TEORI TINGKAH LAKU SOSIAL DASAR
George
C. Homans mendalami sosiologi mikro karena ia menjelaskan masyarakat dari
hal-hal kecil. Kajian George Homans adalah psikologi behavioralisme. George C.
Homans mengandaikan pertukaran sosial seperti transaksi ekonomi. Kalau dalam
teori ekonomi pertukaran berupa barang dan jasa, di dalam teori sosial yang
dipertukarkan adalah barang yang bersifat abstrak dan bersifat riil.
·
TEORI PERTUKARAN
SOSIAL
Teori ini memandang hubungan
interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang
lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.Berdasarkan
teori ini, hubungan
pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan suatu imbalan bagi kita. Teori
pertukaran sosial pun melihat antara perilaku dengan lingkungan terdapat
hubungan yang saling mempengaruhi (reciprocal). Karena lingkungan kita
umumnya terdiri atas orang-orang lain, maka kita dan orang-orang lain tersebut
dipandang mempunyai perilaku yang saling mempengaruhi Dalam hubungan tersebut
terdapat unsur imbalan (reward), pengorbanan (cost) dan
keuntungan (profit). perilaku sosial merupakan pertukaran yang dilakukan
paling sedikit antar dua orang berdasarkan perhitungan untung-rugi.
Ø CONTOH
Misalnya, pola-pola perilaku di
tempat kerja, percintaan, perkawinan, persahabatan------- Hanya akan langgeng
apabila semua pihak yang terlibat merasa mendapatkan keuntungan.
Jadi perilaku seseorang dimunculkan
karena berdasarkan perhitungannya, akan menguntungkan bagi dirinya, demikian
pula sebaliknya jika merugikan maka perilaku tersebut tidak akan dilakukan.
·
Dinamika Perilaku Kelompok Kecil
Homans memilih kelompok kecil
untuk analisa deskriptifnya, sebagian karena kelompok itu merupakan satuan
dasar yang terdapat dalam semua tipe struktur sosial lainnya dan semua satuan
budaya. Ada tiga konsep utama yang digunakan Homans untuk menggambarkan
kelompok kecil, yaitu :
- Kegiatan
Kegiatan adalah perilaku
aktual yang digambarkan pada tingkat yang sangat konkret. Sebagian dari
gambaran mengenai kelompok apa saja harus meliputi catatan mengenai kegiatan-kegiatan
para anggotanya saja. Individu dan kelompok dapat dibandingkan menurut
persamaan dan perbedaan dalam kegiatan mereka, tingkat penampilan dari berbagai
kegiatan itu.
2. Interaksi
Interaksi adalah kegiatan apa
saja yang merangsang atau dirangsangoelh kegiatan orang lain. Individu atau
kelompok dapat dibandingkanmenurut frekuensi interaksi, menurut siapa yang
mulai interaksi dengan siapa, menurut saluran-saluran di manainteraksi
ituterjadi.
3. Perasaan
Perasaan tidak didefinisikan
hanya sebagai suatu keadaan subjektif, tetapi sebagai suatu tanda yang bersifat
eksternal atau yang bersifat perilaku yang menunjukkan suatu keadaan internal.
Ketiga elemen ini membentuk
suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara timbal balik.
Artinya, kegiatan akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh poal-pola interaksi
dan perasaan-perasaan. Interkasi akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kegiatan dan perasaan, dan perasaan akan berhubungan timbal balik dengan
kegiatan dan interaksi.
Beberapa dari kegiatan, interaksi,
dan perasaan yang terjadi dalam kelompok merupakan hasil dari tuntunan-tuntunan
yang diberikan kepada kelompok itu dari lingkungan atau strategi-strategi untuk
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Kegiatan, interaksi, dan perasaan
tertentu ini dilihat sebagai sistem eksternal.
Tetapi anggota kelompok yang
jarang membatasi kegiatan, interaksi, dan perasaannya pada apa yang diberikan
oleh lingkungan atau yang hanya bisa bertahan hidup saja. Sebaliknya, mereka
mengembangkan atau memperluas kegiatan, interaksi, dan perasaannya di atas
persyaratan minimal untuk hidup. Kegiatan, interaksi, dan perasaan tambahan ini
dilihat sebagai sistem internal.
·
Dasar-Dasar Transaksi Pertukaran
Dari dasar ekonomi Homans
mengambil konsep-konsep separti biaya (cost) dan imbalan (rewards).
Gambaran tentang perilaku manusia ini sudah dikembangkan dengan menjelasakan
pertukaran ekonomi di pasar, tujuannya untuk memperluas sehingga mencakup
pertukaran sosial juga. Dukungan sosial seperti halnya uang, dapat dilihat
sebagai suatu reward, dan berada dalam suatu posisi bawahan dalam suatu
hubungan sosial dapat dilihat sebagai cost.
Konsep tambahan juga
ditambahakan, antara lain kuantitas dan nilai yang dilihat sebagai variabel, di
mana keduanya akan merupakan pusat proposisi yang dikembangkan yang bersifat
menjelaskan. Kuantitas menunjuk pada frekuensi di mana suatu perilaku tertentu
dinyatakan dalam suatu jangka waktu tertentu, atau sejumlah perilaku yang
sedang terjadi. Nilai adalah tingkat di mana suatu perilaku tertentu didukung
atau dihukum. Pengukuran yang tepat mengenai nilai yang terlepas dari
kuantitas, sering mengalami kesulitan, gampang untuk menarik kesimpulan yang
berhubungan dengan nilai-nilai seseorang dengan mencatat frekuensi di mana dia
terlibat dalam suatu bentuk perilaku tertentu.
·
Penerapan Prinsip-Prinsip Pertukaran
Dasar
Inti teori pertukaran Homans
terletak pada sekumpulan proposisi fundamental. Menurut Homans, proposisi itu
besifat psikologis, karena (1) proposisi biasanya dinyatakan dan diuji secara
empiris oleh orang yang menyebut dirinya sendiri psikolog; (2) karena
menerangkanfenomena individu dalam masyarakat. Homans mengakui telah menjadi
seorang reduksionis psikologis. Reduksionisme menurut Homans adalah proses yang
menunjukkan bagaimana proposisi yang disebut satu ilmu logikanya berasal dari
proposisi yang lebih umum yang disebut ilmu lain.
Dalam sejumlah publikasi,
Homans merinci program untuk mengembalikan orang ke dalam sosiologi tetapi ia
pun mencoba mengembangkan sebuah teori yang memusatkan perhatian pada
psikologi, manusia dan bentuk-bentuk dasar kehidupan sosial. Menurut Homans,
teori ini membayangkan perilaku sosial sebagai pertukaran aktivitas, nyata dan
tidak nyata, dan kurang lebih sebagai pertukara hadiah atau biaya,
sekurang-kurangnya antara dua orang.
Dalam teori pertukaran
versinya ini, ia mencoba menjelaskan perilaku sosial mendasar dilihat dari
sudut hadiah dan biaya. Ia menyatakan teori struktural-fungsional memiliki
kebaikan apa saja kecuali dalam mejelaskan sesuatu. Fungsionalis struktural tak
lebih sekedar menciptakan skema dan kategori konseptual. Sosiologi ilmiah
memerlukan sekumpulan proposisi umum tentang hubungan antara kategori-kategori
itu, karena tanpa proposisi demikian maka penjelasan adalah mustahil. Karena
itu, Homans bertekad mengembangkan proposisi yang memusatkan perhatian pada
level psikologi yang menjadi landasan teori pertukarannya.
Dalam Social Behavour: Its
Elementary Forms, Homans menyatakan bahwa teori pertukaran berasal dari
psikologi perilaku dan ilmu ekonomi dasar. Sebenarnya Homans menyesal menamakan
teorinya teori pertukaran karena melihatnya sebagai penerapan psikologi
perilaku pada situasi khusus. Homans mebatasi diri pada interaksi sosial dalam
kehidupan sehari-hari. Namun, jelas ia yakinbahwa sosiologi yang dibangun
berdasarkan prinsip yang dikembangkannya akhirnya akan mampu menerangkan semua
perilaku sosial
·
Proposisi Sukses (The Success
Proposition)
Homans mengemukakan bahwa
untuk semua tindakan yang dilakukan seseorang, semakin sering tindakan khusus
seseorang diberi hadiah, semakin besar kemungkinan orang melakukan tindakan
itu. Proposisi ini berarti bahwa orang makin besar kemungkinannya untuk meminta
nasihat orang lain jika ia di masa lalu telah menerima hadiah berupa nasihat
yang berguna. Selanjutnya, makin sering orang menerima hadiah yang berguna
dimasa lalu, makin sering ia akan meminta nasihat.
Umumnya perilaku yang sesuai
dengan proposisi keberhasilan meliputi tiga tahap. Pertama, tindakan orang;
kedua, hadiah yang dihasilkan; ketiga, perulangan tindakan asli ataupun serupa
dalam hal tertentu.
Ada beberapa hal yang
ditetapkan Homans mengenai proposisi sukses. Pertama, di saat tertentu individu
benar-benar tak dapat bertindak yang sama sesering mungkin. Kedua, makin
pendek jarak waktu antara perilaku dan hadiah, makin besar kemungkinan
mengulangi perilaku, begitu pula sebaliknya. Ketiga, pemberian hadiah secara
intermiten lebih besar kemungkinannya menimbulkan perulangan perilaku ketimbang
menimbulkan hadiah yang teratur. Hadiah yang teratur menimbulkan kejenuhan.
·
Proposisi Pendorong (The Stimulus
Proposition)
Bila dalam kejadian di masa
lalu dorongan tertentu atau sekumpulan dorongan telah menyebabkan tindakan
orang yang diberi hadiah, maka makin serupa dorongan kini dengan dorongan di
masa lalu, makin besar kemungkinan orang melakukan tindakan serupa.
·
Proposisi Nilai (The Value Proposition)
Makin tinggi nilai hasil
tindakan seseorang bagi dirinya, makin besar ia melakukan tindakan itu. Di sini
Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan dengan
nilai positif. Hukuman adalah tindakan dengan nilai negatif. Homans Menemukan
bahwa hukuman bukan alat yang efisien untuk membujuk orang mengubah perilaku
karena hukuman cenderung tidak diinginkan. Lebih baik tak memberikan hadiah
terhadap perilaku yang tak diinginkan karena hadiag jelas lebih disukai. Homans
menjelaskan bahwa teorinya bukan teori hedonitas ( hadiah berupa materi atau
altruistis/ membantu orang lain).
·
Proposisi Deprivasi-Kejemuan (The
Deprivation-Station Proposition)
Makin sering seseorang
menerima hadiah khusus di masa lalu yang dekat, makin kurang bernilai baginya
setiap unit hadiah berikutnya. Dalam hal ini, Homans mendefinisikan dua konsep
penting lainnya, yaitu biaya dan keuntungan. Biaya tiap perilaku didefinisikan
sebagai hadiah yang hilang karena tidak jadi melakukan sederetan tindakan yang
direncanakan. Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah
hadiah yang lebih besar yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan. Yang
terkhit ini yang menyebabkan Homans menyusun kembali proposisi
kerugian-kejemuan sebagai berikut: makin besar kauntungan yang diterima
seseorang sebagai hasil tindakannya, makin besar kemungkinan ia melaksanakan
tindakan itu.
·
Proposisi Persetujuan-Agresi (The
Agression-Approval Proposition)
Proposisi A: bila tindakan
orang tak mendapatkan hadian yang ia akan harapkan atau menerima hukuman yang
tidak ia harapkan, ia akan marah; besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan
agresif dan akibatnya tindakakn demikian makin bernilai baginya. Homans
menambahkan bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia dikatakan
menjadi kecewa, frustasi. Pengamat behaviorisme yang mempertahankan kemurnian
bahasa, sama sekali takkan mengacu pada keadaan mental. Kekecewaan dapat pula
mengacu pada seluruh kejadian eksternal, yang dapat diamati oleh orang
lain.
Proposisi B: bila tindakan
seseorang menerima hadiah yang ia harapkan, terutama hadiah yang lebih besar
daripada yang ia harapkan , atau tidak menerima hukuman yang ia bayangkan , maka
ia akan puas; ia makin besar kemungkinannya melaksanakan tindakan yang
disetujui dan akibat tindakan seperti itu akan makin bernilai baginya.
v Proposisi
A tentang persetujuan-agresi hanya mengacu pada emosi negatif, sedangkan
proposisi B menerangkan emosi yang lebih positif.
·
Proposisi Rasionalitas (The Rasionality
Proposition)
Dalam memilih berbagai
tindakan alternatif, seseorang akan memilih satu di antaranya yang dia anggap
saat itu memiliki value(V), sebagai hasil, dikalikan dengan probabilitas(p),
untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Proposisi terdahulu sangat
dipengaruhi oleh behaviourisme, sedangkan proposisi rasionalitas sangat
dipengaruhi oleh teori pilihan rasionalitas. Menurut istilah ekonomi, aktor
yang bertindak sesuai dengan proposisi rasionalitas adalah yang memaksimalkan
kegunaannya.
·
KRITIK
Teori Pertukaran sosial beranggapan orang berhubungan
dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Pada
pendekatan obyektif cenderung menganggap manusia yang mereka amati sebagai
pasif dan perubahannya disebabkan kekuatan-kekuatan sosial di luar diri mereka.
Pendekatan ini juga berpendapat, hingga derajat tertentu perilaku manusia dapat
diramalkan, meskipun ramalan tersebut tidak setepat ramalan perilaku alam.
Dengan kata lain, hukum-hukum yang berlaku pada perilaku manusia bersifat
mungkin (probabilistik). Misalnya, kalau mahasiswa lebih rajin belajar, mereka
(mungkin) akan mendapatkan nilai lebih baik; kalau kita ramah kepada orang
lain, orang lain (mungkin) akan ramah kepada kita; bila suami isteri sering
bertengkar, mereka (mungkin) akan bercerai.
·
DAFTAR
PUSTAKA
- Doyle
Paul Johnson. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid II (terjemahan
Robert M. Z. Lawang). Jakarta: PT Gramedia.
- George
Ritzer dan Douglas J. Gooman. 2004. Teori Sosiologi Modern (terjemahan
Alimandan). Jakarta: Prenada Media.
- Irving
M. Zeitlin. 1995 Memahami Kembali Sosiologi (terjemahan Drs. Anshori dan
Drs. Juhanda). Jogjakarta: Gajah Mada University Press.
- George
Ritzer, Douglas J. Goudman. 2004. Teori Sosiologi (terjemahan: Nurhadi).
Bantul: Kreasi Wacana.
REVIEW TEORI GEORGE C. HOMAN
TEORI TINGKAH LAKU SOSIAL DASAR
Disusun
Oleh:
Dian Ayu
Pratiwi (2010 166 3004)
Yunara Rizky
Sekarani (2010 166 3005)
Muhamad
Wahyu Akbar (20101663009)
PROGRAM
STUDI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011
ConversionConversion EmoticonEmoticon