Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS


ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “U” G1 P00000 USIA KEHAMILAN 20 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TANGGAL 31 DESEMBER 2008
DI PUSKESMAS KAMAL

AKBID
 









DISUSUN OLEH :
DIANA NI’MATUL JANNAH
P 27824307047




DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANGKALAN
2008

BAB I
LANDASAN TEORI
KEHAMILAN FISIOLOGIS

A.    PENGERTIAN
1.      Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama yang hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahansosial keluarga (sarwono Prawirohardjo, ilmu kebidanan 2001 : 90)
2.      Pertemuan dan persenyawaan antara sel telur dan sel mani persyatan kehamilan :
a.       Adanya sel telur
Telah di katakana bahwa dalam ovarium terdapat banyak sel sel telur muda yang di kelilingi oleh sel sel gopeng yang disebut folikel primondial
Permasakan folikel primodial terjadi sebagai berikut :
-          Mula mula sel sel sekeliling ovum berlipat ganda, kemudian di antara sel sel ini timbul sebuah rongga yang berisi cairan ialah liquor foliculli
-          Ovum sendiri terdesak ke pinggir dan terdapat di tengah tumpukan sel yang menonjol ke dalam rongga folikel
-          Tumpukan sel dengan sel telur di dalamnya di sebut cumulus oophorus
-          Antara se telur dan sekitarnya yang membatasi ruangan folikel di sebut membrane granulose
-          Dengan tumbuhnya folikel jaringan ovarium sekitar folikel tersebut, terdesak keluar dan membentuk lapisan yaitu :
·         Theca interna yang banyak mengandung pembuluh darah
·         Theexterna yang terdiri dari jaringan ikat yang padat
-          Folikel yang masak di sebut foliket de graf
-          Keluarnya sel telur dari folikel de graf dan pecahnya folikel de graaf di sebut ovalasi
(obsteri fisiologi FKUL unpad : 1983 : 101 – 102 )
b.      Adanya sel mani
-          Pada coitus, air mani terpencar ke dalam ujung atas vagina sebanyak ±3 cc
-          Dalam air mani terdapat sperma tozoa sebanyak ± 100 – 120 juta tiap cc
-          Bentuk sel mani seperti kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk
-          Antara kepala dan ekor masih dapat di bedakan bagian tengah atau leher
-          Inti sel terdapat pada kepala, sedangkan ekor berguna untuk bergerak maju spermatozoa melalui canalis servikalis dan cavum uteri kemudian berada dalam tuba
-          Sel mani dapat bertahan dalam cavum uteri selama 1-3 hari
c.       Adanya pertemuan dan persenyawaan sel telur dan sel mani
Waktu ovulasi sel telur masih di liputi oleh corona radiate tapi sperma juga mempunyai enzim hyaluronidase yang dapat mencairkan corona radiate tersebut hingga salah satu spermatozoon dapat menembus dinding sel telur
Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani yang biasanya terjadi dalam ampulla tuba maka sel telur disebut 2ygot. Jadi 2ygot adalah ovom yang telah di buahi oleh spermatozoa
(Obsteri fisiologi FKUI UNPAD, 1983 : 100)
3.      Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Proses kehamilan merupakan ata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari :

a.       Ovulasi
Saat ovulasi kadang kadang perlu kita ketahui untuk menentukan masa subur (masa fentil) dari seorang wanita karena kehamilan hanya mungkin kalau coitus terjadi sekitar saat ovalasi
Ovalasi ini terjadi ±14 hari sebelum haid yang akan dating kita menentukan saat ovulasi itu bukan dari haid yang telah lalu tapi dan haid yang akan dating karena dari sklus itu stadium sekresi yang tetap karena corpus luteum mempunyai umur yang tertentu ±8 hari
Sebaliknya stadium proliferasi berbeda panjanya maka pada wanita dengan sklus 28 hari ovulasi terjadi pada hari ke 14 dari siklus, sedangkan pada wanita dengan siklus 35 hari ovalasi terjadi pada hari ke 21 dari siklus
Cara lain yang dapat membantu kita menentukan ovalasi adalah dengan mengukur temperature basal tiap hari dan membuat kurve dari pengukuran ini jika pada saat ovulasi terjadi kenaikan suhu yang biasanya didahului oleh penurunan suhu
b.      Mutasi spermatozoa dan ovum
Waktu sel telur bertemu dengan spermatozoa mungkin berapa spermatozoz masuk dalam corona radiate tapi hanya satu diantaranya dapat memasuki sel telur
Setelah sel telur kemasukan spermatozoa terjadilah perubahan perubahan pada permukaan sel telur hingga tak dapat di masuki spermatozoa yang lain inti sel mani dan inti sel telur bersatu, chromosom dari kedua inti bercampur hingga menjadi sel yang mempunyai 46 kromosom
Selanjutnya masing masing kromosom membelah diri hingga menjadi 2 pasang dasri 46 kromosom.
Ovum yang telah di buahi mengalami proses segmentasi sehingga terjadi blastomer dan membentuk sekelompok sel yang menyerupai buah moerbei dan disebut monula
c.       Konsep dan pertumbuhan Zygot
Morula yang telah terbentuk bergerak menuju ke cavum uteri dan perjalanan ini ±3 hari dalam morula terbentuk suatu rongga yang di sebut exocoelom yang letaknya di tegah tengah tapi sentrus hingga sel sel morula sekarang terbagi dalam 2 jenis :
a.       Sel sel yang terletak sebelah luar yang merupakan dinding dari telur disebut trofoblast. Fungsi daritrofoblast adalah untuk mencari makanan bagi telur
b.      Sel sel yang terdapat sebelah dalam yang merupakan kelompok sel yang di sebut modus embryonale atau bintik benih
Kemudian sel telur menjadi blastusyst dan menanamkan diri ke dalam endometrium
Masuknya sel telur menjadi blastosyst dan menanamkan diri ke dalam endometrium
Masuknya sel telur ke dalam endometrium disebut nidasi nidasi terjadi ± 6 hari setelah mempunyai dya untuk mengancurkan sel sel endometrium tempat nidasi biasanya pada dinding depan atau din ding belakang di daerah fundus uteri
(obstetric fisiologi, FKUI UNPAD 1983 : 104)
d.      Pertumbuhan plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya
Setelah nidasi sel sel trofoblast menyerbu ke dalam deciduas sekitarnya sambil mengancurkan jaringan sedangkan diantara masa trofoblast timbul lubang lubang menyerupai susunan spons. Lubang ini kemudian berisi darah ibu karena juga dinding pembuluh pembuluh darah termakan oleh kegiatan pembuluh pembuluh darah termakan olehkegiatan trofoblast
Pada akhir kehamilan placenta berbentuk  cakram dengan garis tengah 15 – 20 cm , tebalnya 2-3 cm dan beratnya ±500 gram. Letaknya pada dinding rahim sebelah depan atau belakang dekat pada fundus
Permukaan fetal ialah yang menghadap ke janin warnanya keputih putihan dan licin karena tertutup oleh amniaon di bawah amnion tampak pembuluh pembuluh darah
Permukaan maternal yang mengahadap ke dinding rahim warnanya merah dan terbagi oleh celah celah pada celah  celah ini , palacenta terbagi dalam 16 -20 kotiledon
e.       Pertumbuhan janin
Umur janin yang sebenarnya harus di hitung dari saat fertilisasi atau karena fertilissi selalu berdekatan dengan ovulasi sekurang kurangnya dari saat ovulasi. Sesuai dengan tingkat pertumbuhannya berbagai nama di berikan pada anak yang sedang dikandung itu
·         Dari 0-2 minggu setelah fertilisasi di sebut ovum
·         3-5 minggu disebut embrio (Mudigah)
Pada saat ini belum dapat di bedakan dari mudigan binatang lain pembentukan alat alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi
·         Lebih dari 5 minggu disebut fetus(janin yang sudah mempunyai bentuk manusia)
Dalam pratek tuanya kehamilan di hitung dari haid yang terakhir jadi ada perbedaan± 2 minggu dengan umur yang di tentukan dari ovulasi
(obsteri fisiologi FKUI UNPAD 1983 : 123)
B.     PERUBAHAN FISIOLOGI DALAM KEHAMILAN
1.      Perubahan Fisk
a.       Rahim (Uterus)
Rahim yang semula beratnya 30 gram akibat hypertropi dan hyperplasia menjadi seberat 1000 gram pada akhir kehamilan. Regangan diding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin. Menyebabkan istmusuteri menjadi lunak disebut hegar
Tinggi fundus uteri menurut usia kehamilan :
-          Sebelum hamil ke - 3 (12 minggu) TFU belum teraba dari luar
-          Akhir bulan ke - 4 (16 minggu) TFU pertengahan antar symphisis dan pusat
-          Akhir bulan ke – 5 (20 minggu) TFU 3 jari di bawah pusat, panjang uterus 20 cm
-          Akhir bulan ke – 6 (24 minggu) TFU setinggi pusat panjang uterus 23 cm
-          Akhir bulan ke – 7 (28 minggu) TFU 3 jari di atas pusat , panjang uterus 36 cm
-          Akhir bulan ke – 8 (32 minggu) TFU pertengahan PX dan pusat, panjang uterus 30 cm
-          Akhir bulan ke -9 (36 minggu)TFU sampai uterus costarum, TFU 3 jari bawah PX, panjang uterus 23 cm
-          Akhir bulan ke 10 (40 minggu) TFU pertengahan Px dan pusat jumlah leukosit meningkatkan sampai 10 000/ml. produksi trombosit pun meningkat peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa factor, antara lain :
a.       Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah agar dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan perkembangan janin dalam rahim
b.      Pengaruh harmon estrogen dan progesterone meningkat
b.      Serviks
Karena pengaruh peningkatan estrogen, serviks mengalami perubahan. Corpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot sedangkan serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10 % jaringan otot pada multipara berupa lecet dan robekan sehingga pada post partum tampak ada portio yang terbelah dan mengaga
c.       Vagina dan vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh estrogen
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah kebiru biruan (tanda Chadwick). Warna portio pun tampak lebih livida
d.      Manmae (payudara)
Payudara akan membesar  dan tegang akibat hormone somatimamotropin estrogen dan progesterone sebagai persiapan pembentukan ASI saat laktasi papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam terjadi hypertrofi kelenjar alveoli sehingga bayangan vena lebih membiru (Hyperpigmentasi) pada papilla dan areola nanae pada usia kehamilan 13 minggu keatas, dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrums sesudah partus colostrums ini agak kental dan berwarna kuning
e.       Indung telur (ovarium)
Dengan terjadinya kehamilan , indung telur yang mengandung corpusluteum gravidarum meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
f.       Tractus digestivus
Peningkatan norma estrogen dan progesterone menurunkan tonus otot tractus digestivus sehingga motilitasnya juga berkurang. hal ini mengakibatkan makanan berada lebih lama di dalam lambung dan usus sehingga menyebabkan obstipasi. Peningkatan hormone estrogen dan progesterone juga dapat menyebabkan mual muntah
g.      Metobolisme
Pada ibu hamil ,BMR (berasal metabolic rate) meningkatkan 15 – 20 % . system endokrin juga meningkatkan dan di butuhkan protein yang banyak untuk perkembangan janin , alat kandungan dan mammae. Kadar kolestrol 350 mg atau lebih 10 cc
h.      Sirkulasi darah ibu
Volume darah ibu akan bertambah ±25 % dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti cardiac output yang meningkat 30%. Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000/ ml. produksi trombosit pun meningkat peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa factor antara lain :
-          Meningkatkan kebutuhan serkulasi darah agar dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim
i.        Dinding Perut (Peritoneum)
Adanya pembesaran rahim menimbulkan peregangan serta menyebabkan robeknya selaput elastic kulit sehingga timbul stria gravidarum sedangkan kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya yang biasa disebut linea nigra
j.        System Respirasi
Pada wanita hamil, pola bernafasnya sedang, kadang sesak dan bernafas pendek. Hal ini terjadi biasanya pada usia kehamilan 32 minggu lebih karena usus usus tertekan oleh uterus yang bergerak kea rah diafragma. Sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebuthan O2 yang meningkat ±2% wanita hamil selalu bernafas lebih dalam sekitar 2% sampai 25% dari biasanya
k.      Tractus urinarius
Penekana pada kandung kencing oleh pembesaran uterus dan kepala janin yang mulai masuk PAP menimbulkan keluhan sering kencing, disamping itu pula terdapat poliuria. Poliuria disebabkan karena peningkatan sampai 60%
l.        System Integumen
Terjadi hyperpigmentasi pada darah tertentu seperti :
