MAKALAH
ASKEB
IV (PATOLOGI)
“Infeksi
yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan Pada Penyakit Toksoplasmosis”
DI SUSUN OLEH :
Fitrian
mardhiani (20100661011)
Mega yuniar A (20100661020)
Respati ayu W (20100661032)
Siti roifah (20100661039)
PRODI DIII KEBIDANAN KELAS IIIA
SEMESTER IV
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2010
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat
Karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Infeksi yang Menyertai
Kehamilan dan Persalinan Pada Penyakit Toksoplasmosis” Makalah ini disusun
untuk memenuhi sebagian tugas dari Askeb IV (Patologi).
Penyusun
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini penyusun
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun
kepada pembaca umumnya.
Surabaya, 6 Maret 2012
Penulis
\
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................
DARTAR ISI
..............................................................................................
A. BAB
I: PENDAHULUAN ....................................................................
I.1 Latar
Belakang ...............................................................................
I.2 Rumusan Masalah …………..........................................................
I.3 Tujuan ............................................................................................
B. BAB
II : PEMBAHASAN ...................................................................
II.1 Definisi .....................................................................................
II.2 Patofisiologi.........................................................................
II.3 Manifestasi Klinis
..................................................................
II.Penatalaksanaan
...............................................................................
C. BAB
III : ASUHAN KEBIDANAN DENGAN TOKSOPLASMOSIS
III.1 Pengkajian
...................................................................................
III.2 Assesment
....................................................................................
III.3 Intervensi
......................................................................................
III.4 Evaluasi
........................................................................................
D. BAB
IV : PENUTUP ...........................................................................
III.1 Kesimpulan ..................................................................................
III.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................
|
|
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Menyadari
besarnya dampak Toksoplasmosis mengincar pada janin, bayi, serta anak-anak
disertai kebutuhan akan konfirmasi infeksi janin pranatal pada ibu hamil, maka
paraklinisi atau obstetrikus memperkenalkan metode baru yag merupakan koreksi
atas konsep dasar pengobatan Toksoplasmosis kongenital yang lampau. Konsep lama
hanya bersifat empiris dan berpedoman pada hasil uji serologik ibu hamil. Saat
ini pemanfaatan tindakan kordosentesis dan amniosintesis dengan panduan
Ultrasonografi dengan memperoleh darah janin ataupun cairan ketuban sebagai
pendekatan diagnostik merupakan ciri para obstetrikus pada dekade 90an.
Transmisi
Toksoplasma kongenital hanya terjadi bila infeksi toksoplasma akut terjadi
selama kehamilan. Bila infeksi akut dialami ibu selama kehamilan yang telah
memiliki antibodi antitoksoplasma karena sebelumnya telah terpapar, resiko bayi
lahir memperoleh infeksi kongenital adalah sebesar 4-7 / 1000 ibu hamil. Resiko
meningkat menjadi 50/ 1000 ibu hamil bila ibu tidak mempunyai antibodi
spesifik.
I.2
Rumusan Masalah
- Bagaimanakah
Pengertian Toksoplasmosis?
- Bagaimanakah
Siklus Hidup Toksoplasmosis?
- Bagaimanakah
Gejala dan Wujud Klinis Toksoplasmosis?
- Bagaimanakah
Pengobatan dari toksoplasmos
- Bagaimanakah
Asuhan Kebidanan Pada ibu Hamil dengan Toksoplasmosis?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk Mengetahui Pengertian Toksoplasmosis
2.
Untuk Mengetahui Siklus Hidup
Toksoplasmosis
3.
Untuk Mengetahui Gejala dan Wujud Klinis
Toksoplasmosis
4.
Untuk Mengetahui Pengobatan dari
toksoplasmosis
5.
Untuk Mengetahui Asuhan Kebidanan Pada
ibu Hamil dengan Toksoplasmosis
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
Definisi
Toksoplasmosis
adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasma gondii. Yang tekah
diketahui dapat menyebabkan cacat bawaan (kelainan kongenital) pada bayi dan
keguguran atau abortus pada ibu hamil. Infeksi toksoplasma dapat bersifat
tunggal atau dalam kombinasi dengan infeksi lain dari golongan TORCH.
II.2
Patofisiologi
Toxoplasma
gondii tersEbar luas di alam pada manusia maupun hewan dan merupakan salah satu
penyebab infeksi yang paling sering terjadi pada manusia di seluruh dunia.
Parasit ini adalah suatu protozoa yang
tergolong coccidia, dan mempunyai 3 bentuk:
1.
Ookista(bentuk resisten yang berada di
lingkungan luar).
2.
Trofozoit(bentuk vegetatif dan
proloferatif).
3.
