BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelahiran
adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik dan
janin turun ke dalam jalan lahir.
Persalinan dan
kelahiran normal adalah proses
pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu ± 18 jam, tanpa komplikasi baik pada
ibu atau janin.
Tujuan asuhan
persalinan yaitu memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang
bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan bayi serta bagian
tersebut dimasukkan dalam persalinan
bersih dan aman termasuk hadirnya keluarga atau orang yang memberi dukungan
bagi ibu.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mampu
melakukan asuhan kebidanan yang tepat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa
mampu melakukan:
1. Pengkajian
2. Identifikasi
3. Menentukan antisipasi masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan segera
5. Menentukan intervensi dan rasionalnya
6. Melakukan implementasi
7. Mengevaluasi asuhan yang diberikan
1.3 Metode Penulisan
Studi pustaka,
praktek langsung, bimbingan dan
konsultasi.
1.4 Sistematika Penulisan
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 Metode Penulisan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
2.2 Beberapa istilah yang ada hubungannya dengan
partus
2.3 Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
2.4 Tanda-tanda permulaan persalinan
2.5 Tanda-tanda inpartu
2.6 Faktor yang berperan dalam persalinan
2.7 His dan akibatnya
2.8 Mekanisme persalinan
2.9 Kala Persalinan
2.10 Konsep Asuhan Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
3.2 Analisa Data Dasar
3.3 Identifikasi Masalah Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain.
(Sinopsis
Obstetry, EGC hal:91)
Persalinan
adalah serangkaian kejadian yang
berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
(Obstetri
Fisiologi, Unpad hal:221)
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi yang telah cukup bulan atau
dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau tanpa
bantuan.
(Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB, EGC:158)
Persalinan
adalah suatu proses alami yang ditandai
oleh terbukanya serviks diikuti dengan
lahirnya bayi dan placenta melalui jalan lahir.
(Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, Depkes RI
hal: 37)
Kesimpulan:
Persalinan
adalah suatu proses pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain.
2.2 Beberapa Istilah yang Ada
Hubungannya dengan Partus
2.2.1 Menurut Cara Persalinan
2.2.1.1 Partus Biasa atau
Partus Spontan
Adalah proses lahirnya bayi pada lingkar belakang
kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2.2.1.2 Partus Luar Biasa
Adalah persalinan pervaginam dengan bantuan
alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi secarea.
2.2.2 Menurut Umur (Tua) Kehamilan
2.2.2.1 Abortus (keguguran)
Adalah : hentinya
kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable),
berat janin dibawah 1000 gr, tua kehamilan dibawah 28 minggu.
2.2.2.2 Partus Prematurus
Adalah persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan
28-36 minggu, janin dapat hidup tetapi prematur, berat janin antara 1.000-2.500 gram.
2.2.2.3 Partus Maturus atau
Aterm (cukup bulan)
Adalah partus pada kehamilan 37-40 minggu, janin
matur, berat badan diatas 2500 gr.
2.2.2.4 Partus Post Maturus (serotinus)
Adalah persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih
dari waktu partus yang ditaksir.
2.2.2.5 Partus Presipitatus
Adalah partus yang berlangsung cepat, mungkin
dikamar mandi.
2.2.2.6 Partus Percobaan
Adalah suatu keadaan penilaian kemajuan persalinan
untuk memperoleh bukti tentang ada atau
tidaknya dispoporsi sefalopelvik.
2.2.3 Gravida dan Para
2.2.3.1 Gravida adalah seorang yang sedang hamil
2.2.3.2 Primigravida
adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi hidup untuk pertama kali
2.2.3.3 Para
adalah seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
2.2.3.4 Primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup untuk pertama kali
2.2.3.5 Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viable
beberapa kali (sampai 5 kali)
2.2.3.6 Grande multipara
adalah wanita yang pernah melahirkan
bayi 6 kali atau lebih, hidup atau mati.
2.3 Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan
2.3.1 Teori Penurunan Hormon
1-2 minggu
sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan pgoesteron.
Progesteron bekerja sebagai penenang
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul
his bila kadar progesteron turun.
2.3.2 Teori Placenta Menjadi Tua
Akan
menyebabkan kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh
darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
2.3.3 Teori Distensi Rahim
Rahim yang
menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga
mengganggu sirkulasi uteri placenter.
2.3.4 Teori Iritasi Mekanik
Di belakang
servik terletak ganglion servicale (fleksus frankenhauser). Bila ganglion ini
digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi
uterus.
2.3.5 Induksi Partus (Induction of Labour)
Partus dapat pula
ditimbulkan dengan jalan:
1. Ganggang Laminaria
Beberapa
laminaria dimasukkan dalam kanalis
servicalis dengan tujuan merangsang
fleksus frankenhauser.
2. Amniotomi (pemecahan ketuban)
3. Oksitosin Drips (pemberian ocytosin menurut
tetesan per infus)
2.4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan
2.4.1 Lightening atau setting
atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada
primigravida. Pada multipara tidak begitu ketara.
2.4.2 Perut kelihatan
melebar/fundus uteri turun.
2.4.3 Perasaan sering kencing
atau susah kencing karena kandung kemih
tertekan oleh bagian terbawah janin.
2.4.4 Perasaan sakit di perut
dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus, kadang
disebut “false labor pains”.
2.4.5 Serviks menjadi lembek,
mulai datar dan ekskresinya bertambah bisa bercampur darah (blood show).
2.5 Tanda-tanda Inpartu
2.5.1 Rasa sakit oleh adanya
his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.
