| 
 | 
PENDAHULUAN
1.1  Latar  belakang.
          Di negara miskin, sekitar 25 – 50 % kematian
wanita usia subur di sebabkan hal berkaitan dengan kehamilan, kematian saat
melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa
puncak produktivitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ribu
per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin untuk meningkartkan derajat
kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dilaksanakan rawat gabung. 
Rawat  gabung 
adalah  suatu  cara 
perawatan  bayi  baru 
lahir  yang  ditempatkan 
dalam  suatu  ruangan 
di  samping  ibunya, sehingga  setiap 
kali  bayi  memerlukan, ibunya  dapat 
segera  memberikan  perhatian (termasuk  kebutuhan menyusui).  (Departemen 
Kesehatan  RI  1993/1994).
Rawat 
gabung  terdapat  dua 
jenis  yaitu,  rawat 
gabung  total  yang 
mana  dari   awal 
pasca  persalinan  bayi 
dan  ibu  dari 
awal  bersama  secara 
terus  menerus  selama 
24  jam,  sedangkan 
rawat  gabung  partial merupakan  perawatan 
yang  mana  ibu 
dan  bayi  dirawat 
terpisah  pada  saat-saat 
tertentu.
Dari 500.000 persalinan di indonesia pada
tahun 2002 terjadi di Rumah sakit.untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
bayi baru lahir banyak hal yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya yang
mempunyai peranan yang cukup penting ialah dengan melaksanakan rawat gabung
dengan kondisi ibu pada persalinan 
fisiologis   (  normal 
),  2  jam 
post  partum,  bayi 
yang  lahir  cukup 
bulan  > 37  minggu, berat 
badan  baru  lahir 
2250 -  4000  gram, 
bayi  dengan  APGAR 
skore  menit  1 
>  7,  tidak 
ada  kelainan  bawaan 
berat,  tidak  dalam 
perawatan  khusus  yang 
dilakukan  rawat  gabung 
baik  total  maupun 
partial. Masa neonatus merupakan masa yang rawan sehingga memerlukan
perhatian dan penanganan sebaik- baiknya.
Berbagai masalah dapat terjadi pada bayi
maupun ibu yang tidak dirawat gabung antara lain ibu kurang pemberian ASI, ibu
kurang  kasih sayang terhadap bayinya,
ibu kurang tahu terhadap perawatan bayinya. Dan adapun kerugian rawat gabung
terhadap ibu antara lain : kurang dapat beristirahat karena terganggu oleh
bayinya sendiri atau bayi yang menangis serta bayi mendapat infeksi dari
pengunjung.
Oleh karena itu dalam melaksanakan rawat
gabung selalu mempertimbangkan indikasi keuntungan dan kerugianya
(Soetjiningsih, 1997)
Melalui rawat gabung dapat meminimalkan
masalah yang mungkin timbul misalnya mengatasi masalah-masalah dalam perawatan
neonatus, pencegahan infeksi dan masalah gizi. Oleh karena itu kontak kulit
dengan kulit dan mata antara ibu dan bayi yang telah dibina setelah lahir harus
tetap dipertahankan serta sebaiknya tidak dibatasi untuk berhubungan dengan
bayinya, sehingga dapat menciptakan yang mendukung hubungan wajar dan
sebaik-baiknya antara ibu dan bayi dari aspek fisik, fisiologis dan psikologis
serta memberi bantuan dan dukungan kepada ibu dalam merawat dan memahami
bayinya secara edukatif. Bayi-bayi selain mendapatkan makanan paling baik dan
tepat akan mendapatkan bimbingan bagaimana cara menyusui yang benar, cara
merawat bayi serta cara menjaga kebersihan, dan ini manfaat untuk menurunkan
kejadian infeksi (Suharyono, 1992 ; 27)
.1     
Rumusan Masalah.
Adapun  perumusan  masalahnya 
adalah :
.1.1Adakah manfaat rawat 
gabung  terhadap klien ibu nifas
?.
.1.2Adakah  manfaat ilmu
keperawatan rawat  gabung  terhadap 
bayi.
1.3  Tujuan 
Penelitian.
1.3.1 Tujuan  Umum.
                 
