Salam Sehat dan Harmonis

-----

keperawatan jiwa


5 Sept 2001

KEPERAWATAN JIWA

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Sejarah perkembangan pelayanan kesehatan, metal psikiatri !
î  Jaman purbakala
·         Penyebab : dosa, roh
·         Pengobatan ; ritual, menggunakan
·         Persepsi thd gg mental ® tdk dapat disembuhkam î diperlakukan tampa perkembangan.
§  Abad pertengahan
Klien dirawat diAsylun (S mesy Hospital – Bethlehem, london  Ê
                                                                                                         Model
§  Abad 15 – 17
Asylum ð klien ; kronik tidak diobati
                              Kebutuhan dasar & diperhatikan
§  Abad 18
Revolusi prancis ; 3 Amerika
                                    ä
                           Human Right
                                   ä
           Hak dalam mendapat pengobatan            

Benyamin Rush (1745 – 1813)
ä
Model Tretment
¼
Klien dapat diobati
Ditempatkan dilingkungan yg tenang & nyaman

Philip Dinel (1745 – 1826)
¼
model tretment ® humanistik
Willeam luke (1732 – 1822)
Kesadaran masyarakat u/menanggulangi maslah yg masuk Ø dana ; rumah (aman, nyaman)

Abad 19

Pergerakkan dari eropa ® amerika
ä
menderikan rumah sakit
                                                 ä                perlu tenaga terdidik
peranan perawat psikiatrik
perawat berperan penting dlm asuhan pencegahan, promosi kesehatan.

Dorothes Lynde Dix (1802 – 1887)

Abad 20 (era Psykiatri0

USA ®  meningkatnya sikap masyarakat dlm promosi /peran kesehatan mental
®    Gangguan mental
® k studi secara sains & klinik



Adol Mesyer (1866 – 1950)  ® swedia
Teori psikobiologi
Dinamika, konsep pelayanan psikiatri.
ä
perubahan kematangan fisik &emosional
ä
o   studi lingkungan holistik dari individu
o   Kepribadian individu
      (biokimia, genetik, psikososial )
ä
Pengobatan

Konsep Dasar Keperawatan Jiwa

Proses interpersonal yg berupaya mek ,mempertahankan prilaku ® fungsi integrasi
S/ bidang spesialisasi praktek keperawatan yg menerapkan teori prilaku sbg ilmunya dan penggunaan diri secara teraupetik sebagai kiatnya.(ANA).

Filosopi
Sikap individu memiliki
Kekuaatan &martabat
Tumbuh, kembang, mandiri
Merelasikan  diri
Pontensi untuk berubah
Kesatuan yg utuh  : Bio-psiko-sosial-spritual.



Tanggal 9 sept 2001
Jusuf, Skp

Model Konseptual Praktek

Model :
Suatu cara u/ mengorganisasikan pengetahuan yang komplit
Membantu prateksi, memberi dasar-dasar:
o   Pengkajian
o   Intelegensi
o   Evaluasi

Beberapa model praktek


µ  Psikoanalisa
µ  interpersonal
µ  Sosial
µ  Eksistensial
µ  Suportif
µ  Komunikasi
µ  Perilaku
µ  Medik


Model Stress adaptasi
Asuhan keperawatan Psikiatrik
µ  Pertama kali dikembangkan “ Gail Stuart”
Tahun 1983 ® + tahun 1995
µ  Mengidentifikasi sehat sakit sebagai hasi; beberapa karakteristik individu yang berinteraksi dengan faktor lingkungan
µ  Mengintegrasikan komponen biologis, psikologi dan sosial

µ  Tahapan pengobatan
·         Peningkatkan kesehatan
·         Pemeliharaan
·         Akut
·         Krisis
µ  Komponen

·         Faktor predisisposisi\stressor presipitasi
·         Penilaian terhadap strss\sumber koping
·         Mekanisme koping
·         Rentang respon koping
·         ok pengobatan


Tahap pengobatan
k kesehatan
Pemeliharaan
Akut
Krisis
Tujuan pengobatan
Tingkat kesehatan sejahtera optimal
Pemulihan
Remisi
Stabilitas
Pegkajian kep
Kualitas hidup 3 kesejahteraan
Status fungsi




Peran profesional
µ  Secara kompleks mencakup :
o   Kompetensi klinik
o   Advokasi klien
o   Tanggung jawab klien
o   Tanggung jawab fiskal
o   Kolaborasi profesional
o   Akontabilitas sosial
o   Kewajiban etik k legal
µ  Intervensi keperawatan mencakup
o   Pencegahan primer
C konsep komunita mendekati  penyakit
o   Sekunder
o   tersier

Asuhan u/s konsepsi
3 domain
µ  asuhanlangsung
µ  komunikasi
µ  penatalaksanaan




12 sept 2001

Keperawatan Jiwa

Psikiatri
Ilmu kep jiwa
¯  Cabang ilmu kedokrteran
¯  Mempelajari segala hal yg berhubungan dgn gangguan jiwa
·         Pengenalan
·         Pengobatan
·         Rehabilitatif
·         Pencegahan
·         Peningkatan kesehatan jiwa

Psikologi
Ilmu Jiwa
¯  Ilmu yg mempelajari prilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungan sehingga dapat
·         Memahami
·         Memprediksi
evaluasi prilaku
·         Mengambil kebijakan guna mengatasi masalah individu/kelompok
Untuk dapat hidup sejahtera di masyarakat






Sejarah
Tengkorak
Aliran Psikiatri
Sigmund Freund : Psikologik, gangguan jiwa banyak dipengaruhi oleh gangguan psikologik : libido
Adolf Meyer : Teori manusia terjadi akibat faktor fisik (biologik) cont : Badan ada gangguan akan terjadi  gangguan jiwa
Behaviorisme : teori cont ‘john Lockbahwa prilaku manusia dipengaruhi oleh faktor lingkungan
Holistik : Karen Horney  bahwa variasi gangguan jiwa tidak dapat diterangkan hanya dari saru faktor, karena banyak mengandung faktor bio – psikologi- sosial tapi ketiga-tiganya

  Stress
Stress disebabkan oleh stressor
Stress psikologik ® Gangguan pada perasaan pada individu

Stress
Batasan
Stress ® Reaksi penyesuaian diri yg terlalu keras sehingga mengguncangkan keseimbangan badan, jiwa, dan lingkungan
Tidak mungkin didunia tanfpa adanya stress




Stressor perlu untuk memacu ket
P
R
E
T
A
S
I
                                                                                                          
4) Kebutuhan Psikologik dasar
dincintai
keterlibatan
Haarga diri
Kebebasan

                  Stress Psikologik
                                       Prilaku manusia a stress

Kebutuhan                                              Dorongan (drives)
(need)

Badan : makan                        Lapar / lezat
             Minum                        haus  lega
Psikis : dicintai
             Keterlibatan                Perasaan
             Harga diri                    senang/tidak senang
              Kebebasan                
Sosial : sosialisasi                    Reward / punishment







Stressor
ä
gangguan keseimbangan jiwa
ketegangan/ kecemasan
ä
Mekanisme penyesuaian diri


                                  Eustress                                                            stress patologik
ä                                                                         ä
                  Lebih kuat                                                     > lebih rentan terganggu
                                 > matang

4 konflik
                                                ?          ?      C
                      
                                                                 C 


 
Pengelakan ganda                                             C
                                               
                                              C    


Pendekatan Ganda (pemilihan yang sulit)
                                                 C                
       ?                               
                                                  C
 

                                                           


Pendekatan  ®      pengelakan (merugikan)                                                                                
 
                            C




































Daya Tahan Stress
Stressor (besar)
Spesifik
Cara penyesuaian diri












Psikologik
Manusia              Hambatan            Tujuan
L                Y
   Stress

           Manusia

       Penyesuaian diri
(gangguan jiwa & Kes)








 



Berorentasi pada tugas                           mekanisme pembelaan diri
         (task oriented)                                     psikis (ego, MPE)
                ä
              T.O

Macam-macam mekanisme pembelaan diri psikologik (ego)

o   Fantasi
o   Identifikasi
o   Fiksasi
o   Regresi
o   Salah pindah
o   Proyeksi
o   Internalisasi
o   Depresi
o   Reaction formation
o   Sublimasi
o   Penyangkalan
o   Acting Out
o   Kompensasi
o   Rasionalisasi
o   Konversi
o   Sublimasi


Kepribadian ?
Kapan & bagaimana  > baik/ Jelek

8 sehat jiwa (WHO)

  1. dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan
  2. Mendapat kepuasaan dari usahanya
  3. Lebih puas memberi dari pada menerima
  4. Bebas (relatif) dari cemas
  5. Berhubungan dengan oranglain secara tolong menolong & memuaskan
  6. Dapat menerima kekecewaan sebagai pelajaran dikemudian hari
  7. Mengarahkan rasa bermusuhan pd penyesuaian yg kreatif & konstruktif
  8. Daya kasih sayang yg besar.

Penyebab yg umum terjadi gangguan jiwa
  1. F. somatik / somatogenik
    1. F. keturunan
1.      Standar down trisomi pd kromoson 21
2.      Sindrom turner  : jumlah sex kromoson ( AB, N)
3.      Pada SKIZ :
a.       Kembar monozigot ® 86,2 %
b.      Kembar Heterozigot ® 14,5 %
    1. F. Konstitusi
1.      Bentuk badan
2.      Kecerdasan
    1. Cacat Tubuh (TBH)

@ F. Psikologik / Psikogenik.
a.       Deprivasi dini
Ñ  Deprivasi maternal
Ñ  Stress / masa trauma, pada perkembangan emosi (masa gawat)
b.      Pola kelaurga yang patogenik
Ñ  Sikap orangtua a perkembangan kepribadian anak
Ñ  Overproteksi ® egoistis, (maya) menuntut, menarik, perhatian, tanggung jawab (-)
Ñ  Penolakan a melawan orangtua, memberi /terima kasih sayang (-)
Ñ  Masa remaja ® krisis identitas
Fakktor sosial budaya / sosiagenik
Ñ  Future shock
Ñ  Culture shock
Ñ  Moderenisasi
Ñ  Ketidakadilan sosial
Ñ  Daerah subur ® tandus
Ñ  Daerah yang subur
Ñ  Faktor somatik
1.      Faktor psikologik
2.      Faktor sosiogenik

Sosial patologik
Kesadaran:
Proses berpikir
Meliputi
persepsi







19 sept 2001

Hubungan terapeutik antara perawat & klien

Hubungan terapeutik ?
Hubungan ?

Stuart & Sunden, 1991

Hubungan terapeutik P-K :
Hubungan kerjasama yg ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran & pengalaman dan membina hubungan intim yang terapeutik :
ä
Komunikasi terapeutik
Hubungan antar individu
Proses belajar untuk berbagi pengalaman
Untuk memperbaiki perilaku.




Prinsip komunikasi dalam ilmu jiwa
Stuart & Sunden, 1991
  1. Komunikasi adalah cara untuk membina hubungan yg teapeutik
  2. Komunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain
  3. Komunikasi adalah berhubungan, hubungan perawat, klien yg terapeutik tidak mungkin dicapai tnpa komunikasi



Carol Dr Kris , Helly Wiben
  1. Komunikasi dpt terjadi secara interpersonal kelompok & masyarakat
  2. Kemampuan menerima, mengevaluasi & mengirimkan pesan dipengaruhi : latar belakang, persepsi, memori, pengalman lalu, jumlah sistem nilai
  3. Komunikasi terjadi dengan bahasa tubuh, bahsa isyarat, bahasa gerakkan,bahsa benda, bahasa digital verbal
  4. Pesan yg bersipat valid, iterpretasi pesan sama b aik oleh pengirim maupun penerima
  5. Feedback / umpan balik

Tujuan hubungan terapeutik P –K
·         Meningkatnya diri penerimaan dan penghargaan diri
·         Meningkatnya pengertian yg jelas ttg identitas diri &integritas diri
·         Meningkatnya kempuan untuk membina hubungan untuk interpendent dengan kecakapan menerima &memberikan rasa sayang.
·         Meningkatkan fungsi & kemampuan untuk mecapai tujuan realistis.

Hubungan terapeutik P-K



 



‘@ P “ memakai diri secara terapeutik membantu klien

·         Perlu pengendalian diri perawat melalui analisa diri :
o   Kesadaran diri
o   Klarifikasi nilai
o   Eksploitasi perasaan
o   Kemampuan menjadi model
o   Rasa tanggung jawab
Perilaku & pikiran : Jauhari Window, dikutip dari Stuart & sunden

(1) Diketahui oleh diri sendiri &  orang lain
(2) hanya diketahui oleh diri sendiri
(3) Hanya diketahui oleh orang lain
(4) Hanya diketahui O/ siapapun (?)

Prinsip Jauhari Window :
  1. Perubahan satu kuadran mempengaruhi kwadran yang lain
  2. Jika kwadran (1) paling kecil berarti komunikasi buruk
  3. Kwadran (1) paling besar pada individu yg mempunyai kesadaran yg tinggi




Fase hubungan perawat - KLien
  1. Pre interaksi
·         Mulai sebelum kontak 1 dengan klien
·         Peraat mengeksploitasi perasaan fantasi & ketakutannya
·         Analisa kekuatan  & kelemahan
·         Dapatkan data ttg klien
  1. Perkemihan &orientasi
    • Alasan klien minta pertolongan
    • Bina rasa percaya penerimaan & komunikasi terbuka
    • Rumuskan kontak

Elemen kontak

    • Nama individu
    • Peran perawat- klien
    • Tanggung jawab P-K
    • Harapan P-K
    • Tujuan hungan
    • Tempat pertemuan
    • Waktu
    • Situasiterminasi
    • Kerahasiaan

  1. Kajian
·         Eksploitasi stressor yang tepat
·         Meningkatnya diri klien
·         Mengembangkan mekanisme koping yg konstruktif
·         Perubahan prilaku
  1. Terminasi
·         Ciptakan realitas perpisahan
·         Prosispasi & pencapain tujuan
·         Eksploitassi perasaan
·         Konsep proses keperawatan

Sikap perawat dan komunikasi
Hadir secara utuh baik fisik & psikologi pada waktu berkomunikasi dengan klien

Cara untuk menghadirkan diri scr fisik menurut ega (1975)
·         berhadapan
·         Mempertahankan kontak mata
·         Mempertahankan sikap terbuka
·         Tetap rileks

Perilaku manusia verbal (jun 1991)
·         Kontak mata
·         Ekspresi muka
·         Sentuhan

Dimensi respon
·         Keiklasan
·         Mengahrgai
·         Meningkatkan empati
·         Meningkatkan konkrit

Dimensi tindakan
·         Komprontasi
·         Kesiagaan
·         Keterbukaan perawat
·         Emosional kartasis
·         Berpain peran

Analisa proses interaksi (API)
Alat keja yg dinilai oleh perawat untuk mempelajari &memahami interaksi yg terjadi dengan klien
Tujuan API
·         Meningkatkan keterampilan berkomunikasi
·         Meningkatkan tingkat kepekaan terhadap kebutuhan klien
·         Mempermudah pedekatan perawat
Analisa Proses Interaksi

Inisial klien
Usia klien
Lingkungan
Interaksi ke :
Nama perawat:
Tanggal

Komunikasi verbal
Komunikasi non verbal
Analisa terpusat pada perawatan
Analisa berpusat pada klien
P
P
K


K
K
P


P
P
K



Lingkungan
·         Tempat interaksi
·         Situasi tempat interaksi
·         Posisi mahasiswa(perawat) &klien

Tujuan
·         Tujuan yg akan dicapai dalam interaksi selama 20 -30 menit
·         Tujuan berpusat pada klien

Analisa berpusat pad klien
·         Pusatkan analisa pada kemampuan
·         Tingkah laku non verbal
·         Isi pembicaraan yg muncul & terselubung
·         Perasaan klien
·         Kebutuhan klien

Analisa berpusat pada perawat
·         pusatkan an
·         Tingkah laku alisa pada perasaan sendiri non verbal
·         Isi pembicaraan yg muncul & terselubung
·         Tujuan interaksi

Alasan teoritis
·         Sintesa & terapan teori proses interpersonal
·         Teori komunikasi
·         Teori interpersonal
·         Teori adaptassiteori keperawatan



Dr. H. Imam Kurnein Sp.Kj
 

Penggolongan golongan Gangguan Jiwa
F0 sampai F10
 F10 sampai F20
 F20 sampai F30
 F30 sampai F40
 F40 sampai F50
 F60 sampai F70
 F80 sampai F90
  F90 sampai F100


F 0 sampai F 10
Gangguan mental oraganik
J  Psikotik
J  Non psikotik
Disebabkan
Trauma
Ineksi
Degenarasi
Tumor
Gangguan metabolisme

Contoh :
F00 ® dimensia Alzeheremer (pikun)
F01 ® dimensia vaskuler
F02 ® dimensia karna parkinson, HIV, dll
F04 ® amnesia organik
F05 ® delirium ® typoid fever &malaria
F06 ® Gangguan faham organik
              Ganguan kognitif organik
              Ganguan manix organik (gembira)
              Gangguan depresif organik
              Ganguan cemas organik (anxietas)
              Ganguan askpisf organik (kurang kemauan)
              Gangguan katatonik organik motorik terganggu
              Gangguan halusinasi organik
 F07       Gangguan kepribadian organik cont


F 10        sampai        F20


Gangguan mental keperibadian dan prilaku akibat zat psioaktif :
Bisa psikotik
Bisa non psikoaktif

Penyebab zat psikoaktif
Jenis
F10® F1.0 penggunaan mental/alkohol
1.1 ® pengguanan opioida
1.2 ® penggunan kanabinoida
1.3 ® penggunan sedatifa & hepnotiva
1.4 ® Penggunaan cocain
1.5 ® penggunaan kapein
1.6 ® penggunaan halusinogenika
1.7 ® penggunaan tembakau
1.8 ® penggunaan pelarut yang sudah menua
1.9 ® penggunaan zat multiple

F 20             sampai F 30

 Psikotik akut , skizoprenia & gangguan waham menetap
Penyebab : belum diketahui secara pasti, faktor keturunan berperan besar terjadinya skozoprenia
2.0  gangguan skizoprenia
F20.0 skizoprenia paranoid
        1 skizoprenia paratonik
        2 skizoprenia ketatonik
        3 skizoprenia tak tergolongkan
        4 skizoprenia sisa depresi
        5 skizoprenia risuduel
        6 skizoprenia simplek

2.2 gangguan skizoprenia menetap
2.3
2.3.1 gangguan psikotik akut polimorpik sesuai gejala skizoprenia
2.3.0 gangguan akut polimorfik tidak sesuai gejala skizoprenia
F2.3.2 gangguan simplek morpic sesuai skizoprenia
F.2.3.3 gangguan P.a pre dominan waham

F30       sampai         40

Gangguan afektif (ganguan suasana), bisa psikotik dan bisa  non psikotik
Penyebab : bi;a diketahui secara pasti
  3.0 episodinamik ® gembira berlebihan (terpingkal-pingkal)
  3.1 tipoler ® gembira  dan sedih yang berulang-ulang (1 :1)
  3.2 episodie dipresif ® sedih
  3.3 depresif berulang
  3.4 gangguan efektif menetap
   cont : siklosia, disklonia

F40          sampai        F50

Isi gangguan stress , & gangguan neurotik dan gangguan simpoaprok
Penyebab : stressor
Cont :
F4.3.0 gangguan stress akut
  4.3.1 gangguan paska trauma
   4.3.2 gangguan penyesuaian

F41   gangguan  cemas
   41 gangguan cemas oberix
   42 gangguan obsesif konfulsif
   44 psikoaktif
        neurostemia

gangguan somatotron
45.1  gangguan somatisasi
4.5.2 gangguan hipokunder
45.3 gangguan fungsi otonom ® sistem tubuh (pencemaran &pelepasan)
45.4 gangguan nyeri

F 50           sampai F          60

Gangguan psikologis (non psikotik)
Penyebab : gangguan psikologis
F 51 gangguan tidur
   50 gangguan makan
   52 gangguan kemampuan seksual
   53 gangguan terkait masa nifas 96 minggu)
   55 gangguan penyalahgunaan zat yg sifatnya ringan (antalgin), vitamin )


F 60   sampai F 70

Gangguan keperibadian, gangguan kebiasaan, gangguan perkembangan sosial, gangguan jenis kelamin, hgangguan prevalensi seksual.
Penyebab : faktor psikologis
Gangguan kepribadian
F 6.0.0 gangguan kepribadian paranoid (pencuri)
      60.1 gangguan keperibadian skizokoid (menyendiri)
           2 gangguan keperibadian dissosial (tidak bisa dengan orang lain)
           3 gangguan emosional (mudah marah, perasa)
           4 gangguan kepribadian diskronik (manja)
           5 gangguan keperibadian anankastik (berulang-ulang)
           6 gangguan kepribadian cemas
           7 gangguan kepribadian dependent (tergantung)

F63 gangguan kebiasaan (piromania)
   66 gangguan perkembangan sosial
   67 gangguan identitas jenis kelamin
   68 gangguan prevalensi seksual &penyimpangan





F70          sampai               F80

Retardasi mental (RM)  kecerdasan kurang (bodoh)
F70 Retardasi mental ringan  : IQ 50 -70
     1 retardasi mental sedang : IQ 35 -50
     2 retardasi mental berat : IQ 20 -35
     3 retardasi mental sangat berat  <20

F 80        sampai          F 90

Gangguan perkembangan
Penyebab : gangguan psikologis
Contoh:
F8.0 gangguan perkembangan bicara & berbahasa
   81 gangguan perkembangan belajar
   84 gangguan perkembangan perpasif con :
       84.0 Autesme masa anak
       84.2 sindroma RVTT
       84.4 hiperaktif
       84.5 sindroma asferger

F90                sampai               F100

Gangguan emosional, gangguan psikologis, gangguan berlaku pada anak/remaja.
Penyebab : non psikotik (tak psikologis)
Gangguan emosional
93.0 gangguan anxietas perpisahan
     1 gangguan anxietas pobik
     2 gangguan anxietas sosial

gangguan psikologis
98.0 hgangguan aneurisme (mpengompolan)
     1 gangguan enkopresis (berakkan)
     2 gangguan makan
     3 gangguan PIKA
     4 gangguan stereoifik
     5 gangguan gagap (statering/statering)
     6 gangguan cepat dan tersendat /clatering
gangguan
95 .0 tik sementara
      1 tik motorik vokal tunggal
      2 tik motorik vokal multiple

gangguan prilaku
F91®
91.0 gangguan tingkah laku domestik
     1  gangguan tingkah laku single
     2  gangguan tingakh laku berkelompok
     3  gangguan tingkah lau pembangkangan

90 gangguan kinetik
94 gangguan fungsi sosial
94.0 mutisme elektif (tidak mau berbicara)
94 1 kelelahan reaktif
2 gangguan campiran
3 gangguan tingkah laku depresif

cat! Penulisan diagnosa dengan menggunakan axis :
axis I   :  keleniskan
       II  :   tentang kepribadian
                gangguan mental
       III :   kelainan skizoprenia
       IV :   sosial psikososial
        V  :   penilai global

26 september 2001

keperawatan Jiwa
proses keperawatan : jiwa
Nkaa

Perkembangan sebelum proses keperawatan

Sebelum perkembangan proses keprawatan
s
Asuhan keperawatan
r
Instruksi medis
Orientasi penyakit # kebutuhan klien.

Perkembangan pandangan tahun proses keperawatan
Florence Nightingle
J  Keperawatan dipisahkan dari medis
J  Fungsi perawat didefinisikamn sebagai mengatur dan menyesuaikan lingkunan yg telah adekuat sehingga dpt memberikan klien menjadi baik

Handerson
Memberikan pernyataan belum proses keperawatan sama dengan tahap metode ilmiah

Orlando
J  Memperlihatkan proses keperawatan sebagai interaktif
J  Fase proses keperawatan
Tingkat laku klien
Reaksi pada perawat
Kegiatan keperawatan

Yura H & Walsh
Menggunakan 4 komponen dari proses keperawatan, pengkajian, perencanaan, intervensi, evaluasi.

Bloch. D
Mengajurkan 3 tahap proses : keperawatan yg sama dengan medel 4 tahap.
  1. Mengeumpulkan data
  2. Definisi masalah
  3. Merencanakan intervensi
  4. Implementasi intervensi
  5. evaluasi

Peplau
Keperawatan adalah hubungan interpersonal :
Orientasi
Eksploitasi
Pemecahan masalah/resolusi

Mall
Mendefinisikan proses keperawatan dengan 3 tahapan
Observasi
Bantuian/pertolongan
Validasi

Johnson
Proses kep meliputi : pengkajian, keputusan, implementasi

Roy Soster Calisteroy
6 tahap proses keperawatan :
J  mengakji tingkah laku klien
J  mengakji faktor yg mempengaruhi
J  identifikasi masalah
J  merumuskan tujuan
J  seleksi pendekatan?
J  Evaluasi

Menganjurkan pengguanaan istilahu diagnosa keperawatan
Kemampuan yg hrs dimiliki perawat dalam pelaksanaan proses keperawatan.
  1. Keterampilan interpersonal
J  Komunikasi
J  Mendengar
J  Menyampaikan interest
J  Empati
J  Pengetahuan & informasi
J  Mengembangan kepercayaan
  1. Keterampilan teknisi
J  Pengunaan olat-alat
J  Penampilan dalam melaksanakan prosedur
  1. Keterampilan intelektual
J  Kemampuan pemahaman
J  Berpikir kkritis berpikir
J  Membuat keputusan

Karakteristik proses keperawatan :
1.      Sistem terbuka, fleksibel & dinamis.
2.      Pendekatan individual pada tiap kebutuhan klien
3.      Dilakukan secara terencana
4.      Diarahkan pada tujuan
5.      Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien
6.      Memberikan kesempatan pleksibel yg maksimal pada klien a peraat
7.      Merupakan suatu siklus (tahap yg saling berhubungan)
8.      Menekankan umpan balik – memperlihatkan rencana asuhan
9.      Merencanakan validasi ® masalah benar





































P K (proses keperawatan penting) untuk Perawat – klien

  1. Perawat
J  Pendidikan keperawatan yg konsisten & sistematis
J  Kepuasaan kerja – Renpra
J  Bukti tindakan asuhan yg legal
J  Mengandung tanggung jawab & tanggung jawab sebagai perawat

  1. Klien
J  Meningkatkan kualitas asuhan pada klien
J  Menjamin ketidak sinambungan asuhan keperawatan
J  Meningkatkan partisipasi klien dengan memberikan asuhan keperawatan.

Proses keperawatan
Pengertian
Metode yg rasional, sistematis dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan.
Tujuan
J  Mengidentifikasi kebutuhan asuhan keperawatan baik aktual maupaun pontensial.
J  Menetapkan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi
J  Melaksanakan  intervensi keperawatan  untuk memenuhi kebuutuhan klien

Partisipasi perawat individu hubungan masyarakat

The nursing proses

                                                                Diagnosa
                                     Validasi                                                 validasi


                       Pengkajian                      Evaluasi                             outcome
                                                                                                          Idemtifikasi

                                     Validasi                                                 Validasi

                                           Implementasi                    Planning
                                                                   Validasi

Proses keperawatan
                                           
Persiapan Perawat                                                              sikap/ bentuk perawat
Kesadaran                                                                           buat kontrak
Observasi akurat                           pengkajian               dapatkan informasi
Komunikasi therapeutik                                                      validitas data
Sikap perawat                                                                     organisasi data

 



Pengambilan keputusan               diagnosa keperawatan         identifikaksi analisa                            
                                                                                                     sintesa data
 logis
dasar ilmu yg baik                                                                       identifikasi masalah                                                                    
metode deduktif & produktif                                                       validasi masalah
                                                                                                     dengan klien
 sensitif terhadap sosbud                                                             identifikasi prioritas
                                                                                                       masalah
berpikir dan bertindak cepat
berkerjasama dengan klien &             identifikasi K.K                 hipotesa
keluarga                                                                                         kriteria yg spesifik
                                                                                                       validasi tujuan
                                                                                                      dengan klienrespek pada klien dan keluarga                                                                 identifikasi kegiatan
                                                                                                       perawat /validasi
                                                                                                       rencana dgn klien