2.5.2 Keluar lendir bercampur
darah (show) yang lebih banyak
karena robekan-robekan kecil pada
serviks.
2.5.3 Kadang-kadang ketuban
pecah dengan sendirinya.
2.5.4 Pada pemeriksaan
dalam servik datar dan pembukaan ada.
2.6 Faktor-faktor yang Berperan Dalam Persalinan
2.6.1 Kekuatan yang mendorong
janin keluar (power)
- His (kontraksi uterus)
- Kontraksi otot-otot dinding perut
- Kontraksi diafragma atau ligamentum action
terutama ligamentum rotundum
2.6.2 Faktor janin
Janin, air ketuban,
placenta
2.6.3 Faktor jalan lahir
Rangka panggul, dasar
panggul, uterus, vagina
2.6.4 Faktor Psikis
2.6.5 Faktor Penolong
2.7 His dan akibatnya
His atau
kontraksi adalah keadaan otot polos yang
berada di dinding rahim mengembang dan menguncup, keadaan ini terjadi diluar
kemauan.
His merupakan faktor
yang utama dalam kehamilan dan
persalinan karena berguna untuk :
2.7.1 Membantu peregangan
uterus menyesuaikan diri dengan kebutuhan tempat isi uterus, yaitu anak, air
ketuban dan placenta.
2.7.2 Mengadakan pembukaan
jalan lahir
2.7.3 Mendesak dan mendorong
anak agar turun ke dasar panggul dan selanjutnya dikeluarkan dengan jalan
kelahiran.
His dibagi beberapa
macam fase dalam persalinan, yaitu:
- Fase Increment
Adalah his mulai timbul perlahan-lahan menjadi kuat
dan mencapai puncak kekuatannya.
- Fase Acme
Adalah sampai pada puncak kekuatannya.
- Fase Decrement
Adalah kekuatan menurun perlahan-lahan kembali
kepada keadaan seperti waktu kontraksi belum timbul.
Akibat his terhadap
ibu:
- Akibat terhadap pembuluh syaraf yaitu
kontraksi otot-otot dinding uterus, maka pembuluh darah akan terjepit dan
tertekan sehingga akan timbul nyeri.
- Akibat terhadap pembuluh darah yaitu dengan
adanya kontraksi otot-otot dinding uterus, maka pembuluh darah kurang lancar,
sehingga jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih keras, ditandai dengan
adanya kenaikan detik nadi dan tekanan darah ibu.
Akibat his terhadap
anak
- Oleh karena
peredaran darah dan adanya kontraksi, janin terjepit dan tertekan
- Oleh karena
adanya kontraksi uterus mengembang dan menguncup.
Peran his dalam fase-fase persalinan ada 5 macam:
1. His pendahuluan
His datang
beberapa kali sebelum persalinan benar-benar dimulai, merupakan pendahuluan
saja bagi permulaan persalinan. His ini sifatnya tidak kuat, tidak teratur dan
datang kemudian hilang lagi. Kalau tidak cepat hilang, jarak antara ke-2
his cukup panjang.
2. His pembukaan
His ini timbul
pada persalinan yang benar-benar akan dimulai. Sifat his lebih kuat daripada
his pendahuluan, lebih teratur, makin lama makin kuat.
3. His pengeluaran
His ini timbul
setelah ada pembukaan lengkap yang berperan mengeluarkan anak dari jalan
kelahiran. Sifat lebih kuat, lebih cepat, datangnya lebih lama serta
mempengaruhi otot-otot dinding perut yang besar. His ini menyebabkan perasaan
yang lebih nyeri karena kuatnya dan desakan
kepada anak menjadi lebih kuat disertai timbulnya perasaan mengejan,
dengan demikian anak lebih mudah terdorong dan keluar dari jalan lahir.
4. His pelepasan uri
Setelah anak lahir, dinding uterus tidak berkontraksi,
seolah-olah beristirahat karena telah
bekerja keras selama kala pengeluaran. Tetapi tidak lama kemudian his timbul
lagi karena masih ada isi uterus belum
dikeluarkan. Kontraksi otot-otot dinding rahim terdesak placenta yang menempel
di dinding rahim, akibat placenta terlepas dengan bantuan mengejan atau sedikit
tekanan uterus dan luar maka placenta akan dilahirkan.
5. His pengiring
Setelah placenta
lepas, maka terjadi luka besar placenta di dinding uterus. Luka ini akan
mengakibatkan pembuluh darah pecah sehingga terjadi perdarahan. Untuk mengatasi terjadinya perdarahan yang banyak
maka otot-otot dinding uterus berkontraksi tapi agar pembuluh-pembuluh darah
terjepit sehingga tidak banyak mengeluarkan darah.
Kelainan his yang
sering terdapat dan mengganggu proses persalinan adalah:
1. Hipotonik adalah his yang terlalu lemah
2. Tetania Uteri adalah his yang timbul terus menerus tanpa ada jarak
antara suatu his dengan yang lain
3. Hipertonik adalah his yang terlalu kuat
4. Atonia uteri adalah tidak ada kontraksi uterus
2.8 Mekanisme Persalinan
Yang paling
sering kita jumpai adalah presentasi
belakang kepala dan kebanyakan presentasi ini masuk dalam pintu atas panggul dengan sutura sagitalis. Ubun-ubun
kecil kiri melintang lebih sering daripada ubun-ubun kecil kanan melintang.
Pada
pemeriksaan kita mendapatkan:
§ Leopold I
Fundus
terisi oleh bokong, bagian yang lunak
kurang melenting dan kurang bundar.
