BAB I
PENDAHULUAN
1.1
TUJUAN KHUSUS
Pada umumnya
kelahiran bayi normal cukup dihadiri oleh bidan yang dapat diberi tanggung
jawab penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi pada persalinan normal. Oleh
karena kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi beberapa saat sesudah selesai
persalinan yang dianggap normal. Maka seorang bidan harus mengetahui dengan
segera timbulnya perubahan – perubahan pada ibu dan bayi dan bila perlu
memberikan pertolongan pertama seperti, memberikan oksigen dan melakukan
pernafasan buatan sampai ibu atau bayi tersebut dilihat oleh seorang dokter
atau dibawa ke rumah sakit yang mempunyai perlengkapan serta perawatan yang
baik, sehingga pengawasan dan pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Penelitian telah
menunjukkan bahwa lebih dari 50 % kematian bayi terjadi dalam periode neonatal
yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir
yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan. Kelainan yang dapat mengakibatkan
cacat seumur hidup bahkan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi
baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan
hepoksemia / hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak. Syok, beberapa
bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Diharapkan
tersusunnya Asuhan Kebidanan ini dapat memberikan pengertian langsung antara
teori dan tindakkan yang dilakukan langsung dilapangan praktek. Dan dapat
memberikan penjelasan seoptimal mungkin tentang tugas dan wewenang bidan
sebagai petugas kesehatan.
1.3
TUJUAN UMUM
1.
Mahasiswa dapat mengetahui
asuhan kebidanan tentang bayi baru lahir normal.
2.
Mahasiswa dapat menilai dan
mengkaji kesehatan klien.
3.
Mahasiswa dapat menentukan
diagnosa serta membuat perencanaan askeb pada klien.
4.
Manejemen kebidanan digunakan
sebagai bukti rekam medik.
1.4
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah definisi bayi baru lahir
?
2.
Sejauh mana pemeriksaan pada
bayi baru lahir normal.
3.
Bagaimana menejemen kebidanan
pada bayi baru lahir normal.
1.5
RUANG LINGKUP
1.
Pendidikan
2.
Praktek lapangan
1.6
METODELOGI PENULISAN
1.
Metode baku
Penulisan askeb ini referensi utama meliputi buku-buku
kebidanan.
2.
Study pustaka dan praktek
lapangan
3.
Study kasus
4.
Tehnik pengumpulan data (
observasi & pemeriksaan fisik )
5.
Sumber data
1.7
SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I : Berisi
pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, ruang
lingkup, metodelogi penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan
teori, definisi, keadaan klinik, penanganan bayi baru lahir, yang perlu
diperhatikan pada BBL, pemantauan BBL, pemantauan TTV, penilaian bayi untuk
tanda-tanda kegawatan.
Bab III : Berisi
kasus individu yang melalui beberapa tahapan diantaranya adalah pengkajian,
antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera rencana,
intervensi, implementasi, evaluasi.
Bab IV : Berisi
kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
DEFINISI NEONATUS NORMAL
Masa kehamilan 38 – 42
minggu, lahir dari ibu tanpa komplikasi serta berat badan bayi lahir normal
2500 – 4000 gram, absgar score 7 – 10.
2.2
KEADAAN KLINIK BAYI NORMAL SEGERA SESUDAH LAHIR
Pada waktu lahir bayi sangat aktif.
Bnyi jantung dalam menit – menit pertama kira – kira 180 x/mnt yang kemudian
turun sampai 140 x/ mnt 120 / mnt pada waktu bayi berumur 30 mnt pernapasan
sepat pada menit – menit pertama ( kira – kira 80 x/mnt )disertai dengan
pernapasan cuping hidung retraksi suprasternal dan interkontal seta rintihan
hanya berlangsung 10 sampai 15 menit kelanjutan keaktifan yang berlebih lebihan
ialah bayi menjadi tegang dan relative tidak memberi reaksi thd rangsangan dari
luar dan dala.Dalam keadaan ini bayi tertidur untuk beberapa menit sampai 4 jam
pada saat bayi pertama kali bagun dari tidurnya ia menjadi mudah terangsang
dengan frekuensi bunyi jantung meningkat dan dengan perubahan warna.serta
kadang – kadang dengan keluarnya lendirdari mulut.sesudah masa ini dilampaui
keadaan bayi mulai stabil,daya isap serta refllek telah mulai teratur
2.3
PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
Tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir ialah
1.
