BAB III
ASUHAN KEBIDANAN MASA
NIFAS PATOLOGIS
PADA Ny. “ E “ P2002 DENGAN
HEPATITIS B HARI KE – 1
DIRUANG NIFAS RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SURABAYA
1.PENGKAJIAN
MKB : 19
Februari 2008 Jam
: 07.00 WIB
Reg :
00 / 13 / 50 Jam
: 14.30 WIB
Tanggal : 20 Februari 2008
A. Data Subyektif
1.
Identitas
Nama istri : Ny. E
|
Nama suami : Tn. S
|
Umur : 36 Tahun
|
Umur : 38 Tahun
|
Agama : Islam
|
Agama : Islam
|
Pendidikan : SMA
|
Pendidikan : D3
|
Pekerjaan : Asisten perawat
|
Pekerjaan : Wiraswasta
|
Alamat :
Dsn grayung RT 05 / RW 02 Ds. Segunung - Mojokerto
|
Alamat : Dsn grayung RT 05 / RW 02 Ds. Segunung –
Mojokerto
|
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan masih nyeri pada luka jahitan
3.
Riwayat Menstruasi
·
Menarche : 12 Tahun
·
Sikulus : 28 Hari
·
Lama : 7 Hari
·
Jumlah Darah : hari 1 -3 ibu ganti 1 – 2 kotex/hari, hari
4 -7, ibu ganti
2 kotex/hari
·
Dysmenorhe : ya, 2 hari sebelum dan sesudah
menstruasi
·
HPHT : 09 Mei 2007
·
HPL : 16 Februari 2008
·
Flour Albus :
4.
Riwayat Obstetri
- Riwayat persalinan
Tanggal / Jam persalinan : 20 Februari 2008 / 12.00 WIB
Tempat Bersalin : RS Muhammadiyah Surabaya
Penolong Persalinan : Bidan
Jenis Persalinan : Spontan Belakang Kepala
Jumlah Perdarahan : ± 250 cc
Lama Kala I : 15 jam
Lama Kala II : 30 menit
Lama Kala III :10 menit
BB / PB Bayi : 2800 gram / 49 cm
Jenis Kelamin : Laki - laki
APGAR SCORE : 8 - 9
5.
Riwayat Kesehatan Ibu dan
Keluarga
Ibu tidak punya keturunan kembar
Ibu dan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun
( DM )
Ibu dan saudara perempuan pernah menderita penyakit
menular ( Hepatitis B )
Ibu dan keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun
( Hipertensi, jantung, asma )
6.
Keadaan Psikososial dan
kognitif
Ibu mengatakan tidak tarak makanan
Ibu mengatakan syukuran saat acara – acara tertentu (
kelahiran, pernikahan )
Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilan
7.
Pola Kebiasan Sehari –
hari
Pola kebiasaan
|
Selama hamil
|
Nifas hari ke – 1
|
Pola nutrisi
|
Ibu makan 3 x/ hari, tiap makan habis 1 piring sedang dengan
komposisi nasi, lauk pauk, sayuran hijau, 8 gelas air putih / hari
|
Ibu makan 2x habis 1 piring sedang dengan komposisi nasi, lauk
pauk, sayur, buah, susu 1x dan minum air putih 4 gelas
|
Pola eliminasi
|
BAK ( 4- 5 )x / hari warna jernih dan tidak nyeri
BAB 1x / hari konsistensi lembek
|
BAK 3x warna jernih dan tidak nyeri
BAB 1x konsistensi lembek
|
Pola aktivitas
|
Ibu bekerja seperti biasa, bekerja di RS pada pagi harridan mulai
cuti saat usia kehamilan 9 bulan
|
Ibu sudah bisa berjalan – jalan ke kamar mandi dan sudah menyusui bayinya
|
Pola istirahat
|
Ibu tidur siang + 1 jam dan
tidur malam + 7-8 jam
|
Ibu tidur siang + 3 jam
|
Pola personal hygiene
|
Ibu mandi, gosok gigi, ganti pakaian dan celana dalam 2x / hari,
keramas 3x / minggu
|
Ibu mandi, gosok gigi, ganti pakaian 1x, ganti pembalut 2x
|
B . Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran :
Composmentis
TTV : TD : 100/70 mmHg
Nadi :
74x/ menit
Suhu :
36,5 0 C
RR :
20x / menit
·
Kepala : rambut warna hitam, ikal,
panjang, distribusi merata, kulit kepela bersih, tidak berketombe dan tidak ada
lesi
·
Muka : tidak ada cloasma dan tidak odema
·
Mata : sclera putih terdapat gambaran
tipis pembuluh darah, conjungtiva merah muda
·
Hidung : mukosa lembab, tidak ada
secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
·
Mulut : mukosa lembab, tidak ada
stomatitis, tidak aptae, lidah bersih tidak berslag, gigi putih, tidak ada
caries
·
Leher : tidak ada kaku kuduk, tidak ada
bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe
·
Dada : bentuk dada simetris, bulat
datar, payudara asimetris, membesar dan menggantung, terdapat hyperpigmentasi
areola mammae, putting menonjol, konsistensi kenyal, payudara tegang, terdapat
kelenjar Montgomery, tidak terdapat benjolan yang mencurigakan, colostrums
keluar dari kedua payudara
·
Abdomen : TFU 1 jari bawah pusat, , UC
teraba keras, terdapat hiperpigmentasi
linea alba , terdapat striae lividae, tidak terdapat luka bekas operasi,
kandung kemih kosong
·
Genital : tidak ada odema dan varises,
terdapat lokhea rubra 1 kotex penuh, terdapat luka episiotomi + 3cm dan masih
basah dengan jahitan jelujur
·
Anus : tidak ada hemoroid
·
Ekstremitas : atas dan bawah tidak
terdapat odema dan varises
2.