§ Leopold II
Punggung terdapat
sebelah kiri (tahanan yang terbesar sebelah kiri)
§ Leopold III
Kepala (bagian
yang keras bundar dan melenting) masih dapat digerakkan diatas sympisis kecuali
kalau kepala sudah masuk dalam pintu
atas panggul.
§ Auskultasi
Bunyi
jantung terdengar sebelah kiri sedikit
dibawah pusat.
§ Toucher
Sutura sagitalis
teraba melintang kira-kira di tengah-tengah jalan lahir, ubun-ubun kecil
terdapat kiri melintang, sedangkan ubun-ubun besar teraba kanan melintang.
Gerakan-gerakan utama
anak pada persalinan:
1. Turunnya kepala, dapat dibagi dalam
- Masuknya kepala dalam PAP
- Majunya kepala
Yang menyebabkan
majunya kepala:
- Tekanan cairan intra uteri
- Tekanan langsung oleh fundus pada bokong
- Kekuatan mengejan
- Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk
rahim
2. Fleksi
Dengan majunya
kepala biasanya juga fleksi bertambah sehingga ubun-ubun kecil jelas lebih
rendah daripada ubun-ubun besar. Keuntungannya dalam ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan
lahir diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter
suboccipito frontalis (11 cm).
3. Putar paksi dalam
Adalah pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa
sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah
sympisis.
4. Ekstensi
Setelah putaran
paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah defleksi dari
kepala.
5. Putar paksi luar
Setelah kepala
lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi
karena putar paksi dalam. Gerakan ini
disebut putaran restitusi (putaran balasan).
6. Ekspulsi
Setelah putaran
paksi luar bahu depan sampai dibawah simpisis dan menjadi hipomoglion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian
bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan jalan
lahir.
2.9 Kala Persalinan
2.9.1 Kala I atau Pembukaan
¨
Pembukaan berlangsung dari
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
¨
Dimulai dari his persalinan
yang pertama sampai pembukaan servik menjadi lengkap.
Pemberian obat atau
tindakan pada kala I hanya dilakukan apabila perlu/ada indikasi.
Apabila ketuban belum pecah, wanita
inpartu boleh duduk atau berjalan-jalan, bila berbaring sebaiknya ke sisi
punggung janin berada. Jika ketuban pecah dilarang berjalan, harus berbaring.
Pada kala ini dilarang mengejan karena
belum waktunya dan hanya akan menghabiskan tenaga ibu. Biasanya kala I
berakhir apabila pembukaan sudah lengkap.
Tandanya
yaitu keluarnya lendir bercampur darah (bloody
show) karena servik mulai membuka
(dilatasi) dan mendatar (efficement).
Kala
pembukaan dibagi 2 fase yaitu:
1. Fase laten adalah dimana pembukaan servik berlangsung lambat,
sampai 3 cm pembukaan, berlangsung 7-8 jam.
2. Fase aktif adalah berlangsung 6 jam, dibagi 3 sub fase :
- Periode laten berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4 cm.
- Periode dilatasi maksimal (steady)
selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
- Periode diselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau
lengkap.
Dalam buku proses pembukaan servik dengan berbagai
istilah:
- Melambat (softening)
- Menipis (thinnedout)
- Oblitrasi (oblitrated)
- Mendatar dan menarik ke atas (effaced
dan taken up)
- Membuka (dilatation)
Perbedaan kala I dan
fasenya pada primi dan multi
|
PRIMI |
MULTI
|
Kala I
|
12 jam
|
8 jam
|
Kurva Friedman
|
1 cm/jam
|
2 cm/jam
|
Servik mendatar
|
Efficement
|
Mendatar dan membuka bersamaan
|
Berlangsung
|
13-14 jam
|
6-7 jam
|
2.9.2 Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala ini his harus
terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kala II
pada primi 1½-2 jam, pada multi 1½ -1 jam.
Perubahan fisiologis
pada kala pengeluaran adalah
sebagai berikut:
* His menjadi lebih kuat dan sering
* Timbulnya tenaga mengejan
* Perubahan dasar panggul
* Lahirnya fetus
2.9.3 Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Dalam waktu 5 menit seluruh placenta lepas,
terdorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari
simpisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
setelah bayi lahir.
Perubahan fisiologis
pada kala uri adalah :
* Adanya pelepasan placenta
* Adanya pengeluaran placenta
Tanda pelepasan
placenta
* Uterus menjadi bundar
* Perdarahan yang tiba-tiba banyak
* Memanjangnya bagian tali pusat yang
lahir
* Naiknya fundus uteri
Cara pelepasan
placenta
* SCHULTZE (80%)
Lepasnya seperti
kita menutup payung. Pelepasan dimulai bagian tengah, lalu menjadi
retroplacental hematoma yang menolak uri mula-mula bagian tengah, kemudian
seluruhnya. Perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri lahir dan banyak setelah
uri lahir.
* DUNCAN (20%)
Pelepasan dimulai
dari pinggir placenta, darah akan mengalir sejak bagian placenta terlepas
berlangsung sampai seluruh placenta terlepas/serempak dari tengah dan pinggir
placenta.
Cara untuk mengetahui pengeluaran placenta:
* KUSTNER
Meletakkan tangan
disertai tekanan pada / diatas simpisis, tali pusat ditegangkan, maka bila tali
pusat masuk (belum lepas), jika diam atau maju (sudah lepas).
* KLIEN
Sewaktu ada his,
rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat kembali (belum lepas), diam atau
turun (lepas).
* STRASSMAN
Tali pusat
diregangkan dan ketok pada fundus, jika tali pusat bergetar berarti belum
lepas, tidak bergetar/diam (lepas).