Mempelajari  manfaat  sistem 
rawat  gabung  terhadap 
ibu  nifas  dan 
bayi.
1.3.2    Tujuan  Khusus.
                   a.  Mengidentifikasi  keuntungan 
sistem  rawat  gabung 
terhadap  ibu nifas.
                   b.
Mengidentifikasi keuntungan   sistem   rawat 
gabung  terhadap  bayi
                   c.
Mengidentifikasi  kerugian  sistem 
rawat  gabung  terhadap 
ibu  nifas.                 
                   d.  Mengidentifikasi  kerugian 
sistem  rawat  gabung 
terhadap  bayi.
1.4  Manfaat 
Penelitian.
1.4.1 Untuk  Ibu 
Nifas  
Sebagai  pertimbangan  dalam 
upaya  meningkatkan pemberian  ASI  
dan  merawat  bayinya. 
        1.4.2 Untuk  Institusi 
Pelayanan  Keperaratan.  
Hasil  penelitian  ini 
dapat  digunakan  sebagai 
masukan  bagi  tempat   
pelayan  kesehatan  khususnya 
pelayanan  keperawatan  terutama 
bagi  ibu  nifas 
untuk  melaksanakan  rawat 
gabung.   
        1.4.3 Untuk Penulis.               
    Menambah  wawasan 
dan  pengalaman  melaksanakan 
penelitian.
       1.4.4 Dapat memberi
gambaran atau informasi bagi peneliti berikutnya  
1.5  Relevansi
Upaya 
kesehatan  gar  bayi 
dapat  tumbuh   dan 
berkembang  secara  optimal 
harus  dilakukan  sejak 
janin  dalam  kandungan 
ibu,  selama  proses 
persalinan    dilakukan  perawatan 
yang  segera  setelah 
bayi  lahir  sampai 
masa  balita terlewati  karena 
masa  neonatus  merupakan 
masa  yang  rawan 
hingga  memerlukan  perhatian 
dan  penanganan  sebaik-baiknya.  Oleh 
karena  itu  dalam 
menghadapi  neonatus  ibu 
harus  sudah  siap 
untuk  merawat  bayinya 
sedini  mungkin.
Salah  satu  upaya 
yang  dapat  dijalankan 
untuk  mencapai  tujuan 
ini  adalah                                                                                                                          dilakukan  rawat 
gabung  yang  mana 
dalam  sistem  ini 
dapat  menciptakan  kedekatan hubungan ibu terhadap bayi
dengan  kasih  sayang, 
kehangatan,kelembutan, 
peningkatan  penggunaan  ASI, 
mencegah  infeksi  dan 
peningkatan  pendidikan  ibu.
BAB  2
TINJAUAN  TEORI
Pada 
bab  ini  diuraikan 
tentang  konsep  dasar 
rawat  gabung  yang 
meliputi  :  pengertian 
rawat  gabung  termasuk 
sifat  dan  jenis 
rawat  gabung,  tujuan, 
kotra  indikasi rawat  gabung, 
keuntungan  dan  kerugian 
rawat  gabung.
2.1  Pengertian 
rawat  gabung.
Rawat  gabung
adalah  suatu  cara 
perawatan  bayi  baru 
lahir  yang  ditetapkan 
dalam suatu ruangan di samping  ibunya, 
sehingga  setiap  hari 
bayi  memerlukan  ibunya 
dapat segera memberikan perhatian (termasuk kebutuhan menyusui).
(Kesehatan RI  1993 / 1994 ).
2.1.1    Rawat  gabung 
dapat  bersifat  :
- Kontinue yang berarti bayi tetap berada di samping ibunya terus- menerus.
- Intermiten, dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau atas permintaan ibunya dapat dibawa kepada ibunya ( Soetjiningsih, 1997, 97).
2.1.2       
Jenis  rawat  gabung. 
a.      
Total,  dari 
awal  pasca  persalinan 
bayi  dan  ibu 
dirawat bersam  secara  terus-menerus 
selama  24  jam.
b.     
Partial,  adalah 
cara  perawatan  dimana 
ibu  dan  bayi 
