BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mortalitas dan mordibitas pada wanita
hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin,
sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan
kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas
wanita muda pada masa puncak produktivitasnya.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia
yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (Badan Pusat Statistik, 94 : 124). Hal
ini menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia menduduki peringkat
pertama di ASEAN (Sarwono Prawirohardjo, 2001 : 96) menempatkan upaya penurunan
angka kematian ibu sebagai program prioritas penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia, seperti halnya di negara lain adalah perdarahan, infeksi, dan
eklampsia hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk
akibat kehamilan misalnya penyakit jantung dan infeksi yang kronis.
Mengingat tingginya angka kematian
ibu tersebut, maka salah satu cara untuk menurunkannya yaitu dengan ante natal
care secara teratur dan pemantauan dini pada ibu selama masa hamil.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Agar mahasiswa Akademi Kebidanan mampu mempersiapkan
seoptimal mungkin fisik, dan mental ibu selama dalam masa kehamilan, persalinan
dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
1.2.2
Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
1.
Melakukan pengkajian
(pengumpulan data) pada ibu hamil fisiologi.
2.
Menentukan atau identifikasi
diagnosa atau masalah kebidanan kepada klien.
3.
Menentukan antisipasi masalah
potensial.
4.
Menentukan identifikasi
kebutuhan segera.
5.
Menentukan intervensi sesuai
dengan kebutuhan klien.
6.
Melaksanakan implementasi
sesuai rencana yang sudah ditentukan :
a.
Melakukan pendekatan
therapeutik.
b.
Menjelaskan tentang keadaannya
saat ini.
c.
Menganjurkan untuk istirahat.
d.
Memberikan motivasi untuk
kontrol.
e.
Menganjurkan untuk
makan-makanan yang bergizi.
f.
Memotivasi untuk tetap menjaga
kebersihan jalan lahir.
7.
Mengevaluasi keefektifan Asuhan
Kebidanan yang sudah diberikan.
1.3 Lokasi dan Waktu
Dalam penyusunan makalah ini, diambil lokasi di BPS Ny.
Olly Iskandar Jl. Karah No. 107 Surabaya pada tanggal 27 Januari 2008 sampai
dengan tanggal 9 Februari 2008.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1
Studi Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca literatur yang
berkaitan dengan kehamilan dan antenatal care.
1.4.2
Praktek Langsung
Penulis melakukan pendekatan kepada klien melalui
wawancara dan pemeriksaan secara langsung di lahan praktek.
1.4.3
Bimbingan dan Konsultasi
Dalam penyusunan makalah ini, penulis juga melakukan
konsultasi dengan pembimbing praktek dan pembimbing pendidikan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
1.2.2
Tujuan Khusus
1.3
Lokasi dan Waktu
1.4
Metode Penulisan
1.4.1
Studi Kepustakaan
1.4.2
Praktek Langsung
1.4.3
Bimbingan dan Konsultasi
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN
TEORI
2.1
Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1
Pengertian
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
2.1.3
Perubahan-perubahan pada Ibu
Hamil
2.1.4
Perubahan-perubahan Psikologik
pada Trimester III
2.1.5
Masalah-masalah yang Sering
Terjadi pada Trimester III dan Cara Mengatasinya
2.2
Konsep Dasar Antenatal Care
(ANC)
2.2.1
Pengertian
2.2.2
Tujuan Pemeriksaan dan
Pengawasan Ibu Hamil
2.2.3
Langkah-langkah Pemeriksaan
Kehamilan
2.2.3.1
Anamnesa
2.2.3.2
Macam-macam Anamnesa
2.2.4
Timbang Berat Badan
2.2.5
Pemeriksaan Pandang
2.2.6
Pemeriksaan Fisik
2.2.7
Pemeriksaan Raba
2.2.8
Periksa Dengar
2.2.9
Pemeriksaan Panggul Luar
2.2.10
Pemeriksaan Urine
2.2.11
Pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
2.2.12
Diagnostik Kehamilan
2.2.13
Nasehat Bagi Ibu Hamil
2.3
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
2.3.1
Pengertian
2.3.2
Metode Asuhan Kebidanan
BAB 3 TINJAUAN
KASUS
3.1
Pengumpulan
Data
3.2
Identifikasi
Diagnosa atau Masalah
3.3
Antisipasi
Diagnosa atau Masalah Potensial
3.4
Identifikasi Kebutuhan
Segera
3.5
Asuhan Kebidanan (Tujuan,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi)
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1
Simpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1
Pengertian
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin.
Pertemuan antara sel telur dan sperma disebut pembuahan
ovum telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim.
Peristiwa ini disebut nidasi (implantasi) dari pembuahan sampai nidasi
diperlukan waktu 6-7 hari (Rustam Mochtar, 1998 : 48).
Kehamilan adalah bertumbuhnya sel telur dalam rahim,
hingga menjadi janin oleh karena terjadinya pembuahan oleh sel sperma sampai
dengan kelahiran (Sulaiman S, 1983, UNPAD. Bandung).
Kesimpulan :
Kehamilan adalah dimulai dari pertemuan inti ovum dengan
inti spermatozoa yang disebut konsepsi sampai dengan lahirnya fetus.
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
1.
Amenorrhoe
2.
Perubahan buah dada.
3.
Rasa mual pada waktu pagi hari.
4.
Pembesaran perut.
5.
Sering BAK.
1.
Tanda Pasti
a.
Mendengarkan detak jantung.
b.
Melihat, meraba atau mendengar
pergerakan anak oleh pemeriksa.
c.
Melihat rangka janin dengan
sinar radiology atau ultrasonografi.
2.
Tanda mungkin
a.
Tanda obyektif yang diperoleh
pemeriksa
1)
Pemeriksaan, perubahan bentuk
dan konsistensi rahim.
2)
Pada pemeriksaan dalam
dijumpai, tanda Hegar, tanda Piskacek, kontraksi Braxton Hick.
3)
Meraba bagian anak.
4)
Pemeriksaan biologis.
5)
Hyperpigmentasi kulit pada
muka, areola mammae dan papilla mammae dan perut.
b.
Tanda subyektif yang dirasakan
oleh penderita
1)
Adanya amenorroe.
2)
Mual dan muntah.
3)
Ibu merasakan pergerakan anak.
4)
Ngidam.
5)
Payudara tegang.
6)
Sering kencing karena rahim
yang membesar menekan pada kandung kencing.
7)
Konstipasi atau obstipasi.
2.1.3
Perubahan-perubahan pada Ibu
Hamil
1.
Perubahan uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang meningkat, pembesaran ini disebabkan oleh hipertrofi otot
polos uterus. Pembesaran ini mengikuti pertumbuhan janin.
2.
Cerviks
Konsistensi cerviks menjadi lunak (tanda Goddel)
dsebabkan meningkatnya kadar estrogen.
3.
Vagina dan vulva
Adanya hipervaskularisasi yang mengakibatkan vagina dan
vulva tampak kebiruan (Tanda Chadwick).
4.
Ovarium
Terdapat corpus luteum pada kehamilan muda, kemudian
mengecil setelah terbentuknya plasenta (16 minggu). Corpus luteum ini
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron
yang mengakibatkan ovulasi terhenti.
5.
Payudara
Payudara membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi
areola mammae dan glandula montsgomery tampak menonjol, pada kehamilan 12
minggu ke atas keluar cairan colostrums.
6.
Kulit
Beberapa bagian tubuh terjadi hiperpigmentasi yang
disebabkan hipertrofi dan peningkatan melonophore stimulating hormone.
7.
Volume darah
Volume darah meningkat 25%, leukosit meningkat ± 10.000
per mil.