Muka               : Cloasma gravidarum
Payudara         : Hyperpigmentasi pada papilla dan areola mamae
Perut                : terjadi linea nigra
Vulva              : ada tanda chadwick
2.      Perubahan Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan
a.       Kehamilan sebagai suatu yang krisis
Cara orang bereaksi terhadap krisis tergantung 3 faktor
1.      Persepsi terhadap kejadian
2.      Dukungan situasi
3.      Mekanisme coping
b.      Memberi dukungan moral
c.       Penyusuaian lanjut usia kehamilan
1.      Trimester I
Gangguan psikososial dan perubahan
-          penerimaan keluarga khususnya bagi pasangan suami istri
-          Adanya perubahan kehidupan sehari hari
-          Reaksi keluarga terhadap perubahan
-          Cara kelurga m-emberikan dorongan bagi calon ibu
2.      Trimester II
Reaksi ibu
-          Ibu sangat pada bayi meningkat
-          Ibu merasa lebih nyaman
3.      Trimester III
·         Reaksi ibu :
Dalam penerimaan kehamilan, timbulnya perasaan negative tentang kehamilannya
·         Fantasi :
-          Ketakutan, kecemasan sampai dengan image
-          Focus pada kelahiran, pengalaman nyata
-          Refleksi pada riwayat hidup
·         Factor negative terjadinya mobilitas emosi :
-          Kecemasan berlebihan terhadap dirinya/ bayinya tentang peristiwa melahirkan
-          Sikap menolak terhadap bayi yang di kandungnya
( ida bagus Gde Manuaba, SpOG.imu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga Berencana hal 6)
C.     FISIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN
·         Akhir Bulan Ke – 1
Panjang janin 7,5 – 10 mm
Badan sangat melengkung, badan 1/3 dan seluruhnya. Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk dan sudut berdenyut. Dasar dasar tractus digestivus sudah Nampak. Permukaan kaki dan tangan terbentuk tonjolan.
Organogenesis yaitu terbentuknya muka jelas manusia, punya lengan dan tungkai dengan jari tangan
·         Akhir bulan ke – 2 ( 8 minggu)
Pajang janin ± 2,5 cm
Nampak tungkai dengan jari tangan dan kaki, alat kelamin sudah Nampak tapi belum bisa di tentukan. Hidung dan telinga di bentuk. Kepala menunduk ke dada
·         Akhir bulan ke -3 (12 minggu)
Panjang janin 7-9 cm
Daun telinga jelas, kelopak mata masih melekat, leher mulai terbentuk, alat genetalia externa terbentuk belum terdeferensiasi, kuku sudah ada pusat penulangan, gerak janin halus dan belum dirasakan ibu
Masa Fetal
·         Akhir bulan ke 4 (16 minggu)
Panjang janin 10 – 18 cm
Berat 100 gr, genetalia externa dapat ditentukan, kulit ditumbuhi lanugo, kulit warna merah, tipis sekali, pergerakan anak mungkin dapat dirasakan ibu.
·         Akhir bulan ke – 5 (20 minggu)
Panjang janin 18 – 28 cm
Berat 600 gr, kulit tebal, bunyi jantung sudah dapat didengar, kalau lahir sudah berusaha untuk bernapas
·         Akhir bulan ke – 6 (24 minggu)
Panjang janin 30 – 32 cm
Berat 600 gr, kulit keriput, lemak mulai ditimbun di bawah kulit, kulit tertutup verniks caseosa, kelopak mata terpisah, alis dan bulu mata ada
MASA PERINATAL
·         Akhir blan ke – 7 (28 minggu)
Panjang janin 35-38 cm
Berat 1000 gr, kalau lahir hidup di dunia luar, kemungkinan hdup terus masih kecil, suara tangis lemah
·         Akhir bulan ke – 8 (32 minggu)
Panjang janin 42 cm
Berat 1700 gr, permukaan kulit masih merah, rapuh
·         Akhir bulan ke – 9 (36 minggu)
Panjang janin 46 cm
Berat 2500 gr, lapisan lemak di bawah kulit sudah terisi, buku mencapai ujung jari tangan
·         Akhir bulan ke 10 (40 minggu)
Panjang janin 50 cm
Berat 3000 gr, janin cuku bulan (matur, aterm). Bunyi laki-laki biasanya lebih berat dari wanita. Kulit halus hamper tidak ada lanugo. Vernik masih ada, kepala ditumbuhi rambut, kuku melebihi jari. laki-laki testis sudah turun dalam scrotum dan wanita labia mayor menutupi labia minora. (Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : 123)
D.    Masalah/Keluhan pada trimester II
1.      Susah bernafas
Penyebab : aktivitas yang berat menyebabkan energy banyak berkurang sedang jaringan butuh suplai O2 yang berlebihan sehingga menambah sesak
Cara mengatasi :
·         Hindari aktivitas yang berat
·         Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
·         Anjurkan ibu untuk senam hamil secara teratur
2.      Sakit Pinggang
Penyebab : karena titik berat badan pindah ke depan di sebabkan karena perut yang membesar
Cara mengatasi
·         Hindari mengangkat bebean dengan membungkuk
·         Hindari keletihan
·         Gunakan bantal untuk meluruskan punggung
3.      Oedem
Penyebab
·         Kenaikan tingkat sodium, macetnya sirkulasi darah pada tungkai peningkatan penyerapan kapiler
·         Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada saat berbaring
Cara menatasi
·         Tidak memakai sandar/sepatu hak tinggi
·         Tidak duduk/berdiri terlalu lama
Tanda bahayanya : jika bertambah parah diikuti kenaikan tekanan darah dan protein urine
4.      Susah tidur
Penyebab :
·         Pembesaran uterus menyebabkan ibu tidak nyaman
·         Karena seringnya BAK di malam hari
Cara mengatasi :
·         Anjurkan ibu membiasakan pola tidur yang teratur
·         Anjurkan ibu mengkonsumsi keju, roti, susu atau coklat sebelum tidur malam
E.     Nasehat Ibu Hamil
1.      Gerakan badan
Kegunaan : Sirkulasi daraj menjadi lebih baik, nafsu makan berubah, pencernaan menjadi lebih baik dan tidur lebih banyak gerak badan yang melelahkan dilarang, dianjurkan jalan-jalan pagi selama ± 15 menit
2.      Aktivitas
·         Boleh bekerja seperti biasa
·         Cukup istirahat dan makan teratur
·         Pemeriksaan kehamilan teratur
3.      Pakaian
·         Menggunakan pakaian longgar, tidak ada ikatan ketat pada perut
·         Pakailah BH yang menyongkong payudara
·         Memakai sepatu dengan hak rendah
4.      Perawatan payudara
·         BH yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran payudara
·         2 bulan terakhir lakukan massase, colostrums dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan
5.      Kesehatan Jiwa
Untuk menghilangkan rasa cemas perlu ditanaman kerjasama pasien, bidan dan diberikan penerangan dengan tujuan
·         Menghilangkan ketidaktahuan
·         Latihan fisik dan kejiwaan
·         Diskusi tentang proses dan persiapan persalinan
F.      Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil
1.      Perdarahan
Perdarahan yang terjadi pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
2.      Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang disertai kejang, bengkak atau sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
3.      Demam tinggi
a.       Biasanya karena infeksi
b.      Biasanya menyebabkan kelahiran kurang bulan, membahayakan jiwa ibu
4.      Keluar air ketuban sebelum waktunya
Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan
5.      Gerakan janin kurang atau tidak bergerak
Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin
G.    Persiapan keluarga menghadapi persalinan
1.      Menentukan persalinan akan ditolong oleh bidan/dokter
2.      Suami atau keluarga perlu menabung untuk persiapan persalinan
3.      Siapkan donor darah jika sewaktu-waktu dibutuhkan
4.      Ibu dan suami menanyakan pada bidan kapan perkiraan persalinan
5.      Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke RS
6.      Jika bersalin di rumah, suami/keluarga perlu menyiapkan :
·         Ruangan yang tenang, tempat tidur dengan alas kaki yang bersih
·         Air bersih dan sabun untuk cuci tangan,
·         Kain, handuk  dan pakaian bayi  yang bersih dan kering
·         Kain dan pakaian ganti yang bersih dan kering untuk ibu setelah melahirkan
H.    Hubungan Kehamilan
Terdiri dari kunjungan ANC sesuai kebijakan program
1.      Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
·         1 kali pada trimester pertama
·         1 kali pada trimester kedua
·         2 kali pada trimester ketiga
2.      Pelayanan/asuhan standart minimal “TT”
·         (Timbang) berat badan
·         Ukur (tekanan) darah
·         Ukur (tinggi fundus) fundus uteri
·         Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) lengkap
·         Pemberian (Tablet zat besi) minimum 90 tablet selama kehamilan
·         (Tes) terhadap penyakit menular seksual!
·         (Temu wicara) dalam rangka persiapan
3.      Pemberian vitamin zat besi, dimulai dengan satu tablet sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg dan asam solat 500 mg) minimal masing-masing 90 tablet. Tablet sebaiknya tidak diminum bersama the atau kopi karena akan mengganggu penyerapan
4.      Imunisasi TT
Antigen
Interval
(selang waktu minimal)
Lama Perlindungan
% perlindungan
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Pada kunjungan antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT
1 tahun setelah TT4
-
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun/ seumur hidup
-
80
95
99
Apabila dalam 3 tahun tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari tetanus neonatal
(Hanifa Winkjosastro, SPOG. 2000 Ilmu Kebidanan Hal 9)

