dirawat  secara  terpisah 
pada  saat-saat  tertentu.
2.2     
Tujuan  Rawat  Gabung.
2.2.1   Bantuan  Emosional
Setelah 
menunggu  selama  sembilan 
bulan dan setelah dalam proses 
persalinan   ibu  sangat 
senang  dan  bahagia 
bila  dekat  dengan 
bayinya.  Ibu  dapat membelai-belai  bayinya, 
mendengar  tangisnya  serta 
memperhatikannya  disaat buah
hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini sangat penting  ditumbuhkan 
pada  sat-saat  awal 
dan  bayi  akan 
memperoleh  kehangatan  tubuh 
ibu,  suara  ibu, 
kelembutan  dan  kasih 
saying.
2.2.2  Penggunaan  ASI.
Dari 
segala  pertimbangan maka ASI
adalah makanan  terbaik bagi bayi.
Produksi ASI akan  makin  cepat dan makin banyak bila bila dilakukan
rawat gabung karena aktivitas menyusui akan dapat dilaksanakan sesering
mungkin  .
Pada 
hari-hari  pertama  yang 
keluar  dalah  kolostrum 
yang  jumlahnya  sedikit,  
tapi  hal  ini 
tidak  perlu  dikawatirkan 
kerena  kebutuhan  bayi 
masih  sedikit.
2.2.3       
Pencegahan  Infeksi.                                                    
Pada 
perawatan  bayi  yang 
terpisah,  maka  kejadian 
infeksi  silang  akan 
sulit  dicegah, karena bayi  akan 
terinfeksi  dari  bayi 
yang  lain.  Dengan 
melakukan  rawat gabung, maka
infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang 
mengandung  antibody  dalam 
jumlah tinggi akan melapisi 
seluruh  permukaan  mulosa 
dari  saluran  pencernaan 
bayi  dan syaraf oleh  bayi 
sehingga  bayi  akan  mempunyai   kekebalan, 
ini  akan  mencegah infeksi  terutama 
terhadap  diare.
2.2.4       
Pendidikan  Kesehatan.
Pada saat melaksanakan 
rawat  gabung  dapat 
dimanfaatkan untuk 
memberikan  pendidikan
kesehatan  kepada  ibu, terutama primipara, bagaimana  teknik 
menyusui,  memandikan  bayi, 
merawat  tali  pusat, 
perawatan  payudara dan  melihat makanan yang baik merupakan
bahan-bahan diperlukan si ibu.  Keinginan  ibu 
bangun  dari  tempat 
tidur,  menggendong  bayi 
dan  merawat  diri 
akan  mempercepat  mobilisasi, 
sehingga  ibu  akan 
lebih  cepat  pulih 
dari  persalinan .  ( 
Soetjiningsih,    1997,  97).
2.3     
Kontra  Indikasi  Rawat 
Gabung.
Pada  keadaan  tertentu 
maka  rawat  gabung 
tidak  dianjurkan  misalnya    
pada  :
2.3.1    Keadaan  ibu ;
a . 
Kesadaran  belum  baik.
b .  Terbukti  menderita 
karsinoma  payudara.
c .   Psikosis.
2.3.2 Keadaan  bayi;
a.  Bayi  memerlukan 
pengawasan  intensive.
                  b. bayi
kejang atau kesadaran menurun 
               c.
catat bawaan sehingga tidak mampu menyusui (Soetjiningsih, 1997 ;100 )
2.4     
Indikasi Rawat Gabung
2.4.1 Ibu
-         
Persalinan fisiologis (normal )
-         
Persalinan patologis pervaginam dengan syarat :
a.       tanpa narkosa 
b.      tanpa komplikasi 
        2.4.2 bayi
-         
APGAR Skore menit 1 > 7
-         
Berat badan lahir 22.50 – 4000 gram
-         
Sesuai masa kehamilan  ( SMK )
-         
Tidak ada kelainan bawaan yang berat 
( Karyadi wirjoatmojo,dkk,1988;4 )          
2.5   Keuntungan  Rawat 
Gabung.
-         
Menggalakkan pemakaian ASI
-         