Kista(bentuk resisten yang berada di
dalam tubuh manusia dan hewan).
Toksoplasma berkembang
biak di usus hewan berbulu khususnya kucing, menghasilkan keluarnya ookista
bersama tinja kucing. Seekor kucing dapat mengeluarkan sampai !0 juta ookista
sehari selama 2 minggu. Ookista membentuk sporozoit dalam 1-3 hari dan tetap
infektif selama berbulan-bulan sampai setahun di dalam tanah lembab dan panas,
yang tidak kena sinar matahari. Tanah yang tercemar kotoran hewan (kucing)
menyebabkan infeksi pada tikus dan burung, yang kemudian akan menyebabkan
reinfeksi kembali pada kucing. Dengan cara ini daur hidup parasit ini sudah
lengkap. Anak-anak juga dapat terinfeksi karena bermain di tanah yang tercemar
kotoran kucing. Tanah juga merupakan sumber infeksi untuk herbivora seperti
kambing, domba, babi, dan ternak. Karena infeksi pada kebanyakan hewan menetap secara menetap secara menahun,
makan daging yang mentah atau setengah matang menjadi sumber infeksi manusia
dan hewan karnivora.
II.3
Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul pada
infeksi toksoplasma tidak khas, sehingga penderita sering tidak menyadari bahwa
dirinya telah terkena infeksi. Tetapi sekali terkena infeksi toksoplasma maka
parasit ini akan menetap(persisten)dalam bentuk kista pada organ tubuh
penderita selama siklus hidupnya. Gejala klinis yang paling sering dijumpai
adalah pembesaran kelenjar getah bening(limfe) di kenal sebagai limfadenopati, yang dapat
disertai demam. Kelenjar limfe di leher adalah yang paling sering terserang.
Gejala toksoplasmosis akut yang lain adalah demam. Kaku leher. Nyeri otot (myalgia).
Nyeri sendi(arthralgia), Ruam kulit, gidu(urticaria), hepatosplenomegali atau
hepatitis.
Wujud klinis
toksoplasmosis yang paling sering pada anak adalah infeksi
retina(korioretinitis), biasanya akan timbul pada usia remaja atau dewasa. Pada
anak, juling merupakan gejala awal dari korioretinitis. Bila makula terkena,
maka penglihatan sentralnya akan terganggu.
Pada penderita dengan
imunodefisiensi seperti penderita cacat imun, penderita kanker, penerima
cangkok jaringan yang mendapat pengobatan imunosupresan, dapat timbul gejala
ringan sampai berat susunan saraf pusat seperti ensefalopati,
meningoensefalitis, atau lesi massa otak dan perubahan status mental, nyeri
kepala, kelainan fokal serebral dan kejang-kejang, bahkan pada penderitaAIDS
sering kali menyebabkan kematian.
Wujud klinis
toksoplasmosis bawaan adalah kelaianan neurologis: Hidrosefalus, mikrosefalus,
kejang, keterlambatan psikomotor, perkapuran(kalsifikasi ) abnormal pada foto
rontgen kepala. Selain itu tampak pula gangguan penglihatan, misalnya: Mikroflalmi,
katarak, retinokoroiditis; juga gangguan pendengaran, dan kelainan sistemik,
Misalnya: Hepatosplenomegali, limfadenopati, dan demam yang tidak diketahui
sebabnya.
II.4 Penatalaksanaan
Untuk mengendalikan infeksi
yang persisten ini, umumnya diperlukan reaksi imun tubuh yang memadai
(adekuat). Penderita toksoplasma dengan sistem imun yang normal tidak
memerlukan pengobatan, kecuali ada gejala-gejala yang berat atau berkelanjutan.
Toksoplasmosis pada penderita imunodefisiensi harus diobati karena dapat
mengakibatkan kematian. Toksoplasmosis pada ibu hamil perlu diobati untuk
menghindari toksoplasmosis bawaan pada bayi. Obat-obat yang dapat digunakan
untuk ibu hamil adalah Spiramisin 3 gram per hari yang terbagi dalam 3-4 dosis
tanpa memandang umur kehamilan, atau bilamana mengharuskan maka dapat diberikan
dalam bentuk kombinasi Pirimetamin dan Sulfadiazin setelah umur kehamilan
diatas 16 minggu. Pada bayi yang menderita Toksoplasma bawaan baik bergejala
atau tidak, sebaiknya diberikan pengobatan untuk menghindari kelainan lanjutan.
