BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Ante Natal
Care
Ante natal care adalah pengawasan
sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim. Pre natal care adalah pengawasan intensif sebelum kelahiran
(Manuaba, IBG. 1998).
2.2.
Tujuan Asuhan Ante Natal
Care
-
Memantau kemajuan kehamilan,
memantau kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
-
Mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial
-
Deteksi dini adanya
ketidaknormalan
-
Mempersiapkan persalinan cukup
bulan dan selamat baik ibu maupun bayinya
-
Agar masa nifas normal ® ASI eksklusif
-
Mempersiapkan ibu dan keluarga
setelah bayi lahir
(PPKC. 2002)
2.3.
Pemeriksaan Kebidanan
2.3.1.
Jadwal Pemeriksaan Kebidanan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan :
·
Satu kali pada triwulan pertama
·
Satu kali pada triwulan kedua
·
Dua kali pada triwulan ketiga
(Prawirohardjo, Sarwono. 2002)
2.3.2.
Anamnese
1)
Nama, umur, pekerjaan, nama
suami, agama dan alamat maksud dari pertanyaan ini untuk identifikasi
(mengenai) penderita dan menentukan status sosial ekonominya yang harus kita
ketahui misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa yang akan
diberikan.
2)
Keluhan utama
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan atau
ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
3)
Tentang
-
Amenorrhoe
-
Menarche
-
Haid teratur atau tidak dan
siklus
-
Lamanya haid
-
Banyaknya darah
-
Sifat darah : cair, beku,
warnanya, bau
-
Haid nyeri atau tidak
-
Haid yang terakhir
4)
Tentang perkawinan
-
Kawin atau tidak
-
Berapa kali kawin
-
Berapa lama kawin
5)
Kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
-
Kehamilan
Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat
(toxemia gravidarum)
-
Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan,
ditolong oleh siapa (dokter atau bidan)
-
Nifas
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi
-
Anak
Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur
berapa dan sebabnya meninggal, BB waktu lahir
6)
Kehamilan sekarang
Bila mulai merasakan pergerakan anak, kalau kehamilan
masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan. Kalau kehamilan sudah
tua adakah bengkak kaki atau muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan
lain-lain. Keluhan ini harus diingat dalam memberi pengobatan.
7)
Anamnese keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga anak kembar
atau penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
8)
Kesehatan badan
Pernahkah sakit keras atau dioperasi bagaimana nafsu
makan, mictie dan defekasie.
2.3.3.
Pemeriksaan Umum
1)
Bagaimana keadaaan umum
penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
2)
Adakah anemia, cyanosis, icterus
atau dyspnea
3)
Keadaan jantung dan paru-paru
4)
Adakah oedema
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxemia
gravidarum atau tekanan rahim yang membesar pada vena-vena dalam panggul yang
mengalirkan darah ke kaki, tetapi juga oleh hypovitaminosis B1, hypoproteinema
dan penyakit jantung.
5)
Refleks
Terutama refleks lutut, refleks lutut negatif terutama
pada hypovitaminose B1 dan penyakit urat saraf.
6)
Tekanan darah
Tekanan darah pada orang hamil tidak boleh mencapai 140
systole atau 90 diastole juga perubahan 30 diastole dan 15 systole di atas
tensi sebelum hamil menandakan toxemia gravidarum.
7)
Berat badan
Walaupun prognosa kehamilan dan persalinan bagi orang
gemuk kurang baik dibandingkan dengan orang yang beratnya normal dalam
menimbang seseorang bukan beratnya saja yang penting tapi lebih penting lagi
perubahan berat setiap kali ibu-ibu memeriksakan diri, berat badan dalam
triwulan ke II tidak boleh tambah dari 1 kg seminggu atau 2 kg sebulan.
Penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut diatas disebabkan oleh
penimbunan (retensi) dan disebut preoedema.