Kontak emosi ibu -  anak lebih dini
dan lebih rapat.
-         
Ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang tidak normal.
-         
Ibu dapat belajar cara merawat bayi.
-         
Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan membangkitkan
kepercayaan diri yang lebih besar dalam perawatan bayi.
-         
Berkurangnya injeksi silang dan berkurangnya infeksi nosokomial
(Sotjiningsih, 1997; 101).
-         
Bayi merasa aman.
-         
Involusi uterus kembali baik (Karyadi Wirjoatmodjo, dkk, 1988; 14)
       2.5.1 
Ditinjau  dari  segi 
psikologi  ibu.
a. Hubungan antara ibu dan bayi
lebih akrab, setelah dan sentuhan fisik               (skin  to 
skin ).
b. Memberikan  kesempatan 
pada  ibu  untuk 
belajar  merawat  sendiri 
bayi  yang  baru 
dilahirkan.
c. Memberikan  rasa 
percaya  diri  dan 
tanggung  jawab  kepada 
ibu  untuk  merawat 
bayinya.
2.5.2  Ditinjau 
dari  segi  fisik 
ibu.
a. Inovasi  uterus 
akan  terjadi  dengan 
baik oleh  karena  dengan 
menyusui  akan  terjadi 
kontraksi  rahim  dengan 
baik,  sehingga  perdarahan 
post  partum  dapat 
dikurangi.   
b. Ibu  akan 
merawat  sendiri  bayinya 
dan  dapat  mempercepat 
mobilisasi  untuk  lebih cepat 
pulih  kembali.
2.5.3   Manfaat 
terhadap  bayi.
 a.  Ditinjau 
dari  segi  fsikologis.
 Dengan 
rawat  gabung  sentuhan 
fisik  ibu  dan 
anak segera  terjadi.  Hal ini 
merupakan  stimulasi  mental 
dini  yang  diperlukan 
bagi  tumbuh  kembang 
anak  khususnya  dalam 
memberikan  rasa  aman 
dan  kasih  saying.
b. Ditinjau 
dari  segi  fisik.
1). Air  susu 
ibu  terutama  kolestrum 
mengandung  zat-zat  antibody 
yang  dapat melindungi  bayi 
dari  bahaya  infeksi 
terutama  diare.
2). Bayi segera mendapatkan makanan
yang  sesuai  dengan 
pertumbuhannya.
3). Kemungkinan  terjadinya 
infeksi  mosokomial  (infeksi 
yang  berasal  dari   
lingkungan  Rumah  Sakit ) 
berkurang.
4). Penyakit  sariawan 
(  monoliasis  )  pada  bayi  dapat  dikurangi.
5). Kejadian  penyakit-penyakit  alergi 
yang  terdapat  pada 
botol  dapat   dihindarkan.
2.5.4   Manfaat 
terhadap  keluarga.
a. Ditinjau  Dari 
Segi  Fsikologis.
Rawat  gabung  memberi 
peluang  kepada  keluarga 
untuk  memberi  dorongan   
pada  ibu  untuk 
menyusui  bayinya.
b. Ditinjau 
dari  segi  ekonomi.
Lama 
perawatan  lebih  pendek, 
Karen  ibu  telah 
puluh  kembali  dan 
bayi   tidak  menjadi 
sakit,  sehingga  biaya 
perawatan  lebih  sedikit.
2.5.5   Manfaat 
bagi  petugas  kesehatan.
a. Ditinjau 
dari  segi  fsikologis.
1). Bayi  jarang 
menangis sehingga  tugas di ruang
perawatan akan  merasa tenang  dan 
dapat  melakukan  pekerjaan 
lain  yang  bermanfaat.
2). 
Perawat  lebih  komonikatif.
b. Ditinjau 
dari  segi  fisik.
1). Pekerjaan  petugas 
akan  berkurang  oleh 
karena  sebagian  tugasnya 
diambil oleh  si  ibu.
2) 
Tak  perlu  repot 
menyiapkan  dan  memberikan 
susu  botol.
2.6   Kerugiannya.    
Dibanding 
dengan  keuntungannya,  maka 
kerugiannya  sangat  kecil  
dan  kalau  ada 
kesungguhan  dalam  menangani 
akan  dapat  diatasi.
1. Ibu  kurang 
dapat  beristirahat,  terganggu 
