MAKALAH ASKEB 4
PENYAKIT YANG MENYERTAI
KEHAMILAN DAN PERSALINAN
”JANTUNG”
OLEH KELOMPOK 1
1.
DENITA MEGAWATI (2010.0661.068)
2.
INDAH ROHMAWATI (2010.0661.069)
3.
ISMATUR ROKHMAH (2010.0661.070)
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Pujisyukurataskehadirat Allah SWT yang
telahmemberikanRahmatsertaHidayah-Nya, sehinggamakalah Askeb 4 mengenaipenyakit yang menyertaikehamilan
“jantung”.
AdapuntujuandaripembuatanmakalahiniadalahuntukmemenuhitugasmatakuliahAskeb
4 dengandosenpembimbingRahmawatiIka S, S.ST,M.Kes. Selain
itu juga diharapkan bisa memberikan wawasan kepada rekan-rekan mahasiswa
khususnya mahasiswa D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Dalam kesempatan ini kami selaku
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan, ilmu,
dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya
bahwa isi maupun penyajian makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amin
Surabaya, 05 Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
Bab I Pendahuluan
Ø
Latar
belakang 1
Ø
Rumusan
masalah 1
Ø
Tujuan
penulisan 1
Bab II pembahasan
Ø
Pengertian 3
Ø
Pato
fisiologi 3
Ø
Tanda dan
gejala 3
Ø
Komplikasi 4
Ø
Klasifikasi 4
Ø
Efek samping 5
Ø
Penatalaksanaan 6
bab 3
Ø
asuhan
kebidanan 7
bab 4 penutup
Ø
kesimpulan 16
daftar isi 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kehamilan adalah peristiwa sementara dalam kehidupan wanita, tetapi
kehamilan dengan penyakit jantung dapat menimbulkan perubahan yang mempunyai
akibat yang nyata. Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada system
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler dapat dijumpai pada wanita hamil atau
tidak hamil. Jelaslah bahwa wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi
hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat mengurangi kesempatan
hidup wanita tersebut.
Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan
termasuk system kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan
dari gejala penyakit jantung. Kehamilan dapat mengubah fungsi serta fisiologis
kardiovaskuler sehingga dapat mempengaruhi tindakan maupun prognosis terhadap
jantungnya. Oleh karena kelainan jantung dapat mempengaruhi kehamilan, maka
perlu dipertimbangkan tindakan apa yang harus diambil serta nasihat apa yang
perlu diberikan pada masa kehamilan.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
devinisi dari penyakit jatung
2. Bagaimana
patofisiologi dari penyakit jantung ?
3. Apa
saja tanda dan gejala penyakit jantung?
4. Apa
saja komplikasi dari penyakit jantung ?
5. Apa
saja klasifikasi pada penyakit jatung ?
6. Apa
saja efek samping dari penyakit jantiung pada saat kehamilan, persalinan dan
untuk penyakit jantung tu sendiri ?
1.3 TUJUAN
1. Mengerti
dan memahami definisi dari penyakit jantung
2. Mengetahui
dan memahami patofisiologi dari penyakit jatung
3. Mengetahui
dan memahami tanda dan gejala dari penyakit jatung
4. Mengetahui
dan memahami komplikasi dari penyakit jatung
5. Mengetahui
dan memahami klasifikasi dari penyakit jatung
6. Mengetahui
dan memahami efek samping dari penyakit jantung baik pada saat kehamilan,
persalinan.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 definisi
Penyakit
jantung adalah suatu penyakit yang menyerang system kardiovaskuler yang dapat
mempengaruhi peredaran darah dan oksigen keseluruh tubuh. Penyakit jantung
adalah penyebab kematian yang palinga sering ketiga pada wanita usia antara 25
sampai 44 tahun.
2.2 patofisiologi
Pada
kehamilan terjadi hidremia (hipervolemia) yang dimulai sejak umur kehamilan 10
minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu. Uterus yang semakin membesar
mendorong diafragma keatas kiri dan depan sehingga pembuluh- pembuluh darah
besar dekat jantung mengalami lekukn dan putaran. Kemudian 12 sampai 24 jam
pasca persalinan terjadi peningkatan volume plasma akibat indibisi cairan dari
ekstravaskuler kedalam pembuluh darah, kemudian diikuti periode dieresis pasca
persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi. Dapat disimpulkan penyakit jantung
akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan bahkan dapat
terjadi gagal jantung.