Responsive dimensi                                                                       pertimbangan
Asuhan kemampuan riset                   Implementasi                      sumber daya
                                                                                                        melakukan rencana
                                                                                                        yg dibuat alternatife
                                                                                                        fungsi koordinasi
                                                                                                         dgn tujuan yg lain

Supervisi                                          Evaluasi                                 Bandingkan respon
Analisa data                                                                                    dengan kriteria hasil
Pre review                                                                                       Review proses kep
Partisifasi klien & keluarga                                                             modifiksai sesuai
                                                                                                         Kebutuhan


Evaluasi
Bertujuan
Menilai hasil akhir seluruh tindakan keperawatan yg telah dilakukan dengan membandingkan dgn standar pd kriteria evaluasi  Ø sejauh mana tujuan telah dicapai

Evaluasi mencakup 3 aspek :
Sistem : fasilitas fisik gaya kepemimpinan

Pengkajian
Biopsikososial componen of the stress adaptition model of psychiatric Nursintg care

Predisposing faktor
s
Biological psychological sosial cultural
ò
Presipitation stressor
                      Nanture orgin                                                      timing number
ò
apraised of stressor

Cognitive Affective                      Physiological         behavior             sosial
â
coping resourses


 
Personal ability sosial suportif                                       material asset positive belifs

Coping mechanisme

                    Contruktive                                                                 Obstruktife
                              â                                                                                   ä
                                                                                         continue coping Responses


 



            Adaptive response                                        Maladaptive esponse

Nursing diagnosis





A Stress adaptation model of psychiatric Nursing care (Stuard & Sunden, 1991)
Psy sc

Faktor predisposisi
Stressor presipitasi
Atraisal of stressor
                             Theoretical ¦ Coping resoursces
Coping mechanisme


 


Nursing ®
Psychopatologi ®
Neurobiologi ®                        continue of coping responses
Development ®
Adaptive                                                                      Nursing diagnosis


 



Learning ®                
Sosialcultural ®
Cognitive ®
Behavior ®
Interpersonal
Groups
Family
Nellow
Pharmacology
Legal ethic                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 
Threatment
Stage
Health
Promotion
Maintence
Acute
Crisis
Threatment goal
Optimal level of weelnees
Recovery
Remisi on
Stabilization
Is assesment


Expeted Outcome
Quntility of live well

Insipirec &validate

Attain opt
Ouality of live
Fungsional status


Reinforcement
Advocate

Improved
Function
 Symtom


Coping response

Mutical
Threat
Risk factor



Manage
Envirotment

No harm to self or other













Materi  : Ilmu Kesh Jiwa
Oleh ; Dr Lestari BS.
Tgl : 10 oktober 2001


Gangguan Jiwa Pada Anak dan Remaja

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa, anak dan remaja.
Harus ditinjau dari :
·         Tahap perkembangan
·         Derajat
·         Frekuensi

Gangguan yang biasanya nilai timbul pada anak dan remaja, ada 3 kelompok besar :
L  Retardasi Mental
L  Gangguan perkembangan psikologis
L  Gangguan : perilaku & emosional dengan onset biasanya pada anak & remaja.

I.       Retardasi mental
1.      Adalah suatu sindroma / kumpulan gejala yang ditandai dengan :
2.      Fungsi intelaktual umum dibawah rata-rata yang cukup bermakna (IQ £ 70 )
3.      Yang mengakibatkan adalah berhubungan engan kekurangan / hendaya dalam perilaku adaptif.
4.      Timbul sebelum usia 18 tahun

RM dibagi :
ï  RM ringan                        IQ = 50 -70
ï  RM sedang                        IQ = 35 – 49
ï  RM berat                           IQ = 20 – 34
ï  RM sangat berat                IQ = £ 20

Etiologi
ï  Faktor biologik
ï  Kelainan kromosom, kelamin metabolik, gangguan post natal / gangguan perinatal
ï  Faktor psikososial
Deprivasi psikososial, misalnya :
A Kurangnya stimulasi sosial, bahasa dan intelektual
A Kehidupan keluarga yang tidak harmonis
A Sering berganti pengasuh dan tidak adekuat

25 % kasus faktor penyebabnya adalah faktor biologik.
Tingkat RM yang ditimbulkan adalah sedang- berat IQ < 50
75 % kasuspenyebabnya tidak ditemukan faktor biologiknya
tingkat RM nya ringat IQ = 50 – 70

Diagnosa :
Dx ditegakkan setelah anak masuk sekolah
Gejala klinik :
Tergantung tingkat RM, gejala umum :
µ  IQ £ 70
µ  Adanya hendaya perilaku adaptive
µ  Timbul sebelum usia 18 tahun
µ  Gejala-gejala penyerta  : iritabilitas, agresivitas, gerakkan –gerakkan stereotifik, gangguan neurologik terutama pada RM berat.

Pemeriksaan :
µ  Anamnesa : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan,latar belakang sosial kultur
µ  Pemeriksaan psikiatrik, fisik dan neurologik

DD/:
µ  Kelainan sensoris terutama bisu – tuli
µ  Cerebral palsy
µ  Gangguan perkembangan spesifik
µ  Gangguan perkembangan perpasif
µ  Penyakit-penyakit kronis
µ  Kesulitan belajar ® IQ > 70

Penyulit :
µ  Adanya ketidakmampuan berfdungsi secara mandiri ® membutuhkan pengawaan dan bantuan keuangan terus.

Penanganan :
Terdiri dari
µ  Pencegahan primer : usaha –usaha untuk menghilangkan / mengurangi kondisi yang dapat menimbulkan gangguan yang berhubungan dengan RM, eks : pendidikan kesehatan masyarakat, perbaikkan sos-ek.
µ  Konseling genetik
µ  Tindakan kedokteran (pengawasan prenatal, post natal yang baik)




ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
gangguan pemusatan perhatian – hiperaktivitas

gangguan klinis ADHD
µ  banyak ditemui
µ  belum banyak dipahami
µ  gejala mulai usia < 7 tahun
µ  terdiagnosa setelah beberapa tahun kemudian.

Masalah :
µ  Keluarga
µ  Masyarakat
µ  Proses belajar

Angka kejadian :
·         USA                : 3 -5 dari anak SD – prapubertas
·         Inggris             : 1 % lebih rendah dari USA
·         : | =  3 : 1 – 5, 8 : 1
·         saudara kandung ADHD :
o   Resiko tinggi ® ADHD
o   Gangguann tingkah laku
o   Gangguan cemas /depresi
o   Prestasi akademik jelek

Penyebab ADHD
µ  Tidak diketahui dengan pasti
µ  Dicurigai
ï  Bahan beracun
ï  Prematuritas
ï  Hal-hal lain secara mekanis berpengaruh pada susunan syaraf pusat janin
ï  Penyebab makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
ï  Faktor genetik
ï  Kerusakan otak – infeksi waktu janin
ï  Kondisi zat : kimia otak.
ï  Proses kematangan otak
ï  Faktor psikososial

Gambaran klinis
Gejala pokok / inti :
a.       Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian
b.      Hiperaktivitas
c.       Impulsivitas

1.      Kurangnya kemampuan
  1. Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail / rinci, sering, membuat kesalahan karena ceroboh
  2. Sulit mempertahankan perhatiannya pada tugas –tugas atau aktifitasnya bermain
  3. Segera tidak mendengarkan sewaktu diajak bicara
  4. Sering tidak mengikuti perintah / cendrung menentang dan tidak memahami perintah
  5. Sering tidak dapat mengorganisasi / mengatur tugas-tugas /a aktivitasnya
  6. Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas –tugas yang menuntut ketahan mental
  7. Sering kehilangan barang
  8. Perhatiannya mudah beralih
  9. Pelupa

2.      Hiperaktivitas
  1. Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
  2. Berteriak-teriak ditempat duduknya sering meninggalkan temapat duduknya sewaktu dikelas
  3. Berlari kesana-kemari
  4. Sulit melakukan aktivitas / bermain dngan tenang
  5. Ada saja yang dilakukan
  6. Seringkali bicara keras-keras

3.      Impulsivitas
a.       Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
b.      Sulit untuk dapat menunggu giliran
c.       Sering mengintrerupsi / menyela orang lain


ADHD dibagi 3 tife :
a.       Tife gangguan pemusatan perhatian (GPP)
b.      Tipe hiperaktivitas dan impulsivitas
c.       Tipe campuran (GPP + hiperaktivita & impulsivitas)

Terapi
a.       Farmako terapi (obat-obatan)
b.      Psiko terai
c.       Terapi perilaku
d.      Bimbingan belajar

Pada umumnya dengan memperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, megurangi agresivitas diharapkan akan dapat menyembuhkan ADHD dengan optimal.

Prognosa :
a.       Gejala berlenjutan sampai remaja / dewasa
b.      Memperbaiki pada masa pubertas
c.       Hiperaktivitas (-) tapi GPP & impulsivitas tetap ada.

ï  Sering perbaikan terjadi pada usia 1 -20 taun
ï  Kebanyakkan sembuh partial /sebagian ® reiko terjadi gejala tingkah laku anti sosial., gejalaemosi, penggunaan zat
ï  15 – 20 % ADHD ® menetap sampai dewasa
ï  anak ADHD ® kesulitan sosial, gejala psikiatri, mis : sekolah / keluarga.