(Sulaiman S, 1983. UNPAD. Bandung)
2.1.4
Perubahan dan Adaptasi
Psikologis pada Ibu Hamil
1.
Reaksi khusus pada trimester
III
a.
Emosional ibu mulai tinggi, ibu
mulai merasa cemas.
b.
Perhatian kehamilan ibu
terfokus pada persiapan persalinan.
c.
Kehidupan seksual atau
aktivitas seksual terjadi penurunan.
d.
Terjadi hubungan rutin dengan
bayi.
e.
Berat badan meningkat.
f.
Timbul rasa ketidaknyamanan.
Pada masa ini ibu mulai cemas dalam menyiapkan dan
menyambut kelahiran bayinya, sehingga ibu benar-benar membutuhkan dukungan dari
suami dan keluarga.
Hal-hal yang mungkin timbul :
a.
Reaksi cemas.
b.
Reaksi gelisah.
c.
Reaksi panik.
d.
Reaksi takut.
2.1.5
Masalah-masalah yang Sering
Dijumpai pada Trimester III Kehamilan
1.
Oedema dependen
Penyebab :
a.
Kenaikan sirkulasi sodium
dikarenakan pengaruh hormonal.
b.
Macetnya sirkulasi peredaran
darah pada tungkai bawah.
c.
Peningkatan penyerapan kapiler.
d.
Tekanan pada pembesaran uterus
pada vena perviks ketika duduk atau pada vena inferior ketika berbaring.
Cara mengatasi :
a.
Hindari posisi berbaring.
b.
Hindari posisi tegak dalam
waktu yang lama.
c.
Angkat kaki jika bisa (saat
duduk atau istirahat).
d.
Hindari kaos kaki atau pita
pengikat yang ketat pada kaki
2.
Frekuensi kemih meningkat
(nocturia)
Penyebab :
a.
Tekanan uterus di atas kandung
kemih.
b.
Ekskresi sodium yang meningkat
dengan kehilangan air yang bersamaan.
c.
Air dan sodium terperangkap di
dalam tungkai bawah selama siang hari, karena statis vena, pada malam hari
terdapat aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam
output air seni.
Cara mengatasi :
a.
Kosongkan kandung kemih jika
ada dorongan berkemih.
b.
Perbanyak minum pada siang
hari.
c.
Jangan kurangi minum di malam
hari untuk mengurangi nocturia kecuali bila mengganggu tidur dan menyebabkan
kelelahan.
d.
Beri penjelasan kepada ibu
mengenai sebab-sebanya.
3.
Garis-garis di perut
Penyebab :
Belum jelas namun bisa timbul akibat perubahan hormon
atau gabungan antara perubahan hormone dan penegangan kulit atau dikaitkan
dengan ekskresi corticosteroid.
Cara mengatasi :
a.
Gunakan emollient luar atau
anti prurutis menurut indikasinya.
b.
Gunakan pakaian yang menompang
payudara dan abdomen.
4.
Gatal-gatal
Penyebab :
Kemungkinan karena hipersensitifitas terhadap antigen
placenta.
Cara mengatasi :
a.
Gunakan kompres mandi siram air
sejuk.
5.
Hemorroids (wasir)
Penyebab :
a.
Konstipasi.
b.
Tekanan yang meningkat dari
uterus gravid terhadap vena hemorroidhal.
c.
Statis, gravitas, tekanan vena
yang meningkat dalam vena panggul, kongesti vena, pembesaran vena-vena
hemorrhoid.
Cara mengatasi :
a.
Hindari konstipasi dengan cara
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah.
b.
Memperbanyak minum (jus buah,
cairan hangat).
c.
Istirahat cukup dan melatih
senam.
6.
Keputihan
Penyebab :
a.
Hyperplasia mukosa vagina.
b.
Produksi lendir meningkat oleh
kelenjar endocerviks oleh karena meningkatnya tingkat estrogen.
Cara mengatasi :
a.
Tingkatkan kebersihan dengan
mandi setiap hari.
b.
Pakailah pakaian yang terbuat
dari katun lebih kuat daya serapnya.
c.
Hindari celana dalam dari
pantyhose yang terbuat dari nilon.
7.
Keringat bertambah
Penyebab :
a.
Kegiatan kelenjar apocrin
meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal.
b.
Kegiatan kelenjar occrine
meningkat karena kegiatan thyroid yang meningkat, berat badan dan kegiatan
metabolik yang meningkat.
Cara mengatasi :
a.
Memakai pakaian tipis dan
longgar.
b.
Banyak minum.
c.
Mandi secara teratur.
8.
Kram pada kaki
Penyebab :
a.
Ketidakseimbangan perbandingan
kalsium atau fosfor.
b.
Tingkat kalsium yang turun
serta dikolosis yang disebabkan oleh perubahan dalam sistem pernafasan.
c.
Tekanan uterus yang meningkat
terhadap syaraf.
d.
Keletihan sirkulasi yang buruk
ke bagian tungkai bawah (menuju jari kaki).
Cara mengatasi :
a.
Kurangi konsumsi susu.
b.
Berlatih dorsofleksi pada kaki
untuk merentangkan otot-otot yang kram.
c.
Panaskan otot kaki tersebut.
9.
Sesak nafas (hiperventilasi)
Penyebab :
a.
Tingkat progesteron yang baik,
bekerja pada pusat pernafasan secara langsung menurunkan tingkat CO2.
b.
Uterus membesar dan menekan
pada diafragma.
Cara mengetasi :
a.
Mengatur laju dan dalamnya
pernafasan lengan di atas kepala serta menarik nafas panjang.
b.
Mendorong postur tubuh yang
baik melakukan intercostals breating (bernafas antar rusuk).
10.
Nyeri ligamentum bundar
Penyebab :
a.
Hypertrophy dan peregangan
ligamentum selama kehamilan.
b.
Tekanan uterus yang benar atas
ligamentum.
Cara mengatasi :
a.
Tekuk lutut kea rah abdomen.
b.
Mandi dengan air hangat.
c.
Topang uterus dengan bantal
dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring.
11.
Pusing atau hilang kesadaran
Penyebab :
a.
Hipertensi postural yang
menghubungkan dengan perubahan hemodynamis.
b.
Genangan darah di pembuluh
darah tungkai yang mengurangi aliran balik vena dan mengurangi output kardia
serta tekanan darah dengan tegangan orsthostatis yang meningkat.
c.
Akibat hypoglycemia.
Cara mengatasi :
a.
Bangun secara perlahan dari
posisi istirahat.
b.
Hindari berdiri terlalu lama
dalam lingkungan yang panas dan sesak.
c.
Hindari berbaring pada posisi
supine (terlentang).
12.
Sakit punggung atas dan bawah
Penyebab :
a.
Kekejangan otot karena tekanan
terhadap akar syaraf.
b.
Ukuran payudara yang terus
besar.
c.
Tingkat hormone yang meningkat
yang membuat cartilage di dalam sendi besar menjadi lembek.
d.
Keletihan.
Cara mengatasi :
a.
Gunakan mekanisme tubuh yang
baik untuk mengangkat benda.
b.
Gunakan BH yang pas dan
menopang.
c.
Gunakan kasur yang keras untuk
tidur.
d.
Gunakan bantal untuk meluruskan
punggung waktu tidur.
13.
Sakit kepala
Penyebab :
a.
Kontraksi, ketegangan otot,
spasme otot, keletihan.
b.
Pengaruh hormone.
Cara mengatasi :
a.
Teknik relaksasi.
b.
Memasase leher dan otot bahu.
c.
Mandi air hangat.
(Jhnplego, Mnh, 2000)
2.2 Konsep Dasar Antenatal
Care (ANC)
2.2.1
Pengertian
Antenatal care berarti perawatan sebelum anak lahir.
Jadi perawatan yang terutama ditujukan terhadap anak dalam kehamilan dan dalam
kala I dan kala II dari persalinan (Rustam Mochtar, 1998 : 51).
ANC adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan rahim (Manuaba, 1998 :
129).
2.2.2
Tujuan Pemeriksaan dan
Pengawasan Ibu Hamil
1.
Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
janin selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan
anak yang sehat.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengenali dan menangani
penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b.
Mengenali dan mengobati
penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c.
Menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi.
d.
Memberikan nasehat tentang cara
hidup sehari-hari selama masa kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
2.2.3
Langkah-langkah Pemeriksaan
Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan sejak hamil
muda, jadi bila ada kelainan lekas dapat diketahui dan diobati.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
2.2.3.1
Anamnesa
1.
Tujuan
a.
Mengetahui keadaan penderita.
b.
Membantu menetapkan diagnosa.
c.
Dapat mengambil tindakan segera
bila diperlukan.
2.
Anamnesa dilakukan pada :
a.
Pemeriksaan pertama secara
lengkap.
b.
Pemeriksaan ulangan ditanyakan
yang perlu saja.
c.
Diadakan bila klien akan bersalin.
2.2.3.2
Macam anamnesa
1.
Anamnesa umum : nama klien dan
suami, usia klien, alamat, agama, pekerjaan.
2.
Anamnesa keluarga : penyakit
dari keluarga, kehamilan kembar.
3.
Anamnesa medis : penyakit yang
sedang diobati atau diderita oleh ibu, penyakit yang pernah diderita oleh ibu.
4.
Anamnesa kebidanan : berapa
kali ibu hamil atau sekarang anak nomor berapa (primi atau multi), pernah
abortus, keadaan menstruasi, riwayat kehamilan yang lalu, riwayat persalinan,
masa nifas, keluhan tentang kehamilan.
2.2.4
Timbang Berat Badan
Setiap pasien yang memeriksakan diri baik untuk
pemeriksaan baru atau pemeriksaan ulang diperiksa berat badannya. Tujuannya :
1.
Mengetahui kesehatan ibu.
2.
Mengetahui kemungkinan adanya
kelainan dalam kehamilan yang dapat diketahui dari kenaikan berat badan
penderita, terutama bila kenaikan berat badan lebih banyak dari biasanya.
2.2.5
Pemeriksaan Pandang (Inspeksi)
Pemeriksaan ini sepintas lalu dapat dilakukan pada ibu
hamil yang datang untuk pemeriksaan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
sistematis dari atas ke bawah (dari kepala sampai kaki).
2.2.6
Pemeriksaan Fisik
Merupakan pemeriksaan yang lengkap dari ibu hamil untuk
mengetahui keadaan atau kelainan dari ibu hamil tersebut, yang pada hakekatnya
membantu dalam penetapan diagnosa dan pemberian obat. Pemeriksaan fisik ini
dilakukan sebagai berikut :
1.
Pada ibu hamil yang baru
pertama kali datang periksa.
2.
Pada pemeriksaan ulang.
3.
Waktu persalinan.
Macam-macam pemeriksaan yang dilakukan :
1.
Pemeriksaan umum yang meliputi
pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, tinggi badan.
2.
Pemeriksaan heat to toe yaitu
pemeriksaan dari kepala sampai ujung kaki.
2.2.7
Pemeriksaan Raba (Palpasi)
Pemeriksaan ini selalu dilakukan setiap pemeriksaan
kehamilan dan pengawasan persalinan, dikatakan juga palpasi adalah pemeriksaan
yang khas dalam kehamilan, karena dapat mengetahui adanya janin dalam kandungan
dan letak janin dalam kandungan serta mengetahui tuanya kehamilan yang
merupakan tanda mutlak bahwa ibu sedang hamil.
1.
Tujuan pemeriksaan palpasi,
ialah :
a.
Untuk mengetahui bagian-bagian
dari janin.
b.
Mengetahui letak janin.
c.
Mengetahui presentasi.
d.
Mengetahui posisi janin
1)
Mengetahui masuknya persentasi
dari janin.
2)
Mengetahui lamanya atau tuanya
kehamilan.
3)
Mengetahui adanya
kelainan-kelainan.
2.
Menurut Leopold dibagi menjadi
4, yaitu :
a.
Leopold I
IA : Menentukan
tinggi fundus uteri.
IB : Menentukan
bagian apa yang terdapat dalam fundus uteri.
b.
Leopold II
IIA : Menentukan
situs anak membujur atau melintang.
IIB : Menentukan
letak punggung janin.
Bila ada kesulitan dengan caa
1)
Boedin
Tangan kiri diletakkan pada fundus uteri, mendorong ke
bawah (kearah pintu atas panggul) agar punggung lebih membungkuk dan mendekati
dinding rahim, tangan kanan meraba perbedaan kanan dan kiri.
2)
Ahlfeld
Pinggir telapak tangan kiri tegak di atas perut ditekan
kearah punggung ibu, kurang lebih pada pusat ibu agar janin terdorong ke
samping kesalah satu sisi sehingga punggung lebih jelas.
c.
Leopold III
Menentukan bagian apa dari janin yang terletak di bagian
bawah dalam rahim, bila ada kesulitan, dengan cara :
1)
Knebel
Satu tangan memfixis bagian bawah janin, tangan lain
menggerakkan bagian atas ke kanan dan ke kiri.
Bila
kepala : Keras, bulat, melenting.
Bila
bokong : Bulat,
lebar, lunak, tidak melenting.
d.
Leopold IV
Mengontrol Leopold III dan untuk mengetahui apakah
bagian bawah anak sudah masuk pintu atas panggul atau belum, apabila sudah
masuk, seberapa bagian yang masuk ke dalam pintu atas panggul.
2.2.8
Periksa Dengar (Auskultasi)
Dilakukan pada setiap ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya untuk menentukan janin hidup atau mati yaitu terdengarnya denyut
jantung janin dapat didengar jelas dibawah pusat ibu sebelah kiri atau kanan.
Denyut jantung janin, normal antara 120-160x/menit.
2.2.9
Pemeriksaan Panggul Luar
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui ukuran
panggul luar, sehingga dapat diketahui apakah panggul normal atau tidak, ukuran
panggul luar yang diukur antara lain :
1.
Distantia spinarum
Jarak antara spina illiaca anterior superior kiri dan
kanan (23-26 cm).
2.
Distantia cristarum
Jarak terjauh antara crista illiaca kiri dan kanan
(26-29 cm).
3.
Conjugata externa (Boudelaque)
Dari pinggir atas symphisis dan ujung processus spinosus
ruas tulang lumbal ke-5 yang didapatkan dari pertengahan antara spina illiaca
posterior superior kiri dan kanan ditambah 3 jari (18-20 cm).
4.
Distantia spina illiaca
posterior superior
Jarak antara spina ischiaddica posterior superior kiri
dan kanan (8-10 cm).
5.
Distantia tuberum
Jarak antara tuber ischiadicum kiri dan kanan (10,5-11
cm).
6.
Lingkar panggul
Tepi atas symphisis ke pertengahan antara spina illiaca
posterior superior dan trochanter mayor dari satu sisi ke sisi yang lain (80-90 cm).
2.2.10
Pemeriksaan Urine
Dilakukan pemeriksaan urine kepada ibu hamil yang datang
untuk periksa, klien baru dan ibu hamil yang akan bersalin untuk mengetahui
kadar protein dalam urine dengan cara pemeriksaan urine albumin dan untuk
mengetahui apakah ibu hamil tersebut menderita diabetes mellitus dengan cara
pemeriksaan urine reduksi.
2.2.11
Pemeriksaan Haemoglobulin (Hb)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ibu
hamil menderita anemia atau tidak. Kadar haemoglobulin untuk ibu hamil minimal
11 gr%.
1.
Anemia berat jika kadar
haemoglobin kurang dari 6 gr%.
2.
Anemia ringan atau sedang, jika
kadar haemoglobin kurang dari 11 gr%.
2.2.12
Diagnostik Kehamilan
Dibuat setelah selesai pemeriksaan dan merupakan
rangkuman dari pemeriksaan.
2.2.13
Nasehat Bagi Ibu Hamil
Bertujuan untuk mendapatkan kerjasama antara ibu hamil
dan bidan agar menghasilkan ibu dan anak yang sehat.
Pokok-pokok nasehat yang perlu diberikan adalah :
1.
Nasehat berdasarkan keluhan
klien pada waktu pemeriksaan.
2.
Nasehat berdasarkan hasil
pemeriksaan, missal klien mengalami anemi.
3.
Nasehat untuk waspada adanya
tanda-tanda bahaya kehamilan segera periksa. Tanda-tanda bahaya kehamilan,
antara lain :
a.
Pusing yang hebat.
b.
Penglihatan atau mata kabur.
c.
Bengkak seluruh tubuh, kaki dan
tangan.
d.
Tidak merasakan pergerakan
janin
e.
Nyeri ulut hati.
f.
Keluar darah dari jalan lahir.
4.
Nasehat tentang kebutuhan
nutrisi ibu hamil.
5.
Nasehat tentang istirahat dan
aktivitas.
6.
Hygiene kehamilan
Kebersihan ibu hamil yang perlu diperhatikan adalah
kebersihan badan, pakaian, terutama kebersihan jalan lahir.
7.
Jadwal pemeriksaan kehamilan
atau ANC
a.
Pemeriksaan pertama kali yang
ideal adalah sedini mungkin, yaitu ketika haidnya terlambat 1 bulan.
b.
Periksa ulang 1x sebulan sampai
kehamilan 7 bulan.
c.
Periksa ulang 2x sebulan sampai
kehamilan 9 bulan.
d.
Periksa ulang setiap minggu
setelah kehamilan 9 bulan.
e.
Periksa khusus bila ada keluhan.
(Rustam Mochtar, Jilid I : EGC)
2.3 Konsep Dasar Asuhan
Kebidanan
2.3.1
Definisi
1.
Asuhan kebidanan adalah
aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan atau permasalahan, khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan
anak.
2.
Manajemen kebidanan adalah
proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisir
pikiran serta tindakan berdasarkan teori yang ilmiah, penemuan-penemuan
ketrampilan dalam rangkaian untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien
(Varney, 1997).
2.3.2
Metode Asuhan Kebidanan
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada klien, Bidan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang disebut manajemen kebidanan.
Tahap-tahap manajemen kebidanan :
A.
Pengkajian Data
1.
Anamnesa
a.
Nama istri dan suami
Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk
mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama (Christina I, 1984).
b.
Umur
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia
aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-30 tahun (Sarwono, 1999).
Usia < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan usia yang
beresiko tinggi untuk kehamilan dan dengan jarak persalinan > 2 tahun
merupakan masa reproduksi yang sehat (Anonim).
c.
Alamat
1)
Untuk mengetahui dimana ibu
menetap.
2)
Menjaga kemungkinan bila ada
nama ibu yang sama.
3)
Untuk memudahkan menghubungi
keluarganya.
4)
Untuk dijadikan petunjuk saat
kunjungan rumah.
(Christina I, 1984)
d.
Paritas
Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman ditinjau
dari sudut kematian maternal (Sarwono, 1999).
e.
Pendidikan
Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi makin tinggi
sehingga perlu diberi penyuluhan (Anonim).
f.
Pekerjaan
Ditanyakan baik pada klien maupun suaminya. Hal ini
untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi agar nasehat kita sesuai
pekerjaan klien dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pekerjaan ibu pada
kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain (Christina
I, 1984).
g.
Perkawinan
Ditanyakan berapa kali dan berapa lama untuk menentukan
keadaan alat reproduksi dan psikologis klien terutama riwayat hamil di luar
nikah (Depkes RI, 1999).
h.
Agama
Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh di
dalam kehidupan, termasuk kesehatan dan
akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
i.
Keluhan utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan kehamilan
trimester III yaitu nyeri punggung, konstipasi, kram pada kaki, kepala pusing,
varices, perut kembung.
j.
Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga
terutama :
1)
Anggota keluarga yang mempunyai
penyakit tertentu terutama penyakit menular (TBC, hepatitis).
2)
Penyakit keluarga yang dapat
diturunkan (asthma, jantung).
3)
Keturunan hamil kembar
Informasi ini sangat penting untuk melihat kemungkinan
yang dapat terjadi pada ibu hamil dan mengupayakan pencegahannya dan
penanggulangannya (Anonim).
k.
Riwayat kesehatan
1)
Data kesehatan ibu hamil baik
masa sekarang maupun masa lalu. Hal ini penting diketahui untuk melihat
kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi
kehamilannya (Depkes RI, 1993).
2)
Ibu hamil dengan riwayat
hipertensi mempunyai pengaruh bagi kehamilan karena itu pengawasan antenatal
seperti biasa namun dengan memperhatikan pertumbuhan janin, istirahat dan
kenaikan berat badan yang berlebihan perlu dicegah.
3)
Anemia dalam kehamilan sering
terjadi karena kekurangan zat besi. Apabila kekurangan zat besi saat hamil
tidak dicegah dapat menyebabkan abortus, syok, partus lama, partus prespitatus,
perdarahan dan lain-lain.
4)
Ibu dengan riwayat DM mempunyai
pengaruh terhadap persalinan kemungkinan terjadi insersi uteri, distosia uteri,
karena anak besar (Sarwono, 2002).
l.
Riwayt kebidanan
1)
Haid
Informasi mengenai haid sangat penting untuk
memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan, memperkirakan tanggal
persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid
Terakhir (HPHT) dalam rumus Neagle tanggal ditambah 7 bulan ditambah 9 atau
dikurangi 3, tahun ditambah 1 (Anonim).
Selain HPHT ditanyakan pula menarche, pada umur pubertas
12-16 tahun.
Selama haid siklus teratur 28-35 hari dan lama 3-5 hari,
pengeluaran darah ± 50-70 cc. Hal ini ditanyakan untuk memperoleh gambaran
mengenai fungsi alat reproduksi (Sarwono, 1999 : 103-104).
2)
Riwayat kehamilan dahulu
Hal ini ditanyakan khusus untuk multigravida, apakah
pada kehamilan yang lalu ada penyakit seperti perdarahan, mual, muntah dan
lain-lain. Berapa kali periksa ANC dan pernah imunisasi TT, pemberian tablet
tambah darah minimal 90 tablet dan vitamin B complek serta yodium, penyuluhan
perawatan payudara selama hamil dan menyusui.
3)
Riwayat persalinan dahulu
Adanya penyulit pada persalinan terdahulu seperti
perdarahan, section caesarea, solution plasenta, hal ini ditanyakan untuk
persiapan persalinan ini.
m.
Riwayat kehamilan sekarang
Amenorrhoe berapa bulan, apakah pernah diperiksa
sebelumnya, berapa kali dan dimana, ada keluhan yang dirasakan seperti sering
kencing, mual, muntah, hipersaliva dan merasa ada gerak janin.
n.
Riwayat KB
Ditanyakan janin kontrasepsi, yang pernah digunakan,
lama pemakaian alat kontrasepsi, alasan pemakaian adakah keluhan memakai alat
kontrasepsi.
o.
Pola kebiasaan
1)
Nutrisi
Pada trimester I, nafsu makan menurun karena adanya mual
dan muntah pada ibu hamil.
Pada trimester II dan III, nafsu makan mulai meningkat
karena mual dan muntah mulai berkurang bahkan menghilang.
2)
Eliminasi
Pada kehamilan akan terjadi perubahan frekuensi kencing
karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin membesar. Gejala ini akan
menghilang pada trimester II dan akan kembali pada trimester III karena terjadi
penekanan pada kandung kemih (Rustam Mochtar, 1998 : 44)
3)
Istirahat
Selama kehamilan kebutuhan istirahat sangat penting
untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna perkembangan dan
pertumbuhan janin (Ida Bagus Manuaba, 1998 : 140). Waktu istirahat untuk ibu
hamil harus lebih lama dari keadaan biasa, untuk istirahat ± 10-11 jam.
Hendaknya pada siang hari juga dilakukan supaya tidak terlalu capek menunggu
waktu malam ± 1-2 jam. Jadi jumlah istirahat tidur untuk ibu hamil dalam satu
hari ± 10-13 jam (Christina S. Ibrahim, 1993 : 167).
4)
Personal hygiene
Ibu hamil selalu menggunakan pakaian yang bersih,
menjaga kebersihan tubuh, khususnya jalan lahir.
5)
Aktivitas
Anjurkan ibu hamil tidak terlalu capek, boleh melakukan
pekerjaan seperti biasa, namun jangan terlalu berat (Ida B. Manuaba, 1998 :
141).
6)
Seksualitas
Pada awal kehamilan hubungan seksual lebih baik
ditinggalkan atau dikurangi karena dapat terjadi abortus. Pada trimester III
hubungan seksual boleh dilakukan pada 2-3 minggu menjelang persalinan dan lebih
baik ditinggalkan karena dapat menimbulkan infeksi pada persalinan dan nifas
sedangkan pada trimester II boleh dilakukan asalkan tidak ada keluhan.
2.
Data Obyektif
a.
Pemeriksaan umum
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda
vital
Tekanan
darah : Kenaikan tidak boleh > 30 sistolik atau tidak boleh > 140
sistolik dan kenaikan tidak boleh > 15 diastolik atau tidak boleh < 90
diastolik.
Nadi : Normal
60-90x/menit
Suhu : Normal 360C-370C
Pernafasan
: Normal 16-20x/menit
Tinggi badan
: < 145 cm kemungkinan adanya panggul sempit.
Berat
badan : Kenaikan berat badan pada trimester ketiga
yaitu ½ - 1 kg setiap bulan.
Lingkar
lengan atas : Normal
23,5 cm, apabila kurang berarti status gizi ibu buruk.
b.
Pemeriksaan fisik
Kepala : Dasar
kepala bersih atau kotor, apakah ada lesi, warna rambut, ujung rambut
pecah-peceh atau tidak.
Muka : Adanya
chloasma gravidarum, pucat atau tidak.
Mata : Simetris, penglihatan jelas, sklera mata tidak ikterus, conjungtiva
tidak pucat, bintik bitot ada atau tidak.
Hidung : Simetris,
ada polip atau tidak, sinusitis atau tidak, kebersihan, tidak mengeluarkan
darah atau cairan.
Mulut : Bibir
kering atau tidak, bibir tampak pucat atau tidak, adakah tanda rhagaden, adakah
stomatitis.
Gigi : Tidak ada caries, lengkap apa tidak, apakah ada epulis.
Lidah : Warna
pucat apa tidak, kebersihan cukup.
Telinga : Simetris,
bersih apa tidak, apakah ada serumen.
Leher : Bila
ada pembesaran kelenjar thyroid kemungkinan ibu kekurangan yodium, bila ibu berpenyakit
jantung akan tampak pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris,
bentuk dada normal.
Buah dada : Membesar,
putting susu menonjol atau tenggelam, kolostrum keluar atau belum, areola
mammae ada hiperpigmentasi atau tidak, dan apakah ada pembesaran kelenjar
montsgomery.
Abdomen : Pembesaran
sesuai usia kehamilan atau tidak, adakah linea nigra atau linea alba, tampak
pergerakan janin atau tidak, bentuk pembesaran perut melintang atau memanjang
atau simetris, adakah bekas operasi atau tidak.
Ekstremiatas
atas : Simetris, jari-jari tidak sindactily, tidak ada polidactily, pada ketiak
tidak ada tanda accesoriasis, adakah pembesaran kelenjar limfe.
Pelipatan
paha : Kebersihan,
apakah ada tanda hernia inguinalis, apakah ada pembesaran kelenjar limfe.
Ekstremitas
bawah : Simetris, tidak ada oedema, jari-jari tidak ada sindactily, tidak ada
polidactily, telapak kaki cekung atau tidak, apakah ada varices.
Punggung : Simetris,
apakah lordosis, scoliosis.
Anus : Apakah
ada haemorroid, apakah ada varices, bagaimana kebersihannya.
Vulva : Labia
mayor oedema apa tidak, apakah ada varices, apakah ada condiloma accuminata,
dan condilomatalata, apakah ada tanda Chadwick, apakah ada bartholinitis,
apakah ada bekas jahitan pada perineum.
c.
Palpasi
Pemeriksaan perut dilakukan dengan posisi pasien
berbaring terlentang. Pemeriksaan berada disebelah kana pasien. Pemeriksaan
yang dilakukan yaitu Leopold.
Leopold IA : Menentukan TFU dan tuanya kehamilan
- Akhir bulan III (12 minggu) fundus uteri 1-2 jari diatas symphisis
- Akhir bulan IV (16 minggu) pertengahan antara symphisis – pusat.
- Akhir bulan V (20 minggu) 3 jari dibawah pusat
- Akhir bulan VI (24 minggu) setinggi pusat
- Akhir bulan VII (28 minggu) 3 jari diatas pusat
- Akhir bulan VIII (32 minggu) pertengahan processus xyphoideus –
pusat.
- Akhir bulan IX (36 minggu) sampai arcus costarum atau 3 jari dibawah
processus xyphoideus.
- Akhir bulan X (40 minggu) pertengahan antara processus xyphoideus –
pusat.
Leopold
IIA : Menentukan
bagian apa dari janin yang terdapat pada fundus, pada kehamilan fisiologis
teraba lunak, lebar dan tidak ada letingan.
Leopold
IIA : Menentukan
batas samping rahim kanan dan kiri sekaligus situs anak, pada kehamilan
fisiologis situs anak membujur.
Leopold
IIB : Pada
letak membujur , menentukan punggung anak, pada kehamilan fisiologis bagian
abdomen kanan dan kiri ibu teraba lebar, memanjang seperti papan dan ada
tahanan.
Leopold
III : Untuk
menentukan bagian dari anak yang terdapat di bagian bawah dalam rahim
Pada kehamilan
fisiologis teraba bulat, keras dan melenting.
Leopold
IV : Selain
untuk mengontrol Leopold III, juga untuk menentukan apakah bagian bawah anak
sudah masuk pintu atas panggul atau belum.
Kedua tangan convergent,
kepala belum masuk PAP.
Kedua tangan divergent,
kepala sudah masuk PAP.
d.
Auskultasi
DJJ terdengar jelas, teratur dengan frekuensi
120-160x/menit, interval teratur (Rustam Mochtar, 1998).
e.
Pengukuran panggul luar
Distantia spinarum : Normal 23-26
cm
Distantia cristarum : Normal 26-29
cm
Conjugate eksterna
(Boudelaque) : Normal 18-20 cm
Distantia spina illiaca posterior superior : Normal 8-10 cm
Distantia tuberum : Normal 10 ½
-11 cm
Lingkar panggul : Normal 80-90
cm
f.
Pemeriksaan laboratorium
1)
Hendaknya ibu hamil diperiksa
air kencing dan darahnya, sekurang-kurangnya 2x selama kehamilan dan sekali
pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan.
2)
Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan ini untuk menentukan kadar Hb dan derajat
anemis, Hb normal ibu hamil adalah 11 gr%.
3)
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine albumin untuk mengetahui adanya
protein dalam urine, pemeriksaan urine reduksi untuk mengetahui apakah
menderita diabetes millitus.
B.
Identifikasi Masalah atau
Diagnosa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang telah
dikumpulkan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
1.
Diaganosa
G……P…… usia kehamilan….. minggu, janin tunggal, hidup
letak kepala, punggung ki/ka, intrauterine, keadaan janin baik, keadaan jalan
lahir baik, keadaan umum ibu baik.
Data dasar :
a.
Ibu mengatakan hamil ….bulan
anak ke…….
b.
Hari pertama haid terakhir
c.
Ibu merasakan pergerakan
anaknya sejak hami…..bulan sampai sekarang.
Data obyektif :
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90
mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 367 0C
Pernafasan : 20x/menit
Pemeriksaan fisik
Inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dalam batas
normal.
2.
Masalah
Masalah yang muncul pada ibu hamil trimester III adalah
:
a.
Nyeri punggung karena usia
kehamilan semakin tua, uterus semakin membesar.
b.
Konstipasi sehubungan dengan
tekanan uterus yang membesar pada usus.
c.
Kram pada kaki sehubungan
dengan ketidakseimbangan kalsium dan fosfor.
Data dasar :
-
Data subyektif
a.
Ibu mengatakan merasakan nyeri
punggung sejak…. hari yang lalu.
b.
Ibu mengatakan sulit buang air
besar sejak…. hari
c.
Ibu mengatakan kaki….sering
timbul kram sejak… hari.
-
Data obyektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90
mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 367 0C
Pernafasan : 20x/menit
-
Pemeriksaan fisik
a.
Pada punggung tampak lordosis.
b.
Pada anus tidak terdapat
haemorroid.
c.
Pada kaki ka/ki keduanya
terlihat kaku.
C.
Antisipasi Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial
atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap-siap mencegah
diagnosa atau masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi pada trimester
III.
D.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Mengidentifikasi perlu tindakan segera oleh bidan,
dokter dan dikonsulkan serta ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan
yang lain sesuai kondisi klien.
E.
Intervensi
1.
Diagnosa
G……P……. usia kehamilan ….. minggu, janin tunggal, hidup,
letak kepala, punggung ki/ka, intrauterine, keadaan janin….. keadaan jalan
lahir…… keadaan umum ibu
2.
Masalah
a.
Nyeri punggung sehubungan
dengan uterus semakin membesar sehingga punggung lordosis.
b.
Konstipasi sehubungan dengan
tekanan anus yang membesar atas anus.
c.
Kram pada kaki sehubungan
dengan ketidakseimbangan kalsium dan fosfor.
3.
Intervensi
a.
Lakukan pendekatan therapeutik
kepada klien
R/ Klien mengerti dan memahami penjelasan dari
petugas dan tercipta kerjasama dan kepercayaan.
b.
Lakukan pemeriksaan kehamilan
lengkap
R/ Mengetahui adanya komplikasi atau penyulit
yang mungkin akan terjadi.
c.
Beritahu klien tentang hasil
pemeriksaan
R/ Mengetahui keadaan ibu dan bayinya.
d.
Beri nasehat atau konseling
pada klien tentang nutrisi, istirahat, body mekanik, perawatan payudara dan
pemberian therapy dan vitamin
R/ Klien mengerti tentang penjelasan yang
diberikan petugas dan mau melaksanakan anjuran-anjuran petugas tentang
kebutuhan nutrisi, istirahat, body mekanik, perawatan payudara dan minum
vitamin yang didapatkan dari petugas.
e.
Beri penjelasan tentang
tanda-tanda bahaya pada kehamilan
R/ Menambah pengetahuan ibu sehingga dapat
memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
f.
Beri motivasi dan anjurkan untuk
kontrol kehamilan secara teratur
R/ Mengurangi dan mencegah adanya
komplikasi-komplikasi yang menyertai dalam kehamilan secara dini.
F.
Implementasi
Melaksanakan semua intervensi yang telah disusun pada
langkah kelima.
G.
Evaluasi
S : Ibu
mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas
O : Ibu
dapat mengulang kembali penjelasan dan informasi yang diberikan oleh petugas
A : GIIP00010 hamil
36 minggu, janin tunggal, hidup.
P : - Kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu ada keluhan
- Vitamin
diminum secara rutin dan sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh petugas
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
ANTE NATAL CARE FISIOLOGIS TRIMESTER III
PADA Ny.”R” DENGAN GIIP00010
USIA KEHAMILAN 38 MINGGU
DI BPS Ny. OLLY ISKANDAR
SURABAYA
3.1 Pengkajian
Tanggal 27-01-2008 Jam
: 18.00 WIB
3.1.1
Data Subyektif
1.
Identitas
Nama ibu : Ny.”R”
Umur : 22 tahun
Alamat : Jl. P Surabaya
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : Lulus
SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : -
Status perkawinan : Menikah
1x selama 2 tahun
Nama suami : Tn.”S”
Umur : 23 tahun
Alamat : Jl. P Surabaya
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : Lulus
SMA
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Rp.
800.000,- per bulan
2.
Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3.
Riwayat kehamilan sekarang
Amenorrhoe : 9
bulan
HPHT : 20-05-2007
HPL : 27-02-2008
Keluhan
trimester I : Ibu mengatakan nafsu makan menurun, merasa pusing, mual dan muntah.
Keluhan
trimester II : Ibu mengatakan nafsu makan baik, tidak merasa mual, muntah.
Keluhan
trimester III : Ibu mengatakan makan menurun, kadang mual dan pusing.
4.
Riwayat kebidanan
Riwayat haid
Menarche : Usia
12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Jumlah : Ganti kotek ±
2-3x pada hari hari 1-3
Ganti kotek 2x hari 4-7
Warna : Merah
Dismenorrhoe : Ada pada awal haid hari
1-2
Flour albus : Ada
Warna : Putih jernih
Jumlah : Sedikit
Bau : Tidak
Gatal : Tidak
5.
Riwayat penyakit ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakt jantung,
diabetes millitus, asthma, hipertensi, hepatitis, TBC.
6.
Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa dari pihak keluarga tidak pernah
menderita penyakit jantung, diabetes millitus, asthma, hipertensi, hepatitis,
TBC.
7.
Riwayat kehamilan dan
persalinan yang lalu
No
|
Tanggal lahir umur
|
Usia kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Tempat persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
||||
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB
|
Jenis kelamin
|
Keadaan
|
Keadaan
|
Laktasi
|
||||||
1
|
Abortus
|
3
bln
|
Curettage
|
RS Siti
Khodijah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Hamil
ini
|
8.
Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah ikut KB.
9.
Riwayat sosial budaya
a.
Ibu mengatakan ia tinggal
bersama suami, dan keluarganya.
b.
Hubungan ibu dengan suami baik,
terbukti pada setiap ibu hamil diantara suami.
c.
Hubungan ibu dengan keluarga
baik, terbukti, bila suami kerja keluarganya yang mengantar ibu untuk kontrol
kehamilan.
d.
Pengambil keputusan dalam
keluarga ialah suami.
e.
Ibu mengatakan dalam makan
tidak ada pantangan.
10.
Riwayat psikologis ibu
a.
Ibu mengatakan merasa tidak
nyaman dengan kehamilannya karena cemas dan khawatir.
b.
Ibu mengatakan kehamilannya ini
direncanakan sehingga ibu merasa senang.