2.3 tanda dan gejala
·
Mudah
lelah
·
Nafas
terengah- engah
·
Ortopnea
·
Kongesti
paru
·
Peningkatan
berat badan
·
·
Edema
tungkai bawah
·
Hepatomegali
·
Peningkatan
tekanan vena jugularis
Hal- hal
yang perlu diawasi pada penderita penyakit jantung saat kehamilan
·
Pada
minggu ke 12 dan ke-32 terjadi perubahan hemodinamik, terutama minggu ke-28 dan
ke-32, saat puncak perubahan dan kebutuhan jantung maksimum
·
Pada
saat persalinan. Setiap kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah kedalam sirkulasi
sistemik sebesar 15-20% dan ketika meneran pada partus kala 2, saat arus balik
vena dihambat kembali ke jantung.
·
Setelah
melahirkan bayi dan plasenta. Hilangnya pengaruh obstruksi uterus yang hamil
menyebabkan masuknya darah secara tiba- tiba dari ekstermitas bawah dan
sirkulasi uteroplasenta ke sirkulasi sistemik
·
4-5
hari setelah persalinan. Terjadi penurunan resistensi periver dan emboli
pulmonal dari thrombus iliofemoral.
2.4 komplikasi
·
Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema
paru, kematian,
·
Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia,
gawat janin, APGAR score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
2.5
klasifiklasi penyakit jantung
Kelas 1
|
Tidak terganggu
(uncompromised) : pasien dengan penyakit jantung dan tidak ada pembatasan
dalam aktivitas fisik. Mereka tidak memperlihatkan gejala insufisiensi
jantung atau merasakan nyeri angina.
|
Kelas 2
|
Agak terganggu
(slightly compromised) : pasien dengan penyakit jantung dan sedikit
pembatasan aktivitas fisik. Para wanita ini merasa nyaman saat istirahat,
tetapi apabila melakukan aktivitas fisik biasa mereka akan tidak nyaman
(discomfort) dalam bentuk rasa lelah berlebihan, palpitasi, dispnea, atau
nyeri angina.
|
Kelas 3
|
Jelas terganggu
(markedly compromised) : pasien dengan penyakit jantung dan pembatasan nyata
aktivitas fisik. Mereka nyaman dalam keadaan istirahat, tetapi aktivitas yang
kurang dari biasa menyebabkan rasa tidak nyaman berupa kelelahan, palpitasi,
dispnea atau nyeri angina.
|
Kelas 4
|
Terganggu parah (severely
compromised) : pasien dengan penyakit jantung dan tidak mampu melakukan
aktivitas fisik apapun tanpa merasa tidak nyaman. Gejala insufisiensi jantung
atau angina dapat timbul bahkan dalam keadaan istirahat, dan apabila mereka
melakukan aktivitas fisik apapun, rasa tidak nyaman bertambah
|
2.6
efek samping
·
Pada kehamilan
Pada penderita jantung KelasI umumnya tidak menyebabkan efek
samping pada kehamilannya karena pada penderita jantung kelas 1 penderita masih
bisa melakukan aktifitasnya sehari- hari secara normal tanpa memperlihatkan
gejala insufisiensi jantung atau merasakan
nyeri angina.
Pada penderita Kelas II umumnya
tidak menyebabkan efek saping pada kehamilannya hanya harus menghindari
aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu.Pasien dirawat bila
keadaan memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan
kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan pervaginam, namun harus diawasi
dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup 8-10 jam, istirahat baring minimal
setengah jam setelah makan, membatasi masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi
protein, rendah garam dan membatasi kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan
seminggu sekali setelah 36 minggu.Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum
waktu kelahiran.Lakukan persalinan pervaginam kecuali terdapat kontra indikasi
obstetric. Metode anastesi terpilih adalah epidural
Pada
penderita jantung kelas III boleh hamil namun dengan observasi yang ketat karena
pada penderita jantung kelas III dapat menyebabkan komplikasi kejanin seperti IUGR,
IUFD, prematuritas, BBLR, hipoksia,
gawat janin, APGAR score rendah. Sehingga penderita setidaknya dirawat di rumah
sakit sejak kehamilan 28 minggu
Pada
penderita jantung kelas IV tidak boleh hamil karena resiko terlalu
berat.Pertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12
minggu.Jika kehamilan dipertahankan pasien harus terus berbaring selama hamil
dan nifas.