Autisme Masa Kanak
µ  Termasuk gangguan perkembangan perpasif
µ  Gejala mulai timbul pada usia £ 3 tahun
µ  Fungsi abnormal (hendaya kualitatif)
Dalam 3 bidang yaitu :
ï  Interaksi sosial
ï  Komunikasi
ï  Perilaku terbatas dan berulang

Prevalensi :
0,02 – 0,05 0/00  anak usia < 12 tahun bila RM + autisme dimasukkan ® 0,2 0/00
 (3/4 kasus autisme menderita RM)











Tanggal : 24 oktober 2001
Oleh : Dr. Iman kurnen, SpKj

PSIKIATRI SOSIAL
I.       Pengertian
Psikiatri sosial = pikiatri masyarakat yaitu ilmu yang mempelajari kesehatan jiwa dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia.
Psikiatri mastarakat merupakan aplikasi psikiatri sosial sebab sasaranya adalah masyarakat.
Psikiatri masyarakat ® ilmu kesehatan masyarakat, karena orientasi sama pada masyarkat dimana sudut pandangnya adalah pencegahan.

II.    Tugas psikiatri masyarakat
Melaksanakan program promosi, preventive, terapi, dan rehabilitasi yang berhubungan dengan kesehatan jiwa masyarakat dengan sudut pandang pencegahannya.

III. Prinsip dasar psikiatri masyarakat
Sama dengan psikiatri klinik, yaitu berusaha agar individu dan masyarakat dalam keadaan sehat jiwa.
Perbedaan :
Psikiatri klinik                   : bertanggung jawab pada individu
Psikiatri masyarakat          : bertanggung jawab pada masyarakat
® psikiatri klinik harus berkerjasama dengan psikiatri masyarakat.

IV. Lapangan kerja
Psikiatri masyarakat memunyai lapangan kerja yaitu masyarakat
î  Petugas harus memahami berbagai hal tentang masyarakat sekitar / binaan (sosial, politik, ekonomi, budaya)
î  Petugas harus berkerjasama dengan beberapa profesi dan instalasi yang terkait dalam masyarakat binaan.
î  Program dilaksanakan secara terpadu dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat.

V.    Kegiatan
  1. Memonitor masyarakat binaan mengenai :
ï  Individu – individu yang rawan menderita
ï  Individu – individu yang sedang menderita
ï  Faktor-faktor yang memperkuat daya tahan terhadap gangguan jiwa
ï  Faktor-faktor yang mempermudah timbulnnya gangguan jiwa
  1. Menentukan prioritas pelaksanaan program
  2. Melaksanakan program dan evaluasai berasama masyarakaat secara terpadu
  3. Malakukan penelitian-penelitian yang berguna untuk mengurangi / mencegah timbulnya gangguan jiwa.

Semua kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinir oleh :
A.    PKJM RSJ
B.     Bagian psikiatrik RSU
C.     Bagian psikiatrik Fakultas kedokteran

VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa mayarakat
A.    Tuan rumah / host
Dikenal dengan istilah faktor nasib, misal :
ï  Umur               : pada keadaan tertentu maka kelompok umur teretentu
                                yang mengalami kecemasaan.
ï  Jenis kelamin   : kasus perkosaan meningkat ® wanita cemas
ï  Psikologis        : dulu tamat SD ® orang tua tidak cemas melepas anak
                                 sekarang  sarjana  ®   orang tua ?




B.     kekebalan/ pembekalan (coret yg salah)
harus dimiliki secara terus menerus karena kehidupan ini selalu mengalami perubahan ® jadi harus dapat menyesuaikan dngan kondisi yang ada, dapat berupa :
fisik                 : makan – minum, pakaian, perumahan / lingkungan.
Psikososial       : rangsangan yang konstruktif dari orang-orang yang berarti
                          dalam hidupnya.
Sosbud                        : pengaruh dari adat istiadat.
Secara sosbud etiologi penyakit ada 3 ?
1.      Illahi
2.      Magic
3.      Duniawi

VII.          Preventive
A.    Pencegahan primer
Usaha mengurangi kasus baru gangguan jiwa dimasyarakat denganmengurangi hal-hal yang dapat menimbulkannya.
Usaha ini didasari konsep :
o   Banyak gangguan jiwa terjadi merupakan akibat dari penyesuaian diri yang salah (penyesuaian diri Vs faktor-faktor yang berpengaruh)
o   Kekurangan pembekalan juga menyebabkan gangguan jiwa karena krisis yang dialami ® intervensi krisis
Kondisi krisis :
ï  Jatuh sakit berat
ï  Hilang orang yang dicintai
ï  Kehilangan jabatan
ï  Kecelakaan, dll

Krisis ® fisik
®   Psikis
 ®   lingkungan

pelaksanaan pencegahan primer : secara fisik
                                                      ceramah

B.     pencegahan sekunder
usaha diagnosa dini terapi segera sehingga lamanya sakit dipersingkat
C.     pencegahan tersier / rehabilitasi
usaha memperkecil cacat akibat penyakit jiwa.
Usaha ini dilaksanakan sejak pertama didiagnosa ditegakkan dan ada hubungan dengan segala aspek perawatan klien di RS, Rawat jalan, dan dimasyarakat.

Cacat yang sering terjadi akibat gangguan jiwa
ï  Stigma        ® kepribadian yang jelek
ï  Disosialisasi

Disosialisasi ditekan / dicegah dengan cara
a.       Kondisi perawatan di RS ® kondisi masyarakat terapeutik (jangan dilupakan pentingnya pergaulan)
b.      RSJ didirikan ditengah-tengah masyarakat umum
c.       Segera pulangkan dari RSJ bila keadaan memungkinkan dengan rawat jalan
d.      Bila memungkinkan rawat jalan saja
e.       Kalau memungkinkan dengan perawatan di rumah.

Usaha-usaha rehabilitasi lain :
a.       Day care hospital (siang dirawat di RS – maam Pulang)
b.      Night care hospital ( malam dirawat – siang pulang)
c.       After care service ( kontrol setelah pulang)
d.      Foster Home / foster parent
e.       Half way house
f.       Sheltered work shop (bengkel berperisai)
g.      pulang dari RSJ, ditampung disuatu tempat dan diberi pekerjaan
h.      DLL.

VIII.       Peranan  tenaga kesehatan jiwa masyarakat.
Membantu klien sebelum, selama, dan sesudah KRS .



Gx Somatik : Kekuaatan ¯ , apatis
Gx. Prilaku / psikologis : Perubahan peran rasa sakit, pre masa lalu, daya ingat ¯,
                                         usaha bunuh diri (terutamapada lansia yang hidup sendiri
                                         (kekurangan gizi, waham, Halusinasi.

Gejala keseluruhan
S : Sigap
I : interest
G : Guilty
E : Energy
C : Concentration
A : Apektif / Apetite
F : Pcykomotor
S : Syside

Kekuaatan
Sindroma Klinis
µ  Depresi

o   Rasa sepi & sendiri            
o   Tidak berdaya
o   Harga diri ¯
o   gangguan klinis
o   ganguan tidur
o   gangguan makan
o   gangguan fikir
o   gangguan bunuh diri

Depresi terselubung
§  Gejala somatik                 ®
·          nyeri
·         lelah
·         kerap
§  40 % kedokter umum

b.      pseudodementia
keluhan gangguan daya ingat, konsentrasi, selektif
keterampilan sosialisasi.

c.       Gangguan distemik
Keluahan sedih kk) 2 thn
Rasa kehilangan : harga diri
              Semangat
              Gairah hidup                          BD
Bunuh diri – puncak kesedihan
Mudah curiga
Sukar tidur ( mulai / tebangun )
d.      Gejala afektif berat
o   Psikosa gangguan tidur bangun dini hari
o   Puncak kesedihan : tidak berdeup
o   Bunuh diri : awal = akhir kesedihan.


µ  Dimensia / Pikun
Penyebab : D  : Drug (obat-obatan tertentu)
                   E  : Emotional Disorder / gangguan emosi
                         Terutama sudah
                   M  : Metalolisme / endokrin
                   E  : Eye/ Ear Dyspungsi ® gangguan lihat/ engar
                   N  : nutritional – gangguan gizi kurang Vit B1 – Banyak Alkohol
                   T  : Tumor / trauma
                   I   : Infektional
                  A  : Arteroscelorotic (setelah stroke

µ  Perlambat proses pikun
o   tetap berpikir
o   Alih kerja yang baik
o   Menekuni bidang baru
o   Kursus usila (intervensi ke III)
o   Hitung menghitung
o   Teka-teki silang

µ  Diet : cegah pantangan
µ  Senam pagi hari
A Hati-hati dampak negatif :  penelataran & penganiyaan, penyalahgunaan
A buat team : bidang hukum
µ  bidang penaungan, keuangan dan bidang kesehatan : wandering Dimensia.

