Salam Sehat dan Harmonis

-----

KEHAMILAN FISIOLOGIS


LAPORAN PENDAHULUAN

Masalah Kesehatan         : Kehamilan Fisiologis

Defenisi                                : Kehamilan merupakan pertemuan sel sperma dan sel telur di daerah ampulatuba faopii (bagian luar saluran telur dan terletak rapat dengan ovarium

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
(dikaitkan dengan patologi, insiden dan diagnosisis penyakit)
 





































Sistem Reproduksi: 
Meningkatnya sirkulasi darah ke organ reproduksi, karena estrogen
a.       Serviks: mengeluarkan mucus yang kental/operculumà menghambat masuknya bakteri kedalam uterus.
b.       Uterus: hegars/pembesaran uterus
c.        Vagina: tanda Chadwick’s (keunguan), leukorrhea/sekresi berwarna putih meningkat, meningginya derajat ransangan sexual (bulan 4 – bulan 7)
Sistem Integumen
a.       Payudara: membesar, puting menonjol dan keras, kolostrum, ariola hiperpigmentasi
b.       Abdomen: strie grafidarum, pigmentasi 
c.        Wajah: pigmentasi        
d.       Perspirasi dan sekresi kelenjar lemak: kelenjar keringat/sebasea menjadi lebih aktif
Sistem Endokrin
a.       Ovarium dan plasenta: menghasilkan estrogen dan progesteron
b.       Kelenjar tiroid: mengalami pembesaran, BMR meningkat 20 % karena Oksigen yang dibutuhkan lebih banyak
c.        Kelenjar para tiroid: ukuran membesar, menghasilkan kalsium untuk janin
d.       Pankreas: menghasilkan insulin yang lebih banyak, wanita hamil cenderung kurang mampu mengatasi jumlah gula, dengan keterbatasan penyipanan glikogen sehingga mengeluarkan gula kedalam urine membutuhkan pengawasan medis yang berkelanjutan.

Sistem Kardiovaskuler

a.       Estrogen meransang kelenjar aldrenal menghasiklkan alddosteron menyebabkan retensi garam dan air
b.       Uterus yang membesar menekan vena-vena yang mengaliri darah kedaerah pelvikdan ekstremitas bawah sehingga tekanan darah menurun disebut supine hypotensive syndrome pucat sementara, pusing dan klamines
c.        Psedoanemia (anemia fisiologis) karena meningkatnya volume plasma menyebabkan hemodilusi. Sedangkan eritrosit meningkat 33% dan hemoglobin 15 %.
Sistem Muskuloskeletal
a.       Gigi, tulang dan persendian: membutuhkan kalsium dan fosfor lebih banyak terpenuhi dengan dengan diit seimbang.
b.       Karies gigi disebabkan karena saliva yang asam sehingga membantu aktivitas penghancuran bakteri.
c.        Otot: Kram otot dan tungkai karena metabolisme kalsium dan fosfor, kurangnya drainasi sisa metabolisme otot, postur yang tidak seimbang
Sistem pernafasan
a.       Paru-paru dan pernafasan: bentuk rongga dada berubah karena diafragma terdorong oleh pertumbuhan janin; mengeluh sesak nafas
b.       Membran mukosa: bengkak seperti alergi pada memberan mukusa. Gejala: serak, hidung tersumbat, dispenea, sakit tenggorongkan, perdarahan hidung, penciuman menurun
Sistem gastrointestinal: Kadar progesterone meningkat menyebabkan;
a.       Ganggunan keseimbangan cairan tubuh
b.       Meningkat kadar kolesterol darah
c.        Menurun kontraksi otot polos
d.       Sekresi saliva menjadi asam dan banyak
e.       Asam lambung menurun
f.         Menurun peristaltic usus ~ konstipasi, ~ mual, kembang dan muntah
g.       Hemeroid
Sistem perkemahan
a.       Sering BAK
b.       Diolonepritis karena dilatasi ginjal dan ureter, peristaltic uretra menurun sehingga gerakan urine ke kandung kemih lambat (stasis)
Sistem pernafasan
Kaku lengan, tangan, 1 jari ~ merupakan masalah mekanis dapat dihilangkan dengan meyokong bahu dengan bantal pada malam hari dan menjaga postur tubuh yang baik selama siang hari
Masalah Keperawatan                                     Masalah Kolaborasi
1.       Konstipasi
2.       Gatal
3.       Badan berbau
4.       Kram
5.       Leukorrhea berlebihan
6.       BAK sering

A.      Pemeriksaan Diagnostik

1.       Urine lengkap
2.       USG

B.      Diagnosa Keperawatan

1.       Konstipasi sehubungan dengan menurunnya peristaltic usus karena tingginya kadar progesterone.
2.       Gangguan rasa nyaman pembesaran payudara sehubungan dengan peningkatan sirkulasi darah oleh hormon estrogen.
3.       Gangguan rasa nyaman gatal pada abdomen sehubungan dengan peregangan dinding abdomen.
4.       Gangguan bau badan sehubungan dengan peningkatan produksi kelenjar keringat/ sebasea.
5.       Kram sehubungan dengan meningkatnya metabolisme kalsium dan fosfor.
6.       Meningkatnya sekresi vagina/leukorrhea/keputihan sehubungan dengan meningkatnya sirkulasi darah oleh hormon estogen.
7.       Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan sering BAK.

C.      Intervensi

1.       Dx 1:       Konstipasi sehubungan dengan menurunnya peristaltic usus karena tingginya kadar progesterone.
a.       Mengkaji pola BAB klien.
b.       Menjelaskan bahwa penyebab konstipasi pad ibu hamil adalah menurunnya peristaltic usus karena tingginya kadar progesterone.
c.        Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan
d.       Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cairan yang seimbang.
e.       Kolaborasi pemberian laxantif untuk pengososngan usus/rectum.
2.       Dx 2:       Gangguan rasa nyaman pembesaran payudara sehubungan dengan peningkatan sirkulasi darah oleh hormon estrogen.
a.       Mengkaji keadaan payudara: pembesarnnya, putting (apakah menonjol atau tidak), ariola (apakah hyperpigmentasi atau tidak), dan colostrums (ada atau tidak).
b.       Menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan
c.        Menimbang berat badan klien.
d.       Menganjurkan untuk memelihara payudara selama kehamilan.
e.       Menganjurkan untuk memakai BH yang menopang payudara. 
3.       Dx 3:       Gangguan rasa nyaman gatal pada abdomen sehubungan dengan         peregangan dinding abdomen.
a.       Kaji keadaan abdomen klien: strienya (banyak atau tidak), pigmentasinya
b.       Menganjurkan agar tidak menggarut derah abdomen, cukup dengan mengusap-usap permukaan abdomen luar.
c.        Menganjurkan untuk menjaga personel higien karena selama kehamilan keringat berlebihan, berminyak memudahkan kuman untuk berkembang biak.
d.       Menganjurkan pemberian lotion agar memperlicin permukaan perut saat pengusapan sehingga mengurangi perlukan jaringan yang meregang
4.       Dx 4:       Gangguan bau badan sehubungan dengan peningkatan produksi kelenjar keringat.
a.       Jelaskan kepada klien bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan kelenjar keringat dan berminyak.
b.       Anjurkan untuk mandi, keramas, ganti pakaian secara teratur.
c.        Anjurkan memakai deodoran untuk menghilangkan bau badan
d.       Anjurkan untuk tidak memakai pakaian yang ketat dan tebal
5.       Dx 5:       Kram sehubungan dengan meningkatnya metabolisme kalsium dan fosfor.
a.       Menjelaskan kepada klien penyebab kram.
b.       Menganjurkan untuk tidak melakukan aktivitas-aktivitas yang berat.
c.        Menganjurkan untuk melakukan kompres keringat.
d.       Istirahat yang cukup dengan kaki ditinggikan. 
6.       Dx 6:       Meningkatnya sekresi vagina/leukorrhea/keputihan sehubungan dengan meningkatnya sirkulasi darah oleh hormon estogen.
a.        Mengkaji keadaan leukorrhea yang meliputi: jumlah, warna dan bau
b.        Jelaskan bahwa selama kehamilan sirkulasi darah vagina meningkat sehingga terjadi peningkatan sekresi daerah vagina berwarna putih.
c.        Menganjurkan untuk memelihara kebersihan tubuh terutama daerah vagina
d.        Memeriksakan diri secara teratur selama kehamilan
7.       Dx 7:       Gangguan istirahat tidur sehubungan dengan sering BAK.
a.       Kaji istirahat tidur klien
b.       Kaji keadaan BAK klien meliputi; frekuensi, jumlah, warna dan baunya.
c.        Jelaskan bahwa selama kehamilan terjadi peningkatan frekuensi BAK karena penekanan kandung kencing oleh uterus.
d.       Anjurkan untuk tidak minum saat menjelang tidur.
Buku sumber:
Cohen, Susan M, (1991) Maternal, Neonatal, and Women’s Health Nursing, Springhouse Corporation, Pennsylvania.
Hamilton, Persis Mary, (1995) Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, EGC, Jakarta. 
Kim, Mi Ja, et al, (1995) Diagnosa Keperawatan (Pocket Guide to Nursing Diagnoses), EGC, Jakarta. 
__________(1980) Teknik Keluarga Berencana, Unpad

Previous
Next Post »

Translate