Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN KISTOMA OVARII


DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD
 RSUD.DR. SOETOMO SURABAYA





 
ASUHAN KEPERAWATAN IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN
KISTOMA OVARII DI RUANG BERSALIN LANTAI II IRD
RSUD. DR. SOETOMO SURABAYA
 


1.      Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal  10 September 2001 Pk. 08.30 wib

1.1  Identitas
Klien                                       Suami
            Nama               :           Ny. M.W                                 Tn. K
            Umur               :           30 th                                        40 th
            Pendidikan      :           SMA                                       Sarjana
            Agama             :           Islam                                       Islam
            Pekerjaan         :           Ibu Rumah Tangga                 PNS (Guru SMP)
            Alamat                        :           Kompleks Tanggulangin Indah KK-06
            MRS                :           Tgl. 09 September 2001, Pukul 21.00 Wib
            No.RMK         :           10064156
            Diagnosa         :           G 1 P 0 0 0 0 0  39/40 minggu TH + Obs. Inpartu Kistoma ovarii.

1.2  Keluhan Utama :
Kenceng-kenceng sejak Tgl.09 Sept’ 2001,pukul 17.00 Wib & keluar darah lendir,umur kehamilan 39/40 minggu. Ditambah lagi dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya kistoma ovarii (saat kontrol diPoliklinik Hamil I RSDS).
1.3  Riwayat Keperawatan
Klien datang sendiri ke VK bersalin IRD dan dirawat di Ruang Bersalin IRD Lan-tai II RSUD Dr. Soetomo Surabaya setelah kenceng-kenceng,keluar darah dan len dir. Hamil G1P0 – 0  39/40 minggu tunggal hidup, TBJ 3400 gram,letak kepala, Djj (+) 12 – 12  - 12. Klien selama hamil kontrol di poliklinik Hamil I RSDS Deng an KRT(Kelompok Resiko Tinggi) sebanyak 8 x.
1.4  Riwayat Obstetri
-          Ini merupakan kehamilan ke-1 klien.menikah 1 x,usia perkawinan 1 ½ Tahun. Riwayat TT 2 kali. Riwayat  menggunakan kontrasepsi (-). Menarche umur 14 tahun. Riwayat Disminor (-),  Haid teratur setiap bulan,siklus 24 hari. Lama setiap haid 5-7 hari. Jumlah haid biasa. Riwayat abortus (-). Riwayat  gemelli (+) Nenek suami  kembar, Riwayat DM (-), Hepatitis  (-), Hipertensi (-), Pe-nyakit Jantung (-), Penyakit saluran pernafasan (-).  HPHT  07 Desember 2000 TP : 14 September 2001. Pemeriksaan kehamilan dilakukan di Poliklinik Ha-mil I RSDS sebanyak 8 kali, TT 1 kali. Tgl. 09 September 2001pukul 17.00 Wib. klien mengeluh keluar lendir & darah,serta kenceng-kenceng.  Riwayat infeksi saluran kencing (-), Riwayat kelelahan (-). Riwayat kecemasan (+).

