5 Sept 2001
KEPERAWATAN JIWA
Konsep Dasar Keperawatan Jiwa
Sejarah
perkembangan pelayanan kesehatan, metal psikiatri !
î Jaman purbakala
·
Penyebab : dosa, roh
·
Pengobatan ; ritual,
menggunakan
·
Persepsi thd gg mental ® tdk dapat disembuhkam î diperlakukan tampa
perkembangan.
§ Abad pertengahan
Klien dirawat
diAsylun (S mesy Hospital – Bethlehem,
london Ê
Model
§ Abad 15 – 17
Asylum ð klien ; kronik tidak diobati
Kebutuhan dasar
& diperhatikan
§ Abad 18
Revolusi prancis
; 3 Amerika
ä
Human Right
ä
Hak dalam mendapat pengobatan
Benyamin
Rush (1745 – 1813)
ä
Model Tretment
¼
Klien dapat diobati
Ditempatkan
dilingkungan yg tenang & nyaman
Philip
Dinel (1745 – 1826)
¼
model
tretment ® humanistik
Willeam
luke (1732 – 1822)
Kesadaran
masyarakat u/menanggulangi maslah yg masuk Ø dana ; rumah (aman, nyaman)
Abad 19
Pergerakkan dari eropa ® amerika
ä
menderikan
rumah sakit
ä perlu tenaga terdidik
peranan
perawat psikiatrik
perawat
berperan penting dlm asuhan pencegahan, promosi kesehatan.
Dorothes Lynde
Dix (1802 – 1887)
Abad 20 (era
Psykiatri0
USA ®
meningkatnya sikap masyarakat dlm promosi /peran kesehatan mental
®
Gangguan mental
® k studi secara sains & klinik
Adol Mesyer (1866 – 1950)
® swedia
Teori
psikobiologi
Dinamika,
konsep pelayanan psikiatri.
ä
perubahan
kematangan fisik &emosional
ä
o
studi lingkungan holistik dari
individu
o
Kepribadian individu
(biokimia, genetik, psikososial )
ä
Pengobatan
Konsep Dasar
Keperawatan Jiwa
Proses interpersonal
yg berupaya mek ,mempertahankan prilaku ® fungsi
integrasi
S/ bidang
spesialisasi praktek keperawatan yg menerapkan teori prilaku sbg ilmunya dan
penggunaan diri secara teraupetik sebagai kiatnya.(ANA).
Filosopi
Sikap individu memiliki
Kekuaatan &martabat
Tumbuh, kembang, mandiri
Merelasikan
diri
Pontensi untuk berubah
Kesatuan yg utuh : Bio-psiko-sosial-spritual.
Tanggal 9 sept 2001
Jusuf, Skp
Model Konseptual Praktek
Model
:
Suatu cara u/ mengorganisasikan pengetahuan yang
komplit
Membantu prateksi, memberi dasar-dasar:
o
Pengkajian
o
Intelegensi
o
Evaluasi
Beberapa
model praktek
µ Psikoanalisa
µ interpersonal
µ Sosial
µ Eksistensial
µ Suportif
µ Komunikasi
µ Perilaku
µ Medik
Model
Stress adaptasi
Asuhan keperawatan Psikiatrik
µ Pertama kali dikembangkan “ Gail Stuart”
Tahun 1983 ® + tahun 1995
µ Mengidentifikasi sehat sakit sebagai hasi; beberapa karakteristik
individu yang berinteraksi dengan faktor lingkungan
µ Mengintegrasikan komponen biologis, psikologi dan sosial
µ Tahapan pengobatan
·
Peningkatkan kesehatan
·
Pemeliharaan
·
Akut
·
Krisis
µ Komponen
·
Faktor predisisposisi\stressor
presipitasi
·
Penilaian terhadap strss\sumber
koping
·
Mekanisme koping
·
Rentang respon koping
·
ok pengobatan
Tahap pengobatan
|
k kesehatan
|
Pemeliharaan
|
Akut
|
Krisis
|
Tujuan pengobatan
|
Tingkat kesehatan sejahtera optimal
|
Pemulihan
|
Remisi
|
Stabilitas
|
Pegkajian kep
|
Kualitas hidup 3 kesejahteraan
|
Status fungsi
|
|
|
Peran
profesional
µ Secara kompleks mencakup :
o Kompetensi klinik
o Advokasi klien
o Tanggung jawab klien
o Tanggung jawab fiskal
o Kolaborasi profesional
o Akontabilitas sosial
o Kewajiban etik k legal
µ Intervensi keperawatan mencakup
o Pencegahan primer
C konsep komunita mendekati penyakit
o Sekunder
o tersier
Asuhan u/s konsepsi
3 domain
µ asuhanlangsung
µ komunikasi
µ penatalaksanaan
12
sept 2001
Keperawatan Jiwa
Psikiatri
Ilmu kep jiwa
¯ Cabang ilmu kedokrteran
¯ Mempelajari segala hal yg berhubungan dgn gangguan jiwa
·
Pengenalan
·
Pengobatan
·
Rehabilitatif
·
Pencegahan
·
Peningkatan kesehatan jiwa
Psikologi
Ilmu Jiwa
¯ Ilmu yg mempelajari prilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungan
sehingga dapat
·
Memahami
·
Memprediksi
evaluasi prilaku
evaluasi prilaku
·
Mengambil kebijakan guna
mengatasi masalah individu/kelompok
Untuk dapat hidup sejahtera di masyarakat
Sejarah
Tengkorak
Aliran Psikiatri
Sigmund
Freund : Psikologik, gangguan jiwa
banyak dipengaruhi oleh gangguan psikologik : libido
Adolf
Meyer : Teori
manusia terjadi akibat faktor fisik (biologik) cont : Badan ada gangguan akan
terjadi gangguan jiwa
Behaviorisme : teori cont ‘john Lock
’ bahwa prilaku manusia dipengaruhi oleh
faktor lingkungan
Holistik : Karen Horney “ bahwa
variasi gangguan jiwa tidak dapat diterangkan hanya dari saru faktor, karena
banyak mengandung faktor bio – psikologi- sosial tapi ketiga-tiganya
Stress
Stress disebabkan oleh stressor
Stress psikologik ® Gangguan pada perasaan pada individu
Stress
Batasan
Stress ® Reaksi penyesuaian diri yg terlalu keras sehingga mengguncangkan
keseimbangan badan, jiwa, dan lingkungan
Tidak mungkin didunia tanfpa adanya stress
Stressor perlu
untuk memacu ket
P
R
E
T
A
S
I
4) Kebutuhan Psikologik dasar
dincintai
keterlibatan
Haarga diri
Kebebasan
Stress Psikologik
Prilaku manusia a stress
Kebutuhan
Dorongan (drives)
(need)
Badan : makan Lapar / lezat
Minum
haus lega
Psikis : dicintai
Keterlibatan Perasaan
Harga diri
senang/tidak senang
Kebebasan
Sosial : sosialisasi Reward / punishment
Stressor
ä
gangguan
keseimbangan jiwa
ketegangan/
kecemasan
ä
Mekanisme penyesuaian
diri
Eustress
stress patologik
ä
ä
Lebih kuat
> lebih rentan terganggu
> matang
4 konflik
? ? C
C
Pengelakan ganda C
C
Pendekatan Ganda (pemilihan yang sulit)
C
?
C
Pendekatan ® pengelakan (merugikan)
C
Daya Tahan Stress
Stressor (besar)
Spesifik
Cara penyesuaian diri
Psikologik
Manusia Hambatan Tujuan
L
Y
Stress
Manusia
Penyesuaian diri
(gangguan jiwa
& Kes)
Berorentasi pada
tugas mekanisme
pembelaan diri
(task oriented) psikis
(ego, MPE)
ä
T.O
Macam-macam
mekanisme pembelaan diri psikologik (ego)
o Fantasi
o Identifikasi
o Fiksasi
o Regresi
o Salah pindah
o Proyeksi
o Internalisasi
o Depresi
o Reaction formation
o Sublimasi
o Penyangkalan
o Acting Out
o Kompensasi
o Rasionalisasi
o Konversi
o Sublimasi
Kepribadian
?
Kapan & bagaimana > baik/ Jelek
8 sehat jiwa (WHO)
- dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
- Mendapat kepuasaan dari usahanya
- Lebih puas memberi dari pada menerima
- Bebas (relatif) dari cemas
- Berhubungan dengan oranglain secara tolong menolong & memuaskan
- Dapat menerima kekecewaan sebagai pelajaran dikemudian hari
- Mengarahkan rasa bermusuhan pd penyesuaian yg kreatif & konstruktif
- Daya kasih sayang yg besar.
Penyebab yg umum terjadi gangguan jiwa
- F. somatik / somatogenik
- F. keturunan
1.
Standar down trisomi pd
kromoson 21
2.
Sindrom turner : jumlah sex kromoson ( AB, N)
3.
Pada SKIZ :
a.
Kembar monozigot ® 86,2 %
b.
Kembar Heterozigot ® 14,5 %
- F. Konstitusi
1.
Bentuk badan
2.
Kecerdasan
- Cacat Tubuh (TBH)
@ F. Psikologik / Psikogenik.
a.
Deprivasi dini
Ñ Deprivasi maternal
Ñ Stress / masa trauma, pada perkembangan emosi (masa gawat)
b.
Pola kelaurga yang patogenik
Ñ Sikap orangtua a
perkembangan kepribadian anak
Ñ Overproteksi ® egoistis,
(maya) menuntut, menarik, perhatian, tanggung jawab (-)
Ñ Penolakan a
melawan orangtua, memberi /terima kasih sayang (-)
Ñ Masa remaja ® krisis
identitas
Fakktor sosial budaya / sosiagenik
Ñ Future shock
Ñ Culture shock
Ñ Moderenisasi
Ñ Ketidakadilan sosial
Ñ Daerah subur ® tandus
Ñ Daerah yang subur
Ñ Faktor somatik
1.
Faktor psikologik
2.
Faktor sosiogenik
Sosial patologik
Kesadaran:
Proses berpikir
Meliputi
persepsi
19
sept 2001
Hubungan terapeutik antara
perawat & klien
Hubungan terapeutik ?
Hubungan ?
Stuart
& Sunden, 1991
Hubungan
terapeutik P-K :
Hubungan
kerjasama yg ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran &
pengalaman dan membina hubungan intim yang terapeutik :
ä
Komunikasi
terapeutik
Hubungan
antar individu
Proses
belajar untuk berbagi pengalaman
Untuk
memperbaiki perilaku.
Prinsip
komunikasi dalam ilmu jiwa
Stuart & Sunden, 1991
- Komunikasi adalah cara untuk membina hubungan yg teapeutik
- Komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain
- Komunikasi adalah berhubungan, hubungan perawat, klien yg terapeutik tidak mungkin dicapai tnpa komunikasi
Carol Dr Kris , Helly Wiben
- Komunikasi dpt terjadi secara interpersonal kelompok & masyarakat
- Kemampuan menerima, mengevaluasi & mengirimkan pesan dipengaruhi : latar belakang, persepsi, memori, pengalman lalu, jumlah sistem nilai
- Komunikasi terjadi dengan bahasa tubuh, bahsa isyarat, bahasa gerakkan,bahsa benda, bahasa digital verbal
- Pesan yg bersipat valid, iterpretasi pesan sama b aik oleh pengirim maupun penerima
- Feedback / umpan balik
Tujuan
hubungan terapeutik P –K
·
Meningkatnya diri penerimaan
dan penghargaan diri
·
Meningkatnya pengertian yg
jelas ttg identitas diri &integritas diri
·
Meningkatnya kempuan untuk
membina hubungan untuk interpendent dengan kecakapan menerima &memberikan
rasa sayang.
·
Meningkatkan fungsi &
kemampuan untuk mecapai tujuan realistis.
Hubungan
terapeutik P-K
‘@ P
“ memakai diri secara terapeutik membantu klien
·
Perlu pengendalian diri perawat
melalui analisa diri :
o Kesadaran diri
o Klarifikasi nilai
o Eksploitasi perasaan
o Kemampuan menjadi model
o Rasa tanggung jawab
Perilaku & pikiran : Jauhari Window,
dikutip dari Stuart & sunden
(1) Diketahui
oleh diri sendiri & orang lain
|
(2) hanya
diketahui oleh diri sendiri
|
(3) Hanya
diketahui oleh orang lain
|
(4) Hanya diketahui
O/ siapapun (?)
|
Prinsip
Jauhari Window :
- Perubahan satu kuadran mempengaruhi kwadran yang lain
- Jika kwadran (1) paling kecil berarti komunikasi buruk
- Kwadran (1) paling besar pada individu yg mempunyai kesadaran yg tinggi
Fase hubungan perawat - KLien
- Pre interaksi
·
Mulai sebelum kontak 1 dengan
klien
·
Peraat mengeksploitasi perasaan
fantasi & ketakutannya
·
Analisa kekuatan & kelemahan
·
Dapatkan data ttg klien
- Perkemihan &orientasi
- Alasan klien minta pertolongan
- Bina rasa percaya penerimaan & komunikasi terbuka
- Rumuskan kontak
Elemen kontak
- Nama individu
- Peran perawat- klien
- Tanggung jawab P-K
- Harapan P-K
- Tujuan hungan
- Tempat pertemuan
- Waktu
- Situasiterminasi
- Kerahasiaan
- Kajian
·
Eksploitasi stressor yang tepat
·
Meningkatnya diri klien
·
Mengembangkan mekanisme koping
yg konstruktif
·
Perubahan prilaku
- Terminasi
·
Ciptakan realitas perpisahan
·
Prosispasi & pencapain
tujuan
·
Eksploitassi perasaan
·
Konsep proses keperawatan
Sikap
perawat dan komunikasi
Hadir secara utuh baik fisik & psikologi pada
waktu berkomunikasi dengan klien
Cara
untuk menghadirkan diri scr fisik menurut ega (1975)
·
berhadapan
·
Mempertahankan kontak mata
·
Mempertahankan sikap terbuka
·
Tetap rileks
Perilaku
manusia verbal (jun 1991)
·
Kontak mata
·
Ekspresi muka
·
Sentuhan
Dimensi
respon
·
Keiklasan
·
Mengahrgai
·
Meningkatkan empati
·
Meningkatkan konkrit
Dimensi
tindakan
·
Komprontasi
·
Kesiagaan
·
Keterbukaan perawat
·
Emosional kartasis
·
Berpain peran
Analisa proses interaksi
(API)
Alat keja yg dinilai oleh perawat untuk
mempelajari &memahami interaksi yg terjadi dengan klien
Tujuan
API
·
Meningkatkan keterampilan
berkomunikasi
·
Meningkatkan tingkat kepekaan
terhadap kebutuhan klien
·
Mempermudah pedekatan perawat
Analisa Proses Interaksi
Inisial klien
Usia klien
Lingkungan
Interaksi ke :
Nama perawat:
Tanggal
Komunikasi verbal
|
Komunikasi non verbal
|
Analisa terpusat pada perawatan
|
Analisa berpusat pada klien
|
P
|
P
K
|
|
|
K
|
K
P
|
|
|
P
|
P
K
|
|
|
Lingkungan
·
Tempat interaksi
·
Situasi tempat interaksi
·
Posisi mahasiswa(perawat)
&klien
Tujuan
·
Tujuan yg akan dicapai dalam
interaksi selama 20 -30 menit
·
Tujuan berpusat pada klien
Analisa
berpusat pad klien
·
Pusatkan analisa pada kemampuan
·
Tingkah laku non verbal
·
Isi pembicaraan yg muncul &
terselubung
·
Perasaan klien
·
Kebutuhan klien
Analisa
berpusat pada perawat
·
pusatkan an
·
Tingkah laku alisa pada
perasaan sendiri non verbal
·
Isi pembicaraan yg muncul &
terselubung
·
Tujuan interaksi
Alasan
teoritis
·
Sintesa & terapan teori
proses interpersonal
·
Teori komunikasi
·
Teori interpersonal
·
Teori adaptassiteori
keperawatan
Dr. H. Imam Kurnein Sp.Kj
Penggolongan golongan
Gangguan Jiwa
F0 sampai F10
F10
sampai F20
F20
sampai F30
F30
sampai F40
F40 sampai
F50
F60
sampai F70
F80 sampai
F90
F90
sampai F100
F 0 sampai F 10
Gangguan mental oraganik
J Psikotik
J Non psikotik
Disebabkan
Trauma
Ineksi
Degenarasi
Tumor
Gangguan metabolisme
Contoh :
F00 ® dimensia Alzeheremer (pikun)
F01 ® dimensia vaskuler
F02 ® dimensia karna parkinson, HIV, dll
F04 ® amnesia organik
F05 ® delirium ® typoid
fever &malaria
F06 ® Gangguan faham organik
Ganguan kognitif organik
Ganguan manix organik (gembira)
Gangguan depresif organik
Ganguan cemas organik (anxietas)
Ganguan askpisf organik (kurang
kemauan)
Gangguan katatonik organik
motorik terganggu
Gangguan halusinasi organik
F07 Gangguan kepribadian
organik cont
F 10
sampai F20
Gangguan mental keperibadian dan prilaku
akibat zat psioaktif :
Bisa psikotik
Bisa non psikoaktif
Penyebab zat psikoaktif
Jenis
F10® F1.0 penggunaan mental/alkohol
1.1 ® pengguanan opioida
1.2 ® penggunan kanabinoida
1.3 ® penggunan sedatifa & hepnotiva
1.4 ® Penggunaan cocain
1.5 ® penggunaan kapein
1.6 ® penggunaan halusinogenika
1.7 ® penggunaan tembakau
1.8 ® penggunaan pelarut yang sudah menua
1.9 ® penggunaan zat multiple
F 20
sampai F 30
Psikotik akut , skizoprenia & gangguan
waham menetap
Penyebab : belum diketahui secara pasti,
faktor keturunan berperan besar terjadinya skozoprenia
2.0 gangguan skizoprenia
F20.0 skizoprenia paranoid
1 skizoprenia paratonik
2 skizoprenia ketatonik
3 skizoprenia tak tergolongkan
4 skizoprenia sisa depresi
5 skizoprenia risuduel
6 skizoprenia simplek
2.2 gangguan skizoprenia menetap
2.3
2.3.1 gangguan
psikotik akut polimorpik sesuai gejala skizoprenia
2.3.0 gangguan
akut polimorfik tidak sesuai gejala skizoprenia
F2.3.2 gangguan
simplek morpic sesuai skizoprenia
F.2.3.3 gangguan
P.a pre dominan waham
F30 sampai 40
Gangguan afektif (ganguan suasana), bisa
psikotik dan bisa non psikotik
Penyebab : bi;a diketahui secara pasti
3.0 episodinamik ® gembira berlebihan (terpingkal-pingkal)
3.1 tipoler ® gembira dan sedih yang
berulang-ulang (1 :1)
3.2 episodie dipresif ® sedih
3.3 depresif berulang
3.4 gangguan efektif menetap
cont : siklosia, disklonia
F40
sampai F50
Isi gangguan stress , & gangguan
neurotik dan gangguan simpoaprok
Penyebab : stressor
Cont :
F4.3.0 gangguan
stress akut
4.3.1 gangguan paska trauma
4.3.2 gangguan penyesuaian
F41
gangguan cemas
41 gangguan cemas oberix
42 gangguan obsesif konfulsif
44 psikoaktif
neurostemia
gangguan somatotron
45.1 gangguan somatisasi
4.5.2 gangguan
hipokunder
45.3 gangguan
fungsi otonom ® sistem tubuh (pencemaran
&pelepasan)
45.4 gangguan
nyeri
F 50
sampai F 60
Gangguan psikologis (non psikotik)
Penyebab : gangguan psikologis
F 51 gangguan
tidur
50 gangguan makan
52 gangguan kemampuan seksual
53 gangguan terkait masa nifas 96 minggu)
55 gangguan penyalahgunaan zat yg sifatnya
ringan (antalgin), vitamin )
F 60 sampai
F 70
Gangguan keperibadian, gangguan kebiasaan,
gangguan perkembangan sosial, gangguan jenis kelamin, hgangguan prevalensi
seksual.
Penyebab : faktor psikologis
Gangguan kepribadian
F 6.0.0 gangguan kepribadian paranoid
(pencuri)
60.1 gangguan keperibadian skizokoid (menyendiri)
2 gangguan keperibadian dissosial (tidak bisa dengan orang lain)
3 gangguan emosional (mudah marah, perasa)
4 gangguan kepribadian diskronik (manja)
5 gangguan keperibadian anankastik (berulang-ulang)
6 gangguan kepribadian cemas
7 gangguan kepribadian dependent (tergantung)
F63 gangguan kebiasaan (piromania)
66
gangguan perkembangan sosial
67
gangguan identitas jenis kelamin
68
gangguan prevalensi seksual &penyimpangan
F70
sampai F80
Retardasi mental (RM) kecerdasan kurang (bodoh)
F70 Retardasi mental ringan : IQ 50 -70
1
retardasi mental sedang : IQ 35 -50
2
retardasi mental berat : IQ 20 -35
3
retardasi mental sangat berat <20
F 80
sampai F 90
Gangguan perkembangan
Penyebab : gangguan psikologis
Contoh:
F8.0 gangguan perkembangan bicara &
berbahasa
81
gangguan perkembangan belajar
84
gangguan perkembangan perpasif con :
84.0 Autesme masa anak
84.2
sindroma RVTT
84.4 hiperaktif
84.5 sindroma asferger
F90
sampai F100
Gangguan emosional, gangguan psikologis,
gangguan berlaku pada anak/remaja.
Penyebab : non psikotik (tak psikologis)
Gangguan
emosional
93.0 gangguan anxietas perpisahan
1
gangguan anxietas pobik
2
gangguan anxietas sosial
gangguan
psikologis
98.0 hgangguan aneurisme (mpengompolan)
1
gangguan enkopresis (berakkan)
2
gangguan makan
3
gangguan PIKA
4
gangguan stereoifik
5
gangguan gagap (statering/statering)
6
gangguan cepat dan tersendat /clatering
gangguan
95 .0 tik sementara
1 tik motorik vokal tunggal
2 tik motorik vokal multiple
gangguan
prilaku
F91®
91.0 gangguan tingkah laku domestik
1
gangguan tingkah laku single
2 gangguan tingakh laku berkelompok
3 gangguan tingkah lau
pembangkangan
90 gangguan kinetik
94 gangguan fungsi sosial
94.0 mutisme elektif (tidak mau berbicara)
94 1 kelelahan reaktif
2 gangguan campiran
3 gangguan tingkah laku depresif
cat! Penulisan diagnosa dengan menggunakan
axis :
axis I
: keleniskan
II : tentang kepribadian
gangguan mental
III : kelainan skizoprenia
IV : sosial psikososial
V : penilai global
26 september 2001
keperawatan Jiwa
proses keperawatan : jiwa
Nkaa
Perkembangan sebelum proses keperawatan
Sebelum
perkembangan proses keprawatan
s
Asuhan
keperawatan
r
Instruksi
medis
Orientasi
penyakit # kebutuhan klien.
Perkembangan pandangan tahun proses
keperawatan
Florence Nightingle
J Keperawatan dipisahkan dari medis
J Fungsi perawat didefinisikamn sebagai mengatur dan menyesuaikan
lingkunan yg telah adekuat sehingga dpt memberikan klien menjadi baik
Handerson
Memberikan pernyataan belum proses keperawatan sama
dengan tahap metode ilmiah
Orlando
J Memperlihatkan proses keperawatan sebagai interaktif
J Fase proses keperawatan
Tingkat laku
klien
Reaksi pada
perawat
Kegiatan
keperawatan
Yura H & Walsh
Menggunakan 4 komponen dari proses
keperawatan, pengkajian, perencanaan, intervensi, evaluasi.
Bloch. D
Mengajurkan 3 tahap proses : keperawatan yg
sama dengan medel 4 tahap.
- Mengeumpulkan data
- Definisi masalah
- Merencanakan intervensi
- Implementasi intervensi
- evaluasi
Peplau
Keperawatan adalah hubungan interpersonal :
Orientasi
Eksploitasi
Pemecahan masalah/resolusi
Mall
Mendefinisikan proses keperawatan dengan 3
tahapan
Observasi
Bantuian/pertolongan
Validasi
Johnson
Proses kep meliputi : pengkajian,
keputusan, implementasi
Roy Soster Calisteroy
6 tahap proses keperawatan :
J mengakji tingkah laku klien
J mengakji faktor yg mempengaruhi
J identifikasi masalah
J merumuskan tujuan
J seleksi pendekatan?
J Evaluasi
Menganjurkan pengguanaan istilahu diagnosa
keperawatan
Kemampuan yg hrs dimiliki perawat dalam
pelaksanaan proses keperawatan.
- Keterampilan interpersonal
J Komunikasi
J Mendengar
J Menyampaikan interest
J Empati
J Pengetahuan & informasi
J Mengembangan kepercayaan
- Keterampilan teknisi
J Pengunaan olat-alat
J Penampilan dalam melaksanakan prosedur
- Keterampilan intelektual
J Kemampuan pemahaman
J Berpikir kkritis berpikir
J Membuat keputusan
Karakteristik proses keperawatan :
1.
Sistem terbuka, fleksibel &
dinamis.
2.
Pendekatan individual pada tiap
kebutuhan klien
3.
Dilakukan secara terencana
4.
Diarahkan pada tujuan
5.
Fleksibel dalam memenuhi
kebutuhan klien
6.
Memberikan kesempatan pleksibel
yg maksimal pada klien a
peraat
7.
Merupakan suatu siklus (tahap
yg saling berhubungan)
8.
Menekankan umpan balik –
memperlihatkan rencana asuhan
9.
Merencanakan validasi ® masalah benar
P K (proses keperawatan penting) untuk Perawat – klien
- Perawat
J Pendidikan keperawatan yg konsisten & sistematis
J Kepuasaan kerja – Renpra
J Bukti tindakan asuhan yg legal
J Mengandung tanggung jawab & tanggung jawab sebagai perawat
- Klien
J Meningkatkan kualitas asuhan pada klien
J Menjamin ketidak sinambungan asuhan keperawatan
J Meningkatkan partisipasi klien dengan memberikan asuhan keperawatan.
Proses
keperawatan
Pengertian
Metode yg rasional, sistematis dalam merencanakan dan memberikan
asuhan keperawatan.
Tujuan
J Mengidentifikasi kebutuhan asuhan keperawatan baik aktual maupaun
pontensial.
J Menetapkan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi
J Melaksanakan intervensi
keperawatan untuk memenuhi kebuutuhan
klien
Partisipasi perawat individu hubungan
masyarakat
The
nursing proses
Diagnosa
Validasi
validasi
Pengkajian Evaluasi outcome
Idemtifikasi
Validasi
Validasi
Implementasi Planning
Validasi
Proses keperawatan
Persiapan
Perawat sikap/
bentuk perawat
Kesadaran
buat kontrak
Observasi akurat pengkajian dapatkan informasi
Komunikasi
therapeutik
validitas data
Sikap perawat
organisasi data
Pengambilan
keputusan diagnosa
keperawatan identifikaksi
analisa
sintesa data
logis
dasar ilmu yg baik
identifikasi masalah
metode deduktif & produktif
validasi masalah
dengan klien
sensitif terhadap sosbud identifikasi
prioritas
masalah
berpikir dan bertindak cepat
berkerjasama dengan klien & identifikasi K.K hipotesa
keluarga
kriteria yg spesifik
validasi
tujuan
dengan klienrespek pada klien dan keluarga identifikasi kegiatan
perawat /validasi
rencana
dgn klien
Responsive
dimensi
pertimbangan
Asuhan kemampuan
riset Implementasi sumber daya
melakukan rencana
yg dibuat alternatife
fungsi koordinasi
dgn tujuan yg lain
Supervisi
Evaluasi
Bandingkan respon
Analisa data
dengan kriteria hasil
Pre review Review
proses kep
Partisifasi klien & keluarga
modifiksai sesuai
Kebutuhan
Evaluasi
Bertujuan
Menilai hasil akhir seluruh tindakan
keperawatan yg telah dilakukan dengan membandingkan dgn standar pd kriteria
evaluasi Ø sejauh mana tujuan telah dicapai
Evaluasi mencakup 3 aspek :
Sistem : fasilitas fisik gaya kepemimpinan
Pengkajian
Biopsikososial componen of the stress
adaptition model of psychiatric Nursintg care
Predisposing
faktor
s
Biological
psychological sosial cultural
ò
Presipitation
stressor
Nanture orgin
timing number
ò
apraised
of stressor
Cognitive Affective Physiological behavior sosial
â
coping
resourses
Personal ability sosial suportif material asset
positive belifs
Coping mechanisme
Contruktive
Obstruktife
â
ä
continue coping Responses
Adaptive response
Maladaptive esponse
Nursing
diagnosis
A Stress adaptation model of psychiatric Nursing care
(Stuard & Sunden, 1991)
Psy sc
Faktor
predisposisi
Stressor
presipitasi
Atraisal
of stressor
Theoretical ¦ Coping resoursces
Coping
mechanisme
Nursing ®
Psychopatologi ®
Neurobiologi ®
continue of coping responses
Development ®
Adaptive Nursing diagnosis
Learning ®
Sosialcultural ®
Cognitive ®
Behavior ®
Interpersonal
Groups
Family
Nellow
Pharmacology
Legal ethic
Threatment
Stage
|
Health
Promotion
|
Maintence
|
Acute
|
Crisis
|
Threatment goal
|
Optimal level of weelnees
|
Recovery
|
Remisi on
|
Stabilization
|
Is assesment
Expeted Outcome
|
Quntility of live well
Insipirec &validate
Attain opt
Ouality of live
|
Fungsional status
Reinforcement
Advocate
Improved
Function
|
Symtom
Coping response
Mutical
Threat
|
Risk factor
Manage
Envirotment
No harm to self or other
|
Materi : Ilmu Kesh Jiwa
Oleh ; Dr Lestari BS.
Tgl : 10 oktober 2001
Gangguan Jiwa Pada Anak dan
Remaja
Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam
masa, anak dan remaja.
Harus ditinjau dari :
·
Tahap perkembangan
·
Derajat
·
Frekuensi
Gangguan yang biasanya nilai timbul pada
anak dan remaja, ada 3 kelompok besar :
L Retardasi Mental
L Gangguan perkembangan psikologis
L Gangguan : perilaku & emosional dengan onset biasanya pada anak
& remaja.
I.
Retardasi mental
1.
Adalah suatu sindroma /
kumpulan gejala yang ditandai dengan :
2.
Fungsi intelaktual umum dibawah
rata-rata yang cukup bermakna (IQ £ 70 )
3.
Yang mengakibatkan adalah
berhubungan engan kekurangan / hendaya dalam perilaku adaptif.
4.
Timbul sebelum usia 18 tahun
RM dibagi :
ï RM ringan IQ = 50
-70
ï RM sedang IQ = 35 – 49
ï RM berat IQ = 20 – 34
ï RM sangat berat IQ = £ 20
Etiologi
ï Faktor biologik
ï Kelainan kromosom, kelamin metabolik, gangguan post natal / gangguan
perinatal
ï Faktor psikososial
Deprivasi
psikososial, misalnya :
A Kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektual
A Kehidupan keluarga yang tidak harmonis
A Sering berganti pengasuh dan tidak adekuat
25 % kasus
faktor penyebabnya adalah faktor biologik.
Tingkat RM yang
ditimbulkan adalah sedang- berat IQ < 50
75 %
kasuspenyebabnya tidak ditemukan faktor biologiknya
tingkat RM nya
ringat IQ = 50 – 70
Diagnosa :
Dx ditegakkan
setelah anak masuk sekolah
Gejala klinik :
Tergantung
tingkat RM, gejala umum :
µ IQ £ 70
µ Adanya hendaya perilaku adaptive
µ Timbul sebelum usia 18 tahun
µ Gejala-gejala penyerta :
iritabilitas, agresivitas, gerakkan –gerakkan stereotifik, gangguan neurologik
terutama pada RM berat.
Pemeriksaan :
µ Anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan,latar belakang
sosial kultur
µ Pemeriksaan psikiatrik, fisik dan neurologik
DD/:
µ Kelainan sensoris terutama bisu – tuli
µ Cerebral palsy
µ Gangguan perkembangan spesifik
µ Gangguan perkembangan perpasif
µ Penyakit-penyakit kronis
µ Kesulitan belajar ® IQ >
70
Penyulit :
µ Adanya ketidakmampuan berfdungsi secara mandiri ® membutuhkan pengawaan dan bantuan keuangan terus.
Penanganan :
Terdiri dari
µ Pencegahan primer : usaha –usaha untuk menghilangkan / mengurangi
kondisi yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM, eks :
pendidikan kesehatan masyarakat, perbaikkan sos-ek.
µ Konseling genetik
µ Tindakan kedokteran (pengawasan prenatal, post natal yang baik)
ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
gangguan
pemusatan perhatian – hiperaktivitas
gangguan klinis ADHD
µ banyak ditemui
µ belum banyak dipahami
µ gejala mulai usia < 7 tahun
µ terdiagnosa setelah beberapa tahun kemudian.
Masalah :
µ Keluarga
µ Masyarakat
µ Proses belajar
Angka kejadian :
·
USA : 3 -5 dari anak SD – prapubertas
·
Inggris : 1 % lebih rendah dari USA
·
: | = 3 : 1 – 5, 8 : 1
·
saudara kandung ADHD :
o
Resiko tinggi ® ADHD
o
Gangguann tingkah laku
o
Gangguan cemas /depresi
o
Prestasi akademik jelek
Penyebab ADHD
µ Tidak diketahui dengan pasti
µ Dicurigai
ï Bahan beracun
ï Prematuritas
ï Hal-hal lain secara mekanis berpengaruh pada susunan syaraf pusat
janin
ï Penyebab makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
ï Faktor genetik
ï Kerusakan otak – infeksi waktu janin
ï Kondisi zat : kimia otak.
ï Proses kematangan otak
ï Faktor psikososial
Gambaran klinis
Gejala pokok /
inti :
a.
Kurang kemampuan untuk memusatkan
perhatian
b.
Hiperaktivitas
c.
Impulsivitas
1.
Kurangnya kemampuan
- Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci, sering, membuat kesalahan karena ceroboh
- Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas –tugas atau aktifitasnya bermain
- Segera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicara
- Sering tidak mengikuti perintah / cendrung menentang dan tidak memahami perintah
- Sering tidak dapat mengorganisasi / mengatur tugas-tugas /a aktivitasnya
- Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas –tugas yang menuntut ketahan mental
- Sering kehilangan barang
- Perhatiannya mudah beralih
- Pelupa
2.
Hiperaktivitas
- Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
- Berteriak-teriak ditempat duduknya sering meninggalkan temapat duduknya sewaktu dikelas
- Berlari kesana-kemari
- Sulit melakukan aktivitas / bermain dngan tenang
- Ada saja yang dilakukan
- Seringkali bicara keras-keras
3.
Impulsivitas
a.
Sering menjawab sebelum
pertanyaan selesai diutarakan
b.
Sulit untuk dapat menunggu
giliran
c.
Sering mengintrerupsi / menyela
orang lain
ADHD dibagi 3 tife :
a.
Tife gangguan pemusatan
perhatian (GPP)
b.
Tipe hiperaktivitas dan
impulsivitas
c.
Tipe campuran (GPP +
hiperaktivita & impulsivitas)
Terapi
a.
Farmako terapi (obat-obatan)
b.
Psiko terai
c.
Terapi perilaku
d.
Bimbingan belajar
Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi keluarga,
fungsi sosial penderita, megurangi agresivitas diharapkan akan dapat
menyembuhkan ADHD dengan optimal.
Prognosa :
a.
Gejala berlenjutan sampai
remaja / dewasa
b.
Memperbaiki pada masa pubertas
c.
Hiperaktivitas (-) tapi GPP
& impulsivitas tetap ada.
ï Sering perbaikan terjadi pada usia 1 -20 taun
ï Kebanyakkan sembuh partial /sebagian ® reiko terjadi gejala tingkah laku anti sosial., gejalaemosi,
penggunaan zat
ï 15 – 20 % ADHD ® menetap
sampai dewasa
ï anak ADHD ®
kesulitan sosial, gejala psikiatri, mis : sekolah / keluarga.
Autisme Masa Kanak
µ Termasuk gangguan perkembangan perpasif
µ Gejala mulai timbul pada usia £ 3 tahun
µ Fungsi abnormal (hendaya kualitatif)
Dalam 3 bidang
yaitu :
ï Interaksi sosial
ï Komunikasi
ï Perilaku terbatas dan berulang
Prevalensi :
0,02 – 0,05 0/00 anak usia < 12 tahun bila RM +
autisme dimasukkan ® 0,2
0/00
(3/4
kasus autisme menderita RM)
Tanggal : 24
oktober 2001
Oleh : Dr. Iman
kurnen, SpKj
PSIKIATRI SOSIAL
I.
Pengertian
Psikiatri sosial
= pikiatri masyarakat yaitu ilmu yang mempelajari kesehatan jiwa dalam
kaitannya dengan hubungan antar manusia.
Psikiatri
mastarakat merupakan aplikasi psikiatri sosial sebab sasaranya adalah
masyarakat.
Psikiatri
masyarakat ® ilmu kesehatan masyarakat, karena
orientasi sama pada masyarkat dimana sudut pandangnya adalah pencegahan.
II.
Tugas psikiatri masyarakat
Melaksanakan
program promosi, preventive, terapi, dan rehabilitasi yang berhubungan dengan
kesehatan jiwa masyarakat dengan sudut pandang pencegahannya.
III. Prinsip dasar psikiatri masyarakat
Sama dengan
psikiatri klinik, yaitu berusaha agar individu dan masyarakat dalam keadaan
sehat jiwa.
Perbedaan :
Psikiatri klinik : bertanggung jawab pada
individu
Psikiatri
masyarakat : bertanggung jawab
pada masyarakat
® psikiatri klinik harus berkerjasama dengan psikiatri masyarakat.
IV. Lapangan kerja
Psikiatri
masyarakat memunyai lapangan kerja yaitu masyarakat
î Petugas harus memahami berbagai hal tentang masyarakat sekitar /
binaan (sosial, politik, ekonomi, budaya)
î Petugas harus berkerjasama dengan beberapa profesi dan instalasi
yang terkait dalam masyarakat binaan.
î Program dilaksanakan secara terpadu dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat.
V.
Kegiatan
- Memonitor masyarakat binaan mengenai :
ï Individu – individu yang rawan menderita
ï Individu – individu yang sedang menderita
ï Faktor-faktor yang memperkuat daya tahan terhadap gangguan jiwa
ï Faktor-faktor yang mempermudah timbulnnya gangguan jiwa
- Menentukan prioritas pelaksanaan program
- Melaksanakan program dan evaluasai berasama masyarakaat secara terpadu
- Malakukan penelitian-penelitian yang berguna untuk mengurangi / mencegah timbulnya gangguan jiwa.
Semua
kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinir oleh :
A.
PKJM RSJ
B.
Bagian psikiatrik RSU
C.
Bagian psikiatrik Fakultas
kedokteran
VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa mayarakat
A.
Tuan rumah / host
Dikenal dengan
istilah faktor nasib, misal :
ï Umur : pada
keadaan tertentu maka kelompok umur teretentu
yang mengalami
kecemasaan.
ï Jenis kelamin : kasus perkosaan
meningkat ® wanita cemas
ï Psikologis : dulu tamat
SD ® orang tua tidak cemas melepas anak
sekarang sarjana
®
orang tua ?
B.
kekebalan/ pembekalan (coret yg
salah)
harus dimiliki
secara terus menerus karena kehidupan ini selalu mengalami perubahan ® jadi harus dapat menyesuaikan dngan kondisi yang ada, dapat berupa
:
fisik : makan – minum, pakaian,
perumahan / lingkungan.
Psikososial : rangsangan yang konstruktif dari
orang-orang yang berarti
dalam hidupnya.
Sosbud : pengaruh dari adat
istiadat.
Secara sosbud
etiologi penyakit ada 3 ?
1.
Illahi
2.
Magic
3.
Duniawi
VII.
Preventive
A.
Pencegahan primer
Usaha mengurangi
kasus baru gangguan jiwa dimasyarakat denganmengurangi hal-hal yang dapat
menimbulkannya.
Usaha ini
didasari konsep :
o Banyak gangguan jiwa terjadi merupakan akibat dari penyesuaian diri
yang salah (penyesuaian diri Vs faktor-faktor yang berpengaruh)
o Kekurangan pembekalan juga menyebabkan gangguan jiwa karena krisis
yang dialami ® intervensi krisis
Kondisi krisis :
ï Jatuh sakit berat
ï Hilang orang yang dicintai
ï Kehilangan jabatan
ï Kecelakaan, dll
Krisis ® fisik
® Psikis
® lingkungan
pelaksanaan
pencegahan primer : secara fisik
ceramah
B.
pencegahan sekunder
usaha diagnosa dini terapi segera sehingga lamanya
sakit dipersingkat
C.
pencegahan tersier /
rehabilitasi
usaha memperkecil cacat akibat penyakit jiwa.
Usaha ini dilaksanakan sejak pertama didiagnosa
ditegakkan dan ada hubungan dengan segala aspek perawatan klien di RS, Rawat
jalan, dan dimasyarakat.
Cacat yang
sering terjadi akibat gangguan jiwa
ï Stigma ® kepribadian yang jelek
ï Disosialisasi
Disosialisasi
ditekan / dicegah dengan cara
a.
Kondisi perawatan di RS ® kondisi masyarakat terapeutik (jangan dilupakan pentingnya
pergaulan)
b.
RSJ didirikan ditengah-tengah
masyarakat umum
c.
Segera pulangkan dari RSJ bila
keadaan memungkinkan dengan rawat jalan
d.
Bila memungkinkan rawat jalan
saja
e.
Kalau memungkinkan dengan
perawatan di rumah.
Usaha-usaha
rehabilitasi lain :
a.
Day care hospital (siang
dirawat di RS – maam Pulang)
b.
Night care hospital ( malam
dirawat – siang pulang)
c.
After care service ( kontrol
setelah pulang)
d.
Foster Home / foster parent
e.
Half way house
f.
Sheltered work shop (bengkel
berperisai)
g.
pulang dari RSJ, ditampung
disuatu tempat dan diberi pekerjaan
h.
DLL.
VIII.
Peranan tenaga kesehatan jiwa masyarakat.
Membantu klien sebelum, selama, dan sesudah KRS .
Gx Somatik : Kekuaatan ¯ , apatis
Gx.
Prilaku / psikologis : Perubahan peran rasa sakit, pre masa lalu, daya ingat ¯,
usaha
bunuh diri (terutamapada lansia yang hidup sendiri
(kekurangan gizi, waham, Halusinasi.
Gejala
keseluruhan
S : Sigap
I : interest
G : Guilty
E : Energy
C :
Concentration
A : Apektif /
Apetite
F : Pcykomotor
S : Syside
Kekuaatan
Sindroma
Klinis
µ Depresi
o Rasa sepi & sendiri
o Tidak berdaya
o Harga diri ¯
o gangguan klinis
o ganguan tidur
o gangguan makan
o gangguan fikir
o gangguan bunuh diri
Depresi
terselubung
§ Gejala somatik
®
·
nyeri
·
lelah
·
kerap
§ 40 % kedokter umum
b.
pseudodementia
keluhan gangguan daya ingat, konsentrasi, selektif
keterampilan sosialisasi.
c.
Gangguan distemik
Keluahan sedih kk) 2 thn
Rasa kehilangan : harga diri
Semangat
Gairah hidup
BD
Bunuh diri –
puncak kesedihan
Mudah curiga
Sukar tidur ( mulai / tebangun )
d.
Gejala afektif berat
o Psikosa gangguan tidur bangun dini hari
o Puncak kesedihan :
tidak berdeup
o Bunuh diri : awal = akhir kesedihan.
µ Dimensia / Pikun
Penyebab : D : Drug (obat-obatan tertentu)
E : Emotional Disorder / gangguan emosi
Terutama sudah
M : Metalolisme / endokrin
E : Eye/ Ear Dyspungsi ® gangguan lihat/ engar
N : nutritional – gangguan gizi kurang Vit B1 –
Banyak Alkohol
T : Tumor / trauma
I : Infektional
A : Arteroscelorotic (setelah stroke
µ Perlambat proses pikun
o tetap berpikir
o Alih kerja yang baik
o Menekuni bidang baru
o Kursus usila (intervensi ke III)
o Hitung menghitung
o Teka-teki silang
µ Diet : cegah pantangan
µ Senam pagi hari
A Hati-hati dampak negatif :
penelataran & penganiyaan, penyalahgunaan
A buat team : bidang hukum
µ bidang penaungan, keuangan dan bidang kesehatan : wandering
Dimensia.
µ Demensia
A Fungsi intelektual : hendaya sosial/BAK
A Multi infark : tergantung luas – lokalisasi
A Pick : perubahanu/ etik, moral
µ Alzheimer
A Presenil (48 thn, senil >65 thn.
A Pelan, progresif : agnosia
Aproksia
afasia
Slow but sure
µ Cara diagnosa
- Daya ingat : mini mental scale
- Daya pikir : abstrak
- Menilai / mengandalkan impuls
- Fungsi luhur lain
Sirkum stansialitas apraxia
Stereotipi agnosia
- Pemb kepribadian apasia
- Penyerta
Daya ingat
3-5 mendiamkan
tanpa lagi
benda
digital
penjumlahan
& pengurangan
abstraksi :
pribahasa
komprehensif
tgl 3 okt 2001
Delirium @ S.O.O
- Fluktuasi kesadaran menurun :
µ Apatis
µ Somnolen
µ Supourt
µ Koma
Meningkat : alert : sensitive
Interval Amnesia
- Gangguan berpikir : kosentrasi bingung
- Persepsi : halusinasi visual.
- Psychomotor : mengikuti gangguan pikir & halusinasi
µ Penyakit Parkinson
-
- Depresi (+)
1.
Paranoid ® parafrenia Involusi.
§ Waham ® mula-mula idea of refernce
§ Kadang-kadang penyerta demensia
§ Premorbid, schizoid/paranoid
2.
Schizoprenia
§ Dahulu (45 tahun)
§ Gejala sama
§ DD/Demensia + halusinasi
Tx./neproleptik
“ Start low and slow”
Bila Demensia (sering lupa) & skizoprenia
Perawatan lansia ® holistik
-
Lansia
-
Usaha : mandiri
µ Sejahtera
µ Ceria
µ Produktif
µ Beriman
Cara pertahankan kesehatan * O.R (olah
raga).
µ Daya ingat ® kepandaian, TTs, Hitung, sibuk.
µ Acara dari ® untuk
lansia
Santai, saling membantu memberi masukan.
µ Bila mengganggu
Tx. Oabat hati-hati
Obat neproleptika, antidepresi
Obat psikotropika pada
lansia
µ Akibat perubahan fisiologis lansia, ada perbedaan dengan usia dewasa
:
µ Farmako kinetik :
§ Absorbsi ± sama
(kecuali : antasida dengan golongan Benzodiazepin sukar).
§ Obat hepar
§ Perubahan metabolisme ®
akumulasi obat ® bahaya toksin (neproleptik)
§ Distribusi tiap lemak meningkat : obat –obat yang larut dalam lemak lama
(+)
§ Eksresi
§ Fungsi ginjal ¯ :
clearence obat <<
µ Farmako dinamik
Perubahan neourotransmiter akibat sel otak menurun
§ Perpanjangan waktu paruh\diazepam 24 jam ® 75 jam
§ Perlu waktu lama untuk mencapai stendy state di plasma.
§ Therapeutik window metabolik kecil
·
Ant dosis tx dengan dosis tox
(s sampit)
·
Motto : start low, goslow
·
Muda terjadi efek samping obat,
misal efek sedasi ® bingung ® agitasi jangan kombinasi.
Contoh :
L Neproleptika : thioridazin, haloperidol
L Anti cemas : jangan waktu paruh panjang, short acting > baik
L Anti depresi: gangguan jantung (+), pakai golongan SSRI.
µ Pengobatan holistik
Prinsip : perhatikan
fisiknya
Pertahankan intelektual interest”
L Hobi lama, kesibukan
baru
L Pak yang brguna ® RT
L (pak kosong (-) Psikis
L teman baru ® spy sepi (-)
L anggota keluarga mau
mengeti menyesuaikan
L bila perlu masuk RS : short stay slin sosial
inpatient
ï rasa dikucilkan
ï baa barang-barang sendiri
ï hati-hati terhadap obat-oabatan (petunjuk didalam).
µ Filisofi : peningkatan kwalitas hidup !
·
Badan ® stabilitas (perbaiki keadaan fisik )
·
Jiwa ® cita-cita: tujuan hidup, kek emosi
·
Lingkungan ® hidrasi isolasi, seatap/ bersaudara
Tamu ® penyegaran.
Spiritual ® penebalan iman, meninggal dalam iman.
Red ridden : ganti posisi setiap 2 jam
µ Ngompol ® ganti (2
jam) tidak ngompol ® 4 jam
µ Perhatikan intake, makan/ minim
Penatalaksanaan
(MRS) ® Short stay inpatient
Ingat ® tambah dimenssia ® demensia
® stress : fisik
Fsikis
Jangan menambah bingung pasien
a.
Peerkenalkan staf ruangan
b.
Bawa benda-benda pribadi
c.
Yang merawat jangan
banyak-banyak
d.
Physioterapi ® golongan badan
® senam
e.
occupational terapi
µ fungsi hidup sehari-hari
µ kewajiban (mandi, makan)
µ rehabilitasi daya ingat
µ keterampilan lama, baru
µ sosialisasi & keluarga.
26 sept 2001
sikap
dan prilaku
kepribadian :
matang ¢ no problem
tidak
matang dan suka mengeluh :
keluhan
meningkat
mengisolasi diri
merasa
diabaikan
kondisi fisik
menyesali dan
rewel
persiapan Purnable : MPB
pekerjaan : A kerja :
sesuai dengan
yang lama
energi yang
dilaksanakan sebelum
IQ dan bakat
sesuai
Sesuai tujuan
hidup.
Keluarga : Istri
Sidang dalam fase apa ?
Menopouse ® gejala “ sangkar kosong”
Menjelang purnabakti juga kebiasaan yang
sudah ada.
Anak-anak
Sedang dalam
proses dan tahap perekembangan
Sosialiasme
mereka ?
Masyarakat : lingkungan lama
Dipertahankan
Jangan
mengganggu kehidupan orang lain
Lingkungan baru
Sangat perlu
Menunjang
pekerjaan dan keluarga
Menunjang
keamanan.
Hasil : sehat.mandiri, cara produktif dan
beriman
Post Power Syindroma
Post power : kehilangan kedudukan yang
mempunyai kekuasaan
Post power sindroma ® keadaan mal – adjusment mental dari seseorang yang mempunyai
kedudukan
Jadi dan “ada” menjadi “tidak ada” dengan
menu jukkan gejala-gejala diantaranya Fruister,, depresi dll pada orang yang
bersangkutan
Perhatikan 4 faktor post power sindroma :
µ Perkembangan kepribadian yang relatif
µ Kedudukanyang relifmemberikan kekuasaan dari kepuasaan
µ Proses kehilangan kedudukan yang relatip cepat
µ Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap yang mungkin
memberikan suasana terhadap timbulnya post power syndroma.
Gangguan tingkah laku pada orang tua /
dimensia
µ Akibat /gangguan tidur
µ Tidur segar fisial, merasa tidak gangguan tidur
µ Night / siang : jangan tiddur nonton TV tegang
Gangguan tidur
Sebenarnya lansia butuh waktu tidur sama
lamanya dengan ind
semasa lebih muda.
Keluhan tidak bisa tidur – gangguan tidur
O.K : sering kekamar mandi
Relatif mengganggu ® tidur siang/ sore hari/
meninggal mengurangi kegiatan tidur waktu malam.
Gangguan tingkah Laku pada orang tua/
lansia
(akibat)
wandering
cemas, contosio
dimensia
Tx. Beri tanda
pengenal aktivitas harian meningkat.
Fundowning
Gelisah/
teriak-teriak waktu magrib ®
confusion
Dipanti ® semua akat
Tx. / gone beri
aktivitas u/ lewat
Lampu : jangan
remang-remang
Agitasi, agresi, hostility (kegelisahan
yang merusak)
DEPRESI
Efidemiologi : |:}
Resiko depresi
meningkat 5 % , insiden > dimensia
Gejala klinis :
sulit dibedakan depresi pada orang lansia.
Daya ingat
menurun konsentrasi turun
Tidur turun
Nafsu makan
turun.
Gejala depresi
pada usia muda # lansia
Agitasi agresif
Somatik
Macam-macam dimensia :
µ Ringan
µ Sedang
µ Berat
Hati-hati
penelataran, penyksaan usia pikun
Contoh
: BPK A piun (tidak berputra)
¯
tanda
tangan kertas segel kosong.
¯
ditulis
hibah harta kekeponakan
ada
perlindungan Hukum badan organisasi mana ?
contoh
: Bik B pensiun
¯
depresi
(mengarah
kepikun : pseudomesia)
ada
organisasi mengaturahli kerja ?
contoh
: ibu C sc batang vena, darah tinggi , rematik.
Gangguan mental – prilaku
akibat
Penggunaan zat psikoaktif
Pendahuluan
Penyalahgunaan zat psikoaktif / narkoba / hafza ® masalah
(-)
µ Kesehatan (medis – psiko – sos – ek)
Kecelakaan , phk, kriminilitas
µ Nafza / narkoba : manfaat Tx bl disalahgunaan : bahaya >>
µ Zat psikoaktif : zat ape yang masuk tubuh mempengaruhi (+) ¢(SSP) : perubahan emosi / perilaku
Ketagihan /
ketergantungan
µ UU R.I No 22 /1997 : Narkotika
µ Zat / obat yang asal tanaman /(-) ssintiesis (+) /(-) yang
menyebabkan pembela kesadaran (+/¯),
hilang, rasa dan nyeri, ketergantungan.
Narkotika
: 3 golongan
µ Gol I :
hanya untuk tujuan mengembangkan . heroin ilmu , tidak
untuk / tx /potensi - kokain ketergantungan sangat tinggi.
µ Gol II :
Untuk tujuan TX /s. Morfin akhir dari pengembangan ilmu
(-) Petidin
periferinsi ketergantungan tinggi.
µ Gol III :
Untuk tujuan Tx./pengembangan ilmu Cont : codein , ilmu
potensi
ketergantungan ringan.
UU RI 5 / 1997 : psikotrofika
Zat / obat, alamiah/sintesis narkotik (-) khasiat
psikoaktif (+) dengan pengaruh subjektif pada SSP ¢ perubaan khas mental – perilaku.
Psikotropika : 4 golongan, tujuan, potensi
ketergantungan.
Data epidemiologi
National Institusi of Drug Abuse
(NIDA)
µ 37 % populasi pernah menggunakan ¢ menggunakan 1 macam,ucit substance “ selama kehidupan
µ 16 % menggunakan * iluat substance* selama 1 bulan sebelum survey
µ 13 % menggunakan ileut substance pada tahun yang lalu.
> 2/3 pengguna illiet substance berusi
sekitae 20 -25 tahun.
µ Pengguna pria > wanita
µ Pengguna tidak berkerja
µ pengguna medical profesional *>>
* current simokers ¢ drunkers /illiet drug
µ angka kekambuhan besi
µ keperibadian antisosol + zat yang sering dipakai benzodiazepin
marijuana, kokain . antetamin.
Zat /obat yang sering disalahgunakan:
µ Narkotika
µ Nafza
Narkotika : zat
: heroin (putauw) ganja (cimeng), kokain.
Obat morfin, kodein.
Alkohol : Bir , kuncil, legi,vodka, johny,
walker
Psikotropik zat : satu (ss, amfetamin)
Istilah sekitar
zat obat : putauw, PT, PITI, Dumping,sakauw
OD :
negedrug-nyabu
Sugesti –
craving
Jangkis on
Insur sport ngegelek
Bong
Parno
Tingkatan
pemakaian
- Coba-coba, pingin tahu.
- Sosial : rekreasi, santai dan senang-senang
- Situasional ; menghilangkan stress
- Penyalahgunaan :
Patologi
Ganguan fungsi sosial pekerjaan
- Ketergantungan
µ Ingin tahu mendapat / memakai
µ Merugikan diri sendiri & lingkungan
µ Timbul efek toleransi
µ Timbul gejala putus zat
(withdrawal syndroma)
mengapa memakai zat / obat
lingkungan Individu
“teori
sosiologi $
tiori biologi
$ teori psikologi
penyalahgunaan
zat /obat
zat
adiktif
kemudian
mendapatkannya
tanda-tanda umum penyalahgunaan zat/ obat :
perubahan fisik
µ badan kurus
µ tampak mengantuk
µ mata merah, cekung
µ bekas suntik
µ goresan ditangan/ betis
perubahan prilaku
µ emosi labil
µ takut sinar / air
µ menyindiri
µ bohong, mencuri
µ menjual barang
µ pergi tanfa pamit
µ halusinasi
µ paranoid
Ditemukan
Sendok, aqua. Insulin, korek api,
grenggeng, darah, obat, bbubuk. Bungkus kerts, alkohol, bong dll.
Narkotika :
Heroin, kokain, morfin, codein.
Ciri :
µ Eufaria
µ Perubahan prilaku
µ Mengantuk
µ Melayang
µ Analgesis
µ Mual & muntah
µ Obstifasi
µ Depresirespirasi
µ Penekanan Reflek batuk
µ Penekanan kerja jantung
Gejala
putus zat narkotika
Terjadi setelah 6 – 10 jam pemakaian
µ Craving (sugesti)
µ Gelisah mudah tersinggung
µ Peningkatan kepekaan terhadap rangsang nyeri
µ Mual & muntah
µ Nyeri otot
µ Disporia, cemas
µ Keringat berlebihan
µ Pubereksi
µ Takikardi
µ Hipetensi
µ Diare
µ Insomnia
µ Demam
Bahaya akibat\penyalahgunaan obat
Fisik :
µ Kematian(OD / withdrawal
µ Keradangan pada semua organ tubuh (hpatitis,, HIV,AIDS)
µ Kelumpuhan /stroke
µ Kerusakan organ tubuh
µ Amputasi
Psikis
µ Mudah cemas / depresi
µ Banyak bicara
µ Gangguan tingkah laku
µ Halusinasi / waam * gila*
Lingkungan
µ Mengganggu lingkungan
µ Prestasi sekolah / kerja menurun.
GANGGUAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA
dr.
Lestari → 10-10-01
Gangguan yang
biasanya mulai nampak dalam masa anak dan remaja.
Harus ditinjau
dari segi:
-
tahap perkembangan
-
derajat
-
frekuensi
Ada
3 kelompok:
- Retardasi mental
- Gangguan perkembangan psikologi
- Gangguan spesifik
RETARDASI MENTAL
Suatu sindroma
yang ditandai dengan:
- Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata yang cukup bermakna (IQ ≤ 70)
- Hendaya (hambatan/gangguan/kekurangan) dalam perilaku adaptif
- Timbul sebelum usia 18 tahun.
Dibagi atas:
- RM Ringan : IQ = 50-70
- RM sedang : IQ = 35-49
- RM Berat : IQ = 20-34
- RM Sangat berat : IQ = < 20
Etiologi:
1.
Faktor biologik:
-
Kelainan kromosom, kelainan
metabolik, gg. post/perinatal.
-
25% RM
-
Tkt Sedang-Berat (IQ <50)
2.
Faktor psikososial:
-
Deprivasi psikososial,
misalnya:
o
Kurangnya stimulus sosial,
bahasa dan intelektual
o
Keluarga tidak harmonis
o
Sering berganti pengasuh dan
tidak adekuat
-
75% RM
-
Tkt Ringan (IQ 50-70)
Diagnosa:
Dx. biasanya
dapat ditegakkan setelah anak masuk sekolah.
Gjl klinis, tgt tkt RM, scr umum:
-
IQ <70
-
Hendaya dlm perilaku adaptif
-
Timbul sebelum usia 18 tahun
-
Gjl penyerta:
iritabilitas, agresifitas, gerakan stereotipik, gjl neurologik, tu pada RM berat.
Pemeriksaan:
Anamnese :
riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latarbelakang sosio-kultural
Pemeriksaan : psikiatrik, fisik dan neurologik.
DD:
-
Kelainan sensoris tu bisu-tuli
-
Serebral palsi
-
Gg perkembangan spesifik
-
Gg perkembangan pervasif
-
Penyakit kronis
-
Kesulitan belajar → IQ >70
Penyulit:
Adanya
ketidakmampuan fungsi hidup mandiri → membutuhkan pengawasan dan bantuan
keuangan scr terus menerus.
Penanganan:
- Pencegahan primer: usaha menghilangkan/mengurangi kondisi yg dapat menimbulkan gg yg berhub. Dgn RM → HE masy, perbaikan sosek.
- Konseling genetik & teknologi kedokteran
ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVIY DISORDER)
Secara klinis:
-
Banyak ditemui → belum banyak
dipahami
-
Gjl mulai sejak usia <7
tahun → terdiagnosa setelah bbrp tahun kemudian
Masalah dapat
berdampak thd:
-
keluarga
-
masyarakat
-
proses belajar ybs.
Angka
kejadian:
- USA :
3-5% anak SD-Pubertas
- Inggris :
1% lebih drpd USA
- Perbandingan
♂ : ♀ = 3-5 : 1 → 8 : 1
- Saudara kandung ADHD:
- Risti ADHD
- Gg tingkahlaku
- Gg cemas depresi
- Prestasi akademik jelek.
Etiologi:
-
tiadak diketahui secara pasti
-
diduga:
- bahan toksik
- prematuritas
- hal lain yg berpengaruh scr mekanis pada SSP janin
- penyedap makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
- faktor genetik
- kerusakan otak
- kondisi zat/kimia otak
- proses kematangan otak
- faktor psikosoial
Gambaran
klinis:
Gjl pokok/inti:
- kurang kemampuan memusatkan perhatian
- hiperaktivitas
- impulsivitas
ad.1 Kurang
kemampuan untuk memusatkan perhatian
a.
Sering tidak dapat memusatkan
perhatian pada suatu hal secara detail/rinci, sering membuat kesalahan karena
ceroboh
b.
Sulit mempertahankan
perhatiannyapada tugas/aktivitas bermain
c.
Segera tidak mendengarkan pada
saat diajak bicara
d.
Sering tidak mengikuti
perintah/cenderung menentang dan tidak memahami perintah
e.
Sering tidak dapat
mengorganisasi/mengatur tugas-tugas
f.
Sering menolak, tidak
menyenangi untuk terikat pada tugas-tugas yang menuntut ketahanan mental
g.
Sering kehilangan barang
h.
Perhatiannya mudah beralih
i.
Pelupa.
ad.2
Hiperaktivitas
- Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
- Berteriak-teriak di tempat duduknya
- Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas
- Berlari kesana kemari
- Sulit melakukan aktivitas bermain dengan tenang
- Ada saja yang dilakukan
- Seringkali bicara keras-keras.
ad.3
Impulsivitas
- Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
- Sulit untuk dapat menunggu giliran
- Sering mengiterupsi/menyela orang lain.
Pembagian:
- Tipe GPP (Gangguan Pemusatan Perhatian)
- Tipe Hiperaktivitas dan Impulsivitas
- Tipe Campuran (1 & 2)
Terapi:
-
Farmakoterapi
-
Psikoterapi
-
Terapi perilaku
-
Bimbingan belajar
Pdunya
dgnmemperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi agresivitas
diharapkan dapat menyembuhkan ADHDdengan optimal.
Prognosa:
- Gejala berkelanjutan sampai remaja/dewasa
- Membaik pada masa pubertas
- Hiperaktivitas hilang tetapi GPP dan Impulsivitas tetap ada
-
Perbaikan sering terjadi pada
usia 12-20 tahun
-
Kebanyakan sembuh partial→
resiko terjadi gjl tingkah laku antisosial, gejala emosi, penggunaan napza
-
Sebanyak 15-20% ADHD menetap
sampai dewasa
-
Anak ADHD → kesulitan sosial
(sekolah, keluarga), gjl psikiatri
AUTISME MASA KANAK
-
Termasuk gg perkembangan
pervasif
-
Gjl mulai timbul usia ≤ 3 tahun
-
Fungsi abnormal (hendaya
kualitatif) dlm 3 bidang, yaitu:
- Interaksi sosial
- Komunikasi
- Perilaku terbatas → berulang
Prevalensi:
0,02-0,05‰ anak
usia <12 tahun bila RM + Autisme dimasukkan → 3/4 kasus Autisme menderita RM.
Akacom® ‘01
ASKEP PADA KLIEN
GANGGUAN BERHUBUNGAN
N.K.
Alit¸SKp.
Fokus Pembahasan:
- Karakteristik hub interpersonal yg sehat
- Review tahap perkembangan
Manusia:
Mahluk sosial → hub interpersonal yang
sehat:
-
terlibat dlm suatu hub intim
-
tetap dapat mempertahankan
identitas dirinya
Kakarakteristik Intimacy
Stuart, Sundeen, Sullivan:
-
peka thd kebutuhan orang lain
-
saling menghargai
Rogers:
-
komunikasi terbuka
-
menerima org lain sbg org yg
memp. nilai sendiri
-
adanya perasaan empati
↑
Individu matang:
-
prioritaskan kebutuhan
-
pertahankan tkt hubungan
-
merasa puas berhub dgn org lain
↓
“Tumbang”
Perkembangan Berhubungan:
Berkaitan dgn proses tumbang (teori
Sullivan, Ericson, Haligrust, dsb)
1.
Masa Bayi
§ Kebutuhan bio-psikologis tgt org lain → ibu
§ Trust vs Mistrust
2.
Masa Kanak
§ Mengembangkan diri sebagai individu
§ Konflik terlalu dikontrol
§ Individu yg independent:
-
Kasih sayang yg tulus
-
Aturan yg konsisten
-
Komunikasi terbuka
3.
Masa Pra Remaja & Remaja
§ Mengembangkan hub intim dgn teman sejenis (per grup) → lawan jenis
§ Mempelajari perbedaan nilai dlm masyarakat
§ Konflik: Keseimbangan hub teman dan org tua.
4.
Masa Dewasa Muda
§ Pe↑ kemandirian
§ Mempertahankan hub interdependen
§ Membentuk kehidupan baru: bekerja, menikah
5.
Masa Dewasa Pertengahan
§ Ketergantungan anak me↓
§ Mengembangkan aktivitas baru
§ Mempertahankan hub interdependent antara ortu dan anak.
6.
Masa Dewasa akhir
§ Proses kehilangan
§ Ketergantungan me↑
§ Perlu dukungan klg/lingk.
Gangguan Berhubungan yang Sering
Ditemui:
1.
Menarik diri
- Tidak mampu mempertahankan hub intim
2.
Tergantung (Dependency)
- Sangat tergantung kepada org lain
3.
Manipulasi
- Org lain dijadikan obyek u/ memenuhi kebutuhannya
4.
Curiga
- Gagal mengembangkan rasa percaya kpd org lain (BASIC TRUST)
5.
Gg Komunikasi
6.
Kesepian
Rentang
Respon Adaptif
Adaptif
Maladaptif
Solitude Loneliness Manipulation
Autonomy Withdrawl Impulsive
Mutuality Dependens Narcism
Interdependency
(Stuart & Sunden, 1995)
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian:
- Faktor Predisposisi
- Faktor Presipitasi
- Mekanisme Koping
- Perilaku Klien
- Faktor Predisposisi
a.
Faktor perkembangan
·
Tugas perkembangan yang tidak
dilalui dengan baik
tugas perkembangan yang tidak
dilalui dengan baik
b.
Faktor komunikasi dalam
keluarga
·
Sikap bermusuhan, selalu
mengkritik
·
< kehangatan
·
Ekspresi emosi yang tinggi
·
Double blind → 2 pesan yang
bertentangan
c.
Faktor sosial budaya
·
Isolasi sosial → norma →
cacat/penyakit
d.
Faktor biologis
·
Genetik → anggota kel
skizofrenia
·
Gg struktur otak.
- Faktor Presipitasi
a.
Stressor sosbud
·
Kejadian/perubahan dlm
kehidupan (sosbud) memici kesulitan berhubungan → cara berperilaku, dll.
b.
Stressor biokimia
·
Skizofrenia → Dopamin↑ pd
mesokortikal, mesolimbik dan traktus saraf
·
↓ MAD (Mono Amin Oksidase dlm
darah
·
Faktor endokrin:
·
FSH/LH↓, prolaktin↓ →
Skizofrenia
·
↑/↓ Adrenokortikal →
tingkahlaku psikotik
c.
Stressor biologis
·
Skizofrenia sering terjadi akibat interaksi antar
individu, lingkungan dan fk biologis
d.
Stressor psikologis
·
Kecemasan tinggi → ↓ kemampuan
berhubungan
- Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan diri →
mekanisme penyelesaian masalah oleh individu:
·
Curiga, halusinasi, waham
·
Depency
·
Menarik diri
·
Proyeksi
·
Regresi
·
Represi
·
Isolasi
·
Reaksi formasi
·
Dll
- Perilaku Klien
·
Curiga, halusinasi,
waham
·
Depency Skizofrenia
·
Menarik diri
Gejala utama Skizofrenia (Bleuler), ada 4 yaitu:
1.
Gg afek
2.
Gg asosiasi
3.
Gg autisme
4.
Gg ambivalensi
Ciri-ciri
autisme:
·
Asyik dengan diri sendiri
·
Tidak peduli org lain
·
Tidak memperhatikan org lain
Diagnosa
Keperawatan:
1.
Isolasi sosial: menarik diri
b/d harga diri rendah.
2.
Perubahan persepsi sensori:
halusinasi b/d menarik diri.
3.
Sindrom defisit perawatan diri
b/d intoleransi aktivitas.
Perencanaan:
Tujuan:
·
Menumbuhkan perasaan yang
menyenangkan dalam hubungan interpersonal.
·
Mempertahankan perubahan yang
telah dicapai dalam hubungan yang telah dibina.
·
(dsb., disesuaikan dengan
masalah klien)
Intervensi:
·
Membina hubungan salaing
percaya
·
Komunikasi verbal dan non
verbal → open ended question
·
Melibatkan org lain dengan
klien
·
Pemenuhan kebutuhan biologis
·
Pemberian obat (kolaborasi)
·
Intervensi keluarga.
Evaluasi:
1.
Fokus pada perawat:
·
Self evaluation
·
Supervisi o/ perawat lain yg
lebih berpengalaman.
2.
Fokus pada klien:
·
Perubahan perilaku
·
Komunikasi verval dan non
verbal
·
Mampu mengambil keputusan
·
Harga diri dan kepercayaan diri
↑
·
Dapat menggunakan sumber koping
yang adekuat.
Akacom® ‘01
GANGGUAN ORIENTASI REALITAS
Guntur, APP
Adalah seseorang yang:
·
Tidak mampu menerima rangsang
eksternal
·
Tidak mampu menilai keadaan
secara realistik
Psikosa:
-
Kehilangan sence of reality.
GOR:
-
Gg pd fs otak
Rangsang
eksternal
↓
Panca
indera
↓
Transmitter
(dopamin, serotonin)
Berperan
dlam proses berpikir
↓
Otak
Terjadi pertimbangan:
Judgement
Comprehension
Memory
Penalaran
Penerapan (persepsi)
↓
Respon
neurobiologik:
Proses berpikir
Afek/emosi
Persepsi Dx
Medik/Keperawatan
Psikomotor
Kemauan
·
Skizofrenik : sering muncul
karena masalah psikososial.
·
Pada keadaan
psikotik/skizofren, terdapat pe↑ dopamin/serotonin di piramidal (kortex) dan
sistem limbik.
·
Anamnese kep. jiwa: anamnese
terbuka, sehingga klien menjelaskan masalahnya panjang lebar.
·
Pada PPDGJ III Skizofrenia didiagnosa
setelah terdapat gejala selama 1 bulan, sebelumnya (PPDGJ II) = 6 bulan.
Proses berpikir:
Non realistik : sebab-akibat, cara bicara tidak sesuai realita
Autistik : hidup di alam
pikiran sendiri, dimanifestasikan dengan menarik diri, bicara sendiri, mengis,
tertawa → biasanya karena waham/halusinasi.
Kini autisme banyak diderita anak-anak →
IQ↓, kejang, < kasih sayang.
