REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
PENGANTAR
Pada akhir dari
bab ini, murid diharapkan dapat untuk :
·
Mendefinisikan reproduksi
aseksual sebagai hasil proses dalam memproduksi keturunan yang sama secara
genetik dari satu induk
·
Menggambarkan satu istilah,
yang penting dan biasa diterapkan pada reproduksi
aseksual pada tumbuhan
·
Menggambarkan reproduksi
seksual sebagai proses yang meliputi
perpaduan inti dari zigot dan produksi dengan genetik yang tidak sama
dengan keturunan
·
Mengganbarkan dan menjelaskan,
daun, mahkota, benang sari dan putik dari satu itu, yang tersedia ditempat,
istilah, penyerbukan oleh serangga, bunga dikotil, dan memeriksa butir benang
sari dibawah mikroskop
·
Menyebutkan fungsi daun, buah,
kantong serbuk sari dan bagian bunga betina
·
Menjelaskan dan menggambarkan
kantong serbuk sari dan kepala putik dari salah satu, yang sudah tersedia,
istilah, penyerbukan oleh angin pada bunga, dan memeriksa butir serbuk sari
dibawah mikroskop
·
Mengetahui proses dari
memeriksa dan membedakan antara penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang
·
Membandingkan, dengan contoh
segar, dari penyerbukan oleh seranggadan penyerbukan oleh angin pada bunga
·
Menggambarkan pertumbuhan
pembulu serbuk sari dan tempat masuk pada pada bakal buah diikuti oleh
pembuahan
·
Meneliti dan menggambarkan
struktur dari non-endosperma biji pada masa embrio (bakal akar, pelepah dan
kandung lembaga) dan selaput yang dilindungi dinding buah
·
Bagian biji dan bakal buah
disebarkan oleh angin dan hewan yang menyediakan koloni didaerah baru
·
Menggambarkan ciri luar dari
salah satu, yang tersedia di tempat, contoh istilah dari pengedaran oleh angin
pada bibit atau bakal buah
·
Meneliti dan menyebutkan
kondisi lingkungan yang mempengaruhi
pembentukan biji sesuai suhu, air dan oksigen
Reproduksi adalah
menghasilkan individu baru atau keturunan. Berdasarkan reproduksi secara
aseksual dan seksual.
REPRODUKSI ASEKSUAL
Reproduksi itu menghasilkan keturunan baru tanpa bantuan pasangan, reproduksi itu tidak melibatkan perpaduan jantan dan betina dalam menghasilkan keturunan sel gamet. Keturunan itu dihasilkan oleh genetik yang sama. Berikut ini cara-cara pokok :
a.Tunas – contoh : ragi, sel tunggal, jamur
b.
Spora – contoh : pakis, dan
lumut, bakteri, jamur.
c.Reproduksi vegetatif – contoh : jahe dan kentang.
Sesuatu yang
biasanya penting diterapkan pada reproduksi vegetatif :
(a) (i) Umbi akar
kentang
Pangkal kuncup berkecambah
Tumbuh batang baru
Sisa batang
Akar baru tumbuh
Dalam tanah
Sisik daun Lubang
kuncup
(a) (ii) Tangkai
umbi akar
Induk
batang
Umbi akar baru
Umbi akar tua mengerut Susunan akar
(b) Rhizoma pada
jahe
Tunas antena dihasilkan
Kuncup
Kuncup
Sisik daun
Bonggol
Akar
Internode
Gambar. 21.1 Contoh reproduksi vegetatif
(a) Kentang
(i)
Dari kuncup tunas tumbuh keatas
dan akar tumbuh dalam tanah digunakan untuk menyimpan makanan dalam umbi akar
(ii)
Daun dari tunas baru
menghasilkan makanan melalui fotosintesi. Makanan itu diagkut kebawah untuk
pertumbuhan umbi akar. Umbi akar yang tua mengerut ketika salah satu akar yang
baru mengalami pertambahan ukuran.
(b) Jahe
Jahe adalah contoh dari rhizoma, batang
membesar secara horisontal dengan tunas yang akan memberikan perkembangan
rhizoma baru.
Dalam umbi akar kentang,
mata atau tunas akan meng hasilkan tunas baru. Pangkal dari batang utama akan
mengembangkan sisi batang yang kemudian membesar menjadi umbi akar baru.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Tumbuhan baru
dapat dihasilkan dengan cepat tanpa membutuhkan pasangan atau bantuan dari agen
luar seperti serangga atau angin. Bagaimanapun semua keturunan menyerupai induk
mereka disetiap cara, itu menyebabkan tidak ada variasi yang dihasilkan.
REPRODUKSI SEKSUAL
Bentuk dari
reproduksi ini melibatkan dua individu dari perbedaan jenis kelamin, jantan dan
betina. Berdasarkan perpaduan dari inti sperma dengan inti dari telur untuk
membentuk zigot. Kemudian zigot menghasilkan individu baru yang mana genetiknya
berbeda dari kedua induknya.
Reproduksi seksual
terjadi pada kedua tumbuhan dan hewan.
Pada Tumbuhan Berbunga
Organ reproduksi
seksual yang lebih tinggi adalah bunga. Struktur dasar dari bunga ditunjukkan
pada gambar 21.2 dan daftar berikutnya.
Tankai Bunga
– Untuk menopang bunga.
Dasar Bunga – Pembesaran tangkai yang berhimpitan dengan bagian lain dari bunga.
Kelopak – Terbuat dari daun kecil seperti kelopak yang menyediakan,
melindungi bagian lain dari bunga selama masa pertunasan.
Mahkota – Biasanya besar dan warnanya cerah pada bunga yang penyerbukannya
di bantu oleh serangga. Warna cerah membantu menarik serangga.
Sel Jantan – Bagian jantan dari bunga yang terdiri dari sejumlah benang sari.
Setiap benang sari terdapat filamen dan kantong sari. Filamen menyediakan
kantong benang sari penghasil serbuk pada kantong sari. Biji serbuk sari
terdiri dari dari gamet jantan atau sel kelamin.
Sel Betina – Bagian betina pada bunga terdiri satu atau lebih dari putik.
Setiap putik terdapat kepala putik diatas, dan ovarium berkembang sedikit
kebawah. Kepala putik menerima serbuk sari saat penyerbukan. Setiap ovarium
terdiri dari satu atau lebih bakal buah. Bakal buah mempunyai kantong kecil
yang disebut embrio yang didalamnya terdapat sel telur atau gamet betina.
Berisi butir serbuk sari
Mahkota
Kantong
sari
Kelopak
Bagian benang sari
Dasar Bunga
(Bagian jantan dari bunga)
Tangkai
Kepala putik
Tangkai putik
Embrio Bakal buah
Inti
Mikropil
Berisi bagian bunga betina
Gambar
21.2 Susunan umum pada bunga
PENYERBUKAN
Proses
berpindahnya serbuk sari dari kantong sari kekepalah putik disebut penyerbukan.
Penyerbukan
sendiri – serbuk sari jatuh kekepalah putik pada
bunga yang sama.
Penyerbukan
silang – serbuk sari jatuh kekepalah putik pada
bunga lain yang sejenis. Penyerbukan silang membuat bermacam fariasi.
Gambar 21.3
menunjukkan dua bunga yang terlihat perbedaannya. Dapatkah kamu menceritakan
bunga yang mana yang merupakan penyerbukan oleh serangga.
Gambar 21.3 contoh
dari penyerbukan oleh serangga dan penyerbukan oleh angin pada bunga.
Sayap mahkota
Kepala putik
Benang sari
Pembulu
benang sari
(Mempunyai 9 filamen)
Mahkota besar
Bulu
Kelopak
benang sari
Benang sari
Dasar kelopak
Kotak
Tangkai bunga sari dengan
Filamen
panjang
(a) Struktur dari
Clitorea
(b) Ischaemum grass
Gambar
21.3 Contoh dari penyerbukan oleh serangga dan angin pada bunga
X menunjukkan
dimana serangga, lebah, menempel. Maka serangga meneruskan caranya diantara
sayap mahkota untuk mengambil cairan yang jatuh dibawah mahkota. Kepala putik
terlindungi bersentuhan berlawanan dibelakang permukaan dari lebah yang mungkin
mempunyai beberapa butir serbuk sari dari bunga lain butir serbuk sari melekat
dengan lengket kekepala putik dan terjadilah penyerbukan silang.