·
Pada persalinan
Penderita kelas Ibiasanya
dapat meneruskan kehamilan bersalin per vaginam, namun dengan pengawasan yang
baik lahir, kala II segera diperpendek dengan ekstraksi vakum atau
forseps.Kalau dijumpai disproporsi sefalopelvik maka dilakukan seksio sesarea
dengan local anastesi/lumbal/kaudal di bawah pengawasan beberapa ahli
multidisiplin.serta bekerjasama dengan ahli penyakit dalam.
Pada
penderita kelas II Bila tidak timbul tanda-tanda payah jantung, persalinan
dapat ditunggu, diawasi, dan ditolong secara spontan. Dalam 20-30 menit, bila
janin belum
Pada
penderita kelas III dan kelas IV jika sampai persalinan harus melakukan seksio
sesarea.Karena dapat terjadinya gagal jantung yang dapat mengakibatkan ibu dan
bayi meninggal.
·
Pada penyakit
Pada penderita kelas I dan kelas II
tidak menimbulkan keparahan pada penyakitnya namun pada kelas III dan kelas IV dapt mengakibatkan
gagal jantung kongesif dan odema paru.
2.7
penatalaksaannya
1.
Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan
menurunkan konsumsi O2 melalui istirahat dan pembatasan aktivitas
2.
Memperbaiki kontraktilitas oto jantung
Ø Mengatasi
keadaan yang reversibel, termasuk tirotoksikosis, miksedema, dan aritmia.
Ø Digitalisasi:
a.
Dosis digitalis
·
Digoksin oral untuk digitalisasi cepat 0,5-2mg dalam 4-6
dosis selama 24 jam dan dilanjutkan 2x0,5 mg selama 2-4 hari
·
Digoksin iv 0,75-1 mg dalam 4 dosis selama 24 jam
·
Cedilanid iv 1,2-1,6 mg dalam 24 jam
b.
Dosis penunjang untuk orng penyakit jantung: digoksin
0,25 mg sehari. Untuk pasien usia lanjut dan gagal ginjal dosis disesuaikan
c.
Dosis penunjang digoksin untuk fibrilasi atriun 0,25 mg
d.
Digitalis cepat diberikan untuk mengatasi edema paru akut
yang berat:
·
Digoksin 1-1,5 mg iv perlahan- lahan
·
Cedilanid 0,4-0,8 mg iv perlahan- lahan
ASUHAN
KEBIDANAN terhadap NY. L
dengan POLIHIDRAMNION pada KEHAMILAN TM III
dengan POLIHIDRAMNION pada KEHAMILAN TM III
A.
Data Subyektif
1. Identitas
1. Identitas
Nama Pasien : Nama
Suami :
Umur : ≤ 20 thn atau ≥ 35 thn Umur :
Agama : Agama :
Suku : Suku :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
Umur : ≤ 20 thn atau ≥ 35 thn Umur :
Agama : Agama :
Suku : Suku :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat : Alamat :
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan Mudah lelah, sesak
nafas, Peningkatan
berat badan, dan Edema
tungkai bawah,
1.Riwayat Kebidanan
·
Kunjungan : pertama/ulang ke (tanggal....)
·
Riwayat
menstruasi :
§ Menarce :
12 tahun
§ Siklus :
28 hari (teratur)
§ Banyaknya :
50 cc
§ Lamanya :
5-7 hari
§ Sifat darah :
cair
§ Warna :
merah tua
§ Bau :
anyir
§ Disminorhoe :
tidak
§ Flour albus :
ya
·
Kapan : sesudah haid
·
Lama : 3 hari
·
HPHT : -
2. Riwayat obstetric yang lalu
Hamil ke
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
BBL
|
Nifas
|
|||||||
UK
|
Penyulit
|
Jenis
|
Pnlg
|
Tmpt
|
Peny
|
JK
|
BB/PB
|
H/M
|
Usia
|
Laktasi
|
|
|
H
|
A
|
M
|
I
|
L
|
|
I
|
N
|
I
|
|
|
3. Riwayat kehamilan sekarang
1. Keluhan
TM
I : ibu mengeluh mudah capek
TM
II : ibu mengeluh sesak nafas, dan mudah lelah
TM
III : ibu mengeluh sesak nafas,
2.
pergerakan janin pertama kali :
5 bulan
3.
frekuensi pergerakan dalam 3 jam terakhir :
10 kali
4. Pola kesehatan fungsional
1. Pola nutrisi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan makan 3x/hari porsi
sedang dengan nasi, lauk,sayur dan minum ± 5-6 gelas/hari
Saat hamil : Ibu mengatakan makan
3x/hari porsi sedang dengan nasi, lauk,sayur dan minum ± 7-8 gelas/hari
2. Pola
eliminasi
Sebelum
hamil : Ibu mengatakan BAB 1x/hari, BAK
3-4x/hari
Saat
hamil : Ibu mengatakan
BAB 1x/hari, BAK 5-6x/hari
3. Pola
aktifitas sehari-hari
Sebelum hamil : Ibu
mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
Saat
hamil : Ibu mengatakan
mengerjakan pekerjaan rumah dengan
dibantu orang lain
4. Pola
istirahat
Sebelum
hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 2jam/
hari, tidur malam
± 8jam/ hari
Saat
hamil : Ibu mengatakan
tidur siang ± 2jam/ hari, tidur malam
± 8jam/ hari
5.
Pola seksual
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan melakukan hubungan seks 3x dalam seminggu
Saat
hamil : Ibu mengatakan
jarang melakukan hubungan seks
6.
Riwayat penyakit
sistemik yang pernah diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginjal,
asma, TBC, hepatitis, DM, hipertensi, TORCH
7.
Riwayat
kesehatan dan penyakit keluarga :
Ibu mengatakan tidak ada anggota
keluarganya yang menderita penyakit jantung,ginjal, asma, TBC, paru, hepatitis,
DM, hipertensi, TORCH
9. Riwayat psiko-social-spiritual
- Riwayat
emosional :
Trimester I :
ibu mengatakan senang dengan kehamilannya
Trimester II :
tidak ada
Trimester III : ibu mengatakan merasa tidak
nyaman dan sedikit cemas menanti kelahiran anak nya
- Status
perkawinan
Kawin ke-1 dengan suami yang pertama
Kehamilannya
sudah direncanakan dan keluarga sangat bahagia dengan kehamilannya
- Riwayat
KB:
Ibu mengatakan
belum pernah menjadi ekseptor KB
B. Data Objektif
1.Tanda-tanda vital
TD
: 140/90 mmHg Nadi
: 97x/menit
Suhu : 36,70 C RR
: 28x/menit
2.
Pemeriksaan Umum
Keadaan
umum : baik
Keadaan
emosional : kooperatif
Tinggi
badan : 153 cm
BB
sebelum hamil : 40 kg
BB
saat hamil : 52 kg
Kenaikan
BB : 12 kg
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Inspeksi :
Kulit kepala bersih, warna hitam, tidak rontok
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan
b. Mata
Inspeksi :
simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Hidung
Inspeksi :
Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada
sekret
d. Mulut & gigi
Inspeksi : Bibir simetris, mukosa bibir lembab, tidak stomatitis,
tidak caries
e. Telinga
Inspeksi :
Bersih, tidak ada serumen
f. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran
vena jugularis, kelenjar tiroid, limfe dan tidak ada nyeri tekan
g. Dada
Inspeksi :
Simetris, tidak ada luka, irama pernafasan tidak
teratur
Auskultasi :
Tidak ada ronchi dan whezing
h. Mamae
Inspeksi : Simetris, hiperpigmentasi aerola,
payudara bersih, puting menonjol, colostrum belum keluar
Palpasi : tidak ada benjolan/massa dan tidak
ada nyeri tekan
i.
Abdomen
Inspeksi :
tidak ada luka bekas operasi, perut terlihat sangat
buncit dan tegang, kulit perut mengkilat, retak-retak kulit jelas
Palpasi :
§ Leopold I :
TFU pertengahan antara Px dan pusat (33 cm), pada atas fundus teraba bagian
yang bulat agak lunak dan tidak melenting berarti bokong
§ Leopold II :
sebelah kanan teraba lebar dan panjang berarti punggung, perut sebelah kiri
terdapat bagian kecil seperti mengumpul berarti ekstremitas
§ Leopold III :
bagian terendah teraba keras seperti kepala belum ada penurunan kepala
§ Lepold IV :
konvergen (belum msuk p.a.p.)
DJJ :
142 x/ menit, teratur
TFU Mc. Donald : 33 cm
TBJ : (33– 11) x 155
= 3410 gram
j.
Genetalia eksternal :
inspeksi : bagian vulva tidak ada oedema
ataupun varises, tidak terdapat keputihan yang disebabkan jamur, kebersihan
cukup dan tidak ada kelainan
k.
Ekstremitas :
inspeksi : simetris, oedem pada daerah tumgkai
perkusi : atas-bawah reflek patella +/+
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah : Kadar Hb = 10,8 gr%
b. LFT
c. RFT
5. Pemeriksaan penunjang
a. USG : untuk mengetahui keadaan bayi (prematur, IUGR, IUFD,)
b. EKG : terjadi kelainan irama dan
gangguan konduksi pada jantung, adanya iskemia, atau infark
c. Ekokardiografi: terjadi kelainan
fungsi anatomi dari bilik, katup, dan perikardium
d. Foto toraks : terjadinya pembesaran
pada jantung.
C.
Assesment
1.
Identifikasi Diagnosa, Masalah, dan Kebutuhan
a. Diagnosa : G1Pooooo UK....minggu, hidup, tunggal, presentasi kepala, intrauterine,
kesan/ jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin
baik
b. Masalah :
Gangguan rasa nyaman
c. Kebutuhan :
HE tentang kondisi yang dialaminya
HE
tentang cara mengurangi keluhan
2. Antisipasi terhadap diagnosa/masalah potensial
Gagal jantung, kematian
ibu dan bayi, bayi lahir prematur, IUGR, IUFD, gawat janin, hipoksia, BBLR,
abortus.
3.
Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera/kolaborasi/rujukan
Melakukan pemantauan kehamilan dan
kolaborasi/rujukan
A.
Planning
Tujuan : Diharapkan ibu mengerti tentang penjelasan yang telah diberikan
Kriteria
Hasil : Ibu dapat mengulang
penjelasan yang telah diberikan dan mengatasi keluhannya,
TTV dalam keadaan normal.
I.
Intervensi
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga
bahwa yang dialaminya merupakan tanda-tanda penyakit jantung
R/ Diharapkan ibu mengetahui
kondisinya dan janin saat ini dapat mengantisipasi keadaan yang tidak
diinginkan yang mungkin terjadi
2. Berikan konseling untuk mengatasi keluhannya
dengan istirahat cukup/bed rest
R/ Dengan memberi konseling
istirahat cukup akan dapat mengurangi keluhan ibu
3. Berikan terapi pada klien seperti obat diuretic, digitalis dan vasodilator.
R/ dengan memberikan obat dapat
mengurangi keluhan ibu
4. Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
R/ Agar kondisi ibu dan janin
lebih terjamin
5. Berikan HE tentang
tanda-tanda persalinan
R/ Agar ibu mengetahui tanda-tanda persalinan dan menunggu proses
persalinan
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
R/ Memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin serta kondisi ibu
II. Implementasi
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan
keluarga bahwa hidramnion ringan adalah suatu keadaan yang fisiologis
2. Memberikan konseling untuk istirahat cukup/bed
rest untuk mengurangi keluhan ibu
3. Memberikan terapi pada klien seperti obat diuretic, digitalis dan vasodilator.
4. Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
5. Memberikan HE tentang tanda-tanda persalinan
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang
III. Evaluasi ( SOAP )
S : Ibu
mengatakan mengerti tentang hal-hal yang sudah dijelaskan.