1.5  Data Kebutuhan Dasar
a.       Bernafas
S  : Klien merasa agak sesak jika bernafas terutama jika timbul His.
O : RR : 24 x/menit, Wh -/-, Rh -/-, Rales (-), Batuk (-).
b.      Makan/minum:
S : Sejak MRS klien tidak ingin makan karena takut dengan kondisinya dan tdk nafsu makan, saat ini perutnya sering sakit. Klien hanya minum 1 botol aqua (800 cc) & makan Kue saja.
O : Makanan dan minuman yang disediakan oleh RS tidak dimakan. Mulut tampak kering dan lambung terdengar suara timpani. Skibala (+). Peristaltik (+).  Blader kosong.
c.       Eliminasi
S : Klien belum bab sejak 2 hari yg lalu, klien tidak punya keluhan terhadap baknya. Sejak kemarin klien Bak sebanyak 4 kali dengan jumlah setiap bak sekitar ± 350 cc dan warnanya kuning jernih.
O : Skibala (+),  Blader kosong. Warna urine  kuning jernih.
d.      Gerak dan aktivitas
S : Saat ini harus tidur saja sambil menunggu persalinan,pinggang sakit menyebar keperut bagian depan.
O : Kondisi ektremitas baik, kekuatan otot – otot intak, tulang-tulang  intak. Parese (-).
e.       Istirahat dan tidur
S : Sejak kemarin klien tidak bisa tidur nyenyak karena takut dan sekarang perut terasa nyeri.
O : Tampak lemah,mata merah & bengkak karena kurang tidur serta menangis
f.       Rasa Aman
S : Klien takut jika terjadi sesuatu yang membahayakan bayinya.
O : Adanya Kista ovarii, Klien  tampak iritabel
g.      Nyaman
S : Klien mengeluh nyeri pada perut yang tembus ke tulang ekor setiap 3/5 menit.
O : Nyeri berkurang jika punggung digosok-gosok.
h.      Spiritual
Klien beragama islam dan taat melakukan sembahyang 5 waktu. Sekarang klien hanya bisa berdoa.
1.6  Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak lemah. Kesadaran Kompos mentis GCS 15
Kepala             : taa kelainan
Mata                : taa kelainan ; konjunctiva merah & bengkak karena kurang tidur/ menangis
Telinga            : taa kelainan
Hidung            : taa kelainan
Leher               : taa kelainan, tyroid (N)

1.         Dada            : Payudara ; agak tegang, puting menonjol, lunak dan bersih

   kolestrum (+). areola  bersih. S1S2 (N), Wh -/-, Rh -/-, Rales -/-
            Abdomen        : Abdomen membesar tanda kehamilan berupa striae (+), linea alba
  (+), TFU 36 cm, puki, letak kepala, pada pemeriksaan leopold IV
  kepala sudah masuk PAP. His (+) setiap 3/5 menit selama 3-5
  detik, Djj : 12; 12; 12. Tampak bagian kecil janin menonjol  dan teraba sangat keras. Perut terasa nyeri jika diraba,setiap kali His pinggang terasa nyeri,TBJ= 3400 gram.
            Ektremitas       : tangan ; kapilari refill (N), kelainan tidak ada
                                      Kaki : odem (+). Paresa (-).
            Genital             : Bentuk normal, fulsus (+), ketuban (-) jernih, VT ; pembukaan 3 
   Jari longgar ,eff  : 35 %, dominator, ukuran panggul dalam (N),
            Anal               : taa kelainan.
            Tanda vital     : GCS: 4 5 6 Total= 15,Suhu rectal : 37,5 o C, N : 84 x/mnt, RR :  24 x/mnt, T : 120/80 mmHg                                                                                  
            Kala I              : Tgl. 9/9/2001 pukul 17.00 Wib   Mulai kenceng-kenceng
                                      Tgl. 9/9/2001 pukul 17.00 Wib   Ketuban pecah  
                                      Tgl. 9/9/2001 Pukul 17.00 Wib.  Darah & lendir keluar.
   Pemeriksaan Penunjang
Reduksi urine              : (-)
Nst                              : Normal
2.      Analisa Masalah pada kala I
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
S :  Klien merasa sesak jika timbul his. Sudah keluar lendir & darah sejak 09/09/01 Pukul.17.00 Wib
O : TD= 120/80 mmHg,RR=24 x/mnt,Sr= 37,5 o C, N= 88 x/mnt,Ketuban (-) jernih, fulsus (+). Djj 12 ; 12 ; 12. G1P00000 39/40,Obs. In-partu Kistoma Ovarii, TBJ= 3400 gram
Adanya massa tumor kehamilan dan tekanan oleh uterus terhadap diafragma