8)
Pemeriksaan laboratorium
-
Air kencing
Terutama diperiksa atas glukosa, zat putih telur dans
edimen. Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala
penyakit diabetes kecuali kalau kita dapat membuktikan bahwa hal-hal lain yang
menyebabkannya.
-
Darah
Dari darah pula ditentukan Hb, sekali 3 bulan karena
pada orang hamil sering timbul anemia karena defidiensi Hb.
-
Faeces
Faeces diperiksa atas telur-telur cacing.
(Sastrawinata,S. 1983)
2.3.4.
Pemeriksaan Lokal
1)
Inspeksi
-
Muka
Adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat/
merah, adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah, gigi.
-
Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung) apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar lymfe membengkak.
-
Dada
Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelangang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
-
Perut
Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites
misalnya) keadaan perut, pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak atau
kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas luka.
-
Vulva
Keadaan perineum, carilah varices, tanda chadwick,
condilomatalata, condilo accuminata, bartholinitis, oedema, jaringan parut.
-
Anggota bawah
Adakah varices, oedema, luka, cicatrix pada pelipatan
paha.
2)
Palpasi
Untuk menentukan :
1)
Besarnya rahim dan dengan ini
menentukan tuanya kehamilan
2)
Menentukan letak anak dalam
rahim, selain daripada itu selalu juga harus diraba apakah tumor-tumor lain
dalam rongga perut, cysta, myoma, limfe yang membesar
Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang
terdiri atas empat bagian :
@
Leopold I
a.
Kedua telapak tangan pada
tundus uteri untuk menentukan tinggi tundus uterus, sehingga perkiraan umur
kehamilan dapat disesuaikan dengan haid terakhir.
b.
Bagian apa yang terletak
ditundus uterus pada letak membujur sungsang, kepala bulat keras dan melintang
dan tidak bulat, pada letak lintang fundus uteri tidak diisi oleh bagian janin.
Sebelum bulan ketiga fundus uteri belum dapat diraba dari luar :
-
Akhir bulan ketiga (12 minggu)
TFU 1-2 jari dilatasi symphisis
-
Akhir bulan ke IV (14 minggu)
pertengahan symphisis pusat
-
Akhir bulan ke V (20 minggu) 3
jari dibawah pusat
-
Akhir bulan ke VI (24 minggu)
setinggi pusat
-
Akhir bulan ke VII (28 minggu)
3 jari dibawah pusat
-
Akhir bulan ke VIII (32 minggu)
pertengahan prosecus xypoideus-pusat
-
Akhir bulan ke IX (36 minggu) 3
jari dibawah prosecus xypoideus
-
Akhir bulan ke X (40 minggu)
pertengahan prosecus xypoideus-pusat
Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti
pertumbuhan rahim, maka sekarang sering ukuran rahim ditentukan dalam cm yang
diukur ialah tingginya fundus uteri dan perimeter umbilikal (lingkaran perut
setinggi pusat). Hubungan antara tinggi fundus uteri dan tuanya kehamilan
menurud Mcd :
= tuanya kehamilan
dalam bulan
@
Leopold II
Kemudian kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus
untuk menetapkan bagian apa yang terletak pada bagian samping :
a.
Letak membujur dapat ditetapkan
punggung anak yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci
b.
Pada letak lintang dapat
ditetapkan dimana kepala janin
@
Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di bagian bawah
rahim. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba lunak, besar
dan juga menentukan apakah bagian bawah anak sudah masuk PAP atau belum
@
Leopold IV
Pemeriksaan menghadap ke arah kaki ibu hamil bisa juga
menentukan bagian bawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk pintu atas
panggul
Pemeriksaan pembantu Leopold
1)
Pemeriksaan Budine
Dipergunakan pada letak membujur untuk lebih menetapkan
dimana punggung janian berada.
Tehnik :
Fundus uteri didorong ke bawah, badan janin akan
melengkung sehingga punggung mudah ditetapkan.