Cara menilai proses berpikir:
- Bentuk : realistik/non realistik
- Arus : jalannya berpikir → cara berkomunikas, kesinambungan antar kalimat
a.
Asosiasi longgar → tidak ada hubungan antar kalimat
b.
Inkoheren →
c.
Flight of ideas →
- Isi:
a.
Waham →keinginan/keyakinan yang
dipertahankan dan tidak realistik.
b.
Pikiran tidak memadai (PTM) →
eksentrik, tidak sesuai kenyataan dan tidak dipertahankan/berubah-ubah.
Afek:
Nada perasaan, senang/tidak senang disertai
komponen tingkah laku → yang tahu hanya diri sendiri.
Emosi:
Manifestasi dari afek, bersifat sementara
(sebentar), banyak dipengaruhi komponen fisiologis.
Exp.: tertawa, menangis
Gg afek-emosi (merupakan respon
maladaptif), meliputi:
1.
inadekuat : ketidaksesuaian antara afek dan emosi
2.
dangkal : tidak menampakkan rasa senang atau sedih sekalipun ia berada
dalam realitas senang/sedih.
3.
euforia : menampakkan rasa senang yang berlebihan (melebihi realitas
yang ada) disertai komponen fisik
4.
labil : mudah berubah dalam waktu singkat
Persepsi:
Halusinasi : ada penerapan tanpa rangsangan
Ilusi : penerapan yang keliru
Psikomotor:
Suatu keadaan yang
dipengaruhi oleh proses berpikir.
Tipe: gaduh
gelisah, pe↑/↓ psikomotor.
Pe↓ psikomotor
ditandai:
·
Fleksibilitas serea →
mempertahankan posisi yang dibuat orang lain
·
Katalepsi → mempertahankan
posisi bila hendak diubah orang lain (biasanya pada skozofrenia stupor)
Pada Sk. Stupor
terdapat bradikardia, sering salah alamat ke bedah/dalam karena menyerupai
koma.
Penilaian
kesadaran:
- Kuatitatif → GCS
- Kualitatif → penilaian scr relasi ybs dengan lingkungan (limitasi dan orientasi thd lingkungan)
Psikosa:
1.
Organik (GMO, GMS)
Gg mental organik, jika penyebabnya intraserebral (meningitis, tumor
otak)
Gg mental simptomatik, jika penyebabnya ekstraserebral (diabet,
malaria)
2.
An Organik
Psikosa reaktif (maks 2 minggu), jika lebih dari 2 minggu, mengarah
pada:
Psikosa paranoid
Psikosa afektif salah satunya
Skizofrenia (gjl terdapat selama 1 bulan)
Skizofrenia
hebefrenik : biasa, non
realistik
Skizofrenia
katatonik : autistik, afek-emosi dangkal,
psikomotor ↓, kemauan ↓, tidak marah
Skizofrenia
paranoid : waham paranoid dominan
Skizofrenia
residual : ada gejala sisa yang kembali
kambuh setelah keluar RS
Skizofrenia eksaserbasi: sudah pernah sembuh
total (tanpa gejala sisa) kemudian terserang lagi di kemudian hari.
Akacom® ‘01
PENGOBATAN PSIKIATRI
31
0ktober 2001
Dr B.
handoko
Sejarah:
1.
Magic religius
2.
Psiko-analitik
3.
Psikobiologi/psikiatri biologik
→ gg jiwa = gg biologik/neurotrasmitter
4.
Terapi approach
→ secara holistik
Holistik:
Somato-Psiko-Sosial
→ Somato-Psiko-Sosial-Spiritual
Terapi harus
menyangkut semua aspek tersebut.
Magis _ psikoanalitik ®
psikobiologi ® Holistik approch.
Caren gungy _ Holistik approch
Somatoterapi:
1.
Obat-obatan
→ Farmakoterapi,
dalam psikiatri disebut Medikasi Psikotropik, Psiko-
farmakoterapi
2.
Pembedahan
3.
Fisioterapi
Pada psikiatri
somatoterapi
µ Farmakoterapi
µ Pembedahan lokotomi
µ Teke
Farmakopsikiatri
→ bagian dari psikiatri yang mempelajari cara memberi obat psikoterapi/psikotropk
Psikofarmaka
(obat-obatan psikotropik) adalah obat yang mempunyai efek terapeutik langsung
pada proses mental karena efeknya pada otak.
Pembagian obat psikotropik
Golongan
obat-obatan:
1.
Tranquilizer (anti cemas)
mempunyai tranqulizer.
2.
Neuroleptika (antipsikosa)
3.
Antidepresan.atau anti
depresent
4.
Psikomemetika
ad.1 Tranquilizer (anti
cemas, anti tegang, anti agitasi)
a.
Benzedisepin:
·
Chlordiazepoede
·
Diazepam, Valium, Sasolid
o
Medazepam
o
Lorzepam antium
Ranquait,merteprum.
·
Prosepam
·
Klobazam : presium 10 mg
·
Klorozepam : tranxeum 5, 10 mg
·
Bromozepam : Lexotan 1,5 atau
3,5
·
Arobazian : X anex, prixitas.
b.
Non Benzedisepin:
·
Buspiron : agopi
·
Extracova : laikan
- Midoblisin Dehidroklorida
Generasi I : Alkohol, Morfin/opium
Generasi II : Phenotigrin (meprotazin), Heprosomata
Generasi III :
- Sustriclone
- Opiramal
- enzipirol
Indikasi
tranqulizer:
1.
kecemasan berbagai macam sebab :
2.
ketegangan, agitasi
3.
ketegangan otot lurik
4.
potensiasi hipotikum/
5.
analgetikum
6.
morbotikam
Efek Samping B7 :
·
Ngantuk
·
Gg memori,
·
Gg kognitif
·
Mempunyai waktu Reflek
memanjang
·
Libido ↓
·
Ketergantungan
ad.2 Neuroleptika (anti psikosa)
a.
Penothiasin
·
Alifatis : CPZ
(largactil) kloromazincarcachil prognatil.
·
Piperdin : Thioredosin
·
Piperasin : Trifluferasin (stelarin), Fluferasin
(anatesil), Perferasin (aromit)
b.
Butirofenon
·
Haloperidol ….(chandol,
serenace, Govotil)
c.
Thioxanthen : Thiotixen
d.
Difenilbutil piperdin : Pinozid
e.
Risperidone : Rispordal, Neripros, noprtenaa
f.
Clozapine : Klosaril 25- 200 mg
generasi kedua
Olanzapine : Zyprexa
5,10 mg; Seroquel 25, 100, 200 mg.
Efek Klinis:
Anti depresan
Obat yang mempunyai efek terutama menghilangkan deptresi
§ Anti cemas
§ Anti enorosis
§ Anti ejakulasi pra dini
§ Anti obsesive konfulsi
Pembagian anti depresant :
1.
Heteraosiklik
µ Trisiklik (TCA)
µ Amitrotilin 25 mg
µ Imipramin : tofrani 25 mg.
µ Trianeptine : stablon
¯ tetrasiklik
maprotikin : ludionil 20. 25, 75 mg.
2.
SSRI.
µ Serfralin : 70 left, 50 mg
µ Raroxetin : seroxal , 20 mg
µ Pluvoxamine : prozae, antipress
µ To press 20 mg
µ rime
……..
Efek Samping anti depresant ( TCA):
1.
gangguan hantaran jantung
2.
meningkatnya tdk introcele-
glaukoma
3.
Neurologik: tremor, prakinson
4.
Vegetatif: hipotensi
ortostatik, mulut kering, gg akomodasi, obstipasi
5.
Hormunal: libdo ↓, amenorhoe,
galaktorea, ginekomastia.
6.
Lian-lain: alergi,
neuroleptika, leukopenia, BB ↑, ambang kejang ↓, diskinesia tarsiva.
Operasi ireversibel
Ï
leukotomi _ konfulsif obsesif
terapi ; elektro konfulsif : TEK
Cara kerja ; belum jelas, mungkin serotonergik (5 – ht )
Indikai TEK :
Depresi pada umumnya
Fase depresi dari psikosa masuk depresif
Reaksi depresif psikotik
Reaksi depresif psikotik
Melanelopa
Mania pad psikosa manik-depresip
Skizoprenia : gaduh-gelisah katatonik, stuport, katatonik
Depresia skizoprenia gangguan tidak respnsif dengan armakoterapi
Kontraindikasi :
µ Dekmpensasi kordis
µ Neurisme aourta
µ Penyakit tulang dengan bahaya fraktur
µ Tumor otak
µ Kehamilan
Komplikasi
µ Uxasio
µ Robekan otot
µ Apnea
µ Sakit kepala
µ Amnesia
µ Kebingungan sesudah konvulsi
µ Demensia
TEK
µ Persiapan & cara melakukan TEK
µ Periksa badan
µ Puasa
µ Kosongan kandung seni & rektum
µ Gigi palsu dll
µ Berbaring terlentang
µ Bagian ayang akn ditempel elektroda dibersihkan diantara rahang atas
dan bawah : bahan lunak.
µ Dagu pasien ditahan
µ Bahu tidak perlu ditahan
µ Elektroda ditekan dengan kekuatan sedang.
Psiko memotivasi :
Kalau masuk dalam tubuh
Skizoprenia paranoid
ELS :
Piute ;
Penisklin,jamur takikardi , halusinasi.
ad.3 Antidepresan (anti depresi)
U/ menghilangkan depresi:
- Anti cemas, anti
enuresis, anti ejakulasi pradini.
Pembagian:
1.
Heterosiklik: Amitriptilin 25
mg, Imipromine, Tianeptine
2.
SSRI: Sertallin, Paroxetin,
Fluroxamine (Proxac,Antipres), Fluoxetin (Cipram 20 mg)
3.
Rima
4.
Hochobimid: Aurorix 150 mg
Efek Samping:
1.
Gg hantaran listrik jantung →
EKG
2.
TIO ↑
3.
Mulut kering
4.
Obstipasi
5.
Retriowime → hati-hati pada
pasien tua ♂ → BPH
6.
Tremor
Operasi:
·
tindakan terakhir
·
irreversibel
Dlm psikiatri: Lobotomi → Gg neurologis (lumpuh)
Terapi Elektro
Konvulsi (TEK, ECT, Kejang Listrik):
Cara kerja, belum jelas, mungkin serotoninergik (5 HT)
Indikasi:
1.
Depresi pada umumnya.
·
Fase depresi dari psikosa mania
depresif
·
Reaksi depresi psikotik
·
Melankholia
2.
Mania pada psikosa mania
depresif
3.
Skizofrenia
·
gaduh gelisah katatonik
·
stupor katatonik
Depresi/skizofrenia
yg tidak responsif thd farmakoterapi.
Kontraindikasi:
1.
Dekompensasi Kordis
2.
Aneurisma aorta
3.
Penyakit tulang dengan bahaya
fraktur
4.
Tumor otak
5.
Kehamilan
Komplikasi:
1.
Luxasio 5.
Sakit kepala
2.
Robekan otot 6. Amnesia
3.
Fraktur 7. Kebingungan post konvulsi
4.
Apnea 8.
Demensia
Akacom® ‘01
Clorafamin _ blok adrenergik _ gangguan adrenergik
Aminophilin
Psikobiologi
Devisi psikiatrik biologik
Somato terapi dalam psikiatri
Holistik :
Somatio (badan)
Psiko
Sosial
Holistik :
Somato
Psiko
Sosial
Spritual
Somato : obat-obatan
µ Pembedahan
µ Psikoterapi
Dalam psikiatri somato
µ Farmako tx
µ Pembedahan lokotomi
µ teve
Farmakoterapi terhdap ganguan jiwa disebut
:
Meditasi psikologik
Psikofarmakoterapi
Farmako fisikiatri
Bagian dari ilmu yang mmepelajari serayt
dab obat psikotropik
Psikofarmako obat psikotropik
Adalah obat yang mempunyai efek terapi
langsung pda proses mental px karena efeknya pada otak.
29 nof 2001
yessi
AGRESIF
ä
AMARAH,
AGRESIF, PERMUSUHAN
ä
Agresif
KONSTRUKTIF
PATOLOGIK
Ditujukan untuk pemecahan masalah, sebagai
pembelaan terhadap stressor, serangan nyata”
“Tidak realistis “ menghancurkan diri
sendiri, kepada pemecahan masalah
Kecemasaan hebat
ä
Panik
ä
Sifat agresif, mengancam
Beberapa pendapat ( Ilmu tentang ilmu kesehatan Jiwa)
µ Agresif : naluri masnusia yang sama, pentingnya dengan lapar &
sex.
µ Organisme merasa ternacam secara ( agresif)
µ Agresif ; suatu sifat kepribadaian + terbukti sel narakama /
µ Psikoterapi klinik ad manusia mempunyai sejumlah agresif tertentu
yang harus dikeluarkan dengan cara apapun atau apa saja.
µ Seberap jauh kekerasan dengan medis masa, terutama TV. _ T.L agresif
µ Agresif : naluri / diperoleh, betapa tidak dapat disangkal bahwa hal
ini dapat berespon terhadap kenyataan hidup sehari-hari.
µ Seseorang saat marah sistem pelayanan kesehatan emergenci, area
critical care, k trauma, centers
$
Distress
$
Respon
coping maladaptive
$
respon
marah k. T.L
agresif
kemarahan
perasaan
jengkel yang muncul sebagi respon terhadap kecemasaan yang dirasakan sebagai
ancaman (stuart & sunden, 1987.)
Rentang
respon marah
Respon adaptif
Respon maladaptif
Pernyataan frutasi pasif, agresif ngamuk
assertion.
Respon
terhadap marah dapat duuungkapkan dengan
cara
- Diungkapkan secara verbal Ò konstruktif
- Menekan destruktif
- Menantang
Kemampuan seseorang untuk bertingkah laku, dapat
digolonglkan menjadi 3 bentukan T.L
- Agresif
- Asertif
- Submisif/ pasif
- Asertif
µ Berada diantara perilaku ageresif & submisif/pasif
µ Secara bebas mengemukan kenyakinanannya & memberi reaksi yang
jujur "
kebaikan & kepentingan diri dan
orang lain.
µ Melibatkan respon verbal & nonverbal & kedudukannya mesti
cocok satu dengan yang lainnya
µ Perilaku yang termasuk berani untuk memulai pembicaran sehingga
dapat membawa seseorang percaya diri + k self esteem
- Agresif
µ Memanifulasai, mendominasi merendahkan, mempermalukan oranglain guna
menonjolkan diri dan memperoleh kekuatan
µ Seseorang yang agresif biasanya tidak peka terhadap kebutuhan orang
lain
µ Komunikasi terutama diarahkan untuk memperlihatkan keistimewaan
dirinya
- Submasif/pasif
µ Pendiam & merupakan pengikut yang setia
µ Pada beberap keadaan tanpil ragu+++ tidak nyakin akan dirinya
sendiri, cendrung ,menyembunyaikan pendapat meras segar tidak melukai orang
lain & diri sendiri.
PERBEDAAN
KARAKTERISTIK PERILAKU
AGRESIF, ASERTIF
& SUBMISIF
I.
Isi bicara
µ Agresif
Menuntut, meyalahgunakan, menyatakan pendapat dengan suatu yang
benar, memberi petrintah pada saat yang tidak tepat
Membuat keputusan untuk orang lain yang sebenarnya pranglain dapat
melakukan
Mencoba,
meamksakan kehendak pada orang lain.
µ Asertif
Jujur, terbuka, langsung pada sasaran, menyatakan tidak untuk
sesuatu yang diinginkan
Memberi : pujian & kritik secara pantas & konstruktif
Menolak umpan
balik yang tidak tepat
µ Submisif/pasif
Mengawali pembicaraan dengan sering kata”maaf….”saya kwhawatir….
Isi pembicaraan tidak langsung pada sasaranmenempatkan diri sendiri
pada posisi yang lebih rendah, mengeluh dibelakang " meratapkan apa yang diinginkannya, setuju dengan orang lain guna
menjaga kedamaian mau agr disukai
Setuju terhadap yang tidak diinginkannya tanpa mendadak negosiasi.
II.
Kontak langsung
µ Agresif
Tatapan tajam, melihat kebawah dari ketinggian
µ Asertif
Tatapan mata langsung, relex, tatapan mata berada pada
level yang sama , juga memungkinkan.
µ Submisif/pasif
Menghindari kontak mata, melihat keatas dari posisi
yang lebih rendah.
III.
Postur / gestur
µ Agresif
Tegas menunjukkan posisi defensif, secara fisik
menempatkanlebih tinggi dari orang lain, menunjukkan posisi senang dngan
kepalan yang tidak perlu.
µ Asertif
Tampil relex, menghadapi orang lain secara langsung
pada jarak yang dapat diterima
µ Submisif/pasif
Tidak menghadapi oranglain secara langsung, gugup
menempatkan diri pada posisi lebih rendah daripada oranglain, tangan & jari
biasanya terlipat kedalam pada banyak penampilan.
IV.
Ekspresi wajah
µ agresif
tegang, marah dan berang
µ Asertif
Relex, terbuka, wajar, menyenangkan
µ Submisif / pasif
Senyum gugup, ekspresi rasa bersalah atau tanpa
ekspresi sama sekali.
V.
Dalam kaitannya dengan
pemakaian waktu
µ Agresif
µ Banyak melakukan interupsi tidak memberi cukup waktu pada orang lain
untuk menyelesaikan pembicaraan
µ Asertif
µ Secara tepat gunakan waktu untuk menyatkan terdapat & pandangan
memberi kesemmpatan pada oranglain ubtuk menyampaikan pendapat.
µ Submisif / pasifragu-ragu membuang banyak waktu bagi orang lain
sehingga menghindari diri kekesempatan, kehidupan.
Tanggal 21 nopember 2001
Mr guntur
Peran Perawat dalam
pengobatan
PSIKOFARMAKO
Psikofarma : obat yang berkerja pada
susunan syaraf pusat
µ Pengkajian pasien
µ Koordinasi ta modalitas
µ Pemberian pelayanan
µ Penentuan pada Px
µ Program pemberian obat
µ Peran serta penelitian
Pengkajian
µ Pemeriksaan fisik
µ Laboratorium
µ Status mental
µ Riwayat medis / psikiatri
µ Riwayat medikasi – dimana, kapan, dan apa
µ Riwayat keluarga : genogram ?
Riwayat medikasi
µ Pernah berobat kemana?
µ Obat apa yang diberikan?
µ Waktu minum obat/dosis
µ Efek
µ ESO (efek samping obat)
µ Mulai kapan mainum obat
µ Pernahkan minum obat lain.
Koordinasi Tx
modalitas
Ï
Holistik
Bio-psiko-sosial
Pembedahan
Psikofarmako
: anti psikotik
ECT
: (elektro convulsif terapi)
Fisioterapi
Psikoterapi
Sosialterapi
Pelayanan
pada pasien.
Koordinasi terapi
modalitas
Holistik : bio-psiko-sosial
µ Pembedahan
µ Psikofarmako
µ ECT
µ Fisioterapi
µ Psikoterapi _ suportif
_degenitif
dinamik
µ sosial terapi
Pelayanan pada px
_ tehnik penyimpanan
_ tehnik pemberian
Pemantauan
efek samping obat (ESO)
µ Efek anti kolinergik
o Mulut kering
o Pandangan kabur
o Konstipasi
µ Sedasi
µ Gangguan ekstra piramidal
o Distonia : kekakuan otot
o Akathisia : kebingungan, kegeisahan.
o Parkinson (wild parkinson, 1978) _ sering disebabkan oleh faktor gen, trauma dan oleh obat-obatan :
tremor, bradikardi, regiditas.
µ Gangguan endokrin
o Aminorrhoe
o Ichterus
µ SNM : dsb : sindroma neuroleptika, cont : haloporidol.
Neuroleptika
µ Pneumothiazine
R. Alipnotic
R. Piperazine _ obat hepatorik
(flufarzine, tripropanazin _ untuk pengobatan waham.)
µ Butyrophenone
µ Dyphenil Butyl piperdine
µ Benzamide
µ Dibenzodiazephine
µ Benzisoxasole
Cat” hipertensi ortostatik : tensi (
Posisi trendenburg
Obat nor adrenalin.
Pendidikan pada pasien
Jangan menghentikan obat
Tepat waktu
Bila ada gejala lapar
Hati-hati dalam mengemudi
Mengubah urine.
Bangkit pelan-pelan
Mulut kering
Tak merokok
Hindari udara panas
Mulut kering
Tak merokok
Lanjutkan minum obat
DSB.
Program Pemberian Obat
µ Perencanaan minum obat
µ Jumlah / dosis
µ Perencanaan lanjutan
µ Care kontrol
µ DSB
Peran Serta Penelitian
µ Tryphendydramin
µ Trihoryphenidol (Artane)
µ Gangguan
µ Arkan
E C T ( elektro Convulsif terapi )
Diindonesia
pertama kali dilakukan pada tahun 1938 pada pasien psikosa.
Pemikiran :
- Pada satu orang tidak pernah terjadi 2 kasus.
- Penekanan pada neurotransmiter dan diberikan pada kasus :
µ Depresi
µ Skizoprenia katatonik support
Kontraindikasi
Adanya massadalam otak, sebab akan mengakibatkan
herniasi pada otak, fraktur, hamil (relatif)
Persiapan :
µ Ruangan
tersendiri
µ Konvulsator
µ Suction
µ Kapas
Alkohol / kapas garam
µ Pemeriksaan
klinik
µ Tonik
: 5 -12 detik
µ Klonik
: 40 -30 detik
µ Relaksasi
: dislokasi _
direfosisi
µ Amnesia
µ Lama
: double R
µ Tanya
dulu
µ Penundaan
pada saat sedang berlansungnya ECT akan menyebabkan nyeri yang hebat.seperti
dipukul.
21 nofember 2001
alit
Family Intervension
(Terapi modalitas keperawatan Jiwa)
Askep Jiwa Profesional
µ Orientasi asuhan pada individu dalam kontek kelaurga.
µ Kerjasama klien perawat keluarga menyelesaikan masalah kesehata
mental.
Pentingnya
peran keluarga menyelesaikan masalah mental ;
Pentingnya peran keluarga ;
- Keluarga sebagai tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya (clement & Buchanan, 1982)
- Keluarga ; institusi, pendidik ulama bagi individu belajar berkemabng nilai, kenyakinan, sikap & perilaku.
- Keluarga dipandang sebagai suatu sisitem
- Gangguan pada salah satu anggota _ keluarga
- Disfungsi keluarga _ gangguan pada anggota
- Tempat pelayanan kesehatan jiwa, bukan tempat klien seumur hidup.
- Penelitian menunjukkan, salah satu faktor kambuhnya, gangguan jiwa o/ kelaurga tidak tahu cara menangani perilaku klien.
ä
terapi
keluarga
Keadaan Individu dalam Keluarga
Berkaitan Dengan Fungsi kelaurga.
Ciri-ciri fungsional keluarga.
µ Memerthankan keseimbangan,
fleksibel & adaptif.
µ Emosi merupakan bagian dari
fungsi tiap individu .
µ Kontak emosi dipertahnkan oleh
tiap generasi dan diantaranya anggota keluarga.
µ Perbedaan antar anggota
keluarga u / mendorong mempertahankan k kreatifitas individu
µ Orang tua & anak _ hubungan terbuka dan
bersahabat.
Suasana Emosi yang sehat dalam keluarga :
1.
Saling percaya (trust)
2.
Hangat ( warnth)
3.
Perhatian (concen)
4.
Penerimaan (acceptual)
5.
Mengharapkan kesefakatan tanfa
menyebabkan keunikan individu
6.
Memandang konflik sebagai
proses transisi.
Disfungsi keluarga
µ Emosi
µ Fisik
µ Sosial
Konsep sistem keluarga tidak berfungsi :
- Perbedaan diri
- Hubungan kelaurga yang tertutup
- Triangles
- Kontak emosi Orang tua ditransfer pada anak
- Hubungan emosi yang terputus
- Proses transmisi beberapa generasi
- Proses proyeksi keluarga
- Posisi sibling
T
tanggal13 nofember 2001
Pohon masalah
Keluhan utama adalah masalah yang pertema
ada sekarang !
AMUK
ã
ConversionConversion EmoticonEmoticon