11.
Riwayat spiritual
Ibu mengatakan menganut agama Islam dan menjalankan
sholat 5 waktu.
12.
Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Nutrisi
|
-
Makan 3x sehari, porsi sedang
dengan menu nasi sayur, dan lauk pauk
-
Tidak mempunyai alergi
terhadap makanan dan tidak ada pantangan makan
-
Minum 8-10 gelas/hari
|
Trimester I :
-
Nafsu makan menurun, makan ±
2-3x sehari dengan menu nasi, lauk pauk, sayuran, porsi sedikit
-
Minum air putih 8-10 gelas
per hari
Trimester II :
-
Nafsu makan baik, makan ± 3x
sehari dengan menu nasi, lauk pauk, sayuran, porsi cukup
-
Minum air putih 8-10 gelas
per hari
Trimester III :
-
Nafsu makan menurun makan ±
2x sehari dengan menu nasi, lauk, sayur, porsi sedikit
-
Minum air putih 8-10 gelas
per hari
|
Eliminasi
|
-
BAK : 3x sehari, warna
jernih, jumlah sedang, dan bau khas
-
BAB : 1x sehari, dengan konsistensi
lembek, warna kuning, dan bau khas
|
Trimester I :
-
BAK 4-5x sehari, warna
jernih, jumlah banyak dan baunya khas
-
BAB 1x sehari dengan
konsistensi lembek, warna kuning, bau khas
Trimester II :
-
BAK ± 3-4x sehari, BAB 1x
sehari
Trimester III :
-
BAK ± 5-6 kali sehari warna
jernih, jumlah banyak dan bau khas
-
BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi keras, warna kuning, bau khas jumlah sedikit
|
Pola Kebiasaan
|
Sebelum hamil
|
Selama hamil
|
Istirahat dan
tidur
|
-
Tidur siang ± 1 jam (pukul
13.00-14.00 WIB)
-
Tidur malam ± 7 jam (pukul
22.00-05.00 WIB)
|
Trimester I :
-
Tidur siang ± 1,5 jam (dari
pukul 12.30-14.00 WIB)
-
Tidur malam ± 7 jam
(22.00-05.00 WIB)
Trimester II
dan III
-
Tidur siang ± 1,5 jam (dari
pukul 12.30-14.00 WIB)
-
Tidur malam ± 8 jam sering
terbangun (21.00-05.00 WIB)
|
Seksualitas
|
-
Melakukan hubungan seksual ±
2-3 kali seminggu
|
Trimester I :
-
Melakukan hubungan seksual
1-2 kali seminggu
Trimester II
dan III
-
Setelah usia kehamilan 5
bulan, tidak pernah melakukan hubungan seksual
|
Personal hygiene
|
-
Mandi setiap hari 2x sehari
dengan sabun, ganti pakaian dalam dan luar setiap kali selesai mandi atau
setiap terasa basah, gosok gigi ± 2-3x sehari, cuci rambut ± 3x seminggu,
cebok sehabis BAB atau BAK, cuci tangan dengan sabun
|
Trimester I, II
dan III
-
Mandi ± 2-3x sehari dengan
sabun, ganti pakaian dalam dan luar sehabis mandi atau setiap kali basah,
gosok gigi ± 2-3x sehari, cuci rambut ± 3x seminggu, cebok setiap kali
selesai BAB atau BAK, cuci tangan dengan sabun
|
Aktivitas
|
-
Ibu melakukan pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga seperti menyapu, memasak, mencuci, menyetrika baju
|
Trimester I, II
dan III
-
Melakukan pekerjaan sebagai
ibu rumah tangga sepert menyapu, memasak, mencuci, menyetrika baju dibantu oleh orang tua (ibu
kandung)
|
3.1.2
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/90
mmHg
Nadi : 98x/menit
Suhu : 367 0C
BB : 56,1 kg
TB : 152 cm
Pernafasan : 20x/menit
Lila : 24 cm
2.
Pemeriksaan umum
Inspeksi
Kepala : Rambut hitam lurus, kulit kepala bersih, tidak ada luka atau lesi,
tidak ada benjolan.
Muka : Tidak pucat, tidak odema, tidak ada chloasma gravidarum.
Mata : Simetris, sklera mata tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis,
penglihatan baik.
Hidung : Simetris, tidak ada cairan, tidak ada polip, bersih, tidak ada sadle
nose.
Telinga : Simetris, tidak keluar cairan, bersih, tidak ada serumen.
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada tanda rhagaden, tidak ada stomatitis,
tidak ada karies gigi, lidah bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
Ekstremitas
atas : Simetris, kuku bersih, jari-jari lengkap, pergerakan baik.
Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada accesoriasis mammae,
bersih.
Dada : Payudara simetris, tegang, putting susu menonjol, hiperpigmentasi
areola mammae primer dan sekunder, terdapat striae lividae, pembesaran kelenjar
montsgomery, colostrum sudah keluar.
Perut : Membesar, pusat menonjol, tidak ada striae lividae dan striae
albicans, terdapat linea nigra dan linea alba, tidak ada bekas operasi.
Pelipatan
paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada hernia inguinalis,
bersih.
Ekstremitas
bawah : Simetris,
tibia baik, pretibia tidak oedema, jari-jari lengkap, kuku bersih, telapak kaki
cekung.
Punggung : Lordosis,
tidak ada benjolan.
Vulva : Tidak oedema, ada tanda Chadwick, tidak ada varices, tidak ada flour
albus, tidak ada condiloma accuminata, tidak ada condilomatalata, tidak ada
bartholinitis, tidak mengeluarkan cairan pervaginam.
Palpasi
Leopold IA : Tinggi
fundus uteri 4 jari bawah proccesus xyphoideus, usia kehamilan 38 minggu.
Leopold IB
: Pada
fundus uteri teraba bulat dan lebar, lunak, tidak melenting.
Leopold
IIA : Situs
janin membujur.
Leopold
IIB : Teraba
lebar, memanjang seperti papan, keras, ada tahanan di sebelah kanan ibu.
Leopold
III : Pada
bagian dalam bawah rahim teraba bulat, keras melenting.
Leopold IV : Bagian
bawah dari janin sudah masuk pintu atas panggul U.
Auskultasi
DJJ positif baik (11-12-11) frekuensinya 136x/menit.
Perkusi
Reflek patella baik Å/Å.
Ukuran panggul luar
Distantia spinarum : 23 cm
Distantia cristarum : 27 cm
Konjugata externa (boudelaque)
: 22 cm
Distantia spina illiaca posterior
superior : 8 cm
Distantia tuberum : 10,5 cm
Lingkar panggul : 88 cm
Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin : 10
gr%
Urine albumin : Negatif
Urine reduksi : Negatif
Therapie
Ovabion 1 x 1
Kesimpulan
Ibu benar-benar
hamil, seorang multigravida, kehamilan intrauterine, usia kehamilan 38 minggu,
janin tunggal, hidup, DJJ positif (11-12-11) frekuensi 136x/menit, letak kepala
U, punggung kanan, keadaan jalan lahir baik, keadaan umum baik, Hb : 10 gr%
(anemia ringan).
