KEBRIBADIAN MUHAMMADIYAH.
Oleh
Ust H Zainuddin
(Dosen
Universitas Muhammadiyah Bojonegoro)
Muhammadiyah Adalah suatu persyarikatan yang merupkan gerakan Islam. Pada
pernyataan yang singkat ini terkandung 2 pengertian yang padat yaitu,
Muhammadiyah sebagai sutu persyarikatan, suatu oerganisasi, suatu perkumpulan,
atau suatu jamiyah, dan yang kedua Muhammadiyah sebagai gerakan Islam.
Muahammadiyah
Sebagai Suatu Persyarikatan
Pernyataan seperti ini mengandung penegasan, bahwa Muhammadiyah itu tidak
lebih dari sebuah organisasi atau suatu perkumpulan / jamiyah. Dan sebuah
organisasi tidak lain sebuah alat yang dapat digunakan sebagai sarana atau
wahana untuk memperjuangkan satu tujuan yang dicita-citakan. Bagi Muhammadiyah,
fungsi organisasi tidak lebih dari sebuah alat perjuangan semata-mata, demi
tegaknya kemuliaan dan kejayaan Islam secara hakiki (Izzul Islam wal muslimin).
Dengan ini pula Muhammadiyah menegaskan kepada siapapun yang karena kurangnya
pengertian, bahwa Muhammadiyah sama sekali bukan sebuah madzhab, firqoh, atau
sekte tersendiri dalam Islam. Kalaupun dikait-kaitkan dengan masalah firqoh,
maka secara tegas dengan didukung bukti-bukti yang obyektif dan rasional, baik
dalam amaliah ubudiyah ataupun amaliah I’tiqodiyah, Muhammadiyah adalah
termasuk golongan salafiah, serta termasuk dalam aliran ahlu sunnah wal jamaah.
Biasa di sebut salafiyah; berasal dari kata salaf.artinya yang telah lalu
lawan katanya cholaf artinya belakangan. Tapi yang dimaksud di sini adalah
ulama di masa-masa yang telah lalu yaitu para sahabat dan tabiin sekitar
tiga abad dari zaman nabi,sampai abad ke 3 setelah rosul wafat.Mereka di kenal
sebagai ulama atau pemikir Islam yang baik karena pikiran-pikiran mereka masih
banyak mengacu kepada Alqu’an dan sunnah rosul, belum tercemar
pemikiran-pemikiran lain, karena
itu mereka juga dikenal dengan salafus soleh. Berbeda dengan pemikir sesudahnya
atau Ïîcholaf yaitu periode tabiin, yang sudah
banyak terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran di luar Islam
Kesimpulan ini didasarkan pada beberapa hadis Nabi saw
Sebaik-baik manusia adalah sekurun dengan
aku,kemudian kurun kedua,kemudian kurun ketiga.Kemudian datanglah satu kaum
yang sama sekali tidak ada kebaikan pada diri mereka itu.(HR Tobroni).
Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam.
Apabila dalam penegasan pertama, Muhammadiyah menyatakan diri sebagai suatu
persyarikatan,maka pada penegasan yang kedua ini tercermin Muhammadiyah dari
dimensi rohaniah. Kedua dimensi ini sebenarnya tidak dapat dipisah-pisahkan,
bahkan merupakan kesatuan yang utuh. Keduanya semakna dengan pengertian wadah
dan isi, jiwa dan raga. Keduanya menggambarkan wajah Muhammadiyah secara utuh.
Muhammadiyah yang dibangun oleh KH. Ahmad Dahlan, merupakan buah konkrit dari
tadabbur beliau terhadap Al_Qur’an yang mendalam dan kritis terhadap ayat-ayat
yang sedang dikajinya. Dimulai dari memahami arti dari setiap kata, arti keseluruhan
ayat, dikajinya juga sebab musabab ayat tersebt diturunkan, ditanyakan pula apa
maksud yang terkandung dalam ayat itu, pesan apakah yang dapat atau harus
diperbuat dengan ayat tersebut. Sikap ini pula yang beliau lakukan ketika
menyimak ayat Ali Imron 104, yang kemudian membuahkan berdirinya Muhammadiyah,
dengan mengemban misi utama menyebarluaskan risalah islamiah ditengan-tengah masyarakat
Indonesia. Dengan memahami hal tersebut, maka sudah tepatlah kalau Muhammadiyah
menyatakan diri sebagai gerakan Islam, yaitu suatu gerakan yang lahir karena
motivasi Islam.
