MAKALAH
ASKEB PATOLOGI
CMV (cytomegalovirus)
Nama
kelompok :
1.
Dyah eka restu S (2010.0661.008)
2.
Hayatus Sifak (2010.0661.014)
- Nita Lestari (2010.0661.023)
- Wahyu Hardyaningsih (2010.0661.047)
Prodi D3 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT karena atas berkat rahmat, rezeki, dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ CYTOMEGALOVIRUS ” ini dengan baik.
Keberhasilan dalam penyusunan
makalah ini, tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, teman-teman
kami dan keterlibatan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis
menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak Akhir kata, penulis berharap semoga makalah
ini bermanfaat untuk pembaca dan yang
bersangkutan.
Surabaya,6 MARET 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan pasti ada
bermacam-macam makhluk hidup.virus juga adalah salah satu makhluk hidup. CMV
adalah salah satu virus herpes, yang meliputi virus herpes simpleks tipe 1 dan
2, virus varicella zoster (penyebab cacar air), dan virus Epstein-Barr
(penyebab mononucleosis yang menular). kira-kirai 10% dari penderita CPV ini
memiliki gejala awal seperti demam, kerusakan pada limpa, danterlihat
lelah/malaise.
CMV merupakan salah satu penyebab
infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi yang berbahaya bagi janin bila
infeksi terjadi saat ibu sedang hamil karena virus Cytomegalo dapat melewati
plasenta dan merusak hati janin.
1.2 Rumusan Masalah
2.
Apa yang dimaksud dengan CMV?
3.
Apa salah satu penyebab
timbulnya CMV?
4.
Bagaimana cara penularan CMV?
5.
Bagaimana cara penanganan CMV?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum:
Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa
khususnya pada prodi D3 Kebidanan untuk mengetahui lebih jauh tentang CMV.
1.3.2 Tujuan khusus:
1.
Untuk mengetahui CMV
2.
Utuk mengetahui penyebab
timbulnya CMV
3.
Untuk mengetahui cara penularan
CMV
4.
Untu mengetahui cara penanganan
CMV
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi, pengertian dan batasan
Cytomegalovirus (CMV) adalah salah satu anggota
kelompok virus herpes, yang meliputi virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, virus
varicella zoster (penyebab cacar air), dan virus Epstein-Barr (penyebab
mononucleosis yang menular). kira-kirai 10% dari penderita CPV ini memiliki
gejala awal seperti demam, kerusakan pada limpa, danterlihat lelah/malaise.
CMV merupakan salah satu penyebab infeksi yang berbahaya
bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu sedang hamil karena virus Cytomegalo
dapat melewati plasenta dan merusak hati janin.
Jika ibu hamil terinfeksi. maka janin yang dikandung
mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati,
kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.
Cytomegalo biasanya ditemukan pada kelenjar saliva.
Pasien dapat mengalami infeksi kapan saja selama kehamilan, Jika selama
kehamilan menimbulkan gejala, maka kemungkinan 90 % bayinya akan mengalami
komplikasi.
2.2 Etiologi
Virus menular dari seorang ke orang lain melalui kontak
dengan cairan tubuh seperti urine, air ludah, darah dan produk darah, ASI, juga
bisa menular melalui hubungan seksual (dari semen dan sekresi cairan vagina).
Bila seorang dewasa tertular, penderita menderita
penyakit mirip mononukleosis.
tanda-tanda
: sakit menelan, demam, dan sakit
seluruh badan, Bisa juga menimbulkan sakit badan serius seperti pneumonia, dan
konjunctifitis terutama pada seorang yang menderita infeksi HIV/AIDS.
Penularan
- Melalui membrane mukosa
- Melalui membrane mukosa
- Melalui transmisi seksual
- Virus ini dapat bersembunyi, dan dapat mengalami
reaktivasi.
2.3 DIAGNOSIS
Virus dapat di isolasi dari biakan
urine atau biakan berbagai cairan atau jaringan tubuh lain.
