BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas
tentang kesesuaian ataupun kesenjangan antara teori dan kasus nyata.
A. Pengkajian
1.
Biodata
Terdapat kesesuaian antara kasus dan teori dimana umumnya
yang beresiko tinggi adalah pasien dengan immobilisasi yang terlalu lama
terutama pada lansia dan pasien dengan CVA.
2.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Terdapat kesesuaian kasus dan teori dimana pada teori
disebutkan bahwa etiologi kerusakan integritas kulit terjadi karena laserasi,
adanya tekanan, friksi, dan pada klien ini disebabkan karena klien harus
bedrest yang lama akibat suspect CVA.
3.
Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Terdapat kesesuaian kasus dan teori dimana klien dulu pernah
menderita hipertensi, dan hipertensi merupakan salah satu faktor penyebab CVA
4.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Terdapat kesesuaian antara teori dan kasus yang mana pada
etiologi tidak disebutkan bahwa kerusakan integritas kulit bukan disebabkan
oleh suatu penyakit menurun, tetapi karena salah satunya akibat tekanan yang dapat terjadi karena bedrest yang lama,
lagi pula tidak ada keluarga klien yang menderita suatu penyakit.
5.
Pola Aktivitas Sehari-hari
Terdapat kesesuaian antara kasus dan teori yakni klien
mengalami gangguan dalam beraktivitas sehingga harus dibantu oleh oranglain;
seperti makan, klien harus disuapi oleh istrinya karena tubuh klien bagian kiri
terutana tangan, kaki, dan lidah tidak dapat digerakkan. Selain itu jika tiba
waktu mandi klien harus diseka oleh istrinya akibat terjadinya gangguan
mobilitas sehingga klien tidak dapat berjalan kekamar mandi dan mandi sendiri.
6.
Data Psikososial
Terdapat kesesuaian antara kasus dan teori dimana pada teori
masalah psikososial yang muncul pada kasus CVA adalah kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan prosedur operasi serta mahalnya biaya dapat mempengaruhi
psikososial klien.
7.
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan Umum
Terdapat kesesuaian antara teori dan kasus dimana pada daerah
atau bagian tubuh yang terserang CVA akan mengalami kelemahan atau kelumpuhan.
- Pemeriksaan kepala dan leher
Terdapat sedikit kesenjangan antara kasus dan teori yang mana
pada teori disebutkan bahwa klien dengan suspect CVA mempunyai masalah dengan
PH, dan pola eliminasi akibat penurunan aktivitas. Memang semenjak MRS klien
hanya di seka 1 x sehari namun keadaan klien terutama gigi dan mulut bersih
serta pola eliminasi klien hampir sama dengan dirumah.
- Pemeriksaan integumen
Terdapat kesesuaian antara tinjauan teori dengan kasus yaitu
immobilisasi yang lama dapat menyebabkan penekanan pada daerah kulit sehingga
terdapat gangguan integritas kulit yaitu adanya kemerah-merahan pada bagian
tubuh yang tertekan.
- Pemeriksaan dada dan thorax
Ada keserasian antara tinjauan teori dan kasus yaitu tidak
ada kelainan pada dada dan thorax
- Pemeriksaan abdoment
Ada kesesuaian antara tinjauan teori dan kasus yaitu pada
teori tidak terjadi gangguan pada daerah abdoment.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
keperawatan tidak terdapat kesenjangan antara kasus dan teori. Diagnosanya
antara lain :
- Gangguan keselamatan yang berhubungan dengan kelemahan fisik
- Resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan penurunan perfusi jaringan dampak dari tirah baring
- Resiko kekambuhan ulang yang berhubungan dengan pengetahuan dari klien dan keluarga mengenai prognosis penyakit.
C. Perencanaan
Pada perencanaan antara teori dan
kasus sebenarnya tidak ada keenjangan yang mencolok, hanya saja pada kasus
disesuaikan pada kondisi klien.
D. Implementasi
Tidak semua tindakan dalam perencanaan dapat kami lakukan karena adanya
keterbatasan waktu dan sarana sehingga kami hanya melakukan hal-hal yang dapat
kami lakukan.
E. Evaluasi
Dari ketiga diagnosa keperawatan masalah yang teratasi hanya 2 yaitu masalah diagnosa yang pertama dan yang kedua.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Kulit adalah lapisan jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang mennnutupi dan melindungipermukakan tubuh.
2.
Kulit terbagi atas lapisan utama
yaitu :
a.Epidermis
b.Dermis
c.Jaringan lemak sub kutan
3.
Immobilisasi yang lama bisa
menyebabkan penekanan pada daerah kulit sehingga didapat gangguan integritas kulit
4.
Pasien dengan CVA akan
mengalami kelemahan atau kelumpuhan
5.
Dari makalah dapat disimpulkan
bahwa antara kasus dan teori terdapat kesenjangan-kesenjangan yang sebenrnya
tidak mencolok hal itu dikarenakan kondisi klien yang membaik dan koping dari
klien baik, baik secara internal maupun eksternal.
6.
Setelah dilakukan beberapa
tindakan sebagian besar masalah yang dialami klien treratasi sebagian sehingga
perlu dilakukan intervensi lanjutan.
B.
SARAN
1.
Sebaiknya perawat dan mahasiswa
dalam melakukan asuha keperawatan pada klien dengan CVA harus secaara teliti
dalam mengkaji dan mengobservasi keadaan klien karena besarnya kemungkinan
klien masuk dalam fgase strok yang dapat menimbulkan kematian.
2.
Untuk mendapatkan asuhan
keperawatan secara optimal maka perawat seharusnya selalu bekerja sama dengan
tenaga kesehatan lainnya,misalnya dengan dokter,ahli gizi dan lain-lain.Dan tak
kala pentingnya perawatharus bekerja sama dengan keluarga klien karena mereka
adalah orang-orang terdekat dengan klien.
3.
Pada pemberian asuhan keperawatan
diharapkan perawat dapat menjalin hubunga saling percaya dengan klien,agar
perawat mudah memberikan tindakan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Carpenito, Lynda, Jual. 1998. Diagnosa Keperawatan. EGC.
Jakarta.
2.
Kozier, Barbara BA.1984. Fundamental Of Nursing, Concept and
Procedure, edisi 3. Addison Wesley Publishing Company. Philadelphia.
3.
Syaifuddin, Drs.H.B.AC .2002. Struktur dan Komponen Tubuh Manusia.
Widya Merdeka. Jakarta.
ConversionConversion EmoticonEmoticon