Kesehatan: intra uterine device
Definisi: Merupakan suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bemacam-macam, terbuat dari plastik (polyethiline).
Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar (dikaitkan dengan patologi, insiden dan diagnosis penyakit)
Cara Kerja IUD
1.      IUD menimbulkan reaksi radang setempat ditandai bertambahnya sel darah putih pada permukaan dinding rahim yang ditempeli IUD. Sehingga sperma/ovum dihancurkan (diphagocytose) oleh darah putih.
2.      IUD menimbulkan halangan mekanik dalam uterus. Makin luas permukaan IUD, makin tinggi kemanjurannya.
3.      Tembaga (Cu) yang terdapat dalam IUD mencegah kehamilan sehingga mempengaruhi reaksi biokimia di dalam uterus.
4.      IUD dalam uterus menyebabkan perubahan endometrium sehingga telur yang sudah dibuahi dan masak sangat mudah untuk dicegah nidasinya.
5.      IUD menyebabkan meningkatnya prostaglandin dalam rahim yang akan merangsang kontraksi uterus.
IUD Dapat Dipasang
1.      Bersuami dan persetujuan suami
2.      Pernah melahirkan
3.      Tidak ada kontra indikasi: kehamilan, infeksi alat kandungan, perdarahan abnormal, kelainan organic alat kandungan dan kanker alat kandungan.
IUD Dipasang Setelah Melahirkan
1.      Pemasangan dini 2 – 4 hari sesudah persalinan
2.      Pemasangan biasa, 40 hari sesudah persalinan.
3.      Waktu haid pada hari ke 3.
4.      Setelah keguguran (2-4 hari)
Efek Samping
1.      Rasa mules dan nyeri.
2.      Perdarahan.
3.      Keputihan.
4.      Infeksi panggul.
5.      Perforasi.
6.      Ekspulsi.
7.      Kehamilan.
Cara Menanggulangi
1.      Bila terjadi akibat sampingan – rujuk
2.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) diangkat – rujuk
Keuntungan AKDR
1.      Efektifitasnya tinggi dan kegagalan 2%
2.      Dapat dipakai jangka waktu relatif lama
3.      Ekonomis
4.      Praktis
5.      Mudah diangkat jika diinginkan

IUD SECARA TEORITIS



1. Biologis
2. Psiklogis
3. Spritual
4. Sosial
- Perdarahan
  * Masa Menstruasi yang menunjang
  * Spotting
- Infeksi
- Nyeri
- Ekspulsi
- Perforasi
- Cemas
- Gelisah
- Khawatir
-
-
-
-
- Kepercayaaan  
   keagamaan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Masalah Keperawatan
1.      Klien mengatakan bahwa ia memakai alat kontrasepsi karena tidak ingin hamil.
2.      Klien kelihatan gelisah dan cemas
3.      Klien membutuhkan kontrasepsi yang cocok untuk mencegah kehamilan. Klien sangat membutuhkan informasi yang benar tentang kontrasepsi.
Masalah Kolaborasi: Pemeriksaan panggul dan dada.
Tujuan
1.      Klien mengetahui/memahami tentang alat kontrasepsi
2.      Membicarakan keyakinan agamanya dan efek perasaannya
3.      Klien memahami bahwa ia sangat membutuhkan kontrasepsi
4.      Klien dapat memilih kontrasepsi yang cocok untuk dia.
Intervensi Keperawatan
1.      Menyediakan tempat tersendiri untuk mendiskusikan alasan-alasan untuk kunjungan ini. Yakinkan klien bahwa diskusi akan memberi kepercayaan klien.
2.      Menyediakan waktu yang cukup sehingga klien menjadi senang untuk membagi perasaan, perhatian dan kekhawatirannya.
3.      Mendengarkan secara aktif ungkapan perasaan klien.
4.      Mempelajari latar belakang keluarga dan latar belakang agama serta efeknya pada pilihan kontrasepsi.
5.      Menjelaskan berbagai metoda kontrasepsi untuk klien
6.      Memberi catatan informasi mengenai metoda kontrasepsi pada klien untuk pertimbangan
7.      Menyediakan waktu bagi klien untuk mempertimbangkan berbagai metode.
Rasionalnya:
1.      Klien akan merasa aman di tempat yang tersendiri dan tidak ada gangguan.
2.      Melindungi klien dari perasaan buru-buru dan dapat mengambil keputusan dari pertimbangannya.
3.      Klien dapat mempercayai perawat dan membagi kepercayaannya.
4.      Kelak akan menyenangkan dengan keputusannya, klien ingin mengerti sekarang. Itu dipengaruhi oleh keluarga dan latar belakang agama.
5.      Mendapatkan informasi untuk menentukan pilihan yang tepat/cocok untuknya.
6.      Klien dapat mempelajari informasi tertulis dan memeliharanya untuk referensi.
7.      Memberi waktu kepada klien untuk mempertimbangkan secara penuh.
Buku sumber:
M. (1991) Maternal, Neonatal, and Women’s Health Nursing, Springhouse Corporation, Pennsylvania.
---------------- (1980) Teknik Keluarga Berencana, Unpad
Previous
Next Post »

Translate