Kista 0varii pecah


 
menyebar
 

Akut abdomen

Peritonitis
 

Hipoksia

Gawat janin


KPP

Ggn terhadap perlindungan uterus dan janin

Infeksi pada uterus
 

Infeksi pada janin

Distress janin

Resiko tinggi terjadi gawat janin
Resiko terjadi infeksi skunder  pada bayi
S : Perut terasa nyeri jika diraba dan rasanya sesak  jika tim-bul his. Sepertinya gerakan bayi sangat keras.
O : Tampak bagian kecil bayi sangat menonjol di abdo-men TBJ=3400 gram,Hamil pertama.
Dinding uterus lapisan lemaknya sangat tipis sehingga uterus juga tipis.


 
Kelenturan uterus kurang
 


Mudah  terjadi ruptur pada saat his atau manipulasi

Resiko terjadi ruptur uterus
S : Kien mengatakan takut jika keadaannya dapat mengan cam keselamatan bayinya.
O : Klien tidak mau makan, kli-en tampak iritabel.TD=120/ 80 mmHg, RR=24 x/mnt, Sr= 37,5 o C, N= 84 X/mnt
Kurangnya pengetahuan
Cemas s.d kurangnya pengetahuan

3.      Diagnose Keperawatan
            Kala I :
3.1  Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat  dari pecahnya kista Ovarii (akut abdomen).
3.2  Resiko terjadi  infeksi b.d sekunder pada bayi s.e dari ketuban pecah prematur.
3.3  Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus yang tipis
3.4  Resiko tinggi terjadi sekunder arrest
3.5  Cemas b.d kurangnya pengetahun tentang  keadaanya kehamilan dan persalinannya.
4.      Rencana Keperawatan
HARI/TGL/
JAM

DX

TUJUAN

TINDAKAN

RASIONAL
Senin,10-09-2001 Pk. 09.00
Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat  dari akut abdomen
Setelah dirawat selama 2 jam tidak terjadi gawat janin Kriteria : Kontraksi (+),Djj=
12;11;12,His seti-ap 3-5 menit.

- Monitor CHPB setiap 2 jam






- Monitor vital sign ibu setiap 2 jam






- Monitor kesadaran setiap 2 jam
- Monitor tanda-tanda akut abdomen.






- Kolaborasi monitoring NST
- Untuk mengeta-hui jika terjadi gangguan sirku-lasi yang beraki-bat timbulnya distress pd janin.

- Peningkatan tensi merupakan pre-tensi dari adanya ancaman yang dapat mengan-cam keselamatan ibu dan janin.

- Penurunan kesa-daran merupa-kan pertanda da-ri hipoksia seba-gai akibat dari spasme yang muncul sebagai akibat lanjut dari akut abdomen.

- Ancaman distress pd janin diketa-hui dari perubah-an gambaran NST yakni tejadi nya peningkatan prekwensi.
Senin,10-9-2001
Pk. 09.00
Resiko terjadi  infeksi b.d se-kunder pada bayi  dari ketu ban pecah pre-matur
Setelah dirawat se-lama 24 jam tidak terjadi infeksi pada ibu dan janin Dengan kriteria:
- Djj 12 : 11; 12
- Sr : < 37,6
- Tanda & gejala infeksi Tdk ada (peningkatan su-hu tubuh Tdk tjd).

-  Monitor djj






- Monitor suhu rectal ibu setiap 2 jam




 -  Kolaborasi pemberian
 -  Ampicilin 4 X 1gr IV




 -  Dexametason 2 X 16 mg
- Jika terjadi infek-si kecendrungan akan timbul dis-tress yang ditan-dai dengan tachi-kardi.

- Suhu rectal  yang lebih dari 37,6 sebagai pertanda timbulnya infek-si skunder.

- Sebagai propilak-sis untuk mence-gah  timbulnya infeksi pada ibu dan bayi.

