BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Varicella
/ chickenpox atau sering disebut cacar air adalah suatu infeksi virus menular,
yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik – bintik kecil yang datar
maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa
gatal. Merupakan infeksi akut menular, disebabkan oleh virus
varisela-zoster.
Varicella merupakan penyakit anak-anak dan sangat jarang dijumpai
dalam kehamilan dan nifas. Walaupun umumnya cacar air itu suatu penyakit
ringan, namun pada wanita hamil kadang-kadang bisa menjadi berat dan dapat
menyebabkan partus prematurus.
2.2 Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah oleh infeksi dari virus
Varicella-Zoster (VZV) Penamaan virus ini memberi pengertian bahwa infeksi
primer virus ini menyebabkan timbulnya penyakit varisela, sedangkan reaktivasi
(keadaan kambuh setelah sembuh dari varisela) menyebabkan herves zoster.
Secara morfologis identik dengan virus Herpes Simplex.
Virus ini dapat berbiak dalam bahan jaringan embrional manusia. Virus yang
infektif mudah dipindahkan oleh sel-sel yang sakit. Virus ini tidak berbiak
dalam binatang laboratorium. Pada cairan dalam penderita, virus ini juga dapat
ditemukan. Antibodi yang dibentuk tubuh terhadap virus ini dapat diukur dengan
tes ikatan komplemen, presipitasi gel, netralisasi atau imunofluoresensi tidak
langsung terhadap antigen selaput yang disebabkan oleh virus.
2.3 Patofisiologi
Infeksi virus
masuk bersama airborne droplet masuk ke traktus respiratorius, tidak tertutup
kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling efektif
melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus akan berkembang di dalam sistem
retikuloendotelial, kemudian akan terjadi virema disertai gejala konstitusi
yang diikuti dengan munculnya lesi di permukaan virus.
Jalur transmisi varicella melalui
inhalasi/droplet infection, yang dianggap mulai infeksius sejak 2hari sebelum
lesi kulit muncul. Kemungkinan lain penularan terjadi melalui lesi di kulit.
Lesi di kulit dianggap tidak infeksius setelah semua menjadi krusta, dengan
kemungkinan penularan terjadi sampai 10-21 hari (rata-rata 15 hari, sejak awal
muncul lesi kulit).
Tanda awal varicella mungkin mirip
gejala flu, dengan malaise dan demam, diikuti munculnya lesi kulit yang khas.
Pada suatu periode waktu didapatkan lesi berupa makula, papula,
vesikel/pustula, dan krusta, dengan lokasi tersebar/tidak berkelompok.
Penyebarannya :
· Biasanya mulai
dar badan (dada), menyebar ke wajah dan ekstremitas.
· Bentuk makula,
papula vesikuladan krusta dapat terjadi pada waktu yang sama.
Bila terjadi infeksi skunder, cairan
vesikula yang jernih akan berubah menjadi nanah lymfodenopati.
2.4 Tanda Gejala
Pada penderita
akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah.
Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa
di dapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Berapa hari kemudian
timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan
di sekitar dada dan perut. Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari
setelah terinfeksi.
Pada anak-anak yang berusia diatas 10
tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak
badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda,
gejala pada dewasa biasanya lebih berat. Setelah 24-36 jam timbulnya gejala
awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula).
Kemerahan pada kulit ini lalu berubah
menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin
terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk secara tidak sengaja. Jika
lenting ini tidak dibiarkan maka akan segera membentuk keropeng (krusta) yang
nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap
(hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu
kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Proses ini memakan waktu selama
6-8jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
Pada bayi, misalnya bayi yang usianya
belum genap satu tahun akan lebih menderita pada saat terserang virus ini
karena demamnya bisa sangat tinggi. Kulitnya pun akan bisa terinfeksi bakteri.
Mereka belum bisa mengeluarkan apa yang dirisaukannya kecuali menangis.
2.5 Efek Samping
2.5.1 Pada Kehamilan
5 – 10% wanita dewasa rentan
terhadap infeksi virus varicella zoster. Infeksi varicella akut terjadi pada 1
: 7500 kehamilan
Komplikasi maternal yang mungkin
terjadi :
1.
Persalinan preterm.
2.
Ensepalitis
3.
Pneumonia
Resiko
terjadinya sindroma fetal adalah 2% bila ibu menderita penyakit pada kehamilan
antara 13 – 30 minggu ; dan 0.3% bila infeksi terjadi pada kehamilan kurang
dari 13 minggu. Bila infeksi pada ibu terlihat dalam jangka waktu 3 minggu
pasca persalinan maka resiko infeksi janin pasca persalinan adalah 24% . Bila
infeksi pada ibu terjadi dalam jangka waktu 5 – 21 hari sebelum persalinan dan
janin mengalami infeksi maka hal ini umumnya ringan dan “self limiting”
Bila
infeksi terjadi dalam jangka waktu 4 hari sebelum persalinan atau 2 hari pasca
persalinan, maka neonatus akan berada pada resiko tinggi menderita infeksi
hebat dengan mortalitas 30%.
Pada ibu hamil yang terpapar dan tidak
jelas apakah sudah pernah terinfeksi dengan virus varicella zoster harus segera
dilakukan pemeriksaan IgG. Bila hasil pemeriksaan tidak dapat segera diperoleh
atau IgG negatif, maka diberikan VZIG dalam jangka waktu 6 minggu pasca
paparan. Imunisasi varciella tidak boleh dilakuykan pada kehamilan oleh karena
vaksin terdiri dari virus yang dilemahkan
2.5.2 Pada Persalinan
Bila
infeksi terjadi dalam jangka waktu 4 hari sebelum persalinan atau 2 hari pasca
persalinan, maka neonatus akan berada pada resiko tinggi menderita infeksi
hebat dengan mortalitas 30%.
Imunoglobulin
varicella zoster (VZIG) harus diberikan pada neonatus dalam jangka waktu 72 jam
pasca persalinan dan di isolasi. Plasenta dan selaput ketuban adalah bahan yang
sangat infeksius.
Bila serangan Herpes Zoster sangat dekat
dengan saat persalinan maka varicella dapat ditularkan secara langsung pada
janin sehingga hal ini harus dicegah.
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan pada varicella, sebagai berikut :
2.6.1 Topical : Bedak dan antibiotika
2.6.2 Sistemik : Sedativa, antipiretik,
antibiotika untuk infeksi sekunder, acyclovir.
Pengobatan varicella dibagi menjadi
2, yaitu pada penderita normal dan penderita dengan imunokompromise atau
penurunan system imun :
1.
Normal
·
Neonatus →
Acylovir 500mg/m2 setiap 8 jam selama 10 hari.
·
Anak-anak
→ terapi sintomatis atau Acyclovir 20mg/kgBB selama 7 hari.
·
Dewasa
atau dengan kortikostreoid → Acylovir 5x 800mg selama 7 hari.
·
Wanita
hamil, Pnemonia → Acylovir 5x 800mg selama 7 hari atau Acylovir IV 10mg/BB
setiap 8jam selama 7 hari.
2. Imunokompromise
Selain pengobatan
diatas untuk menurunkan demam, sebaiknya digunakan Asetamofen, jangan Aspirin.
Obat anti-virus boleh diberikn kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun.
Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini
lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam
waktunya 24 jam setelah munculnya ruam yang pertamanya. Obat anti-virus lainnya
adalah Vidarabin.
Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan
perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengkonsumsi air mineral
untuk menetralisir ginjal setelah mengkonsumsi obat. Konsumsi vitamin C placebo
ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu biji, juice
tomat atau anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari placebo,
minuman dari lidah buaya, ataupun runput laut
DATA
SUBJEKTIF
1. Identitas
ibu dan suami
2. Keluhan
Utama
Seorang
ibu hamil dengan umur kehamilan 12 minggu mengeluh, merasa sedikit demam,
nyeri kepala, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Serta adanya bintik-bintik
merah berupa gelembung berisi cairan bening pada perut dan punggung.
DATA
OBJEKTIF
- KU : kurang
baik
- Kesadaran
: Compos
Mentis
- Status
emosional : ibu dapat
mengendalikan diri
- Tanda vital
·
Tekanan darah :110/80 mmHg
·
Nadi : 82x/mnt
·
Pernafasan : 20x/mnt
·
Suhu : 38,50C
5. Pemerikasaan
Fisik
a) Mata : Konjungtiva terlihat pucat
b) Leher : terdapat pembesaran kelenjar limfe
c)
Kulit :
Terlihat adanya lesi kulit yang khas, berupa : Lesi klasik berupa “air mata”
berbentuk oval dengan kemerahan pada kulit bagian dasarnya, lesi kulit
timbul dibagian perut dan punggung.
d) Hidung
: terdapat secret
ASSESMENT
- Diagnosa Kebidanan
“
Ny D ” umur 24 tahun G2P1A0 UK : 12 minggu
dengan Varicella
2. Masalah
Bintik-bintik
merah pada kulit dan punggung
3. Kebutuhan
1) Dukungan
psikologis dari suami dan keluarga
2) KIE
tentang penyakit varicella dalam kehamilan
3) KIE
tentang cara penularan varicella
4) KIE
cara mencegah dan mengatasi timbulnya penyakit varicella
4. Diagnosa
Potensial
Ibu
hamil dengan varicella berpotensi Resiko terjadinya sindroma fetal 0.3% bila
infeksi terjadi pada kehamilan kurang dari 13 minggu, janin dapat beresiko
lahir cacat.
5. Kebutuhan
tindakan segera berdasarkan kondisi klien
1) Mandiri
·
Melakukan observasi
pada klien
2) Kolaborasi
·
Pemeriksaan
laboraturium dengan tes serologi IgM varicella zoster dan melalui pemeriksaan
ELISA atau CFT, Pemeriksaan untuk menentukan imunitas seorang wanita dengan
menggunakan FAMA -Fluorescent Antibody Membrane Antigen
3) Merujuk
·
Kerumah sakit untuk
mendapatkan penanganan dan pengobatan lebih lanjut oleh dokter bagian obstetric
dan ginekologi
PLANNING
- Menjelaskan kepada ibu bahwa
kondisi ibu saat ini baik.
·
Ibu memahami bahwa
kondisinya saat ini baik
2. Memberikan
KIE mengenai penyakit varicella
·
Ibu mengetahui tentang
penyakit varicella
- Menjelaskan
pada ibu tentang penularan varicella
- Menjelaskan
pada ibu tentang penularan varicella dan komplikasi bahaya penyakit
varicella terhadap janin dan ibu, serta ibu harus selalu
menjaga kebersihan diri dan pakaiannya.
·
Ibu mengerti dan
bersedia untuk melakukan nya
- Menjelaskan
pada ibu gejala varicella antara lain : deman, sakit kepala, gatal-gatal,
lemah, lesu.
·
Ibu mengetahui tentang
gejala varicella.
- Menganjurkan
ibu untuk melakukan Pemeriksaan laboraturium dengan tes serologi IgM
varicella zoster dan melalui pemeriksaan ELISA atau CFT, Pemeriksaan untuk
menentukan imunitas seorang wanita dengan menggunakan FAMA -Fluorescent
Antibody Membrane Antigen
·
Ibu bersedia dan mau
melakukanya.
- Merujuk
ibu ke Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan dan pelayanan dari dokter
obstetric dan ginekologi dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.
·
Ibu bersedia dirujuk
- Menjelaskan
kepada ibu untuk kunjungan ulang atau jika ada keluhan.
·
Ibu bersedia datang
jika ada keluhan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon