|
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Di negara miskin, sekitar 25 – 50 % kematian
wanita usia subur di sebabkan hal berkaitan dengan kehamilan, kematian saat
melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa
puncak produktivitasnya. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ribu
per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin untuk meningkartkan derajat
kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat dilaksanakan rawat gabung.
Rawat gabung
adalah suatu cara
perawatan bayi baru
lahir yang ditempatkan
dalam suatu ruangan
di samping ibunya, sehingga setiap
kali bayi memerlukan, ibunya dapat
segera memberikan perhatian (termasuk kebutuhan menyusui). (Departemen
Kesehatan RI 1993/1994).
Rawat
gabung terdapat dua
jenis yaitu, rawat
gabung total yang
mana dari awal
pasca persalinan bayi
dan ibu dari
awal bersama secara
terus menerus selama
24 jam, sedangkan
rawat gabung partial merupakan perawatan
yang mana ibu
dan bayi dirawat
terpisah pada saat-saat
tertentu.
Dari 500.000 persalinan di indonesia pada
tahun 2002 terjadi di Rumah sakit.untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan
bayi baru lahir banyak hal yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya yang
mempunyai peranan yang cukup penting ialah dengan melaksanakan rawat gabung
dengan kondisi ibu pada persalinan
fisiologis ( normal
), 2 jam
post partum, bayi
yang lahir cukup
bulan > 37 minggu, berat
badan baru lahir
2250 - 4000 gram,
bayi dengan APGAR
skore menit 1
> 7, tidak
ada kelainan bawaan
berat, tidak dalam
perawatan khusus yang
dilakukan rawat gabung
baik total maupun
partial. Masa neonatus merupakan masa yang rawan sehingga memerlukan
perhatian dan penanganan sebaik- baiknya.
Berbagai masalah dapat terjadi pada bayi
maupun ibu yang tidak dirawat gabung antara lain ibu kurang pemberian ASI, ibu
kurang kasih sayang terhadap bayinya,
ibu kurang tahu terhadap perawatan bayinya. Dan adapun kerugian rawat gabung
terhadap ibu antara lain : kurang dapat beristirahat karena terganggu oleh
bayinya sendiri atau bayi yang menangis serta bayi mendapat infeksi dari
pengunjung.
Oleh karena itu dalam melaksanakan rawat
gabung selalu mempertimbangkan indikasi keuntungan dan kerugianya
(Soetjiningsih, 1997)
Melalui rawat gabung dapat meminimalkan
masalah yang mungkin timbul misalnya mengatasi masalah-masalah dalam perawatan
neonatus, pencegahan infeksi dan masalah gizi. Oleh karena itu kontak kulit
dengan kulit dan mata antara ibu dan bayi yang telah dibina setelah lahir harus
tetap dipertahankan serta sebaiknya tidak dibatasi untuk berhubungan dengan
bayinya, sehingga dapat menciptakan yang mendukung hubungan wajar dan
sebaik-baiknya antara ibu dan bayi dari aspek fisik, fisiologis dan psikologis
serta memberi bantuan dan dukungan kepada ibu dalam merawat dan memahami
bayinya secara edukatif. Bayi-bayi selain mendapatkan makanan paling baik dan
tepat akan mendapatkan bimbingan bagaimana cara menyusui yang benar, cara
merawat bayi serta cara menjaga kebersihan, dan ini manfaat untuk menurunkan
kejadian infeksi (Suharyono, 1992 ; 27)
.1
Rumusan Masalah.
Adapun perumusan masalahnya
adalah :
.1.1Adakah manfaat rawat
gabung terhadap klien ibu nifas
?.
.1.2Adakah manfaat ilmu
keperawatan rawat gabung terhadap
bayi.
1.3 Tujuan
Penelitian.
1.3.1 Tujuan Umum.
Mempelajari manfaat sistem
rawat gabung terhadap
ibu nifas dan
bayi.
1.3.2 Tujuan Khusus.
a. Mengidentifikasi keuntungan
sistem rawat gabung
terhadap ibu nifas.
b.
Mengidentifikasi keuntungan sistem rawat
gabung terhadap bayi
c.
Mengidentifikasi kerugian sistem
rawat gabung terhadap
ibu nifas.
d. Mengidentifikasi kerugian
sistem rawat gabung
terhadap bayi.
1.4 Manfaat
Penelitian.
1.4.1 Untuk Ibu
Nifas
Sebagai pertimbangan dalam
upaya meningkatkan pemberian ASI
dan merawat bayinya.
1.4.2 Untuk Institusi
Pelayanan Keperaratan.
Hasil penelitian ini
dapat digunakan sebagai
masukan bagi tempat
pelayan kesehatan khususnya
pelayanan keperawatan terutama
bagi ibu nifas
untuk melaksanakan rawat
gabung.
1.4.3 Untuk Penulis.
Menambah wawasan
dan pengalaman melaksanakan
penelitian.
1.4.4 Dapat memberi
gambaran atau informasi bagi peneliti berikutnya
1.5 Relevansi
Upaya
kesehatan gar bayi
dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal
harus dilakukan sejak
janin dalam kandungan
ibu, selama proses
persalinan dilakukan perawatan
yang segera setelah
bayi lahir sampai
masa balita terlewati karena
masa neonatus merupakan
masa yang rawan
hingga memerlukan perhatian
dan penanganan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu dalam
menghadapi neonatus ibu
harus sudah siap
untuk merawat bayinya
sedini mungkin.
Salah satu upaya
yang dapat dijalankan
untuk mencapai tujuan
ini adalah dilakukan rawat
gabung yang mana
dalam sistem ini
dapat menciptakan kedekatan hubungan ibu terhadap bayi
dengan kasih sayang,
kehangatan,kelembutan,
peningkatan penggunaan ASI,
mencegah infeksi dan
peningkatan pendidikan ibu.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Pada
bab ini diuraikan
tentang konsep dasar
rawat gabung yang
meliputi : pengertian
rawat gabung termasuk
sifat dan jenis
rawat gabung, tujuan,
kotra indikasi rawat gabung,
keuntungan dan kerugian
rawat gabung.
2.1 Pengertian
rawat gabung.
Rawat gabung
adalah suatu cara
perawatan bayi baru
lahir yang ditetapkan
dalam suatu ruangan di samping ibunya,
sehingga setiap hari
bayi memerlukan ibunya
dapat segera memberikan perhatian (termasuk kebutuhan menyusui).
(Kesehatan RI 1993 / 1994 ).
2.1.1 Rawat gabung
dapat bersifat :
- Kontinue yang berarti bayi tetap berada di samping ibunya terus- menerus.
- Intermiten, dimana bayi sewaktu-waktu ingin menyusui atau atas permintaan ibunya dapat dibawa kepada ibunya ( Soetjiningsih, 1997, 97).
2.1.2
Jenis rawat gabung.
a.
Total, dari
awal pasca persalinan
bayi dan ibu
dirawat bersam secara terus-menerus
selama 24 jam.
b.
Partial, adalah
cara perawatan dimana
ibu dan bayi
dirawat secara terpisah
pada saat-saat tertentu.
2.2
Tujuan Rawat Gabung.
2.2.1 Bantuan Emosional
Setelah
menunggu selama sembilan
bulan dan setelah dalam proses
persalinan ibu sangat
senang dan bahagia
bila dekat dengan
bayinya. Ibu dapat membelai-belai bayinya,
mendengar tangisnya serta
memperhatikannya disaat buah
hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini sangat penting ditumbuhkan
pada sat-saat awal
dan bayi akan
memperoleh kehangatan tubuh
ibu, suara ibu,
kelembutan dan kasih
saying.
