KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “KEMISKINAN” dapat terselesaikan. Makalah
ini disusun guna sebagai sarana penunjang untuk memperlancar proses belajar
mengajar terutama pada mata kuliah “ILMU SOSIAL DASAR”.
Dalam makalah ini
penulis berusaha sebaik mungkin menguraikan dan mengemukakan masalah sesuai
dengan kemampuan dan pengetahuan penulis serta didukung oleh pustaka yang ada.
Dan penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan
makalah ini baik itu berupa bimbingan, dorongan, tenaga dan sebagainya sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami sadar dengan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritikdan sarannya yang
bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhirnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para mahasiswa.
Surabaya,
Juni 2004
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu masalah yang dimiliki
manusia dan permasalahanya dapat melibatkan keseluruhan aspek kehidupan
manusia, tetapi sering tidak disadari kehadiranya sebagai masalah, yaitu
kemiskinan. Dalam kehidupan sehari-hari dimasyaratkan, kemiskinan adalah suatu
yang nyata adanya, bagi mereka yang
tergolong miskin, mereka sendiri merasakan dan menjalani kehidupan dalam
kemiskinan tersebut. Kemiskinan itu akan lebih terasa lagi apabila mereka telah
membandingkannya dengan kehidupan orang lain yang lebih tinggi tingkat
kehidupannya, mereka dikatakan dalam garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti: pangan,
pakaian, tempat berteduh, dll.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud
sendiri terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan terwujud sebagai
hasil interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Aspek
tersebut adalah aspek sosial dan ekonomi, tolak ukur yang telah dibuat dan
digunakan di indonesia untuk menentukan besarnya jumlah orang miskin adalah
batasan tingkat pendapatan perwaktu kerja dan kebutuhan relatif.
Pada masyarakat yang bersahaja
susunan dan organisasinya, mungkin kemiskinan bukanlah masalah sosial, karena
mereka menganggap bahwa semuanya telah ditakdirkan, sehingga tidak ada
usaha-usaha untuk mengatasinya. Mereka tidak akan terlalu memperhatikan keadan
tersebut, kecuali apabila mereka betul-betul menderita karenanya. Faktor-faktor
yang menyebabkan mereka membenci kemiskinan adalah kesadaran bahwa mereka gagal
untuk memperoleh lebih dari pada apa yang telah dimilikinya dan perasaan akan
adanya ketidakadilan.
1.2
Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud dengan
kemiskinan ?
·
Apa saja faktor penyebab
kemiskinan ?
·
Bagaimana cara menangani kemiskinan
?
1.3
Tujuan Masalah
·
Untuk mengetahui ukuran
kemiskinan
·
Untuk mengetahui penyebab
kemiskinan
·
Untuk menanggulangi kemiskinan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan sering diidentifikasikan
dengan kekurangan, terutama kekurangan bahan pokok seperti pangan, kesehatan,
sandang papan atau dengan perkataan lain kemiskinan itu merupakan ketidak
mampuan memenuhi kebutuhan pokok sehingga mengalami keresahan. Garis
kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh 3 hal :
a.
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok
yang diperlukan
b.Posisi manusia dalam lingkunngan sekitarnya
c.
Kebutuhan obyektif manusia
untuk bisa hidup secara manusiawi
Pesepsi manusia terhadap kebutuhan
pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat, dan
sistem nilai yang dimiliki. Dalam hal ini garis kemiskinan dapat tinggi atau
rendah. Terhadap posisi manusia dalam lingkungan sosial, bukan ukuran kebutuhan
pokok yang menentukan, melainkan bagaimana posisi pendapatanya ditengah-tengah
masyarakat sekitarnya. Kebutuhan obyektif untuk bisa hidup secara manusiawi
ditentukan oleh komposisi pangan apakah bernilai gizi cukup dengan nilai
protein dan kalori cukup sesuai dengan tingkat umur, jenis kelamin, sifat
pekerjaan, keadaan iklim dan lingkungan yang dialaminya.
2.2
Faktor Penyebab
Kemiskinan
Kemiskinan bisa timbul dari berbagai faktor yang setiap faktor perlu
penanganan secara khusus dan faktor itu antara lain :
1.
Terbatasnya sumber daya alam
Sumber
daya alam pada hakekatnya adalah karunia tuhan, dan sudah tersedia di bumi, dan
manusia bisa mengambil manfaat darinya. Sumber daya alam itu merupakan salah
satu ukuran kekayaaan suatu bangsa /negara. Walaupun begitu bukan berarti
negara yang menyimpan banyak sumber alam dengan sendirinya dan rakyat menjadi
makmur. Tentu tidak, hal ini masih memerlukan pengolahan yang baik. Pengolahan
yang kurang baik, selain tidak bisa memberikan manfaat yang optimal, juga tiak
bisa dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikuknya. Pengolahan yang
baik akan memberikan kemakmuran sedangkan kemakmuran merupakan ukuran tingkat
kesejahteraan suatu bangsa
2.