2.9.4 Kala IV (Kala Pengawasan)
Kala pengawasan
selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk
mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan PP.
Lamanya persalinan
pada primi dan multi secara normal:
|
PRIMI |
MULTI
|
Kala I
|
13 jam
|
7 jam
|
Kala II
|
1 jam
|
½ jam
|
Kala III
|
½ jam
|
¼ jam
|
Lama persalinan
|
14 ½ jam
|
7 ¾ jam
|
Hal penting
untuk diperhatikan adalah :
* Kontraksi uterus
* Perdarahan placenta dan selaput ketuban harus
lahir lengkap
* Kandung kencing harus kosong
2.10 Konsep Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan
adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien yang
pelaksanaannya dilakukan dengan cara:
- Bertahap dan sistematis
- Melalui suatu proses yang
disebut manajemen kebidanan
- Manajemen Kebidanan menurut Varney, 1997
1. Pengertian
Ø Proses pemecahan masalah
Ø Digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah.
Ø Penemuan-penemuan keterampilan dalam
rangkaian atau tahapan yang logis.
Ø Untuk pengambilan suatu
keputusan
Ø Yang berfokus pada klien.
2. Langkah-langkah
I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
untuk memulai keadaan klien secara keseluruhan.
II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah.
III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
potensial dan mengantisipasi penanganannya.
IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan
berdasarkan kondisi klien.
V. Menyusun rencana asuhan secara
menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada
langkah-langkah sebelumnya.
VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien
dan aman.
VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang
dilakukan, mengulang kembali manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
* Langkah 1: Tahap Pengumpulan Data Dasar
Pada
langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang terdiri dari data subjektif
data objektif. Data subjektif adalah
yang menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui
anamnesa. Yang termasuk data subjektif
antara lain biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopskologi
spiritual, pengetahuan klien.
Data objektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari
pemeriksaan fisik yang sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), pemeriksaan
penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumnya).
* Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada
langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
* Langkah III:
Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya
Pada langkah ini kita
mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa
atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat waspada dan
bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi.
* Langkah IV: Menetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk
melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien
Mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
* Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan
usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi
atau diantisipasi.
* Langkah VI : pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
Pada
langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim
kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya.
* Langkah VII: Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan
evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dianggap efektif jika memang benar dalam
pelaksanaannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian tanggal
25-9-2006 jam: 15.00 di BPS NY .
Srikasijati Amd, Keb. Jagir Wonokromo 186-188, Surabaya .
3.1.1 Data Subjektif
3.1.1.1 Identitas
Nama Klien : Ny. M
Umur : 40 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat :
No. Register : 95-111-06
|
Nama Suami : Tn. S
Umur : 48 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Alamat :
|
3.1.1.2 Keluhan Utama
Ibu mengatakan perut mules sejak kemarin
malam dan keluar lendir bercampur darah.
3.1.1.3 Riwayat Menstruasi
Siklus : 30 hari
Lama : 7 hari
Warna : merah
Bau : anyir
Flour albus : tidak ada
|
Dismenorhea : tidak
Menarche : 14 tahun
HPHT : 18-12-2005
TP : 25-9-2006
|
3.1.1.4 Riwayat Kehamilan,
Persalinan dan Nifas yang lalu
No.
|
Suami
|
|
Jenis
Persalinan
|
Penolong
|
BB/PB
L/P
|
Umur
Sekarang
|
Meneteki
|
KB
|
||
1.
|
|
9 bln
|
Spt B
|
Bidan
|
3400/57 E
|
12 tahun
|
5 bulan
|
-
|
||
2.
|
|
9 bln
|
Spt B
|
Bidan
|
4100/58 G
|
9 tahun
|
2 tahun
|
-
|
||
3.
|
|
9 bln
|
Spt B
|
Bidan
|
3700/57 E
|
5 tahun
|
14 bulan
|
Pil
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.1.1.5 Riwayat Kehamilan Ini
Klien mengatakan
ini adalah kehamilan yang ke-4 dengan
usia kehamilan 9 bulan. Klien kontrol kehamilan dibidan selama 7 kali,
imunisasi TT tidak mendapat. Keluhan selama hamil tidak ada.
3.1.2 Data Objektif
3.1.2.1 Pemeriksaan Umum
BB saat ini/TB:
72 kg/158 cm BB sebelum hamil = 65 kg
Nadi = 80 x/menit
Tekanan darah =
130/90 mmHg
RR = 24 x/menit
Suhu = 364
°C
INSPEKSI
a. Rambut :
hitam, bersih
b. Muka
- Chloasma gravidarum : ada
- Conjungtiva : tidak anemis
- Sklera : tidak icterus
c. Mulut
- Gigi : bersih, lengkap, tidak caries, tidak ada
gigi palsu
- Stomatitis : tidak ada
- Bibir kering : tidak ada
- Lidah pucat : tidak ada
d. Leher
- Pembesaran vena jugularis : tidak
ada
- Pembesaran kelenjar tyroid : tidak
ada
- Pembesaran kelenjar getah bening : tidak
ada
- Struma : tidak ada
e. Payudara
- Bentuk : bulat, tegang
- Areola : hiperpigmentasi
- Puting susu : menonjol
- Keluaran : tidak ada
f. Perut
- Pembesaran : TFU ½ pusat-px (34 cm)
- Strie : lividae, albican
- Linea : nigra, alba
- Luka bekas SC : tidak
ada
g. Vulva
- Warna : merah kebiruan
- Luka parut : ada
- Keluaran : blood slem
- Varices : tidak ada
- Odema : tidak ada
- Kelainan : tidak ada
h. Anus
- Hemoroid : ada
i. Ekstremitas atas/bawah
- Varices : -/-
- Odema : -/-
PALPASI
Leopod I : TFU ½ pusat-px (34 cm). Bagian fundus teraba
kurang bulat, lunak, tidak melenting diperkirakan bokong.
Leopod II : Teraba
keras memanjang seperti papan diperut
ibu sebelah kanan (puka) diperkirakan punggung janin. Di sebelah kiri perut ibu
teraba bagian kecil diperkirakan tangan dan kaki janin.
Leopod
III : Pada
bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat, dan juga tidak begitu melenting
diperkirakan kepala sudah masuk PAP.
Leopod IV : Tangan
pemeriksa tidak bertemu menunjukkan bagian terendah janin sudah masuk PAP (4/5)
AUSKULTASI
- Cortonen :
134 x/menit teratur
PERKUSI
- Reflek patela : kanan kiri positif
3.1.2.2 Pemeriksaan Khusus
Vagina toucher
tanggal 25-9-2006 jam 15.00. Pembukaan 2 cm, efficement 50%. Konsistensi lunak,
ketuban (+), presentasi kepala denominator UUK Kadep HI (+).
3.1.2.3 Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
3.2 Analisa Diagnosa/Masalah
Analisa
data dasar
|
Diagnosa/masalah
|
DS :
Ibu mengatakan ini anak ke-4, umur kehamilan 9 bulan, mules sejak kemarin
malam jam 20.00, keluar lendir dan darah. HPHT: 18-12-2005. TP: 25-9-2006.
DO: KU: baik
BB/TB saat ini : 72
kg/158 cm
BB sebelum hamil: 65
kg
TTV : TD: 130/90 mmHg
N: 80 x/mnt
S: 364°C
RR: 24 x/menit
Palpasi :
- Leopold I: TFU ½
pusat-px (34 cm). Bagian fundus teraba kurang bulat, lunak, tidak melenting
diperkirakan bokong.
- Leopold II: Teraba keras
memanjang seperti papan diperut ibu sebelah kanan diperkirakan punggung janin
(puka). Di sebelah kiri perut ibu teraba bagian kecil diperkirakan tangan dan
kaki janin.
- Leopold III: Pada bagian bawah
perut ibu teraba keras, bulat, dan juga melenting diperkirakan kepala sudah
masuk PAP.
- Leopold IV: Tangan pemeriksa tidak bertemu (divergen)
menunjukkan bagian terendah janin sudah masuk PAP (4/5)
VT tanggal 25-9-2006 jam
15.00. pembukaan 2 cm, efficement 50%, konsistensi lunak, ketuban (+),
preskep, denominator UUK Kadep HI (+).
|
GIV P30003 UK 39/40 minggu
T/H, Letkep V, Puki, intrauteri, kesan
jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik. Inpartu kala I fase laten.
|
DS : Ibu mengatakan nyeri perut dan mules
DO :
Ibu tampak menyeringai ketika ada his
TTV: TD : 130/90 mmHg N : 80x/mnt
S
: 364°C RR: 24x/mnt
|
nyeri perut
|
DS : Ibu mengatakan takut dan cemas
DO: Ibu
tampak gelisah
TTV
: TD : 130/90 mmHg N : 80x/mnt
S : 364°C RR: 24x/mnt
|
takut dan cemas
|
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
Tidak ada
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada
3.5
Intervensi
Diagnosa/masalah
|
Intervensi
|
Rasional
|
GIV P30003 UK 39 minggu, T/H,
letkep V, puki, intrauteri, kesan jalan lahir normal. KU ibu dan janin baik.
Inpartu kala I fase laten.
|
Tujuan: setelah dilakukan Asuhan Kebidanan ±8 jam
diharapkan perslinan dapat berjalan
lancar, KU ibu dan janin baik.
Kriteria: TTV dalam batas normal
T: 100/60-130/90 mmHg
N: 69-100 x/menit
RR: 16-18 x/menit
S: 36-37ºC
His: adekuat (4-5x/10’
lama >40”)
DJJ: 120-160 x/menit
|
|
|
Intervensi:
1. Lakukan pendekatan pada
klien
|
1. diharapkan terjalin hubungan
yang baik antara petugas dan klien.
|
|
2. Observasi TTV dan
CHPB
|
2. untuk mengetahui
keadaan ibu dan janin serta mengantisipasi secara dini terhadap
komplikasi, untuk mengetahui kemajuan
persalinan.
|
|
3. Jelaskan hasil
pemeriksaan
|
3. agar klien mengetahui kondisinya
dan janinnya.
|
|
4. Siapkan inform
concent
|
5. sebagai bukti tertulis klien dan keluarganya
menyetujui tindakan medis yang akan dilakukan.
|
|
5. Anjurkan ibu jalan-jalan disekitar kamar
bersalin.
|
5. untuk membantu penurunan kepala janin sehingga
pembukaan serviks lebih cepat.
|
|
6. Berikan intake nutrisi yang cukup untuk tenaga ibu waktu mengejan.
|
6. diharapkan kekuatan ibu
untuk mengejan baik sehingga
persalinan dapat berjalan dengan lancar.
|
|
7. Lakukan observasi tanda-tanda inpartu dan TTV
sesuai partograf.
|
7. untuk mengetahui jalannya persalinan dan deteksi
dini adanya kelainan.: diharapkan terjalin hubungan yang baik antara petugas dan klien.
|
nyeri perut
|
Tujuan: Setelah dilakukan askeb diharapkan ibu
mampu mengatasi nyeri sendiri
Kriteria: Ibu lebih
tenang jika ada his
|
|
|
Intervensi :
1. Jelaskan pada klien penyebab nyeri perut dan
mules
|
1. agar klien mengerti dan memahami
nyeri perut dan akibat dari nyeri perut tersebut.
|
|
2. Ajarkan teknik relaksasi bila
ada his
|
2. agar ibu lebih
nyaman.
|
Takut dan cemas
|
Tujuan: Setelah dilakukan askeb
klien dapat mengerti tentang proses yang dialaminya dan rasa takut serta
cemas dapat teratasi.