Obat-obatan yang digunakan adalah:
- Pirimetamin 2 mg / Kg selama 2 hari, kemudian 1 mg / Kg / hari selam
2-6 bulan, diikuti dengan 1 mg / Kg / hari 3x seminggu, ditambah
- Sulfadiazin atau Trisulfa 100 mg / Kg / hari yang terbagi dalam 2
dosis, ditambah lagi
- asam folinat 5 mg / 2 hari, atau dengan pengobatan kombinasi:
o
spiramisin
dosis 100 mg / Kg / hari dibagi 3 dosis, selang-seling setiap bulan dengan
pirimetamin
o
Predmison
1 mg / Kg / hari dibagi dalam 3 dosis sampai ada perbaikan korioretinitis.
Perlu dilakukan pemeriksaan serologis ulangan untuk menentukan apakah
pengobatan masih perlu diteruskan.
Sebagai strategi baru untuk
menanggulangi masalah infeksi toksoplasma yang bersifat persisten ini,
digunakan kombinasi imunoterapi dan pengobatan zat anti mikroba. Zat imunologi
seluler diobati dengan imunomodulator (isoprinosine / levanisol), sedangkan
infeksinya dikendalikan dengan pemberian spiramisin. Kombinasi pengobatan ini
dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi penderita dengan meningkatkan reaksi
imunologi selulernya dan sekaligus mengendalikan infeksi toksoplasmanya.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN DENGAN
TOKSOPLASMOSIS
1.
Pengkajian
Ds
: Pada tanggal 10 maret 2011 ibu x hamil anak ke dua dengan usia kehamilan 28
minggu datang ke bidan dan mengatakan
merasa nyeri pada daerah leher dan meriang. Ibu juga mengatakan bahwa dia
mempunyai hewan peliharaam kucing angora selain itu ibu juga mempunyai
kebiasaan makan sate dan daging yang dimakan setengah matamg.
Do
: Pada pemeriksaan palpasi didapatkan pembesaran kelenjar limfe, suhu 38°C.
Pemeriksaan
penunjang : hasil lab serologik bterhadap toksoplasmosis positif
2.
Assesment
• Diagnosa : Ny. X G2 P1A0 uk 28 minggu hidup tunggal let kepala intra
uteri jalan lahir normal k/u ibu baik dengan toksoplasmosis
•
Masalah :
cemas dan gangguan rasa nyaman.
• Masalah
potensial : kelainan kongenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus,
anensefalus.
•
Kebutuhan akan tindakan segera :
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi.
3.
Intervensi
- Jelaskan
pada ibu tentang kondisi kehamilan ibu saat ini.
- Jelaskan
tentang penyebab dari toksoplasmosis.
- Berikan
HE tentang :
a. Mengkonsumsi makanan
yang matang dan bersih.
b. Kebersihan
lingkungan.
4.
Jelaskan pada ibu tentang cara mencegah
toksoplasmosis.
5.
Kolaborasi dengan tim dokter dalam
pemberian terapi yaitu spiramisin, pirimetamin dan sulfadiazin.
4.
Evaluasi
S
: ibu mengatakan mengerti penjelasan tenaga kesh tentang toksoplasmosis, cara
mencegah terjadinya tokso.
O
: k/u ibu, djj, hasil lab serologik terhadap toksoplasmosis positif , ttv
A
: hamil dengan toksoplasmosis.
P
:
- Anjurkan
ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan.
- Anjurkan
ibu untuk melakukan USG
- Anjurkan
ibu untuk meminum multivitamin secara teratur dan sesuai dosis.
BAB
IV
PENUTUP
IV.1
Kesimpulan
Toksoplasmosis
adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa toksoplasma gondii. Sumber
penularannya adalah kotoran hewan berbulu, terutama kucing. Toksoplasma pada
ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, lahir mati, lahir cacat
atau infeksi toksoplasma bawaan.
Gejala
yang timbul pada infeksi toksoplasma tidak khas, sehingga penderita sering
tidak menyadari bahwa dirinya telah terkena infeksi. Obat-obat yang dapat
digunakan untuk ibu hamil adalah Spiramisin 3 gram per hari yang terbagi dalam
3-4 dosis tanpa memandang umur kehamilan.
IV.2
Saran
Bagi
Semua Ibu hamil agar terhindar dari
infeksi toksoplasmosis sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi
makanan setengah matang seperti sate
serta menghindari untuk memelihara hewan peliharaan terutama kucing dan anjing
karena itu semua merupakan sumber infeksi toksoplasmosis yang mana itu dapat
menyebabkan abortus atau kelainan kongenital pada janin.
DAFTAR
PUSTAKA
Prawirohardjo,
sarwono.Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal edisi 1.2007.jakarta:yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo.
Manuaba,Ida
bagus gde.prof,Dr.Ilmu kebidanan penyakit kandungan & keluarga berencana
untuk pendidikan bidan.
.
Http://fordeadrest.wetpaint.com/page/toksoplasmosis
ConversionConversion EmoticonEmoticon