Tegasnya bagi Muhammadiyah, Islam diyakini sebagai satu-satunya sumber
motivasi dan sumber inspirasi bagi seluruh gerakan dan aktifitasnya yag
bersumber pada Al-Qur’an dan Assunnah.
Muhammadiyah menggunakan istilah gerakan, maksudnya bahwa sebagai lembaga
yang mengemban ide dan misi sebagaimana tersebut, maka sudah seharusnya dalam
dirinya terpancar vitalitas dan dinamika yang tinggi, memiliki gerak hidup dan
daya juang yang tegar, tidak terpatahkan oleh kekuatan apapun. Muhammadiyah
adalah gerakan yang bersifat otoaktif tanpa menggantungkan sama sekali kekuatan
dari luar atau bantuan dari pihak lain. Dan sesuai dengan kedua hakikat yang
disandang oleh Muhammadiyah, maka :
1. Selaku persyarikatan, Muhammadiyah harus
terus berjuang untuk merentangkan jaringan organisasi vertical atau horizontal.
Bersamaan dengan itu, haruslah dengan peningkatan kualitas organisasi maupun
mekanismenya.
2. Selaku gerakan Islam, Muhammadiyah harus
terus berjuang untuk menyebarluaskan ide-idenya ketengah-tengah masyarakat
Indonesia. Penyebaran itu tidak mesti harus diwadahi oleh formalitas organisasi
atau dengan label organisasi. Ide-ide Muhammadiyah justru jauh lebih besar
daripada organisasinya itu sendiri. Demikian juga bisa yang dipancarkannya jauh
lebih luas dan akomodatif. Oleh karena itu jika kondisi belum memungkinkan atau
tidak memungkinkan sama sekali bila diberi wadah dalam bentuk organisasi maka
sikap luwes adalah yang patut diketengahkan. Beberapa contoh diantaranya adalah
pelaksanaan sholat Ied ditanah lapang, pembagian zakat fitrah, santunan anak
yatim, menggembirakan amalan korban, gerakan wanita, pendidikan agama di
sekolah umum, dan lain-lain yag sekarang ini telah diterima oleh umat Islam
tanpa dibedakan wadah organisasi.
Maksud
gerakan Muhammadiyah.
Dalam matan / teks kepribadian Muhammadiyah, dinyatakan bahwa maksud gerak
Muhammadiyah adalah dakwah Islam amar ma’ruf nai munkar. Ini jelas
menggambarkan komitmen Muhammadiyah terhadap surat Ali Imron ayat 104, yaitu
yang menjadi factor utama berdirinya persyarikatan Muhammadiyah.
Pengertian
Dakwah Islam.
Dari arti bahasa (etimologi), dakwah berasal dari kata da’a, yad’u,
da’watan, berarti seruan, ajakan, panggilan. Sedang dilihat dari arti istilah
(terminology) berarti penyampaian Islam kepada manusia, baik secara lisan,
tulisan ataupun lukisan. Untuk itu ada beberapa batasan atau definisi sebagai
berikut
1. segala aktifitas unuk mengubah satu situasi
tertentu kepada yang lain yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam.
2. upaya-upaya menyerukan kepada perorangan
manusia dan seluruh umat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup di
dunia ini, yang meliputi amar ma’ruf nahi munkar. Sudah barang tentu dengan
berbagai cara yang diperbolehkan akhlak.
Mengajak
dan menyeru manusia atau masyarakat kepada ajaran Islam, dengan memberikan
pengertian dan kesadaran akan kebenaran-kebenaran ajaran Islam, sehingga
masyarakat menginsafi kebaikan, dan keutamaan Islam bagi pembentukan pribadi
yang utama dan mengatur ketertiban hidup bermasyarakat, dalam segala.
