2.2
Konsep dasar Asuhan Kebidanan
2.2.1
Pengertian
Asuhan kebidanan
adalah aktifitas / intervensi yang dilakukan bidan pada ibu yang mempunyai
kebutuhan atau permasalahan dalam bidang KIA. (Depkes RI, 1993).
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada klien, bidan menggunakan metode
pendekatan pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses yang
sistematis dan analisis.
2.1.1 Langkah-Langkah ( 7 Langkah Hellen
Varney) yang diringkas menjadi SOAP
I.
Data subyektif
Adalah data yang didapat dari hasil wawancara langsung (anamnesa)
langsung dari klien dan keluarga serta tim tenaga kesehatan.
1. Biodata
Berisi
nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, suku/bangsa, alamat,
status perkawinan, umur kawin, alamat, diharapkan dapat memberikan gambaran
tentang faktor resiko. Keadaan sosial ekonomi yang mempengaruhi kondisi klien.
2. Keluhan utama
Ibu
mengatakan menggunakan KB suntik yang 1 bulan, dan tidak ada keluhan
3. Riwayat kebidanan
a.
Riwayat
haid
Menarche umur berapa : 12 – 16 tahun
Siklus haid : 21 – 35 hari
Lama haid : 3 – 7 hari
Jumlah : 50 – 100 cc
Warna : Merah
kehitaman
Konsistensi : Encer
Keluhan
selama haid : Dishmenorrhoe /
tidak
Flour albus :
2 hari sebelum dan sesudah haid
b.
Riwayat
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Kawin
Ke
|
Hamil
ke
|
Merasakan
pergerakan anak
|
|
Jenis
Persalinan
|
Penolong
|
Penyulit
|
JK
|
PB
|
BB
|
Usia anak
|
Nifas
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c.
Riwayat
KB
Ibu mengatakan sudah pernah menggunakan atau belum
pernah menggunakan kontrasespsi apapun sebelumnya
4. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (
Hepatitis, TBC, dll), menahun ( Asma dan jantung ), menurun ( DM, Hypertensi,
dll).
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan
dalam keluarga tidakpernah menderita penyakit menular ( Hepatitis, TBC,
dll), menahun ( Asma dan jantung ), menurun ( DM, Hypertensi, dll).
6. Riwayat ginekologis
Ibu tidak pernah menderita penyakit radang panggul,
myoma uteri, apakah pernah mengalami perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya, apakah pernah menderita penyakit kanker saluran reproduksi.
7. Keadaan psikososial
Hubungan
ibu dengan keluarganya baik dan suami mendukung ibu untuk memakai KB.
II.
Data Obyektif
Merupakan data yang didapat
melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
perkusi.
Keadaan Umum : Baik
Kesadarn : Composmentis
Tekanan Darah : 100/60 –
130/90 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 0C
RR : 16 – 24 x/menit
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala :
Bentuk kepala Simetris, warna rambut hitam, jenis rambut lurus, tidak ada lesi,
bersih
Muka : Kadang Pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : Simetris,
conjungtiva kadang anemis, sklera tidak ikterus
Hidung : Simetris,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada sekret.
Telinga : Simetris,
tidak ada serumen, tidak ada kelainan bentuk.
Mulut : Simetris,
tidak ada caries, tidak ada gigi palsu.
Dada : Tidak
ada benjolan, tidak ada penarikan interkosta, tidak ada ronchi dan wheezing.
Payudara : Simetris,
Tidak ada pembesaran, tidak ada hiperpigmentasi areola mammae, puting susu tidak
menonjol, bersih.
Abdomen : Simetris, tidak ada
ascites, tidak ada nyeri perut.
Genetalia : Bersih,
tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak ada tanda infeksi, dan tidak ada
varices.
Anus : Tidak ada bekas hemoroid.
Extremitas : Simetris, tidak oedem, tidak ada varices,
pergerakan normal.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada
benjolan, tidak ada nyeri tekan.
Leher : Tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugolaris, tidak ada nyeri tekan.
Abdomen : Tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran uterus.
Ekstremitas : Tidak ada nyeri tekan, tidak oedem.
c.
Auskultasi
Dada : Tidak ada
ronchi dan wheezing.
d.
Perkusi
Reflek Patella : +/+
III.
Accesment
1.
Identifikasi Diagnosa,
Masalah dan Kebutuhan
Melakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa, masalah dan kebutuhan berdasarkan interpretasi data yang telah
dikumpulkan. Beberapa masalah tidak dapat diidentifikasi sebagai diagnosa, akan
tetapi membutuhkan suatu rencana yang komprehensif untuk klien dengan diagnosa
yang ditetapkan dengan berfokus pada data subyektif dan data obyektif.