BAB  II
KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER II PRIMIGRAVIDA

I.        Pengkajian Data Dasar
(Tanggal, Jam, Tempat)
A.    Data Subyektif
1.      Biodata
a.       Nama
Nama klien dan suaminya ditanyakan untuk mengenal atau memanggil klien agar tidak keliru dengan klien yang lain (Zr. Dra Cristina S. Ibrahim, Perawatan Kebidanan 1993 : 4)
Nama yang lengkap dan jelas bila perlu nama panggilannya sehari-hari (Depkes RI 1993 : 13)
b.      Umur
Untuk menentukan prognosa kehamilan, kalau umur terlalu lanjut atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak resikonya (Sulaiman Sastrawinata : 154)
Menurut pendapat para ahli kehamilan yang baik antara usia 19 sampai 35 tahun dimana ada otot yang masih bersifat elastic dan mudah diregangkan 
c.       Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan klien. Dengan diketahuinya agama klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan (DepKes RI 1995 : 14)
d.      Suku Bangsa
Ditanyakan untuk mengadakan statistic tentang kelahiran. Mungkin juga untuk menentukan prognosa persalinan dengan melihat keadaan panggul wanita Asia danAfrika biasanya mempunyai panggul bundar dan normal sedangkan wanita barat panggulnya berukuran melintang lebih panjang tetapi ukuran muka belakang lebih kecil (Zr. Cristina S. Ibrahim. Perawatan kebidanan 1993 : 85)
e.       Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahu tingkat intelektualnya. Karena tingkat pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan seseorang (Manajemen kebidanan varney hal 14)
f.       Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social ekonomi penderita agar nantinya nasehat sesuai, kecuali tiu, penting juga untuk mengetahui apakah kiranya itu, penting juga untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu mempengaruhi kehamilan atau tidak (Cristina S. Ibrahim Perawatan Kebidanan Hal 84)
2.      Keluhan Utama
Keluhan-keluhan utama yang sering didapatkan pada wanita hamil trimester II yaitu
a.       Susah bernapas
Aktivitas yang berat menyebabkan energy banyak berkurang, sedang jaringan butuh suplai O2 yang berlebihan sehingga menambah sesak. Hindari aktivitas yang berat dan anjurkan ibu untuk cukup istirahat
b.      Sakit Pinggang
Disebabkan titik berat badan pindah ke depan karena karena perut yang membesar. Hindari mengangkat beban dengan membungkuk dan gunakan bantal untuk meluruskan punggung
c.       Oeden
Disebabkan adanya kenaikan tingkat sodium, macetnya sirkulasi darah pada tungkai, adanya penyerapan kapiler dan tekanan dan pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada saat berbaring hindari memakai sandal / hak tinggi dan jangan duduk/berdiri terlalu lama.
d.      Susah tidur
Pembesaran uterus menyebabkan ibu merasa tidak nyaman. Tekanan pada kadang uterus menyebabkan ibu sering kencing di malam hari. Perlu preparat sedative atau mengkonsumsi susu sebelum tidur dapat membantu tidur lebih cepat
3.      Riwayat penyakit ibu
Meliputi penyakit yang pernah dialami atau yang sedang dialami ibu pengobatan yang pernah atau sedang dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit yang menyertai dan dapat mempengaruhi kehamilan.
a.       Penyakit jantung
Penyakit jantung yang disertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat menguras cadangan kekuatan jantung, sehingga terjadi keadaan payah jantung. Puncak keadaan payah jantung pada waktu.
1)      Puncak hemodilasi darah minggu 28 sampai 32
2)      Pada saat inpartu
3)      Saat placenta lahir, darah kembali ke peredaran umum dalam jumlah besar untuk membentuk ASI
4)      Saat laktasi karena kekuatan jantung diperlukan untuk membentuk ASI.
5)      Terjadi perdarahan post partum sehingga kekuatan ekstra jantung dapat melakukan kompensasi.
6)      Mudah infeksi post partum yang melakukan kerja tambahan jantung.
Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam bentuk :
1)      Cepat terjadi keguguran
2)      Persalinan prematurisasi atau BBLR
3)      Kehamilan perinatal yang mungkin meningkat
4)      Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia dan fisik
(Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu kandungan : 271)
b.      Asma
Penyakit asma pada kehamilan kadang bertambah berat atau malah berkurang. Dalam batas wajar penyakit asma tidak banyak mempengaruhi terhadap kehamilan. Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui pertukaran O2 dan O2
(Ida Bagus Gde Manuaba, ilmu kandungan : 275)
c.       Hipertensi
Kehamilan dengan hipertensi esensial dapat berlangsung sampai aterm tanpa gejala menjadi pre eklamsi murni terhadap tidak murni, hanya sekitar 20% dapat menjadi pre eklamsi murni.
d.      Ginjal
Kehamilan dapat mempengaruhi aliran darah dan aliran plasma efektif ke ginjal dan saluran kencing. Pengaruh infeksi ginjal dan saluran perkemihan terhadap kehamilan terutama karena panas badan yang tinggi dan menyebabkan terjadi kontraksi otot rahim sehingga dapat menimbulkan keguguran, persalinan prematuritas dan menurunkan (ida bagus gde manuaba, ilmu kandungan. 1999 : 273)
e.       TBC
Penyakit ini perlu diperhatikan. Keluhan yang sering ditemukan yakni batuk lama, lemah, nafsu makan berkurang, BB turun, batuk darah, pada pemeriksaan fisik didapat adanya ronchi biasa!. Pada janin jarang dijumpai TBC kogenital, janin baru tertular setelah lahir karena dirawat atau disuse ibu (Sarwono Prawirahardja. Ilmu Kebidanan : 491)
f.       Hepatitis
Penyebab hepatitis adalah virus A dan B. di daerah tropis wanita hamil sering menderita hepatitis. Pangaruh dalam kehamilan menimbulkan abortus dan IUFD. Apakah virus masuk ke janin, belum bisa dipastikan.
Resiko penularan meningkat bila infeksi terjadi trimester akhir atau dalam 2 bulan setelah lahir. Penularan pada anak melalui pencernaan, darah dari perlukaan jalan lahir, ASI, Kontak langsung dengan secret dari ibu melalui alat monitor pada persalinan maupun alat suntik yang terkontaminasi abortus dan partus prematurus biasanya terjadi pada wanita dengan hepatitis berat.
(Roestan Moechtitar. Sinopsis Obstetri : 164)
4.      Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit keluarga memberikan informasi tentang seluruh anggota keluarga, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal. Ditanya mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama ;
a.       Ibu yang mempunyai riwayat dalam keluarga penyakit menular. Missalnya : TBC, hepatitis, Go, syphilis
b.      Penyakit keturunan dari keluarga ibu dan suami, mungkin berpengaruh terhadap janin misalnya : DM, Asma, Hipertensi
c.       Keluarga dari pihak ibu dan suami ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar perlu diwaspadai factor tersebut bias any menurunkan kehamilan lembar
(Cristina, perawatan, kebidanan, 1993 : 86)
5.      Riwayat Menstruasi
Anamnesis haid memberikan kesan kepada kita tentang faal alat kandungan
a.       Menarche
Adalah haid pertama kali, untuk mengetahui tingkat kesuburan. Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar 12 – 16 tahun (Rustam Moechtar : 1998)
b.      Siklus/ lama
Siklus haid setiap wanita tidak sama, siklus haid yang normal adalah 28 hari tetapi variasinya cukup luas. Panjang siklus yang biasa pada manusia adalah 25 – 35 hari
c.       Jumlah dan warna
Jumlah perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak himer. Pada wanita yang lebih tua biasanya darah yang keluar banyak
d.      Dysmenorhea
Adalah nyeri pada waktu haid. Sewaktu haid kebanyakan wanita merasa kurang tenang, merasa gelisah, sakit punggung, dll
e.       Flour albus
Adalah cairan atau secret yang putih dan kental dari vagina dan rongga uterus
f.       HPHT
Untuk mengetahui usia kehamilan dan menghitungkan tanggal perkiraan persalinan. Rumus neagle yaitu hari +7, bulan – 3, tahun +1 untuk siklus haid ± 28 hari
Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus : hari + 14, bulan – 3, tahun + 1
(obstetric fisiologi FKUI Unpad : 154)
6.      Riwayat Kehamilan Sekarang
a.       Pada tiap pemeriksaan harus diperhatikan keadaan ibu dan janinnya GPAPIAH : Gravida, partus, aterm, premature, imatur, abortus hidup. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu. Sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu
(Depkes RI Pusdiknakes 1995 : 17)
b.      Kunjungan ANC : kebijakan program
Setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4x kunjungan selama periode antenatal :
-          1 x kunjungan selama trimester I (selama 14 minggu)
-          1 x kunjungan selama trimester II (minggu ke 14 sampai 28)
-          2x kunjungan selama trimester III (antara minggu ke 28 sampai 31 dan minggu sesudah ke – 36)
(Panduan maternatal neonatal, hal VI – 2)
Pelayanan asuhan standart minimal termasuk “7T”
-          Timbang berat badan
-          Tinggi fundus uteri
-          Tekanan darah
-          TT lengkap
-          Tablet besi, minimal go tablet selama kehamilan
-          Tes terhadap penyakit menular seksual
-          Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
c.       Pemberian zat besi dan vitamin dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 mg (zat besi 60mg) dan asam folat 500 mg. minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama the, kopi karena akan mengganggu penyerapannya.
(Hanifa wiyosastro, imu kebidanan. 2002 : 90 – 91)
d.      Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya 2 kali dengan interval 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2 x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan 1 x saja (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda. Imunisasi ini diberikan selama hamil dengan dosis 0,5 cc per IM (Hanifa Wijnjosastro. Ilmu Kebidanan. 2002 : 91)
e.       Gerakan janin dapat diperkirakan umur dan kondisi kehamilan karena gerakan janin umumnya mulai dirasakan oleh primigravida pada bulan kelima sedangkan multigravida pada bulan keempat.
f.       Saat memasuki kehamilaan trimester III nanti, diharapkan tidak terdapat keluhan bengkak menetap pada kaki, muka yang menandakan toxemia gravidarum, sakit kepala hebat, perdarahan, keluar cairan sebelum waktunya, dll keluhan ini harus diingat dalam menentukan pengobatan, prognosa kehamilan dan perslinan nanti.
g.      Keluhan pada trimester II
-          Susah bernapas
-          Sakit pinggang
-          Oedem
-          Susah tidur
7.      Riwayat perkawinan
Ditanyakan kepada ibu :
-          Kawin atau tidak
-          Usia saat menikah
-          Berapa lama menikah
Ditanyakan karena dapat menunjang tingkat kesuburan dan membantu menentukan bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu
8.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan
Persalinan
Nifas

Suami
Kehamilan
Umur kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
Tempat persalinan
JK
A – S
BB/TB
Penyakit
Masalah
Laktasi
Ket

















9.      Riwayat KB
Hal-hal yang perlu ditanyakan pada ibu :
-          Pernah ikut kontrasepsi apa, apa keluhanya dan beberapa lama
-          Riwayat KB dapat menentukan kesuburan
-          Metode KB yang dapat digunakan
1)      Metode sederhana
a)      Kondom
b)      Spermiside
c)      Coitus interruptus (senggama terputus)
d)     Pantang berkala (metode kalender)
2)      Metode efektif
a)      Hormonal
-          Pil KB
-          Suntik KB
-          Susuk KB
b)      Mekanis
-          Alat kontrasepsi dalam rahim
c)      Metode KB darurat
(Ida Bagus Gde Manuaba, imu kebidanan, penyakit kandungan dan KB 98 : 439)
10.  Riwayat psikososial dan spiritual
a.       Suami dan keluarga harus betul-betul mengerti, menerima dan member bantuan moril yang besar-besarnya demi kebahagiaan keluarga. Kewajiban keluarga adalah membesarkan hati ibu, bila ia mengeluarkan isi hatinya tentang apa yang dikhawatirkan. Wanita ini, terangkan dengan menunjukkan bahwa hamper semua kelahiran normal dan anak selamat, karena melahirkan adalah hal normal
(cristina S Ibrahim, perawatan kebidanan.1993 : 172 – 173)
b.      Ketenagaan jiwa penting dalam menghadapi persalinan. Untuk itu dokter atau bidan harus menambahkan kepercayaan kepada ibu dan menerangkan apa yang harus diketahunya karena rasa takut dan sebagainya dapat menyebabkan rasa sakit sewaktu persalinan untuk menghilangkan rasa cemas, harus ditanamkan kerja sama pasien – penolong dan berikan penerangan selagi hamil dengan tujuan untuk menghilangkan ketidaktahuan. Latihan-latihan fisik dan kejiwaan, mendidik cara-cara perawatan bayi dan berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologis
(Roestam Moectar, Sinopsis Obstetri, 1998 : 62)
11.  Pola aktivitas sehari-hari
a.       Nutrisi
·         Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan dari pada di luar kehamilan karena dipergunakan
-          Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan
-          Untuk tumbuhnya janin
-          Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas
-          Guna mengadakan cadangan untuk laktasi
Yang diperlukan adalah
Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam-garam terutam garam dapur, fosfor, besi, vitamin dan air.
(Sulaiman sastraminata, Obstetri fisiologi. 1983 : 205)
·         Pada dasarnya dianjurkan 4 sehat 5 sempurna. Nilai gizi dapat ditentukan dengan bertambahnya BB sekitar 6,5 – 15 kg selama hamil, kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 perminggu
·         Hal ini penting dalam pengawasan ibu hamil, karena kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut.
(Sarwono Prawirohardjo : ilmu kebidanan 2001 161)
·         Kebutuhan
Kalori
Tidak Hamil
Hamil
Menyusui
Kalori
Protein
Kalsium (Ca)
Zat besi (Fe)
Vitamin A
Vitamin D
Tiamin
Riboflavin
Vitamin C
2000 kkal
55 gram
0,6 gram
12 gram
5000 min
400 min
0,8 mg
1,2 mg
60 mg
2300 kkal
65 gram
1 gram
17 gram
6000 µi
600 µi
1 mg
1,3 mg
90 mg
3000 kkal
80 gram
1 gram
17 gram
7000 µi
800 µi
1,2 mg
1,5 mg
90 mg