2.2.2 Penggunaan ASI.
Dari
segala pertimbangan maka ASI
adalah makanan terbaik bagi bayi.
Produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila bila dilakukan
rawat gabung karena aktivitas menyusui akan dapat dilaksanakan sesering
mungkin .
Pada
hari-hari pertama yang
keluar dalah kolostrum
yang jumlahnya sedikit,
tapi hal ini
tidak perlu dikawatirkan
kerena kebutuhan bayi
masih sedikit.
2.2.3
Pencegahan Infeksi.
Pada
perawatan bayi yang
terpisah, maka kejadian
infeksi silang akan
sulit dicegah, karena bayi akan
terinfeksi dari bayi
yang lain. Dengan
melakukan rawat gabung, maka
infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang
mengandung antibody dalam
jumlah tinggi akan melapisi
seluruh permukaan mulosa
dari saluran pencernaan
bayi dan syaraf oleh bayi
sehingga bayi akan mempunyai kekebalan,
ini akan mencegah infeksi terutama
terhadap diare.
2.2.4
Pendidikan Kesehatan.
Pada saat melaksanakan
rawat gabung dapat
dimanfaatkan untuk
memberikan pendidikan
kesehatan kepada ibu, terutama primipara, bagaimana teknik
menyusui, memandikan bayi,
merawat tali pusat,
perawatan payudara dan melihat makanan yang baik merupakan
bahan-bahan diperlukan si ibu. Keinginan ibu
bangun dari tempat
tidur, menggendong bayi
dan merawat diri
akan mempercepat mobilisasi,
sehingga ibu akan
lebih cepat pulih
dari persalinan . (
Soetjiningsih, 1997, 97).
2.3
Kontra Indikasi Rawat
Gabung.
Pada keadaan tertentu
maka rawat gabung
tidak dianjurkan misalnya
pada :
2.3.1 Keadaan ibu ;
a .
Kesadaran belum baik.
b . Terbukti menderita
karsinoma payudara.
c . Psikosis.
2.3.2 Keadaan bayi;
a. Bayi memerlukan
pengawasan intensive.
b. bayi
kejang atau kesadaran menurun
c.
catat bawaan sehingga tidak mampu menyusui (Soetjiningsih, 1997 ;100 )
2.4
Indikasi Rawat Gabung
2.4.1 Ibu
-
Persalinan fisiologis (normal )
-
Persalinan patologis pervaginam dengan syarat :
a. tanpa narkosa
b. tanpa komplikasi
2.4.2 bayi
-
APGAR Skore menit 1 > 7
-
Berat badan lahir 22.50 – 4000 gram
-
Sesuai masa kehamilan ( SMK )
-
Tidak ada kelainan bawaan yang berat
( Karyadi wirjoatmojo,dkk,1988;4 )
2.5 Keuntungan Rawat
Gabung.
-
Menggalakkan pemakaian ASI
-
Kontak emosi ibu - anak lebih dini
dan lebih rapat.
-
Ibu dapat segera melaporkan keadaan-keadaan bayi yang tidak normal.
-
Ibu dapat belajar cara merawat bayi.
-
Mengurangi ketergantungan ibu pada perawat/bidan dan membangkitkan
kepercayaan diri yang lebih besar dalam perawatan bayi.
-
Berkurangnya injeksi silang dan berkurangnya infeksi nosokomial
(Sotjiningsih, 1997; 101).
-
Bayi merasa aman.
-
Involusi uterus kembali baik (Karyadi Wirjoatmodjo, dkk, 1988; 14)
2.5.1
Ditinjau dari segi
psikologi ibu.
a. Hubungan antara ibu dan bayi
lebih akrab, setelah dan sentuhan fisik (skin to
skin ).
b. Memberikan kesempatan
pada ibu untuk
belajar merawat sendiri
bayi yang baru
dilahirkan.
c. Memberikan rasa
percaya diri dan
tanggung jawab kepada
ibu untuk merawat
bayinya.
2.5.2 Ditinjau
dari segi fisik
ibu.
a. Inovasi uterus
akan terjadi dengan
baik oleh karena dengan
menyusui akan terjadi
kontraksi rahim dengan
baik, sehingga perdarahan
post partum dapat
dikurangi.
b. Ibu akan
merawat sendiri bayinya
dan dapat mempercepat
mobilisasi untuk lebih cepat
pulih kembali.
2.5.3 Manfaat
terhadap bayi.
a. Ditinjau
dari segi fsikologis.
Dengan
rawat gabung sentuhan
fisik ibu dan
anak segera terjadi. Hal ini
merupakan stimulasi mental
dini yang diperlukan
bagi tumbuh kembang
anak khususnya dalam
memberikan rasa aman
dan kasih saying.
b. Ditinjau
dari segi fisik.
1). Air susu
ibu terutama kolestrum
mengandung zat-zat antibody
yang dapat melindungi bayi
dari bahaya infeksi
terutama diare.
2). Bayi segera mendapatkan makanan
yang sesuai dengan
pertumbuhannya.
3). Kemungkinan terjadinya
infeksi mosokomial (infeksi
yang berasal dari
lingkungan Rumah Sakit )
berkurang.
4). Penyakit sariawan
( monoliasis ) pada bayi dapat dikurangi.
5). Kejadian penyakit-penyakit alergi
yang terdapat pada
botol dapat dihindarkan.
2.5.4 Manfaat
terhadap keluarga.
a. Ditinjau Dari
Segi Fsikologis.
Rawat gabung memberi
peluang kepada keluarga
untuk memberi dorongan
pada ibu untuk
menyusui bayinya.
b. Ditinjau
dari segi ekonomi.
Lama
perawatan lebih pendek,
Karen ibu telah
puluh kembali dan
bayi tidak menjadi
sakit, sehingga biaya
perawatan lebih sedikit.
2.5.5 Manfaat
bagi petugas kesehatan.
a. Ditinjau
dari segi fsikologis.
1). Bayi jarang
menangis sehingga tugas di ruang
perawatan akan merasa tenang dan
dapat melakukan pekerjaan
lain yang bermanfaat.
2).
Perawat lebih komonikatif.
b. Ditinjau
dari segi fisik.
1). Pekerjaan petugas
akan berkurang oleh
karena sebagian tugasnya
diambil oleh si ibu.
2)
Tak perlu repot
menyiapkan dan memberikan
susu botol.
2.6 Kerugiannya.
Dibanding
dengan keuntungannya, maka
kerugiannya sangat kecil
dan kalau ada
kesungguhan dalam menangani
akan dapat diatasi.
1. Ibu kurang
dapat beristirahat, terganggu
oleh bayinya sendiri
atau bayi lain
yang menangis.
2.
Fisik ibu
kelelahan.
3.
Bayi bisa mendapatkan infeksi
dari pengunjung (ternyata hal ini tidak terbukti)(Soetjiningsih, 1997; 101).
2.7 Kerangka
Konseptual.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini
akan diuraikan beberapa
metode yang melandasi
penelitian yaitu:
3.1. Desain Penelitian
3.2. Populasi,
Sample dan Sampling.
3.3. Identifikasi Variabel
dan Definisi Operasional.
3.4. Pengumpulan dan
Analisa Data.
3.5. Keterbatasan Penelitian.
3.6. Etika Penelitian.
Dari beberapa metode
penelitian yang digunakan
akan diuraikan sebagai
berikut :
3.1
Desain Penelitian.
Desain yang
digunakan dalam penelitian
ini adalah diskriptif.
Metode ini bertujuan
untuk memaparkan atau
menggambarkan serta mempelajari
manfaat rawat gabung
bagi ibu dan bayi. (
Nursala, 2003, 83 ).
3.2 Populasi Sampel
dan Sampling.