- Untuk menjaga daya tahan din-ding sel sehing-ga dapat mence-gah kerusakan sel bayi maupun ibu serta untuk mempercepat ma turitas perkemba ngan paru janin.
Senin,10- 9-2001-Pk. 09.00
Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus yang tipis

Setelah dirawat selama 3 jam tidak terjadi ruptur uteri : dengan kriteria :
- CHPB normal
- Perdarahan (-)
-Hindari manipulasi  pada uterus klien terutama pada saat kala 2.



- Monitor His
- Manipulasi yang berlebihan dapat merangsang tim-bulnya ruptur pa da uterus

- Berkurangnya his dapat  menjadi pertanda ruptur uteri..
Senin,10-9-2001
Pk. 09.00
Resiko tinggi terjadi sekun-der arrest
Setelah dirawat se lama 3 jam tidak terjadi sekunder arrest.
Dengan kriteria :
- Pembukaan leng-kap
- Bundell his (-)

- Lakukan VT setiap 2 jam







- Observasi bundell his
- Untuk memonitor kemajuan penu-runan kepala ba-yi sebagai indi-kator kelancaran proses persalin-an.

- His Bundel seba-gai pertanda ada-nya hambatan ter hadap kemajuan terutama pada fa se aktif.
Senin,10- 9-2001
Pk. 09.00
Cemas b.d ku-rangnya penge tahun tentang  keadaanya ke-hamilan dan persalinannya.

Setelah dirawat se-lama 3 jam klien tidak cemas Dengan kriteria :
- Dapat mengontol nyeri.
- Tidak irritabel
- Mengikuti petun-juk dalam rang-ka persalinan.

-He tentang keadannya dan   tindakan yang mungkin ak an didapatkan klien




-Latih klien agar  mampu mengatur nafas dan tidak mengejan sebelum pembuka an lengkap.


-  Kien mengerti tentang kondisi-nya dan diharap-kan mampu me-ngambil solusi terbaik.

- Kesalahan dalam mengatur nafas dapat menyebab kan  timbulnya kala 2 lama dan teknik mengejan yang salah dan belum pada wak-tunya akan meng urangi energi kli en pada saat men jelang kala  2.

5.      Tindakan Keperawatan Pada Kala I
DX
HARI/TGL/JAM
TINDAKAN
EVALUASI
Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat  dari ak ut abdomen
Senin,10 – 9 – 2001
Pk. 09.00 – 12. 00 wib

- Memoniitor CHPB
- Monitor vital sign
- Memonitor kesadaran
- Monitor tanda-tanda kejang


- Cont (+), Djj 12 :11 : 12 His setiap 4 menit lama 3-5 dt, Bundel  his (-). GCS :456, Kejang (-)

Resiko terjadi  infeksi b.d se-kunder pada bayi  dari ketu ban pecah pre matur
Senin,10 – 9 - Pk. 09.00 – 12. 55 wib


- Memonitor djj
- Memonitor suhu rectal
- Melakukan skin test ampicillin
- Monitor reaksi akibat pemberian
- Ampicilin 4 X 1gr IV

Djj 12 :11 : 12
S : 37,1 o C
Reaksi alergi (-)
Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus yang tipis
Senin,10 – 9 – 2001.
Pk. 09.00 – 13.00 wib
- Sampaikan kepada ibu dan sejawat untuk menghindari manipulasi  pada uterus klien terutama pada saat kala 2.

Kecurigaan uterus tipis da mudah ruptur sehingga sejawat dan klien megerti.
Resiko tinggi terjadi sekun-der arrest
Senin,10 – 9 – 2001.
Pk. 11.30 – 12. 45 wib.
-  Melakukan VT




- Persiapan kala II

- Pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, presentasi kepala, UUK kiri depan. H :III, UPD (N).

- Alat lengkap.


Cemas b.d ku-rangnya peng-etahuan tenta-ng  keadaanya kehamilan & persalinannya.

Senin,10 – 9 – 2001.
Pk. 09.00
- He tentang keadannya dan tindak an yang mungkin akan didapat-kan klien

- Melatih klien agar  mampu menga tur nafas dan tidak mengejan se-belum pembukaan lengkap.


