LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM
KONSEP DASAR
I. DEFINISI
Masa post partum adalah masa pulih
kembali mulai dari persalinan selesai sampai saat alat kandungan kembali
seperti pra hamil lama post partum yaitu 6-8 minggu.
(Rustam M, 1998 : 115)
II.
PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat
genetalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti
keadaan sebelum hamil.
Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam
keseluruhannya disebut “involusi”. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan
penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini
karena pengaruh lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap
kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi
segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot
uretus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan pendarahan setelah plasenta
lahir.
Perubahan-perubahan yang terdapat
pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak menganga
seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk semacam
cincin.
Peruabahan-perubahan yang terdapat
pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat
implantasi plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm
itu mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin
regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang memakai
waktu 2 sampai 3 minggu.
Ligamen-ligamen dan diafragma palvis
serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
Nifas dibagi dalam tiga periode :
1.
Post partum daini yaitu
keputihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri, berjalan-jalan. Dalam agama
Isalam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.
Post partum intermedial yaitu
keputihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3.
Post partum terlambat yaitu
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil
atau waktu persalinan mempunyai komplikasi untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.
Diagnosa
Keperawatan :
1.
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
berhubungan dengan episiotomi.
2.
Potensial perubahan pada
eliminasi (BAB) berhubungan denganadanya kemunduran peristaltik usus.
3.
Gangguan (nyeri) berhubungan
dengan kontraksi uterus.
4.
Kurang pengetahuan tentang
perawat post partum berhubungan dengan kurangnya informasi.
III.
ETIOLOGI
Penyebab timbulnya persalinan
sampai sekarang belum diketahui secara pasti atau jelas terdapat beberapa teori
antara lain (Rustma Muchtar, 1998) :
1.
Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,
sebaliknya estrogen meninggikan ketentraman otot rahim.
2.
Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar
oxytocinbertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot rahim.
3.
Keregangan otot-otot
Dengan majunya kehamilan makin regang otot-otot dan
otot-otot rahim makin rentan.
4.
Pengaruh janin
Hypofisis dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya
juga memegang peranan oleh karena itu pada enencephalus kehamilan sering lebih
lama dan biasa.
5.
Teori prostaglandin
Teori prostaglandin yang
dihasilkan dan decidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.
Tanda-Tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu
sebelumnya wanita memasuki “bulannya atau minggunya atau harinya” yang disebut
kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tanda-tanda
sebagai berikut :
1.
Lightening atau setting atau
droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida
pada multipara tidak begitu kentara.
2.
Perut kelihatan lebih melebar,
fundus uteri turun.
3.
Perasaan cering atau susah
kencing (potakisurla) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawa janin.
4.
Perasaan sakit perut dan
dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut “false labor
pains”.
5.
Serviks menjadi lembek, mulai
melebar dan sekresinya bertambah dan bisa bercampur darah (bloody shoe).
IV.
MEKANISME PERSALINAN
Gerakan utama pada mekanisme
persalinan :
1.
Engagement
·
Diameter biporiental melewati
PAP
·
Multipara terjadi 2 minggu
sebelum persalinan
·
Multipara terjadi permulaan
persalinan
·
Kebanyakan kepala masuk PAP
dengan sagitalis melintang pada PAP flexi ringan.
2.
Descent
·
Turunnya presentase pada inset
·
Synclitismens dan asynclitismus
3.
Flexion
Majunya kepala mendapat tekanan dari servix, dinding
panggul atau dasar panggul flexi
(dagu lebih mendekati dada).
Keuntungan : Ukuran
kepala yang lalui jalan lahir lebih kecil (D. Dob : 9,5 cm) coklat.
4.
Internal ratation
·
Bagian terendah memutar kedepan
kebawah symphisis
·
Usaha untuk menyesuaikan posisi
kepala dengan bentuk jalan lahir (bidang tengah dan PBP)
·
Terjadinya bersama dengan
majunya kepala
·
Rotasi muka belakang secara
lengkap terjadi setelah kepala didasar panggul
5.
Extendion
·
Defleksi kepala
·
Karena sumbu PBP mengarah
kedepan dan atas
·
Dua keuatan kepala
Ø Mendesak ke bawah
Ø Tahanan dasar panggul menolak keatas
Setelah sub occiput
tertekan pada pinggir bawah symphisis sebegian Hypomoclion lahir lewat perinium : occiput muka dagu.
6.
External rattion
·
Setelah kepala
lahir kepala memutar kearah panggul,
anak untuk menghilangkan torsi leher akibat putaran paksi dalam.
·
Ukuran bahu menempatkan pada
ukuran belakang dan PBP.
7.
Expulsi
Bahu depan dibawah
symphisis sebagai hypomoklion lahir bahu belakang, bahu depan badan seluruhnya.
V.
PENATALAKSANAAN POST
PARTUM
1.
Mobilisasi
Karena habis bersalin Ibu harus beristirahat,
disesuaikan dengan kondisi klien. Kemudian miring kanan dan miring kiri untuk
mencegah terjadinya trombosit dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan
duduk, hari ke-3 jalan-jalan dan hari ke-4 atau ke-5 sudah diperbolehkan
pulang.
2.
Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori tinggi
dari 3000 kalori, sebaiknya makan-makananyang mengandung protein banyak
sayuran-sayuran dan buah-buahan, serta minum kurang dari 3000 cc.
3.
Miksi
Hendaknya BAB dapat dilakukan sendiri secepatnya.
Kadang-kadang waniita mengalami sulit kencing karena spasime oleh iritasi.
Muskulus sointer ini selama persalinan dilakukan kateterisasi.
4.
Defokasi
BAB harus dilakukan 3-4 hari persalinan bila masih sulit
BAB dan terjadi obstipasi apa bila keras dapat diberikan obat lakson per oral
atau rektal.
5.
Perawatan payudara
Perawatan mamae telah dimulai sejak wanita hamil supaya
putting susu lemas, tidak keras, dan kering sebagai persiapan untuk menyusui
bayinya.
6.
Laktasi
Ibu menghadapi masa laktasi sudah sejak dini ibu harus
mengetahui terjadinya perubahan-perubahan pada kelenjar mamae, maka pada waktu
post partum ibu harus bisa meneteki bayinya. Disamping ASI merupakan makanan
utama bayi juga dpat menumbuhkan kasih sayang antara ibu dan bayi.
VI.
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses perawatan dan merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah dilakukan dengan cara melibatkan pasien dan sesama tenaga kesehatan.
(Nasrul
Effendi, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arief Mansjoer, dkk, Kapita
Selekta Kedokteran, Jilid I, 2001, Media Aesculapius, Jakarta.
2.
Sastrawinata Sulaiman, Bagian
Obstetri dan Ginekologi Obstetri Fisiologi 1903, Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran, Bandung.
3.
Nasrul E, 1995, Pengantar
Proses Keperawatan, EGC, Jakarta.
4.
Lismidar, Proses Keperawatan,
1999, Jakarta.
ConversionConversion EmoticonEmoticon