oleh  bayinya  sendiri 
atau  bayi  lain    
yang  menangis.
2. 
Fisik  ibu 
kelelahan.
3. 
Bayi bisa mendapatkan infeksi
dari pengunjung (ternyata hal ini tidak terbukti)(Soetjiningsih, 1997; 101).
2.7   Kerangka 
Konseptual.
|  | |||||||||
|  | |||||||||
|  | |||||||||
|  | |||||||||
|  | |||||||||
|  | |||||||||
|  | 
BAB  3
METODE  PENELITIAN
Dalam  bab  ini 
akan  diuraikan  beberapa  
metode  yang  melandasi 
penelitian  yaitu:
3.1. Desain  Penelitian
3.2. Populasi,
Sample  dan  Sampling.
3.3. Identifikasi  Variabel 
dan  Definisi  Operasional.
3.4. Pengumpulan  dan 
Analisa   Data.
3.5. Keterbatasan  Penelitian.
3.6. Etika  Penelitian.
Dari  beberapa  metode 
penelitian  yang  digunakan 
akan  diuraikan  sebagai 
berikut :
3.1     
Desain  Penelitian.
Desain  yang 
digunakan  dalam  penelitian 
ini  adalah  diskriptif. 
Metode  ini  bertujuan 
untuk  memaparkan  atau 
menggambarkan  serta  mempelajari 
manfaat  rawat  gabung 
bagi ibu dan  bayi.  ( 
Nursala,  2003,  83  ).
3.2  Populasi  Sampel 
dan  Sampling.
3.2.1.  Populasi.
Populasi  adalah  setiap 
subyek  yang  memenuhi 
kreteria  telah  ditetapkan (Nursalam  2003, 
93).
Populasi  dalam  penelitian 
ini  adalah  semua ibu 
nifas  yang  dirawat 
di  bagian Kebidanan  Rumah 
Sakit  Dr.  Sutomo.
3.2.2.     
Sampel.
Sampel  adalah  bagian 
dari  populasi  yang 
dipilih  dengan  sampling 
tertentu  untuk  memenuhi 
atau  mewakili  populasi. (Nursalam,   Siti 
Pariani,  2001,  64).
- Kriteria inklusi dari penelitian ini antara lain :
1).  Ibu  nifas 
hari  pertama.
2).  Persalinan  fisiologis.
3). 
Bayi  aterm  umur 
kehamilan  >  37 
minggu.
4).  Berat  badan  bayi 
2250  -  4000 
gram.
5).  APGAR 
Skore  menit  1  >  7.
6).  Tidak 
memiliki  kelainan  bawaan.
7).  Tidak 
dalam  perawatan  yang 
khusus
        b 
Kriteria  Eklusi  dari 
penelitian  ini  antara 
lain :
             1) 
APGAR  Skore  menit 
1  >  7.
              2)  Berat 
badan    <  2250 
gram  atau  > 
4000  gram.
3.2.3.   Sampling.
Sampling adalah suatu proses dalam
penelitian. Ini menggunakan consecutive. Sampling  yaitu 
suatu  tehnik  penetapan 
sample  diantara  populasi 
sesuai  dengan  tujuan 
peneliti  (  Nursalam, 
2003,  98  ) 
3.3 
Identivikasi  Vareabel 
Penelitian  dan  Definisi 
operasional.
3.3.1       
Identivikasi  Vareabel.
Vareabel  dalam 
penelitian  ini  adalah 
studi  manfaat  rawat 
gabung  terhadap  ibu 
nifas  dan  bayi 
baru  lahir.
3.3.2       
Definisi  Operasional.
Rawat  Gabung 
adalah  suatu  cara 
perawatan  bayi  baru 
lahir  yang  ditetapkan 
dalam  suatu  ruangan 
disamping  ibunya,  sehingga 
setiap  kali  bayi 
memerlukan,  ibunya  dapat 
segera  memberikan  perhatian.
3.4     
Metode  pengumpulan dan analisa data.
Untuk
mengumpulkan data peneliti, nifas yang diteliti dengan system rawat gabung di
intervensi mengenai tehnik menyusui yang benar yang meliputi sebelum
disusukan  penting  dan oreola mamae dibersihkan dengan
menggunakan kapas basah, badan bayi menempel 
di perut  ibu dan kepala bayi
berada di siku bagian dalam, seluruh areda berada dalam mulut bayi, penting
