RADANG
Pengertian
Respon terhadap cedera berupa serangkaian reaksi yang
menyebabkan musnahnya agen yang membahayakan jaringan atau yang mencegah agen
menyebar lebih luas. Mencakup dua unsur utama reaksi yaitu : perubahaan vaskuler dan aktifitas fagositosis
yang saling terkait.
Peradangan tidak sama dengan
infeksi, dimana infeksi oleh karena mikroorganisme hidup dalam jaringan dan
infeksi dapat menyebabkan peradangan.
Penyebab
Radang
·
Kuman (bakteri, parasit, dll)
·
Benda (pisau, peluru)
·
Suhu (panas/dingin)
·
Berbagai jenis sinar (sinar X, ultraviolet, dll)
·
Listrik
·
Zat kimia
Proses
Peradangan
Perubahaan Vaskuler
Bila kapiler cedera seperti
yang terjadi pada radang maka dindingnya akan lebih permiabel dan mudah dilalui
zat-zat : cairan dan garam-garam, protein yan berupa koloid. Akibatnya jumlah
cairan yang meninggalkan kapiler sewaktu radang akan menjadi lebih banyak dan
masuk ke jaringan sehingga menyebabkan jaringan menjadi sembab (edema). Cairan
ini disebut eksudat. Pada radang plasma jaringan menjadi lebih banyak protein
dari pada biasa sehingga tekanan osmotik tinggi dan hal ini menyebabkan plasma
tidak dapat mengalir lagi ke dalam pembuluh darah. Pembuluh menjadi kekurangan
plasma dan butir darah terhenti mengalir yaitu terjadi statis. Jaringan menjadi
banyak cairan sehingga membengkak (tumor).
Aktifitas fagosit (reaksi
selluler)
Setelah aliran darah dalam
pembuluh menjadi lambat maka leukosit-leukosit melekat pada sel endotel
pembuluh (marginasi). Makin lama makin banyak sel leukosit melekat, sel endotel
pada radang mendadak tampak menggelembung. Dengan pergerakan amuboid, leukosit
menyusup antara sel endotel dan kemudian keluar (emigrasi). Sedangkan eritrosit
dapat keluar dari pembuluh karena terdorong tekanan darah melalui dinding
kapiler yang cedera. Bila banyak eritrosit keluar dari pembuluh maka cairan
radang berwarna kemerah-merahan, dinamakan radang hemoragik.
Leukosit keluar dari
pembuluh mungkin karena tertarik oleh zat-zat kimia yang dilepaskan kuman atau
oleh jaringan yang cedera secara kemotaksis, (kemotaksis positif, leukosit
bergerak mendekati kuman, kemotaksis negatif leukosit bergerak menjauhi
kuman) sehingga kuman dikelilingi oleh
leukosit dan difagositosis. Aktifitas ini dilakukan oleh :
1. sel
polimorphonukleus netrofil (mikrofag).
2. sel fagositik
besar berinti bulat (makrofag).
Tanda-tanda
utama radang (makroskopik)
Warna merah (rubor)
Terjadi karena
jaringan yang meradang mangandung banyak darah akibat kapiler-kapilernya
melebar dan kapiler yang tadinya kosong menjadi berisi darah juga.
Panas (calor)
Juga akibat
sirkulasi darah yang meningkat. Naiknya suhu ini tidak melebihi suhu rektum
sehingga diambil kesimpulan bahwa peningkatan metabolisme tidak seberapa
menyebabkan kenaikan suhu ini.
Pembengkakan (tumor)
Disebabkan
sebagian oleh hiperemi dan sebagian besar oleh eksudat yang terjadi pada
radang.
Rasa nyeri (dolor)
Agaknya
disebabkan oleh pengaruh zat pada ujung saraf perasa yang dilepaskan oleh sel
yang cedera. Zat itu mungkin histamin. Rasa nyeri disebabkan juga oleh tekanan
yang meninggi dalam jaringan akibat
terjadinya eksudat.
Proses
Pemulihan
Proses radang
Radang
Regenerasi (sel parenkim)
Proses pemulihan Proiferasi fibroblas
Repair
Jaringan granulasi
Proiferasi endotel
Pada proses pemulihan,
sel-sel yang mati akan diganti oleh sel-sel hidup dengan melalui proses
regenerasi dan repair. Pada proses regenerasi yang bekerja adalah sel-sel
parenkim dan sel-sel parenkim ini yang akan menggantikan sel-sel yang rusak.
Pada proses repair akan
terbentuknya jaringan ikat. Adapun prosesnya adalah, dengan adanya iritan
menyebabkan proliferasi fibroblas yang akan masuk kedalam serum dan membentuk
kolagen, hingga terjadinya jaringan ikat yang menghubungi tepi luka. Bersamaan
dengan proliferasi fibroblas maka sel-sel endotel kapiler juga akan
berproferasi dan menjadi tunas-tunas sel endotel baru yang kemudian membentuk
lumen pembuluh darah kapiler (vaskuler). Kedua proses proliferasi fibroblas dan
proliferasi endotel akan membentuk jaringan granulasi.
Melihat kasus di atas di
mana luka tusuk di kaki yang kotor dengan banyak serpihan rumput dan daun
bambu, maka bila luka tersebut tidak segera di rawat akan menimbulkan
penyimpangan pada proses pemulihan (cenderung luka terinfeksi).
Proses pemulihan pada kasus
di atas pada dasarnya sama seperti proses pemulihan jaringan secara normal,
akan tetapi pada saat pembentukan jaringan granulasi terdapat sel radang,
leukosit, limpfosit, makrofag dan sebagainya serta permukaannya akan dilapisi
pus. Pus ini terjadi akibat mencairnya jaringan nekrosis oleh karena kuman
pyogenic sehingga akan memberikan penyimpangan penyembuhan dengan terbentuknya
granuloma pyogenikum pada permukaan. Namun lambat laun sel-sel radang akan
meghilang dan permukaan jaringan granulasi akan menjadi merah, sel epitel akan
tumbuh dari luka dan melapisi permukaan jaringan granulasi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon