- KONSEP DASAR
1.
DEFINISI
v Kehamilan (Graviditas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan
berakhir dengan permulaan persalinan (Prof. Sulaiman Sastrowinoto, 1983)
v Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir (Prawiroharjo,
2001)
v Nifas (Puerperium) adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan
untuk puluhnya kembali alat kandungan yang lamanya 6-8 minggu (Mochtar, 1995).
2.
TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
A.
Tanda – tanda dugaan hamil
a.
Amenorea (terlambat datang
bulan)
b.
Mual (nausea) dan muntah
(emesis)
c.
Ngidam
d.
Sinkope / pingsan
e.
Payudara tegang
f.
Sering miksi
g.
Konstipasi atau abstipasi
h.
Pigmentasi kulit
i.
Epulis
j.
Varices / penampakan pembuluh
darah vena
B.
Tanda tidak pasti kehamilan
a.
Rahim membesar sesuai dengan
tuanya hamil
b.
Pada pemeriksaan dijumpai
·
Tanda hegan
·
Tanda chadwicks
·
Tanda Piscaseck
·
Ontraksi braxton Hicks
·
Teraba Ballotement
c.
Tanda pasti kehamilan
a.
Gerakan janin dalam rahim
b.
Enyut jantung janin
3.
PROSES KEHAMILAN
Fertilisasi
Ovum sperma
44 autosom
Zygot (46 kromosom)
2
kromosom
Morula
Blastosit nidasi pada endometrium
Embrio
Fetus
4.
KELUHAN YANG SERING TERJADI
a.
Mual dan muntah
b.
Sakit pinggang
c.
Varices
d.
Haemorrhoid(bawasir)
e.
Sakit kepala
f.
Oedema
g.
Sesak nafas
h.
Fluor Albus (darah
putih,keputihan)
5.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
A.
Pemeriksaan Umum
a.
Bagaimana keadaan umum
penderita , keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran.
b.
Adakah anemia , cyanose,
icterus/dyspnea
c.
Keadaan jantung dan paru-paru
d.
Adakah oedema
e.
Refleks l
f.
utut
g.
Tensi
h.
Berat badan
i.
Pemeriksaan laboratorium
(urin,dara
B.
Pemeriksaan kebidanan
a.
Inspeksi
·
Muka: Adakah chloasma
gravidarun meningkat, keadaan selaput mata pucat/merah, adakah oeclema pada
muka, bagaimana kedaan lidah, gigi
·
Leher: Apakah vena terbendung
dileher, apakah kelenjar gondok membesar/kelenjer limfa membengkok.
·
Dada: Bentuk buah dada,
pigmentasi putting susu, dan gelenggang susu, keadaan putting susu, adalah
colostrum.
·
Perut: Perut membesar kedepan,
kesamping, kedaan pusat, pigmentasi di linea alba, kontraksi rahim, adakah
striae gravidarus/bekar luka.
·
Vulva: Keadaan perineum,
carilah varies, tanda chadwick condylomata, fluor.
·
Anggota bawah: Cari
varices/oedama, luka, cicatrix pada lipat paha.
b.
Palpasi
·
Leopold I: Untuk menentukan
tuanya kehamilan dan bagian apa terdapat dalam fundus.
·
Leopold II: Terutama untuk
menentukan dimana letaknya punggung anak dan di mana letaknya bagian-bagian
kecil.
·
Leopold III: Untuk menentukan
apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau
belum terpegang oleh pintu atas panggil.
·
Leopold IV: Untuk menentukan
apa yang menjadi bagian bawah dan berapah masuknya bagian bawah kedalam rongga
panggul.
c.
Auskultasi
·
Dari anak:- Bunyi jantung anak
-Bising tali pusat
-
Gerakan anak
·
Dari ibu:- Bising rahim
-Bunyi aurta
-Bising usus
- Pemeriksaan Panggul
Keadaan
panggul terutama penting pada primigravida, karena panggulnya belum pernah di
uji dalam persalinan, sebaliknya pada multigravida anamnesa mengenai persalinan
yang gampang dapat memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan
panggul. Seorang multipara yang sudah beberapa kali melahirkan anak yang aterm
dengan spontan dan mudah, dapat di anggap mempunyai panggul yang cukup luas.
- Pemeriksaan Tambahan
·
Pemerikssan Rontgen
·
Pemeriksaan Biologis
·
Amnioskopi
·
Amniocentese
·
Pemeriksaan Sitologis
6. DIAGNOSIS BANDING
KEHAMILAN
A.
Hamil palsu / kehamilan spuria
B.
Tumor kandungan / mioma uteri
C.
Kista ovarium
D.
Hematometra
E.
Kandung kemih yang penuh
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN I.
PENGKAJIAN
1.
Pengumpulan Data
a.
Biodata
Meliputi nama, alamat, umur,
jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan,tanggal MRS, diagnosa
medis, nomor register.
b.
Keluhan utama
Adanya nyeri pada perut menjalar ke
pinggang,
c.
Riwayat penyakit sekarang
Dalam pengkajian ibu hamil dengan usia
kehamilan 38-42 minggu di lakukan pemeriksaan VT diameter 7 cm, adanya show,
his sering.
d.
Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien pernah mengalami
hamil sebelumnya, adakah penyakit keturunan seperti DM,HT.
e.
Riwayat penyakit keluarga
Adakah di keluarga klien ada
hamil kembar, penyakit keturunan seperti DM,HT.Penyakit jantung, TBC,
Hepatitis, Penyakit kelamin memungkinkan penyakit tersebut di tularkan pada
klien.
f.Riwayat obstetri
·
Riwayat Haid
Di
temukan amenorhea (aterm 38-42 minggu)
·
Riwayat Kebidanan
Adakah gerakan janin, rasa pusing, mual,
muntah
dan lain-lain. Pada primigravida persalinan berlangsung 13-14 jam
dengan pembukaan 1cm/jam. Pada multigravida berlangsung 8jam dengan 2cm/jam
g.Riwayat psikososial spiritual dan budaya.
Perubahan psikososial pada trimester I yaitu ambivalensi, ketakutan dan
fantasi. Pada trimester II adanya ketidaknyamanan kehamilan (mual,muntah),
Narchistik, pasif, dan introvert. Pada trimester III klien merasa tidak feminim
lagi karena perubahan tubuh,ketakutan akan kelahiran bayinya, distress keluarga
karena adanya perasaan cemas selama persalinan berlangsung.
h. Pola kebutuhan sehari-hari
·
Nutrisi
Adanya
his berpengaruh terhadap keinginan / selera makan yang menurun.
·
Istirahat tidur
Klien
dapat tidur terlentang, miring ke kanan / kiri tergantung pada letak punggung
janin, sulit tidur terutama kala I-IV.
·
Aktivitas
Klien
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada aktivitas ringan,
tidak membutuhkan tenaga banyak, tidak membuat klien cepat lelah, capai, lesu.
·
Eliminasi
Adanya perasaan sering kencing selama kehamilan danproses persalinan.
Pada akhir trimester III dapat terjadi konstipasi.
·
Personal hygiene
Kebersihan tubuh senantiasa di jaga kebersihannya. Baju yang di pakai
longgar dan mudah di pakai, sepatu/alas kaki tidak ber-hak tinggi.
·
Seksual
Terjadi disfungsi seksual karena adanya perubahan bentuk badan pada
waktu hamil.
i.Pemeriksaan
·
Pemeriksaan umum
Meliputi tinggi badan, berat badan, tekanan darah, suhu badan, nadi dan
pernafasan.
·
Pemeriksaan fisik
1.
Kepala dan leher
Kepala tidak ada pembengkakan dan leher tidak adanya pembesaran kelenjar
tyroid, kelenjar limfe
2.
Dada
Adanya pembesaran pada payudara, adanya hiperpigmentasi areola dan
papila mammae serta di temukan adanya kolostrum.
3.
Perut
Adanya pembesaran perut membujur, hyperpigmentasi linea alba, terdapat
striae gravidarum. Adanya DJJ frekwensi antara 120-160 x/menit.
4.
Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban.
5.
Ekstrimitas
Adanya varices pada ekstrimitas bagian
bawah karena adanya penekanan dan pembesaran uterus yang menekan vena abdomen,
adanya oedema.
·
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, jenis penentuan,
waktu pembekuan, hitung darah lengkap, kadang-kadang pemeriksaan serologi untuk
sifilis.
II DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri berhubungan dengan
kontraksi uterus.
2.
Cemas berhubungan dengan proses
persalinan.
3.
Nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan pembatasan intake selama proses persalinan.
4.
Perubahan pola istirahat tidur
berhubungan dengan proses persalinan.
5.
Inefektif koping keluarga
berhubungan dengan nyeri yang di rasakan klien
III. PERENCANAAN
Diagnosa
I . Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus.
Tujuan: Klien dapat beradaptasi terhadap nyeri pada kala
pembukaan.
Kriteria Hasil: - Ibu tampak tenang di antara
Kontraksi
-
Ibu tidak teriak saat kontraksi
datang
-
Ibu mengatakan nyeri tapi masih
bisa mengontrolnya
Rencana Tindakan:
1.
Kaji derajat ketidaknyamanan melalui
isyarat verbal dan non-verbal, perhatikan pengaruh budaya pada respon nyeri.
2.
Bantu dalam penggunaan teknik
pernafasan / relaksasi yang tepat dan pada masase abdomen
3.
Bantu tindakan-tindakan
kenyamanan (gosokan punggung / kaki, perubahan posisi).
4.
Kaji tekanan darah dan nadi
posisikan pada posisi miring kiri / meninggikan lutut dan mengubah posisi
uterus secara manual ke kiri sesuai indikasi.
5.
Pantau dan catat aktivitas
uterus pada setiap kontraksi.
6.
Kaji kepenuhan kandung kemih,
kateterisasi di antara kontraksi bila distensi terlihat dan klien tidak mampu
menghindari.
Rasional:
1.
Tindakan dan reaksi nyeri
adalah individual dan berdasarkan pengalaman masa lalu, memahami perubahan
fisiologi dan latar belakang budaya.
2.
Dapat memblok impuls nyeri
dalam korteks serebral melalui respon kondisi dan stimulasi kutan memudahkan
kemajuan persalinan normal.
3.
Meningkatkan relaksasi posisiu miring ke kiri
menurunkan tekanan uterus pada vena kava, tetapi pengubahan secara periodik
mencegah iskemia jaringan dan atau kekakuan otot dan meningkatkan kenyamanan.
4.
Hipotensi terlentang dapat
terjadi karena posisi litotomi selama pemberian anestesi paraservical. Posisi
miring kiri meningkatkan aliran balik vena dan meningkatkan sirkulasi plasenta.
5.
Memberikan infomasi atau
dokumentasi legal tentang kemajuan kontinue, membantu mengidentifikasi pola
kontraksi abnormal, memungkinkan pengkajian dan intervasi segera.
6.
Meningkatkan kenyamanan,
memudahkan turunnya janin dan menurunkan resiko trauma kandung kemih yang di
sebabkan oleh bagian presentasi janin.
-
ConversionConversion EmoticonEmoticon