µ  Demensia
A Fungsi intelektual : hendaya sosial/BAK
A Multi infark : tergantung luas – lokalisasi
A Pick : perubahanu/ etik, moral

µ  Alzheimer
A Presenil (48 thn, senil >65 thn.
A Pelan, progresif : agnosia
    Aproksia                   
     afasia
Slow but sure

µ  Cara diagnosa
  1. Daya ingat : mini mental scale
  2. Daya pikir : abstrak
  3. Menilai / mengandalkan impuls
  4. Fungsi luhur lain
Sirkum stansialitas                apraxia
Stereotipi                               agnosia
  1. Pemb kepribadian                              apasia
  2. Penyerta
Daya ingat
3-5 mendiamkan tanpa lagi
benda
digital
penjumlahan & pengurangan
abstraksi : pribahasa
                 komprehensif
tgl 3 okt 2001

Jiwa
Delirium         @ S.O.O
  1. Fluktuasi kesadaran menurun :
µ  Apatis
µ  Somnolen
µ  Supourt
µ  Koma
Meningkat : alert : sensitive
Interval Amnesia
  1. Gangguan berpikir : kosentrasi bingung
  2. Persepsi : halusinasi visual.
  3. Psychomotor : mengikuti gangguan pikir & halusinasi

µ  Penyakit Parkinson
-                            -     Depresi (+)

Psikosa pada usila
1.      Paranoid ® parafrenia Involusi.
§  Waham ® mula-mula idea of refernce
§  Kadang-kadang penyerta demensia
§  Premorbid, schizoid/paranoid
2.      Schizoprenia
§  Dahulu (45 tahun)
§  Gejala sama
§  DD/Demensia + halusinasi
Tx./neproleptik
“ Start low and slow”

Bila Demensia (sering lupa) & skizoprenia

Perawatan lansia ® holistik
-          Lansia
-          Usaha : mandiri
µ  Sejahtera
µ  Ceria
µ  Produktif
µ  Beriman

Cara pertahankan kesehatan * O.R (olah raga).
µ  Daya ingat ® kepandaian, TTs, Hitung, sibuk.
µ  Acara dari ® untuk lansia
Santai, saling membantu memberi masukan.
µ  Bila mengganggu
Tx. Oabat hati-hati
Obat neproleptika, antidepresi



Obat psikotropika pada lansia

µ  Akibat perubahan fisiologis lansia, ada perbedaan dengan usia dewasa :
µ  Farmako kinetik :
§  Absorbsi ± sama (kecuali : antasida dengan golongan Benzodiazepin sukar).
§  Obat hepar
§  Perubahan metabolisme ® akumulasi obat ® bahaya toksin (neproleptik)
§  Distribusi tiap lemak meningkat : obat –obat yang larut dalam lemak lama (+)
§  Eksresi
§  Fungsi ginjal ¯ : clearence obat <<
µ  Farmako dinamik
Perubahan neourotransmiter akibat sel otak menurun
§  Perpanjangan waktu paruh\diazepam 24 jam ® 75 jam
§  Perlu waktu lama untuk mencapai stendy state di plasma.
§  Therapeutik window metabolik kecil
·         Ant dosis tx dengan dosis tox (s sampit)
·         Motto : start low, goslow
·         Muda terjadi efek samping obat, misal efek sedasi ® bingung ® agitasi jangan kombinasi.
Contoh :
L  Neproleptika : thioridazin, haloperidol
L  Anti cemas : jangan waktu paruh panjang, short acting > baik
L  Anti depresi: gangguan jantung (+), pakai golongan SSRI.

µ  Pengobatan holistik
Prinsip : perhatikan fisiknya
              Pertahankan intelektual interest”
L  Hobi lama, kesibukan baru
L  Pak yang brguna ® RT
L  (pak kosong (-)                                  Psikis
L  teman baru    ® spy sepi (-)

L  anggota keluarga mau mengeti menyesuaikan
L  bila perlu masuk RS : short stay                             slin sosial
                                                             inpatient
ï  rasa dikucilkan
ï  baa barang-barang sendiri
ï  hati-hati terhadap obat-oabatan (petunjuk didalam).

µ  Filisofi : peningkatan kwalitas hidup !
·         Badan ® stabilitas (perbaiki keadaan fisik )
·         Jiwa ® cita-cita: tujuan hidup, kek emosi
·         Lingkungan ® hidrasi isolasi, seatap/ bersaudara
Tamu ® penyegaran.
Spiritual ® penebalan iman, meninggal dalam iman.

Red ridden : ganti posisi setiap 2 jam
µ  Ngompol ® ganti (2 jam) tidak ngompol ® 4 jam
µ  Perhatikan intake, makan/ minim


Penatalaksanaan (MRS) ® Short stay inpatient
Ingat ® tambah dimenssia ® demensia ® stress : fisik
                                                                                   Fsikis
Jangan menambah bingung pasien
a.       Peerkenalkan staf ruangan
b.      Bawa benda-benda pribadi
c.       Yang merawat jangan banyak-banyak
d.      Physioterapi ® golongan badan
                           ® senam
e.       occupational terapi
µ  fungsi hidup sehari-hari
µ  kewajiban (mandi, makan)
µ  rehabilitasi daya ingat
µ  keterampilan lama, baru
µ  sosialisasi & keluarga.









26 sept 2001
sikap dan prilaku
kepribadian :
matang         ¢ no problem
tidak matang dan suka mengeluh :
keluhan meningkat
mengisolasi diri
merasa diabaikan                                                      kondisi fisik
menyesali dan
rewel

persiapan Purnable : MPB
pekerjaan : A kerja :
sesuai dengan yang lama
energi yang dilaksanakan sebelum
IQ dan bakat sesuai
Sesuai tujuan hidup.

Keluarga : Istri
Sidang dalam fase apa ?
Menopouse ® gejala “ sangkar kosong”
Menjelang purnabakti juga kebiasaan yang sudah ada.

Anak-anak
Sedang dalam proses dan tahap perekembangan
Sosialiasme mereka ?

Masyarakat : lingkungan lama
Dipertahankan
Jangan mengganggu kehidupan orang lain
Lingkungan baru
Sangat perlu
Menunjang pekerjaan dan keluarga
Menunjang keamanan.

Hasil : sehat.mandiri, cara produktif dan beriman

Post Power Syindroma

Post power : kehilangan kedudukan yang mempunyai kekuasaan
Post power sindroma ® keadaan mal – adjusment mental dari seseorang yang mempunyai
                                        kedudukan
Jadi dan “ada” menjadi “tidak ada” dengan menu jukkan gejala-gejala diantaranya Fruister,, depresi dll pada orang yang bersangkutan

Perhatikan 4 faktor post power sindroma :
µ  Perkembangan kepribadian yang relatif
µ  Kedudukanyang relifmemberikan kekuasaan dari kepuasaan
µ  Proses kehilangan kedudukan yang relatip cepat
µ  Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap yang mungkin memberikan suasana terhadap timbulnya post power syndroma.                                                                                                                    


Gangguan tingkah laku pada orang tua / dimensia
µ  Akibat /gangguan tidur
µ  Tidur segar fisial, merasa tidak gangguan tidur
µ  Night / siang : jangan tiddur nonton TV tegang

Gangguan tidur
Sebenarnya lansia butuh waktu tidur sama lamanya dengan ind semasa lebih muda.
Keluhan tidak bisa tidur – gangguan tidur
O.K : sering kekamar mandi
Relatif mengganggu ®  tidur siang/ sore hari/ meninggal mengurangi kegiatan tidur waktu malam.

Gangguan tingkah Laku pada orang tua/ lansia
(akibat)

wandering
cemas, contosio
dimensia
Tx. Beri tanda pengenal aktivitas harian meningkat.

Fundowning
Gelisah/ teriak-teriak waktu magrib ® confusion
Dipanti ® semua akat
Tx. / gone beri aktivitas u/ lewat
Lampu : jangan remang-remang

Agitasi, agresi, hostility (kegelisahan yang merusak)


DEPRESI
Efidemiologi : |:}
Resiko depresi meningkat 5 % , insiden > dimensia
Gejala klinis : sulit dibedakan depresi pada orang lansia.
Daya ingat menurun konsentrasi turun
Tidur turun
Nafsu makan turun.
Gejala depresi pada usia muda # lansia
Agitasi                          agresif
Somatik

Macam-macam dimensia :
µ  Ringan
µ  Sedang
µ  Berat

Hati-hati penelataran, penyksaan usia pikun
Contoh : BPK A piun (tidak berputra)
¯
tanda tangan kertas segel kosong.
¯
ditulis hibah harta kekeponakan

ada perlindungan Hukum badan organisasi mana ?

contoh : Bik B pensiun
¯
depresi
(mengarah kepikun : pseudomesia)
ada organisasi mengaturahli kerja ?
contoh : ibu C sc batang vena, darah tinggi , rematik.

































Gangguan mental – prilaku akibat
Penggunaan zat psikoaktif

Pendahuluan
Penyalahgunaan zat psikoaktif / narkoba / hafza ® masalah (-)

µ  Kesehatan (medis – psiko – sos – ek)
Kecelakaan , phk, kriminilitas

µ  Nafza / narkoba : manfaat Tx bl disalahgunaan : bahaya >>
µ  Zat psikoaktif : zat ape yang masuk tubuh mempengaruhi (+) ¢(SSP) : perubahan emosi / perilaku
Ketagihan / ketergantungan
µ  UU R.I No 22 /1997 : Narkotika
µ  Zat / obat yang asal tanaman /(-) ssintiesis (+) /(-) yang menyebabkan pembela kesadaran (+/¯), hilang, rasa dan nyeri, ketergantungan.

Narkotika : 3 golongan
µ  Gol I                      : hanya untuk tujuan mengembangkan . heroin ilmu , tidak
                                       untuk / tx /potensi  - kokain ketergantungan sangat tinggi.
µ  Gol II                    : Untuk tujuan TX /s. Morfin akhir dari pengembangan ilmu
                                      (-) Petidin periferinsi ketergantungan tinggi.
µ  Gol III                   : Untuk tujuan Tx./pengembangan ilmu Cont : codein , ilmu
                                      potensi ketergantungan ringan.

UU RI 5 / 1997 : psikotrofika
Zat / obat, alamiah/sintesis narkotik (-) khasiat psikoaktif (+) dengan pengaruh subjektif pada SSP ¢ perubaan khas mental – perilaku.

Psikotropika : 4 golongan, tujuan, potensi ketergantungan.

Data epidemiologi
National Institusi of Drug Abuse
(NIDA)

µ  37 % populasi pernah menggunakan ¢ menggunakan 1 macam,ucit substance “ selama kehidupan
µ  16 % menggunakan * iluat substance* selama 1 bulan sebelum survey
µ  13 % menggunakan ileut substance pada tahun yang lalu.

> 2/3 pengguna illiet substance berusi sekitae 20 -25 tahun.

µ  Pengguna pria > wanita
µ  Pengguna tidak berkerja
µ  pengguna medical profesional *>>

* current simokers ¢ drunkers /illiet drug
µ  angka kekambuhan besi
µ  keperibadian antisosol + zat yang sering dipakai benzodiazepin marijuana, kokain . antetamin.


Zat /obat yang sering disalahgunakan:
µ  Narkotika
µ  Nafza

Narkotika : zat : heroin (putauw) ganja (cimeng), kokain.
                           Obat morfin, kodein.
Alkohol : Bir , kuncil, legi,vodka, johny, walker
Psikotropik zat : satu (ss, amfetamin)

Istilah sekitar zat obat : putauw, PT, PITI, Dumping,sakauw
OD : negedrug-nyabu
Sugesti – craving
Jangkis                        on
Insur sport                   ngegelek
Bong
Parno

Tingkatan pemakaian
  1. Coba-coba, pingin tahu.
  2. Sosial : rekreasi, santai dan senang-senang
  3. Situasional ; menghilangkan stress
  4. Penyalahgunaan :
Patologi
Ganguan fungsi sosial pekerjaan
  1. Ketergantungan
µ  Ingin tahu mendapat / memakai
µ  Merugikan diri sendiri & lingkungan
µ  Timbul efek toleransi
µ  Timbul gejala putus zat
(withdrawal syndroma)

mengapa memakai zat / obat

lingkungan                                   Individu
“teori sosiologi                            $ tiori biologi
                                                          $ teori psikologi


 
penyalahgunaan zat /obat


 
zat adiktif
kemudian mendapatkannya

tanda-tanda umum penyalahgunaan zat/ obat :


perubahan fisik
µ  badan kurus
µ  tampak mengantuk
µ  mata merah, cekung
µ  bekas suntik
µ  goresan ditangan/ betis



perubahan prilaku
µ  emosi labil
µ  takut sinar / air
µ  menyindiri
µ  bohong, mencuri
µ  menjual barang
µ  pergi tanfa pamit
µ  halusinasi
µ  paranoid


Ditemukan
Sendok, aqua. Insulin, korek api, grenggeng, darah, obat, bbubuk. Bungkus kerts, alkohol, bong dll.

Narkotika :
Heroin, kokain, morfin, codein.
Ciri :
µ  Eufaria
µ  Perubahan prilaku
µ  Mengantuk
µ  Melayang
µ  Analgesis
µ  Mual & muntah
µ  Obstifasi
µ  Depresirespirasi
µ  Penekanan Reflek batuk
µ  Penekanan kerja jantung

Gejala putus zat narkotika
Terjadi setelah 6 – 10 jam pemakaian
µ  Craving (sugesti)
µ  Gelisah mudah tersinggung
µ  Peningkatan kepekaan terhadap rangsang nyeri
µ  Mual & muntah
µ  Nyeri otot
µ  Disporia, cemas
µ  Keringat berlebihan
µ  Pubereksi
µ  Takikardi
µ  Hipetensi
µ  Diare
µ  Insomnia
µ  Demam

Bahaya akibat\penyalahgunaan obat
Fisik :
µ  Kematian(OD / withdrawal
µ  Keradangan pada semua organ tubuh (hpatitis,, HIV,AIDS)
µ  Kelumpuhan /stroke
µ  Kerusakan organ tubuh
µ  Amputasi


Psikis
µ  Mudah cemas / depresi
µ  Banyak bicara
µ  Gangguan tingkah laku
µ  Halusinasi / waam * gila*
Lingkungan
µ  Mengganggu lingkungan
µ  Prestasi sekolah / kerja menurun.






GANGGUAN JIWA PADA ANAK DAN REMAJA
dr. Lestari → 10-10-01

Gangguan yang biasanya mulai nampak dalam masa anak dan remaja.
Harus ditinjau dari segi:
-          tahap perkembangan
-          derajat
-          frekuensi

Ada 3 kelompok:
  1. Retardasi mental
  2. Gangguan perkembangan psikologi
  3. Gangguan spesifik

 

RETARDASI MENTAL


Suatu sindroma yang ditandai dengan:
  1. Fungsi  intelektual  umum  di  bawah  rata-rata  yang   cukup  bermakna (IQ ≤ 70)
  2. Hendaya (hambatan/gangguan/kekurangan) dalam perilaku adaptif
  3. Timbul sebelum usia 18 tahun.

Dibagi atas:
  1. RM Ringan                 : IQ = 50-70
  2. RM sedang                  : IQ = 35-49
  3. RM Berat                    : IQ = 20-34
  4. RM Sangat berat         : IQ = < 20

Etiologi:
1.      Faktor biologik:
-          Kelainan kromosom, kelainan metabolik, gg. post/perinatal.
-          25% RM
-          Tkt Sedang-Berat (IQ <50)
2.      Faktor psikososial:
-          Deprivasi psikososial, misalnya:
o   Kurangnya stimulus sosial, bahasa dan intelektual
o   Keluarga tidak harmonis
o   Sering berganti pengasuh dan tidak adekuat
-          75% RM
-          Tkt Ringan  (IQ 50-70)

Diagnosa:
Dx. biasanya dapat ditegakkan setelah anak masuk sekolah.
Gjl klinis, tgt tkt RM, scr umum:
-          IQ <70
-          Hendaya dlm perilaku adaptif
-          Timbul sebelum usia 18 tahun
-          Gjl penyerta: iritabilitas,  agresifitas,  gerakan stereotipik,  gjl neurologik, tu pada RM berat.
Pemeriksaan:
Anamnese       : riwayat kehamilan, kelahiran, keturunan, latarbelakang sosio-kultural
Pemeriksaan    : psikiatrik, fisik dan neurologik.

DD:
-          Kelainan sensoris tu bisu-tuli
-          Serebral palsi
-          Gg perkembangan spesifik
-          Gg perkembangan pervasif
-          Penyakit kronis
-          Kesulitan belajar → IQ >70

Penyulit:
Adanya ketidakmampuan fungsi hidup mandiri → membutuhkan pengawasan dan bantuan keuangan scr terus menerus.

Penanganan:
  1. Pencegahan primer: usaha menghilangkan/mengurangi kondisi yg dapat menimbulkan gg yg berhub. Dgn RM → HE masy, perbaikan sosek.
  2. Konseling genetik & teknologi kedokteran


 

ADHD (ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVIY DISORDER)


Secara klinis:
-          Banyak ditemui → belum banyak dipahami
-          Gjl mulai sejak usia <7 tahun → terdiagnosa setelah bbrp tahun kemudian

Masalah dapat berdampak thd:
-          keluarga
-          masyarakat
-          proses belajar ybs.

Angka kejadian:
-  USA             : 3-5% anak SD-Pubertas
-  Inggris          : 1% lebih drpd USA
-  Perbandingan  ♂ : ♀  =  3-5 : 1 → 8 : 1
-  Saudara kandung ADHD:
  • Risti ADHD
  • Gg tingkahlaku
  • Gg cemas depresi
  • Prestasi akademik jelek.

Etiologi:
-          tiadak diketahui secara pasti
-          diduga:
  • bahan toksik
  • prematuritas
  • hal lain yg berpengaruh scr mekanis pada SSP janin
  • penyedap makanan, zat pewarna, gula (belum ada bukti)
  • faktor genetik
  • kerusakan otak
  • kondisi zat/kimia otak
  • proses kematangan otak
  • faktor psikosoial

Gambaran klinis:
Gjl pokok/inti:
  1. kurang kemampuan memusatkan perhatian
  2. hiperaktivitas
  3. impulsivitas

ad.1 Kurang kemampuan untuk memusatkan perhatian
a.       Sering tidak dapat memusatkan perhatian pada suatu hal secara detail/rinci, sering membuat kesalahan karena ceroboh
b.      Sulit mempertahankan perhatiannyapada tugas/aktivitas bermain
c.       Segera tidak mendengarkan pada saat diajak bicara
d.      Sering tidak mengikuti perintah/cenderung menentang dan tidak memahami perintah
e.       Sering tidak dapat mengorganisasi/mengatur tugas-tugas
f.       Sering menolak, tidak menyenangi untuk terikat pada tugas-tugas yang menuntut ketahanan mental
g.      Sering kehilangan barang
h.      Perhatiannya mudah beralih
i.        Pelupa.

ad.2 Hiperaktivitas
  1. Kaki dan tangannya tidak dapat tenang
  2. Berteriak-teriak di tempat duduknya
  3. Sering meninggalkan tempat duduknya sewaktu di kelas
  4. Berlari kesana kemari
  5. Sulit melakukan aktivitas bermain dengan tenang
  6. Ada saja yang dilakukan
  7. Seringkali bicara keras-keras.

ad.3 Impulsivitas
  1. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai diutarakan
  2. Sulit untuk dapat menunggu giliran
  3. Sering mengiterupsi/menyela orang lain.

Pembagian:
    1. Tipe GPP (Gangguan Pemusatan Perhatian)
    2. Tipe Hiperaktivitas dan Impulsivitas
    3. Tipe Campuran (1 & 2)

Terapi:
-          Farmakoterapi
-          Psikoterapi
-          Terapi perilaku
-          Bimbingan belajar
Pdunya dgnmemperbaiki fungsi keluarga, fungsi sosial penderita, mengurangi agresivitas diharapkan dapat menyembuhkan ADHDdengan optimal.

