SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Penyakit Konginetal
Pokok bahasan :
Atresia ani
Sub Pokok Bahasan :
Pengertian dan cara perawatan klien dengan Atresia ani.
Judul :
Apa dan bagaimana Atresia ani itu?
Sasaran : Keluarga By.Ny. Ch
Waktu : Rabu, 28 Juni 2004 jam
09.00 WIB
Tempat : Ruang 15 RSSA
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media : Flashcart
Tujuan umum :
Setelah diadakan penyuluhan diharapkan sasaran mampu memahami dan mengenal
tentang penyakit atresia ani
Tujuan khusus :
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat :
-
Menyatakan tahu dan menerima
keadaan anaknya
-
Menyatakan tahu apa saja yang
harus dilakukan pada anaknya
-
Menyatakan akan berusaha
merawat anaknya secara mandiri
Kegiatan pembelajaran :
No
|
Tahap kegiatan/ waktu
|
Kegiatan penyuluh
|
Kegiatan peserta
|
Metode
|
1.
2.
3.
|
Pembukaan
3 menit
Penyajian
15 menit
Penutup
5 menit
|
Mengucapkan
salam
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
Menyampaikan
pokok-pokok materi yang akan disampaikan
Menjelaskan
tentang :
Apa pegertian
atresia ani
Bagaimana tanda
dan gejala atresia ani
Bagaimana
perawatan klien atresia ani
Memberikan
evaluasi dan materi yang telah disampaikan
Menyampaikan
kesimpulan
|
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan,
memperhatikan serta mendemonstrasikan
Meyampaikan
pertanyaan dan memperhatikan jawaban yang diberikan
|
Ceramah
Ceramah dan
demonstrasi
Ceramah dan
tanya jawab
|
MATERI PENYULUHAN
Atresia
ani/anus imperforata adalah suatu keadaan dimana
pada perineum tidak terdapat apertura
anal yang disebabkan karena terhambatnya perkembangan janin pada bulan ketujuh
dan kedelapan.
Tanda
dan gejalanya meliputi; tidak dapat dilakukan colok dubur, mekonium tidak
keluar pada 24-48 jam pertama sejak kelahiran atau keluar melalui saluran abnormal,
muntah-muntah dan peru kembung.
Penyakit ini dalam perjalanannya,
bayi akan dibuatkan anus buatan tetapi
tidak dalam sekali tahap langsung selesai. Namun akan melalui beberapa tahap
yaitu:
1.
pada bayi akan dilakuan
kolostomi. Kolostomi akan berjalan sampai kurang lebih 3 bulan dan dalam 3
bulan tersebut anak akan mendapat perawatan kolostomi agar kolostomi dapt
berfungsi dengan baik dan tidak mengakibatkan komplikasi yang lain misalnya
seperti infeksi. Oleh karena itu perlu diperhatikan cara perawatan kolostomi
yang benar. Juga perlu diperhatikan nutrisi yang diberikan pada anak, agar anak
tetap sehat hingga dilakukan operasi kedua.
2.
Bayi akan dilakukan anoplasti.
Dimana akan dubuatkan lubang pada anus. Dan lubang ini akan dirawat hingga
berfungsi dengan baik. Setelah berfungsi dengan baik baru akan dilakukan
operasi tahap ketiga.
3.
Akan disambungkan kembali
antara anus buatan dengan stoma atau kolon yang dipotong. Stoma dimasukkan
kembali dan kulit ditutup kembali. Hal ini dilakukan perawatan hingga anus dapat
berfungsi optimal.
Yang perlu
diperhatikan adalah selama itu harus rajin kontrol ke poli bedah rumah sakit.
Dan dijaga keadaan luka operasi tetap bersih dan sehat.
Referensi:
1.
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak
Sakit. EGC. Jakarta
2.
Sacharin. 1996. Prinsip
Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta
3.
Staf Pengajar IKA FKUI. 2000.
Ilmu Kesehatan Anak. Infomedika. Jakarta
Rawat kolostomi dengan benar
-
Nutrisi yang baik
-
Rutin kontrol
- rutin kontrol
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik :
Penyakit Pembuluh Darah
Pokok bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Cara pencegahan hipertensi
Tujuan umum : Masyarakat RT 06 diharapkanmampu memahami dan mengenal
tentang penyakit hipertensi
Tujuan khusus : Setelah
diberikan penyuluhan masyarakat RT 06 dapat :
-
Menyebutkan tentang pengertian
hipertensi
-
Menyebutkan tentang penyebab
hipertensi
-
Menyebutkan tentang tanda dan
gejala hipertensi
-
Menyebutkan tentang bahaya
hipertensi
-
Menyebutkan tentang cara
pencegahan hipertensi
Sasaran : Lansia
di Posyandu lansia Kelurahan Tunjung Sekar Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Media : Flipcart, leaflet, tape
recorder dan mikrofon
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Waktu :
Minggu, 13 Juni 2004 jam 16.00 WIB di rumah Ibu Sumardji
Kegiatan pembelajaran :
No
|
Tahap kegiatan/ waktu
|
Kegiatan penyuluh
|
Kegiatan peserta
|
Metode
|
1.
2.
3.
|
Pembukaan
5 menit
Penyajian
15 menit
Penutup
5 menit
|
Mengucapkan
salam
Menyampaikan
tujuan penyuluhan
Menyampaikan
pokok-pokok materi yang akan disampaikan
Menjelaskan
tentang :
1.
pengertian hipertensi
2.
Penyebab hipertensi
3.
Menjelaskan bahaya hipertensi
4.
Menjelaskan cara pencegahan
hipertensi
Menjawab
pertanyaan jika ada
Memberikan
evaluasi dan materi yang telah disampaikan
Menyampaikan
kesimpulan
|
Mendengarkan dan
memperhatikan
Mendengarkan dan
memperhatikan
Meyampaikan
pertanyaan dan memperhatikan jawaban yang diberikan
|
Ceramah
Ceramah dan
demonstrasi
Leaflet
|
MATERI PENYULUHAN
CARA
PENCEGAHAN HIPERTENSI
PENGERTIAN
:
Hipertensi
yaitu suatu peningkatan tekanan darah dan atau sistolik yang tidak normal.
Tekanan darah dibagi menjadi
1.
hipertensi ringan yaitu tekanan
darah sistolik antara 140 – 160 dan tekanan diastolik 90-105
2.
hipertensi sedang yaitu tekanan
darah sistolik antara 160- 180 dan
tekanan darah diastolik 90-105
3.
hipertensi berat yaitu tekanan
darah sistolik >180 dan tekanan darah diastolik >105
PENYEBAB
PENYAKIT HIPERTENSI
1.
keturunan : Orang dengan
riwayat hipertensi mempuanyai resiko untuk terkena hipertensi
2.
Jenis kelamin ( pria dan wanita ) dan usia 35-59 tahun
3.
Konsumsi garam yang tinggi
4.
Kegemukan atau >25% diatas
BB ideal, karena pada orang yang kegemukan terjadi timbunan lemak yang berlebih
5.
Gaya hidup yang sering
mengkonsumsi alkohol dan rokok
TANDA DAN
GEJAL HIPERTENSI
1.
Sakit kepala bagian belakang
2.
Mimisan
3.
Mudah marah atau tersinggung
4.
Telinga berdenging
5.
Nyeri dada
6.
Mata berkunang – kunang
7.
Peningkatan tekanan darah
8.
Sesak nafas
9.
Mudah lelah
10. Susah tidur
BAHAYA
HIPERTENSI
1.
mata, bahayanya bisa
menyebabkan kebutaan. Hal itu terjadi karena kerusakan vaskuler
2.
jantung, bisa menyebabkan sakit
lemah jantung dan bahkan menimbulkan kematian mendadak karena peningkatan
tekanan darah sistemik, meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari
ventrikel kiri akibatnya beban jantung bertambah
3.
ginjal, bila pembuluh darah
menyempit maka aliran arteri terganggu dan dapat menyebabkan mikroinfark pada
jaringan, akibatnya terjadi perubahan vaskular pada ginjal.
4.
Otak, bisa mengakibatkan
kelemahan atau stroke
CARA
PENCEGAHAN
1.
pola hidup tenang atau santai,
berfikir sehat, hindari cemas dan stress serta sedih yang berkepanjangan karena
stress menyebabkan pelepasan katekolamin
2.
istirahat yang cukup
3.
olah raga yang teratur sesuai
kondisi tubuh
4.
hindari rokok karena nikotin
menyebabkan katekolamin oleh saraf otonom
5.
kurangi makanan yang mengandung
banyak lemak dan garam
6.
banyak makan buah dan sayur
7.
berobatlah atau kontrol yang
teratur jika menderita hipertensi
8.
periksa sedini mungkin
hipertensi melalui posyandu lansia untuk lansia.
ConversionConversion EmoticonEmoticon