Membersihkan jalan nafas
2.
Memotong dan merawat tali pusat
3.
Mempertahankan suhu tubuh
4.
Identifikasi
5.
Pencegahaninfeksi
Pembersihan
jalan napas, perawatan tali pusat, perawatan mata dan identifikasi adalah rutin
segera diakuka kecuali bayi dalam keadaan krisis dan dokter memberi intruksi
khusus
(a)
Membersihkan jalan napas
Bayi normal akan menangis
spontan setelah lahir Apabila bayi tidak langsung menangis.Penolong segera
membersihkan jalan napas dengan cara sebagai berikut :
·
Letakkan bayi pada posisi
terlentang di tempat yang keras dan hangat.
·
Gulung sepotong kain dan
letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus sedikit tergadah ke
belakang.
·
Bersihkan hidung rongga mulut
dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
·
Tepuk kedua telapak kaki bayi
sebanyak 2 - 3 kali atau gosok kulit bayi dengan kering dan kasar.dengan
rangsangan ini biasanya bayi segera menangis.
(b)
Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat di potong sebelum dan
sesudah placenta lahir tidak begitu menentukan
dan tidak akan mempengaruhi bayi kecuali pada bayi kurang bulan.Apabila
bayi lahir tidak menangis.Maka tali pusat segera di potong untuk memudahkan
melakukan tindakan resusitasi pada bayi.Tali pusat di potong 5 cm dari dinding
perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril.Apablah
masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru luka tali pusat dibersihkan
dan dirawat dengan alkohol 70 % atau pvidon lodin 10 % serta dibalut kasa steril pembalut
tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah / kotor.
·
Sebelum memotong tali
pusat,dipastikan bahwah tali pusat telah diklem dengan baik,untuk mencegah
terjadinya perdarahan membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja
tambahan.
(c)
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu baru lahir belum mampu mengatur
tetap suhu badanya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk memmbuatnya tetap
hangat.BBl harus di bungkus hangat.suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur
kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil suhu
bayi harus di catat.
(d)
Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan karena defisiensi
vit K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi berkisar 0,25 % untuk
mencegah terjadinya perdarahan tersebut,semua bayi lahir normal dan cukup bulan
perlu di berikan vit K per oral 1 minggu / hr.selama 3 hari,sedangkan bayi
resiko tinggi di beri vit K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg IM.
(e)
Memberi Obat tetes / Salep mata
Dibeberapa Negara perawatan mata bayi
baru lahir secara hukum di haruskan untuk mencegah terjadinya oftalmia
neonatorum didaerah dimana prevelensi Gonorea tinggi,setiap BBl perlu diberi
salep mata sesudah 5 jam bayi lahir pemberian obat mata eritromisin 0,5 % atau
tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (
penyakit menular seksual )
·
Perawatan mata harus dikerjkan
segera.Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali
pusat dan harus di catata di dalam status termasuk obat apa yang digunakan
·
Yang lazim dipakai adalah
larutan perak nikrat / Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera
setelah bayi lahir
(f)
Pemantauan Bayi Baru lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir
adalah untuk mengetahui aktifitas bayi normal, tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lhir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persi
serta tindak lanjut petugas kesehatan.
Ø 2 jam pertama sesudah lahir
Hal – hal yang dinilai waktu
pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir, meliputi :
1.
Kemampuan menghisap kuat atau
lemah.
2.
Bayi tampak aktif atau lunglai.
3.
Bayi keresahan / biru.
Ø Sebelum menolong persi meninggalkan ibu dan bayinya penolong persi
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah kesehatan,
yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
1.
Bayi kecil untuk masa kehamilan
/ bayi kurang bulan.
2.
Gangguan pernafasan.
3.
Hipotermia.
4.
Infeksi.
5.
Cacat bawaan dan trauma lahir.
2.4
YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA BAYI BARU LAHIR
1.
Kesadaran dan reaksi terhadap sekelilingnya
Perlu dikenali kurangnya reaksi
terhadap rayuan, rangsangan sakit/suara keras yang mengejutkan / suara mainan.
2.
Keaktifan
Bayi normal melakukan
gerakkan-gerakkan tangan dan kaki yang simetris pada waktu bangun. Adanya
tremor pada bibir kaki dan tangan pada waktu menangis atau normal tetapi hal
ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3.
Simetris
Apakah keseluruhan badan seimbang.
4.
Kepala
Apakah tdak simetris. Berupa
tumor lunak dibelakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang
sebagai akibat proses kelahiran, atau tumor lunak hanya dibelahan kiri atau
kanan saja / disisi kiri dan kanan tetapi tak melampaui garis tengah bujur
kepala ukur lingkar kepala.
5.
Muka wajah
Bayi tanpa ekspresi.
6.
Mata
Diperhatikan adanya tanda-tanda
perdarahan berupa bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
7.
Mulut
Salivasi tak terdapat pada bayi
normal. Bila terdapat secret yang berlebihan, kemungkinan ada kelaianan bawaan
saluran cerna.
8.
Leher, dada, abdomen
Melihat adanya cedera akibat persi, ukur lingkar perut.
9.
Punggung
Adakah benjolan / tumor atau
tulang punggung dengan kelekukan yang
sempurna.
10.
Bahu, tangan, sendi, tungkai
Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.
11.
Kulit dan kuku
Dalam keadaan normal kulit
berwana kemerahan, kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan. Penglupasan
yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan. Waspada timbulnya
kulit dengan warna yang tak rata (cutis marmorata) telapak tangan, telapak kaki
atau kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat atau kuning. Bercak-bercak
besar biru yang sering terdapat disekitar bokong (Mongolia spot) akan menghilang pada
umur 1-5 tahun.
12.
Kelancaran menghisap dan pncernaan
Harus diperhatikan.
13.
Tinja dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam
pertama,waspada. Bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya
tinja, disertai muntah dan mungkin dengan kulit ke biruan, harap segera
konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
14.
Reflek
·
Reflek moro
Jika bayi diberi sentuhan mendadak
khususnya dengan jari tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.
·
Reflek menggenggam
Jika telapak tangan bayi disentuh dengan jari
pemeriksa maka bayi akan berusaha mengenggam jari pemeriksa.
·
Reflek Rooting
Jika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa
maka akan menolehkan kepalanya mencari sentuhan itu.
·
Reflek menghisap, sueking reflek
Reflek menghisap baik, saat di beri susu
dengan menggunakan sendok bayi berusaha mengisap
·
Glabella reflek
Saat daerah os glabella / pangkal hidung
disentuh dengan jari tangan, maka bayi akan mengerutkan keningnya dan
mengedipkan matanya.
·
Gland reflek
Saat disentuh pada lipatan paha kanan dan
kiri dengan jari tangan maka bayi akan mengangkat kedua pahanya.
·
Conjungtiva mandibularis reflek
Saat diberi rangsangan dari pangkal
kelopak mata keatas dan membentuk garis lurus menuju mandibularis. Bayi menutup
mata kemudian membuka dan disertai reflek mengangkat pipi.
15.
Berat badan
Sebaiknya tiap hari dipantau,
penurunan berat badan lebih dari 5 % BB waktu lahir. Menunjukkan kekurangan
cairan.
Tanda-tanda bayi sakit berat :
a.
Sulit minum
b.
Sianosis sentral (lidah biru)
c.
Perut kembung
d.
Kejang / periode kejang-kejang
kecil
e.
Merintih
f.
Perdarahan
g.
Sangat kuning
h.
BB lahir < 1500 gram
2.5
YANG PERLU DIPANTAU PADA BBL
1.
Suhu badan dan lingkungan
2.
Tanda-tanda vital
3.
Berat badan
4.
Mandi dan perawatan kulit
5.
Pakaian
6.
Perawatan tali pusat
2.6
PEMANTAUAN TTV
1.
Suhu tubuh bayi diukur melalui
anus / ketiak.
2.
Pada pernafasan normal, perut
dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara
pada waktu inspirasi maupun ekspirasi gerak pernapasan 30 – 50 x/mnt.
3.
Nadi dapat dipantau disemua
titik-titik nadi perifer.
4.
Tekanan darah dipantau hanya
bila ada indikasi.
Mencatat hasil pemantauan salah
satu cara kerja sama seluruh tim dalam membuat program perawatan. Pencegahan
lebih bermanfaat dan ekonomis dari pada pengobatan.
2.7
PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA - TANDA KEGAWATAN
Semua BBL harus dinilai
adanya tanda-tanda kegawatan / kelainan yang menunjukkan suatu penyakit.
BBL dinyatakkan
sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda – tanda berikut :
1.
Sesak nafas
2.
Frekunsi pernapasan 60 x/mnt
3.
Gerak retraksi didada
4.
Malas minum
5.