3.2 Identifikasi Diagnosa atau
Masalah
Tanggal
|
Diagnosa Masalah
|
Data Dasar
|
27-01-2008
|
GIIP00010
usia kehamilan 38 minggu, tunggal, hidup, intra uterine, letak kepala
|
DS :
-
Ibu mengatakan hamil yang
kedua dengan usia kehamilan 9 bulan
-
Ibu sudah merasakan
pergerakan bayi sejak usia kehamilan 4 bulan
-
Ibu mengatakan merasa
kenceng-kenceng punggung terasa lelah tidak sesak
-
Hari pertama haid terakhir
20-05-2007
-
HPP : 27-02-2008
DO :
-
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Nadi : 98x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 367 0C
Berat badan : 56,1 kg
Tinggi badan : 152 cm
Lingkar lengan : 24 cm
-
Tinggi fundus uteri
4 jari dibawah processus xyphoideus usia kehamilan 38 minggu, letak kepala
U, punggung kanan, janin tunggal,
hidup
-
DJJ Å baik (11-12-11) frekuensi 136x/menit
-
Hb 10 gr%
|
3.3 Antisipasi Masalah
Potensial
Potensial terjadi anemia sedang sampai berat.
3.4 Identifikasi Tindakan
Segera
1.
Pemberian zat penambah darah Fe
1 x 1.
2.
Asupan makanan bergizi dan yang
banyak mengandung zat besi atau zat penambah darah.
3.
Istirahat yang cukup dan
mengurangi aktivitas yang berat.
4.
Periksa Hb 1 minggu lagi.
|
|
||||
|
|
BAB 4
PEMBAHASAN
Antenatal care (pemeriksaan kehamilan) adalah perawatan
yang diberikan pada ibu hamil selama masa kehamilannya karena keadaan ibu
banyak mempengaruhi kelangsungan kehamilan dan pertumbuhan janin dalam
kandungan (Sarwono, 1998 : 154).
Asuhan Kebidanan yang telah dilakukan pada Ny.”R” dengan
GIIP00010 kehamilan 38 minggu berdasarkan pada 7 langkah Varney yang
meliputi :
1.
Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk
mendapatkan data subyektif yang berkaitan dengan kehamilan pada trimester III,
yang dilakukan melalui tanya jawab pada pasien dan untuk kelengkapan data
obyektif diperoleh melalui hasil pemeriksaan di status ibu. Pada Asuhan
Kebidanan ini, pengkajian dilakukan dengan baik melalui wawancara dan melalui
hasil data pada status ibu. Dalam pengkajian ini tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek.
2.
Identifikasi Diagnosa atau
Masalah
Setelah melalui pengkajian
selengkap mungkin, akan ditetapkan suatu diagnosa masalah. Pada Asuhan
Kebidanan ini diperoleh suatu diagnosa GIIP00010 hamil 38 minggu,
tunggal, hidup, intrauterine, keadaan jalan lahir baik, keadaan umum baik.
Diagnosa pada Asuhan Kebidanan ini sesuai dengan teori yang ada.
3.
Antisipasi Masalah Potensial
Dalam kasus ini terdapat resiko
yang mungkin terjadi yaitu anemi sedang atau berat.
4.
Identifikasi Kebutuhan Segera
Kebutuhan segera disiapkan untuk
pelaksanaan penanganan pada ibu dengan berbagai masalah potensial. Dalam kasus
ini terjadi masalah potensial sehingga diberikan kebutuhan segera. Hal ini
sesuai dengan teori yang ada.
5.
Intervensi
Intervensi disusun setelah ditetapkan diagnosa masalah
sesuai dengan keadaan pasien.
Pada kasus ini intervensi yang akan dilakukan yaitu :
a.
Pendekatan therapeutik.
b.
Pemeriksaan secara lengkap pada
ibu.
c.
Beri penjelasan tentang hasil
pemeriksaan.
d.
Beri nasehat atau konseling kepada
ibu
1)
Anjurkan untuk makan-makanan
yang bergizi.
2)
Anjurkan untuk banyak istirahat
dan mengurangi aktivitas yang benar.
3)
Anjurkan pada ibu untuk menjaga
body mekanik.
4)
Anjurkan untuk melakukan
perawatan payudara.
5)
Beri therapie tablet penambah
darah dan vitamin.
e.
Berikan penjelasan tentang
tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
f.
Berikan motivasi dan anjurkan
untuk kontrol kehamilan secara teratur.
g.
Lakukan pemeriksaan Hb kembali.
6.
Implementasi
Setelah disusun rencana tindakan atau intervensi, maka
mulailah dilakukan penanganan pada pasien sesuai intervensi yang telah disusun
:
a.
Melakukan pendekatan
therapeutik.
b.
Melakukan pemeriksaan secara
lengkap pada ibu.
c.
Memberikan penjelasan tentang
hasil pemeriksaan.
d.
Memberikan nasehat atau
konseling kepada ibu
1)
Menganjurkan untuk
makan-makanan yang bergizi.
2)
Menganjurkan untuk banyak
istirahat dan mengurangi aktivitas yang berat.
3)
Menganjurkan pada ibu untuk
menjaga body mekanik.
4)
Menganjurkan untuk melakukan
perawatan payudara.
5)
Memberikan terapi tablet
penambah darah dan vitamin.
e.
Memberikan penjelasan tentang
tanda-tanda bahaya pada kehamilan.
f.
Memberikan motivasi dan
menganjurkan untuk kontrol kehamilan secara teratur.
g.
Melakukan pemeriksaan Hb
kembali.
7.
Evaluasi
Tahap berakhir dari seluruh tindakan yang dilakukan adalah
evaluasi, untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari implementasi
berdasarkan intervensi yang ada. Evaluasi yang diperoleh setelah ± 30 menit
dilakukan Asuhan Kebidanan :
a.
Ibu mengetahui dan mengerti
keadaan kehamilannya.
b.
Keadaan pasien baik, tanda-tanda
vital dalam batas normal, pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal, keadaan
janin baik.
c.
Ibu dapat menjelaskan kembali
apa yang telah dijelaskan.
BAB 5
PENUTUP
Simpulan
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan
pada Ny.”R” yang dimulai dari pengkajian ditemukan diagnosa kebidanan yaitu
GIIP00010 usia kehamilan 38 minggu, tunggal, hidup, letak kepala.
Tindakan yang sudah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1.
Menganjurkan makan-makanan yang
mengandung protein, karbohidrat, dan zat besi.
2.
Menyarankan ibu untuk istirahat
yang cukup.
3.
Memotivasi ibu untuk menjaga
kebersihan diri terutama jalan lahir.
4.
Menganjurkan ibu untuk
melakukan senam hamil.
5.
Mengajarkan ibu tentang
perawatan payudara.
6.
Menganjurkan ibu untuk kontrol
kehamilannya secara rutin.
Dalam melakuakn Asuhan
Kebidanan ada faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu :
Faktor Penunjang
1.
Adanya kerjasama yang baik
antara ibu dan petugas kesehatan.
2.
Fasilitas dan sarana prasarana
yang memadai.
3.
Pemberian Asuhan Kebidanan oleh
petugas sesuai dengan standarisasi pelayanan kehamilan.
Faktor Penghambat
Keterbatasan waktu petugas dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
Pada evaluasi didapatkan ibu mengerti tentang
penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Saran
Untuk Klien
1.
Diharapkan klien dapat
bekerjasama dengan petugas kesehatan tentang kehamilannya.
2.
Diharapkan klien memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada petugas kesehatan dalam Asuhan Kebidanan yang
diberikan.
3.
Diharapkan klien memanfaatkan
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang ada dengan seoptimal mungkin.
Untuk Petugas
1.
Hendaknya mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan terutama kehamilan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh
ibu hamil.
2.
Dapat memberikan informasi dan
penjelasan yang tepat dan jelas.
3.
Hendaknya selalu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam Asuhan Kebidanan pada ibu hamil.
|
Anonymous. 1993. Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil dalam Konteks Keluarga. Jakarta
: Depkes RI.
Ibrahim, Christina. 1996. Asuhan Kebidanan Jilid I. Jakarta
: Bharata.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta
: EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Sastrawinatan, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung
: UNPAD.
ConversionConversion EmoticonEmoticon