b.      Eliminasi
·         Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga mengalami abstruse, sembelit disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil atau tekanan rahim atau kepala janin terhadap usus besar dan pangkal anus rectum. Untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak atau aktivitas jasmani dan banyak makan makanan berserat
·         Karena pengaruh turunnya kepala bayi pada hamil trimester II ini terjadi gangguan mixi dalam bentuk sering kencing. Oleh karena itu untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu umum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
(Manuaba, Ilmu ilmu kandungan dan KB, 1998 : 96)
c.       Aktivitas
·         Pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan, bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan makin dikurangi dengan semakin tua kehamilan
·         Wanita karir yang hamil mendapatkan hak cuti 3 bulan selama hamil perhatikan hal-hal yang dapat membahayakan kelangsungan hamil dan segera memeriksakan diri
·         Pelaksanaan olah raga saat hamil terutama senam hamil secara teratur banyak dianjurkan, selain itu jalan-jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara segar
·         Pergerakan yang dianjurkan adalah jalan-jalan, pergerakan yang mempengaruhi otot panggul, seperti : mengepel jongkok dan senam hamil
(cristina S. Ibrahim. Perawatan kebidanan, 1987 : 162 – 163)
·         Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik
Karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin
(Manuaba, ilmu kebidanan, penyakit kandungan & KB, 1998 : 140)
d.      Personal Higiene
·         Kebersihan yang harus dijaga adalah kebersihan tubuh setiap wanita hamil harus mendapatkan nasihat mulai pentingnya kebersihan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan dan mempertinggi kesehatan ibu untuk mencegah komplikasi. (Cristina S. Ibrahim, Perawat kebidanan 158 – 160)
·         Mandi diperlukan untuk kebersihan / hygiene terutama perawatan kulit karena ekskresi dan keringat bertambah
·         Perawatan buah dada merupakan sumber ASI yang akan menjadi makanan utama bayi karena itu sebelumnya harus sudah dirawat. Dua bulan terakhir lakukan massase, kolostrum di keluarkan untuk mencegah penyumbatan untuk  mencegah putting susu lecet dibersihkan menggunakan air sabun.
·         Kebersihan pakaian, harus longgar, tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Pakailah kutang yang menyongkong payudara dan memakai pakaian dalam yang bersih.
·         Perawatan gigi
Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemesis gravidarum dan hipersalivasi sehingga menimbulkan timbunan kalsium di sekitar gigi
·         Kebersihan vulva juga sangat penting karena merupakan merupakan pintu gerbang bagi kelahiran anak
(Manuaba, Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan dan KB 1998 : 96)
e.       Seksualitas
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual, kecuali jika aa sejarah abortus, premature, perdarahan pervaginan. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
-          Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas terjadi perdarahan saat hubungan seksual
-          Terjadi perdarahan saat hubungan seksual
-          Terdapat pengeluaran cairan yang mendadak
-          Hentikan hubungan seksual pada mereka yang sering mengalami gugur kandungan, persalinan sebelum waktunya, sekitar 2 minggu menjelang persalinan
(Ida Bagus Gde Manuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, 1998 : 96)
B.     DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan yang lengkap dari penderita untuk mengetahui keadaan atau kelainan, membantu dalam dalam penetapan diagnose dan pengobatan(cristina S. Ibrahim, perawatan kebidanan, 1993 : 90)
a.       Keadaan umum : lemah, buruk,cukup baik
1.      Postus tubuh : gemuk/ kurus, tinggi/ pendek, pertampak lebih besar/ tidak
2.      Gerakan tubuh : cara berjalan , berdiri, duduk, berbicara, posisi, anggota badan, lemah,menggigil, sesak
3.      Ekspresi wajah : gembira, sedih, kesakitan, ketakutan pucat, ketuaan
(manajemen kebidanan Vaney hal 19)
b.      Kesadaran
·      Composementis : kejernian pikiran, waras (Kamus darland : 251)
·      Confusion: orientasi yangterganggu dalam hal waktu , tempat/ orang di sertai gangguan kesadaran (Darland : 254)
·      Delirium : gangguan mental yang berlangsung singkat di tandai ilusi, halusinasi, kegairahan, kurang istirahat (darland : 295)
·      Stupor : tingkat kesadaran menurun, penurunan respon civites 9Dorland : 1095)
·      Koma : keadaan ketidaksadaran diri di mana penderita tidak dapat di bangun (Dorland : 247)
·      Apatis : tidak ada paksaan atau emosi (Darland : 71
2.      Pemeriksaan tanda Tanda Vital
a.       Tekanan darah
Tekanan darah harus diukur setiap kali melakukan pemeriksaan kehamilan. Adanya kenaikan  sistolik melebihi 30 mmHg dan kenaikan diastolic melebihi 140/ 90 harus di waspadai karena keadaan itu merupakan gejala pre – eklansi
( Pusdiknakes : 68)
b.      Nadi
·         Nadi yang normal adalah sekitar 80 kali permenit. Bila nadi lebih dari 120 kali permenit maka hal ini menunjukkan adanya kelainan
(Depkes RI 1994 hal . 11)
·         Dalam keadaan santai , denyut nadi ibu sekitar 60-80 kali permenit. Bila denyut nadi ibu melebihi 100 kali permenit, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut :
-          Tegang
-          Pendarahan berat
-          Anemia
-          Sakit/ demam
-          Gangguan tyrond
-          Gangguan jantung
-          Penggunaan obat
(Pusdiknakes 2000 : 69)
c.       Suhu
Suhu tubuh ibu hamil melebihi 37,50c dikatakan demam, berarti ada infeksi dari kehamilan. Hal merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyelesaiannya
(Depkes RI : II)
d.      Pernafasan
Frekuensi pernapasan normal harus 16 – 24 kali permenit, bila pernapasan lebih dari 24 kali menandakan adanya tasiknea
(Rustan Muoechtar, Smopsis Obsetri1998 : 162)
ANTROPOMETRI
1.      Berat badan
Penambahan berat badan antara 6,5 -15 kg selama hamil kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg perminggu
( ida bagus Gde Manuaba. Ilmu Kandungan. 1998 : 195)
2.      Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata rata (<145 cm) kemungkinan panggulnya sempit
3.      Lila
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat untuk status gizi ibu yang kurang sehingga ia beriko untuk melahirkan BBLR
(Depkes RI : 10)
 Pemeriksaan khusus
a.       Inspeksi
Periksa pandang dimulai sejak bertemu dengan pasien. Dipertahatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalanya. Apakah cenderung membungkuk terhadapat lordosis kifosis atau scoliosis
(Pusdiknakes : 690
1.      Muka
Pucat atau tidak sebagai tanda anemis. Bengkak atau tidak, tampak kloasma gravidarum atau tidak sebagai deposit pigmen yang berlebihan, tidak sembab, bentuk simetris jika tidak simetris maka menunjukkan adanya kelumpuhan saraf
2.      Mata
Bentuk smetris kunjuntiva normal, merah muda, bila pucat menandakan anemia .sklena normal berwarna putih, bila kuning menandakan ibu mungkin terinfeksi hepatitis, bila merah mungkin ada kunjungtivitis. Kelompok mata yang bengkak kemungkinan adanya pre eklamsi
(Depkes RI 2000 : 19)
3.      Mulut
Bibir tampak pucat menandakan anemis. Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah. Maka perlu perawatan mulut agar selalu bersih
(sarwono prawirohardjo. Ilmu kebidanan.1999 : 195)
4.      Gigi
Adakah caries atau tidak menandakan kekurangan kalsium, epulis pada gusi atau gusi berdarah, adanya kerusakan gigi dapat menjadi sumber infeksi
(ida Bagus Gde manuaba. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB. 1998 : 140)
5.      Leher
Dalam kehamilan, biasanya kelenjar tyroid mengalami hiperfungsi dan kadang di sertai pembesaran ringan metabolism basal dapat meningkatkan 15-25% tampak gejala- gejala yang menyerupai hiperfungsi glandulatyroid. Namun wanita hamil normal tidak mengalami hypertiroidismus
(Sarwono Prawiroharjo. Ilmu kebidanan.1999 : 520)
6.      Mamae
Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.       Payudara menjadi lebih besar , pada primigravida payudara tegang, putting susu runcing
b.      Areola payudara makin hiperpigmentasi
c.       Glandula matgomery makin tampak
d.      Pengeluaran ASI belum berlangsung, karena prolaktin belum berfungsi karena PIH untuk mengeluarkan ASI
e.       Setelah persalinan hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan ASI dapat berlangsung
(ida Bagus Manuaba .ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB. 1998 : 272)
7.      Abdomen
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen dan progesterone yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos uterus, serabut serabut kolagen yang ada pun menjadi hisdroskoping akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Linea alba menjadi lebih hitam karena pengaruh MSH sehingga terjadi peningkatan
(sarwono prawiroharjo.ilmu kebidanan .1999 : 80)
8.      Ekstremitas
Apakah tampak varises, orises, oeden, luka, pada ibu hamil disebabkan oleh :
-          Factor keturunan
-          Factor multipara sampai grande multipara
-          Factor estrogen dan progesterone selama hamol
9.      Genetalia eskterna
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vulva dan vagiana tampak lebih merah qagak kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Pada wanita hamil sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginan lebih banyak dan ini dalam batas tertentu masih merupakan keadaan fungsiologi
(Sarwono Prawirohadjo.ilmu kebidanan 1999 : 94)
b.      Palpasi
Periksa raba tuanya kehamilan, letak anak dalam rahim, bagian bagian janin dalam rahim. Sampai dimana bagian terendah anak masuk dalam panggul. Janin kembar atau tunggal
1.      Leher
·         Tidak atau ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe. Dalam kehamilan biasanya mengalkami hyperfungsi dan kadang disertai pembesaran ringan pada kelenjar tyroid
·         Pada keada normal kelenjar imfe tidak membesar jika terdapat bendungan vena jugularis maka menandakan adanya kelainan cardiovaskuler
2.      Mammae
Membesar dan tegang akibat hormone somatotrpin. Estrogen dan progesterone. Di bawah pengaruh progesterone dan somatotropin sehingga mammae membesar, lebih tegak dan lebih hitam termasuk areola mamae. Mamae teraba normal atau tidak, terdapat benjolan atau tudak. Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar kolostrum yang berasal dari kelenjar asimus yang mulai bereaksi.
(sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. 1999 : 95)
3.      Axilla
Ikut membesar dan tegang pada daerah cauda axillaris akibat pengaruh hormone somatotropin, estrogen dan progesterone. Di bawah pengaruh progesterone dan somatotropin terbentuk lemak di sekitar azilla. Axilla teraba normal atau tidak adanya pembesaran kelenjar limes



4.      Abdomen
·         Leopold I
Tujuanya untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat pada fundus uteri. Normalnya di fundus terdapat bokong
(bag.obstetri & ginekologi FK UNPAD 1983 : 162)
·         Leopold II
Tujuanya untuk menentukan batas rahim kanan kiri juga pada letak lintang menentukan di mana kepala janin
-            Variasi menurut Budin
Menentukan letak punggung dengan satu tangan mereka di fundus
-            Variasi menurut alfeld
Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri di letakka tegak di tengah perut
(Roestam Moectar. Sinopsis Obsteri Jilid 1. 1998 : 50)
·         Leopold III
Tujuan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah ini sudah atau belum terpegang PAP
(Bag. Obsteri & gmekologi FK UNPAD 1983 : 165)
c.       Auskultasi
·         Diterjemahkan dengan periksa dengan dengan melalui dinding perut ibu dapat di dengarkan detak jantung anak. Detak jantung anak ini mulai terdengar antar 18 – 20 minggu. Auskultasi turut menentukan posisi letak punggung anak
·         Periksa denger bertujuan untuk menentukan ada tidaknya denyut jantung janin (DJJ) frekuensi dan keteraturannya. Sehingga periksa denger lebih cenderung digunakan untuk mengkaji kesejahteraan janin. Selain untuk menentukan diagnose kehamilan dan janin hidup. Normalnya DJJ 120 – 160x / menit
(Pusdiknakes Depkes RI 1993 : 75)
d.      Perkusi
·         Reflek patella
Dengan menggunakan reflek hammer di lakukan pengetukan pada lotot bagian depan. Bila reflek lutut negative, kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1
(pusdiknakes Depkes RI 1993 : 68)
Pemeriksaan penunjang
1.      Pemeriksaan KB
Pemeriksaan KB yang di lakukan pada ibu hamil untuk mendeteksi factor resiko kehamilan. Bilakadar HB ibu kurang dari 10 GR % berarti ibu dalam keadaan anemia, terlebih lagi jika kadar tetapi biasanya pada trimester II, HB ibu akan menjadi lebih rendah dari pada trimester I dan II sekitar 10,8 gr%
(PUSDIKNAKES depkes RI 1993 : 81 )
Pemeriksaan HB minimal 2 kali selama hamil yaitu pada trimester I dan trimaster III
( ida bagus Gde Manuaba. Ilmnu kebidanan 1998 : 30)
2.      Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine ini di lakukan pada tiap penderita yang dating untuk memriksakan diri, penderita baru, pemeriksaan ulang dan penderita yang akan bersalin. Tujuannya untuk mengetahui kemungkinan ada kelainan pada urine dan untuk menetapkan diagnose
(cristina Ibrahim : perawatan kebidanan 1993 : 100)
Pemeriksaan ini penting di lakukan untuk menegakkan diagnose atau mendeteksi factor resiko ibu hamil pemeriksaan ini di lakuka pada kunjungan pertama dan setiap kunjungan pada akhir trimester dua sampai trisemester tiga kehamilan
(Pusdiknakes Depkes RI 1993 : 80)

Hasil pemeriksaan protein dalam urine
-                 : tidak ada butiran butiran
+          : ada kekeruhan sedikit tanpa butiran
++        : kekeruhan mudah di lihat dan tampak butiran
+++     : keruh dan berkeping keeping
++++   : sangat keruh dan keruhan berkeping keeping besar
·      Pemeriksaan gula dalam urine (Reduksi)
Untuk mengetahui apakah air kemih itu mengandung glukosa atau tidak. Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagai gejala diabetes mellitus. Kecuali kalau dapat di buktikan hal hal lain penyebabnya
Sarwono prawiroharjdo .ilmu kebidanan .1999 : 132)
Untuk mengetahui apakah urine mengadung glucose atau tidak.
Kelebihan gula dalam darah di keluarkan melalui air kemih pada orang hamil, penahanan kadar glucose dalam darah lebih rendah dari pada yang tidak hamil
(Ibrahim S. Cristina. Perawatan kebidanan .1993 : 109)
Hasil pemeriksaan gula dalam urine
-                : tidak ada perubahan earna
+          : hijau kekuning kunigan
++        : kuning
+++     : oranye
++++   : merah bata
3.      Rotager
Pemeriksaan rontgen di perlukan bila :
·         Diperlukan tanda pasti hamil
·         Letak anak tidak dapat di tentukan dengan jelas dengan palpasi
·         Untuk menentukankehamilan kembar