Tes
serologis mungkin terjadi peningkatan IgM yang mencapai kadar
puncak 3 – 6 bulan pasca infeksi dan bertahan sampai 1– 2 tahun kemudian.
IgG
meningkat secara cepat dan bertahan seumur hidup
Masalah
dari interpretasi tes serologi adalah :
- Kenaikan IgM yang membutuhkan waktu lama menyulitkan penentuan saat infeksi yang tepat
- Angka negatif palsu yang mencapai 20%
- Adanya IgG tidak menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi yang persisten
2.4 akibat bagi kehamilan dan janin
Pengaruh yang dialami oleh janin dan neonatal :
1.
anemia hempllytic
2.
penyakit kuning
3.
hydrocephaly atau microcephaly
4.
pneumonitis.
Bayi-bayi yang terinfeksi melepaskan sejumlah besar
virus pada air liurnya dan sekresi pernafasan serta urin.
2.5 Resiko penyakit pada bayi yang terinfeksi virus CMV sewaktu
masih di dalam kandungan, antara lain:
- Bayi akan kehilangan pendengaran (tuli). Gejala yang banyak (pada 20% ) dijumpai pada bayi yang terinfeksi virus
- Limpa atau hati membesar disertai gejala kuning pada kulit atau mata
- 90% bayi yang masih bertahan dengan gangguan saraf berat seperti keterlambatan perkembangan mental.
2.6 Pelaku perawatan kesehatan untuk kehamilan
berhati-hati dalam meneliti cara pencegahan universal dan
menghindari pembukaan droplet dari sekresi yang terinfeksi. Perawatan farmasi
yang tidak efektif pada CMV; terapi-terapi difokuskan pada perawatan
gejala-gejala.
2.7 Resiko penularan lebih tinggi
1.
bila ibu tertular virus pada
trimester 3 kehamilan. Resiko menjadi 44%
2.
bila ibu terinfeksi virus pada
trimester 2 dan 36%
3.
resiko janin dalam kandungan
tertular, bila ibu mendapat infeksi virus pada trimester pertama. Laporan
peneliti lain, resiko janin tertular paling tinggi, apabila ibu hamil tertular
virus pada umur kehamilan di bawah 20 minggu.
2.8 Struktur CMV
CMV
terdiri dari bagian envelope ( mengandung lipid ), tegument, capsid dan
memiliki genom DNA (deoxyribonucleic acid) untai ganda berukuran besar
yang mampu mengkode lebih dari 227 macam protein dengan 35 macam protein
struktural dan lain-lain protein nonstruktural yang tidak jelas fungsinya.2,13
Genom DNA dibagi menjadi 2 bagian unik yang dikenal dengan istilah unique
short (Us) dan unique long (Ul). CMV terdiri dari bermacam strain
yang dapat dibedakan dengan cara melakukan pencernaaan
tertentu
terhadap genom ini. Protein CMV disebut dengan singkatan p untuk protein, gp
atau g untuk glikoprotein, pp untuk phosphoprotein. Protein-protein
tersebut dapat dijumpai pada bagian-bagian CMV seperti envelope sekurang-kurangnya
ada 5 macam,
tegument
juga 5 macam yang paling imunogenik serta paling
banyak diproduksi, capsid ada 5 macam pula yang bersifat imunogenik.
Glikoprotein paling imunogenik pada envelope ialah glikoprotein B.
(gB).Semua antibodi yang terbentuk bersifat neutralisasi terhadap semua protein
imunogen ini,kecuali terhadap glikoprotein 48 dari envelope yang
terbentuk awal
2.9 Alur Masuk CMV
Gambar 1: Alur
masuk virus ke dalam sel inang.
