BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kehamilan merupakan hal yang paling
didambakan oleh setiap wanita karena dengan kehamilan,seorang wanita bisa
dikatakan sempurna.Kehamilan merupakan suatu proses fisiologi yang normal
meskipun ada beberapa kasus kehamilan yang disertai kelainan dan penyulit
tertentu.
Dalam kehamilan ibu mengalami perubahan dari segi fisik dan psikis. Salah satu yang paling umum terjadi pada Trimester
pertama adalah Emesis Gravidarum, dalam
Ilmu kebidanan, emesis ditemukan pada kehamilan trimester awal persalinan dan
pasca bedah. Keadaan ini bukan saja menimbulkan distress tetapi juga dapat
membawa konsekuensi fisiologis yang serius. Istilah hiperemesis gravidarum
berlaku bila muntah menyebabkan kekurangan cairan, elektrolit atau gizi.
Salah satu penyebab dari emesis yaitu karena
tidak seimbangannya kadar hormone dalam tubuh. Maka dari itu kita akan mengkaji
tentang emesis gravidarum agar tidak merembes ke patologis.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
itu Emesis gravidarum ?
2.
Apa yang menyebabkan emesis gravidarum?
3.
Bagimana
penannganannya?
1.3 TUJUAN
UMUM
Setelah melakukan asuhan pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa dapat
mengerti dan mengembangkan kemampuannya dengan memeberikan asuhan dengan kasus
yang sama.
1.4 TUJUAN
KHUSUS
Setelah melakukan asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu:
1.
Melakukan pengkajian data pada klien.
2.
Menganalisa data dan membuat diagnose / masalah.
3.
Membuat
rencana tindakan / intervensi.
4.
Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana / intervensi
yang dibuat.
5.
Membuat
evaluasi dan perkembangannya.
6.
Membuat dokumentasi dan hasil asuhan.
1.5 MANFAAT
1.
Dapat
mengetahui pentingnya melakukan asuhan
2.
Menambah wawasan bagi mahasiswa tentang adanya perbedaan
antara teori dengan praktek
3.
Melatih mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan yang
benar
4.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi adanya masalah atau
komplikasi yang menyertai kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KONSEP DASAR KEHAMILAN
2.1.1. FILOSOFI KEHAMILAN
Kehamilan merupakan komponen dari seluruh proses normal secara fisik, bukan
merupakan penyakit meskipun beberapa kasus komplikasi dapat terjadi sejak
permulaan yang disebabkan oleh kondisi / alasan lain atau komplikasi dapat
berkembang kemudian.
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi
adanya ovum dan spermatozoa serta terjadinya konsepsi dan nidasi. ( pudinakes,
1993)
Kehamilan merupakan suatu periode “ persiapan simbolik dan praktis untuk
menjadi seorang ibu. ( smith, 1992: 192)
2.1.2 PROSES KEHMILAN
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan yang terdiri dari:
¨
Ovulasi
pelepasan ovum
¨
Terjadi
migrasi sperma dan ovum
¨
Terjadi
konsepsi dan pertumbuhan zigot
¨
Terjadi
implantasi pada uterus
¨
Terbentuknya
placenta
¨
Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
( manuaba, 1998: 95 )
2.1.3. DIAGNOSA
KEHAMILAN
a) tanda pasti hamil
·
Ada gerakan janin
-
Terlihat
atau teraba gerakan janin
-
Teraba
bagian-bagian janin
·
Ada DJJ
- didengar dengan menggunakan stetoskop, alat kardiografi, alat
dopler.
- dilihat
dengan USG
- pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, USG
b) tanda tidak pasti hamil
·
Rahim
membesar sesuai dengan UK
·
Ada tanda Hegar ( perubahan isthmus uteri àisthmus panjang
dan lunak), chadwicks (kebiruan pada vulva dan vagina), piskaseck ( pertumbuhan
yang cepat di daerah implantasi )dan brakton hicks (lentingan).
·
Pemeriksaan
tes biologis
Sebagian kemungkinan positif palsu
c) tanda kemungkinan hamilan
·
Amenorhoe
(terlambat datang bulan)
-
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraf dan ovulasi.
-
Mengetahui HPHT dengan rumus perhitungan rumus neagle
dapat ditentukan perkiraan persalinan.
·
Mual(nausea)
dan muntah (emesis)
-
Pengaruh hormone estrogen dan progesterone terjadi
pengeluara asam lambung yang berlebihan.
-
Menimbulkan mual-muntah terutama morning sickness
-
Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi
-
Akibat mual-muntah nafsu makan berkurang
·
Ngidam
-
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. Keinginan tersebut disebut ngidam.
·
Sinkope/
pingsan
-
Terjadinya sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia SSP dan menimbulkan
sinkope/pingsan.
-
Keadaan ini menghilang dalam UK 16 minggu
·
Payudara
tegang
-
Pengaruh estrogen , progesterone dan somatotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
-
Payudara
membesar dan tegang.
-
Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama
·
Sering
miksi
-
Desakan rahim kedepan yang menyebabkan kandung kemih
terasa penuh dan sering miksi.
-
Pada triwulan kedua sudah menghilang.
·
Konstipasi
/ opstipasi
-
Pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltic usus
menyebabkan kesulitan BAB.
·
Pigmentasi
kulit
a.
Sekitar
pipi : cloasma gravidarum
-
Keluarnya
melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit
pada pipi.
b.
Sekitar
perut
-
Strie
lividaeà pada primi
-
Strie
albican à pada multi
-
Linea
nigra à pada primi
-
Linea
albaà pada multi
c.
Sekitar
payudara
-
Hiperpigmentasi
areola mammae
-
Putting
susu makin menonjol
-
Kelenjar
mongomery menonjol
-
Pembuluh
darah menifes sekitar payudara
·
Epulis
-
Hipertropi gusi disebut epulis, dapat terjadi bila hamil
·
Varises ( penampakan pembuluh darah vena)
-
Pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang punya bakat.
-
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara.
-
Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah
persalinan.
( manuaba, 1998 )
2.1.4. DIAGNOSA BANDING KEHAMILAN
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu dilakukan
diagnosis banding, diantaranya:
a.
hamil
palsu ( hamil spuria)
b.
tumor
kandungan / mioma uteri
-
terdapat
pembesaran rahim, tapi tidak disertai tanda kehamilan.
-
bentuk
pembesaran tidak merata.
-
pendarahan
banyak saat menstruasi.
c.
kista
ovarium
-
pembesaran perut tapi tidak disertai tanda hamil.
-
datang
bulan terus berlangsung.
-
lamanya pembesaran perut dapat melampui usia kehamilan.
-
pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil (-).
d.
hematometra
-
terlambat datang bulan yang dapat melampui umur
kehamilan.
-
perut terasa sakit tiap bulan .
-
terjadi tumpukan darah dalam rahim.
-
tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil
yang (+).
e.
kandung
kemih penuh
- dilakukan
kateterisasi.
2.1.5.