3.2.1. Populasi.
Populasi adalah setiap
subyek yang memenuhi
kreteria telah ditetapkan (Nursalam 2003,
93).
Populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu
nifas yang dirawat
di bagian Kebidanan Rumah
Sakit Dr. Sutomo.
3.2.2.
Sampel.
Sampel adalah bagian
dari populasi yang
dipilih dengan sampling
tertentu untuk memenuhi
atau mewakili populasi. (Nursalam, Siti
Pariani, 2001, 64).
- Kriteria inklusi dari penelitian ini antara lain :
1). Ibu nifas
hari pertama.
2). Persalinan fisiologis.
3).
Bayi aterm umur
kehamilan > 37
minggu.
4). Berat badan bayi
2250 - 4000
gram.
5). APGAR
Skore menit 1 > 7.
6). Tidak
memiliki kelainan bawaan.
7). Tidak
dalam perawatan yang
khusus
b
Kriteria Eklusi dari
penelitian ini antara
lain :
1)
APGAR Skore menit
1 > 7.
2) Berat
badan < 2250
gram atau >
4000 gram.
3.2.3. Sampling.
Sampling adalah suatu proses dalam
penelitian. Ini menggunakan consecutive. Sampling yaitu
suatu tehnik penetapan
sample diantara populasi
sesuai dengan tujuan
peneliti ( Nursalam,
2003, 98 )
3.3
Identivikasi Vareabel
Penelitian dan Definisi
operasional.
3.3.1
Identivikasi Vareabel.
Vareabel dalam
penelitian ini adalah
studi manfaat rawat
gabung terhadap ibu
nifas dan bayi
baru lahir.
3.3.2
Definisi Operasional.
Rawat Gabung
adalah suatu cara
perawatan bayi baru
lahir yang ditetapkan
dalam suatu ruangan
disamping ibunya, sehingga
setiap kali bayi
memerlukan, ibunya dapat
segera memberikan perhatian.
3.4
Metode pengumpulan dan analisa data.
Untuk
mengumpulkan data peneliti, nifas yang diteliti dengan system rawat gabung di
intervensi mengenai tehnik menyusui yang benar yang meliputi sebelum
disusukan penting dan oreola mamae dibersihkan dengan
menggunakan kapas basah, badan bayi menempel
di perut ibu dan kepala bayi
berada di siku bagian dalam, seluruh areda berada dalam mulut bayi, penting
susu berada diatas lidah bayi. Ibu menyusui secara pergantian pada payudara
kanan-kiri, setelah selesai disusui bayi disendawakan, perawatan bayi meliputi
mengganti popok bayi setiap kali bayi
buang air kecil dan buang air besar serta memberitahukan generalis external
setiap kali bayi buang air kecil dan buang air besar, memberikan kesempatan ibu
untuk memberikan sentuhan kasih sayang
(memegang), menimang-nimang, berbicara dengan bayinya serta mengerjakan cara
untuk mengobservasi keadaan bayinya.
Setelah
diberikan intervensi, akan dievaluasi mengenai keuntungan dan kerugian rawat
gabung terhadap ibu nifas dan bayi baru lahir yang meliputi aspek penilaiannya
yaitu: tingkat kaeakraban antara ibu dan bayi, kemampuan merawat bayi,
kemampuan mengkasihi bayi, involusi uterus, istirahat tidur ibu, rasa aman bagi
bayi, kelelahan ibu, serta infeksi pada bayi setelah dilakukan rawat gabung.
Evaluasi ini dilakukan melalui mengamatan langsung dengan menggunakan lembaran
observasi, wawancara baik lisan maupun tertulis dengan menggunakan lembar quistionel, pemeriksaan fisik. Setelah data terkumpul disekorin dan
dianalisa menggunakan statistic diskrintif
persentase.
3.5
Keterbatasan Penelitian.
