BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang
diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu
mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan
turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa
dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan
secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Di Indonesia insiden DMG sekitar 1,9-3,6% dan sekitar
40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan
akan mengidap diabetes mellitus atau gangguan toleransi glukosa. Pemeriksaan
penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu dan 2 jam
post prandial (pp). Bila hasilnya belum dapat memastikan diagnosis DM, dapat diikuti dengan
test toleransi glukosa oral. DM ditegakkan apabila kadar glukosa darah sewaktu
melebihi 200 mg%. Jika didapatkan nilai di bawah 100 mg% berarti bukan DM dan
bila nilainya diantara 100-200 mg% belum pasti DM. Pada wanita hamil, sampai
saat ini pemeriksaan yang terbaik adalah dengan test tantangan glukosa yaitu
dengan pembebanan 50 gram glukosa dan kadar glikosa darah diukur 1 jam kemudian.
Jika kadar glukosa darah setelah 1 jam pembebanan melebihi 140 mg% maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan test tolesansi glukosa oral. Gangguan DM terjadi
2 % dari semua wanita hamil, kejadian meningkat sejalan dengan umur kehamilan,
tetapi tidak merupakan kecenderungan orang dengan gangguan toleransi glokusa ,
25% kemungkinan akan berkembang menjadi DM. DM gestasional merupakan
keadaan yang perlu ditangani dengan professional, karena dapat mempengaruhi
kehidupan janin/ bayi dimasa yang akan dating, juga saat persalinan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi dari diabetes mellitus ?
2.
Bagaimana
patofisiologis terjadinya diabetes mellitus?
3.
Apa
saja manifestasi klinis dari diabetes mellitus ?
4.
Bagaimana
penatalaksanaan dari diabetes mellitus ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi dari diabetes mellitus.
2.
Untuk
mengetahui patofisiologis dari diabetes mellitus.
3.
Untuk
mengetahui manifestasi klinis dari diabetes mellitus.
4.
Untuk
mengetahui penatalsanaan dari diabetes mellitus.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Diabetes mellitus gestasional (DMG)
adalah intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu )maupun
berat (Diabetes mellitus ),terjadi atua diketahui pertama kali saat kehamilan
berlangsung ,definisi ini mencakup pasien yang sudah mengidap diabetes mellitus
(tetapi belum terdeteksi ) yang baru diketahui saat kehamilan ini dan yang
benar-benar menderita dm akibat hamil (DMG sesuai definisi lama WHO 1980).
Sesudah kehamilan selesai . kondisi pasti ditentukan berdasarkan Tes Toleransi
Glukosa Oral (TTGO).
Di indobesia dengan menggunkan
criteria diagnosis O’ Sullivan-Mahan dilaporkan prevalensi DMG antara 1,9-3,6 %
2.2 Klasifikasi DM
1. Diabetes Mellitus (DM) tipe 1
DM tipe 1 adalah diabetes yang bergantung
pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel
beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1
banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1
hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara
terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan
sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita DM tipe
1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya,
sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita
yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang
berbagai penyakit.
2. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2
DM tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam
tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah
Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai
kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap
insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh
terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam
darah.
Ada beberapa teori
yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya
faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita DM tipe 2, pengontrolan kadar gula
darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat
badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan
pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka
obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan
Kondisi kadar gula
yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri
bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan
cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang
anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1.Lain halnya pada
penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai
gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing
manis.
3. Diabetes mellitus tipe 3 (gestasional)
2.3 Patofisiologis
Selain perubahan hormonal dan
metabolic yang normal . pada kehamilan didapatkan jumlah atau fungsi insulin
ibu yang tidak optimal sehingga terjadi berbagai kelainan yang menyebabkan
berbagai komplikasi pada ibu dan janin
2.4 Diagnosa
Deteksi dini sangat diperlukan untuk
menjaring DMG agar dapat dikelola sebaik-baiknya. Terutama dilakukan pada ibu
dengan faktor resiko berupa beberapa kali keguguran , riwayat pernah melahirkan
anak mati, sebab jelas, riwayat pernah melahirka bahyi dengna cacat bawaan
,pernah melahirkan bayi >4000 g, riwayat pre-eklampsi, dan polihidramnion.