Terapi yang diberikan PO
-
Intermoxyl : 3 x 500 mg
-
Inbion : 1 x 1 tablet
-
Mefinal : 3 x 500 mg
3.
Pemeriksaan Penunjang
-
Hb : 10,6 %
-
HbSag : ( + )
II. INTERPRETASI DATA
DASAR
Diagnosa : P1001
PP dengan Hepatitis B hari ke – 1
DS : Ibu mengatakan senang atas kelahiran anaknya yang pertama pada
tanggal 19Februari 2008
jam 12.00WIB
DO :
KU : Cukup
Kesadaran
: Composmentis
TTV : TD :
100/70mmHg
Nadi : 74x/menit
Suhu : 36,7
0 C
RR : 20 x/menit
TFU :
1jari bpst
UC :
teraba keras
Lokhea : rubra 1 kotex penuh
Kandung kemih : kosong
Colostrums keluar pada kedua payudara
Masalah : Nyeri luka jahitan
DS : Ibu mengatakan nyeri
pada luka jahitan
DO : Luka episiotomi
dengan panjang + 5 cm dan masih basah
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA
/ MASALAH POTENSIAL
-
IV. ANTISIPASI MASALAH /
KEBUTUHAN SEGERA
-
V.PERENCANAAN
Tujuan : Diharapkan setelah dilakukan
asuhan kebidanan selam di RS, masa nifas
atau involusi uteri berjalan
normal dan nyeri luka jahitan berkurang s/d
hilang dengan kriteria hasil :
K :
Ibu mengerti tentang perawatan masa nifas, ibu mengerti tentang penyebab
nyeri dan tahu cara mengatasinya
A :
Ibu bersedia melakukan perawatan masa nifas
P :
Ibu mampu melakukan perawatan masa nifas
P :
Masa nifas berjalan normal yang ditandai dengan :
ü TTV dbn : - TD : (110/70– 130/80 ) mmHg
-
Nadi : ( 60 – 100 )x/menit
-
Suhu : ( 36 – 37 ) 0 C
-
RR : ( 16 – 24 )x/menit
ü UC baik
ü TFU turun 1 cm / hari
ü Lokhea normal : Lokhea rubra hari ke 1 – 3
Lokhea sanguinolenta hari ke 4 – 7
Lokhea serosa hari ke 8 – 14
Lokhea alba lebih dari hari ke - 14
ü Nyeri luka jahitan berkurang s/d hilang
·
Lakukan pendekatan terapeutik
R/ membina
hubungan saling percaya
·
Jelaskan pada ibu tentang keadaannya
R/ dengan
pengetahuan adekuat ibu lebih kooperatif dalam tindakan
kebidanan
·
Jelaskan pada ibu tentang
penyebab nyeri
R/ dengan pengetahuan adekuat ibu lebih
kooperatif dalam tindakan
kebidanan
·
Anjurkan dan ajarkan ibu
teknik relaksasi saat nyeri timbul
R/ nyeri
disebabkan karena ketegangan otot dan sirkulasi darah yang
tidak
lancar
·
Ajarkan ibu tentang personal
hygiene dan vulva hygiene
R/
kebersihan ibu terjaga dan menurunkan kejadian infeksi
·
Motivasi ibu untuk tidak
menyusui bayinya
R/ ASI dapat menularkan
virus hepatitis kepada bayinya
·
Beritahukan pada ibu pentingnya
mobilisasi
R/
mobilisasi dapat memperlancar peredaran darah sehingga involusi
berjalan
dapat berjalan normal
·
Anjurkan ibu untuk tidak tarak
makanan
R/ nutrisi yang cukup dapat membantu mempercepat
involusi uteri
·
Observasi TTV tiap 8 jam
R/ Perubahan TTV yang tidak pada batas normal
menunjukkan
adanya masalah
·
Observasi involusi uteri tiap
hari
R/ setiap
fase dapat mengalami perpanjangan dan hal tersebut
menunjukkan
adanya masalah
·
Lanjutkan terapi PO atas advice dokter
R/ Intermoxyl à antibiotic untuk mencegah infeksi
Mefinal
à analgesic untuk mengurangi nyeri
Inbion à antianemi
untuk mencegah terjadinya anemia
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal /
Jam
|
Implementasi
|
parap
|
20 Februari 2008
15.00
15.05
15.15
15.25
18.00
|
ü Melakukan pendekatan terapeutik dengan menjalin hubungan baik
ü Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya yaitu ibu dalam keadaan
baik dan hasil pemeriksannya normal
ü Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri yaitu karena luka
jahitan masih basah
ü Menganjurkan dan mengajarkan ibu teknik relaksasi sat nyeri timbul
yaitu dengan menarik nafas panjang melalui hidung, tahan sebentar dan
mengeluarkan melalui mulut secara perlahan – lahan
ü Mengkaji dan menjelaskan pada ibu tentang Personal hygiene dengan
mandi gosok gigi, ganti pakaian dan celana dalam 2x / hari, vulva hygiene
dengan sering ganti pembalut bila terasa basah, bersihkan luka perineum
dengan sabun / antiseptic,dibersihkan dari arah depan ke belakang, kemudian
ganti pembalut bila sudah terasa penuh.