Komentar:
Muhammadiyah bukanlah
sebuah mahzab melainkan hanya sebuah organisasi yang hanya merupakan alat untuk
memperjuangkan ajaran islam. Muhammadiyah merupakan persyarikatan gerakan islam
yang bergerak di da’wah Amar Ma’ruf Nahi Mungkaryang mengajak dan menyeru
masyarakat untuk kembali kapada ajaran islam yang sebenar-benarnya yang telah
dibawa olah Nabi Muhammad.
JUANG NUR ANI PANGASTUTI
20101663012
S1 PSIKOLOGI (UTS KMD)
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang
merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf
nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat .
Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua
golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu
mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada
yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf
nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan
bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Allah semata-mata.
Dengan melaksanakan dakwah Islam dan
amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya”.
DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya
menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana
kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan
segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat
kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan
bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama
untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada
kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad
SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan
ketertiban organisasi.
PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN
MUHAMMADIYAH
Menilik dasar prinsip tersebut
di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan
Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang
teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”.
SIFAT MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara
sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan
kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh
ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan,
serta dasar dan falsafah negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta
menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud
ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam
usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan
lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur yang diridlai Allah SWT.
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar
dengan bijaksana.
Penjelasan Sifat Kepribadian
Muhammadiyah
1.
"Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan".
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
2.
"Memperbanyak Kawan dari Mengamalkan Ukhuwah lslamiyah"
Setiap warga Muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan da'inya, harus memegang teguh sifat ini. Dalam rangka untuk "Memperbanyak Kawan dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah". Inilah, pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da'i Muhammadiyah memakai gaya "sejuk penuh senyum", bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke sana ke mari.
Di kalangan Muhammadiyah di Surakarta terkenal semboyan "Jiniwit Katut". Jiniwit artinya dijiwit (dicubit), tetapi justru lama-lama orang yang njiwit akan katut atau terpikat oleh Muhammadiyah yang selalu bertingkah simpatik kepada siapa pun. Dan tampaknya sifat inilah salah satu rahasia, mengapa Muhammadiyah terus berkembang makin mengakar dalam masyarakat.
Setiap warga Muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan da'inya, harus memegang teguh sifat ini. Dalam rangka untuk "Memperbanyak Kawan dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah". Inilah, pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da'i Muhammadiyah memakai gaya "sejuk penuh senyum", bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke sana ke mari.
Di kalangan Muhammadiyah di Surakarta terkenal semboyan "Jiniwit Katut". Jiniwit artinya dijiwit (dicubit), tetapi justru lama-lama orang yang njiwit akan katut atau terpikat oleh Muhammadiyah yang selalu bertingkah simpatik kepada siapa pun. Dan tampaknya sifat inilah salah satu rahasia, mengapa Muhammadiyah terus berkembang makin mengakar dalam masyarakat.
3.
"Lapang Dada, Luas Pandangdan Dengan Memegang Teguh Ajaran Islam"
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun bagaimana, pun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali.
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun bagaimana, pun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali.
4.
"Bersifat Keagamaan Dan
Kemasyarakatan "
Sifat "Keagamaan dan kemasyarakatan" sudah merupakan sifat Muhammadiyh sejak lahir. Karena ini sifat yang tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah "lahan" bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah.
Dua sifat ini, yakni keagamaan dan kemasyarakatan, tidak boleh berdiri sendiri-sendiri. Karena itu, Muhammadiyah bukan gerakan sosial semata-mata, dan bukan juga gerakan keagamaan semata-mata. Muhammadiyah adalah gerakan kedua-duanya, ya keagamaan ya kemasyarakatan.
Tetapi Muhammadiyah juga bukan gerakan politik, sebab kalau gerakan politik, tercermin dalam berbagai amal usaha yang telah tertekuninya selama ini.
Sifat "Keagamaan dan kemasyarakatan" sudah merupakan sifat Muhammadiyh sejak lahir. Karena ini sifat yang tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah "lahan" bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah.
Dua sifat ini, yakni keagamaan dan kemasyarakatan, tidak boleh berdiri sendiri-sendiri. Karena itu, Muhammadiyah bukan gerakan sosial semata-mata, dan bukan juga gerakan keagamaan semata-mata. Muhammadiyah adalah gerakan kedua-duanya, ya keagamaan ya kemasyarakatan.
Tetapi Muhammadiyah juga bukan gerakan politik, sebab kalau gerakan politik, tercermin dalam berbagai amal usaha yang telah tertekuninya selama ini.
5.
"Mengindahkan, segala Hukum,
Undang-undang Serta dan Falsafah Negara Yang Sah"
Muhammadiyah sebagai satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga negara dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap warga negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan semua itu.
Muhammadiyah sebagai satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga negara dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap warga negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan semua itu.
6.
"Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Segala Lapangan Serta Menjadi Contoh
Teladan Yang Baik"
Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang dimaksud kemunkaran ialah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan kebaikan dapat ditegakkan, dan tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu, Muhammadiyah harus sanggup menjadi suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke dalam tubuh sendiri ataupun ke luar, ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan penuh kebijaksanaan dan pendekatan yang simpatik.
Amar ma'ruf nahi munkar, bagaimanapun harus kita lakukan dengan cara yang baik, sebab kalau tidak begitu, adalah Machiavellisme namanya.
Teladan Yang Baik"
Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang dimaksud kemunkaran ialah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan kebaikan dapat ditegakkan, dan tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu, Muhammadiyah harus sanggup menjadi suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke dalam tubuh sendiri ataupun ke luar, ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan penuh kebijaksanaan dan pendekatan yang simpatik.
Amar ma'ruf nahi munkar, bagaimanapun harus kita lakukan dengan cara yang baik, sebab kalau tidak begitu, adalah Machiavellisme namanya.
7.
"Aktif Dalam Perkembangan
Masyarakat Dengan Maksud !slab dan Pembangunan Sesuai Dengan Ajaran Islam"
Kapan pun dan dimana pun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan Muhammadiyah dalam perkembangan masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran.
Kapan pun dan dimana pun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan Muhammadiyah dalam perkembangan masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran.
8.
"Kerjasama Dengan Golongan Lain Mana Pun, Dalam Usaha Menyiarkan Dan
Mengamalkan Ajaran Islam Serta Membela Kepentingannya"
Menyiarkan Islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam. Karena itu, Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini, tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
Menyiarkan Islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam. Karena itu, Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini, tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
9.
"Membantu Pemerintah Serta Kerjasama Dengan Golongan Lain Dalam
Memelihara Negara dan Membangunnya, Untuk Mencapai Masyarakat Yang Adil dan
Makmur Yang Diridhai"
Negara Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga Muhammadiyah. Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.
Muhammadiyah kemakmuran masyarakat ini, sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan mempersubur kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita, "kada al-faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan kekufuran).
Negara Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga Muhammadiyah. Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.
Muhammadiyah kemakmuran masyarakat ini, sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan mempersubur kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita, "kada al-faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan kekufuran).
10.
"Bersifat Adil Serta Korektif Ke Dalam dan Keluar, Dengan
Bijaksana"
Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana. Kesalahan adalah kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain. Bukan sifat Muhammadiyah tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya itu salah atau tidak baik. (Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65).
(Keputusan Muktamar ke 35)
Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana. Kesalahan adalah kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain. Bukan sifat Muhammadiyah tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya itu salah atau tidak baik. (Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65).
(Keputusan Muktamar ke 35)
Wallahu a'lam bish shawab.
Komentar:
Muhammadiyah adalah perserikatan
yang merupakan gerakan islam yang bertujuan untuk mewujudkan massyarakat islam
yang sebenar-benarnya yang berpegang teguh pada ajaran Allah dan Rosulnya.
Segala gerakan muhammadiyah dan amal
usahanya atas dasar prinsip-prinsip dalam Muqodimah Aanggaran Dasar. Maksud
gerakan islam ini ditujukan pada dua bidang
yaitu perorangan dan masyarakat yang kesemuanya dilaksanakan dengan
dasar taqwa dan mengharap ridho Allah.
ConversionConversion EmoticonEmoticon