O : Ibu
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dianjurkan dan dapat mengulang
sebagian materi yang disampaikan.
A :
G1Pooooo UK
33 minggu, hidup, tunggal, presentasi kepala, intrauterine, kesan jalan lahir
normal, keadaan umum ibu dan janin baik.
P : Kunjungan ulang 2 minggu
lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
Bab 4
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Pada penderita penyakit jantung penderita dengan kelas I dan
kelas II bisa
hamil dan melahirkan secara normal namun pada penderita kelas III dan IV perlu
observasi ketat karena dapat menimbulkan komplikasi yang gawat pada ibu dan
bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Fadlun dan feriyanto achmad, asuhan kebidanan patologis,
2011, salembah medika
·
Kapita selekta kedokteran, 1999, media aeculapius fakultas
Kedokteran UI
·
Sarwono prawirohardjo, ilmu kebidanan, jakrta: 2009, PT
bina pustaka sarwono rahardjo
Soal jantung
1.
Di bawah ini termasuk tanda- tanda umum dari penyakit
jantung dekomkordis, kecuali?
a.
Mudah lelah
b.
Nafas terengah- engah
c.
Edema tungkai kaki
d.
Ortopnea
e.
Anemia
2.
Waktu- waktu di bwah ini yang perlu diawasi pada
penderita penyakit jantung dekomkordis, kecuali?
a.
Pada minggu ke 12 kehamilan
b.
Pada minggu
<12 kehamilan
c.
Pada saat persalinan
d.
Pada minggu ke 32 kehamilan
e.
4-5 hari setelah persalinan
3.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung saat
kehamilan adalah
a.
Anemia
b.
DM
c.
Hipertensi
gravidarum
d.
Kehamilan post date
e.
Asma
4.
Di bwah ini yang termasuk komplikasi dari penyakit
jantung dekomkordis pada ibu hamil adalah
a.
Odema paru
b.
Anemia
c.
KET
d.
Pendarahan antepartum
e.
Prematuritas
5.
Tanda- tanda dari ibu dengan penyakit jantung kelas dua
dibawah ini adalah
a.
Merasakan nyeri pada anginanya
b.
Merasa nyaman
saat istirahat tetapi apabila melakukan aktifitas fisiknya ibu akan merasakan
lelah berlebihan
c.
Merasa nyaman dalam keadaan istirahat, tetapi aktifitas
yang kurang dari biasa ibu akan merasakan lelah yang berlebihan
d.
Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun
e.
Tidak ada pembatasan fisik apapun.
6.
Tanda- tanda dari ibu dengan penyakit jantung kelas empat
dibawah ini adalah
a. Tidak merasakan
nyeri pada anginanya
b. Merasa nyaman
saat istirahat tetapi apabila melakukan aktifitas fisiknya ibu akan merasakan
lelah berlebihan
c. Merasa nyaman
dalam keadaan istirahat, tetapi aktifitas yang kurang dari biasa ibu akan
merasakan lelah yang berlebihan
d.
Tidak mampu
melakukan aktifitas fisik apapun
e. Tidak ada
pembatasan fisik apapun.
7.
Tanda- tanda dari ibu dengan penyakit jantung kelas satu
dibawah ini adalah
a.
Merasakan nyeri pada anginanya
b.
Merasa nyaman saat istirahat tetapi apabila melakukan
aktifitas fisiknya ibu akan merasakan lelah berlebihan
c.
Merasa nyaman dalam keadaan istirahat, tetapi aktifitas
yang kurang dari biasa ibu akan merasakan lelah yang berlebihan
d.
Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun
e.
Tidak ada
pembatasan fisik apapun.
8.
Tanda- tanda dari ibu dengan penyakit jantung kelas tiga
dibawah ini adalah
a.
Tidak merasakan nyeri pada anginanya
b.
Merasa nyaman saat istirahat tetapi apabila melakukan
aktifitas fisiknya ibu akan merasakan lelah berlebihan
c.
Merasa nyama
dalam keadaan istirahat, tetapi aktifitas yang kurang dari biasa ibu akan
merasakan lelah yang berlebihan
d.
Tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun
e.
Tidak ada pembatasan fisik apapun.
9.
Pemeriksaan penunjang yang dialakukan pada ibu perderita
jantung dekomkordis ,kecuali?
a.
USG
b.
Foto toraks
c.
Ekokardiografi
d.
LFT
e.
EKG
10.
Pernyataan dibawah ini yang benar antara lain?
a.
Pada ibu
penderita jantung kelas 3 dan 4 persalinan dilakukan dngan operasi SC
b.
Pada ibu penderita jantung persalinan hanya bisa
dilakukan pervaginam
c.
Pada ibu penderita kelas 2 persalinan harus dilakukan SC
d.
Pada ibu penderita jantung kelas 1 harus dilakukan dengan
SC
e.
Pada ibu pnderita kelas 3 dan 4 dilakukan pervaginam
11.
Dibawah ini dokter kolaborasi pada operasi SC pada
penderita penyakit jantung dekomkordis antara lain, kecuali?
a.
Dokter anak
b.
Dokter penyakit
dalam
c.
Dokter ahli jantung
d.
Dokter obgien
e.
Dokter anastesi
12.
Komplikasi dari penyakit jantung pada bayi adalah
a.
KET
b.
Prematuritas
c.
KPSW
d.
Letak sungsang
e.
Polihidramnion
13.
Jenis obat pada penderita jantung dekomkordis?
a.
Vasodilator
b.
Diuritik
c.
Analgetik
d.
Vasodilator dan
deuritik
e.
Antibiotik
14.
Hal dibawah ini yang benar mengenai penyebab penyakit
jantung dekomkordis ,kecuali?
a.
Terjadinya penurunan resistensi periver dan emboli
polmonal dari thrombus iliofemoral
b.
Terjadinya perubahan hemodinamik
c.
Kontraksi uterus meningkatkan jumlah darah dalam
sirkulasi sitemik
d.
Hilangnya pengaruh obstruksi uterus yang hamil
menyebabkan masuknya darah secara tiba- tiba dari ekstermitas bawah.
e.
Perdarahan
kedalam desidua basalis kemudian terbelah dan meninggalkan lapisan tipis yang
melekat pada miometrium.
15.
Pada penderita jantung kelas 2 dilakukan operasi SC
apabila ditemukan tanda- tanda terjadinya?
a.
Gawat janin
b.
Gagal jantung
c.
Payah jantung
d.
Semua jawaban salah
e.
Semua jawaban
benar
16.
Diet yang dilakukan ibu penderita jantung dekomkordis
antara lain?
a.
Diet rendah garam
b.
Diet rendah lemak
c.
Diet rendah gula
d.
Jawaban a,b
benar
e.
Jawaban semuanya benar
17.
Dampak pada kehamilannya untuk penderita jantung kelas
dua dan kelas satu adalah
a.
Tidak
menyebabkan efek samping pada kehamilannya
b.
Harus dipertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan
kurang dari 12 minggu
c.
Dapat menyebabkan abortus pada kehamilan kurang dari 12
minggu
d.
Jawaban A,B benar
e.
Semua jawaban benar
18.
Dampak pada kehamilannya untuk penderita jantung kela
tiga adalah
a.
Tidak menyebabkan efek samping pada kehamilannya
b.
Harus dipertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan
kurang dari 12 minggu
c.
Dapat menyebabkan abortus pada kehamilan kurang dari 12
minggu
d.
Jawaban A,B benar
e.
Jawaban B,C
benar
19.
Dampak pada kehamilannya untuk penderita jantung kelas
empat dibawah ini,kecuali?
a.
Tidak
menyebabkan efek samping pada kehamilannya
b.
Harus dipertimbangkan abortus terapeutik pada kehamilan
kurang dari 12 minggu
c.
Dapat menyebabkan abortus pada kehamilan kurang dari 12
minggu
d.
Dapat menyebabkan komplikasi ke janin seperti IUGR, IUVD
e.
Pasien harus terus berbaring selama kehamilannya, dengan
pengwasan yang ketat
20.
Pada kehamilan dan persalinan menimbulkan keparahan pada
penyakit jantung, antara lain?
a.
DM
b.
Hipertensi
c.
Gagal jantung
d.
Odema paru
e.
Jawaban C,dan D
benar
ConversionConversion EmoticonEmoticon