ü Memotivasi ibu untuk tidak menyusui bayinya
ü Memberitahukan pada ibu pentingnya mobilisasi
ü Memberikan diet dan memotivasi ibu untuk menghabiskan porsi makan
yang berikan dan menganjurkan ibu untuk tidak tarak makanan
Ibu makan habis 1 porsi
ü Melanjutkan terapi atas advice dokter
Intermoxyl 500
mg
Menifal 500 mg
Inbion
1x1 tablet
|
|
VII. EVALUASI
Tanggal : 21
Februari 2008 Jam
: 08.00 WIB
S : - ibu mengatakan
sudah merasa lebih sehat dan nyeri luka jahitan berkurang
- ibu mengatakan sudah melihat bayinya
O : - Kesadaran :
composmentis
- TTV : TD : 110 /
70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36, 7 0 C
RR : 22 x/menit
- TFU :
2 jari bawah pusat
- UC :
keras
- Kandung kemih : kosong
- Lokhea rubra ½ kotex
- Perineum dengan luka jahit masih basah dan tidak
terdapat tanda – tanda
infeksi
A : P2002 PP
hari ke – 2 dengan Hepatitis B dan nyeri luka jahitan berkurang
P : - Observasi TTV tiap 8 jam
- Observasi
involusi uteri tiap hari
- Lanjutkan
intervensi
Tanggal : 21
Februari 2008 Jam
: 09.00 WIB
S : - ibu
mengatakan sudah sehat dan nyeri luka jahitan berkurang
- ibu
mengatakan hari ini rencana pulang
O : - Kesadaran :
composmentis
- TTV : TD : 120 /
80 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36, 8 0 C
RR : 22 x/menit
- TFU :
3 jari bawah pusat
- UC :
keras
- Kandung kemih : kosong
- Lokhea rubra ½ kotex
- Perineum dengan luka jahit masih basah dan tidak
terdapat tanda – tanda
infeksi
A : P2002 PP
hari ke – 3 dengan Hepatitis B dan nyeri luka jahitan berkurang
P : - Berikan HE pulang : - tanda – tanda
bahaya masa nifas
- KB, perawatan
bayi, tali pusat dan imunisasi
- Hubungan sexual
- Kontrol ke
Rumah Sakit
- Nutisi dan personal hygiene ( mengulang )
- Persiapan pasien pulang
I : Jam : 08.30
WIB
- memberikan HE pada ibu tentang :
·
Tanda bahaya masa nifas yaitu
sakit kepala hebat, mata berkunang – kunang, mual muntah, nyeri perut bawah,
perdarahan pervaginam, oedema pada wajah, tangan dan kaki.
·
KB dapat dilakukan segera
setelah masa nifas berakhir ( + 36 hari ) dan menganjurkan ibu untuk tidak
memilih KB hormonal karena dapat memperberat keadaan penyakit Hepatitis B - nya
·
Memandikan bayi, mengganti
popok bayi, merawat tali pusat dengan kasa bersih dan kering, serta imunisasi
BCG harus sudah diberikan sebelum bayi berusia 1 bulan dan HB harus diberikan sebelum bayi berusia 7
hari, dan imunisasi harus lengkap saat bayi berusia 9 bulan
·
Hubungan sexual dapat dilakukan
setelah masa nifas berakhir dan menganjurkan ibu untuk menggunakan kondom saat
melakukan hubungan sexual agar pasangannya tidak tertular virus Hepatitis B
·
Nutrisi yaitu menganjurkan ibu
untuk makan makanan yang banyak mengandung protein
·
Kontrol ke RS 1 minggu lagi
atau bila ada keluhan
- Mempersiapkan
pasien pulang
2 komentar
Click here for komentarterimakasih telah berbagi, sangat membantu tugas saya
Replyadakah materi tentang kasus ini
ReplyConversionConversion EmoticonEmoticon