Diagnosa : Ny. “…”
Akseptor lama KB Suntik 1 bulan
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : -
2.
Antisipasi Masalah Potensial
Mengidentifikasikan
masalah dan diagnosa potensial yang terjadi berdasarkan rangkaian masalah dan
diagnosa yang ada, menjadi antisipasi dan upaya pencegahan bila mungkin masalah
potensial terjadi. Masalah potensial adalah masalah yang mungkin terjadi / timbul dan bila
tidak segera diatasi.
Diagnosa
Potensial : -
Masalah
potensial : -
3.
Identifikasi Kebutuhan
Segera
Merupakan langkah yang harus segera dilakukan bila masalah potensial
benar terjadi, kebutuhan segera ini tidak harus berupa tindakan langsung bidan
terhadap klien, tetapi bisa saja situasi lainnya tadi merupakan kegawatan
tetapi memerlukan konsultasi dan kolaborasi / yang bersifat rujukan kepada
dokter / tim medis yang lain.
IV. Planning
1.
Intervensi
Adalah pengembangan rencana
bidan yang menyeluruh di tentukan oleh langkah sebelumnya, intervensi harus
disetujui bersama antara bidan dan klien. Karena yang membuat keputusan
dilakukan / tidak.
2.
Implementasi
Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan dan pelaksanaan dari
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan dapat
terealisasi dengan baik apabila diterapkan berdasarkan diagnosa dan masalah.
Jenis tindakan/ pelaksanaan bisa dikerjakan sendiri atau kolaborasi dengan
dokter atau tim medis.
3.
Evaluasi
Merupakan seperangkat
tindakan akhir yang berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta berdasarkan
kriteria. Evaluasi ini untuk menilai kemampuan dalam memberi asuhan, kemampuan
sebagai umpan balik untuk memperbaiki, mengetahui keadaan kemajuan pasien dan
tindakan selanjutnya. Dalam evaluasi menggunakan format SOAP, yaitu
S : Data diperoleh dari
wawancara langsung dengan klien dan keluarga.
O : Data yang diperoleh dari
hasil observasi dan pemeriksaan.
A : Pernyataan yang terjadi
atas data subyektif dan obyektif.
P : Perencanaan yang
ditentukan sesuai dengan masalah dan diagnosa.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
A.
Data Subyektif
- Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama
Suami : Tn. A
Umur : 39 tahun Umur : 42 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Bangsa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Sudang Alamat rumah : Sudang
Telp. : -
- Status
perkawinan
Kawin
ke : 1
Lama
kawin : 24
th
Umur
kawin : 15
th
- Keluhan
utama / alasan kunjungan
Ibu
mengatakan sering pusing, tekanan darah tinggi, sehingga ibu menggunakan KB IUD
sebagai alat kontrasepsi.
- Riwayat
kebidanan
1). Riwayat haid
Menarche : 12 th
Siklus : Teratur/
28 hari
Lamanya : 5 – 7
hari
Banyak : Hari
I 2 – 3 kotek/hari, hari II-IV 2 kotek/hari
Warna : Merah
tua
Bau : Anyir
2). Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
|
Perkawinan
|
Usia Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
Tempat Persalinan
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Bayi
|
Nifas
|
|||
Ibu
|
Bayi
|
PB/BB Jenis
|
Keadaan
|
Keadaan
|
Lactasi
|
||||||
1.
2.
3.
|
I
I
I
|
9 bulan
9 bulan
9 bulan
|
Spontan
Spontan
Spontan
|
BPS
BPS
BPS
|
-
-
-
|
-
-
-
|
Bidan
Bidan
Bidan
|
50/3400
♀
51/3650
♂
50/3250
♂
|
15 th
12 thn
8 thn
|
Baik
Baik
Baik
|
2 th
2 th
1.5 th
|
- Riwayat
KB
Ibu
mengatakan sebelumnya meakai KB pil, tapi ibu sering pusing dan tekanan
darahnya semakin tinggi dan sekarang ibu ingin menggunakan spiral karena ingin
mengurangi keluhannya dan berKB dalam jangka panjang.
6. Riwayat ginekologi
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit radang panggul dan vagina, tidak
pernah operasi dan tidak pernah menderita tumor pada payudara dan kandungan
7. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti thypoid, hepatitis,
TBC, menahun seperti DM, jantung dan penyakit menular seperti asma.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seperti
typoid, hepatitis, TBC, menahunseperti DM, jantung dan penyakit menular seperti
ashma.
