Salam Sehat dan Harmonis

-----

PSIKOLOGI ANAK AUTIS


PSIKOLOGI ANAK AUTIS







Pengertian
Psikologi berasal dari kata “psyche”yang berarti jiwa dan “logos”yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi, secara etimologis psikologi dapat diartikan denga ilmu yang mempelajari tentang jiwa atau ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses-proses mental manusia, karena jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara langsung.
 Fungsi psikologi sebagai ilmu yaitu
  • Menjelaskan
Yaitu mampu menjelaskan apa,bagaimana, dan menaga tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif 
  • Memprediksikan
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya berupa progdosa, prediksi atau estimasi.
  • Pengendalian
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan .
Secara garis besar, psikologi terbagi dalam 4 lingkup:
  1. Psikologi Sosial
Psikologi sosial memelajari perilaku manusia dalam interaksinya sebagai individu dengan individu lain secara personal, dengan kelompok, dan dalam kelompok, serta memelajari perilaku manusia sebagai kelompok dengan kelompok lain dalam masyarakat. Termasuk dalam lingkup ini adalah memelajari bagaimana perilaku seseorang dapat berbeda dari biasanya ketika ia sedang dalam kelompok. Atau memelajari bagaimana antar kelompok sosial sering kali terjadi pertikaian. Identitas diri, identitas sosial, konformitas, agresivitas, gender, budaya, adalah beberapa variabel yang menjadi fokus kajian psikologi sosial
  1. .Psikologi Pendidikan
Secara umum, psikologi pendidikan memelajari strategi pembelajaran yang efektif, yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan (mulai dari usia dini sampai dewasa), karakteristik peserta didik (anak berbakat, berkebutuhan khusus, kesulitan belajar, dll), dan berbagai konteks (formal-informal) .

  1. Psikologi Industri dan Organisasi
Perilaku manusia yang dimaksud mencakup perilaku masing-masing individu sebagai karyawan, interaksi antar sesama staf, staf dengan atasan, rekan-rekan dalam sebuah tim kerja, dan perilaku konsumen atau pengguna jasa. Asesmen karyawan untuk seleksi dan penempatan, penilaian kinerja karyawan, kepuasan kerja, dan pengembangan perusahaan/organisasi akan menjadi beberapa sub kajian penting dalam ruang lingkup ini.
  1. Psikologi Klinis
Psikologi klinis mencakup aspek-aspek klinis dalam kehidupan manusia baik positif maupun negatif. Psikologi klinis memelajari apa itu stres, depresi, dan gangguan mental lainnya, faktor-faktor penyebabnya, serta cara menanganinya agar orang tersebut dapat berfungsi kembali secara optimal. Psikologi klinis juga memelajari bagaimana manusia dapat sejahtera, bertumbuh, dan mengembangkan, serta menampilkan seluruh potensi terbaiknya. Dari perkembangan Psikologi di dunia dan kemudian pendapat-pendapat ahli tentang psikologi,dan kemudian tentang perkembangan Psikologi Klinis di Indonesia. Dapat diambil garis besar tentang pengertian Psikologi Klinis. Psikologi Klinis adalah salah satu bidang psikologi terapan selain Psikologi Pendidikan, Psikologi Industri, dan lain-lain. Psikologi Klinis menggunakan konsep-konsep psikologi abnormal, psikologi perkembangan, psikopatologi dan psikologi kepribadian, serta prinsip-prinsip dalam assesment dan intervensi, untuk dapat memahami masalah-masalah psikologis, gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku anormal.
PSIKOLOGI ANAK AUTIS
Kata autis berasal dari bahasa Yunani “auto” yang berarti sendiri, karena kalau kita perhatikan maka kita akan mendapat kesan bahwa penyandang autisme itu seolah-olah hidup di dunianya sendiri.Pemakaian istilah autis diperkenalkan pertama kali oleh Leo Kanner, seorang psikiater dari Harvard (Kanner, Austistic Disturbance of Affective Contact) pada tahun 1943 walaupun sebenarnya dari berbagai bukti yang ada diketahui bahwa kelainan ini sudah ada sejak jauh sebelum itu namun hanya istilahnya saja yang relatif msh baru.Jumlah anak yang menderita autis semakin meningkat di berbagai belahan dunia dan dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat baik kaya atau miskin, di desa atau dikota. Penyebab autis sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, ada banyak faktor penyebab (multi faktor) mengapa seorang anak menderita autis. Para ahli menyimpulkan penyebab autis berdasarkan dasar keilmuannya masing-masing namun secara garis besar kita bagi menjadi dua faktor yaitu genetik dan lingkungan.Faktor genetik: ditemukannya gen autis yang diturunkan dari orangtua pada beberapa anak autis.Faktor lingkungan: Lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun dan makanan yang mengandung zat-zat pengawet dan pewarna.Autisme berarti preokupasi terhadap pikiran dan khayalan sendiri atau dengan kata lain lebih banyak berorientasi kepada pikiran subyektifnya sendiri daripada melihat kenyataan atau realita kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penderita autisme sering disebut orang yang hidup di “alamnya” sendiri.
Kapan deteksi dini autisme pada anak ?
Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia 3 tahun , secara umum gejala paling jelas terlihat antara umur 2 – 5 tahun. Pada beberapa kasus aneh gejala terlihat pada masa sekolah. Berdasarkan penelitian lebih banyak didapatkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Gejala – gejala pada autisme mencakup ganggguan pada :
  • gangguan pada bidang komunikasi verbal dan non verbal
  • gangguan pada bidang interaksi social 
  • gangguan pada bidang perilaku dan bermain
  • gangguan pada bidang perasaan dan emosi
  • gangguan dalam persepsi sensoris
Bebarapa Metode Terapi Anak Autis : 
  • Terapi Wicara  
  • Terapi Sosial  
  • Terapi Fisik  
  • Terapi Perilaku  
  • Terapi Bermain 
  • Terapi Visual 
Terapi wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara akan sangat menolong.
Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya
Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya 
Terapi Perilaku
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya 
Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan tehnik-tehnik tertentu. 
Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar,misalnya dengan metode. Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan Ketrampilan Komunikasi.










Daftar pustaka










Previous
Next Post »

Translate