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA SAAT HAMIL
1. System Reproduksi
a) Rahim
o
Ukuran rahim membesar sesuai umur kehamilan
o
Berat uterus naik dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir
kehamilan
o
Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofhi menjadi lebih
besar, lunak dan mengikuti pembesaran rahim.
o
Terjadi perlunakan isthmus ( tanda hegar)
o
Terjadi implantasi janin didaerah plasenta (piskacek)
o
Adanya kontraksi rahim ( Braxton hicks )
b) servik
o
Servik menjadi lunak, karena meningkatnya suplai darah
(godell sign)
o
Kanalis
cervikalis dipenuhi oleh cairan kental yang disebut operculum
è
Fungsinya pada saat hamil menghambat bakteri masuk ke
uterus.
o
Waktu persalinan mengalir keluar yang disebut bleding
show.
o
Konsistensi
servik berubah
à sebelum hamil seperti meraba hidung àawal hamil seperti
daun telingaà setelah aterm seperti bibir.
c)
vagina (lingkar senggama)
o
Adanya peningkatan pembuluh darah sehingga tampak makin
merah dan kebiru-biruan (tanda chadwicks)
d) ovarium (indung
telur)
o
Ovulasi
terhenti
o
Masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbertuknya Uri yang sempurna pada
umur 16 minggu.
e)
siklus darah ibu
peredaran darah ibu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
o Siklus darah ibu
menigkat untuk memenuhi kebutuhan perkembangan janin dalam rahim
o Terjadinya hubungan
langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro- plasenter
o Pengaruh hormone
esterogen dan progesterone semakin meningkat.
Dari faktor diatas dijumpai beberapa perubahan pada peredarah darah:
- volume darah
Î dimana serum darah >> dari pertumbuhan sel, akibatnya terjadi
hemodilusi dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 mg.
- sel
darah jumlahnya makin Î untuk mengibangi pertumbuhan janin.
2. payudara
o
Bertambah
besar, tegang dan berat
o
Dapat
teraba nodule – nodule
o
Grandula
makin tampak
o
Adanya hiperpigmentasi pada putting susu dan areola
o
Pengeluaran asi belum berlangsung karena prolaktin belum
berfungsi, karena hambatan dari PIH ( prolaktine inhibiting hormone). Tapi pada
trimester III kolostrum sudah terbentuk dan kadang keluar.
o
Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada.
3.
System
endokrin
o
Ovarium
& placenta
-
Korpus luteum meghasilkan estrogen dan progesterone
-
Setelah
plasenta tumbuh, kedua hormone tersebut diambil alih dan membentuk steroid
-
Hormone
lain dan HCG
-
HPL
( human placenta lactogen)
-
HCT
( human choriotic thyrotropin)
o
Kelenjar
tyroid
-
Beratnya
meningkat 20% ( kehamilan 4-7,5 bulan)
-
> besar Karena pertumbuhan sel-sel acenan dan
meningkatkan metabolism rate.
o
Kelenjar
paratiroid
-
Ukuran Î terutama selama 15-30 minggu ketika kebutuhan Ca
meningkat
o
Pancreas
-
Selama hamil sel-sel langerhans tumbuh dan banyak
menghasilkan insulin
o
Kelenjar
Adrenal
-
Ukurannya meÎ pada bagian kortikal yang membentuk kortin
-
Bagian medulla mensekresi epinephirine sehingga terjadi
penambahan ukuran dan fungsinya
4.
system
pernafasan
o
Wanita hamil kadang – kadang mengeluh sesak dan nafasnya
pendek, dan biasanya bernafas lebih dalam
o
Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada
4.
system pencernaan
o
Pengeluaran
air liur berlebihan
o
Daerah
lambung terasa panas
o
Terjadi
mual muntah
o Dapat menyebabkan konstipasi
5.
Sistem
perkemihan
o
Karena pengaruh hamil, mudah turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi.
o
Desakan tersebut membuat kandung kencing terasa penuh.
o
Terjadinya
hemodilusi menyebabkan metabolisne air makin lancer, sehingga pembentukan air
seni bertambah.
o
Filtrasi pada glomerolus bertambah sekitar 69% - 70%.
o
Pada kehamilan ureter membesar untuk menampung banyaknya
urine terutama ureter kanan karena pengaruh progesteron .
6.
Perubahan
pada kulit
pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi
o
Muka:
cloasma gravidarum
o
Payudara:
putting susu dan areola payudara
o
Perut:
linea nigra, striae lividae
7.
Metabolisme
Dengan
terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan untuk
persiapan ASI.
Perubahan metabolism adalah
a.
Metabolisme naik sebesar 15% sampai 20% terutama
trimester 3
b.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155mEG /
liter menjadi 145mEG/ liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral
yang di perlukan janin
c.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan persiapan laktasi dibutuhkan
protein yang tinggi sekitar 0,5gr / kg BB atau sebutir telur ayam sehari
d.
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan
protein
e.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil kalsium 1,5gr /
hari, 30-40gr untuk pembentukan janin. Fosfor rata-rata 2gr sehari, zat besi
800mg / hari, air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak karena dapat terjadi
retensi air
f.
Pertambahan
berat badan ibu hamil
Pertambahan berat badan dapat
di perinci sebagai berikut:
1.
Janin
: 3- 3,5 kg
2.
Placenta
: 0,5 kg
3.
Air
ketuban : 1,5 kg
4.
Rahim
: 1 kg
5.
Timbunan
lemak : 1,5 kg
6.
Timbunan
protein: 2 kg
7.
Retensi
air garam : 1,5 kg
2.1.6. UMUR KEHAMILAN
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan
umur hamil dapat di tentukan dengan:
a.
Menggunakan
rumus naigle
Rumus naegle
memperhitungkan umur kehamilan selama 288 hari. Dari dulu perhitungan kasarnya
dapat di tentukan dengan menentukan HPHT + 288 hari sehingga perkiraan
kehamilan dapat di tetapkan. Rumus
naegle HPHT + 7 bulannya + 9
b.Gerakan pertama fetus
Dengan
memperkirakan gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu maka umur
kehamilan dapat di tetapkan. Perkiraan
ini tidak tetap
c.
Perkiraan
tingginya fundus uteri
Mempergunakan
tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil
pertama pada kehamilan 2 dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
Tinggi fundus uteri
|
Umur kehamilan
|
2 jari diatas
simfisis
½ simfisis –
pusat
2 jari diatas
simfisis
Setinggi pusat
3 jari diatas
pusat
½ pusat – PX
Setinggi
PX
2
jari
dibawah PX
|
12 minggu
16 minggu
20 minggu
24 minggu
28 minggu
34 minggu
36 minggu
40 minggu
|
Apabila diukur
dengan metlin maka panjang fundus uteri sebagai berikut:
-
hamil
20 minggu à 25 cm
-
hamil
32 minggu à 27 cm
-
hamil
36 minggu à 30 cm
-
hamil 40 minggu à sama dengan
kehamilan 32 minggu
d.
Penentuan
umur kehamilan dengan USG
Bila ragu-ragu
dapat dikonsultasi untuk menetapkan perkiraan persalinan. Untuk menentukan umur hamil melalui USG
dengan mengukur bagian janin
-
Menentukan
diameter kantong gestasi
-
Menentukan
jarak kepala-bokong
-
Menentukan
tulang biparietal
-
Menentukan
lingkaran perut
-
Menentukan
panjang tulang femur
( manuaba, 1998 )
2.1.7. PROGNOSA KEHAMILAN
Setelah melakukan pemeriksaan dengan rinci dapatlah ditetapkan beberapa
aspek kehamilan sebagai berikut
a.
kehamilan
normal dengan resiko rendah
sikap
yang diambil
1.
lanjutkan
pemeriksaan rutin sebagaimana jadwal
2.
pemberian
obat suportif seperti vit dan Fe
3.
memberikan nasihat tentang gizi, kebersihan dan pakaian
b.
kehamilan
disertai komplikasi
sikap
yang diambil
1.
mengatasi
komplikasi, kehamilan dilanjutkan sehingga mencapai well born baby dan well health
mother
2.
pemeriksaan
rutin dipercepat
3.
diberikan nasihat segera datang bila dijumpai gejala yang
memberatkan
4.
berkonsultasi
dengan spesialis terkait
5.
merujuk
penderita ke rumah sakit
c.
kehamilan
disertai penyakit lain
sikap
yang diambil
1.
pemeriksaan
hamil rutin dipercepat
2.
berkonsultasi
dengan spesialis yang terkait
d.
kehamilan dengan resiko meragukan dan resiko rendah
sikap
yang diambil
1.
memberikan perhatian yang seksama terhadap jalannya
kehamilan
2.
pemeriksaan
hamil yang rutin dipercepat
3.
memberikan nasihat datang apabila terjadi keadaan
meragukan atau abnormal
4.
melakukan
rujukan ke rumah sakit
5.
rencana persalinan sebaiknyan ke rumah sakit
2.1.8.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEHAMILAN
1.
Faktor lingkungan, social, budaya dan ekonomi
a.
Faktor
social ekonomi
-penghasilan yang
terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan masalah kebidanan
- putus kerja
menambah sulit masalah social budaya
- ketergantungan
social ekonomi menimbulkan stress
- nilai gizi yang
relative rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan
b.
Faktor
pelayanan kesehatan
-
Kurangnya kemudahan untuk pelayanan kesehatan maternal
asuhan medic yang kurang baik
-
Kurangnya tenaga terlatih dan obat-obat penyelamat jiwa
c.
Faktor
kebiasaan dan adat istiadad
-
Setiap
masyarakat memiliki budaya yang berbeda untuk memahami peristiwa pertumbuhan
janin dalam kandungan ibu, kelahiran bayi, perawatan pasca persalinan maupun
kematian ibu dan bayi.
-
sehingga bidan atau nakes hendaknya bias memahami
kebiasaan tersebut dan bisa member pengertian dampak dari kebiasaan tersebut
bagi ibu dan bayi. Contoh kebiasaan
atau adat di masyarakat
-
Tidak boleh minum air es karena bayi bias besar: yang
benar tidak ada efek pada bayi asal tidak manis
2.
Faktor
psikologis
a.
support
keluarga adalah segala sesuatu yang diberikan kepada bumil oleh keluarga yang
bersifat mendukung terhadap kehamilannya, ini sangat penting karena keluarga
adalah orang terdekat ibu
b.
partner
abuse kekerasan dalam keluarga
c.
substance
abuse adalah penyalah gunaan zat- zat
d.
stessor
internal dan eksternal
2.1.9.
KEBUTUHAN IBU HAMIL TRIMESTER I, II DAN III
1.
O2
è
Pada kehamilan terjadi perubahan respirasi untuk
dimemenuhi kebutuhan O2
2.
Nutrisi
à Nutrisi ibu hamil diperhatikan dari pada ibu yang tidak hamil karena
kebutuhan nutrisi selama kehamilan digunakan untuk:
-
Mempertahankan
kesehatan dan kekuatan badan
-
Pertumbuhan
janin
-
Persiapan
persalinan
-
Supaya luka-luka post partum dapat cepat sembuh
-
Guna mengadakan cadangan untuk masa laktasi
«
Kenaikan BB rata-rata selama hamil 9-13,5 kg
3.
Personal
hygiene
a.
Kebersihan
tubuh
-
Rambut
harus sering dicuci
-
Gigià kebutuhan Ca
meningkat
-
Buah dada berhubungan dengan kehamilan dan nifas
-
Kebersihan
vulva
-
Kebersihan
kuku
-
Kebersihan
kulit
b.
Kebersihan
pakaian
c.
Kebersihan
lingkungan
4.
Pakaian
hamil
Longgar, terbuat
dari katun, daoat menyerap keringat terutama pakaian dalam.
5.
Eliminasi
§
Menghindari makanan yang dapat menyebabkan obstipasi
§
Dianjurkan banyak minum, makan buah, sayur dan mengadakan
gerak badan agar peredaran darah lancer dan menambah kelancaran tonus serta
peristaltic alat pencernaan
6.
Sexual
-
Hubungan seksual dihentikan apabila terjadi;
¨
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai
rasa nyeri dan panas.
¨
Terjadi
perdarahan saat hubungan seksual
¨
Terdapat
pengeluaran cairan / air mendadak
¨
Pada mereka yang sering mengalami abortus, persalinan
sebelum waktunya dan IUFD
7.
Mobilisasi
-
Pergerakan
yang dilarang:
§
Bekerja
berat
§
Meloncat
/ melonjak
§
Bepergian jauh dengan menggunakan kendaraan yang banyak
bergerak
-
Pergerakan
yang dianjurkan:
·
Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan udara
segar
·
Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot
·
Latihan-latihan sebelum melahirkan / senam hamil
8.
Istirahat
-
Istirahat dan tidur
yang tetratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin
9.
Traveling
pada ibu hamil
10. Imunisasi
Imunisasi TT
dianjurkan untuk dapat menurunkan AKI karena infeksi tetanus, vaksinasi TT
dilakukan 2x selama hamil
11. Persalinan laktasi
12.
Persalinan perlu dilakukan 2 langkah yaitu:
Senam hamil dan
mempersiapkan keadaan payudara untuk laktasi
13. Memantau kesejahtaraan janin
a.
Trimester
I
-
Auskultasi à untuk mendengarkan
DJJ pada kehamilan T1 dapat digunakan alat dopler / funanduskop
-
USG
(ultrasonografi)
b.
Trimester
II
-
Mempergunakan
metlin / meteran
-
Palpasi
menurut leopold
c.
Trimester
III
Kurva pertumbuhan
janin pada trimester III
menunjukkan positif
14. Pekerjaan
Wanita hamil boleh
melakukan pekerjaan asal ringan , tidak melelahkan. Karena kehamilan bukan
suatu halangan bagi wanita untuk bekerja asal dengan pengertian sedang hamil
15. Kunjungan ulang
WHOà menetapkan wanita hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan:
-
1x kunjungan selama trimester I ( selama 14mg)
-
1x kunjungan selama trimester II (antara 14-28mg)
-
2x kunjungan selama trimester III (antara 28-36mg dan
setelah 36mg)
16. Tanda bahaya dalam kehamilan
Ada 6 tanda bahaya
selama kehamilan:
1.
Perdarahan
pervaginam
2.
Sakit kepala yang hebat, menetap yang tidak hilang
3.
Perubahan
visual yang tiba-tiba
4.
Nyeri
abdomen yang hebat
5.
Bengkak
pada muka dan tangan
6.
Bayi
kurang bergerak seperti biasa
17. Persiapan persalinan dan kelahiran bayi
a.
Persiapan
mental
Menanamkan
kepercayaan diri agar memperoleh rasa aman dalam menghadapi persalinan
b.
Persiapan
fisik
Dilakukan sebelum
persalinan dimulai oleh karena itu penting melakukan pemeriksaan kehamilan
18. Exercise atau senam hamil
Senam hamil
ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan / tidak terdapat penyakit yang
menyertai kehamilannya. Yaitu:
penyakit jantung, ginjal dan lainnya
2.1.10. PERUBAHAN PSIKOLOGIS DALAM
KEHAMILAN
a) trimester I
o
( setelah terjadi konsepsià peninggkatan H.
estrogen dan progesterone à morning sickness)
o
Ibu
hamil merasa kelelahan
o
Ibu merasa tidak nyaman ( karena mual muntah)
o
Ibu hamil mudah tersinggung karena ibu depresi
o
Pada trimester I perut masih kecil, maka pada sebagian
ibu masih merahasiakan kehamilannya pada orang lain.
o
Terjadi
ambivalen
o
Ngidam
o
Kehamilan akan menekan ibu jika KTD ( kehamilan tidak
diinginkan)
( manuaba, 1998
)
Ø Tanda bahaya
kehamilan Trimester I :
1.
Perdarahan
pervaginam
2.
Mual
muntah berlebihan
3.
Sakit
kepala yang hebat
4.
Penglihatan
kabur
5.
Nyeri
perut yang hebat
6.
Gerakan
janin berkurang
7.
Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
8.
Selaput
kelopak mata pucat
9.
Demam
tinggi
10. Kejang
11. Keluar air ketuban sebelum waktunya.
Ø Masalah-masalah
yang bisa terjadi pada trimester I :
1.
Emesis Gravidarum (mual-muntah)
2.
Hiperemesis Gravidarum
3.
Perdarahan/abortus
4.
Sering kencing
5.
pusing dan lemah.
6.
Nafsu makan berkurang
Wus (wanita usia subur)
Menikah
Ovum sperma
Hamil
Pemeriksaan TM I keluhan
Dx
Tanda bahaya normal
Perdarahan Emesis/Hiper asuhan
Kebutuhan penanganan
2.2. KONSEP DASAR EMESIS GRAVIDARUM
Emesis gravidarum adalah
keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan perubahan hormonal pada wanita. Karena terdapat peningkatan hormone
esterogen, progesterone dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine
placenta. Hormone-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum
(manuaba, 1998). Muntah biasanya disertai dengan mual,tapi tidak selalu
demikian. Mual merupakan perasaan yang diakui secara sadar tentang terjadinya
eksitasi yang tidak disadari pada pusat muntah didalam medulla oblongata atau
didaerah yang dekat dengan pusat muntah tersebut ( guyton, 1996). Muntah
merupakan serangkaian gerakan komplek mengeluarkan isi usus ketika salah satu
bagiannya mengalami iritasi atau distensi. Komponen sensorik dan motorik reflek
muntah diatur oleh system saraf otonom. Pengaturan ini menimbulkan perasaan
seperti “ mau muntah”. Muntah juga biasanya disertai dengan sekresi saliva,
perspirasi, pucat, penurunan tekanan darah, takikardia dan respirasi yang tidak
teraturdisamping perasaan subjektif. Stasis lambung biasanya mendahului muntah.
Untuk mengeluarkan isi lambung, esophagus bagian bawah dan lambung bagian atas
harus mengadaakan relaksasi sementara deudonom dan lambung bagian bawah
berkontraksi. Lambung akan mengalami kompresi antara diafragma dan dinding
abdomen.
Pada kehamilan tanpa mual dan
muntah, resiko terjadinya abortus spontan atau partus prematurus lebih tinggi
(Beischer et al, 1997)
§
Penyebab
muntah (dengan contoh)
Pusat muntah dipengaruhi oleh:
-
CTZ
( chemoreceptor trigger zone) yang mendeteksi:
-
Nucleus vestibularis yang mendeteksi:
-
Pusat-pusat yang lebih tinggi yang mendeteksi:
-
System Saraf Otonom yang mendeteksi:
-
Kenaikan Tekanan Intrakranial ( mis, pre-eklampsia/ eklampsia)
§
Gejala
klinis:
a. kepala pusing
(terutama pagi hari )
b. disertai mual
muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
§
konsekuensi
muntah:
1. dehidrasià resiko peÎ trombosit
2. gangguan keseimbangan elektrolità kelemahan tubuh
3. ganguan keseimbangan PH
4. pembentukan
keton
5. resiko hipotensi
6. distress psikologis
7. defesiensi vitaminà kegagalan hati
8. malnutrisi, karies dentis( bruton, 1996)
§
penanganan:
1. komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai
emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai
umur kehamilan 4 bulan.
2. dinasehatkan agar
tidak cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasialiran darah
menuju susunan saraf pusat.
3. nasehatkan diet,
dianjurkan makan dengan porsi kecil tetapi sering. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam
lambung.
4. konserfatif;
Vitamin yang diperlukan:
a. Vitamin B komplek
b. Mediamer B6,
sebagai vitamin dan anti muntah
Pengobatan:
i.sedatifa ringan: luminal 3x3 mg
(barbiturate), valium.
ii. Anti mual-muntah: stimetil, primperan,
emetrol, dan lainnya.
Nasehat pengobatan:
-
Banyak
minum air atau minuman lain.
-
Hindari minuman atau makanan asam untuk menghindari
iritasi lambung.
Nasehat control antenatal:
- pemeriksaan hamil lebih sering.
- segera datang
bila terjadi keadaan abnormal.( manuaba, 1988)
2.3. KONSEP DASAR DOKUMENTASI H. VARNEY
2.3.1. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal untuk
memperoleh data dan mengumpulkan informasi melalui anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang agar dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
fisik, sosial, mental dan lingkungan, misalnya:
A.
Data
Subjektif
1.
Biodata
Nama (nama ibu dan suami), umur (resti
atau tidak), agama, bangsa, pendidikan (tingkat pendidikan mempengaruhi sikap
perilaku sehat seseorang), penghasilan (untuk mengetahui taraf hidup dan social
ekonomi ibu), alamat (untuk mengetahui tempat tinggal ibu).
2.
Keluhan
Utama
Pada ibu hamil
dengan emesis gravidarum, tanda dan gejala yang sering timbul adalah mual,
muntah, pusing, nafsu makan berkurang, lemah dan tensi masih dalam batas
normal, secara klinis dapat dilihat tubuh lemas.
3.
Riwayat
kesehatan
Apa ibu pernah
menderita penyakit malaria, tipoid, perdarahan pada menstruasi yang berlebihan,
perdarahan persalinan lalu dan penyakit lain
4.
Riwayat
kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang
penyakit keluarga untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada
ibu hamil dan pencegahan serta penanggulangannya.(manuaba, 1998: 265)
5.
Riwayat
Menstruasi
Menarchea ( pada usia berapaterjadi haid
pertama, biasanya 12-16th), siklus/lama haid (siklus normal 28 hari, tapi bias maju
3hr/ mundur sampai 3hr), keluhan, banyaknya darah, sifat (meliputi warna dan
ada bekuan atau tidak), dismenorhoe (nyeri waktu haid), HPHT ( untuk menghitung
usia kehamilan dan HPL).
6.
Riwayat
Kehamilan yang lalu
o
Kehamilan: ANC berapa kali, TT berapa kali, keluhan selama
hamil.
o
Persalinan: normal atau tidak, usia kehamilan berapa,
ditolong siapa, dimana, BB, PB, bayi segera menangis atau tidak, ada penyulit
atau tidak.
o
Nifas: berjalan lancar atau tidak, bayi segera disusui
atau tidak, terjadi perdarahan apa tidak.
o
KB: apa ibu sudah pernah ikut KB, KB apa yang pernah
digunakan, keluhan selama ikut KB,sudah berapa lama.
7.
Riwayat
Kehamilan sekarang
ANC berapa kali, TT
berapa kali, apa yang sudah didapat, merasakan pergerakan anak usia berapa
bulan, keluhan selama hamil.
8.
Riwayat
perkawinan
Menikah berapa
kali, lamanya, tahun, pertama kali menikah usia berapa.
9.
Riwayat
psikososial
Bagaimana hubungan dengan keluarga,
apakah keluarga mengharapkan kehamilan itu dan bagaimana hubungan ibu dengan
orang lain.
10. Pola kehidupan sehari-hari
v Nutrisi: makan
berapa kali, porsinya, minum berapa gelas/ hari, apa yang diminum, apa saja
yang dimakan.
v Istirahat: tidur
siang dan malam berapa jam
v Eliminasi: BAB, BAK
berapa kali, konsistensi dan ada gangguan apa tidak.
v Kebersihan; mandi,
gosok gigi, keramas, ganti pakaian dan celana dalam berapa kali sehari.
v Aktivitas: apa saja
yang dilakukan oleh ibu.
v Hubungan seksual:
berapa kali berhubungan dalam seminggu.
v
Spiritual:
agama, apa saja yang dilakukan.
v Kesehatan: kemana
jika mengalami kesehatan.
B.
Data
Objektif
a)
Pemeriksaan
umum
i.
KU:
baik, cukup atau lemah.
ii.
Kesadaran:
composmentis apa tidak
iii.
TTV: - TD ( normal antara 90/60mmHg – 140/90 mmHg)
Suhu (suhu ibu hamil normal 36,5-37 ºc ,
apabila > 37,5 ºc dikatakan demam
berarti ada infeksi kehamilan)
nadi (
dalam keadaan santai nadi ibu ± 60-80x /menit, jika
nadi ibu ≥ 100x/menit maka bias disimpulkan ada perdarahan berat,anemi,
sakit/ demam, gangguan jantung, penggunaan obat dll)
pernafasan
( normal 16-24x/menit)
b)
Pemeriksaan
fisik
Inspeksi
Rambut: rontok apa tidak, kelebatan,
warna.
Muka:simetris apa
tidak, ada tidaknya cloasma gravidarum, ada odem atau tidak.
Mata: simetris apa
tidak, juling apa tidak, konjunctifa pucat atau tidak, warna sclera (ikterus atau tidak ),
penglihatan normal atau tidak.
Hidung; bersih apa
tidak, penciuman normal apa tidak, ada polip apa tidak, ada serumen apa tidak.
Mulut/ gigi: jumlah
gigi lengkap/ tidak, terdapat karies atau tidak, epulis atau tidak, stomatitis
atau tidak.
Telinga: simetris
apa tidak, bersih atau tidak, pendengaran baik atau tidak, ada serumen apa
tidak.
Leher: ada tidaknya
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, ada tidaknya pembesaran vena
jugularis.
Mammae: simetris
apa tidak, putting menonjol / tidak, ada benjolan / tidak, ada hiperpigmentasi
/ tidak, kolostrum keluar / tidak.
Abdomen; pembesaran
sesuai UK / tidak, terdapat strie livide / tidak dan warna dari linea.
Vulva: odem /
tidak, varises / tidak, terdapat fluor albus / tidak, perineum utuh / tidak.
Anus: ada hemoroid / tidak.
Ektremitas atas &
bawah: ada odem/ tidak, ada varises / tidak, jari-jari pucat / tidak.
Palpasi
Leopold I; mengukur
TFU berapa, apa yang ada di fundus, umur kehamilan.
Leopold II;
menentukan puka-puki, bagian terkecil janin dan bagian yang ada disamping perut
ibu.
Leopold III: untuk mengetahui bagian
terbawah janin.
Leopold VI: untuk
mengetahui bagian apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuk kedalam
rongga panggul.
( obetetri fisiologi, 1993: 160-166)
Auskultasi
DJJ: normal / tidak
(normalnya 120-160x / menit), frekuensi/menit, terdengar disebelah mana.
Perkusi
Reflek patella ( normalnya tungkai bawah bergerak sedikit
ketika tenadon diketuk).
Pemeriksaan antropologi :
TB ( jika TB < 145 maka dicurigai panggul sempit), BB ( pertambahan BB sekitar
6,5-15kg) selama hamil, kenaikan ini tidak boleh lebih dari 0,5/ mg), LILA (
normal 23,5 cm), TBJ.
c)
Pemeriksaan
obstetric
Ukuran panggul luar normal
v
Distansia
spinarum : 23-26 cm
v
Distansia cristarum :
28-30 cm
v
Boedelogue : 18-20 cm
v
Linkar
panggul : 80-90 cm
( sarwono prawirojdo,
1999: 11)
d)
Pemeriksaan
penunjang
Darah (Hb: normal 11gr %)
Urine (ada protein
/tidak, ada glukosa / tidak (reduksi urine) dsb.
2.3.2.
INTERPRETASI DATA / DIAGNOSA
Merupakan dari interpretasi data dasar ke dalam
identifikasi spesifik mengenai masalah dan diagnose. Masalah tidak dapat di
identifikasi sebagai diagnose karena lebih sering berhubungan dengan apa yang
dialami klien.
2.3.3.
IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Mengidentifikasi
diagnose atau masalah potensial lain berdasarkan rangkaian diagnose dan masalah
yang sudah teridentifikasi.
Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memumgkinkan dilakukan pencegahan. Sambil
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose masalah
potensial benar-benar terjadi.
2.3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN
PENANGANAN SEGERA
Mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter atau untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi
klien.
2.3.5.
MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH / PLANING
·
Merencanakan
asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya.
·
Langkah ini merupakan lanjutan menejemen terhadap
diagnose / masalah potensial
·
Pada langkah ini inforrmasi atau data dasar yang tidak
lengkap dapat dilengkapi
·
Merupakan kerangka pedoman antisipasi terhadap keadaan
pasien
·
Merujuk klien jika ada masalah/ komplikasi
2.3.6. MELAKSAKAN PERENCANAAN /
IMPLEMENTASI
·
Rencana asuhan yang telah disusun, dilaksanakkan secara
efisien dan aman
·
Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan /
sebagian klien atau tim kesehatan lain
No.
|
Tanggal/wkt
|
Dx/Masalah
|
Tujuan dan Kriteria
|
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
Diagnosa
Masalah
|
Tujuan
Kriteria
|
|
|
2.3.7. EVALUASI
Rangkaian tindakan yang saling berhubungan bertujuan untuk mengukur
kemampuan dan efektifitas pelaksaan asuhan kebidanan berdasarkan tujuan dan
mengacu pada kriteria hasil menggunakan format SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. A Amenorhoe
12 minggu
Dengan EMESIS
GRAVIDARUM
3.1.
PENGKAJIAN
DATA
SUBJEKTIF, TGL 04-04-2009, JAM 09.00 WIB
A. Biodata
/ Identitas
Nama :
Ny. A Nama :Tn. N
Umur : 27 th umur : 32 th
Agama : islam agama : islam
Bangsa/suku :
WNI/Madura Bangsa/suku:WNI/Madura
Pendidikan :
SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan :
ibu RT pekerjaan : PNS
Penghasilan :- penghasilan:Rp3.000.000;
Alamat :
Jl. Manggis Alamat:JlManggis
Gg. II, Pmk
Gg. II, Pmk
No.
telp : ( 0324) 326712
No.
register : -
B. Keluhan
utama
Ibu
mengatakan datang untuk periksa karena ibu mengeluh muntah 3x sehari terutama
pada pagi hari.
1. Riwayat
Obstetric
Riwayat menstruasi
Menarhea : 13 th
Siklus/lama : 28 / 5 hr
Banyaknya : 3 pembalut / hr
Sifat darah : darah merah segar
Dismenorhoe : kadang-kadang
HPHT : 10-01-2009
1. Riwayat
kehamilan lalu
S
Suami
Ke
|
Anak
Ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Bayi
|
NIFAS
|
KB
jenis lama
|
||||||||
usia
|
Penyulit
|
jenis
|
penyulit
|
tempat
|
penolong
|
L/P
BB/PB
|
AS
|
Keadaan
|
Umur
|
Penyulit
|
Laktasi
|
|||
1
|
1
Hamil ke-2
|
A
-
|
-
-
|
SPTB
-
|
-
-
|
BPS
-
|
Bidan
-
|
L,3,2kg/45cm
-
|
8
-
|
Hidup
-
|
3th
-
|
-
-
|
6bln
-
|
suntik
1th
-
|
2. Riwayat
kehamilan sekarang
HPL : 17-10-2009
v Usia
kehamilan : 12 minggu
v Keluhan
pada
·
Trimester
I : mual muntah 3x sehari terutama
pagi hari
·
Trimester II : -
·
Trimester III : -
v ANC : 1x di BPS
v Imunisasi
TT : TT boster
v Kebiasaan
minum jamu : tidak
C. Riwayat
kesehatan
1.
Riwayat
penyakit yang pernah / sedang di derita
Ibu mengatakan bahwa ibu tidak pernah atau tidak sedang
menderita Penyakit seperti hepatitis, thypoid, malaria, tipus, TBC dsb.
2. Riwayat
penyakit keluarga
ibu
mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah / sedang menderita kencing manis,
tekanan darah tinggi, tidak punya keturunan kembar dan tidak mempunyai penyakit
menular seksual seperti: HIV / AIDS.
D. Riwayat
Sosial
v Status
pernikahan:
·
Menikah : 1x
·
Menikah I : umur :
22 tahun
Lamanya : 5 tahun
·
Menikah II : umur :-
tahun
Lamanya :- tahun
E. Riwayat
Psikososial
Psikologis : “ ibu mengatakan bahwa dirinya senang
dengan kehamilannya saat ini, karena keluarga terutama suami mendukung
kehamilannya”.
Social : “ibu mengatakan bahwa keluarga dan
lingkungan sekitar mendukung kehamilannya saat ini”.
F. Pola
Kebiasaan sehari-hari
1. Pola
Nutrisi
Sebelum hamil: “ibu mengatakan bahwa ibu makan 3x sehari,
ibu biasa makan nasi, tahu, tempe, ikan dan sayuran hijau). Minum
air putih ± 7-8 gelas/hari”.
Selama hamil: “ibu mengatakan bahwa porsi makan ibu
berkurang”.
2. Pola
Eliminasi
Sebelum
hamil: “ibu mengatakan BAB 2x sehari, konsistensi lembek berwarna kuning,
berbau khas dan tidak ada gangguan saat BAB,
BAK 4-5x sehari, dengan air kencing yang berwarna putih
kekuning-kuningan dan tidak ada gangguan”.
Selama
hamil: “ibu mengatakan BAB 1x sehari,
padat, berwarna kuning, berbau khas dan tidak gangguan saat BAB, BAK 5-7x
sehari dengan air kencing yang berwarna putih kekuning-kuningan dan tidak ada
gangguan”.
3. Pola
Istirahat
Sebelum
hamil: “Ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari jam 21.00 – 05.00 WIB (±8 jam), pada siang
hari ibu istirahat dari jam 14.00 – 16.00 WIB (±2 jam)”.
Selama
hamil: “ ibu mengatakan pada malam hari ibu istirahat dari jam 22.00 – 05.00 WIB (±7 jam),tetapi sedikit
terganggu karena sering bangun untuk kencing. pada siang hari ibu istirahat
dari jam 14.30 – 16.00 WIB (±1,5 jam)”.
4. Pola
Aktivitas
Sebelum
hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan sehari-hari sebagai ibu rumah tangga,
mengurus suami, memasak dan beres-beres rumah, sedangkan mencuci pakaian dan
mengepel lantai dilakukan oleh pembantu”.
Selama
hamil: “ibu mengatakan bahwa kegiatan ibu semakin berkurang, ibu hanya
mengurusi suami”.
5. Pola
Hubungan seksual
Sebelum hamil: “ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu
biasanya berkumpul dengan bapak 3-4x seminggu”.
Selama hamil: “ibu mengatakan mengurangi dengan alasan
ibu tidak terlalu bergairah karena merasa khawatir dengan bayi yang di
kandungnya sehingga kadang ibu berkumpul dengan bapak seminggu hanya1x tapi
kadang tidak sama sekali”.
6. Pola
kebersihan diri
“
ibu mengatakan bahwa sebelum hamil ibu mandi 2-3x sehari dan sikat gigi 2-3x
sehari,keramas 3x seminggu, ibu
menggangti celana dalam 2x sehari atau jika dirasa sudah lembab. Dan setelah
hamil ibu lebih menjaga kenersihan dirinya”.
7.
Spiritual
“ ibu mengatakan bahwa kegiatan spiritual ibu semakin
meningkat dari pada sebelum hamil. Ibu lebih sering mengerjakan shalat sunnah
dan mengaji setelah mengerjakan shalat fardhu”
8.
Perilaku kesehatan
Sebelum
hamil: “ ibu mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan seperti pusing,
diare, ibu tidak langsung berobat kedokter, tetapi minum obat-obatan yang bias
di beli ditoko-toko, apotik terdekat”.
Selama
hamil: “ ibu mengatakan jika ibu mengalami gangguan kesehatan, ibu tidak lagi
membiasakan minum obat-obatan yang dijual bebas, tetapi ibu memilih
berkonsultasi / berobat kedokter/ bidan”.
DATA OBJEKTIF
A.
Pemeriksaan Umum
1.
KU :
baik
2.
Kesadaran :composmentis
3.
Tanda-tanda vital
v Tensi : 120/80 mmHg
v Suhu : 36,8 ºC
v Nadi : 82x /mnt
v RR :
22x /mnt
B.
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
1.
Rambut :hitam, tidak rontok, lebat.
2.
Muka :simetris, cloasma gravidarum (+),
tidak odem, pucat.
3.
Mata : simetris, konjungtiva agak pucat,
tidak icterus ( scelra putih), tidak juling, penglihatan normal.
4.
Hidung : simetris, penciuman baik, bersih tidak
ada serumen, tidak ada polip.
5.
Mulut /gigi: jumlah
gigi lengkap ( 32 buah ), tidak terdapat caries / epulis, tidak stomatitis,
lidah bersih, hipersalivasi.
6.
Telinga :
simetris, bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen.
7.
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada pembesaran vena jugularis.
8.
Mammae : simetris,
putting bersih dan menonjol, tidak ada benjolan, terdapat hiperpigmentasi pada
areola dan putting.
9.
Abdomen : simetris,
membesar sesuai umur kehamilan, terdapat strie albican, linea alba dan tidak
ada bekas SC.
10.
Vulva : tidak
ada odem, tidak ada varises, ada tanda cadwicks, terdapat fluor albus (tidak berbau, tidak gatal dan berwarna putih),
adanya jaringan parut / siketrik pada perineum .
11. Anus :
tidak ada hemoroid
12.
Extremitas: simetris, tidak sianosis, pergerakan baik,
tidak ada odem tidak varises.
PALPASI
- Leopold I
TFU : 2
jari diatas simfisis - pusat
- Leopold II : -
- Leopold III : -
- Leopold IV : -
AUSKULTASI
1.
DJJ :
-
2.
Tempat : -
PERKUSI
¨
Reflek
patella : (+/+)
- Pemeriksaan Antropometri
1.
TB/BB : 157 cm/ 50 kg
2.
LILA
: 23,5 cm
3.
TBJ : -
- Pemeriksaan obstetric
Ukuran panggul luar:
1.
Distansia
spinarum : 25 cm
2.
Distansia
cristarum : 29 cm
3.
Boedelogue : 19 cm
4.
Lingkar
panggul : 88 cm
- Pemeriksaan penunjang
1.
Pemeriksaan
laboratorium
Darah:
Hb
: 11gr%
Urine:
Albumin :tidak dilakukan
Reduksi : tidak dilakukan
Hbs
Ag : tidak dilakukan
2.
Rongent : tidak dilakukan
3.2.ASSEMENT / DIAGNOSA
DX : G2 P10001. UK 12 minggu, kesan
jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik dengan emesis gravidarum.
Ds :
ibu mengatakan hamil kedua
Ibu mengatakan usia
kehamilan ibu 3 bulan
Ibu mengatakan
mual-muntah 3x sehari
HPHT : 10-01-2009
Do :
HPL :17-10-2009
Leopold I: TFU :
2 jari diatas simfisis – pusat
KU :
baik
TD : 120/ 80mmHg
Suhu : 36,8 ºc
Nadi : 82x/mnt
RR : 22x/mnt
Masalah : banyak meludah, nafsu makan berkurang, dan mual.
3.3.IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Hiperemesis Gravidarum
3.4.
IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA UNTUK KONSULTASI/ KOLABORASI
Tidak ada kolaborasi
3.5.MERENCANAKAN ASUHAN MENYELURUH ( PLANING)
1.
Lakukan pendekatan
pada ibu dengan komunikasi terapeutik
R/ : Akan menimbulkan rasa percaya klien pada nakes
sehingga nakes lebih mudah dalam memberikan pelayanan
2.
Lakukan
pemeriksaan kehamilan dengan 14T
R/ : agar kita dapat mendeteksi
secara dini kelainan yang timbul pada kehamilan
3.
Jelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu
R/
:diharapkan ibu mengetahui keadaannya dan janin saat ini, serta dapat
mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan.
4.
Anjurkan
agar ibu merawat mulut
R/ : untuk mengurangi pengeluarkan
air ludah sehingga memberikan kenyamanan pada ibu.
5.
Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan dan minuman
asam pedas
R/ : menghindari peningkatan asam lambung yang akan
menyebabkan mual muntah yang berlebih.
6.
Nasehatkan ibu makan sedikit
tapi sering
R/
: untuk mengurangi mual muntah dan mencegah kekurangan nutrisi sehingga kondisi
ibu tidak semakin lemah
7.
Nasehatkan ibu makan- makanan bergizi seimbang dan
beragam.
R/ : untuk mencegah ibu mengalami anemi / kurang gizi
karena ibu mengalami muntah.
8.
Nasehatkan agar ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
R/
:agar tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat saat ibu bangun
tidur sehingga ibu tidak mengeluh pusing
9.
Berikan terapi Momilen, anti mual, folarin/asam folat
R/ : agar keluhan pada ibu dapat teratasi dan mencegah
terjadinya komplikasi ibu dan janin.
10.
Anjurkan ibu control 1 bulan lagi atau jika ada keluhan
lain
R/ : untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga tidak
terjadi komplikasi dan untuk penanganan dengan cepat jika terjadi keluhan lain.
3.6.MELAKSANAKAN RENCANA TINDAKAN / IMPLEMENTASI
1.
Melakukan pendekatan pada ibu dengan komunikasi terapeutik agar ibu lebih
tenang
2. Melakukan pemerikasaan
kehamilan dengan 14 T
1. TB :
157 cm
2. BB :
50 kg
3. Temukan
kelainan pada muka : -
4. TD :
120/80 mmHg
5. Temukan
kelainan : -
6. TFU : 2 jari diatas simfisis - pusat
7. Tentukan
posisi janin : -
8. Temukan kelainan limfe dan liver :
-
9. Tentukan
Hb : 11 gr%
10. Tentukan terapi :Momilen 1x1
-Anti mual 3x1
-Folarin/asam folat 2x1
11. TT :
Bowster
12. Tentukan
kesegaran jasmani : Baik
13. Tingkatkan
pengetahuan bumil : -
14. Temuwicara : HE
3.
Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh
ibu
Memberitahu ibu
kalau kondisi ibu dan janin saat ini baik dengan:
TD :
120/ 80mmHg
Suhu :
36,8 ºc
Nadi :
82x/mnt
RR :
22x/mnt
Memberitahu kalau
mual muntah dipagi hari adalah suatu proses normal dalam kehamilan pada
trimester pertama selama tidak lebih dari 5-7x dalam sehari.
4.
Menganjurkan ibu untuk merawat mulut agar pengeluaran air
ludah berkurang.
5.
Menganjurkan pada ibu menghindari makanan dan minuman
asam agar asam lambung tidak meningkat karena bisa menyebabkan mual muntah yang
berlebih.
6.
Menasehatkan ibu makan sedikit tapi sering untuk
mengurangi rangsangan untuk muntah dan mencegah kekurangan nutrisi sehingga ibu
dan janin tetap sehat.
7. Menasehatkan ibu makan-makanan yang
bergizi ( 4 sehat 5 sempurna) agar ibu
tidak anemia / kurang gizi karena pemberian Fe dihentikan agar ibu tidak mengeluh
mual muntah sebab Fe berbau amis.
8. Menasehatkan ibu agar tidak cepat bangun
dari tempat tidur agar tercipta adaptasi aliran darah kesistem saraf pusat
sehingga ibu tidak mengeluh pusing.
9. Memberikan terapi:
· Momilen 1x1
· Anti mual 3x1
·
Folarin/asam
folat 2x1
10. Menganjurkan ibu control 1 bulan lagi
atau jika ada keluhan lain, untuk memantau keadaan ibu dan janin sehingga tidak
terjadi keluhan yang memperburuk kondisi ibu dan janin.
2.7
EVALUASI
S :
ibu mengatakan hamil kedua
Ibu mengatakan usia
kehamilan ibu 3 bulan
Ibu mengatakan
mual-muntah berkurang sekitar 1-2x sehari
HPHT : 10-01-2009
O :
HPL :17-10-2009
Leopold I: TFU : 2 jari diatas simfisis – pusat
KU :
baik
TD :
120/ 80mmHg
Suhu :
36,8 ºc
Nadi :
82x/mnt
RR :
22x/mnt
A
: G2
P10001. UK 12 minggu, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik dengan
emesis gravidarum.
P
:
1.
Jelaskan
bahwa emesis gravidarum adalah fisiologis dan dapat ditangani dengan mudah.
2.
Anjurkan
agar ibu terus merawat kebersihan mulut.
3.
Anjurkan pada ibu untuk menghindari makanan dan minuman
asam pedas.
4.
Nasehatkan ibu
makan sedikit tapi sering.
5.
Nasehatkan ibu makan- makanan bergizi seimbang dan
beragam.
6.
Nasehatkan agar ibu tidak cepat bangun dari tempat tidur
7.
Berikan terapi Momilen, anti mual, folarin/asam folat dan
terus minum secara teratur.
8.
Anjurkan
ibu control 1 bulan lagi atau jika ada kaluhan lain yang menyertai.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada kasus yang ditemukan pada Ny. A dengan umur kehamilan 12 minggu dengan
emesis gravidarum yang menyertai kehamilannya. Kasus ini memerlukan perhatian
agar tidak berlanjut pada hiperemesis gravidarum suatu gejala yang fisiologis
tapi merupakan suatu komplikasi dari emesis.
Untuk itu pelayanan yang diberikan harus sesuai, tepat dan cepat. Agar
menghindari kemungkinan yang buruk akan terjadi.
4.2 SARAN
4.2.1 Bagi bidan
- Pasien
hendaknya mau mendengarkan dan melaksanakan setiap informasi dan saran yang
diberikan oleh bidan untuk mengatasi
masalah yang dihadapinya.
- Pasien hendaknya tetap memeriksakan
keadaannya selama
masa nifas kepada bidan.
4.2.2 Bagi bidan
- Bidan dalam melakukan pemeriksaan harus
tepat dan sesuai
agar langkah selanjutnya dapat
dilaksanakan degan benar
sehingga tujuan tercapai.
- Dalam pemberian KIE bidan hendaknya
lebih ramah dan terbuka
sehingga pasien dapat lebih koperatif
dan terjalin rasa saling
percaya antara pasien dan bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida bagus
Gde. 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungandan keluarga berencana. Jakarta
: EGC
Mohtar, Rustam.
1998. Synopsis obstetric jilid I. Jakarta : EGC
Pusdiknakes WHO, JHPIEGO, Buku konsep
asuhan kebidanan. 2001.
Safiuddin, AB.
2002. Buku Acuan nasional pelayanan kesehatan dan neonatal. Jakarta: YBP,SP.
Varney, Helen.
1999. Buku saku bidan . Jakarta :
EGC.
Varney, Helen. 2003
. Buku ajar asuhan kebidanan volume I. Jakarta: EGC
MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN
Ny. V,Amenore 12/13 minggu dengan emesis gravidarum
Dosen pembimbing : Nurul S,ST
Disusun oleh : Kelompok V
Indah Qurratul Aini (17)
Istiqmaliyatus Shaleh (18)
Iva Lutfiana (19)
Julita Kurniastutik
(20)
AKADEMI KEBIDANAN AIFA HUSADA
PAMEKASAN – MADURA
2009
– 2010
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya
kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang Dokumentasi Asuhan
Kebidanan pada Kasus Emesis Gravidarum.
Tak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurul S,ST selaku dosen pembimbing
dokumentasi kebidanan yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini kami susun agar kita lebih mengenal tentang konsep dasar
kehamilan, konsep dasar emesis gravidarum, konsep dasar dokumentasi H.varney
dan penerapan dokumentasi H.Varney pada kasus emesis gravidarum.
Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan.
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.................................................................................................
i
DAFTAR
ISI............................................................................................................... ii
BAB
I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1.
Latar belakang......................................................................................... 1
1.2.
Rumusan masalah.................................................................................... 1
1.3.
Tujuan..................................................................................................... 2
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
2.1.
Konsep dasar kehamilan.......................................................................... 3
2.2.
Konsep dasar emesis gravidarum............................................................. 21
2.3.
Konsep dasar dokumentasi H. Varney..................................................... 23
BAB
III : TINJAUAN KASUS.................................................................................... 29
3.1.
Pengkajian............................................................................................... 29
3.2.
Diagnosa/masalah.................................................................................... 35
3.3.
Identifikasi diagnosa/masalah potensial................................................... 36
3.4.
Identifikasi tindakan segera untuk kolaborasi/konsultasi......................... 36
3.5. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan
tepat
dan
rasional........................................................................................... 36
3.6.
Pelaksanaan rencana tindakan/implementasi........................................... 37
3.7.
Evaluasi................................................................................................... 40
BAB
IV : PENUTUP................................................................................................... 42
4.1.
Kesimpulan............................................................................................. 42
4.2.
Saran....................................................................................................... 42
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................. 43
|
ConversionConversion EmoticonEmoticon