Dibawah ini adalah
ringkasan tipe penyerbukan oleh serangga dan oleh angin pada bunga.
Penyerbukan oleh serangga pada bunga |
Penyerbukan oleh angin pada bunga |
1. Bunga umumnya besar dan berbau
dengan warna mahkota menarik
|
1. Bunga umumnya kecil dan tidak berbau dengan warna hijau atau
tidak mencolok
|
2. mempunyai cairan madu
|
2. Tidak mempunyai cairan madu
|
3.
Benang sari dan kepala putik biasanya
tersembunyi dalam mahkota, tangkai sari tidak tergantung
|
3. Benang sari dan kepala putik biasanya diluar
bunga, tangkai sari panjang dan
tergantung
|
4.
Benang sari lengket jadi butir serbuk sari tidak dapat jatuh denga
mudah
|
4. Benang sari besar dengan bulu ranting untuk
menangkap butir serbuk sari. Tidak lengket
|
5. Serbuk sari besar dengan
permukaan tebal untuk menempel tubuh
serangga, diproduksi dengan jumlah kecil
|
5. Butir serbuk sari kecil, tipis dan muda tertiup angin.
Diproduksi dengan jumlah yang besar
|
Tabel 21.1 Ciri dari penyerbukan oleh serangga dan angin pada bunga
PEMBUAHAN
Pembuahan itu terjadi
setelah penyerbukan. Setiap butir serbuk sari menghasilkan cekungan yang lebih
panjang membentuk pembulu serbuk sari. Pembulu serbuk sari menembus sepanjang
kepala putik dan tangkai putik, dan menerima makanan dari jaringan itu.
Akhirnya inti jantan masuk ke bakal buah dan menyatu dengan bakal biji, inti jantan masuk ke embrio, untuk membentuk
zigot.
Buah dan pembentukan biji – Zigot
terbagi dalam banyak sel yang cocok dengan embrio. Bakal buah yang cocok
menjadi biji tertutup dengan terlihat buah yang dihasilkan dari bakal buah.
Mahkota benang sari dan kelopak akhirya layu dan berkurang.
Butir serbuk sari Kepala
putik
Pembulu putik
Bakal
buah
Embrio
Ovum
Kantong
sari membelah Dasar buah
Mengeluarkan serbuk
sari
Mikropil
Kulit
(pengembangan pada kulit atau testa
Pada penyerbukan , serbuk sari jatuh kekepala putik. Pembulu serbuk
sari tumbuh dari pembulu serbuk sari, jatuh dan masuk ke saluran embrio melalui
mikropil, pembuahan terjadi ketika inti jantan masuk kedalam saluran serbuk
sari bergabung dengan ovum membentuk bakal buah.
Gambar 21.4 Penyerbukan dan pembuahan
BUAH DAN PENYEBARAN BIJI
Buah terbentuk
dari induk telur pada bunga. Dinding bakal buah tumbuh menjadi salah satu yaitu
daging dan berair atau kering dan kulit
luar.
a.
Buah berdaging – persediaan makanan untuk hewan dan manusia. Biasanya buahnya
menarik dan warnanya mencolok. Buah berdaging mempunyai dua tipe :
(i). Buah dengan biji besar,
misalnya mangga. Kemudian bagian tengah berdaging tebal untuk dimakan, biji terpisah
(ii).Buah
dengan banyak biji kecil, misalnya : tomat dan jambu biji. Biji yang tidak
dapat dicerna keluar melalui feces.
Tangkai
Kulit luar Endosperma
Dinding Tengah
Biji
Dinding Dalam
Embrio
Tangkai
(a) L.S. Pada
Mangga
(b) L.S Pada kelapa
Kulit luar
Dinding Tengah
Dinding dalam
Biji
Kelenjar minyak
Serat berair
(c) L.S. Pada
Lemon
(d) T.S. Pada Lemon
Tangkai
Kulit luar
Sisa dari kelopak
Dinding tengah
Dinding dalam
Biji
(e) L.S Pada Tomat
b.
