SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : kesehatan jiwa
Sub
bahasan : gangguan jiwa
Waktu : jum’at 09
januari 2004
Tempat : R. 23 RSSA
Tujuan
Umum : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan peserta dapat mengerti dan mampu memahami
pencegahan dan penatalaksanaan pd gangguan jiwa.
Tujuan
Khusus : Setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan peserta dapat mengerti dan mampu menjelaskan
kembali tentang tanda dan gejala gangguan jiwa.
Kegiatan
Belajar Mengajar
Tahap |
Kegiatan Perawat
|
Kegiatan Peserta
|
Metode / media
|
Waktu |
Pendahuluan
Pelaksanaan
Penutup
|
-Perkenalan
-Menyampaikan maksud & tujuan
-Menjelaskan tentang pengertian gangguan jiwa
-Menjelaskan penyebab gangguan jiwa
-Menjelaskan tentang pencegahan gangguan jiwa
-Menjelaskan tentang penatalaksanaan
-Membuka tanya jawab
-Evaluasi dengan pertanyaaan
-Memberikan leaflet
-Menyimpulkan materi
-Permohonan diri
|
Mendengarkan
Menyimak & mendengarkan
|
Lembar balik
Lembar balik
leaflet
|
|
MATERI
Gangguan Jiwa adalah Suatu gangguan jiwa berat. Penderita
mengalami gangguan pada pikiran, perasaan dan tingkah lakunya, sehingga tidak
dapat berpikir atau berperilaku secara wajar.
ETIOLOGI
·
Penyebab gangguan jiwa sangat
kompleks dan dipengaruhi banyak faktor.
·
Faktor – faktor yang berperan dalam
terjadinya gangguan jiwa adalah :
-
Ketidakseimbangan kimiawi di dalam
otak.
-
Stress / gangguan psikis yang
berat.
-
Cidera dan penyakit – penyakit di
bagian otak.
-
Sebagian karena faktor keturunan.
MANIFESTASI
KLINIS
·
Gejala – gejala yang umum dijumpai
:
-
Adanya pikiran tidak wajar dan
aneh, yang tetap diyakini (delusi / waham)
-
Melihat, mendengar, atau mengalami
sesuatu yang sebenarnya tidak ada (halusinasi).
-
Merasa pikirannya bisa diketahui
atau dikendalikan orang lain.
·
Pada tahap awal yang akut
(mendadak) biasanya dijumpai keadaan sbb ;
-
Gaduh gelisah,
-
Pikirannya kacau dan bicaranya
sukar dimengerti,
-
Seringkali disertai rasa curiga
yang berlebihan (paranoid).
·
Gejala – gejala lain yang sering
terlihat biasanya :
-
Sering melamun (bengong), lebih
suka menyendiri,
-
Tidak ada perhatian pada keluarga,
dan lingkungan,
-
Emosinya datar atau tidak wajar,
-
Tidak mengurus diri (tidak mau
mandi, tidak mau makan).
-
Bicara sendiri atau tertawa
sendiri.
Dapatkah
Gejala Ini Berakhir ?
·
Bila diobati dengan cepat dan
benar,
Kebanyakan penderita akan membaik dan pikiran – pikiran yang
aneh akan menghilang.
·
Ada beberapa kemungkinan respon
terhadap pengobatan, yaitu ;
-
Sebagian dari penderita jika
diobati dengan cepat dan benar akan membaik selamanya.
-
Banyak penderita sembuh dari
serangan, tapi kemudian kambuh lagi. Hal ini bisa terjadi beberapa minggu, atau
bahkan beberapa tahun setelah serangan pertama.
-
Sebagian kacil penderita tidak
menunjukkan perbaikan yang berarti setelah diobati. Hal ini biasanya terjadi
pada penderita yang terlambat dibawa ke dokter, tidak diobati dengan benar,
atau tidak responsif terhadap obat.
TERAPI
PENGOBATAN GANGGGUAN JIWA
·
Obat – obatan memegang peranan
penting dalam mengatasi gejala dan mencegah kekambuhan. Pengobatan yang tepat
dapat mengendalikan gejala, sehingga penderita dapt menjalani kehidupan dengan
baik.
·
Seperti halnya penyakit jantung
atau penyakit gula, skizofrenia memerlukan pengobatan jangka panjang.
·
Program konseling dan rehabilitasi
sosia; juga penting, agar dicapai hasil terapi yang lebih baik.
Dafter
Pustaka
1.
Mansjoer, Arif.2001. Kapita selekta kedokteran . Jakarta.
Media Aeskulapius: FKUI
2.
Stuart, Sunden. 1998. Keperawatan jiwa Edisi III . Jakarta :
EGC
QUISIONER
1.
Apakah gangguan jiwa itu
- G3 pikiran , perasaan ,dan tingkah laku.
- G3 penglihatan , pengecap, dan tingkah laku.
- G3 perasaan, jalan, dan penglihatan.
2.
Faktor apa sajakah yang berperan
atas terjadinya gangguan jiwa
- stress, keturunan, penyakit otak.
- Keuangan, pangkat, prilaku
- Stress, istri, cerai.
3.
Gejala apa yang sering di jumpai
pada orang dengan gangguan jiwa
- Melamun, apatis, emosi tdk wajar, bicara sendiri.
- Suka ngomong, senang bercanda, bicara apa adanya.
- Bicara apa adanya, selalu terbuka dengan lingkungan.
4.
Dapatkah gejala gangguan jiwa dapat
berakhir
a. ya b.
tidak c
ya dan tidak
5.
Program apa yang sering untuk lebih
baik pada penanganan gangguan jiwa
a. tanya jawab b.
konseling c. rehabilitasi d. konseling & rehab
Jawaban
yang benar :
1.
A
2.
A
3.
A
4.
C
5.
D
EVALUASI
1.
Pre interaksi
Pada pertemuan awal hasil dari pertanyaan quisioner pada
pengunjung penyuluhan yang dilakukan di ruang 23 RSSA Malang sebelum materi
disampaikan didapatkan jumlah keseluruhan peserta yakni 15 orang adalah dengan jawaban yang benar 25% dan yang salah
75%.
2.
Post interaksi
Setelah dilakukan penyampaian materi pada peserta penyuluhan,
jawaban yang diperoleh dari pertanyaan quisioner adalah 80% jawaban benar dan
20% jawaban masih meragukan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon