Makalah Askeb Neonatus
Bercak mongol
Di
Susun oleh :
Kelompok 5
Dwi
Novianti ( 2010.0661.060 )
Ifa
Nur Farida ( 2010.0661.066 )
Nevi
Vilanti ( 2010.0661.082 )
Lilis
Nurul Husna ( 2010.0661.074 )
Siti
Marliyah ( 2010.0661.093 )
Venica
Hartono ( 2010.0661.098 )
Fakultas Ilmu Kesehatan
Prodi D3 Kebidanan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga makalah Askeb Neonatus mengenai
Bercak Mongol dapat kami susun.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Askeb Neonatus dengan dosen pembimbing Aryunani SST M.kes Selain itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada
rekan-rekan mahasiswa khususnya mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dalam kesempatan ini
kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan,
ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Amien
Surabaya,18 September 2011
Penyusun
Bab i
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tanda lahir atau naevus adalah tanda berwarna yang ditemukan
pada kulit bayi yang baru lahir. Tanda ini bisa terjadi dalam berbagai warna
seperti biru, biru-abu-abu, cokelat, cokelat, hitam, pink, putih, merah dan
ungu. Defenisi medis menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada
anak baru lahir (neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit
dijumpai dalam jumlah berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah,
pembuluh limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis,
kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya. Disamping itu, istilah nevus yang
sering disamakan dengan tahi lalat juga sering digolongkan sebagai tanda lahir.
Kata yang berasal dari kata Latin ‘naevus’ memang berarti tanda dari ibu.
Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum, bahkan sebuah survei
menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada neonatus. Mereka membagi tanda
lahir ini atas pembagian yang berbeda-beda, namun berdasarkan jenisnya ada
banyak yang sering dijumpai, antara lain yang disebut Mongolian spots yang
sering dijumpai pada bayi Asia dan kulit hitam, salmon patch, port-wine stain,
strawberry marks, nevus sebaseus, bercak café au lait dll.
Penyebab tanda lahir belum terbukti oleh ilmu pengetahuan.
Banyak ahli berpendapat bahwa tanda lahir diwarisi dari orang tua atau anggota
keluarga lainnya. Alasan lain yang diberikan adalah karena pertumbuhan pembuluh
darah yang berlebihan. Tetapi ada juga tentang cerita rakyat dan mitos yang
terkait dengan tanda lahir tetapi tidak satupun dari mereka telah terbukti
untuk menjelaskan penyebab tanda lahir. Beberapa mitos yang tanda lahir
disebabkan ketika wanita hamil melihat sesuatu yang aneh atau dia mengalami
banyak ketakutan. Terjadinya tanda lahir lebih banyak terjadi pada wanita
dibandingkan pada laki-laki.
Secara lebih besar, penggolongan lain menggolongkannya dalam
tanda lahir sel pigmen dimana pigmen lebih berperan, tanda lahir epidermal,
tanda lahir jaringan ikat, saluran limfa serta tanda lahir vaskuler.
Prognosisnya sendiri juga bermacam-macam, ada yang menetap secara permanen, ada
yang bisa menghilang spontan atau malah ada yang berhubungan dengan kelainan
organ atau sistem tubuh. Karena itu tak semua tanda lahir pada hakikatnya harus
dibiarkan saja, melainkan harus mendapat penatalaksanaan yang benar berdasarkan
jenisnya serta berdasarkan pertimbangan estetis, fungsional serta psikologis.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari bercak mongol ?
2.
Apa penyebab dari bercak mongol dan asuhan yang diberikan pada orang tua yang
memiliki bayi bercak mongol ?
3.
Apa saja tanda dan gejala bercak mongol ?
4.
Bagaimana cara melaksanakan asuhan bercak mongol pada neonatus bayi dan balita
?
1.3
Tujuan
- Mahasiswa diharapakan memahami pengertian dari bercak
mongol sehingga mampu membedakan dengan tanda lahir yang lain
- Mahasiswa diharapakan dapat menguasai dan memahami
penyebab dari adanya bercak mongol pada neonatus bayi dan balita sehingga
tidak akan salah pada saat memberikan asuhan pada orang tua yang memiliki
bayi yang mempunyai becak mongol
- Mahasiswa diharapakan dapat mengetahui tanda dan gejala
bercak mongol sehingga dapat membedakan tanda lahir yang termasuk tumor
jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna)
- Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan asuhan bercak
mongol pada neonatus bayi dan balita
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi
Bercak
Mongol adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah
sacral, walaupun kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Bercak mongol
biasanya terjadi pada anak-anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia dan Afrika,
kadang-kadang terjadi pada anak-anak dengan orangtua mediterania.
Bercak
mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral pada
bayi yang memiliki pigmentasi kulit (kulit berwarna), warnanya seperti memar.
Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas
tepi bervariasi, paling sering pada daerah prasakral, tapi dapat juga ditemukan
di daerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu.
Bercak
mongol adalah kelainan yang dijumpai sejak lahir, berupa bercak kebiru-biruan
atau coklat keabu-abuan pada daerah lumbosacral bagian sentral.
Jadi, Bercak mongol adalah bercak
berwarna biru yang terlihat di daerah lumbo sacral bayi yang memiliki
pigmentasi kulit (kulit berwarna) dan kadang bercak ini terlihat dibagian tubuh
yang lain.
2.2 Fisiologi Kulit
Gambar 1
Anatomi Kulit
Anatomi Kulit
Kulit
adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi
permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga –
rongga, lubang – lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringant
dan kelenjar mukosa. Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis,
dan subkutan (Syaifudin, 2006).
- a. Epidermis
Epidermis
terdiri dari beberapa lapisan sel yaitu :
(1) Stratum koneum
Selnya
sudah mati, tidak mempunyai inti sel, inti selnya sudah mati, dan mengandung
zat keratin.
(2) Stratum lusidum
Selnya
pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah se – sel sudah banyak yang
kehilangan inti dan butir – butir sel telah menjadi jernih sekali dan tembus
sinar. Lapisan ini hanya terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Dalam
lapisan terlihat seperi suatu pita yang bening, batas – batas sel sudah tidak
begitu terlihat.
(3) Sratum granulosum
Stratum
ini terdiri dari sel – sel pipih seperti kumparan. Sel – sel tersebut terdapat
hanya 2 – 3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit. Dalam sitoplasma
terdapat butir – butir yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam
pembentukan keratin oleh karena banyaknya butir – butir stratum granulosum.
(4) Sratum
spinosum/stratum akantosum
Lapisan
sratum spinosum/stratum akantosum merupakan laisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5 – 8 lapisan. Sel – selnya disebut spinosum
karena jika kita lihat di bawah mikroskop sel – selnya terdiri dari sel yang
bentuknya poligonal (banyal sudut) dan mempunyai tanduk (spina). Disebut
akantosum karena sel – selnya berduri. Ternyata spina dan tanduk tersebut
adalah hubungan antara sel yang lain yang disebut intercelular bridges atau
jembatan interseluler.
(5) Stratum
basal/geminatifum
Stratum
basal/geminatifum disebut basal karena sel – selnya terletak di bagian basal.
Stratum germatifum menggantikan sel – sel yang diatasnya dan merupakan sel –
sel induk. Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya
terdapat butir – butir yang halus disebut butir melanin warna. Sel tersebut
seperti pagar (palidase) di bagian bawah sel tersebut terdapat suatu membran
yang disebut membran basalis. Sel – sel basalis dengan membran basalis
merupakan batas bawah dari epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini tidak
datar tetapi bergelombang. Pada waktu kerium menonjol pada epidermis tonjolan
ini disebut papila kori (papila kulit), dan epidermis menonjol ke arah korium.
Tonjolan ini disebut rete ridges atau rete pegg (prosessus interpapilaris).
b. Dermis
Dermis
merupakan lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh
membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tetapi batas
ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan adalah mulainya terdapat sel
lemak.
Dermis
terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas , pars papilaris (stratum papilar)
dan bagian bawah, retikularis (stratum retikularis). Batas antara pars
papilaris dan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis. Baik
pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan longgar yang
tersusun dari serabut – serabut yaitu serabut kolagen, serabut elastis,
dan serabut retikulus.
Serabut
ini saling beranyaman dan masing – masing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut
kolagen, untuk memberikan kekuatan pada kulit, serabut elastis, memberikan
kelenturan pada kulit, dan retikulus, terdapat terutama di sekitar kelenjar dan
folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alai tersebut.
c. Subkutan
Subkutis
terdiri dari kumpulan – kumpulan sel – sel lemak dan di antara gerombolan ini
berjalan serabut – serabut jaringan ikat dermis. Sel – sel lemak ini bentuknya
bulat dengan intinya terdesak di pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama pada tiap
– tiap tempat dan juga pembagian antara laki – laki dan perempuan tidak sama
(berlainan). Guna penikulus adiposus adalah sebagai shock breaker atau pegas
bila tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk
mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh. Di
bawah subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.
Etiologi
Bercak
mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak mongol ditimbulkan
oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama
proses migrasi dari krista neuralis ke epidermis. Lebih dari 80% bayi yang
berkulit hitam. Orang Timur dan India Timur memiliki lesi ini, sementara
kejadian pada bayi yang kulit putih kurang dari 10%. Lesi-lesi yang tersebar
luas, terutama pada tempat-tempat yang tidak biasa cenderung tidak menghilang.
Hampir 90%
bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia (Timur) lahir dengan bercak
ini,namun pada bayi Kaukasia hanya 5 %. Lesi ini biasanya berisi sel melanosit
yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam atau di sekitar folikel rambut.
Kadang-kadang tersebar simetris, dapat juga unilateral. Bercak ini hanya
merupakan lesi jinak dan tidak berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik.
(iskandar, 1985) .
Jadi penyebab tersering terjadinya
bercak mongol adalah:
- Adanya melanosit yang
mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari
krista neuralis ke epidermis
- Keturunan genetik
- Banyak terjadi pada ibu yang
memiliki kulit gelap (memiliki pigmentasi kulit)
Bercak ini
akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya. Bidan
harus dapat memberikan konseling kepada orang tua bahwa becak mongol tersebut
wajar dan akan hilang sendiri tanpa pengobatan, sehingga orang tua tidak perlu
khawatir akan keadaan bayinya.
2.3 Patofisiologi
Bercak
mongol rata-rata muncul pada umur kehamilan 38 minggu. Mula-mula terbatas di
fossa koksigea lalu menjalar ke regio lumbosakral. Tempat lain yaitu didaerah
orbita : sclera atau fundus mata dan daerah zigomaticus (nevus ota), daerah
deltotrapezeus (nevus ito).
2.4 Gejala Klinis
Tanda
lahir ini biasanya berwarna coklat tua, abu-abu batu, atau biru kehitaman.
Terkadang bintik mongol ini terlihat seperti memar. Biasanya timbul pada bagian
punggung bawah dan bokong, tetapi sering juga ditemukan pada kaki, punggung,
pinggang, dan pundak. Bercak mongol juga bervariasi dalam ukuran, dari sebesar
peniti sampai berdiameter enam inchi. Seorang anak bisa memiliki satu atau
beberapa bercak mongol.
Bercak
Mongol merupakan bercak kebiruan, kehitaman atau kecoklatan yang lebar,
terdapat di daerah bokong. Bercak ini timbul pada umur kehamilan
38 minggu. Bercak ini dapat menghilang setelah beberapa bulan
atau sekitar satu tahun. Tempat timbul lainnya dapat pada daerah
mata dan pipi. Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya.
38 minggu. Bercak ini dapat menghilang setelah beberapa bulan
atau sekitar satu tahun. Tempat timbul lainnya dapat pada daerah
mata dan pipi. Adanya bercak kebiru-biruan atau biru-kehitaman pada bagian punggung, bokong. Bagian bawah spina, pada bahu atau bagian lainnya.
Biasanya
bercak mongol ini terlihat sebagai:
- Luka seperti pewarnaan.
- Daerah pigmentasi memiliki
tekstur kulit yang normal.
- Area datar dengan bentuk yang
tidak teratur.
- Area tersering di daerah
belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap
pada bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal
dengan bercak mongol.
- Biasanya akan menghilang dalam
hitungan bulan atau tahun.
- Tidak ada komplikasi yang
ditimbulkan.
Gambar 2
Bercak mongol di bokong
2.5 Perbedaan umum antara Bercak
mongol dan tanda kulit yang lain
Bercak Mongol
|
Tanda Kulit yang lain
|
Bercak mongol memiliki warna
kebiru-biruan
Daerah pigmentasi memiliki tekstur
kulit yang normal.
Dari areanya tersering di daerah
belakang (lumbal sacral) karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada
bagian belakang yang menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan
bercak mongol.
Tidak menyebabkan nyeri
|
Tanda kulit lain (Nevus
pigmentosus) adalah berwarna coklat kehitaman
Daerah pigmentasi memiliki tekstur
yang mengalami perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami
penebalan namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
Dari areanya sering pada telapak
tangan, telapak kaki dan genitalia (junction nevi)
Terdapat pada wajah (compound
nevi)
Terdapat di leher dan kepala
(Intradermal demi)
Bisa menyebabkan nyeri dan
tanda-tanda inflamasi (nevus pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya )
Tranformasi maligna ditandai
dengan adanya:
-
Pembesaran
-
Perubahan warna
-
Terjadinya penebalan yang berlebihan
-
Adanya nyeri
-
Adanya tanda-tanda inflamasi
|
2.5. Penatalaksanaan
Bercak mongol biasanya menghilang dalam beberapa tahun
pertama, atau pada 1-4 tahun pertama sehingga tidak memerlukan perlindungan
khusus. Namun, bercak mongol multiple yang tersebar luas, terutama pada
tempat-tempat biasa, cenderung tidak akan hilang, tapi dapat menetap sampai
dewasa. Sumber lain menyatakan bahwa bercak mongol ini mulai pudar pada usia
dua tahun pertama dan menghilang antara usia 7-13 tahun. Kadang-kadang juga
menghilang setelah dewasa. Sebagian kecil, sekitar 5% anak yang lahir dengan
bercak mongol masih memiliki bercak mongol hingga mereka dewasa. Bercak mongol
ini biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan ataupun pencegahan
khusus.
Asuhan yang diberikan oleh bidan
diantarnya :
- Bidan menjelaskan kepada orang
tua bayi mengenai bercak mongol.
- Bidan menjelaskan bahwa bercak
mongol biasanya akan menghilang setelah beberapa pekan sampai 1 tahun dan
tidak akan berbahaya serta tidak memerlukan pengobatan hanya cukup
dilakukan tindakan konservatif.
- Bidan memberikan informasi
kepada keluarga untuk mengurangi kekhawatiran/kecemasan.
- Pengobatan dapat diberikan
dengan alasan estetika.
Daftar pustaka
- Yeyeh Ai, SSiT.2010.Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta : CV. Trans Info Medika
- Dewi Vivian Nanny Lia, SST.2010. Asuhan Neonatus bayi
dan Balita. Jakarta: Salemba Medika
- http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/10/26/mengenal-tanda-lahir-bayi/
4.
http://health.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10043
Bab III
Kesimpulan
Bercak mongol adalah terperangkapnya sel melanosit (pigmen)
di bagian belakang tubuh bayi pada saat pembentukan sistem saraf. Bercak Mongol
adalah bercak berwarna biru yang biasanya terlihat di bagian atau daerah
sacral, kadang terlihat di bagian tubuh yang lain. Tanda lahir yang tergolong
normal dan tidak berbahaya ini dialami hampir semua bayi, terutama anak Asia
Timur. Biasanya terjadi pada anak – anak yang dilahirkan oleh orang tua Asia
dan Afrika kadang juga terjadi pada anak – anak dengan orang tua mediterania.
Bercak – bercak ini sering terlihat pada individu berkulit lebih gelap
tanpa memperhatikan kebangsaanya. Bercak ini secara bertahap akan lenyap dengan
sendirinya dalam hitungan bulan atau tahun. Bercak mongol seperti terlihat
bercak rata berwarna biru, biru hitam atau abu-abu dengan batas tegas, bias
berukuran sangat besar dan mirip dengan tanda lebam. Bercak mongol tidak
berhubungan dengan memar atau kondisi medis lainnya bercak mongol tidak
menjurus pada kanker. Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warnanya khas
dari bercak mongol di timbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin
pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari Krista nuralis ke
epidermis.
ConversionConversion EmoticonEmoticon