- Klien mengerti



- Klien mengerti.




6.      Evaluasi
DX
SOAP
Resiko tinggi terjadi gawat janin sebagai akibat  dari ak ut abdomen
S  : Klien siap untuk melahirkan
O : His (+), djj 12 : 11 : 12,  gerakan janin (+), pembukaan lengkap
A : Masalah tidak muncul
P :  Siapkan partus

Resiko terjadi  infeksi b.d se-kunder pada bayi dari ketu-ban pecah pre matur
S  : -
O : -
A : Masalah belum muncul
P : Siapkan partus
Resiko tinggi terjadi ruptur uteri b.d dari dinding uterus ya ng tipis
S  :
0   : Tanda-tanda ruptur tidak ada. His (+). Uterus tegang
A  : Masalah belum muncul
P  :  Jangan melakukan  menipulasi pada uterus pada saat kala II

Resiko tinggi terjadi sekun-der arrest
S  : -
O : Pembukaan lengkap, penjepitan  bagian janin oleh jlan lahir (-)
A : Masalah tidak terjadi
P : Siapkan partus
Cemas b.d ku-rangnya peng- etahuan tenta-ng  keadaanya kehamilan & persalinannya.

S : Klien paham dan menyatakan siap untuk melahirkan
O : Klien kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Siapkan partus

Pengkajian pada kala II  dan III
S : Kenceng kenceng sering dan ada perasaan seperti ingin berak,
O : Ku tegang, T : 120/80 mmHg, N : 92 X.mnt,  Vt pembukaan lengkap, presentasi kepala, UUK kiri depan, H III, UPD N.
Diagnose :
Resiko tinggi terjadi injuri pada ibu dan bayi b.d dampak dari tindakan persalinan
Resiko tinggi terjadi atonia uteri b.d kelemahan ibu

a.         Rencana Dx 1

Kolaborasi persalinan spontan B

b.         Tindakan

            Pk. 12.20-13.05
Lakukan asistensi dalam proses persalinan klien
            Bersamaan dengan his klien di pimpin mengejan.      Pada waktu kepala membuka vulva dan meregang perineum dilakukan efisiotomi mediolateral sinistra, tangan kanan penolong menekan perinium, tangan kiri mengatur depleksi kepala.
      Waktu kepala di dasar panggul UUK di bawah simpisis subociput sebagai hipomoklion, maka lahirlah berturut-turut UUB, dahi, muka dagu dan akhirnya  seluruh kepala. Kepala mengadakan putar paksi luar.  Kemudian kepala dipegang secara biparietal, ditarik curam kebawah sampai  lahir bahu depan, dielevasi keatas sampai bahu belakang lahir, ditarik mendatar, maka lahir bayi laki-laki pada pukul 13.05 Wib,Bayi di suction lewat hidung dan mulut, diberikan oksigen dengan kanul dan selanjutnya tali pusat di potong. Penilaian  APGAR skor menit –1=  7-8, menit ke-5= 8-9. Bayi dirawat,selanjutnya diukur  berat badan= 3500 gr, PB=  51 cm LK= 33 cm, LD= 32 cm. Pk. 13.20 Wib plasenta lepas. Kotiledon lengkap, selaput intak. Kontraksi uterus baik. TFU dua jari diatas pusat Luka epis  + 8 cm di jahit. Perdarahan abnormal (-).
     