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu hamil lebih dari 30 tahun, riwayat dm
dalam keluarga, riwayat DMG/TGT pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat
berat badan lahir lebih dari 4500g. dan infeksi saluran kemih berulang selama
hamil. PERKENI mengan jurkan pem,eriksaan semenjak awal asuhan antenatal dan
diulang pada usia kehamilan 26-28 minggu (hasil positif tertinggi) ,bila
hasilnya negatif. Pemeriksaan berdasarakan modifikasi WHO-PERKENI yang
dianjurkan adalah pemeriksaan kadar glukosa 2 jam pasca beban glukosa 75 g dan
hasilnya di golongkna dalam criteria sebagai berikut:
Glukosa Darah Kritreia
>200mg/dl Diabetes
mellitus
140-200 mg/dl toleransi
glukosa terganggu
<140 mg/dl normal
Berapa kadar gula darah yang normal
menurut WHO berikut :
KADAR GULA DALAM
DARAH (KONDISI)
|
NORMAL
|
DIABETES
|
IGT
|
IFG
|
METODE
PENGUKURAN
|
||||
GULA
DARAH PUASA
(FASTING
GLUCOSE)
|
< 6.1 mmol/l
< 110 mg/dL
|
>
7.0 mmol/L
>
126 mg/dL
atau
|
< 7.0 mmol/L
< 126 mg/dL
dan
|
6.1 < X<
7.0 mmol/L
110 < X<
126 mg/dL
Dan
|
GULA
DARAH 2 JAM SETELAH MAKAN
(2-h
GLUCOSE)
|
Tidak spesifik. Nilai
yang sering dipakai
< 7.8 mmol/L
< 140 mg/dL
|
>
11.1 mmol/L
>
200 mg/dL
|
7.8 < X
< 11.1 mol/L
140 < X
< 200 mg/dL
|
< 7.8
mmol/L
< 140
mg/dL
(Jika
diukur)
|
Menurut PERKENI (2006), nilai kadar gula darah normal adalah Gula Darah
Puasa >126 mg/dl (sebelum pemeriksaan penderita melakukan puasa sekitar 8-12
jam) dan Gula Darah Sewaktu >200 mg/dl (tidak perlu puasa).
2.5 Komplikasi
Maternal : infeksi saluran kemih, hidraamnion, hipertensi kronik, pre-eklampsia,
kematian ibu.
Fetal : abortus spontas, kelainan congenital,insufisiensi
plasenta,makrosomia, kematian intrauterine
Neonatal : prematuritas,kematian intara uterin, kematian neonatal,trauma
lahir, hipoglikemia, hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndrome
gawat nafas, polisitemia.
2.6 Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mencapai sasaran
normoglokemia, yaitu kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah
makan < 120 mg/dl, dan kadar Hb
A1c< 6%. Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia ,tidak
ada ketonuria dan ,pertumbuhan fetus normal. Pantau kadar glukosa darah minimal
2x seminggu dan kadar Hb glikosila. Ajarkan pasien memantau gula darah sendiri
di rumah dan anjurkan untuk control 2-4 minggu sekali. Bahkan lebih sering lagi
saat mendekati persalinan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan perencanaan makanan sesuai
dengan kebutuhan. Pemantauan glukosa sendiri dirumah, dan pemberian insulin
bila perlu.Obat glikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan meyusui
mengingat efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui asi , kenaikan berat badan
pada trimester1 diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg / minggu,
total kenaikan berat badan sekitar 10-12 kg.
Perencanaan
makanan
Sampai saat ini belum ada daftra
perencanaan makanan untuk wanita hamil versi Indonesia . cara yang disusun sama
dengan perencanaan makan pasien diabetes yang tidak hamil yaitu makanan yang
seimbang.
Jumlah kalori yang dianjurkan 35
kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita gemuk,pertimbvangan kalori yang
sedikit lebih rendah. Kebutuhan kalori merupakan jumlah keseluruhan klaori yang
diperhitungkan dari kalori basal 25 kal/kg BBideal . kalori untuk kegiatan
jasmani 10-30% dan penambahan kalori untuk penanmbahan janin,yang sedang
dikandung 300 kalori/hari bila menyusui 500 kal/hari
Komposisi dan pembagian porsi
makanan selama sehari sama dengan dan dianjurkan pada wanita tidak hamil.
Asupan makan penderita DM :
a. Karbohidrat
- Konsensus DM 60 – 70 % total
kalori (tahun 2003), sekarang menurut PERKENI
2006 kebutuhan karbohidrat untuk diabetisi adalah 50 – 60 % dari total
kalori yang dibutuhkan.
- ADA 50 – 60 % total kalori
- Diet B dan B1 Surabaya 68 % total kalori dan 60 %
total kalori
Catatan:
Hindari karbohidrat sederhana,namun
karbohidrat kompleks pun hanya sesuai dengan kebutuhan saja.
b. Protein
- Konsensus DM : 10 – 15 %
total kalori (max 20% bagi TKTP)
- Khusus ibu / menyusui dan
anak : 20 %
- Nephropaty diabetik : 0.5 –
1.2 g / kg BB / hr (tergantung tingkatan klinik)
- Peritoneal dialysis : 1,2 g/kg BB
- Hemodialisis : 1 g/kg BB
c. Lemak
- Konsensus DM : 20 – 25 % total kalori
- MUFA tinggi, pembatasan PUFA dan SAFA
- Kolesterol : < 300 mg / hr
d. Vitamin dan mineral
- Seperti populasi umum kecuali pada DM dengan hipertensi maka
natrium dibatasi
e. Serat
- Kandungan serat + 25 gr/ hari
f. Gula
- Tidak lebih dari 5% dari total kalori
/hari
Insulin
Bila dengan perencanaan makan selama
2 mninggu tidak tercapai sasaran normoglikemia. Insulin harus segera dimulai.
Cara pemberian sama dengan pasien DM lain, tujuannya mencapai kadar glukossa
sebaik mungkin sampai sasaran yang ditentukan . tanpa episode hipoglikemi. Untuk
mencegah timbulnya antibody terhadap insulin yang dapat menembus sawar ari.
Harus dipakai insulin manusia. Dimulai dengan dosis kecil bertambah dengna
meningktanya usia kehamilan.
Umumnya
pada DMG cukup diberikan insulin kerja menengah dosis rendah 1 atau 2 kali
sehari .
Dosis pemberian insulin
tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
Gula darah
< 60 mg % = 0
unit
< 200 mg % = 5 – 8 unit
200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
300 – 350 mg% = 17 - 20
unit
> 350 mg% = 20 – 24 unit
Insulin yang dapat digunakan untuk
terapi diantaranya:
1. HUMULIN
- Komposisi
: Humulin R Reguler soluble human insulin (rekombinant DNA origin).
Humulin N isophane human insulin (rekombinant DNA origin). Humulin 30/70
reguler soluble human insulin 30% & human insulin suspensi 70%
(rekombinant DNA origin).
- Indikasi
: IDDM
- Dosis
: Dosis disesuaikan dengan kebutuhan individu. Diberikan secara injeksi
SK, IM, Humulin R dapat diberikan secara IV. Humulin R mulai kerja ½ jam,
lamanya 6-8 jam, puncaknya 2-4 jam. Humulin N mulai kerja 1-2 jam, lamanya
18-24 jam, puncaknya 6-12 jam. Humulin 30/70 mulai kerja ½ jam, lamanya
14-15 jam, puncaknya 1-8 jam.
- Kontraindikasi
: Hipoglikemik.
- Peringatan : Pemindahan dari insulin lain, sakit
atau gangguan emosi, diberikan bersama obat hiperglokemik aktif.
- Efek
sampinng : Jarang, lipodistropi, resisten terhadap insulin, reaksi alergi
local atau sistemik.
- Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
2. INSULATARD HM/
INSULATARD HM PENFILL
- Komposisi : Suspensi netral isophane dari
monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli.
- Indikasi
: DM yang memerlukan insulin
- Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal
biasanya diberikan 1-2x/hari (SK). Onset:
½ jam. Puncak: 4-12 jam. Terminasi: setelah 24 jam. Penfill harus
digunakan dengan Novo pen 3 dengan jarum Novofine 30 G x 8mm.
- Kontraindikasi
: Hipoglikemia.
- Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
3. ACTRAPID HM/ACTRAPID
HM PENFILL
- Komposisi : Larutan netral dari monokomponen insulin
manusia. Rekombinan DNA asli
- Indikasi
: DM
- Dosis
: Jika digunakan sebagai terapi tunggal, biasanya diberikan 3 x atau lebih
sehari. Penfill SK, IV, IM. Harus digunakan dengan Novo Pen 3 & jarum
Novofine 30 G x 8 mm. Tidak dianjurkan untuk pompa insulin. Durasi daya
kerja setelah injeksi SK: ½ jam, puncak: 1-3 jam. Terminasi setelah 8 jam.
- Kontraindikasi : hipoglikemia, insulinoma. Pengunaan
pada pompa insulin.
- Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit
lain yang meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.
- Efek
samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.
- Interaksi
obat : MAOI, alcohol, ? bloker meningkatkan efek hipoglikemik.
Kortikosteroid, hormon tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan
kebutuhan insulin.
- Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
4. HUMALOG/HUMALOG MIX
25
- Komposisi : Per Humalog insulin lispro. Per
Humalog Mix 25 insulin lispro 25%, insulin lispro protamine suspensi 75%.
- Indikasi
: Untuk pasien DM yang memerlukan insulin untuk memelihara homeostasis
normal glukosa. Humalog stabil awal untuk DM, dapat digunakan bersama
insulin manusia kerja lama untuk pemberian pra-prandial
- Dosis
: Dosis bersifat individual. Injeksi SK aktivitas kerja cepat dari obat
ini, membuat obat ini dapat diberikan mendekati waktu makan (15 menit
sebelum makan)
- Kontraindikasi : hipoglikemia. Humalog mix 25 tidak
untuk pemberian IV.
- Peringatan : Pemindahan dari terapi insulin lain. Penyakit
atau gangguan emosional. Gagal ginjal atau gagal hati. Perubahan aktivitas
fisik atau diet. Hamil.
- Efek
samping : Hipoglikemia, lipodisatrofi, reaksi alergi local & sistemik.
- Interaksi obat : Kontrasepsi oral,kortikosteroid,
atau terapi sulih tiroid dapat menyebabkan kebutuhan tubuh akan insulin
meningkat. Obat hipoglikemik oral, salisilat, antibiotik sulfa, dapat
menyebabkan kebutuhan tubuh akan insulin menurun.
- Faktor resiko : pada kehamilan kategori B
5. MIXTARD 30
HM/MIXTARD HM PENFILL
- Komposisi
: Produk campuran netral berisi 30% soluble HM insulin & 70% isophane
HM insulin (monokomponen manusia). Rekombinan DNA asli.
- Indikasi
: DM yang memerlukan terapi insulin.
- Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal
biasanya diberikan 1-2 x/hari. Onset: ½
jam. Puncak 2-8 jam. Terminasi setelah 24 jam. Penfill harus digunakan
dalam Novo Pen 2 dengan jarum Novofine 30 G x 8 mm.
- Kontraindikasi
: Hipoglikemia, insulinoma.
- Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit
yang dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.
- Efek
samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.
- Interaksi obat : MAOI, alkohol, ? bloker
meningkatkan efek hipoglikemik. Kortikosteroid,
hormon tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan kebutuhan insulin.
- Faktor resiko : pada kehamilan kategori B.
Berdasarkan
lama kerjanya, insulin dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
1. Insulin
kerja singkat
Yang termasuk
di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini dikenal
2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada
antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30
menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat
bertahan samapai 8 jam.
2. Insulin
kerja menengah
Yang dipakai
saat ini adalah Netral Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis
ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan
efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3. Insulin
kerja panjang
Merupakan
campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat dari tempat
penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam.
Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard
4. Insulin
infasik (campuran)
Merupakan
kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya: Mixtard 30 / 40
Pemberian
insulin secara sliding scale dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan
tepat karena didasarkan pada kadar gula darah pasien pada waktu itu. Gula darah
diperiksa setiap 6 jam sekali.
Dosis
pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu :
- Gula
darah < 60 mg % = 0 unit
- Gula
darah < 200 mg % = 5 – 8 unit
- Gula
darah 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit
- Gula
darah 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit
- Gula
darah 300 – 350 mg% = 20 unit
- Gula
darah > 350 mg% = 20 – 24 unit
Penatalaksanaan
Obstetri
Pantau
ibu dan janin dengan mengukur tfu, mendengarkan DJJ, dan secara khusus memapai
USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak usia kehamilan 36
minggu. Adanya makrosomiapertumbuhan janin terhambat dan gawat janin merupakan
indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur kehamilan cukup waktu
(40-42 minggu) dengan persalinan biasa
Ibu
hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetes nya terkendali baik,
namun harus selalu diperhatikan gerak janin,( normalnya > 20x /12jam ) bila
diperlukan terminasi kehamilan, lalukan amniocentesis dahulu untuk memastikan
kematangan janin (bila UK <38 minggu). Kehamilan dengan DM yang berkomplikasi
harus dirawat sejak UK 34 minggu dan biasanya memerlukan insulin
ASUHAN
KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN DM
DS :
Ibu mengatakan
hamil usia 7bulan. ayahnya juga menderita penyakit diabetes mellitus. ibu
pernah melahirkan normal bayi laki-laki dengan berat lebih dari 4000 gram,
pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas, riwayat preeklamsi, dan
infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
DO :
·
TB: 165 cm, BB periksa yang lalu : 60 kg, BB
sekarang: 63 kg
·
Palpasi TFU : pertengahan antara pusat dan procecus
xhiphodeus (32 cm)
·
Djj : 140 x/menit
·
Pemeriksaan penunjang : tes glukosa darah (>200 mg/dl), tes urin (++ 2),
USG, KTG.
Diagnosa :
GIII P1ooo1,uk :28 minggu,
tunggal hidup, let kep, intra uteri ,;jalan lahir normal dengan diabetes
mellitus.
Masalah :
1.
Obesitas
2.
Gangguan Psikologis
Intervensi :
1. menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal.
3. Kaji asupan makan penderita DM :
a. Karbohidrat
- Konsensus DM 60 – 70 % total kalori
(tahun 2003), sekarang menurut PERKENI 2006
kebutuhan karbohidrat untuk diabetisi adalah 50 – 60 % dari total kalori
yang dibutuhkan.
-
ADA 50 – 60 % total kalori
-
Diet B dan B1 Surabaya 68 % total kalori dan 60 % total kalori
Catatan:
Hindari karbohidrat sederhana,namun karbohidrat
kompleks pun hanya sesuai dengan kebutuhan saja.
b. Protein
- Konsensus DM : 10 – 15 % total
kalori (max 20% bagi TKTP)
- Khusus ibu / menyusui dan anak : 20
%
- Nephropaty diabetik : 0.5 – 1.2 g /
kg BB / hr (tergantung tingkatan klinik)
-
Peritoneal dialysis : 1,2 g/kg BB
-
Hemodialisis : 1 g/kg BB
c. Lemak
-
Konsensus DM : 20 – 25 % total kalori
-
MUFA tinggi, pembatasan PUFA dan SAFA
-
Kolesterol : < 300 mg / hr
d. Vitamin
dan mineral
-
Seperti populasi umum kecuali pada DM dengan hipertensi maka natrium
dibatasi
e. Serat
-
Kandungan serat + 25 gr/ hari
f. Gula
- Tidak lebih dari 5% dari total kalori /hari
4. Jumlah kalori yang dianjurkan 35 kal/kg
BB idal
5. Bila perencanaan makan selama dua
minggu tidak tercapai sasaran normoglikemia, insulin harus segera diberikan
6. Pantau ibu dan janin : mengukur tinggi
fundus uteri, mendengarkan bunyi jantung janin, ketonuria
7. Kolaborasi : pemberian insulinUSG, KTG
Evaluasi :
S : ibu mengerti
tentang penjelasan yang diberikan antara lain : pola diet ,control ulang atau
sewaktu ada keluhan
O : djj: 140 x/menit
, hasil lab glukosa darah : >200 mg/dl, BB ibu : 63 kg, ter urin : ++ .
A : hamil dengan diabetes mellitus
P : control ulang 2 minggu
lagi ,tanggal…./ bila sewaktu waktu ada keluhan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DM yang terjadi dan
diketahuinya saat hamil, maka ini dinamakan dengan DM gestasional, sedangkan
bila DM telah diketahui sebelum hamil, maka dinamakan DM pregestasi. DM yang terjadi
pada ibu hamil dan diketahui saat hamil kemudian akan pulih kembali 6 minggu
pasca persalinan, maka ini dinamakan DM gestasional, namun apabila setelah 6
minggu persalinan DM belum juga sembuh, maka ini bukannya diabetes Gestasional,
tetapi DM. Dm gstasional perlu penanganan yang serius, karena dapat
mempengaruhi perkembangan janin, dan dapat mengancam kehidupan janin
kedepannya. sehingga perlu diberikan asuhan kebidanan secara professional
terhadap ibu hamil dengan DM, supaya tidak lagi terjadi berbagai
komplikasi-komplikasi yang tidak diinginkan
3.2 Saran
Penulis berharap
dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti bagaimana asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan DM, dan paham bagaimana patofiologi yang terjadi pada ibu
hamil yang mengalami DM. sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan tindakan
kebidanan dengan benar dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian obstetric dan ginekologi
fakultas kedokteran universitas
padjajaran bandung, 1984. Obstetri
Patologi. Bandung : Elstar
Offset.
Marmi , 2011, Asuhan
Kebidanan Patologi , Jakarta : Pustaka Pelajar
Rabe,Thomas.
2003. Buku Saku Ilmu Kebidanan. Jakarta : Hipokrates.
MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI
PENYAKIT
YANG MENYERTAI KEHAMILAN DAN PERSALINAN
(DIABETES MELITUS)
Nama
Kelompok : Kelompok II
1. Atikha
Nisma V 2010.0661.004
2. Nur
Komariah 2010.0661.027
3. S
. khoiriyah 2010.0661.036
4. Zahrotul
fatchah 2010
0661.051
D3
KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
|
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucap
puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat ,taufik dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Penyakit yang menyertai kehamilan dan persalinan (diabetes Melitus)
Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan dtudi kasus ini tak lepas dari
bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rachmawati
Ika , S.ST, M.kes. Selaku pembimbing mata kuliah Askeb Patologi
2.
Semua
pihak yang membantu penyelesaian makalah pelayanan kb ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 06 Maret 2012
Penulis
|
DAFTAR ISI
Cover................................................................................................................ i
Kata
Pengantar................................................................................................. ii
Daftar
Isi........................................................................................................... ii
BAB
I(Pendahuluan)
·
Latar belakang...................................................................................... 1
·
Rumusan Masalah
Penulisan................................................................. 2
·
Tujuan Penulisan................................................................................... 2
BAB
II (Pembahasan)
·
Pengertian ............................................................................................ 6
·
Patofisiologis........................................................................................ 7
·
manifestasi Klinis.................................................................................. 7
·
Penatalaksanaan.................................................................................... 8
·
askeb ibu hamil dengan
DM................................................................. 10
BAB
III (Penutup)
·
Kesimpulan........................................................................................... 11
·
Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................... 12
|
Latihan Soal
1. Apa
pengertian dari diabetes gestasional ?
a. diabetes
yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin.
b. intoleransi karbohidrat ringan (toleransi glukosa
terganggu) maupun berat (Diabetes mellitus ),terjadi atua diketahui pertama
kali saat kehamilan berlangsung.
c. dimana
hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya.
d. hilangnya
sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
e. berkurangnya
sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin
2. Menurut
WHO, termasuk diabetes apabila kadar gula darah puasa pada pasien ?
a. > 126 mg/dl
b. > 129
mg/dl
c. > 130
mg/dl
d. > 131
mg/dl
e. > 132
mg/dl
3. Apabila
kadar gula darah pasien 200-250 mg/dl, maka dosis insulin yang diberikan adalah
….
a.
20-24 unit
b.
17-24 unit
c.
15-16 unit
d. 5-8 unit
e. 10-12 unit
4.
Berapa
jumlah kalori yang dianjurkan pada penderita DMG ?
a. 34 kal/kg BB ideal
b. 35 kal/kg BB ideal
c. 36 kal/kg BB ideal
d. 37 kal/kg BB
ideal
e. 38 kal/kg BB ideal
5. menurut
PERKENI ,kadar glukosa darah normal pada orang yang berpuasa adalah?
a. < 126 mg/dl
b. >127 mg/dl
c. <127 mg/dl
d. >126 mg/dl
e. >128 mg/dl
6. Jenis
Insulin apa yang sering digunakan untuk terapi ?
a. Cryltal Zinc Insulin
b. Velosulin
c. Humulin
d. Protamin
e. Semilente
7.