Pengumpulan data dengan quistionere memiliki jawaban lebih banyak
dipengaruhi oleh sikap dan
harapan-harapan pribadi yang bersifat subjektif, sehingga hasilnya kurang
mewakili secara kwalitatif.
3.6
Etika Penelitian
3.6.1. Informed
Consent.
Lembar
persetujuan diberikan pada subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan
maksud dan tujuan riset yang dilakukan serta dampak yang terjadi selama dan
sesudah pengumpulan data.
Jika
subjek bersedia diteliti maka harus menanda tangani lembar persetujuan, jika
subjek menolak untuk diteliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya
3.6.2 Anonimity ( tampa nama )
Untuk
menjaga kerahasiaan identitas, subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama
subjek pada lembar pengumpulan data (Kuesioner) yang diisi oleh subjek, lembar
tersebut hanya diberi nomor kode tertentu.
3.6.3Confidenfialitty (Kerahasian)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek
dijamin oleh peneliti hanya kelompok data tertentu saja yang akan
disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
FORMAT PENGUMPULAN DATA
QUESTIONE
Petunjuk Pengisian.
- Ibu diharapkan menjawab yang tersedia di lambaran ini.
- Silahkan membaca pertanyaan ini dengan seksama, bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan.
- Mohon dijawab dengan sejujur-jujurnya.
Identitas
Responden.
Nomor Responden
: ………………………
U m u r : ………………. tahun.
LEMBAR QUESTIONERE.
Pilih jawaban
yang anda anggap
benar !.
- Pendidikan.
S D N
SLTP
SLTA
PT / Akademi.
- U m u r.
< 20
tahun.
20 -
30 tahun
> 35 tahun.
3. Sekarang
melahirkan anak ke
berapa ?.
Anak ke
satu.
Anak ke dua atau
ke tiga.
Anak ke empat
atau lebih.
4.
Berapa lama ibu
istirahat tidur dalam
sehari ?.
Lama tidur
> 10 jam
/ hari.
Lama tidur
8 - 10
jam / hari.
Lama tidur
< 8 jam
/ hari.
5. Bagaimana
respon bayi selama
lagi berada bersama
ibu ?.
Bayi tenang.
Bayi sering
menangis.
6. Menurut
pendapat ibu, sebaiknya
selama di Rumah
Sakit bayi tinggal
bersama
ibu.
Selama 24 jam.
Pagi, siang, sore
( jam 07.00
- 20.00 ).
Waktu menyusui dan
jam kunjung
7.
Keakraban ibu
terhadap bayi.
ya tidak.
- Bayi dibelai
dengan kasih sayang.
- Bayi dipeluk
- Bayi diajak
bicara
- Ibu mau
mendekati bayinya
- Ibu menenangkan
saat bayi menangis.
8.
Kemampuan ibu
merawat bayi.
- Mengganti popok
setiap bayi kencing.
- Membersihkan genitalia
asterna pada saat buang
air
kecil / buang air besar.
Ya Tidak
- Membersihkan putting susu dan anola
dengan menggunakan
kapas basah
-
Badan bayi menempel di perut ibu dan kepala berada di siku
bagian dalam
- Ateolamamae masuk dalam mulut bayi
seluruhnya
-
Putting susu berada diatas lidah bayi
- Ibu menyusui secara bergantian payudara
kanan dan kiri
- Kelelahan ibu membuat bayi
- Ibu
mengungkapkan sangat lelah
- Ibu tampak tidak
bersemangat
- Ibu mengungkapkan
sedikit lelah
- Wajah ibu tampak
lesu
- Bayi diare
.
STUDI MANFAAT RAWAT
GABUNG TERHADAP
IBU
NIFAS DAN BAYI
BARU LAHIR DI
RUANG KEBIDANAN
RUMAH SAKIT
DR SUTOMO SURABAYA
OLEH :
SRI NURAINI
NO : 200149
ConversionConversion EmoticonEmoticon