Panas / suhu badan bayi rendah
6.
Kurang aktif
7.
Berat lahir rendah (1500 – 2500
gram) dengan kesulitan minum.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Langkah I Pengkajian
Tanggal : 21 Maret 2006
Tempat : BPS Hj.Farida Hajri Amd.Keb Surabaya
RM : 756/05
A.
Data Subjektif
1.
Biodata
Nama Bayi : By.
Ny. N
Tgl. Lahir : 21
Maret 2006
Jenis Kelamin : ♂
Umur : 6 Jam
Alamat : Bula
Banteng Baru 35
Nama Ibu : Ny. N Nama
Ayah : Tn. C
Umur : 22 tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bula Banteng baru 35
2.
Keluhan Utama
Bayi baru lahir normal dengan umur 6
jam.
3.
Riwayat Kehamilan dan
Persalinan
1.
Riwayat prenatal
·
Ini merupakan anak yang Pertama
dan pada kehamilan ini tidak mengalami komplikasi seperti DM, Ashma, Hepatitis,
Jantung, dll.
·
ANC 8 kali di poli hamil BPS
Hj. Farida Hajri, Amd. Keb dan mendapatkan imunisasi TT 2 kali pada usia umur
kehamilan 4 dan 7 bulan.
·
Keluahan saat hamil : TI : Mual,
pusing dan muntah.
TII : Tidak
ada keluhan.
TIII : Sering
kencing, dan sakit punggung.
2.
Riwayat natal
Ibu melahirkan dengan normal
tanggal 21 Maret 2006 Jam 11.10 WIB dengan BB : 3500 gram PB : 50 cm
A - S : 7 - 8 langsung menangis
RR : 42 x/menit S : 37º C N : 120 x/menit Anus : (+) Ketuban jernih. Tidak ada cacat
maupun kelainan.
3.
Riwayat post natal
·
K/U Bayi Baik
TTV : RR : 42 x/menit S : 37ºC
N : 120 x/menit. Bayi baru lahir langsung diberi suntikan vitamin K (2
mg), salep mata dan belum mendapatkan
imunisasi, tali pusat dibungkus dengan kasa kering steril.
·
K/U Ibu Baik
2
jam PP TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan ± 50 cc.
T : 120/80 mmHg N : 88 x/mnt
S : 36ºC UC : Baik Vesica Urinaria : Kosong Perinium : Episiotomi Heticng.
4.
Kebutuhan dasar
a.
Pola nutrisi
Setelah bayi lahir tidak langsung
disusukan karena ASI belum keluar dan diberi dengan PASI.
b.
Pola eliminasi
BAB : (-) BAK : (+)
c.
Pola istirahat
Bayi lebih banyak tidur, bangun ketika
lapar, BAK, dan BAB.
d.
Pola aktifitas
Bayi menangis dengan keras bila lapar,
BAK, BAB, dan merasa tidak nyaman.
5.
Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga tidak ada
keturunan kembar, tidak ada yang menderita penyakit menular, menurun, menahun,
seperti TBC, Hepatitis, DM, Ashma, Jantung, HT dll.
6.
Riwayat psikososial
·
Ibu dan keluarga telah
mempersiapkan diri untuk menerima anggota baru dalam keluarganya.
·
Ibu sangat bahagia dengan
kelahiran anak keduanya.
7.
Riwayat sosial budaya
Ibu dan keluarga tidak ada pantangan
dalam makanan ataupun hal yang lain dan biasanya sesudah 40 hari dilakukan
acara sukuran untuk bayi yang baru lahir.
B.
Data Objektif
1.
Keadaan Umum
Kemampuan menghisap : Baik
Warna kulit : Merah
Gerak : Aktif
Berat Badan : 3500 gram
Panjang Badan : 50 cm
Jenis Kelamin : ♂
A - S : 7 – 8
Lingkar Kepala : - Diameter SOB : 33 cm
- Diameter SOF : 35 cm
- Diameter FOO : 33 cm
Lingkar Dada : 33 cm
2.
Tanda-tanda Vital
S : 37ºC RR : 42 x/menit
N : 120 x/menit
3.
Pemeriksan fisik
Kepala : Simetris,
rambut hitam tipis, caput suksodanum (-), tidak ada cepal hematoma.
Muka : Simetris,
kulit merah.
Mata : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, tidak ada
hematoma.
Hidung : Simetris,
tidak ada polip, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Telinga : Simetris,
bersih dan tidak ada kelainan.
