PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara tehnis organisasi rumah sakit
tergolong dalam ”Hight performan organization” yaitu seluruh perangkat rumah
sakit harus memiliki kemampuan kerja yang tinggi mengingat yang dihadapi
menyangkut nyawa manusia dan dalam proses selama perawatan harus menghasilkan
pasien sembuh. Lama perawatan dan kualitas kerja merupakan proses dari seluruh
kegiatan. Guna mencapai sasaran dan hasil yang memuaskan tentu perlu ada
imbalan/insentif sebagai penghargaan dari prestasi kerja yang sudah dilakukan.
Sebuah Rumah Sakit di Broken Arrow,
Kansas mencoba merubah struktur pelayanan rumah sakit dimana kegiatan
kedokteran dijadikan satu fungsi tersendiri mirip pekerjaan mekanik mobil, dan
perawatan sebagai kegiatan service mobil. Kedua kelompok ahli hampir tidak
mempunyai kontak apapun. Setelah kegiatan kedokteran selesai, orang sakit
diserahkan kepada perawatan melalui catatan komputer. Setiap orang sakit
dilengkapi dengan alat pemantau elektronik. Hasil pemantauan disiarkan keruang
dokter atau perawat, jika jasa perawat yang dibutuhkan maka komputer akan
memanggil perawat dan demikian juga dengan dokter. Pembagian tugas ini didorang
oleh tuntutan pembayaran jasa yang tidak sesuai antara perawat dan dokter.
Misal : dokter melakukan satu kali kunjungan dengan mendapatkan $15 US hanya
mengucapkan ”Hallo apa khabar”. Melihat gejala yang berkembang, para perawat
menuntut honor yang sama. Ahirnya rumah sakit tersebut bubar. Melihat kejadian
ini prinsip kerja sama fungsional dan struktural harus tetap ada dirumah sakit.
Yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitas kerja dan
profesionalime yang hubungannya dengan jasa perawatan.
Permasalahan
Manajemen
Keperawatan
Manajemen diartikan secara singkat
sebagai proses untuk melaksanakan pekerjaan
melalui upaya orang lain, maka manajemen
keperawatan sendiri diartikan secara singkat sebagai proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan, untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman bagi pasien, keluarga dan masyarakat
(Gillies, 1982).
Rumah Sakit atau rumah tempat orang
sakit mencari kesehatan adalah suatu badan sosial dimana kegiatan usaha harus
menjamin adanya penghasilan adanya penghasilan untuk pembiayaan dan
pengembangan kegiatan.
Banyak orang merasa tabu terhadap
istilah bisnis rumah sakit . Memang
kegiatan rumah sakit kini adalah bisnis : ada investasi gedung dan peralatan;
perawatan instalasi; ada tenaga kerja yang harus dipimpin dan dibina; dan harus
menghasilkan. Penghasilan rumah sakit belum boleh dikatagorikan sebagai laba
karena sifat dan watak rumah sakit itu. Namun seluruh kegiatan rumah sakit
harus menghasilkan diatas investasi dan biaya. Hal ini dapat dianggap sebagai
sisa hasil usaha yang tidak dibagi pada pemilik rumah sakit melainkan diputar
kembali untuk pengembangan karyawan, investasi baru, penelitian dan sebagainya.
Bisnis rumah sakit tidak berbeda
dari bisnis biasa ada organisasi, instalasi, orang, program kerja, sasaran dan
hasil yang akan dicapai. Beda hanya sedikit ; jika bisnis berorientasi pada
laba finansial, rumah sakit berupaya memproleh laba finansial dan memnuhi
kewajiban sosial yang mendasar terhadap sumber pengahsilan : orang sakit.
Keunikan missi ini membuat rumah sakit
sebagai badan yang berkegiatan bisnis dan sosial.
Dalam perekonomian yang bersifat
global, Rumah Sakit perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan
standar internasional. Kondisi seperti ini dapat diadakan dengan menitik
beratkan pada aspek yang dapat diterima antar bangsa.
ConversionConversion EmoticonEmoticon