2)
Pemeriksaan menurut Allfeld
Janin dengan letak membujur didorong kesalahan satu sisi
sehingga janian mengisi ruangan yang lebih terbatas. Dengan mendorong janin
kesatu arah maka pemeriksaan punggung janin lebih mudah dilakukan.
3)
Pemeriksaan menurut Knebel
Dilakukan dengan stateskop biasanya dipergunakan
stateskop monodural tetapi dapat juga dipergunakan stateskop kepala atau dengan
Doptone dengan stateskop dapat didengan bermacam-macam bunyi yang berasal dari
:
a.
Anak
-
Bunyi jantung
-
Bising tali pusat
-
Gerakan anak
b.
Ibu
-
Bising rahim
-
Bunyi aorta
-
Bising usus
Cara menghitung bunyi jantung ialah dengan mendengarkan
3 x 5 detik kemudian jumlah bunyi jantung dalam 3 x 5 detik dikalikan dengan 4.
2.4.
Diagnosa dan Iktisar Pemeriksaan
Setelah pemeriksaan selesai kita
tentukan diagnosa akan tetapi pada pemeriksaan kehamilan tidak cukup kita
membuat diagnosa kehamilan saja tetapi kita harus dapat menjawab pertanyaan
sebagai berikut :
1)
Hamil atau tidak
2)
Primigravida atau multigravida
3)
Tuanya kehamilan
4)
Anak hidup atau mati
5)
Anak tunggal atau kembar
6)
Letak anak
7)
Anak intrauteri atau extrauteri
8)
Keadaan jalan lahir
9)
Keadaan umum penderita
10)
Inpartu
(Sastrawinata, S.1983)
2.5.
Prognosa
Setelah pemeriksaan selesai maka
atas dasar pemeriksaan harus dapat kita membuat diagnosa atau ramalan
persalinan artinya kita berusaha meramalkan apakah persalinan kira-kira akan
berjalan dengan biasa atau sulit dan berbahaya. Ramalan ini perlu untuk
menentukan apakah penderita harus bersalin di rumah sakit atau boleh dirumah
apakah harus dipimpin oleh dokter ahli atau oleh bidan.
2.6.
Terapi (Pengobatan)
-
Tujuan dari terapi pada waktu
hamil ialah untuk mencapai taraf kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
kehamilan dan menjelang persalinan.
-
Yang paling sering memerlukan
pengobatan dan atau perawatan adalah :
Ø Anemia
Ø Penyakit defisiensi lainnya seperti hypovitaminose
Ø Hyperremesis gravidarum
Ø Perdarahan dalam kehamilan
Ø Kelainan letak
Ø Toxaemia gravidarum
Ø Kegelisahan menjelang persalinan
Selanjutnya ibu harus diberi nasehat mengenai cara-cara
kehidupan waktu hamil beberapa kali sebulan ia harus memeriksakan diri apa
tanda-tanda bahaya bila ia harus masuk Rumah Sakit atau apa yang harus
disediakan kalau akan bersalin di rumah.
2.7.
Nasehat-nasehat Untuk Ibu Hamil
1)
Makanan diet untuk ibu hamil
Wanita hamil dan menyusui harus
betul-betul mendapat perhatian susuhan dietnya terutama mengenai jumlah kalori,
protein yang berguna untuk perumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan
nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus, prematurus, inertia uteri
perdarahan pasca persalinan, sepsis pueperlis dan lain-lain. Sedangkan makan
berlebihan karena dianggap untuk 2 orang ibu dan janin dapat mengakibatkan
komplikasi seperti gemuk, preeklampsia janin besok dan sebagainya.
Zat Makanan |
Tidak hamil
|
Hamil
|
Menyusui
|
Kalori
Protein
Calcium
Zat besi
Vitamin A
Vitamin O
Thiamin
Ribloflavin
Niasin
Vitamin C
|
2000
55 –
60 gr
0,5 –
0,8
12 gr
5000
Iu
400
0,8
1,2
mg
13 mg
60 mg
|
2300
– 2500
65 –
85 gr
1 –
1,5 gr
15 –
17 gr
6000
Iu
600
1 mg
1,3
mg
15 mg
90 mg
|
3000
80 –
100
1 – 2
gr
15 –
17 gr
7000
– 8000 Iu
800
1,2
mg
1,5
mg
18 mg
90 mg
|
2)
Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat
badan lebih rendah karena itu wanita hamil dilarang merokok.
3)
Obat-obatan
Prinsip jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan
selama kehamilan terutama dalam triwulan 1. Perlu dipertimbangkan mana yang
lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin. Oleh karena itu
dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tersebut.
4)
Lingkungan
Saat sekarang bahaya polusi udara, air dan makanan
terhadap ibu dan anak sudah mulai diselidiki aeperti halnya merokok.
5)
Gerak badan
Kegunaannya sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan
bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang
melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang
masih segar gerak badan di tempat.
-
Berdiri-jongkok
-
Terlentang kaki diangkat
-
Terlentang-perut diangkat
-
Melatih pernafasan
6)
Kerja
-
Boleh kerja seperi biasa
-
Cukup istirahat dan makan
teratur
-
Pemeriksaan hamil yang teratur
7)
Bepergian
-
Jangan terlalu lama dan
melelahkan
-
Duduk lama statis vena (vena
stagnasi) menyebabkan tromboplebitis dan kaki bengkak
-
Bepergian dengan pesawat udara
boleh, tidak ada bahaya hypoksia dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat
udara
8)
Pakaian
-
Pakaian harus longgar, bersih
dan tidak ada ikatan ketat pada daerah perut
-
Pakaian BH yang menyongkong
payudara
-
Memakai sepatu dengan tumit
yang tidak terlalu tinggi
-
Pakaian dalam yang selalu
bersih
9)
Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang
menguntungkan dan baik bagi kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak
napas dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan.
10)
Mandi
Mandi diperlukan terutama untuk hygiene terutama
perawatan kulit karena fungsi eksresi dan keringat bertambah dianjurkan
menggunakan sabun lembut atau ringan jangan tergelincir dan jagalah
kebersihannya. Douche dan mandi rendam tidak dianjurkan.
11)
Koitus
Koitus tidak dihalangi bila ada sejarah :
-
Sering prematur atau abortus
-
Perdarahan pervagina
-
Pada minggu terakhir kehamilan
koitus harus hati-hati
-
Bila ketuban sedah pecah koitus
dilarang
-
Dikatakan bahwa orgasme pada
hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus sehingga terjadi partus prematurus
12)
Kesehatan jiwa
Walaupun kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang
fisiologi namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa kuatir akan hal ini
untuk itu dokter harus dapat menanamkan kepercayaan pada ibu hamil dan
menerangkan apa yang harus diketahuinya karena rasa takut dapat menyebabkan
rasa sakit pada persalinan ini akan mengganggu jalannya partus ibu akan lebih
lelah dan kekuatan hilang.
13)
Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan
menjadi makanan untama bagi bayi karena itu jauh sebelumnya harus dirawat BH
yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada yang sifatnya adalah
menyokong buah dada dari bawah suspension bukan menekan dari depan. Dua bulan
terakhir dilakukan massage kolostrum dikeluarkan untuk mencegah puting susu
kering dan mudah pecah dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream. Bila
puting susu masuk ke dalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.
2.8.
Tanda dan Gejala Kehamilan
A.
Tanda tak pasti
1)
Amenorrhoe (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid
terakhir (HT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal
persalinan yang dihitung dengan menggunakan rumus Naegele :
(TTP : (Hari
Pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3))
2)
Mual dan muntah
Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual
dan muntah terlalu sering disebut hyperemesis.
3)
Mengidam (ingin makan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu
terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.
4)
Tidak tahan suatu bau-bauan
5)
Pingsan
Bila beada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat
bisa pingsan.
6)
Tidak ada selera makan
(anoreksia)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan nafsu
makan timbul kembali.