Mulut : Bibir
tidak sumbing, simetris, reflek menghisap baik, tidak ada gigi susu, lidah
bersih.
Leher : Tidak
ada pembesaran kel. Tyroid dan pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris,
tidak ada retraksi intercosta, tidak ada wheezing ronchi.
Abdomen : Tidak
ada pembesaran hepar, tali pusat basa, tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat.
Punggung : Simetris,
tidak ada spina bifida, lurus.
Genetalia : Labiya
mayora menutupi labiya minora.
Anus : Ada
lubang anus.
Extremitas : Simetris,
jumlah jari kaki dan tangan normal tidak ada polidaktil / syndaktil.
4.
Pemeriksaan Neorolagis
1.
Reflek moro
Jika bayi diberi sentuhan mendadak
khususnya dengan jari tangan maka akan menimbulkan gerak terkejut.
2.
Reflek menggenggam
Jika telapak tangan bayi disentuh dengan
jari pemeriksa maka bayi akan berusaha mengenggam jari pemeriksa.
3.
Reflek Rooting
Jika pipi bayi disentuh dengan jari pemeriksa maka akan
menolehkan kepalanya mencari sentuhan itu.
4.
Reflek menghisap, sueking
reflek
Reflek menghisap baik, saat di beri susu dengan
menggunakan sendok bayi berusaha mengisap
5.
Glabella reflek
Saat daerah os glabella / pangkal hidung disentuh dengan
jari tangan, maka bayi akan mengerutkan keningnya dan mengedipkan matanya.
6.
Gland reflek
Saat disentuh pada
lipatan paha kanan dan kiri dengan jari tangan maka bayi akan mengangkat kedua
pahanya.
7.
Conjungtiva mandibularis reflek
Saat diberi rangsangan dari pangkal
kelopak mata keatas dan membentuk garis lurus menuju mandibularis. Bayi menutup
mata kemudian membuka dan disertai reflek mengangkat pipi.
5.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
6.
Pemeriksaan Antropometri
BB :
3500 gram
PB : 50 cm
Lingkar Kepala :
33 cm
Lingksr lengan atas :
11 cm
Lingkar dada :
33 cm
Lingkaran kepala
·
Diameter SOB : 33 cm
·
Diameter SOF : 35 cm
·
Diameter FOO : 33 cm
Langkah II INTREPRETASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN
DX :
Bayi baru lahir normal umur 6 jam
Ds :
-
Do :
K/U Baik
Tali pusat basah terbungkus dengan kasa
steril
TTV :
S : 37ºC N : 120x/mnt RR : 42 x/mnt
Akral
hangat.
Bayi lahir spt.B
tanggal 21 Maret 2006 jam 11.10 WIB
PB/BB : 50 cm / 3500 jam, lingkar badan :
33 cm, lila : 11 cm
Usia kehamilan
aterm ( 40 - 41 minggu )
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan :
·
Lingkungan yang kering, bersih
dan hangat
·
Perawatan tali pusat
·
Memberikan ASI sesering mungkin
·
Menjaga kebersihan bayi saat
BAK / BAB
Langkah III ANTISIPASI
MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi hypothermi.
DS : -
DO : Suhu aksiler < 35º C
Langkah IV IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN SEGERA
·
Hangatkan bayi (bungkus dengan
baju bayi).
·
Tempatkan bayi di box baby
terem.
·
Susukan bayi pada ibu sesegera
mungkin.
Langkah V INTERVENSI
Dx : Bayi baru lahir normal umur 6 jam.
Tujuan : Setelah
dilakukan asuhan kebidanan diharapkan bayi tetap dalam keadaan sehat.
Kriteria :
S: 37ºC N: 120 – 160 x/mnt RR : 40 – 60 x / mnt
Akral hangat
Reflek menghisap baik tidak terjadi
komplikasi.
Intervensi :
- Lakukan pendekatan pada ibu mengenai perawatan bayi baru lahir dan tindakan yang akan dilakukan
R/ Komunikasi terapeutik dapat membangun kepercayaan
pada petugas Px dapat kooperatif dengan tindakan yang akan dilakukan.
- Menjaga tali pusat agar tetap dalam keadaan kering
R/ Daerah yang basah merupakan media yang baik bagi
perkembangan / pertumbuhan kuman.
- Ganti popok sehabis BAK / BAB
R/ Menciptakan rasa nyaman pada bayi dan mencegah
terjadinya komplikasi.
- Anjurkan ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin ( ASI eklusif selama 6 bulan ).
R/ Membantu memperlancar produksi ASI.
- Ajari ibu cara merawat bayi
R/ Ibu dapat merawat dan menjaga kesehatan bayi dirumah
secara sendiri.
- Observasi TTV
R/TTV merupakan gambaran umum dari keadaan px.
- Anjurkan ibu untuk sering kontak langsung denga bayi
R/ Tercipta hubungan yang lebih erat dengan ibu
Langkah VI IMPLEMENTASI
Tanggal 21 Maret 2006 Jam 17.10 WIB
Dx : Bayi baru lahir normal umur
6 jam
- Melakukan Pendidikan pada ibu dan memberikan konseling mengenai cara merawat bayi dan menjaga kesehatan bayi dengan komunikasi terapeutik
- Mengganti kasa pada tali pusat dengan kasa bersih dan kering setiap kali sehabis mandi untuk mencegah terjadinya infeksi. Tanda : infeksi tali pusat diantaranya merah,keluar nanah / darah.
- Menjaga kebersihan bayi setiap habis BAK,BAB dengan mengganti popok dan hindarkan bayi dari kontak benda dingin.
- Menganjurkan pada ibu untuk meneteki bayinya sesering mungkin. ASI ekslusif selama + 6 bulan pertama tanpa di bantu dengan pasi. Meneteki bayi setiap 2,3 jam bila bayi tidur dibagunkan untuk menetek.
- Mengajari ibu cara merawat bayi tidur
- Cara merawat tali pusat dan menggantinya dengan kasa steril
- Memandikan bayi 2x sehari pagi dan sore dengan air hangat dan sabun
- Melakukan Observasi
S: 37ºC N:
120 x/menit RR : 42 x/menit
- Menganjurkan ibu untuk kontak langsung dengan bayi untuk menumbuhkan / menciptakan tali kasih yang erat antara anak dan ibu.
Langkah VII EVALUASI
Tanggal 21 Maret 2006 Jam
17.10 WIB
Dx : Bayi baru lahir
normal umur 6 jam
S : -
O : S : 37ºC RR: 42 x/menit N : 120 x/menit
·
Tali pusat terbungkus kasa
steril
·
Akral hangat
·
Reflek menghisap baik
·
Tidak terjadi komplikasi
A : Bayi baru lahir
normal
P : - Perawatan tali
puasat
- ASI eklusif
- Imunisasi
- Kontrol 1 minggu lagi
BAB IV
P E N U T U P
A.
KESIMPULAN
Setelah penulis
melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Ny. N dengan Bayi Normal umur 6 jam di BPS Hj. Farida hajri, Amd.Keb Surabaya.
Dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya
ketelitian, kepekaan dan peranan dari ibu
bayi sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa
kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa
kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka & adanya perubahan
serta keseimbangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi bayi.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan
pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena
dalam perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga
masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada
tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan
dari perencanaan akan tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan tali pusat
dalam kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan
sendiri dirumah sesuai petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pada By.Ny. N
dengan bayi Normal umur 6 jam maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi.
Pada akhirnya klien bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan dalam
mengatasi masalah klien didukung oleh beberapa faktor diantranya sarana yang
memadai, adanya tindakan yang komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk
memeriksakan bayinya.
B.
SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya
sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus meningkatkan kemampuan &
keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang
lain, klien dan keluarga.
2. Bagi klien.
Klien harus dapat
bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar keberhasilan dalam asuhan
kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien dapat terpecahkan.
3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang
berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih memperhatikan & memberikan
bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada umumnya serta supaya melengkapi
buku-buku yang ada di perpustakaan yang merupakan gudang ilmu bagi para anak
didik.
4. Bagi BPS.
Rumah sakit harus
berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah ada dan selalu berusaha
untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Ndastiyah, Perawatan Anak Sakit :
Penerbit Buku Kedokteran ; Jakarta
: 1997
Diana ester,Keperawatan
Anak Untuk Spk : Jakarta EGC : 1996
Pedoman diagnosa dan
terapi,LAB / Ilmu penyakit Anak Surabaya,penerbit
RSUD Dari. Soetomo : 1994
Prawiro handja,sarwono : Pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal. YBP sp 2001
Asuhan Intra Partum, Buku 3, pusdik naskio : WHO, OH LEGO; 2001
ConversionConversion EmoticonEmoticon