Terbatasnya sumber daya manusia
Bahwa sumber daya manusia tidak
dengan sendirinya menjadi sediaan yang langsung bermanfaat untuk menutupi
kebutuhan hidup manusia. Banyak sumber daya alam yang hanya berupa potensi-
potensi yang memerlukan pengolahan. Tentu dalam hal ini manusia sebagai
subyeknya, manusia harur bertindak untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya
alam yang tidak pernah dijamah oleh manusia, maka selamanya tidak akan
memberikan manfaat. Kelangkaan sumber daya manusia ini pada suatu daerah/negara
menyebabkan sumber daya alam tidak bisa dikelola dengan sempurna, sehingga
sumber daya alam tidak bisa diman faatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia.
3.
Terbatasnya barang modal
Terbatasya barang modal menyebabkan
suatu bangsa tidak bisa berbuat banyak. Kalaupun suatu negara cukup kaya sumber
daya alam dan cukup tersedia sumber daya manusia, tetepi apabila tidak
mempunyai barang modal, maka kekayaannya tidak bisa diambil manfaatnya. Karena
barang modal merupakan alat untuk mengelolah kekayaan yang dimiliki. Bagaimana
sumber daya manusia bisa berbuat kalau alatnya tidak ada. Barang modal sebagai
faktor produksi harus ada disamping sumber daya manusia, hilangnya salah satu
komposisi itu menyebabkan tidak berjalannya produksi.
4.
Rendahnya produktivitas
Kemiskinan suatu negara/bangsa
dapat disebabkan oleh rendahnya produktivitas sumber daya manusia dan barang
modal. Bagi negara yang produktivitas sumber daya manusia dan barang modalnya
sangat rendah tentu sulit untuk menutupi kebutuhan rakyatnya, sehingga ia
selalu berada dalam kemiskinan.
5.
Rendahnya pendidikan
Di negara miskin tingkat
pendidikanya rendah. Akibat dari tingkat pendidikan yang rendah ini maka sumber
daya manusianya tidak mempunyai keahlian/keterampilan yang cukup untuk berperan
dalam pembangunan bangsanya. Usaha untuk meningkatkan keterampilan dan
kecakapan rakyatnya terbentur dengan belum tersedianya sarana dan dana,
sedangkan kalau tidak diusahakan peningkatan keterampilan atau kecakapan
rakyatnya melalui pendidikan berarti tidak akan pernah tersedia tenaga-tenaga
terampil dan punya kemampuan yang sebenarnya sangat dibutuhkan dalam
menggerakkan bangsa bangsa dan negaranya.
2.3
Cara Penanggulangan
Kemiskinan
Kemiskinan selalu mendapatkan
perhatian dari berbagai kalangan. Kemiskinan merupakan masalah yang selalu
tetap, karena setiap bangsa dan negara selalu berusaha untuk selalu terangkat
dari kemiskinan dengan melakukan berbagai upaya. Penanggulanganyapun dilakukan
oleh berbagai pihak, karena permasalahanya menyang kut berbagai efek kehidupan.
Untuk bebas dari lilitan kemiskinan ada baiknya apabila melakukan hal-hal
sebagai berikut :
a.Memelihara, melestarikan dan mengembang kan sumber daya alam
Dalam menanggulangi
keterbatasan sumber daya alam bagaimana upaya yang harus dilakukan agar apabila
usaha ini dapat berhasil dengan baik maka berarti pula pengembangan kekayaan
sumber daya alam semakin bervariasi dan semakin unggul.
b.
Pemanfaatan sumber daya manusia
Kemajuan atau kesejahteraan suatu
bangsa/negara ditentukan oleh faktor sumber daya manusia (tenaga kerja). Tanpa
sumber daya manusia alam tidak bisa dieksploitasi. Dan sumber daya manusia
sebagai potensi untuk mencapai kemajuan atau kesejahteraan suatu bangsa, memang
sngat diperlukan, asalkan jumlanya tidak melebihi kapasitas sumber daya alam.
Sumber daya manusia yang tidak
didukung oleh sumber daya alam yang memadai, tidak lagi merupakan potensi yang
bisa diambil manfaatnya, melainkan merupakan beban. Oleh karena itu pada tempat
yang kaya akan sumber daya alam tetapi kekeringan akan sumber daya alam tetapi
kekeringan akan sumber daya manusia perlu mendatangkan sumber daya manusia dari
luar.
c.Meningkatkan produktivitas tenaga kerja
Produktivitas tenaga kerja diukur
melalui output yang dihasilkan oleh tenaga kerja tertentu, makin naik output
berar ti makin naik produktivitasnya. Produktivitasnya ini dikaitkan pula
dengan lamanya bekerja. Semakin rendah jam kerja yang dipergunakan tetapi tetap
menghasilkan output yang besar berarti semakin produktif.
Menurut Arifinal Chaniago (1987)
ada beberapa kesempatan kerja :
1).
Full employement (kesempatan
kerja penuh), terwujud apabila dalam masyarakat tersedia sejumlah pekerja yang
cukup sehingga orang-orang yang mampu dan mau bekerja dapat memperoleh
pekerjaan menurut syarat-syarat yang berlaku.
2).
Disquised unemployement,
pengangguran terselubung yang disebabkan pekerja tidak bekerja secara maksimal,
akibat prestasi kerja kurang.
3).
Under employement, (kesempatan
kerja berkurang) hal ini terjadi apabila dalam masyarakat belum tersedia
lapangan kerja cukup. Banyak tenaga kerja yang tersedia tetapi sulit untuk
mendapat lapangan kerja. Tersedis lapangan kerja tetapi sulit untuk mendapat
lapangan kerja. Tersedia lapangan kerja tetapi sulit untuk memenuhi syarat
kerja yang ditentukan.
4).
Unemployement, yaitu apabila
orang sulit untuk memperoleh pekerjaan menurut syarat-syarat yang berlaku.
Lapangan kerja sangat terbatas sedangkan pencari kerja sangat banyak, akibatnya
adalah bertambahnya pengangguran. Pengangguran terjadi jika orang tidak dapat
mendayagunakan tenaga kerja atau tidak mendapat lapangan kerja. Penyediaan
tenaga kerja disesuaikan dengan bidang atau lapangan kerja yang ada.
d.
Meningkatkan usaha pendidikan
Meningkatkan keahlian dan
keterampilan sumber daya manusia, berarti peningkatkan utilitasnya. Dan sumber
daya yang penuh utilitasnya ini merupakan asset tersendiri dalam membangun
kesejahteraan suatu masyarakat atau bangsa. Maka tidak mengherankan bilamana
banyak menyelenggarakan pendidikan dan menyediakan sarana dan prasarananya.
Penyelenggaraan pada dewasa ini tidak hanya sekedar memberikan ilmu tetapi
berorientasi pada penyiapan tenaga kerja yang siap pakai. Bahkan pada lembaga
atau perusahaan tertentu yang memerlukankecakapan atau ketrampilan khususs yang
sesuai dengan bidang pekerjaan atau usahannya, menyelenggarakan pendidikan atau
latihan sendiri. Maka tidak jarang ditemui lembaga atau perusahaan mendirikan
diklat (pendidikan dan latihan) guna memenuhi tenaga kerja yang sesuai dengan
bidangnya. Karena mereka menyadari akan pentingnya kecakapan dan ketrampilan
dalam menaikkan produktifitas tenaga kerjanya.
e.Mendorong investasi
Salah satu faktor produksi adalah modal.
Bersama-sama dengan sumber daya alam dan manusia, modal menentukn tingkat
produksi.
Brang modal selain
dapt menentukan kualitas dan kuantitas produksi, juga menentukan penyerapan
tenaga kerja, penambhan barang modal berarti memperluas lapangan kerja. Apabila
tenaga kerja diserap secara maksimal baik dalam jumlah tenaga maupun dalam
jumlah penggunan jam kerja maka akan menghasilkan produktivitas. Barang modal
yang sangat berperan dalam proses produksi, didapat dengan investasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemiskinan itu pada
hakikatnya langsung berkaitan dengan sistem masyarakat secara menyeluruh dan
bukan hanya ekonomi atau politik, sosial dan budaya, sehingga penangananya
harus berlangsung secara menyeluruh dangan suatu strategi yang mengandung
kaitan- kaitan semua aspek dan peri kehidupan manusia. Dan salah satu usaha
untuk memerangi kemiskinan yaitu memberikan pekerjaan yang tingkat
pendapatannya layak kepada orang orang miskin, dan dengan lapangan kerja dapat
memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang berbagai
kegiatan disektor-sektor ekonomi lainya.
Kemiskinan dapat
ditanggulangi dengan cara sebagai berikut :
1).
Memelihara , melestarikan, dan
mengembangkan sumber daya alam
2).
Pemanfaatan sumber daya manusia
3).
Meningkatkan produktivitas
tenaga kerja
4).
Meningkatkan usaha pendidikan
5).
Mendorong investasi
3.2 Saran
Untuk menangani kemiskinan
diharapkan pemerintah mampu mengelola sumber daya alam dan manusia untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dan
membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan taraf hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Shalahudin, Mahfudh. 1991. Ilmu
Sosial Dasar. Bina Ilmu : surabaya
Soelaeman, munandar. 1992. Teori
Dan Konsep Ilmu Sosial. Eresco : Bandung
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi.
Raja Grafindo Persada : Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..
1.3 Tujuan Masalah……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemiskinan……………………………………………………..
2.2 Faktor Penyebab Kemiskinan………………………………………………
2.3 Upaya Penanggulangan kemiskinan……………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………
DARTAR PUSTAKA
ConversionConversion EmoticonEmoticon