SATUAN ACARA PENYULUHAN
- Pokok Bahasan : Penyakit Sistem Pernafasan
- Sub Pokok Bahasan : Astma Bronkiale
- Sasaran : Tn. P
- Tempat : Jln. Polowijen RT 02 / RW 04 Blimbing - Malang
- Waktu : Sabtu, 6 November 2004
- Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
- Media : Lembar Balik dan Leaflet
- Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan
diharapkan sasaran mampu mengerti dan memahami tentang penyakit asma bronkiale
yang terjadi pada lansia
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu
·
Menjelaskan tentang definisi
asma bronkiale
·
Menjelaskan tentang penyebab
asma bronkiale
·
Menyebutkan tanda dan gejala
terjadinya asma bronkiale
·
Menyebutkan tentang komplikasi
dari asma bronkiale
·
Menyebutkan penatalaksanaan
pada asma bronkiale
- Kegiatan belajar mengajar
Tahap
|
Kegiatan
Penyuluh
|
Kegiatan
Sasaran
|
Metode
& Media
|
Pembukaan
(2 menit)
Penyajian
(10 menit)
Penutup
(3 menit)
|
· Memperkenalkan diri
· Menyampaikan tujuan dan topik dilaksanakannya penyuluhan
· Menggali pengetahuan sasaran
·
Definisi asma bronkiale
·
Menjelaskan tentang penyebab asma
·
Menyebutkan tanda dan gejala
terjadinya asma bronkiale
·
Menyebutkan komplikasi asma
bonkiale
·
Menyebutkan tentang
penatalaksanaan pada asma bronkiale
· Membuka waktu untuk diskusi
· Mengevaluasi hasil penyuluhan
· Menjelaskan hasil evaluasi
· Membeirkan umpan balik
· Membagikan leafleat, salam penutup
|
· Menjawab salam
· Memperhatikan dan menjawab pertanyaan
· Mendengarkan
· Mengajukan pertanyaan seputar materi
· Menjawab pertanyaan
· Menjawab salam
|
Ceramah dan
tranya jawab
Ceramah dan
tanya jawab
Flipchart,
leafleat
Ceramah dan
tanya jawab
Leafleat
|
Materi penyuluhan
ASTHMA BRONKIALE
a. Definisi
Asthma disebut
juga sebagai reactive air way disease (RAD),
adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang
ditandai dengan bronchospasme,
inflamasi, dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan.
b. Etiologi
·
Faktor ekstrinsik:reaksi
antigen-antibodi; karena inhalasi alergan(debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
·
Faktor instrinsik; infeksi:
para influenza virus, pneumonia,
mycoplasmial. Kemudian dari fisik: udara dingin, perubahan temperature.
Iritan; kimia. Polusi udara (CO, asap rokok, parfum). Emosional; takut, cemas,
dan tegang. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
c. Gejala – gejala :
·
Wheezing
·
Dyspnea dengan lama ekspirasi;
penggunaan otot-otot asesori pernafasan, cuping hidung, retraksi dada, dan
stridor
·
Batuk kering (tidak produktif)
karena secret kental dan lumen jalan nafas sempit
·
Tachypnea
·
Gelisah
·
Diaphorosis
·
Nyeri abnomen karena
terlibatnya otot abnomen dalam pernafasan
·
Fatigue
·
Tidak toleran terhadap
aktivitas; makan, bermain, berjalan, bahkan bicara
·
Kecemasan, labil dan perubahan
tingkat kesadaran
·
Meningkatnya ukuran diameter
anteroposteror( barrel chest)
·
Serangan yang tiba-tiba atau
berangsur-angsur
d. Komplikasi
·
Mengancam pada gangguan
keseimbangan asam basa dan gagal nafas
·
Chronic persistent bronchitis
·
Bronchiolistis
·
Pneumonia
·
Emphysema
e. Penatalaksanaan Terapeutik
·
Serangan akut dengan oksigen
nasal atau masker
·
Terapi cairan parenteral
·
Terapi pengobatan sesuai
program;
Beta2-agonist untuk mengurangi bronkospasme:
Albuterol(proventil,
ventolin) :
Dengan pemberian oksigen, dosis oral; 0,1 mg/kg setiap 8 jam; nebulizer;
0,15 mg/kg per dosis dalam 2ml normal salin; inhalasi 1 atau 2 isapan setiap
4-6 jam. Efeknya: tachycardia,
palpitasi, pusing kepala, mual, dysrhythmia,
tremor, hypertensi dan insomnia. Intervensi keperawatan: jelaskan pada orang
tua tentang efek samping dan cara melakukan nebulizer dan fisio terapi dada.
Terbutalin :
Dosis; usia 2-6 tahun: 0,15 mg/kg tiga akli sehari (tidak lebih dari
5 mg per hari); 6-14 tahun; 2 mg tiga kali sehari ( tidak lebih dari 24 mg per
hari); 14 tahun dan dewasa; 2-6 mg/kg dalam tiga akli sehari atau empat kali
sehari ( tidak lebih dari 32 mg per hari); inhalasi; 1 atau 2 lapisan setiap
4-6 jam; nebulizer; 0,5-1,5 mg setiap 4-6 jam. Efek samping; tachycardia, pusing kepala, tremor atau
gemetar, mual dan insomnia.
Metaprotenol ( alupen,
metaprel) :
Dosis; 0,3-0,5 mg/kg per dosis setiap 6-8 jam; maksimum 20 mg per
dosis. Efek samping; tachycardia, palpitasi, hipertensi, gemetar, lemah, pusing
kepala, mual, muntah, mulut rasa tidak enak.
Bronkodilator :
Dilatsi bronkus dan bronkiolus, mengurangi bronkospasme, dan
meningkatkan bersihan jalan nafas.
Theophylline
ethylenediamine( Aminophylline) :
Dosis; pada klien tanpa thophylline, dosis; 6 mg/kg dan melalui
intravena; usia 6-9 bulan; 1,0-1,2 mg/kg/jam usia 9-12 jam;0,9-1,0 mg/kg/jam
usia 12-16 tahun:0,6-0,7 mg/kg/jam
Pemberian dengan
melalui aliran cairan intravena jangan lebih dari 25 mg per menit.efek samping,
tachycardia, dysrhythmias, palpitasi, iritasi gastrointestinal, rangsangn
system syaraf pusat; gejalatoxic; sering muntah, haus demam ringan, palpitasi,
tinnitus, dan kejang
Referensi :
1.
Sylvia A. Price. 2000.
Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2.
Ignatisius. Donna. 1995.
Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
3.
Price, sylvia. Monica ( Ed ) 1999. Patofisiologi konsep klinis
penyakit. EGC. Jakarta
ConversionConversion EmoticonEmoticon