Dikutip dari
Rote. 12
2.10 Cara Mendeteksi
2.11 Gejalanya
A. Pada ibu hamil
- restriksi pertumbuhan intrauterine
- hepatitis dengan atau tanpa ikterus
- trombositopenia dan meningoensefalitis
- demam yang lama
- Pyrexia, malaise, lethargy, seperti gejala influenza
- Kerusakan pada limpa
- Keabnormalan pada Limphosit
- Anorexia
- Leucorrhea seperti susu
B. Pada bayi
1. Sistem saraf pusat
a. Mikrosefalus
b. Hidrosefalus
c. Gangguan psikmotor, epilepsy,
retardasi mental (pemeriksaan dengan sinar – X, dapat menunjukan ukuran kepal,
pengapuran intrakranial, dan kerusakan pada daerah ventrikel )
2. Mata dan
Telinga
a. Kerusakan pada retina
b. Gangguan pendengaran (5-10%).
Untuk bayi-bayi ini, kematian karena penyebaran
koagulasi intravascular, sepsis atau masalah hati adalah 20-30%. Sebagian besar
sisa bayi yang bertahan akan mengalami morbiditas nerologis yang hebat.
Bayi-bayi ini masih akan infeksius selama beberapa bulan, mengeluarkan virus
melalui urinenya, dan dapat beresiko bagi ibu hamil.
3. Liver
a.
Hepatosplenomegaly
b. Jaundice
4. Kardiovaskuler
a. Thrombocytopenia
b. Anemi hemolitik
5.Pernapasan Intertisial pnemonitis yang dapat
menyebabkan kematian
6. General
a. Intra uterine
growth retardation (IUGR)
b. Kecil usia
kehamilan
c. Odema
2.12 Deteksi pada ibu hamil
Ibu dengan seronegatif 6 bulan sebelum konsepsi, berpeluang untuk
terinfeksi primer saat hamil. Tes IgG perlu dilakukan sekurang-kurangnya 2 x
yaitupada 2 bulan dan 4 bulan kehamilan. Bila hasil negatif,maka tindakan
lanjut dapat ditunda, bila didapatkan
serokonversi, maka diagnosis infeksi primer ibu danprenatal bayi
dapat ditegakkan.10 Reinfeksi seringterjadi ketika hamil, penetapan muatan
virus dapatdipakai untuk mengetahui risiko transmisi vertikal.
a. Deteksi prenatal
Isolasi virus dari cairan amnion dipakai untukmendeteksi infeksi in
utero, kombinasi dengan tesdarah fetus setelah 20 minggu kehamilan memberi
hasil sensitivitas diagnostik 80-100%.9
b. Deteksi kongenital
Isolasi CMV dari darah tali pusat, urin, saliva, darah atau serum
pada minggu pertama setelah lahir atau sebelum berumur 3 minggu, merupakan
pemeriksaan penunjang untuk infeksi kongenital. Ekskresi CMV tersebut dapat
dideteksi dengan metoda PCR., penemuan dalam darah menunjukkan prognosis yang
jelek.Hasil IgM positif pada darah tali pusat yang diambil in utero atau
saat lahir juga mempunyai arti diagnostik untuk infeksi kongenital. Kecurigaan
terhadap infeksi CMV congenital dapat dipikirkan, apabila ditemukan kelainan
hematologik yang menunjukkan gambaran limfositosis reaktif, anemia hemolitik,
trombositopeni.55
2.13 Komplikasi dan bahaya
a. Berat badan
lahir rendah (BBLR)
b. Persalinan premature
c. Intra-uterine fetal death
d. Neonatal death, dalam 20-30 %
kelahiran dengan ibu yang terinfeksi
e. Aborsi dan lahir mati
f. Infeksi menyeluruh disertai gejala
pembesaran pada hati dan ginjal (disertai ikterik) dari ukuran sedang hingga
penyakit fatal.
g. Kebanyakan bayi dengan penyakit
CMVbertahan hidup, tetapi 80-90% akan mengalami komplikasi, meliputi kehilangan
pendengaran, kerusakan penglihatan,retardasi mental dengan berbagai tingkat
keparahan.
h. Kurang lebih 5-10% bayi yang
terinfeksi CMV pada saat dilahirkan, tetai tanpa gejala, akan mengalami akibat,
seperti masalah pendengaran dan mental atau system koordinasi
2.14 Pencegahan dan
Pengobatan
- Pencegahan
• Ibu/baby sitter hendaknya memelihara kebersihan perorangan, mencuci tangan yang bersih bila kontak dengan air seni atau air ludah bayi. Tisu pembersih dan pampers hendaknya dibuang. Kebiasaan tidak minum dari gelas bekas orang lain sebaiknya tetap dipelihara.
• Laporan dari satu penelitian
menyabitkan bahwa 70% bayi yang tertular virus sewaktu di dalam kandungan masih
mengeluarkan virus melalui air seni mereka sampai berusia 1-3 tahun.
• Demikian juga pada perawat ibu hamil
yang mungkin terinfeksi virus tetap memelihara kesehatan perorangan dengan
baik.
• Pemberian vaksi sitomegalo dapat
memberikan perlindungan bagi yang beresiko tertular virus.
• Perawat bayi perlu diberi penyuluhan
mengenai infeksi virus sitomegalo.
• Perawat yang tidak sedang hamil, tidak selalu bisa menularkan virus pada bayi yang diasuhnya.
• Perawat yang tidak sedang hamil, tidak selalu bisa menularkan virus pada bayi yang diasuhnya.
·
Pada Ibu Henaknya :
1.
Makan makanan bergizi
2.
Lakukan pemeriksaan sebelum
kehamilan
3.
Makan makanan yang matang
4.
Melakukan vaksinasi : Vaksinasi
bertujuan untuk
mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
5.
Periksa kandungan secara
terartur
6.
Jaga kebersihan tubuh
7.
Hindari kontak dengan penderita
penyakit
- Pengobatan
Pengobatan pertama untuk CMV meliputi
infus setiap hari. Karena harus diinfus setiap hari, sebagian besar orang
memasang 'keran' atau buluh obat yang dipasang secara permanen pada dada atau
lengan. Dulu orang dengan penyakit CMV diperkirakan harus tetap memakai obat
anti-CMV seumur hidup.
Pengobatan CMV mengalami kemajuan
dramatis selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini ada tujuh jenis
pengobatan CMV yang telah disetujui oleh FDA di AS.
ART dapat memperbaiki sistem kekebalan
tubuh. Pasien dapat berhenti memakai obat CMV jika jumlah CD4-nya di atas 100
hingga 150 dan tetap begitu selama tiga bulan. Namun ada dua keadaan yang
khusus:
1.
Sindrom pemulihan kekebalan
dapat menyebabkan radang yang parah pada mata Odha walaupun mereka tidak
mempunyai penyakit CMV sebelumnya. Dalam hal ini, biasanya pasien diberikan
obat anti-CMV bersama dengan ART-nya.
2.
Bila jumlah CD4 turun di bawah
50, risiko penyakit CMV meningkat.
2.16
Bagaimana anda dapat memilih pengobatan
CMV?
Ada
beberapa masalah yang sebaiknya dipertimbangkan dalam memilih pengobatan
penyakit CMV aktif:
1.
Apakah ada risiko pada
penglihatan?
Anda
sebaiknya bertindak cepat agar anda tidak menjadi buta.
2.
Bagaimana efektivitas
pengobatan?
Gansiklovir
suntikan pengobatan CMV yang paling efektif secara keseluruhan. Bentuk implan
sangat baik untuk menghentikan retinitis. Namun implan tersebut hanya bekerja
pada mata tempat ditanamnya.
3.
Bagaimana obat diberikan?
Pil
paling mudah ditangani. Pengobatan intravena meliputi suntikan atau buluh obat
yang mungkin menimbulkan infeksi. Suntikan pada mata berarti menyuntik jarum
langsung pada mata. Bentuk tanam, yang bertahan enam sampai delapan bulan,
membutuhkan seandar satu jam rawat jalan.
4.
Apakah terapinya lokal atau
sistemik?
