BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pengertian
biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel . Sel
sendiri merupakan kesatuan structural dan fungsioanal makhluk hidup . Namun
tidak banyak masyarakat mengetahui pengertian , fungsi , stuktur serta komponen
daripada sel itu sendiri dan mengetahui jenis-jenis pembelahan sel.
Untuk
itu kita menyusun makalah yang bertemakan biologi sel, agar supaya khususnya
kita mahasiswa dan umumnya para pembaca dapat mengerti apa pengertian , fungsi
, stuktur serta komponen dari sel dan mengetahui jenis-jenis pembelahan sel
tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan.
Adapun
tujuan dari pembentukan makalah ini adalah:
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Ilmu Alam Dasar
2. Untuk
di jadikan acuan dalam penilaian
3. Untuk
menambah wawasan khususnya mahasiswa dan umumnya para pembaca
4.
Menumbuhkan motivasi bagi para pembaca untuk terus mencari informasi tentang
pengetahuan.
1.3 Metode Penulisan
Metode
yang biasa digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah pustaka dan browsing.
Metode Referensi atau pustaka adalah metode penyusunan
makalah dengan melihat dan mencari sumber dari buku-buku. Metode browsing adalah
metode dengan mencari data yang di perlukan dengan menggunakan layanan internet.
1.4 Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami kemukakan
dalam makalah ini antara lain
1. Apa pengertian sel?
2. Struktur sel?
3. Fungsi , stuktur dan komponen sel?
4. Mitosis (tahap-tahap dan
karakteristiknya)?
5. Meiosis (tahap-tahap dan
karakteristiknya)?
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan
karya tulis ini.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang penulisan
1.2 Tujuan penulisan
1.3 Metode penulisan
1.4 Rumusan masalah
1.5 Sistematika penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1Landasan Teori
2.1Landasan Teori
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Pengertian sel
3.2 Struktur sel
3.3 Fungsi,struktur dan komponen sel
3.4 Proses mitosis(tahap-tahap dan
karakteristiknya)
3.5 Proses meiosis(tahap-tahap dan
karakteristiknya)
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Pesan dan Kesan
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Sel
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
Biologis.
B.
Stuktur Sel
1. Dinding
Sel
Dinding sel
adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan
ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi
(jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan
kelengkapannya berbeda.
2. Membran
Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang
melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel
dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Lalu
lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
a. Transpor
Pasif
Transpor pasif merupakan suatu
perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
b. Transpor
Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan
dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor
ini melawan gradien konsentrasi.
3. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana
fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses
perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup.
4. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa
kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
5. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa.
6. Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah
organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
7. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon.
8. Plastida
Plastida adalah organel sel yang
menghasilkan warna pada sel tumbuhan
9. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan
sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel
yang sedang membelah.
10. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel
yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Struktur dan Ultra struktur sel
3.1.1 Pengertian Sel
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
Biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung didalam sel. Oleh
karena itu , sel dapat berfungsi secara
autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organism)
tersusun dari satu sel tunggal (uniselular) , misalnya bakteri, Archaea , serta
jumlah fungsi dan protozoa atau dari banyak sel (multiselular). Pada organism
multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya , yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup.
3.1.2 Struktur Sel
1. Dinding
Sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan
sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada
dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam
sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk
menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa
(sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat dan
silikat dari Ca dan Mg.
2. Membran
Plasma
Membran sel merupakan lapisan yang
melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel
dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki
permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Struktur membran sel yaitu model
mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada
teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida
dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan
membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai
bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah
phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu fungsi dari membran sel
adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat
melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya
seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan
keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
a. Transpor
Pasif
Transpor pasif merupakan suatu
perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini
bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh
dari transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan
entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak.
Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah perpindahannya
ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif
karena zat terlarut berpindah menurut gradien konsentrasinya.
Contoh molekul yang berpindah
dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid
bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar
berdifusi dengan bantuan protein transpor.
b. Transpor
Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan
dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor
ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari
beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah
channel protein dan carrier protein, serta ionophore.
Yang termasuk transpor aktif ialah
coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor
menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan
antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah
berlawanan. ATP driven pump merupakan suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase.
Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri. Mekanisme ini membutuhkan
energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.
3. Mitokondria
Mitokondria adalah tempat di mana
fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses
perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
"pembangkit tenaga" bagi sel.
Mitokondria banyak terdapat pada
sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam
jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria bisa
berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5
µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian
utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang
terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari protein
dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang
menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang
berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai
membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung
enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan Asetil
KoA.
Membran dalam yang kurang permeabel
dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini
merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat
tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut
krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran
dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam
mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP
sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein
transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran
dalam.
Ruang antar membran yang terletak
diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam
amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga
terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP,
ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium
4. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa
kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik.
Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun
sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah
endositosis, fagositosis, dan autofagi.
- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel
hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
5. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan
banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang
ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
beberapa
fungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk kantung (vesikula)
untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim
dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma.
Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan
dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3.
Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat
membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel
telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6.
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7.
Untuk membentuk lisosom
6. Retikulum Endoplasma
RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah
organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.
Retikulum endoplasma memiliki
struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga
retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel
eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum
diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Ada tiga jenis retikulum
endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar,
terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam
sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik
ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme
yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium,
detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran
sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE
sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
7. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
8. Plastida
Plastida adalah organel sel yang
menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam plastida, yaitu :
-
leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang
umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis),
xantofil, dan karoten
-
kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten
9. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan
sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel
yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S
yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi
sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri
dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan
terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu
sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang
sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk
tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke
kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.
10. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel
yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan
uniseluler tingkat rendah.
fungsi
vakuola adalah :
1.
memelihara tekanan osmotik sel
2.
penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran
sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas
2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang
terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena
fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
3.1.3
Fungsi , Struktur dan Komponen Sel
1. Membran
plasma
Bersifat semipermiabel (zat-zat tertentu saja yang dapat
melewati membrane plasma), hidup, dan sangat tipis. Komposisi kimia membran
plasma yaitu lapisan luar dan dalam berupa molekul protein sedangkan bagian
tengah molekul lemak.
Berfungsi
untuk:
a.
Mengontrol pertukaran zat antara isi sel dengan lingkungan sekitar
b.
Melindungi isi sel
c.
Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
d.
Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar sel.
2.
Retikulum Endoplasma
Merupakan membrane lipoprotein dan sitoplasma yang terletak
antara membrane inti dengan membrane sitoplasma. Dengan adanya system endomembran
ini, maka terbentuklah lumen yang menyerupai “terowongan” yang menghubungkan
nucleus dengan bagian luar sel.
Ada
2 macam RE, yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan
membrane RE ini ditempeli ribosom sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar
merupakan penampung protein yang dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan
masuk kedalam rongga RE
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak
ditempeli ribosom sehingga tampak halus. Sel-sel kelenjar mengandung lebih
banyak RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar
Fungsi
dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel
dari luar inti sel.
3.
Badan Golgi
Berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih yang sangat komplek
dan pada bagian dalam kantong-kantong tersebut terdapat ruang-ruang kecil atau
vakuola. Membrane badan golgi terbentuk dari lipoprotein. Badan golgi banyak
terdapat pada sel-sel kelenjar seperti kelenjar ludah, hati, pancreas, dan
hormone.
|
Fungsi
badan golgi :
a.
sebagai organ sekresi, karena mengeluarkan zat yang masih dibutuhkan yaitu
berupa sekret dalam bentuk butiran getah
b.
membentuk enzim yang belum aktif (zimogent/proenzym)
c.
membentuk glikoprotein (musin/mucus/lendir)
4.
Lisosom
Lisosom hanya terdapat pada sel hewan. Lisosom merupakan membrane
berbentuk kantong kecil yang berisi hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini
berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencernakan zat-zat yang masuk
kedalam sel. Lisosom berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim-enzim pencernaan.
5.
Mitokondria
Mitokondria bentuknnya bulat lonjong atau bercabang,
ukurannya 500 sampai 2000 nm. Mitokondria banyak terdapat pada sel yang sedang
aktif.