7)
Lelah
8)
Payudara membesar, tegang dan
sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktus dan alveoli payudara. Kelenjar montgomeri terlihat lebih membesar
9)
Miksi sering karena kandung
kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada
triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin
10)
Konstipasi atau obstipasi
karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid
11)
Pigmentasi kulit oleh pengaruh
hormon kortikosteroid plasenta dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola
payudara leher dan dinding perut (linea nigra)
12)
Epulis : hipertrofi dari papil
gusi
13)
Pemekaran vena-vena (varices)
dapat terjadi pada kaki, betis, vulva bisa dijumpai pada triwulan akhir
B.
Tanda-tanda kemungkinan hamil
Ø Perut membesar
Ø Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan
konsistensi dari rahim
Ø Tanda hegar
Ø Tanda chadwick
Ø Tanda piscasek
Ø Teraba Ballotement
Ø Reaksi kehamilan positif
C.
Tanda pasti
Ø Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba juga
bagian-bagian janin
Ø Denyut jantung janin
1)
Didengar dengan
stetoskop-monoral laenec
2)
Dicatat dan didengar dengan
alat doppler
3)
Dicatat dengan feto elektro
kariogram
4)
Dilihat pada ultrasonografi
Ø Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen
2.9.
Diagnosis Banding Kehamilan
Suatu kehamilan kedang kala harus
dibedakan dengan keadaan atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan.
1)
Hamil palsu (Pseudocysis =
kehamilan spuria)
Gejala dapat sama dengan kehamilan seperti amenorrhoe perut membesar, mual, muntah air susu keluar
dan bahkan wanita akan merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan, uterus
tidak membesar, tanda-tanda kehamilan lain dan reaksi kehamilan negatif.
2)
Mioma uteri : perut dan rahim
membesar, namun pada perabaan, rahim terasa padat, kadang kala berbenjol-benjol
tanda kehamilan negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda kehamilan lainnya.
3)
Kista ovarii : perut membesar
bahkan makin bertambah besar namun pada pemeriksaan dalam rahim teraba seperti
biasa, reaksi kehamilan negatif, tanda-tanda kehamilan lain negatif.
4)
Kandung kemih penuh dan terjadi
retensi urine : pada pemasangan kateter keluar banyak air kencing.
5)
Hematonetra : uterus membesar
karena terisi darah yang disebabkan himen interforata stenosis vagina atau
serviks.
2.10. Diagnosis Banding Nulipara
dan Multipara
1)
Nulipara
Ø Perut tegang
Ø Pusat menonjol
Ø Rahim tegang
Ø Payudara tegang
Ø Labia mayora tampak bersatu
Ø Hymen koyak pada beberapa tempat
Ø Vagina sempit dengan rugae yang utuh
Ø Servik licin, bulat dan tidak dapat dilalui oleh satu ujung jari
Ø Perineum utuh dan baik
Ø Pembukaan servik
a.
Servik mendatar dulu baru
membuka
b.
Pembukaan rata-rata 1 cm dalam
2 jam
Ø Bagian terbawah janin pada 4-6 minggu akhir kehamilan
Ø Persalinan hampir selalu dengan episiotomi
2)
Multipara
Ø Perut longgar, perut gantung, banyak striae
Ø Tidak begitu menonjol
Ø Agak lunak
Ø Kurang tegang dan tergantung pada striae
Ø Labia mayora terbuka
Ø Hymen : karunkula hymenalis
Ø Vagina lebih lebar, rugae kurang menonjol
Ø Servik terbuka satu jari, kadang kala ada bekas robekan persalinan
yang lalu
Ø Perineum : bekas robekan atau bekas episiotomi
Ø Pembukaan servik : mendatar sambil membuka hampir sekaligus atau
bersamaan
Ø Bagian terbawah janin biasanya tidak terfiksir pada PAP sampai
persalinan mulai
Ø Persalinan hampir tidak selalu dengan episiotomi
(Sastrawinata,S.1983)
ConversionConversion EmoticonEmoticon