9. Riwayat psikososial dan spiritual
-
Hubungan
keluarga dengan suami dan anggota keluarga yang lain baik
10. Latar belakang sosial budaya
Ibu
dan suami berasal dari jawa dan tidak ada pantangan makanan, tidak pernah minum
jamu-jamuan selain obat yang diberikan oleh dokter/ petugas kesehatan, dalam
keluarga tidak ada binatang peliharaan seperi kucing/burung.
B.
Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis Cara berjalan :
tidak pincang
Postur tubuh : Tegak Ekspresi wajah : biasa
TB/BB : 155 cm/52 kg
b. Tanda-tanda Vital
T = 120/80 mmHg, S = 365° C N = 80x/mnt RR = 20x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala bersih, rambut warna hitam, tidak
rontok.
Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada chloasma.
Mata : Simetris, palpebra tidak oedem, sklera tidak ikterus, conjunctiva
tidak anemis.
Hidung : Simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung,
bersih, tidak ada sekret, tidak
ada polip.
Telinga
: Simetris, bersih, tidak
ada serumen , daun telinga tidak ada
kelainan.
Mulut :
Simetris, bibir lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries gigi, lidah bersih.
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada bendungan Vena
Jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi interkosta.
Perut : Tidak ada bekas luka operasi.
Genetalia : Tidak oedem, tidak ada varices, tidak ada
pembengkakan kelenjar bartholmi.
Anus : Bersih, tidak ada haemorroid.
Ekstremitas : Simetris, tidak oedema, tidak ada varices,
tidak ada gangguan pergerakan.
b. Palpasi.
Kepala : Tidak ada benjolan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak
ada bendungan V. Jugularis, Tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
Mammae : Konsistensi lunak, tidak teraba
benjolan/massa.
Perut : Tidak pembesaran hepar, tidak teraba
benjolan/massa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran uterus.
c.
Auskultasi
Tidak
ada ronchi atau wheezing.
d.
Perkusi.
Reflek
Patella : +/+
III. Accesment
1. Identifikasi terhadap Diagnosa, masalah dan
kebutuhan
Diagnosa : Ny.S P30003 akseptor KB IUD baru
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : -
2. Identifikasi terhadap Diagnosa dan Masalah
Potensial
Diagnosa potensial : -
Masalah Potensial : -
3.
Identifikasi kebutuhan tindakan segera atau kolaborasi
-
IV. Planing
1. Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada klien dan suami.
R/ Hubungan yang kooperatif
antara petugas kesehatan dan klien dapat mempermudah Asuhan Kebidanan yang akan
dilakukan.
2. Jelaskan pada klien tentang keadaannya saat ini.
R/ Klien mengerti
keadaannya saat ini.
3. Berikan Inform Consent sebagai bentuk persetujuan
tindakan.
R/ Inform Consent adalah
sebagai bentuk persetujuan tindakan persetujuan tindakan yang akan dilakukan
pada klien sehingga petugas kesehatan dari jeratan hukum.
4. Melakukan observasi TTV
R/ deteksi dini adanya
kelainan
5. Anjurkan mengkonsumsi gizi yang seimbangan.
R/ Gizi seimbangan meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Melakukan Pemasangan KB IUD
R/ Sebagai permintaan klien untuk pemasangan KB IUD
7. Menjelaskan efek samping dan komplikasi pemasangan
R/ Informasi yang jelas dapat mengurangi
kecemasan ibu.
2. Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada klien dan menyatakan
kesiapan untuk membantu klien.
2. Memberikan Inform Consent sebagai persetujuan
3. Melakukan observasi TTV
4. Melakukan pemasangan KB IUD
5. Memberitahukan kepada klien bahwa efek samping
dari KB IUD adalah erosi, infeksi, keputiha, spotting, saat haid lebih sakit.
6. Menjelaskan cara vulva higyene yang benar yaitu :
Cebok dari arah depan kebelakang menggunakan air bersih.
Ganti celana dalam tiga kali sehari atau lebih bila basah.
7. Menganjurkan pada klien untuk mengkonsumsi gizi
yang seimbang yaitu nasi, lauk-pauk, sayur, buah dan susu kalau ada.
3. Evaluasi
S :
Ibu mengatakan mengerti tentang
penjelasan yang diberikan oleh petugas.
O : KU :
baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 150/90 mmHg
S : 36,8 0C
N : 84 x/mnt
RR : 19 x/mnt
A : Ny.S P20002 akseptor KB IUD
P :
- Anjurkan ibu menjaga personal hygiene
-
Anjurkan untuk control 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon