MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN I
Letak
Sungsang
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada kami
sehingga kami bias menyelesaikan makalah tentang Asuhan Kebidanan pada Kasus Kehamilan
Letak Sungsang.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nova
Purmahardini S,st selaku dosen pembimbing asuhan kebidanan yang telah
membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini kami susun agar kita lebih mengenal tentang
konsep dasar kehamilan,konsep dasar kehamilan letak sungsang, konsep dasar
dokumentasi H.varney dan penerapan dokumentasi H.Varney pada kasus letak
sungsang.
Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Untuk itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang 4
1.2. Rumusan masalah 4
1.3. Tujuan 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep dasar kehamilan 6
2.2. Konsep dasar Kehamilan letak sungsang 8
2.3. Konsep dasar dokumentasi H. Varney 11
BAB III : TINJAUAN KASUS
3.1. Pengkajian 15
3.2. Diagnosa/masalah 20
3.3. Identifikasi diagnosa/masalah
potensial 20
3.4. Identifikasi tindakan segera untuk
kolaborasi/konsultasi 20
3.5. Menyusun
rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat
dan rasional 21
3.6. Pelaksanaan rencana
tindakan/implementasi 21
3.7. Evaluasi 22
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan 24
4.2. Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
WHO memperkirakan jika ibu
hanya melahirkan rata-rata 3 bayi, maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi
300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa pertahun. Sebaran
kematian ibu di Indonesia bervariasi diantara 130-780 dalam 100.000 persalinan
hidup. Walaupun telah dilakukan usaha yang intensif dan dibarengi dengan makin
menurunnya angka kematian ibu dan bayi disetiap rumah sakit, kematian ibu di
Indonesia masih berkisar 390 per 100.000 persalinan hidup (Manuaba, 1998 : 8)
Kejadian letak sungsang
berkisar antara 2 %-3 % bervariasi diberbagai tempat. Sekalipun kejadiannya
kecil tetapi mempunyai peyulit yang besar dengan angka kematian sekitar 20 %-30
%.
Pada letak kepala, kepala yang
merupakan bagian terbesar lahir terlebih dahulu, sedangkan persalinan letsu
justru kepala yang merupakan bagian terbesar bayi akan lahir terakhir.
Mekanisme persalinan letsu
berlangsung secara persalinan bokong, persalinan bahu dan persalinan kepala.
(Manuaba, 1998 : 360).
1.2.Rumusan masalah
a. Konsep dasar kehamilan
b. Konsep dasar kehamilan letak sungsang
c. Konsep dasar dokumentasi H. Varney
d. Pengkajian
e. Diagnosa/masalah
f. Identifikasi diagnosa/masalah potensial
g. Identifikasi tindakan segera untuk
kolaborasi/konsultasi
h. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
dengan tepat dan rasional
i. Pelaksanaan rencana tindakan/implementasi
j. Evaluasi
1.3.TUJUAN
a. Mengetahui konsep dasar kehamilan
b. Mengetahui konsep dasar Letak Sungsang janin
c. Mengetahui konsep dasar dokumentasi H. Varney
d. Dapat melakukan pengkajian data pada klien
e. Dapat menganalisa data dan membuat
diagnosa/masalah
f. Dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah
potensial
g. Dapat mengidentifikasi tindakan segera untuk
kolaborasi/konsultasi
h. Dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
dengan tepat dan rasional
i. Dapat melaksanaan rencana tindakan/implementasi
j. Dapat membuat Evaluasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1. FILOSOFI KEHAMILAN
Kehamilan
merupakan komponen dari seluruh proses normal secara fisik, bukan merupakan
penyakit meskipun beberapa kasus komplikasi dapat terjadi sejak permulaan yang
disebabkan oleh kondisi/alasan lain atau komplikasi dapat berkembang kemudian.
2.1.2 PROSES KEHAMILAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari :
a.Ovulasi pelepasan ovum
b. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
c. terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
d. Terjadi implantasi (nidasi) pada uterus
e. Pembentukan placenta
f. Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2.1.3. PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT HAMIL
a. Rahim
+Ukuran rahim membesar sesuai umur kehamilan
+Berat uterus naik dari 30gr menjadi 1000gr pada
akhir kehamilan
+Terjadi perlunakan isthmus
+Terjadi perkembangan rahim yang tidak sama
+Adanya kontraksi rahim
b. Vagina
+Adanya
peningkatan pembuluh darah sehingga tampak makin merah dan kebiruan
c. Ovarium
+Ovulasi berhenti
+Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya uri
d. Payudara
+Bertambah besar,tegang dan berat
+Terdapat kolostrum
+Dapat teraba noduli – noduli
+Adanya hiperpigmentasi pada puting susu dan
areola
e. Siklus darah ibu
+Siklus darah ibu meningkat
untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin dan rahim
+Peningkatan hormon esterogen dan
progesteron
f. Sistem pernafasan
+Wanita hamil kadang mengeluh
sesak dan nafasnya pendek,dan biasanya bernafas lebih dalam
+Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada
g. Saluran pencernaan
+Pengeluaran air liur berlebihan
+Daerah lambung terasa panas
+Terjadi mual/muntah
+Dapat menyebabkan konstipasi
h. Kulit
Pada daerah kulit terjadi hiperpigmentasi :
+Muka : Cloasma gravidarum
+Payudara :Putting susu dan areola payudara
melebar
+Perut : Linea Nigra striae
i.Metabolisme
Dengan terjadinya kehamilan,
metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi
makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan untuk persiapan ASI
2.1.4. TANDA – TANDA KEHAMILAN
a. Tanda pasti hamil
+Adanya gerakan janin dalam rahim
+Adanya DJJ
b.Tanda tidak pasti hamil
+Rahim membesar sesuai umur kehamilan
+Adanya tanda hegar,chadwick,piscaseck,dan
kontraksi Braxton hicks
+Adanya tes kehamilan positif
c. Tanda kemungkinan hamil
+Amenore
+Mual muntah
+Ngidam
+Pingsan
+Payudara tegang
+Sering miksi
+Konstipasi/obstipasi
+Pigmentasi kulit
+Epulis
+Varices
2.1.5. PERUBAHAN PSIKOLOGI DALAM KEHAMILAN
a. Trimester I
+Ibu merasa lemah
+Ibu merasa tidak nyaman
+Mudah tersinggung
+Pada trimester I perut masih
kecil,maka pada sebagian ibu masih merahasiakan kehamilannya kepada orang lain
b. Trimester II
+Ibu sudah merasa lebih nyaman
+Perut ibu yang belum terlalu besar belum
dirasakan sebagai beban
+Pada fase ini,wanita hamil akan mulai
mengharapkan bayinya
+Ibu mulai mengajak bayinya berbicara dan
mengkawatirkan kondisinya
c.Trimester III
+Periode menunggu dan waspada
+Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya dan
merasa kawatir
+Keluarga mulai menduga – duga jenis kelamin
bayinya
+Pemilihan nama biasanya juga dilakukan pada
periode ini
2.2. KONSEP DASAR KEHAMILAN
LETAK SUNGSANG
2.2.1. Pengertian
Letak sungsang
merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dan bokong berada dibagian bawah kavum uteri. (Ilmu Kebidanan, 1999 : 606).
2.2.2. Penyebab
Letak Sungsang
1. Sudut ibu
a.
Keadaan rahim
« Rahim arkuatus
« Septum pada rahim
« Uterus dupleks
« Mioma bersama kehamilan
b.
Keadaan plasenta
« Plasenta letak rendah
« Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
« Kesempitan panggul
« Deformitas tulang panggul
« Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan
perputaran keposisi kepala.
2. Sudut janin
Pada
janin terdapat berbagai keadaa yang menyebabkan letak sungsang :
« Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
« Hidrosefalus atau anensefalus
« Kehamilan kembar (gemeli)
« Hidramnion atau oligohidramnion
« Prematuritas
2.2.3. Klasifikasi
Letak Sungsang berdasarkan faktor yang mempengaruhi letak :
1.
Letak bokong murni / Frank Breech (50 %)
o
Bokong
saja yang menjadi bagian depan, sedangkan bagian tungkai lurus keatas
o
Tungkai
terletak ekstensi sepanjang badan janin, sehingga bokong turun terlebih dahulu.
o
Lekan
bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
2.
Letak bokong kaki sempurna / Complete Breech (25 %)
« Letak bokong diman kedua kaki ada
disamping bokong (lipat kejang)
« Bokong turun terlebih dahulu, tungkai
fleksi pada abdomen janin dan kaki sepanjang bokong janin
3.
Letak bokong tidak sempurna / Incomplete Breech (24 %)
« Suatu letak sungsang dimana selain bokong
bagian yang terendah adalah kaki atau lutut
a.
Kedua kaki = letak kaki sempurna
Satu kaki = letak kaki tidak sempurna
b. Kedua lutut = letak lutut sempurna
Satu kaki = letak lutut tidak sempurna
·
Presentasi
bokong dengan satu atau kedua kaki atau lutut prolaps kedalam vagina .
Posisi bokong ditentukan oleh
sakrum, yaitu :
a. Left sakrum anterior
(sakrum kiri depan)
b. Right sakrum anterior
(sakrum kanan depan)
c. Left sakrum posterior
(sakrum kiri belakang)
d. Right sakrum posterior
(sakrum kanan belakang)
2.2.4. Diagnosis
1. Pemeriksaan luar
a.
Palpasi
·
Kepala
di fundus
·
Bagian
bawah bokong
·
Punggung
di kiri atau kanan
b.
Auskultasi
DJJ paling jelas terdengar pada tempat yang lebih
tinggi dari pusat.
2. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba ost. Sakrum,
tuber ischii, dan anus, kadang-kadang kaki (bila letak kaki)
3. Pemeriksaan rontgen
Bayangan
kepala di fundus
4. Pergerakan anak teraba oleh
ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat dan ibu sering merasa sesak karena
benda keras (kepala) yang mendesak tulang iga. (Sinopsis obstetri, 1998 : 352)
2.2.5.
Penanganan
1.
Tindakan
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi si anak tidak
terlalu baik, maka usahakan merubah letak janin dengan ”Versi luar”
o
Hendaknya
versi luar sudah dicoba pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
o
Tujuan
: Merubah letak bokong menjadi letak kepala
o
Hal
diatas kemungkinan bisa dilakukan persalinan normal. Namun, jika tidak memungkinkan
maka dilakukan operasi.
o
Versi
luar saat ini sudah jarang dilakukan karena dapat menyebabkan terjadinya ;
lilitan tali pusat, distress janin, dll.
2. Sikap sewaktu hamil
Usahakan ibu untuk sering
menungging, sujud, dan senam hamil agar letak janin dapat kembali pada posisi
normal.
Kontraindikasi
·
Tensi
yang tinggi
·
Ada
luka pada dinding rahim
·
Panggul
sempit absolute
·
Kehamilan
ganda (gemeli)
·
Hidramnion
·
Hidrosefalus
·
Perdarahan
antepartum atau APB
·
DJJ
yang buruk
2.2. KONSEP DASAR DOKUMENTASI H.
VARNEY
2.2.1. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal untuk
memperoleh data dan mengumpulkan informasi melalui anamnesa,pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang agar dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
fisik,social, mental dan lingkungan.misalnya :
A.Data Subjektif
1.Biodata
Nama,umur,agama,bangsa,pendidikan,pekerjaan,
penghasilan,alamat.
2.Keluhan utama
Apa yang dikeluhkan ibu saat
pengkajian
3.Riwayat menstruasi
Menarche,siklus,lama
haid,keluhan,banyaknya darah,sifat,dismenorhoe
4.Riwayat kehamilan yang lalu
+Kehamilan : ANC berapa
kali,TT berapa kali,keluhan selama hamil
+Persalinan : normal apa
tidak,UK berapa,ditolong siapa,dimana,BB,TB,bayi segera menangis/tidak,bayi
segera disusui/tidak
+Nifas : berjalan
lancar/tidak,bayi disusui/tidak,terjadi perdarahan/tidak
+KB : apa ibu sudah pernah
ikut KB,KB apa yang pernah digunakan,keluhan selama ikut KB,sudah berapa kali
5.Riwayat kehamilan sekarang
ANC berapa kali,TT berapa kali,apa yang sudah
didapat,merasakan pergerakan anak di UK berapa bulan,keluhan selama hamil
6.Riwayat kesehatan
Apa ibu pernah menderita penyakit kronis seperti
kencing manis,jantung,hipertensi,dan apakah ibu pernah menderita penyakit
menular seperti TBC,hepatitis dsb.
7.Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada yang menderita penyakit menurun seperti
kencing manis,jantung, dan apakah ada yang menderita penyakit menular seperti
TBC,hepatitis dsb.
8.Riwayat perkawinan
Menikah berapa
kali,lamanya,tahun,pertama menikah usia berapa.
9.Riwayat psikososial
Bagaimana hubungan dengan keluarga,apakah keluarga
mengharapkan kehamilan itu dan bagaimana hubungan ibu dengan orang lain
10.Pola kehidupan sehari –
hari
+Nutrisi : makan berapa
kali,porsinya,minum berapa gelas perhari,apa yang diminum,apa saja yang dimakan
+Istirahat : tidur siang dan
malam berapa jam
+Eliminasi : BAB,BAK berapa
kali,konsistensi,ada gangguan apa tidak
+Kebersihan : mandi,gosok
gigi,keramas,ganti pakaian dan celana dalam berapa kali sehari
+Aktifitas : apa saja yang
dilakukan oleh ibu
+Hubungan seksual : berapa
kali berhubungan dalam seminggu
+Spiritual : bagaimana
kegiatan ibadahnya
+Kesehatan : ke mana jika
mengalami gangguan kesehatan
B.Data Obyektif
1.Pemeriksaan umum
i. KU : baik,cukup atau lemah
ii. Kesadaran : Komposmentis
iii. TTV :
tensi,suhu,nadi,pernafasan
2.Pemeriksaan fisik
♠Inspeksi
+Rambut : rontok/tidak,lurus/tidak,hitam/tidak
+Muka : simetris/tidak,cloasma
gravidarum/tidak,odem/tidak
+Mata : simetris/tidak,konjungtiva
anemis/tidak,sclera ikterus/tidak,penglihatan normal/tidak
+Hidung : bersih/tidak,penciuman normal/tidak,ada
pernafasan cuping hidung/tidak,ada serumen/tidak,ada polip/tidak
+Mulut/gigi : jumlah gigi lengkap/tidak,terdapat
caries/tidak,stomatitis/tidak
+Telinga :
simetris/tidak,bersih/tidak,pendengaran baik/tidak,ada serumen/tidak
+Leher : ada pembesaran kelenjar
tiroid/tidak,ada pembesaran vena jugularis/tidak
+Mammae : Simetris/tidak,puting menonjol/tidak,ada
benjolan/tidak,hiperpigmentasi/tidak,kolostrum keluar/tidak
+Abdomen : membesar sesuai UK/tidak,terdapat striae
livide/tidak
+Vulva : odem/tidak,varises/tidak,terdapat
flour albus/tidak,perineum utuh/tidak
+Anus : ada haemorhoid/tidak
+Ext.atas/bawah : ada
odem/tidak,varises/tidak,jari-jari pucat/tidak
♠Palpasi
+Leopold I : TFU berapa,apa
yang terdapat di fundus,UK
+Leopold II : Menentukan puka
dan puki
+Leopold III : Menentukan
bagian terendah janin dan sudah masuk PAP/belum
+Leopold IV : seberapa masuk
bagian terendah janin ke PAP
♠Auskultasi
+DJJ : normal/tidak,frekuensi
per menit,terdengar di sebelah mana
♠Perkusi
+Reflek patella
3.Pemeriksaan antropometri
♠TB,BB,LILA,TBJ
4.Pemeriksaan obstetric
♠Ukuran panggul luar
5.Pemeriksaan penunjang
♠darah,urine dsb
2.2.2. INTERPRETASI
DATA/DIAGNOSA
Merupakan
interpretasi data dasar ke dalam identifikasi spesifik mengenai masalah dan
diagnosa.Masalah tidak dapat diidentifikasikan sebagai diagnosa karena lebih
sering berhubungan dengan apa yang dialami klien.
2.2.3. IDENTIFIKASI MASALAH
POTENSIAL
+Mengidentifikasi
diagnosa/masalah potensial lain berdasarkan rangkaian diagnosa dan masalah yang
sudah teridentifikasi
+Langkah ini membutuhkan
antisipasi,bila memungkinkan dilakukan pencegahan.Sambil mengamati klien,bidan
diharapkan dapat bersiap – siap bila diagnosa masalah potensial benar – benar
terjadi
2.2.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN
SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan/dokter atau untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien.
2.2.5. MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH/PLANNING
+Merencanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah
– langkah sebelumnya dengan rasional
+Langkah ini merupakan lanjutan manajeman terhadap
diagnosa/masalah potensial
+Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak
lengkap dapat dilengkapi
+Merupakan kerangka pedoman
antisipasi terhadap keadaan pasien
+Merujuk klien jika ada
masalah/komplikasi
2.2.6. MELAKSANAKAN
PERENCANAAN
+Rencana asuhan yang telah
disusun dilaksanakan secara efisien dan aman
+Perencanaan ini bias
dilakukan seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien atau tim kesehatan yang
lain
2.2.7 EVALUASI
Rangkaian tindakan yang saling
berhubungan bertujuan untuk mengukur kemampuan dan efektivitas pelaksanaan
asuhan kebidan berdasan tujuan dan kriteria evaluasi menggunakan format SOAP.
BAB III
TINJAUAN
KASUS
Pada Ny. A,
G2P10001, UK 36 / 37 Minggu, T/H/Letak Sungsang W, Intra uterin, kesan
jalan lahir normal, saat ini KU ibu dan janin baik.
I. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF, TGL: 27 Mei 2009. JAM :10.00-11.00 WIB
A. Biodata /Identitas
Nama :
Ny. A Nama Suami : Tn. B
Umur :
27 Th Umur : 30 Th
Agama :
Islam Agama : Islam
Bangsa / suku : WNI /
Madura Bangsa / suku : WNI/Madura
Pendidikan : SMA Pendidikan : S 1
Pekerjaan : - Pekerjaan : PNS
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 3.500.000-,
Alamat :
Jl. Manggis/21 Alamat : Jl. Manggis/21
No.Telp :
(0323) 322516
No.Register :
027050904
B.
Keluhan Utama
§ Ibu mengatakan ingin memeriksakan
kehamilannya
§ Ibu mengatakan adanya
gerakan janin dibagian perut bawah pusat dan ibu sering merasa benda keras
(kepala) mendesak tulang iga.
C.
Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
v Menarche : Usia
12 Th
v Siklus / lama : 1 bulan sekali (± 28 hari) lamanya ± 8 hari
v Banyaknya : ± 3 pembalut /
hari
v Sifat darah : Berwarna merah segar
v Dismenorhoe : -
v HPHT : 17
September 2008
2. Riwayat Kehamilan yang
lalu
Anak ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Bayi
|
Nifas
|
KB
|
||||||||
Usia
|
Penyulit
|
Jenis
|
Penyulit
|
Tempat
|
Penolong
|
L/P
BB/BP
|
AS
|
Keadaan
|
Umur
|
Penyulit
|
Laktasi
|
||
1
|
Aterm
|
-
|
SPTB
|
BBLT
|
BPS
|
Bidan
|
L
BB:3500 gr
PB: 50 cm
|
8
|
Hidup
|
2,5 th
|
-
|
1 th
|
pil
|
2
|
Hamil ini
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
v HPL : 24 Juni 2009
v Usia Kehamilan :
36 / 37 Minggu
v Keluhan Pada :
·
Trimester
I : Mual muntah
terutama di pagi hari
·
Trimester II : Tidak ada
·
Trimester III : Tidak ada
v ANC :
4X di BPS
v Imunisasi TT :
Lengkap (Bowster)
v Kebiasaan minum jamu : Selama hamil tidak pernah
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang
pernah/sedang diderita
- Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah / tidak sedang
menderita penyakit kronis, maupun penyakit menurun. Seperti kencing manis,
tekanan darah tinggi, hepatitis, TBC, dsb.
- Selama hamil
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah / tidak sedang
menderita penyakit kronis, maupun penyakit menurun. Seperti kencing manis,
tekanan darah tinggi, hepatitis, TBC, dsb.
2. Riwayat penyakit keluarga
- Ibu
mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit kronis maupun
penyakit menurun, namun riwayat keluarga ada keturunan kembar.
E. Riwayat Sosial
v Status pernikahan
·
Menikah : 1 kali
·
Menikah I : Umur :
22 th
Lamanya : 5 tahun
·
Menikah II : Umur :
Lamanya :
F. Riwayat Psikologi
1. Psikologis
Ibu mengatakan bahwa
ibu sangat bahagia dengan kehamilannya ini karena hal ini adalah hal yang
dinantikan oleh suami dan keluarganya.
2. Sosial
Ibu mengatakan bahwa
hubungannya dengan suami, keluarga, maupun tetangganya baik, mereka menyambut
baik kehamilannya.
G. Pola kebiasaan sehari-hari
1.
Pola nutrisi
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa makan 3x sehari, dengan porsi sedang (nasi,
daging/ikan, sayuran hijau dan buah-buahan). Minuman air putih ±5-6 gelas/hari
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu makan sampai 3-4x sehari, dengan porsi
sedang. Kemudian minuman air putih ±5-6 gelas/hari diatambah 1 gelas susu tiap
pagi.
2.
Pola eliminasi
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan BAB 1x/hari, feses normal, tidak ada gangguan dengan
bau yang khas, dan BAK 4-5x sehari dengan air kencing warna kekuning-kuningan
jernih.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan BAB 1x/hari, feses normal, tidak ada gangguan dengan
bau yang khas, dan BAK 5-6x sehari dengan air kencing warna kekuning-kuningan
jernih.
3.
Pola istirahat / tidur
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil istirahat pada
malam hari 7-8 jam mulai pukul 21.00-04.00 WIB
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa selama hamil pola istirahat
ibu meningkat ± 1 jam pada siang hari pada siang hari pukul 14.00-15.00, dan pada
malam hari ibu istirahat ±8 jam mulai pukul 21.00-04.00 WIB.