Bagaimana
patofisiologi terjadinya Diabetes mellitus Gestasional.?
a. hilangnya
sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas.
b. pada kehamilan didapatkan jumlah /fungsi
insulin itu yang tidak optimal-kelainan –berbagai komplikasi pada ibu dan
janin.
c. berkurangnya
sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin
d. dimana
hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya
e. Diabetes
yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin
8.
Dibawah
ini yang termasuk komplikasi diabetes mellitus pada ibu antara lain ?
a.
Prematuritas
b.
Polisitemia
c.
insufisiensi plasenta
d. abortus spontan
e. Preeklampsia
9.
Dibawah
ini yang termasuk komplikasi diabetes mellitus pada janin (fetal) antara lain ?
a.
Trauma Lahir
b. Kelainan Kongenital
c. Syndrom gawat Nafas
d. Hidramnion
e. Infeksi saluran
kemih
10. Apabila perencanaan makanan selama 2 minggu tidak mencapai
sasaran normoglikemia , apa tindakan yang harus dilakukan?
a.
tes kadar glukosa
b.
Amniosintesis
c. tes kadar Hb
d. Pemberian Insulin
e. USG
11. Apa
pengertian dari diabetes mellitus tipe 2?
a. dikenal
dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM).
b. disebabkan hilangnya sel beta
penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas
c. intoleransi karbohidrat ringan (toleransi
glukosa terganggu )maupun berat (Diabetes mellitus ),terjadi atua diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung
d. Diabetes yang
bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin
e. dimana
hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya
12. Berapa
kenaikan berat badan yang ideal pada ibu yang menderita diabetes mellitus
gestasional pada trimester 1?
a. 1-2.5 kg
b. 0.5 kg
c. 3 kg
d. 0.75 kg
e. 3.5 kg
13. Dibawah ini yang termasuk komplikasi diabetes mellitus
pada neonatal antara lain ?
a.
infeksi saluran kemih
b.
hydramnion
c. kematian neonatal
d.
abortus spontan
e.
kelainan kongenital
14. Apa
faktor resiko yang dapat menyebabkan diabetes mellitus gestasional pada ibu.?
a.
Riwayat melahirkan bayi dengan mikrosomi
b. Riwayat kehamilan
dengan Oligohidramnion
c. melahirkan dengan
BBLR
d. pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan
e. pernah mengalami
kehamilan dengan Molahidatidosa
15. Kapan
dianjurkan untuk control ulang pada ibu dengan DM gestasional?
a.
mendekati persalinan
b. 2-4 minggu sekali dan mendekati
persalinan
c.
2-4 minggu sekali
d.
1-2 minggu sekali
e. 1 minggu sekali
16. Apa
pengertian dari diabetes mellitus tipe1?
a. Diabetes yang
bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin
b. intoleransi karbohidrat ringan (toleransi
glukosa terganggu )maupun berat (Diabetes mellitus ),terjadi atua diketahui
pertama kali saat kehamilan berlangsung
c. dimana
hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya
d. berkurangnya
sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin
e. dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM).
17. Berapa kali minimal kita memantau kadar glukosa darah
pada pasien diabetes mellitus?
a. 1X seminggu
b. 2X seminggu
c. 3X seminggu
d. 4X seminggu
e. 5X seminggu
18. Berapa kenaikan berat badan yang ideal pada pasien
diabetes mellitus gestasional pada akhir kehamilan ?
a.8-9 kg
b.9-10 kg
c.10-12 kg
d.12-13kg
e.13-14kg
19. Berapa kali normal gerakan janin?
a.>11
kali/14 jam
b.<10
kali/13jam
c.>25
kali /12jam
d.<20
kali/12 jam
e. >20 kali/12 jam
20. Berapa prevalensi di Indonesia yang dilaporkan oleh O’
Sullivan Mahan untuk criteria mendiagnosa pasien dengan DGM?
a.0,2- 2,5 %
b. 1,5-1,8 %
c. 1.9-3,6 %
d.3.7- 4,5%
e.3,8-4,0 %
ConversionConversion EmoticonEmoticon