Struktur mitokondria dikelilingi dua lapisan membrane yaitu
membrane dalam dan terbentuk Krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrix
mitokondria. Fungsi mitokondria adalah tempat respirasi atau oksidasi
karbohidrat yang menghasilkan energi (ATP).
6.
Ribosom
Ribosom sangat kecil (diameternya 20 – 25 nm), terdapat pada
sitoplasma secara bebas atau menempel pada RE. fungsi dari ribosom adalah
tempat berlangsungnya sintesa protein.
7.
Flagel dan Silia
Pada MH bersel satu misalnya pada protozoa ada yang memiliki
alat gerak flagel dan silia. Struktur flagel terdiri dari 2 fibril yang
dikelilingi oleh 9 fibril yang terletak disebelah luar. Sedangkan fibril
keluarnya dari granula basal dan secara kimia terdiri dari tubulin dan protein
dinein dan ATP. Cilia membantu dalam mencegah akumulasi debu dalam
tabung pernapasan dengan membuat lapisan tipis mukosa sepanjang tabung.
Flagella terutama digunakan oleh sel sperma untuk menggerakan dirinya dalam
organ reproduksi wanita.
8.
Sentrosom
Umumnya sel hewan mengendung sentrosom yang letaknya pada
sitoplasma dekat membrane inti. Pada saat pembelahan mengandung 2 sentriol. Sebuah
sentrosom terbentuk dari 9 set tabung masing-masing set terdiri dari 3 buah
microtubule yang berfungsi menggerakan kromosom pada saat pembelahan sel.
Sentriol sendiri merupakan organel sel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.
9.
Nukleus
Letak inti pada sitoplasma biasanya ditengah. Umumnya sel MH
mengandung 1 inti, tetapi ada juga yang berinti lebih dari 1 misalnya pada sel
otot lurik.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga
berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi
mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana
ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Bagian-bagian
inti sel :
a. membrane inti ; membrane inti
memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membrane inti terdiri dari 2 lapisan
membrane dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi
tempat keluar masuknya bahan kimia. Lapisan membrane yang sebelah luar
berhubungan dengan membrane
b. Nukleoplasma dan kromosom ; inti sel
mengandung nukleoplasma. Bahan kimia pada nukleoplasma yaitu larutan fosfat,
gula ribose protein, nukleotida dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat
benang-benang kromathin yang tampak jelas pada saat terjadi pembelahan sel
membentuk kromosom. Fungsi kromosom adalah mengandung material genetic yang
berguna untuk mengontrol aktivitas hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang
diturunkan.
c. Nukleolus ; setiap nucleolus mengandung
nucleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia nucleolus mengandung RNA dan
protein. Nucleolus berfungsi untuk sintesa RNA ribosom.
10.
Badan mikro
a. Perioksisom,
terdapat pada sel hewan dan tumbuhan, berisi enzim katalase dan oksidase
b. Glioksisom,
hanya terdapat pada sel tumbuhan, berisi semua atau sebagian enzim dari daur
glioksiat disamping katalase dan oksidase.
11.
Mikrofilamen
berfungsi
sebagai:
a.
Sebagai sitoskleton dalam sel
b.
Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam pembentukan
Pseudopoda, gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
c.
Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella
12.
Mikrotubule
Berfungsi
sebagai
b.
Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel
3.2 Jenis-jenis Pembelahan Sel
I.
Mitosis
PEMBELAHAN
MITOSIS
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama
dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel
somatic (sel penyusun tubuh).
Sel – sel tersebut juga memiliki
kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang
mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang
tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan
tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang
sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan
tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu
tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak
mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis
bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa
jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan
bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu
singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.
Pada sel – sel organisme multiseluler,
proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang disebut siklus sel.
Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang
lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth
atau gap), fase S (synthesis), fase G2(growth atau Gap2).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua
fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian
materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan
Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua
sel anak hasil pembelahan.
1. Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis
menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang
dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah
– ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri
dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
a. Profase
1. Benang
– benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah
menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2.
Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3.
Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan.
4. Serat
– serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b. Metafase
Setiap
kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul
pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong
melalui sentromer atau kinetokor.
c. Anaphase
Sentromer
dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju
kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub
masing – masing.
d.
Telofase
Pada
telofase terjadi peristiwa berikut:
Kromatida
yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali.
Terbentuk
kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
Serat –
serat gelendong menghilang.
Terjadi
pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane
sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang
mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
Hasil mitosis:
1. Satu Sel induk yang diploid
(2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak sama
dengan jumlah kromosom sel induknya.
2
Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua
melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin
pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel
anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.
Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah
ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap
telofase.
Keterangan:
(a) Sitokinesis pada hewan
(b) Sitokinesis pada tumbuhan
II.
Meiosis
PEMBELAHAN
MEIOSIS
Pembelahan Meiosis disebut juga
pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam
prosesnya dari 2n menjadi n.
Menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet
jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel
anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n).
Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali
pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu
tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah
kromosom haploid (n).
Meiosis
I
1.
Profase I
a. Leptoten
Kromatin menebal membentuk kromosom.
b. Zygoten
Kromosom yang homolog mulai
berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
c. Pakiten
Tiap kromosom menebal dan mengganda
menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.
d. Diploten
Kromatida membesar dan memendek,
bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.
e. Diakenesis
Ditandai dengan adanya pindah silang
(crossing over) dari bagian kromosom yang telah mengalami duplikasi. Hal ini
hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapat mengakibatkan terjadinya
rekombinasi gen. nucleolus dan dinding inti menghilang. Sentriol berpisah
menuju kutub yang berawanan, terbentuk serat gelendong diantara dua kutub.
2.
Metafase 1
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya
pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer
terikat oleh spindel pembelahan.
3.
Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan
memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga
kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke
kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.
4.
Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk
sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap
kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang terhubung melalui
sentromer.
Meiosis
II
1.
Profase II
a. Benang – benang kromatin berubah kembali
menjadi kromosom.
b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida
tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang
berlawanan.
e. Serat – serat gelendong terbentuk
diantara 2 kutub pembelahan.
2.
Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada
serat gelendong melalui sentromernya.
3.
Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan
bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
4.
Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang –
benang kromatin kembali.
b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk
kembali.
c. Serat – serat gelendong menghilang dan
terbentuk sentrosom kembali.
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid
(2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak
setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya
terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti sperma dan ovum
(sel telur).
Gambar di atas merupakan fase –
fase pembelahan meiosis. Sel – sel eukariot tertentu menghasilkan sel haploid
(misalnya gamet pada hewan dan manusia, serta spora pada tumbuhan) dengan
pembelahan sel yang disebut meiosis. Pada meiosis terjadi satu kali penggandaan
kromosom dan dua kali pembelahan sel, yang disebut meiosis I dan meiosis II.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada makalah ini kami simpulkan beberapa inti pokok dari
pembahasan makalah
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh manusia,yang ukurannya
sangat kecil sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap jasad
yang bernyawa,tumbuh-tumbuhan maupun hewan,terdiri dari sebuah sel ataupun
susunan sel yang teratur bentuk dan susunannya.
4.2 Pesan dan Kesan
Pesan : Sebaiknya guru/dosen dalam memberikan tugas pembuatan
makalah alangkah baiknya di sertai dengan penjelasan terlebih dahulu.
Kesan : Terimakasih kepada dosen/guru selama pembuatan
makalah ini, dosen/guru dapat menyempatkan waktu untuk bersosialisasi tentang
makalah saya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket Biologi XII SMA
Buku Hisfologi dan Biologi Sel/Kurt
E.Johnson
http://id.wikipedia.org/wiki/Biologisel
attachment:/1/biologi-sel-struktur-dan-fungsi-sel.html
http://www.crayonpedia.org/wiki/index.php?title=J._Pembelahan_Sel_Secara_Meiosis_12.1&action=edit
http://www.crayonpedia.org/wiki/index.php?title=B._Pembelahan_Sel_Secara_Mitosis_12.1&action=edit
ConversionConversion EmoticonEmoticon