Kriteria: Rasa takut dan cemas
hilang, ekspresi wajah ibu kembali cerah.
|
|
|
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan
dan ciptakan suasana kekeluargaan
|
1. komunikasi yang baik dapat
meningkatkan rasa percaya klien kepada
petugas.
|
|
2. Dampingi dan dengarkan keluhan
klien serta Bantu keperluannya
|
2. menunjukkan perhatian petugas
terhadap keberadaan klien.
|
|
3. Beri
dorongan moril pada klien dan anjurkan untuk
berdoa
|
3. dorongan moril dan berdoa dapat
mengurangi beban psikologis klien.
|
3.6
Implementasi
3.6.1 Kala I
LEMBAR OBSERVASI PERSALINAN
Tgl/Jam
|
His
|
DJJ
|
S/N/T
|
Keterangan
|
25-9-2006
15.00
|
30”
|
134x/mnt
|
367/88/110/70
|
- Melakukan palpasi: TFU ½ pusat-px (34 cm), letkep
V, puki, preskep, kep 4/5.
- Melakukan VTÆ 2 jari longgar eff 50% ket (+),
HI (+).
- Menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada ibu dan keluarga.
- Menganjurkan ibu mengosongkan kandung kencing
sesering mungkin
- Menyiapkan inform concent
|
15.10
|
|
|
|
- Menganjurkan ibu miring
ke kiri
- Menganjurkan ibu mengosongkan kandung
kencing sesering mungkin
- Menganjurkan
ibu jalan-jalan disekitar ruang bersalin
|
16.00
|
30”
|
140x/mnt
|
88
|
- Menganjurkan ibu nafas
panjang jika ada his
|
16.35
|
30”
|
|
|
- Memberi ibu makan dan
minum
|
17.00
|
30”
|
140x/mnt
|
367/88
|
- Memberi dukungan ibu
dan keluarga
|
17.40
|
30”
|
|
|
- Menganjurkan ibu jalan-jalan
disekitar ruang bersalin
|
18.00
|
30”
|
144x/mnt
|
88
|
- Memberi ibu makan dan
minum
|
18.15
|
30”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Memberi ibu makan dan minum
|
18.30
|
30”
|
|
|
- Memberi dukungan ibu dan
keluarga
- Menganjurkan ibu
berdoa
|
19.00
|
35”
|
144x/mnt
|
366/88/110/70
|
- VTÆ 4-5 cm, eff 50% ket (+), HIII (3/5)
|
19.15
|
35”
|
|
|
- Membantu ibu BAK ±200
cc
|
19.25
|
35”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
- Memberi ibu makan dan minum
|
19.30
|
40”
|
144x/mnt
|
88
|
- Menganjurkan ibu nafas
panjang jika ada his
|
19.40
|
40”
|
|
|
- Menganjurkan ibu berdoa
|
19.45
|
40”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
- Memberi ibu makan dan minum
|
19.55
|
40”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.00
|
45”
|
140x/mnt
|
88
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
|
20.04
|
45”
|
|
|
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.08
20.12
20.16
20.20
|
45”
45”
45”
45”
|
|
|
- Memberi dukungan ibu
dan keluarga
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
- Memberi ibu makan dan
minum
|
20.23
20.25
|
45”
45”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.30
|
50”
|
144x/mnt
|
84
|
- Membantu ibu kencing ±
200 CC
|
20.33
20.35
20.37
20.40
|
50”
50”
50”
50”
|
|
|
- Memberi dukungan ibu
dan keluarga
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
- Memberi ibu makan dan
minum
|
20.43
20.45
|
50”
50”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.47
20.50
|
50”
50”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.52
20.54
|
50”
50”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
20.56
|
50”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
|
20.58
21.00
21.02
|
50”
50”
50”
|
144x/mnt
|
367/88
|
- Menganjurkan ibu berdoa
- Menganjurkan salah satu keluarga memberi dukungan
pada ibu
|
21.05
21.07
21.10
21.13
|
50”
50”
50”
50”
|
|
|
- Memberi dukungan ibu
dan keluarga
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
- Memberi ibu makan dan
minum
|
21.15
|
50”
|
|
|
- Menyiapkan partus set
|
21.18
|
50”
|
|
|
- Memberitahu ibu
tanda-tanda awal persalinan
|
21.20
|
60”
|
|
|
- Memberi dukungan ibu
dan keluarga
|
21.22
21.25
|
60”
60”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu
berdoa
|
21.28
|
60”
|
|
|
- Memberitahu ibu
tanda-tanda awal persalinan
|
21.30
21.32
21.35
|
60”
60”
60”
|
144x/mnt
|
88
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu
berdoa
- Memberi ibu makan dan
minum
|
21.38
21.40
|
60”
60”
|
|
|
- Menganjurkan ibu nafas panjang jika ada his
- Menganjurkan ibu berdoa
|
21.43
21.45
21.47
21.49
|
65”
65”
65”
65”
|
|
|
- Ketuban pecah spontan warna
jernih, VTÆ lengkap, eff 50% UUK
Kadep HIII (+) (1/5). Ibu ingin meneran, perinium, menonjol, tekanan pada
anus, vulva membuka.