4.      Ukuran panggul luar
Dapat memberikan petunjuk kemungkinan panggul sempit
a.       Distantia spinarum
Jarak anatar spina iliaca anterior superior kanan kiri (23- 26cm)
b.      Distentia cristarum
Jarak terjauh antara crista iliaca kanan kiri (26 – 28 cm)
c.       Conjugate externa (Boudeloque jarak antara pinggir atas symphisis dan ujung prosus spinosus ruas tulang lumbal ke -5 918-20 cm)
d.      Ukuran lingkar oenggul
Jarak dari symphisis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan trochanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat tempat yang sama di pihak yang lai (80 – 90 cm0
(Sarwono Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. 1999 : 14)
II.        INTERPETASI DATA DASAR
Setelah  data subyektif dan data objektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisa  data untuk merumuskan diangnosa dan masalah degan langkah langkah sebagai berikut :
1.      Mencari hubungan antara factor yang satu dengan yang lain untuk mencari sebab akibat
2.      Menentukan masalah dan apa masalah utamnya
3.      Menentukan penyebab utama
4.      Menentukan tingkat resiko masalah
Interpretasi data dasar mancakup :
·         Diangnosa
Merupakan hasil dari analisa data. Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida trimester II adalah : primigravida, hamil 12 -24 minggu, tunggal / ganda, mtrauterin, hidup, posisi pungung kanan/ kiri, jalan lahir baik ,ibu dan anak baik
·         Data subyektif
Data yang di dapatkan dari penjelasan dan keluhan klien
-          Ibu mengatakan hamol yang pertama usia kehamilan 4-6 bulan
-          Keluhan ibu :           > susah bernafas
> Sakit pinggang
> Oedem
> susah tidur
-          HPHT
·         Data obyektif
Data yang di peroleh dari pengalaman praktisi
1.      Keadaan umum
2.      Kesadaran
3.      Tanda tanda vital
-          Tekanan darah
-          Nadi
-          Suhu
-          Respirasi
4.       Palpasi
Periksa raba yang di lakukan untuk mengetahui tuanya kehamilan, letak anak dan apa yang menjadi bagian terbawah
·         Leopid I
Untuk mengetahui usia kehamilan dan apa yang terdapat dalam fundus uteri fundus
 uteri : tidak bundar , keras , tidak melenting berarti di fundus terdapat bokong
·         Leopold II
Menentukan letak punggung anak dan bagian bagian kecil
Jika pada salah satu sisi abdomen yang tidak di tahan dengan teraba bagian yang keras maka itulah punggung
·         Leopold III
Untuk mengetahui bagian apa yang terdapat pada bagian bawah dan apakah bagian bawah sudah terpengang PAP atau belum
Melakukan pemeriksaan dengan menggoyang bagian atas symphisis dengan 2 jari, jika terdapat lentingan atau kepala ikut bergerak bersama pergerakan tangan, maka kepala belum masuk PAP
·         Leopold IV
Untuk mengetahui seberapa masuk bagian bawah ke dalam PAP
Mengunakan perlimaan
5.      Auskultasi
Periksa dengar detak jantung janin . normalnya 120-160x/ menit
6.      Perkusi
Reflek patella kanan/ kiri
7.      Pemeriksaan laboratorium
-          HB normal trimester II> 10,8 gr %
-          Apakah pemeriksaan urine untuk albumin dan reduksi normal atau tidak. Jika normal maka ditulis (-)
·         Masalah
Merupakan hal hal lain di rasakan ibu selain diagnose
Masalah yang mungkin timbul pada saat kehamilan yang membutuhkan penyelesaian. Berapa masalah yang mungkin terjadi pada trimester II adalah :
1.      Susah bernafas di sebabkan aktivitas yang berat sehingga membuat energy banyak terbuang sedangkan membuat ibu menjadi sesak bernafas
2.      Sakit pinggang yang di sebabkan titik berat tubuh pindah ke depan karena peryt yang membesar
3.      Deden karena kenaikan tingkat sodium, maatnya sirkulasi darah pada tungkai dan tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk atau pada saat berbaring
4.      Susah tidur yang di sebabkan pembesaran uterus yang menekan kandung kemih, sehingga ibu menjadi lebih sering BAK di malam hari

·         Kebutuhan
Hal hal yang di butuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnose dan masalah yang di daptkan dalam melakukan analisa data merupakan solusi dari masalah :
1.      Menghindari aktivitas yang berat, mengajurkan ibu istirahat cukup dan senam hamil secara teratur
2.      Mengindari mengangkat beban dengan membungkok, menghindari keletihan dan gunakan bantal untuk meluruskan pinggang
3.      Tidak memakai sepatu/ sandal hak tinggi dan tidak duduk atau berdiri terlalu lama
4.      Menganjurkan ibu untuk membiasakan pola tidur yang teratur serta mengkonsumsi keju, roti, susu atau coklat sebelum tidur malam karena dapat membuat ibu lebih cepat tidur
III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Bidan mengidentifikasi masalah. Diagnose potensial berdasarkan diagnose masalah yang sudah teridentifikasi. Langkah ini penting dalam melakukan asuhan yang sama
(Manajemen verney hal 14)
·         Anemia
Data : - HB kurang dari 8 gr %
                  -  conjungtiva anemis
                  - terdapat keluhan cepat lelah dan sering pusing
                  - muka pucat
Antisipasi :
                  -  pemeriksaan kehamilan secara teratur terutama pemeriksaan HB
                  - istirahat yang cukup
- Pemberian tablet cukup
- Pemberian tablet fe
·         Pendarahan
Data : - keluar darah pervaginan
Kadang di sertai rasa nyeri
Warna darah merah segar
Bisa di karenakan abortus
Antisipasi :
-          Pemeriksaan kehamilan secara teratur
-          Pemberian tablet fed an vit .K
-          Istirahat yang cukup
-          Pemasang infus
-          Rujukan
·           Pre Eklansi
Data :              -    Tekanan darah diatas 140/ 90
-          Terdapat odem pada kaki
-          Terdapat kloasma gravidarum
-          Pemeriksaan protein urine positif






IV.       IDENTIFIKASI  KEBUTUHAN SEGERA
Baik itu untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasar kondisi kesehatan pasien
(Menajemen kebidanan Vaney hal 4)
·         Mandiri
Melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan paripurna
·         Kolaborsi
Melakukan asuhan kebidanan dengan melakukan kerjasama dengan teman sejawat, dokter atau tenaga kesehatan lain
·         Rujukan
Melakukan rujuan ke rumah sakit atau puskesmas yang memiliki sistem Poned
·         Tindakna segera
Melakukan tindakan kegawatan obstetric untuk memperbaiki keadaan umum pasien
Antisipasi :
-          Mengurangi konsumsi makanan asin
-          Istirahat yang cukup
-          Gizi yang cukup
-          Melakukan pemeriksaan darah secara rutin
-          Mengurangi minum air putih untuk mencegah oedem
V.        INTERVENSI
1.      Jelaskan kondisi dan keadaan kehamilan pada ibu
·         Konseling tentang gizi dan personal hygiene seperti
-          Mandi
-          Kebersihan payudara dan genetalia
-          Kebersihan pakaian
-          Kebersihan gigi
·         Anjurkan ibu untuk menghindari keletihan
·         Anjurkan ibu untuk kunjungan kembali
Rasional :
-          Mengurangi Kecemasan ibu terhadap diri dan janin yang dikandung
-          Untuk menambah pengetahuan dan menjaga kemungkinan untuk mencegah komplikasi
-          Memantau keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi terjadi kelainan karena aktivitas yang berat membutuhkan energy yang tinggi
2. Perubahan berat badan kaena pembesaran uterus dan pertumbuhan janin :
·         Tujuan dan criteria
Tujuan : ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada trimester II
Kriteria : ibu dapat memahami perubahan yang terjadi pada dirinya
·         Intervensi
Berikan konseling pada ibu bahwa penambahan berat badan yang terjadi adalah normal
·         Rasional
Ibu mengerti tentang penambahan berat badan yang terjadi pada dirinya adalah hal yang fisiologis
3. Sakit pinggang yang disebabkan oleh perut yang membesar.
·         Tujuan dan criteria
Tujuan : ibu amampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis yang terjadi pada trimester II
Kriteria : ibu dapat mengurangi sakit pinggang 
-          Hindari sepatu yang berhak tinggi
-          Anjurkan posisi tidur miring dan bagian perut digagal bantal hindari keletihan
-          Anjurkan ibu untuk konsumsi kalsium
-          Gunakan bantal untuk meluruskan punggung
·         Rasional
Untuk mengurangi tekanan pada vena kava inferior

IV.       IMPLEMENTASI
Setelah menyusun perencanaan tindakan, langkah selanjutnya adalah implementasi atau pelaksanaan tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan pada ibu primigravida trimester II sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan pada diagnose dan masalah yang timbul
Di dalam tahap ini, bidan melakukan observasi sesuai dengan criteria evaluasi yang telah direncanakan. Beberapa hal yang perlu medapat perhatian di dalam implementasi adalah :
-          Intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim diketahui
-          Pengamalan yang dilakukan secara cermat dan tepat susuai dengan criteria
-          Pengendalian keadaan pasien sehingga secara berangsur-angsur menuju kondisi kesehatan yang diharapkan
IV.       EVALUASI
Langkah terakhir dari proses manajemen kebidanan adalah evaluasi. Evaluasi adalah tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana bidan. Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan criteria yang telah ditetap dalam rencana kegiatan. Tujuan evaluasi adalah untuk kegiatan asuhan lebih lanjut bila diperlukan atau sebagai bahan peninjauan terhadap langkah-langkah di dalam proses manajemen. Kebidanan sebelumnya oleh karena tindakan ynag dilakukan kurang berhasil (Depkes RI 1998 : 24 – 27)
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan manajemen kebidanan. Beberapa hal yang perlu ditanyakan dalam mengevaluasi hasil tindakan, yaitu :
-          Apakah rencana sesuai dengan kebutuhan
-          Apakah diperlukan tambahan informasi
-          Apakah perlu perubahan dan tambahan
(DepKes RI 1992 : 133)

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY “U” G1 P00000 USIA KEHAMILAN 20 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS KAMAL TANGGAL 30-12-2008

Hari / Tanggal : Selasa 30-12-2008
Jam                  : 09.00 WIB
Tempat            : PUSKESMAS  KAMAL
Oleh                : Diana Nimatul jannah
I.                   PENGKAJIAN
A.    Biodata
Nama ibu   : NY.”U”                                Nama suami  : Tn. “M”
Umur          : 23 tahun                               Umur             : 27 th
Agama        : Islam                                    Agama           : Islam
Pendidikan : SMA                                                Pendidikan     : SMA
Pekerjaan   : TU PUSKESMAS                Pekerjaan       : THL
Alamat       : Kamal                                   Alamat            : Kamal
B.     Data subyektif
1.      Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil yang petama dengan usia kehamilan 5 bulan dan mengeluh sakit pinggang.
2.      Riwayat penyakit
-          Riwayat penyakit ibu
-          Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis (Jantung, hipertensi, dll)
-          Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, HIV, Hepatitis)
-          Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun (DM, Asma, dll )

 Riwayat penyakit keluarga
-          Keluarga Ibu/ Suami tidak mempunyai penyakit kronis
-          Keluarga Ibu/ Suami tidak mempunyai penyakit menular
-          Keluarga Ibu/ Suami tidak mempunyai penyakit keturunan
-          Keluarga Ibu/ Suami tidak mempunyai riwayat keturunan kembar
3.      Riwayat Menstruasi
-          Menarche              : 12 Tahun
-          Siklus/ lama           : 28 hari/ 7 hari
-          Jumlah/ Warna      : sedang/ merah segar
-          Dysmenorea          : Ya, hari pertama haid
-          Flour albus            : tidak ada
-          PHT                       : 8-8-2008
4.      Riwayat kehamilan sekarang
-          G1 P00000
-          Usia kehamilan      : 5 bulan
-          ANC : tempat       : Puskesmas kamal
Berapa kali            : 3 kali
Imunisasi TT         : TT, : 30-12-2008
Terapi                    : Fe dan Vit
-          Keluhan hamil muda         : Mual muntah
-          Keluhan hamil tua             : -
-          Gerakan anak dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan
5.      Riwayat perkawinan
Status                          : kawin
Usia saat menikah       : 22 tahun
Lama menikah             : 1 tahun




6.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Suami
Kehamilan
Umur kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
Tempat persalinan
JK
BB/TB
A-S
Penyulit
Masalah
Laktasi
Ket
1





Hamil ini












7.      Riwayat KB
Selama ini belum pernah mengikuti KB
8.      Riwayat Psikososial Spiritual
-          Ibum suami dan keluarga sangat mengharapkan kehamilan ini
-          Ibu senang dengan kehamilannya saat ini, hal ini dapat dilihat dengan ibu sering memeriksakan kehamilanya
-          Kehamilan ini mendapat tanggapan yang baik dari keluarga hubungan ibu dengan suami terjalin baik
-          Pengambilan keputusan adalah suami
9.      Pola aktivitas sehari-hari
a.       Nutrisi
-          Sebelum hamil
Makan 3x sehari dengan porsi cukup, makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk – pauk dan buah minum air putih ± 7 – 8 gelas/hari
-          Selama hamil
Makanan 3 sehari dengan porsi cukup terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk, buah dan susu minum air putih ± 7 – 8 gelas / hari 
b.      Eliminasi
-          Sebelum hamil
BAB IX sehari (konsistensinya lunak, warna kuning)
BAK ± 4 – 5 x sehari (warna kuning jernih)
-          Selama hamil
BAB lebih jarang dari sebelum hamil
BAK ± 6 – 7 x sehari
c.       Personal Hygiene
-          Sebelum hamil
Mandi 2 x sehari, sikat gigi 2x sehari, keramas 3x/ minggu, ganti baju tiap habis mandi, ganti CD 2x sehari
-          Setelah hamil
Mandi 3x sehari, sikat gigi 2x sehari, keramas 3x/ minggu, ganti baju setiap habis mandi, ganti cd 4 – 5x sehari
d.      Aktivitas
-          Sebelum hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari dan bekerja di puskesmas pada pagi hari
-          Selama hamil
Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari dan bekerja di puskesmas pada pagi hari
e.       Istirahat
-          Sebelum hamil
Ibu biasanya tidur siang selama ± 1 jam/hari pukul 12.30 sampai dengan pukul 13.30 WIB dan tidur malam pukul 22.00 sampai dengan pukul 04.30 wib atau sekitar ± 7 jam
-          Selama hamil
Ibu biasanya tidur siang selama ± 2 jam/hari pada pukul 13.30 WIB sampai 15.30 WIB dan tidur malam pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul 04.30 atau sekitar 7 jam



C.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan umum           : Baik
Kesadaran                   : composmentis
Tanda-tanda vital
a.       TD                         : 120/80 mmHg
b.      Nadi                      : 80 x/menit
c.       Pernapasan            : 20 x/menit
d.      Suhu                      : 365 oC
Antropometri

Sebelum
Hamil
Selama
hamil
BB
TB
LILA
43 kg
155 cm
24 cm
46 kg
155 cm
24 cm

2.      Pemeriksaan khusus
a.       Inspeksi
Muka        :    tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
Mata         :    Simetris, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus
Mulut        :    bbir tidak pucat, tidak ada stomatitis, gusi tidak epulis, gigi tidak caries
Mamae      :    Simetris, pembesaran normal, putting menonjol, hiperpigmentasi pada areola dan papilla mamae
Genetalia eks : Bersih, tidak ada varises, tida ada kondiloma akuminata
Ekstremitas : tidak oedem, tidak ada varises, kuku tidak sianosis
b.      Palpasi
Leher        :    Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan tidak ada bendungan pada vena jugularis
Axilla        :    Tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe
Mamae      :    Tidak terdapat benjolan yang abnormal abdomen
-          Leopad I :
TRU 2 jari dibawah pusat, 20 cm bagian fundus teraba lunak
-          Leopold II
Pada pemeriksaan sebelah kiri teraba bagian kanan panjang seperti papan (puka) sebelah kiri teaba bagian-bagian kecil
-          Leopold III
Belum dapat dirasakan
-          Leopold IV
Belum dapat dirasakan
c.       Auskultasi
DJJ (+)
d.      Perkusi
Reflek Patela Ka/Ki : (+) / (+)
3.      Pemeriksaan penunjang
·         HB
·         Urine (reduksi)
   (albumin)
·         Ukuran panggul luar
Distantia spinarum            : 23 cm
Distantia cristarum            : 26 cm
Conjugata external            : 18 cm
Lingkar panggul                : 80 cm




II.                INTERPRESTASI DATA DASAR
Diagnosa
G1Pooooo usia kehamilan 20 minggu, A/T/H,Puka, intra uterin, keadan jalan lahir baik dengan kehamilan fisiologis
Data subyektif
-          Ibu mengatakan hamil 5 bulan dengan HPHT : 8 – 8 2008
-          Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ynag pertama
-          Ibu mengeluh sakit pinggang
Data obyektif
-          Keadaan umum : baik
-          Kesadaran : composmentis
-          TTV
TD       : 120/80 mmHg
N         : 80 x/menit
S          : 365 oC
Rr        : 20 x/menit
-          BB : 46 kg
-          TFU 3 jari di bahwa pusat, puka (20 cm)
-          Auskultasi DJJ (+)
Masalah : Ibu mengatakan sering sakit pinggang
Kebutuhan :
-          Berikan HE tentang penyab dan penanganan sakit pinggang
-          Jindari mengangkat beban dengan membungkuk
-          Hindari keletihan
-          Gunakan bantal untuk meluruskan punggung
III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada

V.                INTERVENSI
1.      Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan
2.      Beri tahu ibu dan keluarga untuk menerima perubahan fisiologis pada trimester II
3.      Berikan penjelasan pada ibu bahwa sakit pinggang adalah wajar dalam kehamilan
4.      Anjurkan ibu makan bergizi dan teratur
5.      Anjurkan ibu untuk mengurangi pekerjaan yang berat
6.      Berikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan ibu, Fe 1 x 1
7.      Anjurkan ibu kembali control ulang 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan
VI.             IMPLEMENTASI
1.      Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu keadaan janin dan ibu sehat
2.      Memberi tahu ibu dan keluarga untuk menerima perubahan fisiologis pada trimester II
3.      Menjelaskan kepada ibu bahwa sakit pinggang adalah wajar dalam kehamilan
4.      Menganjurkan ibu untuk makan makanan bergizi yang terdiri atas nasi, sayur, lauk, buah dan susu
5.      Menganjurkan ibu untuk mengurangi pekerjaan yang berat
6.      Memberikan terapi Fe 1 x 1
7.      Menganjurkan ibu control ulang 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan
VII.          EVALUASI
1.      Ibu mengatakan sudah mengerti akan nasehat yang diberikan oleh bidan dan ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan secara singkat dan jelas
2.      Ibu bersedia kembali untuk control ulang 1 bulan lagi atau apabila ada keluhan
3.      Ibu telah mendapat terapi Fe 1 x 1

DAFTAR PUSTAKA

1.      Manuaba, Ida Bagus Gde : Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta 1998
2.      Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta 2002
3.      Mochtar, Rustam, Synopts obstetric jilid 1 edisi 2. Penerbit buku kedokteran : Jakarta 1998
4.      Depkes RI. BPPK. Perawtan Ibu dan Pusat Kesehatan Masyarakat. Surabaya
5.      Zr. Dra. Cristina S. Ibrahim 1983. Perawatan kebidanan. Jakarta : Bharata Karya Aksara
6.      Hanifa Wikjosastro, SPOG. 2002. Pelayanan kesehatan maternitas dan neonatal. Jakarta : EGC






Previous
Next Post »

Translate