susu berada diatas lidah bayi. Ibu menyusui secara pergantian pada payudara
kanan-kiri, setelah selesai disusui bayi disendawakan, perawatan bayi meliputi
mengganti  popok bayi setiap kali bayi
buang air kecil dan buang air besar serta memberitahukan generalis external
setiap kali bayi buang air kecil dan buang air besar, memberikan kesempatan ibu
untuk memberikan sentuhan kasih  sayang
(memegang), menimang-nimang, berbicara dengan bayinya serta mengerjakan cara
untuk mengobservasi keadaan bayinya.
Setelah
diberikan intervensi, akan dievaluasi mengenai keuntungan dan kerugian rawat
gabung terhadap ibu nifas dan bayi baru lahir yang meliputi aspek penilaiannya
yaitu: tingkat kaeakraban antara ibu dan bayi, kemampuan merawat bayi,
kemampuan mengkasihi bayi, involusi uterus, istirahat tidur ibu, rasa aman bagi
bayi, kelelahan ibu, serta infeksi pada bayi setelah dilakukan rawat gabung.
Evaluasi ini dilakukan melalui mengamatan langsung dengan menggunakan lembaran
observasi, wawancara baik lisan maupun tertulis dengan menggunakan lembar  quistionel, pemeriksaan fisik.  Setelah data terkumpul disekorin dan
dianalisa menggunakan statistic diskrintif 
persentase.
3.5     
Keterbatasan  Penelitian.
Pengumpulan data dengan quistionere memiliki jawaban lebih banyak
dipengaruhi  oleh sikap dan
harapan-harapan pribadi yang bersifat subjektif, sehingga hasilnya kurang
mewakili secara kwalitatif.
3.6     
Etika  Penelitian
3.6.1. Informed
Consent.
Lembar
persetujuan diberikan pada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang terjadi selama  dan 
sesudah  pengumpulan  data.
Jika
subjek bersedia diteliti maka harus menanda tangani lembar persetujuan, jika
subjek  menolak untuk diteliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati  hak-haknya
3.6.2 Anonimity ( tampa  nama )                                                      
Untuk
menjaga kerahasiaan identitas, subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama
subjek pada lembar pengumpulan data (Kuesioner) yang diisi oleh subjek, lembar
tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
3.6.3Confidenfialitty (Kerahasian)
Kerahasiaan informasi  yang diberikan  oleh subjek 
dijamin oleh peneliti hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
FORMAT  PENGUMPULAN  DATA 
QUESTIONE
Petunjuk  Pengisian.
- Ibu diharapkan menjawab yang tersedia di lambaran ini.
- Silahkan membaca pertanyaan ini dengan seksama, bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan.
- Mohon dijawab dengan sejujur-jujurnya.
Identitas 
Responden.
Nomor  Responden 
: ………………………
U m u r                     : ……………….  tahun.
LEMBAR  QUESTIONERE.
Pilih  jawaban 
yang  anda  anggap 
benar  !.
 Pendidikan. Pendidikan.
 S D N
                             S D N                       SLTP
                             SLTP SLTA
                              SLTA
                              PT /  Akademi.
- U m u r.
 <  20 
tahun.
                                    <  20 
tahun.
 20  - 
30  tahun
                                     20  - 
30  tahun
                                     
>  35  tahun.
      3.  Sekarang 
melahirkan  anak  ke 
berapa  ?.

 Anak  ke 
satu.
                                     Anak  ke 
satu. Anak  ke  dua  atau 
ke  tiga.
                                      Anak  ke  dua  atau 
ke  tiga.
                                     
Anak  ke  empat 
atau  lebih.
 4. 
Berapa  lama  ibu 
istirahat  tidur  dalam 
sehari  ?.

 Lama  tidur 
>  10  jam 
/  hari.
                                 Lama  tidur 
>  10  jam 
/  hari. Lama  tidur 
8  -  10 
jam  /  hari.
                                  Lama  tidur 
8  -  10 
jam  /  hari.
                                  Lama  tidur 
<  8  jam 
/  hari.
 5. Bagaimana 
respon  bayi  selama 
lagi  berada  bersama 
ibu  ?.
  5. Bagaimana 
respon  bayi  selama 
lagi  berada  bersama 
ibu  ?. Bayi  tenang.
                                        
Bayi  tenang.
                              
          Bayi  sering 
menangis.
       6.  Menurut 
pendapat  ibu,  sebaiknya 
selama  di  Rumah  
Sakit  bayi  tinggal 
bersama  
             ibu.
 Selama  24  jam.
                                         
Selama  24  jam.                                                                 Pagi,  siang,  sore 
(  jam  07.00 
-  20.00  ).
                                          
Pagi,  siang,  sore 
(  jam  07.00 
-  20.00  ). Waktu  menyusui  dan 
jam  kunjung
                                          
Waktu  menyusui  dan 
jam  kunjung
7.     
Keakraban  ibu 
terhadap  bayi.                                               
ya              tidak.

 - Bayi  dibelai 
dengan  kasih  sayang.
- Bayi  dibelai 
dengan  kasih  sayang.


 - Bayi  dipeluk
- Bayi  dipeluk
 - Bayi  diajak 
bicara
- Bayi  diajak 
bicara
 - Ibu  mau 
mendekati  bayinya
- Ibu  mau 
mendekati  bayinya
- Ibu  menenangkan 
saat  bayi  menangis.
8.     

 Kemampuan  ibu 
merawat  bayi.
Kemampuan  ibu 
merawat  bayi.

 Kemampuan  ibu 
merawat  bayi.
Kemampuan  ibu 
merawat  bayi.
- Mengganti  popok 
setiap  bayi  kencing.
- Membersihkan  genitalia 
asterna  pada  saat  buang  

 air 
kecil / buang  air  besar.
   air 
kecil / buang  air  besar.
                                                                                                            Ya             Tidak
      - Membersihkan putting susu dan anola
dengan menggunakan

 kapas  basah
               kapas  basah
      -
Badan bayi menempel di perut ibu dan kepala berada di siku 


 bagian  dalam
        
bagian  dalam

 - Ateolamamae masuk dalam mulut bayi
seluruhnya
      - Ateolamamae masuk dalam mulut bayi
seluruhnya
      -
Putting susu berada diatas lidah bayi

 - Ibu menyusui secara bergantian payudara
kanan dan kiri
      - Ibu menyusui secara bergantian payudara
kanan dan kiri- Kelelahan ibu membuat bayi

 - Ibu
mengungkapkan sangat lelah
- Ibu
mengungkapkan sangat lelah
 - Ibu tampak tidak
bersemangat
- Ibu tampak tidak
bersemangat
 - Ibu mengungkapkan
sedikit lelah
- Ibu mengungkapkan
sedikit lelah 
 - Wajah ibu tampak
lesu
- Wajah ibu tampak
lesu  Bayi diare Bayi diare
.
STUDI  MANFAAT  RAWAT 
GABUNG  TERHADAP
  IBU 
NIFAS  DAN  BAYI 
BARU  LAHIR  DI 
RUANG  KEBIDANAN
  RUMAH  SAKIT 
DR  SUTOMO  SURABAYA

OLEH  :
SRI  NURAINI
NO  :  200149
 
 
 
ConversionConversion EmoticonEmoticon