Salam Sehat dan Harmonis

-----

MAKALAH MORTALITAS


BAB I

PENDAHULUAN




2.1  Latar Belakang


               Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Dua komponen demografi lainnya adalah fertilitas (kelahiran)  dan migrasi. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan.
               Data  kematian sangat di perlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan.Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap programprogram kebijaksanaan penduduk.
               Konsep mati perlu diketahui guna mendapatkan data kematian yang benar. Dengan kemajuan ilmu kedokteran, kadang-kadang sulit untuk membedakan keadaan mati dan keadaan hidup secara klinik. Apabila pengertian mati tidak dikonsepkan, dikhawatirkan bisa terjadi perbedaan penafsiran antara berbagai orang tentang kapan seseorang dikatakan mati.
                  Menurut konsepnya, terdapat 3 keadaan vital, yang masing-masing saling bersifat mutually exclusive, artinya keadaan yang satu tidak mungkin terjadi bersama dengan salah satu keadaan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Ø  Apa yang dimaksud dengan ukuran mortilitas?
Ø  Bagaimana cara mengetahui sumber data kematian?
Ø  Bagaimana mengetahui ukuran kematian?


I.3 Tujuan Masalah

Ø  Untuk mengetahui pengertian mortilitas
Ø  Untuk mengetahui sumber data kematian
Ø  Untuk mengetahui ukuran kematian





























BAB II

PEMBAHASAN



2.1  Pengertian Ukuran Mortilitas

               Ukuran kematian merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.
Ada berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang cukup kompleks. Namun demukian perlu di catat bahwa keadaan kematian suatu penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya suatu angka tunggal saja. Biasanya berbagai macam ukuran kematian di pakai sekaligus guna mencerminkan keadaan kematian penduduk secara keseluruhan. Hampir semua ukuran kematian merupakan suatu “rate” atau “ratio”.
               Rate merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian (misalnya: kematian, kelahiran, sakit, dan sebagainya) selama peroide waktu-waktu tertentu.

2.2 Sumber Data Kematian
               Cara mengetahui sumber data kematian dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain :
1.      sistem registrasi fital
      Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data kematian  yang ideal. Di sini, kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi. Di Indonesia, belum ada sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya sistem registrasi vital yang bersifat bersifat lokal, dan inipun tidak sepenuhnya meliputi semua kejadian kematian pada kota-kota itu sendiri. Dengan demikian di Indonesia tidak mungkin memperoleh data kematian yang baik dari sistem registrasi vital. 
2.      sensus atau survei penduduk
sensus atau survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian. Berbeda dengan sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian dicacat setelah sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh melalui sensus atau survei dapat digolongkan menjadi dua bagian :
a).  Bentuk lasungsung (Direct Mortality Data)
Data kematian bentuk langsung diperoleh dengan menanyakan kepada responden tentang ada tidaknya kematian selama kurun waktu tertentu. Apabila ada tidaknya kematian tersebut dibatasi selama satu tahun terakhir menjelang waktu sensus atau survei dilakukan, data kematian yang diperoleh dikenal sebagai ‘Current mortality Data’.
b).  Bentuk tidak langsung (Indirect Mortalilty Data)
 Data kematian bentuk tidak langsung diperoleh melalui pertanyaan tentang ‘Survivorship’ golonga penduduk tertentu misalnya anak, ibu, ayah dan sebagainya. Dalam kenyatan data ini mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan data bentuk langsung. Oleh sebab itu data kematian yang sering dipakai di Indonesia adalah data kematian bentuk tidak langsung dan biasanya yaitu data ‘Survivorship’ anak. Selain sumber data di atas, data kematian unutk penduduk golongan tertentu di suatu tempat, kemungkinan dapat diperoleh dari rumah sakit, dinas pemakaman, kantor polisi lalu lintas dan sebagainya.  
II.3 Cara Pengukuran Angka Kematian
                  Ada beberapa cara pengukuran angka kematian diantaranya adalah:
1.      Angka Kematian Kasar: jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan dalam persen atau permil.

                                       Rumus: 
                                                   
                                    AAK =                                               jumlah seluruh kematian         x 100%           
                                                 Jumlah penduduk pertengahan
                        Contoh:
                        Di Desa Jati dilaporkan 60 orang yang meninggal dunia akibat menderita berbagai penyakit. Sedang jumlah penduduk desa tersebut pada tanggal 1 Juli 1982 adalah 30000 orang maka angka kematian kasarnya adalah.
                                               60
                        AKK=                       X 100% = 0, 2%
                                         3000
2.      Angka Kematian Bayi: jumlah seluruh kematian bayi (umur dibawah 1 tahun) pada satu jangka waktu (satu tahun) dibagi dengan jumlah seluruh kelahiran hidup dalam persen atau permil.
Rumus:
 AKB = Jumlah seluruh kematian bayi         X100%
                  Jumlah kelahiran bayi
3.      Angka Kematian Penyebab khusus: jumlah seluruh kematian karena penyebab dalam satu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebutdalam persen atau permil.
Rumus:
 AKPK = jumlah seluruh kematian karena penyakit tertentu X 100%
                Jumlah penduduk yang mungkin terkena
                Penyakit tertentu pada pertengahan tahun
4.      Angka Kasus Fatal: jumlah seluruh kematian karena satu penyebab dalam jangka waktu tertentu dibagi denganjumlah seluruh penderita pada waktu yang sama dalam persen atau permil.
Rumus:
                              Jumlah seluruh kematian karena penyakit tertentu
     AKF =                                                                                                   X 100%
                          Jumlah seluruh penderita penyaklit tertentu
5.      Angka Kematian Neonatal: jumlah angka kematian bayi usia dibawah usia 28 hari pada jangka waktu (satu tahun) dibagi jumlah kelahiran hidup pada jangka waktu tahun yang sama dalam persen atau permil.
Rumus:
                 Jumlah kematian bayi usia di bawah 28 hari
AKN =                                                                                        X 100%
             Jumlah kelahiran hidup Pada tahun yang sama
  
6.      Anka Kematian Perinata: jumlah kematian bayi 1 minggu dalam satu tahun dibagi dengan jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama dalam persen atau permil.
Rumus:
                Jumlah kematian bayi usia 1minggu per tahun          
AKP =                                                                                       X100     
              Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama             

7.      Angka Kematian Ibu: jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas dalam satu tahun dibagi denganjumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama dengan persen atau permil.
Rumus:
                      Jumlah kematian ibu karena kehamilan,
                        kelahiran dan nifas                                                                                                                      
AKI =                                                                                  X100
                                               Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama             
Previous
Next Post »

Translate