LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN HEPATITIS
Konsep Dasar
I.
Pengertian
Hepatitis adalah penyakit radang hati yang disebabkan
oleh virus hepatitis A, B dll, yang materi intinya adalah RNA yang berhubungan
erat dengan adanya nekrosis hati.
II.
Factor Resiko
Menurut Joyee M Black, menyatakan bahwa factor resiko
terjadinya hepatitis adalah :
1.
Kontak feses, kontaminasi samppah
2.
orang yang bekerja dengan hewan
yang di import dari negara endemic hepatitis.
3.
individu yang suka atau gemar makan
makanan kerang-kerang mentah dimana airnya terkotaminasi.
III. Etiologi
- Virus RNA dari golongan antero virus.
- penyebab endemic missal dari air dan makanan yang
terkontaminasi.
IV. Patofisiologi
Lesi primer pada umumnya dijumpai pada alat kelamin,
pada pria pada gland penis atau penisnya yang berupa erosi, ulkus, papula atau
vesikula. Padda wanita biasanya pada komisura poaterior vulva dan pada dinding
poaterior vagina. Serangan primer ini biasanya tanpanyeri dan lekas sembuh
sehingga terlepas dari perhatian penderita.
Kemudian terjadi manivestasi sekunder yang kemudian
menunjukkan tidak terjadi penjalaran infeksi ke organ organ lain.
V.
Anatomi
Hati merupakan organ yang paling besar dalam tubuh kita
dengan warna coklat, serta beratnya ± 1½ Kg. Hati terletak dibagian kanan
atas rongga peritoneum dibawah diagfragma
Hati terdiri dari 2 lapisan :
1.
Permukaan atas berbentuk cembung,
terletak dibawah diagfragma.
2.
Permukaan bawah tidak rata
menggambarkan lekukan fisura tranfersus.
Fungsi hati antara lain :
1.
Mengubah zat yang diabsorbsi dari
usus dan yang disimpan di suatu tempat dalam rongnga tubuh.
2.
mengubah zat buangan dan bahan
racun untuk di ekskresi dalam empedu dan urine.
3.
menghasilkan empedu
VI. Gejala
Klinis
1.
stadium pra ikterik berlangsung 4-7
hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemas, anoreksia, mual muntah, demam, nyari
perut kanan atas urine menjadi cokelat.
2.
stadium ikterik yang berlangsung
3-6 minggu, ikterus mula-mula kterlihat pada sclera, kemudian kulit pada
hseluruh tubuh keluhann –keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia
dan muntah, berak berwarna kelabu atau kuning muda, hati membesar dan nyeri
perut kanan atas.
3.
stadium pasca ikterik, ikerus
mereda warna urine dan tinja berubah normal kembali.
VII.
Pemeriksaan Penunjang
- pemeriksaan laborat, kadar LED
- USG
- biopsy hati
VIII.
Penatalaksanaan
1.
Pasien dirawat bila ada :
·
Dehidrasi berat dengan kesulitan
masukan peroral
·
Kadar nilaio SGOT/PT lebih dari 10
kali nilai normal.
2.
Tidak ada terapi medika mentosa
khusus jika pasien dapat sembuh sendiri.
·
SGOT/ PT dan biliruin diulang pada
mjinggu ke2 untuk melihat proses penyembuha dan tiap 3 bulan sekali.
·
Diit disesuaikan dengan kebutuhan.
IX. Pencegahan
·
Personal hygiene
·
Persediaan air
·
Restoran
·
Perawatan teman
·
Imunisasi pasif
X.
Komplikasi
1.
Berada pada anak dengan MEP dapat
terjadi komplikasi serosis hepatis.
2.
Hepatitis kronis/akut
3.
Hepatitis fulminan atau karsinoma
hepato seluler
Asuhan Keperawatan
A.
Pengkajian
1.
Identitas Klien
2.
Keluhan Utama : nyeri, mual muntah
3.
Riwayat Penjyakit Sekarang
Rasa tidak nyaman ( nyeri ) perut kanan atas, nafsu makan
menurun ikterus dan demam
4.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Imunisasi, alergi, kebiasaan
5.
Riwayat Psikososial
Merasa cemas, terasinmg karena lingkungan yang baru dan
ter[isah dari anggota keluarga yang lain
6.
Riwayat Penyakit Leluarga
Susunan anggota keluarga, keadaan lingkungan
7.
Pengkajian Data Dasar
·
Aktifitas Sehari-Hari
Perasaan klien, kelekahan, kelelahan malaise
·
Sirkulasi
Ikterik pada sclera, kulit kuku, dan membran mukosa
·
Eliminasi
Jumlah urine, warna urine yang seperti teh
·
Makanan / Cairan
Anoreksia
·
Neurosensori
Cenderung tidur, lethargia
·
Pernafasan
Nyeripada tenggorokan
·
Keamanan
Demam, panas
B.
Diagnosa Keperawatan
- hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada hati
- nyeri berhubungan dengan distensi abdomen, gatal, demam
- cemas/ takut berhubungnan dengan distress terhadap prosedur
Intervensi
Diagnosa : hipertermi berhibungan dengan peruses inflamasi
pada hati
Criteria Hasil :
-
menurunkan suhu tubuh dalan batas
normal dalam waktu 1 x 24 jam
-
tidak menunjukkan adanya komplikasi
Intervensi :
- Monitor tanda vital
R : Peningkatan ttv menandakan terjadinya peningkatan proses
radang
- Monitor tanda dan gejala dari komplikasi tiap 4 jam
R : Mengetahui adanya proses komplikasi dan menentukan
penanganan yang tepat
- Berikan kompres pada daerah dahi, dan ketiak
R : Pemberian kompres dapat membantu menurunkan suhu tubuh
- Kolaborasi pemberian anti boitik dan anti piretik
R : Antipiretik dapat membantu menurunkan panas, sedangkan
anti biotic sebagai obat infeksi
Evaluasi:
S : Klien mengatakan jika badannya sudah tidak panas
O: Badan klien sudah tidak panas, suhu tubuh klien sudah
turun
A: Masalah teratasi
P : Rencana tindakan tetep dipertahankan
ConversionConversion EmoticonEmoticon