Rencana Dx 2
-          Evaluasi kontraksi uterus
-          Observasi perdarahan
-          Kolaborasi pemberian uterotonika
a)         Tindakan
            Pk. 13.35- 13.45
-          Mengevaluasi kontraksi uterus
-          Mengobservasi perdarahan pervaginam
-          Kolaborasi pemberian uterotonika (Metergin injeksi IM 1 ampul ).
b)        Evaluasi
Dx 1
1)          S : Klien tenang karena bayi telah lahir
O : tanda-tanda injuri  pada bayi (-), luka epis pada ibu +  8 cm sudah dijahit, perdarahan tidak ada.
A  : Injuri patologis tidak ada
P : Lakukan observasi
(1)      Dx 2
(a)      S : -
O : kontraksi uterus baik , perdarahan sedikit
A : Atonia uteri  tidak terjadi
P : Evaluasi hingga 2 jam PP

Ø  Pengkajian kala IV
Pk. 13.45
            S : Kien bahagia, pusing (-), Nyeri pada vagina.
           O : T : 120/85 mm Hg, N 80 x/mnt, RR :20 X/mnt, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik,  perdarahan abnormal (-)

DX :
  1. Nyeri b.d luka episiotomi pada vagina
Rencana :
-          Latihan relaksasi dan mobilisasi dini
-          Kolaborasi pemberian Mef. Acid 3 X 500 mg

Tindakan
Pk. 13.45 – 13.55
-          Melatih relaksasi nafas
-          Melatih mobilisasi duduk di tempat tidur
-          Memberikan Mefinter 500 mg dan anjurkan klien minum jika terasa nyeri.

  1. Resiko tinggi terjadi infeksi nifas b.d adanya luka episiotomi

Rencana :
-          He vulva hygiene
-          He tanda-tanda infeksi
-          He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein
-          Kolaborasi
-          Diet TKTP
-          Amoxicilin 3 X 500 mg
Tindakan :
Pk. 13.55 – 14.10
-          He vulva hygiene
-          He tanda-tanda infeksi
-          He minum yang cukup dan makan yang tinggi kalori dan protein
-          Kolaborasi
-          Diet TKTP
-          Memberikan Amoxicillin 500 mg 

I.          DAFTAR PUSTAKA



Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. 1993. Obstetri. Elstar. Bandung.
Carpenito,Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa keperawatan. Ed.8. EGC. Jakarta
Depkes. RI. 1990. Perawatan Kebidanan Yang Berorientasi Pada Keluarga (Perawatan III) Jilid I. Pusdiknakes. Jakarta
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas.ed.6. EGC. Jakarta.
PrawiroHarjo. 1995. Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KALA I PADA IBU DENGAN
PERSALINAN NORMAL


 
I.                                      Pengertian :
            Pesalinan normal  (partus spontan) adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.
II.                                   Patofisiologis :
Kehamilan (37-42 minggu)

Tanda-tanda permulaan persalinan
(kala pendahuluan)

Tanda-tanda inpartu
 

Proses persalinan
 



 
Kala I                         Kala II                        Kala III                      Kala IV
Fase Laten       Fase aktif        Primi :1-2,5 jam
3 cm
7-8 jam

            Penurunan Hormon         Tuanya placenta      Penekanan kpl janin    Distensi rahim
            Estrogen & proges-   
            teron 1-2 mgg pre-
                    partus  

                        Penurunan estrogen & proges-            Pergeseran ganglion    Iskemia otot
                                           teron                                           servikal                    rahim

                        Kekejangan pembuluh darah                                                    Gg.sirkulasi
                                                                                                                        Utero placenta



              Nyeri    His/Kontraksi rahim
                  
      Gg.rasa nyaman

                                       Partus    Kerja jantung ↑  → Respirasi 
                                                                                             
                                                             Kelelahan                 lelah
                                                                                             
                                 Post Partum           Co                       Pola napas tak efektif
                                         


Nyeri perineum post                Perdarahan                  Ketuban Keruh
      Episiotomi                                                                    
                                        Resiko gg keseimbangan
                                             Cairan & elektrolit


                                                Resiko terjadi infeksi
III.                                Pemeriksaan Diagnostik :
            Pemerikaaan darah lengkap :
·         Hb normal  = 11,4 – 15,1  gr/dl
·         Golangan darah = A,B,AB & O
·         Faktor RH =  +/-
·         Waktu pembekuan
            Protein Urine
            Urine reduksi 
IV.                                Diagnosa keperawatan :
1.      Pola napas tidak efektif b.d kelelahan,penggunaan energi berlebihan
2.      Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan pada jaringan
3.      Penurunan cardiak out put b.d peningkatan kerja jantung sekunder penggunaan energi berlebih.
4.      Resiko terjadi gangguan kesimbangan cairan b.d perdarahan banyak
5.      Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi.
V.                                   Interrvensi keperawatan :
            Dx. 1. Pola napas tidak efektif  b.d penggunaan energi berlebihan
            Tujuan :  Pola napas tidak terganggu/kembali efektif.
·         Observasi TTV selama jalannya persalinan
            R/  Deteksi dini keadaan klien sehingga dapat dilakukan tindakan secara tepat & cepat.
·         Dampingi klien & berikan dorongan mental selama perslinan
            R/  Mengurangi kecemasan sehingga klien dapat mengatur pernapasan scr benar
·         Ajarkan tehnik pernapasan yg benar saat kontraksi
            R/   Meningkatkan cadangan oksigen & tenaga
·         Ajarkan cara mengedan yg benar
            R/  Agar klien dpt menghemat energi & melahirkan bayinya dng cepat.

            Dx. 2. Nyeri b.d kontraksi rahim & regangan jaringan
            Tujuan : Nyeri berkurang/hilang.
·         Observasi skala nyeri dng skala 1 – 10, intensitas & lokasi
            R/  Mengetahui tingkat nyeri & ketergantungan klien serta kualitas nyeri
·         Ajarkan tehnik relaksasi & menarik napas panjang
            R/  Meningkatkan relaksasi & rasa nyaman
·         Berikan penjelasan ttg penyebab nyeri & kapan hilangnya
            R/  Meningkatkan pengetahuan sehingga mengurangi kecemasan,klien menjadi kooperatif
·         Ajarkan cara mengedan yg benar jika pembeukaan sudah lengkap
            R/  Mengurangi kelelahan & mempercepat proses persalinan.
·         Anjurkan klien u/ istirahat miring kiri jika tdk sedang kontraksi
            R/  Mengurangi penekanan vena cava, meminimalkan hipoksia jaringan.

            Dx. 3. Penurunan Cardiak output b.d peningkatan kerja jantung
            Tujuan : Cardiak out put dalam batas normal, TD= 120/80 mmHg,Nadi=80 x/mnt
·         Observasi TTV
            R/  Mengetahui perkembangan/perubahan yg terjadi pada  klien
·         Observasi perubahan sensori
            R/  Mengetahui ketidak adekuatan perfusi cerebral.
·         Observasi penggunaan energi & irama jantung
            R/  Mengetahui tingkat ketergantungan klien.

            Dx. 4. Resiko terjadi infeksi b.d adanya luka episiotomi
            Tujuan : Tidak terkadi infeksi
·         Observasi TTV & tanda-tanda infeksi
            R/  Deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi sehingga segera diatasi.
·         Lakukan vulva hygiene 2 x sehari (pagi – sore)
            R/  Luka kotor mempengaruhi proses penyembuhan
·         Anjurkan klien u/ menganti pembalut setiap habis kencing atau kotor
            R/  Kebersihan mempercepat proses penyembuhan & mencegah masuknya organisme.
·         Anjurkan klien u/ segera mobilisasi (duduk,berdiri & jalan serta menyusui bayinya )
            R/  Mencegah sisa perdarahan/kotoran membendung dng mobilisasi sisa kotoran dpt keluar sehingga mempercepat proses penyembuhan disamping itu mem-perlancar sirkulasi darah keluka.

VI.                                Buku Acuan :
·         Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. 1993. Obstetri. Elstar. Bandung.
·         Carpenito,Lynda Juall. 2001 Buku Saku Diagnosa Keperawatan. ed.8.EGC. Jakarta
·         Prawiro Harjo. 1995. Bedah Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta
Previous
Next Post »

Translate