|
21.52
|
65”
|
|
|
- Memimpin ibu meneran
|
21.55
|
65”
|
|
|
- Ajarkan ibu cara
mengejan yang benar
|
21.57
21.59
22.02
22.05
|
65”
65”
65”
65”
|
144x/mnt
|
88
|
- Memimpin ibu meneran
- Menganjurkan ibu nafas
panjang ketika tidak ada his
- Memberi ibu minum
|
22.07
22.09
22.11
22.13
22.15
22.17
22.20
22.23
22.25
22.27
22.30
|
65”
65”
65”
65”
65”
65”
65”
65”
65”
65”
65”
|
|
22.17
|
- Memimpin ibu meneran
- Menganjurkan ibu nafas
panjang ketika tidak ada his
- Memberi ibu minum
- Menganjurkan ibu
berdoa
- Memimpin ibu meneran
- Menganjurkan ibu nafas
panjang ketika tidak ada his
- Memimpin ibu meneran
- Bayi lahir spontan B
♂. A-S:7-10. anus (+). Kelainan konginetal(-).
|
3.6.2 Kala II
Tgl/Jam
|
Keterangan
|
25-9-06
22.00
|
His adekuat, ibu ingin
meneran. Melihat tanda gejala kala 2 (doran, teknus, perjol, vulva). Setelah
pembukaan lengkap, kepala janin kelihatan di vulva dengan diameter ± 5-6 cm.
Meletakkan handuk bersih/kain pada perut ibu dan mengambil duk bersih. Lipat
1/3 bagian dan meletakkannya dibawah bokong ibu. Penolong pembuka partus pack
dan memakai sarung tangan DTT/steril pada kedua tangan pada saat sub occiput
tampak dibawah simpisis. Tangan kanan
melindungi perinium dengan lipatan kain dibawah bokong. Sementara itu tangan
kanan menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi terlalu cepat saat
kepala lahir. Siapkan kasa/kain untuk
membersihkan muka janin dari
lendir dan darah, kemudian periksa adanya lilitan tali pusat pada leher
janin. Lilitan tali pusat 1x dileher
kita longgarkan. Tunggu kepala melakukan putar paksi luar secara
spontan kepala janin dipegang secara biparietal. Kemudian tarik hati-hati ke
atas sampai bahu belakang lahir. Tangan kanan menyangga kepala, leher, bahu
bagian belakang. Sedangkan tangan kiri memegang lengan dan bahu depan janin.
Saat badan dan lengan lahir tangan kiri menelusuri pinggang ke arah bokong
tungkai janin.
|
22.30
|
Bayi lahir spontan B ♂,
lalu letakkan bayi diatas perut ibu dengan kepala lebih rendah dan bayi kita
keringkan. Kita klem tali pusat. Klem I berada 3 cm dari perut bayi, klem
ke-2 ± 2 cm dari klem –1. Lalu kita potong diantaranya dengan perlindungan
tangan kiri, lalu kita ganti bayi dengan kain kering kemudian kita susukan
pada ibu.
|
PENILAIAN APGAR SKORT
Kategori
|
1 Menit
|
5 Menit
|
1. Warna kulit
|
2
|
2
|
2. Frekuensi nadi
|
1
|
2
|
3. Reaksi rangsangan
|
2
|
2
|
4. Tonus otot
|
1
|
2
|
5. Pernafasan
|
1
|
2
|
Jumlah
|
7
|
10
|
3.6.3 Kala III
Tanggal/Jam
|
Keterangan
|
25-9-2006
22.32
|
- Memeriksa fundus uteri
untuk memastikan kehamilan tunggal
|
22.34
|
- Injeksi oxytosin 10 U IM
|
22.35
|
- Pindahkan
klem 5-10 cm dari vulva, tangan kiri diatas simpisis menahan bagian bawah
uterus. Sementara tangan kanan meregangkan tali pusat. Saat uterus
berkontraksi, tangan kiri menekan uterus ke arah dorsocranial. Jika tali
pusat bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan placenta, minta ibu
meneran sedikit. Tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke
atas sehingga placenta tampak pada vulva kira-kira separuh.
- Kemudian pegang
placenta dengan kedua tangan memutar searah jarum jam. Memeriksa placenta dan
tangan massage perut ibu.
- Melakukan pemeriksaan
TFU: 2 jari dibawah
pusat
- Melakukan pemeriksaan TTV:
T: 120/80 mmHg N: 88 x/mnt
S: 367°C RR: 28 x/mnt
|
22.45
|
Placenta lahir lengkap
- Insersi : lateral
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Selaput amnion dan khorion : lengkap
- Kotiledon : 18 buah lengkap
- Ukuran 15x13x2 cm
- Berat 500 gr
- Perdarahan : ± 200 cc
- Lasersi perinium derajat 2 hc : jelujur
|
22.50
|
-
Membersihkan peralatan dan merapikan pasien. Mengajarkan ibu
untuk massage uterus. Lalu cuci
tangan, ikat tali pusat
|
23.00
|
- Melakukan pemeriksaan
fisik bayi
- Cek kelengkapan bayi
mulai ujung kepala sampai ujung kaki.
- Kepala : - caput succadineum
(-)
- chepal hematom (-)
- frontanela mayor/minor : terbuka
- Mata : - simetris
- infeksi (-)
- Hidung : - bentuk normal
- fistula (-)
- Mulut : - labioskisis (-)
- labiopalatoskisis (-)
- Telinga : - simetris
- keluaran (-)
- fistula (-)
- Leher : pembengkakan (-)
- Dada : - Simetris
- Puting, keluaran (-)
- Bunyi nafas (-)
- Retraksi (-)
- Bunyi jantung : teratur
- Perut : -
- Perdarahan tali pusat (-)
- Genetalia : - ♂
- epispadi / hipospadi (-)
- scrotum sudah turun
- hernia sacrotalis (-)
- hidrocel (-)
- Anus (+)
- Ekstrimitas
atas/bawah:
* Gerakan simetris
* Polidaktili/sindaktili
(-)
|
3.6.4 Kala IV
Tanggal : 25-9-2006 Jam : 00.30 ( 2 jam PP)
TFU : 1 jari dibawah
pusat
Kontraksi uterus : baik
Fluktus aktif : sedikit (±50 cc)
Tanda-tanda vital : TD: 120/80 mmHg N: 88 x/mnt
S: 367°C RR: 24x/mnt
3.7 EVALUASI
Catatan perkembangan
masa nifas (6 jam PP)
Tanggal : 26-9-2006 Jam : 04.30
S : Ibu
mengatakan perut terasa mules, mengeluh keluar arah sedikit
O : TD:
120/80 mmHg S: 368
°C
N: 80x/menit RR: 20x/menit
TFU: 1 jari
bawah pusat
Kontraksi : baik,
teraba keras dan globuler
Perdarahan : 50
cc
Luka jahitan : masih
basah, bersih dikompres betadin
A : P40004 6 jam PP fisiologis
P : - Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
TD:
120/80 mmHg S: 368
°C
N:
80x/menit RR:
20x/menit
TFU: 1 jari bawah pusat Kontraksi:
baik, teraba keras dan globuler
Perdarahan
: 50 cc
- Berikan KIE tentang:
-
mobilisasi dini
-
personal hygiene
-
nutrisi
-
tanda bahaya nifas
- Berikan terapi amoxilin 3x500 gr
asam
mefenamat 3x500 gr
Fe 1x1
sore
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
berbagai uraian masalah penerapan managemen kebidanan dalam memberikan Asuhan Kebidanan dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam melakukan pengkajian, diperlukan komunikasi
terapeutik yang baik dengan klien sehingga dapat diperoleh data yang lengkap.
2. Dengan menganalisa data
secara cermat maka akan dibuat diagnosa masalah.
3. Dalam menyusun rencana tindakan Asuhan Kebidanan
tidak mengalami kesulitan jika kerjasama yang baik dengan klien.
4. Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan prioritas masalah didasarkan perencanaan tindakan yang
disusun.
5. Hasil evaluasi dari
kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang keberhasilan
asuhan kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
- Harjono, Soedigdimarta, M.
Prof. Perawatan Ibu dipusat Kesehatan Masyarakat.
Surabaya , Depkes
RI :2004.
- Ibrahim, S. Cristina, Dra.
Perawatan Kebidanan. Jakarta ,
Bhratara: 1996.
- Manuaba, Ida Bagus Gede,
Prof. dr. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta , EGC:
1998.
- Mochtar, Rustam, Prof. Dr.
Sinopsis Obstetry Jilid I. Jakarta , Penerbit Buku
Kedokteran EGC: 1998.
- Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka: 1990.
- Prawirohardjo, Sarwono. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta ,
Yayasan Bina Pustaka: 2001.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan
Pada Ny. “M” GIV P30003 Multigravida UK 39/40 minggu dengan persalinan
normal di BPS Ny. Sri Kasijati, Amd.Keb, Surabaya ”.
Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan laporan studi kasus ini
tak lepas dari bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Sri Kasijati, Amd.Keb
selaku kepala BPS Sri Kasijati.
2. Nurul Zubaidah, Amd.Keb
selaku Pembimbing Praktek di BPS Sri Kasijati.
3. Prof. Dr. H.R. Soedibyo
HP.dr.DTM selaku Ketua STIKES ABI Surabaya.
4. Hj. Sri Mekar, SST selaku
Pembimbing Pendidikan STIKES ABI Surabaya.
5. Lia Hartanti, SST selaku
Ketua Jurusan Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya.
6. Semua pegawai di BPS Sri
Kasijati Surabaya .
7. Semua rekan mahasiswa DIII
Kebidanan STIKES ABI Surabaya yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan makalah ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................ 1
1.3 Metode Penulisan...................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 3
2.1 Pengertian ................................................................................ 3
2.2 Beberapa istilah yang ada hubungannya dengan
partus .......... 3
2.3 Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan ............................. 6
2.4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan…………………………… 7
2.5 Tanda-tanda inpartu ................................................................. 7
2.6 Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan ........................ 8
2.7 His dan akibatnya .................................................................... 8
2.8 Mekanisme persalinan .............................................................. 11
2.9 Kala Persalinan ........................................................................ 12
2.10 Konsep
Asuhan Kebidanan .................................................... 16
BAB III TINJAUAN
KASUS ............................................................... 19
3.1 Pengkajian ................................................................................ 19
3.2 Identifikasi Masalah/Diagnosa.................................................. 22
3.3Antisipasi
Masalah Potensial ...................................................... 23
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera ................................................ 23
3.5 Intervensi.................................................................................. 24
3.6 Implementasi ............................................................................ 26
3.7 Evaluasi .................................................................................... 32
BAB IV KESIMPULAN ....................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
ConversionConversion EmoticonEmoticon