Terapi
lokal hanya mempengaruhi mata. Retinitis CMV dapat cepat menyebar dan
mengakibatkan kebutaan. Karena itu, penyakit ini harus diobati secara agresif
waktu pertama diketahui. Obat baru dalam bentuk suntikan dan tanam menempatkan
obat langsung dalam mata, dan menimbulkan dampak terbesar pada retinitis.
5.
Apa efek sampingnya?
Beberapa
obat CMV dapat merusak sumsum tulang atau ginjal. Ini mungkin membutuhkan obat
tambahan. Obat lain meliputi infus selama waktu yang lama. Membahas efek
samping pengobatan CMV dengan dokter.
2.17
PENGKAJIAN
•
Ds : Ibu mengatakan Demam Lama, Sakit Menelan-Anorexia, Mudah Lelah/malaise,kerusakan
pada limfe,
•
Do : Tes serologi , kelainan hematologik, gambaran limfositosis reaktif,
anemia hemolitik, trombositopeni
•
Diagnosa :
Hamil
G...P... Mgg,ATH,Kesan/jalan
Lahir Normal dg CMV
•
Masalah : Gangguan
pemenuhan pola,gangguan rasa nyaman, Cemas
•
Diagnosa
Potensial : Prematuritas, BBLR, IUFD, Aborsi dan lahir mati
•
Intervensi
: 1. Masa Hamil :
- Memutus tali penularan
- Mencari penyebab penularan
- Berikan HE tentang :
- Pemenuhan keb
nutrisi diit TKTP
- Menjaga
Kebersihan perseorangan
- Hindari faktor
pemicu
- Jika berhubungan
seksual harus dicegah masuknya bakteri melalui : vagina, anus,dan lubang2
lainnya
- Pemberian terapi Acyclovir
- Infus
- Rujuk
- kolaborasi
dengan dokter Obgyn
•
evaluasi
S : Ibu Mengerti Tentang
penjelasan yang diberikan: Makan
makanan bergizi dan matang,Minum
Obat,Cegah Penularan, Menjaga
kebersihan perseorangan, Kontrol
Ulang/segera jika ada keluhan
O : k/u,TTV,djj,Hasil
Lab,BB,Hasil USG
A : hamil dengan CMV
P : Kontrol Ulang/Segera
Bila ada keluhan, obsv.TTV, pemenuhan kebutuhan cairan tubuh,
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
CMV merupakan salah
satu penyebab infeksi yang berbahaya bagi janin bila infeksi terjadi saat ibu
sedang hamil karena firus cmv dapat melewati plasenta dan merusak hati janin .
Cmv biasanya
ditemukan pada kelenjar saliva pasien dapat mengalami infeksi kapan saja,selama
kehamilan menimbulkan gejala,maka kemungkinan 90 % bayinya akan mengalami komplikasi.
Virus ini menular dari seseorang ke
orang lain melalui kontak dengan cairan tubuh juga bisa menular melalui
hubungan seksual.
3.2 SARAN
Kita harus waspada dengan cmv karena gejala cmv jarang
diketahui oleh penderita cmv. Begitu pula keluhannya juga jarang disadari. Maka
dari itu. Sebaik mungkin kita harus bisa menjaga diri agar tidak terinfeksi
CMV.
DAFTAR PUSTAKA
- http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/74/CYTOMEGALOVIRUS_DALAM_KEHAMILAN
- http://medpend.blogspot.com/2009/11/infeksi-yang-menyertai-kehamilan-dan.html
- http://rszahirah.com/berita/media.php?module=detailartikel&id=53
- http://eprints.undip.ac.id/321/1/MA_Lisyani_Budipardigdo_Suromo.pdf
- Nugraheny Esti.2010.ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI.Yogyakarta:Pustaka
Rahma
- Marmi dkk.2011.ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI.Yogyakarta:Pustaka
Pelajar
- Rabe,Thomas.2003.BUKU SAKU ILMU KEBIDANAN.Jakarta:Hipokrates
ConversionConversion EmoticonEmoticon