4.
Pola aktifitas
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu sehari-hari sebagai ibu rumah
tangga
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa selama hamil kegiatan ibu sehari-hari tidak
terlalu berat, karena sebagian besar pekerjaan dikerjakan oleh pembantu.
5.
Pola hubungan seksual
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu kumpul dengan bapak 2-3x
seminggu.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa selama hamil, ibu mengurangi dengan alasan ibu
tidak bergairah, sehingga selama hamil ibu kumpul dengan bapak 1x seminggu.
6.
Pola kebersihan diri (personal
hygiene)
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi setiap kali
mandi dan ganti celana dalam 2x sehari.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mandi 2-3x sehari, gosok gigi setiap kali
mandi dan ganti celana dalam 3x sehari.
7.
Spiritual
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu selalu shalat lima waktu, mengaji setelah shalat maghrib
dan melaksanakan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu lebih meningkatkan ibadahnya, seperti
shalat lima
waktu, mengaji setelah shalat maghrib dan melaksanakan shalat sunnah yang
mengiringi shalat fardhu ditambah shalat malam.
H.
Perilaku Kesehatan
-Sebelum hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami gangguan kesehatan, misalnya;
pusing, flu dll. Biasanya ibu membeli obat ditoko.
-Selama hamil :
Ibu mengatakan bahwa ibu mengalami gangguan kesehatan, misalnya;
pusing, flu dll. Ibu
berkonsultasi/berobat ke dokter dan tidak meminum obat-obatan yang tidak sesuai
dengan resep dokter.
I.I.DATA OBYEKTIF
A. Pemeriksaan Umum
1.
KU : Baik
2.
Kesadaran : komposimentis
3.
Tanda-tanda vital :
v Tensi : 120/80
mmHg
v Suhu : 37 C
v Nadi : 85x/menit
v RR : 23x/menit
I.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
1.
Kepala : Simetris, rambut bersih, rambut tidak rontok, rambut tidak mudah dicabut, distribusi rambut
merata, tidak terdapat luka dan benjolan.
2.
Muka : Simetris, terdapat cloasma, tidak
oedem, tidak ikterus.
3.
Mata : Konjungtiva merah, sclera mata berwarna
putih, tidak juling, penglihatan normal.
4.
Hidung : Simetris, penciuman baik, tidak polip.
5.
Mulut /gigi : Gigi lengkap, tidak ada karies dan
epulis, tidak pucat, lidah bersih.
6.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada
serumen, pendengaran normal.
7.
Leher : Tidak terjadi pembesaran kelenjar limfe atau tiroid atau vena
jogularis.
8.
Mammae : Membesar/tegang, hiperpigmentasu aerola dan papilla mamae,
kelenjar montgomeri menonjol, puting susu bersih dan menonjol, tidak ada
benjolan, adanya kolostrum.
9.
Abdomen : Simetris, membesar kedepan sesuai UK , terdapat striee albican,
terdapat linea alba, tidak ada bekas operasi/Sc.
10.
Vulva : Tidak ada oedem dan varises, ada bekas episiotomi, bersih, adanya
flour albus tidak berbau dan warnanya normal.
11.
Anus : Bersih, tidak hemoroid.
12.
Ekstremitas bawah : Jari lengkap, kuku jari bersih, pergelangan
tangan baik, tidak terdapat oedem pada kaki, simetris, tidak ada varises, tidak
sianosis.
Palpasi
1.
TFU : 30 cm
2.
Leopold I : TFU setinggi prosesus
xifoideus dengan UK
36/37 minggu, Pada fundus teraba keras, melenting, dan bulat diperkirakan
kepala.
3.
Leopold II : Pada bagian kanan perut
ibu, teraba bagian yang datar dan lebar seperti papan (Puka), dan pada bagian
kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin
4.
Leopold III : Pada perut bagian bawah
teraba bagian yang lunak, tidak terlalu bulat dan tidak melenting, diperkirakan
bokong.
5.
Leopold IV : Belum masuk PAP.
Auskultasi
1.
DJJ : Irama teratur
(12+11+12)x4 / menit = ± 140 / menit.
2.
Tempat : Dipuntum maximum 2
jari diatas pusat sebelah kanan.
Perkusi
v Reflek patella :
+ / +
J.
Pemeriksaan Antropometri
1.
TB / BB : 160 cm / 63 kg
2.
LILA : 24 cm.
3.
TBJ : 2945 gr . (MD-11)155 = (30-11)155
= 2945 gr.
K. Pemeriksaan Obstetri
Ukuran panggul
luar
1.
Distansia spinarum : 25 cm
2.
Distansia eristarum : 29 cm
3.
Boedelogue : 19 cm
4.
Lingkar panggul : 88 cm
L. Pemeriksaan Penunjang
1.
Laboratorium
Darah
v Hb :
11 gr %
Urine
v Albumin :
Tidak ada
v Reduksi :
Tidak ada
v Hbs Ag :
Tidak ada
2. Rongten :
Dilakukan (bayangan kepala di fundus)
II.DIAGNOSA
Ny. A, G2P10001, UK 36 / 37 Minggu, A/T/H/Letak Sungsang W, Intra
uterin, kesan jalan lahir normal, saat ini KU ibu dan janin baik.
3.1. DS Ibu
mengatakan hamil kedua
Ibu mengatakan UK
kira-kira 9 bulan
Ibu
merasakan gerakan janin dibawah pusat
HPHT
: 17 September 2008
3.2. DO HPL : 24 Juni 2009
DJJ
: ± 140 X / Menit
Leopold
1 : TFU = 30 cm, setinggi prosesus
xifoideus.
Leopold
2 : Puka
Leopold 3 :
teraba bagian yang lunak, tidak terlalu bulat dan tidak melenting, diperkirakan
bokong.
Leopold 4 :
-
TTV :
-TD= 120/80 mmHg, Nadi= 82x/mnt, t = 37 C, RR=23x/mnt.
Pemeriksaan Lab : - Hb = 11 gr %
3.3. Masalah : -
III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
POTENSIAL
-Berpotensi terjadinya
Distosia pada bayi.
IV. IDENTIFIKASI
TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI ATAU KOLABORASI
-Tidak ada tindakan segera,
hanya menyarankan ibu untuk berwaspada saat terjadi tanda-tanda akan persalinan
(bila perlu dirujuk untuk SC).
V.PLANNING
1. Lakukan pendekatan pada ibu
dengan komunikasi terapeutik
R/ Agar menumbuhkan rasa percaya
dan nyaman pasien kepada bidan sehingga mempermudah bidan untuk memberi pelayanan
asuhan kebidanan secara menyeluruh.
2. Lakukan pemeriksaan
kehamilan dengan 7 T
R/ Agar bidan dapat
mendeteksi dan mengetahui kelainan pada kehamilan secara dini yang dapat
menjadi penyulit dalam kehamilan dan proses persalinan.
3.
Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien.
R/ Agar ibu dapat mengerti dan tahu kondisi
dirinya dan janin yang ada dalam kandungannya, sehinggga diharapkan ibu dapat
mengantisipasi hal buruk yang terjadi nantinya.
4.
Jelaskan pada pasien tentang kehamilan letak sungsang yang dialami pasien.
R/ Agar ibu mengetahui kehamilan letak
sungsang dan bahayanya, namun ibu tidak perlu khawatir karena hal tersebut bisa
diatasi dengan cara SC.
5.
Anjurkan ibu untuk meningkatkan asupan gizi
R/ Agar kondisi ibu dan janin lebih sehat.
6.
Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan terutama personal hygiene
R/ Untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit
menular.
7.
Anjurkan untuk olah raga (lari pagi dan sering menungging) dan mengajarkannya.
R/ Untuk memperlancar aliran darah, dan untuk
mengembalikan letak normal janin.
8.
Anjurkan ibu untuk kontrol seminggu lagi
atau jika ada keluhan.
R/ Untuk memantau kondisi ibu dan janin untuk
mengantisipasi hal buruk yang akan terjadi.
9.
Menganjurkan&menyiapkan surat rujuk&Informcontion jika sewaktu-waktu
ibu akan melahirkan (let.su).
R/ Sebagai pertolongan bagi ibu dan janin
dengan kehamilan letak sungsang.
VI . PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN/IMPLEMENTASI.
1.
Melakukan pendekatan melalui komunikasi terapeutik, menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti, berbicara sopan dan mende ngarkan seluruh keluhan pasien.
2. Melakukan
pemerikasaan kehamilan dengan 7 T
-TB/BB :
160 cm/ 63 kg
-TD :
120/80 mmHg
-TFU :
30 cm (setinggi prosesus xifoideus)
-TT :
Lengkap
-Terapi :
-
-Tes PMS :
(-)
-Telewicara :
HE
3.
Menjelaskan bahwa kehamilan ibu saat ini dalam keadaan/posisi dengan letak
sungsang yang merupakan kelainan dalam kehamilan, tetapi ibu tidak perlu
khawatir karena kemungkinan dapat diatasi.
4.
Menjelaskan bahwa kehamilan letak sungsang yaitu letak memanjang dengan bokong adalah
bagian yang terendah pada perut bagian bawah, sehingga sulit dilakukan persalinan
normal. Namun hal tersebut bisa diatasi dengan SC.
5.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau, daging, susu dan sebagainya
untuk persiapan persalinan.
6.
Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan tubuh khususnya genetalia, maupun
kebersihan lingkungan demi kesehatan ibu.
7.
Menganjurkan ibu olah raga dan melakukan posisi nungging selama 2 jam dalam
sehari (dilakukan secara bertahap). Mengajarkan posisi nungging dengan kepala
ibu serendah mungkin dan bokong diangkat setinggi-tingginya.
8.
Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau bila ada keluhan pada
kehamilannya untuk mengetahui perkembangan kondisi ibu dan janin.
9.
Menganjurkan&menyiapkan surat rujuk&Informcontion jika sewaktu-waktu
ibu membutuhkan saat persalinan (let.su).
VII. EVALUASI
1. Melakukan pendekatan dengan komtik
Evaluasi S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan
yang diberikan bidan.
O : Ibu menyampaikan semua keluhannya
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
2.
Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan 7 T
Evaluasi S : Ibu bersedia untuk diperiksa.
O : Ibu melaksanakan saran yang diberikan
bidan.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
3.
Menjelaskan hasil pemeriksaan.
Evaluasi S : Ibu mengatakan dapat menerima hasil
pemeriksaan
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
4.
Menjelaskan tentang kehamilan letak sungsang
Evaluasi S : Ibu mengatakan
mengerti dengan penjelasan yang diberikan bidan.
O : Ibu menganggukkan kepala.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
5.
Menganjurkan pada ibu untuk meningkatkan asupan gizi.
Evaluasi S : Ibu bersedia untuk memenuhinya
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
6.
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan terutama personal hygiene.
Evaluasi S : Ibu sanggup
melaksanakannya
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
7.
Menganjurkan ibu untuk olah raga dan melakukan posisi nungging 2 jam sehari dan
mengajarkannya.
Evaluasi S : Ibu mengatakan akan melaksanakannya.
O : Ibu menganggukkan
kepala&mempraktekkannya.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
8.
Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.
Evaluasi S : Ibu mengatakan akan kontrol satu minggu
lagi
O : Ibu menganggukkan kepala.
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
9.
Menganjurkan ibu rujuk saat akan melahirkan (jika kehamilannya Let.su)
Evaluasi S : Ibu mengatakan
setuju (jika kehamilan Let.su)
O : Ibu menganggukkan kepala
A : Tujuan tercapai
P : Rencana dilanjutkan.
BAB IV
PENUTUP
3.7. KESIMPULAN
Pada kasus yang
ditemukan pada Ny. ”A” UK 36 minggu dengan diagnosa kehamilan letak sungsang
termasuk dalam kategori kehamilan dengan kelainan letak, karena itu memerlukan
perencanaan dan penanganan sedini mungkin.
Pelaksanaan perencanaan
yang dibuat sudah dilakukan dengan cukup baik karena pasien dan petugas
kesehatan dapat bekerja sama dengan baik pula.
SARAN
Bagi pasien :
v Hendaknya pasien
tidak perlu cemas dan khawatir dengan kehamilannya jika mengalami gangguan yang
tidak terlalu berbahaya karena hal ini masih bisa diatasi, asal ibu mau
mengikuti asuhan yang diberikan.
v Pasien hendaknya
mau mendengarkan dan melakukan setiap informasi dan saran yang diberikan oleh
bidan untuk mengatasi masalah pada kehamilannya.
v Pasien hendaknya
rajin memeriksa kehamilannya pada bidan sesuai waktunya segera bila ada keluhan.
Bagi
bidan :
v Bidan dalam
menentukan diagnosa dan pendeteksian dini harus tepat dan sesuai agar langkah
selanjutnya dapat dilaksanakan dengan tepat sehingga kematian ibu dan janin
dalam kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah.
v Dalam memberikan
KIE bidan hendaknya lebih ramah dan terbuka sehingga pasien dapat lebih
kooperatif dan terjalin rasa saling percaya antara pasien dan petugas
kesehatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Manuaba,
Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan Dan Keluarga Berencana. EGC : Jakarta.
Mochtar, rustam. 1998. Sinopsis Obstetri jilid 1. EGC : Jakarta.
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ed 4, Vol 1. EGC : Jakarta.
ConversionConversion EmoticonEmoticon