Buah kering – keras dan kulit buah kering, yang salah satu membelah terbuka ketika
masak atau tidak mengeluarkan biji ketika terjadi pemecahan.
(i)
Berbiji Terbuka – kulit buah
membelah terbuka ketika masak dan biji tersebar ketempat yang luas. Contoh buah
yang baik dalam kelompok, misalnya, yang ada di hutan, Clitorea, Cassia, dll.
(ii)
Berbiji Tertutup – kulit buah
tidak membelah ketika masak. Biji tersebar dengan berbagai cara. Buah angsana,
contoh buah yang memiliki kulit seperti sayap yang dapat dengan mudah tertiup
oleh angin. Buah yang bercorak berbulu lembut.
Tangkai
Letak biji Bulu
Kulit buah
Seperti sayap
Buah
Sisa dari bentuk
(a) Angsana
(b) Clematis
Tangkai
Biji
Kulit Buah
Sisa dari corak
(c)
Clitorea
Gambar 21.6 Buah kering
BIJI DAN PERKECAMBAHAN
Biji mempunyai
struktur sebagai berikut :
Tangkai biji – biji berdempet dengan kulit buah.
Getah
pembulu – bekas disebelah kiri pada tangkai
biji (plasenta).
Mikropil – lubang kecil tempat masuknya air ke biji.
Testa – selaput kental pelindung biji.
Embrio – terdiri dari
(a)
Plumule, bakal tunas,
(b)
Radicle, bakal akar,
(c)
Cotyledon, biji daun.
Testa
Posisi bakal
akar
Cotyledon
Posisi mikropil
Plumule
Radicle
Getah pembulu
Sisi gambar Gambar
bidang testa terbuka
Plumule muncul dan
terlihat
Cotyledon
Radicle
Plumule
Dua cotyledon terpisah
PERKECAMBAHAN
Ada
3 keadaan untuk perkecambahan, yaitu air, oksigen dan suhu yang sesuai. Selama
perkecambahan perubahan-perubahan selanjutnya yang terjadi.
(a)
Air masuk ke biji melalui
mikrofil. Testa melunak atau mengecil dan biji membesar.
(b)
Enzim-enzim yang dihasilkan
kotiledon mencerna persediaan makanan pada substansi-substansi yang dapat
larut, seperti glukosa dan asam amino (lihat gambar 20).
(c)
Hasil pencernaan yang dapat
larut ini akan dipindahkan keradikal dan plumula. Glukosa digunakan pada
respirasi (pernapasan ) untuk melepaskan energi yang dibutuhkan dalam
pertumbuhan. Dan asam amino terasimilasi (bercampur) pada protoplasma yang
baru.
Permukaan tanah
---------------------------------------------------------------------------
(a)
Redikel tumbuh
(b)
Redikel memanjang
(c)
Plumula tumbuh keluar. Ini
terbentuk untuk melindungi selama bagiannya menembus tanah.
(d)
Plumula tumbuh lurus ketika
diatas tanah. Biji tetep dalam tanah seluruhnya, oleh karenanya proses ini
disebut perkecambahan hipogil.
Gambar 21.8 Perkecambahan
kacang buncis besar (hipogil)
Pada perkecambahan
epigil, misal: buncis hijau, biji terangkat (dibawa) diatas tanah ketika
pertumbuhan dari semaian.
PENYEBARAN (Dispersi)
Penyebaran pada biji (dispersi) sangat
diperlukan dengan alasan-alasan berikut:
(a)
Untuk menghindari kepadatan
yang berlebihan dan persaingan cahaya dan makanan
(b)
Untuk membantu menempati
habitat yang baru dan menguntungkan
Dispersi dilakukan melalui metode berikut:
1).
Angin – misal: Angsana,
clematis, biji-biji mawar dari India dan bunga tulip Afrika
2).
Hewan seperti burung,
kelelawar,dll. – misal: mangga, lemon, tomat, rumput cinta
3).
Air – misal : kelapa
4).
Mekanisme peledakan-misal:
klitorea, balsam.
ConversionConversion EmoticonEmoticon