Prognosa:
    1. Gejala berkelanjutan sampai remaja/dewasa
    2. Membaik pada masa pubertas
    3. Hiperaktivitas hilang tetapi GPP dan Impulsivitas tetap ada

-          Perbaikan sering terjadi pada usia 12-20 tahun
-          Kebanyakan sembuh partial→ resiko terjadi gjl tingkah laku antisosial, gejala emosi, penggunaan napza
-          Sebanyak 15-20% ADHD menetap sampai dewasa
-          Anak ADHD → kesulitan sosial (sekolah, keluarga), gjl psikiatri

 

AUTISME MASA KANAK


-          Termasuk gg perkembangan pervasif
-          Gjl mulai timbul usia ≤ 3 tahun
-          Fungsi abnormal (hendaya kualitatif) dlm 3 bidang, yaitu:
  1. Interaksi sosial
  2. Komunikasi
  3. Perilaku terbatas → berulang

Prevalensi:
0,02-0,05‰ anak usia <12 tahun bila RM + Autisme dimasukkan → 3/4  kasus Autisme menderita RM.

Akacom® ‘01









































ASKEP PADA KLIEN
GANGGUAN BERHUBUNGAN
N.K. Alit¸SKp.


Fokus Pembahasan:
  1. Karakteristik hub interpersonal yg sehat
  2. Review tahap perkembangan

Manusia:
Mahluk sosial → hub interpersonal yang sehat:
-          terlibat dlm suatu hub intim
-          tetap dapat mempertahankan identitas dirinya


Kakarakteristik Intimacy


Stuart, Sundeen, Sullivan:
-          peka thd kebutuhan orang lain
-          saling menghargai

Rogers:
-          komunikasi terbuka
-          menerima org lain sbg org yg memp. nilai sendiri
-          adanya perasaan empati
                             
                    Individu matang:
-          prioritaskan kebutuhan
-          pertahankan tkt hubungan
-          merasa puas berhub dgn org lain
               Tumbang”


Perkembangan Berhubungan:

Berkaitan dgn proses tumbang (teori Sullivan, Ericson, Haligrust, dsb)

1.      Masa Bayi
§  Kebutuhan bio-psikologis tgt org lain → ibu
§  Trust vs Mistrust

2.      Masa Kanak
§  Mengembangkan diri sebagai individu
§  Konflik terlalu dikontrol
§  Individu yg independent:
-          Kasih sayang yg tulus
-          Aturan yg konsisten
-          Komunikasi terbuka

3.      Masa Pra Remaja & Remaja
§  Mengembangkan hub intim dgn teman sejenis (per grup) → lawan jenis
§  Mempelajari perbedaan nilai dlm masyarakat
§  Konflik: Keseimbangan hub teman dan org tua.

4.      Masa Dewasa Muda
§  Pe↑ kemandirian
§  Mempertahankan hub interdependen
§  Membentuk kehidupan baru: bekerja, menikah

5.      Masa Dewasa Pertengahan
§  Ketergantungan anak me↓
§  Mengembangkan aktivitas baru
§  Mempertahankan hub interdependent antara ortu dan anak.

6.      Masa Dewasa akhir
§  Proses kehilangan
§  Ketergantungan me↑
§  Perlu dukungan klg/lingk.

Gangguan Berhubungan yang Sering Ditemui:
1.         Menarik diri
- Tidak mampu mempertahankan hub intim
2.         Tergantung (Dependency)
- Sangat tergantung kepada org lain
3.         Manipulasi
- Org lain dijadikan obyek u/ memenuhi kebutuhannya
4.         Curiga
- Gagal mengembangkan rasa percaya kpd org lain (BASIC TRUST)
5.         Gg Komunikasi
6.         Kesepian

Rentang Respon Adaptif

      Adaptif                                                            Maladaptif
                        Solitude                       Loneliness                   Manipulation
                        Autonomy                   Withdrawl                   Impulsive
                        Mutuality                    Dependens                  Narcism
                        Interdependency
                                                                                          (Stuart & Sunden, 1995)


PROSES KEPERAWATAN


Pengkajian:
  1. Faktor Predisposisi
  2. Faktor Presipitasi
  3. Mekanisme Koping
  4. Perilaku Klien


  1. Faktor Predisposisi
a.       Faktor perkembangan
·         Tugas perkembangan yang tidak dilalui dengan baik
tugas perkembangan yang tidak dilalui dengan baik
b.      Faktor komunikasi dalam keluarga
·         Sikap bermusuhan, selalu mengkritik
·         < kehangatan
·         Ekspresi emosi yang tinggi
·         Double blind → 2 pesan yang bertentangan
c.       Faktor sosial budaya
·         Isolasi sosial → norma → cacat/penyakit
d.      Faktor biologis
·         Genetik → anggota kel skizofrenia
·         Gg struktur otak.

  1. Faktor Presipitasi
a.       Stressor sosbud
·         Kejadian/perubahan dlm kehidupan (sosbud) memici kesulitan berhubungan → cara berperilaku, dll.
b.      Stressor biokimia
·         Skizofrenia → Dopamin↑ pd mesokortikal, mesolimbik dan traktus saraf
·         ↓ MAD (Mono Amin Oksidase dlm darah
·         Faktor endokrin:
·         FSH/LH↓, prolaktin↓ → Skizofrenia
·         ↑/↓ Adrenokortikal → tingkahlaku psikotik
c.       Stressor biologis
·         Skizofrenia  sering terjadi akibat interaksi antar individu, lingkungan dan fk biologis
d.      Stressor psikologis
·         Kecemasan tinggi → ↓ kemampuan berhubungan

  1. Mekanisme Koping
Mekanisme pertahanan diri → mekanisme penyelesaian masalah oleh individu:
·         Curiga, halusinasi, waham
·         Depency
·         Menarik diri
·         Proyeksi
·         Regresi
·         Represi
·         Isolasi
·         Reaksi formasi
·         Dll

  1. Perilaku Klien
·         Curiga, halusinasi, waham
·         Depency                                   Skizofrenia
·         Menarik diri

Gejala utama Skizofrenia (Bleuler), ada 4 yaitu:
1.         Gg afek
2.         Gg asosiasi
3.         Gg autisme
4.         Gg ambivalensi

Ciri-ciri autisme:
·            Asyik dengan diri sendiri
·            Tidak peduli org lain
·            Tidak memperhatikan org lain

Diagnosa Keperawatan:
1.         Isolasi sosial: menarik diri b/d harga diri rendah.
2.         Perubahan persepsi sensori: halusinasi b/d menarik diri.
3.         Sindrom defisit perawatan diri b/d intoleransi aktivitas.

Perencanaan:
Tujuan:
·         Menumbuhkan perasaan yang menyenangkan dalam hubungan interpersonal.
·         Mempertahankan perubahan yang telah dicapai dalam hubungan yang telah dibina.
·         (dsb., disesuaikan dengan masalah klien)

Intervensi:
·         Membina hubungan salaing percaya
·         Komunikasi verbal dan non verbal → open ended question
·         Melibatkan org lain dengan klien
·         Pemenuhan kebutuhan biologis
·         Pemberian obat (kolaborasi)
·         Intervensi keluarga.

Evaluasi:
1.      Fokus pada perawat:
·         Self evaluation
·         Supervisi o/ perawat lain yg lebih berpengalaman.
2.      Fokus pada klien:
·         Perubahan perilaku
·         Komunikasi verval dan non verbal
·         Mampu mengambil keputusan
·         Harga diri dan kepercayaan diri ↑
·         Dapat menggunakan sumber koping yang adekuat.

Akacom® ‘01




























GANGGUAN ORIENTASI REALITAS
Guntur, APP

Adalah seseorang yang:
·         Tidak mampu menerima rangsang eksternal
·         Tidak mampu menilai keadaan secara realistik

Psikosa:
-          Kehilangan sence of reality.

GOR:
-          Gg pd fs otak

Rangsang eksternal
Panca indera
Transmitter (dopamin, serotonin)
Berperan dlam proses berpikir
Otak
Terjadi pertimbangan:
Judgement
Comprehension
Memory
Penalaran
Penerapan (persepsi)
Respon neurobiologik:
Proses berpikir
Afek/emosi
Persepsi                 Dx Medik/Keperawatan
Psikomotor
Kemauan

·         Skizofrenik : sering muncul karena masalah psikososial.
·         Pada keadaan psikotik/skizofren, terdapat pe↑ dopamin/serotonin di piramidal (kortex) dan sistem limbik.
·         Anamnese kep. jiwa: anamnese terbuka, sehingga klien menjelaskan masalahnya panjang lebar.
·         Pada PPDGJ III Skizofrenia didiagnosa setelah terdapat gejala selama 1 bulan, sebelumnya (PPDGJ II) = 6 bulan.

Proses berpikir:
Non realistik    : sebab-akibat, cara bicara tidak sesuai realita
Autistik     :           hidup di alam pikiran sendiri, dimanifestasikan dengan menarik diri, bicara sendiri, mengis, tertawa → biasanya karena waham/halusinasi.
Kini autisme banyak diderita anak-anak → IQ↓, kejang, < kasih sayang.

Cara menilai proses berpikir:
  1. Bentuk            : realistik/non realistik
  2. Arus    : jalannya berpikir → cara berkomunikas, kesinambungan antar kalimat
a.       Asosiasi longgar    → tidak ada hubungan antar kalimat
b.      Inkoheren             
c.       Flight of ideas      
  1. Isi:
a.       Waham →keinginan/keyakinan yang dipertahankan dan tidak realistik.
b.      Pikiran tidak memadai (PTM) → eksentrik, tidak sesuai kenyataan dan tidak dipertahankan/berubah-ubah.

Afek:
Nada perasaan, senang/tidak senang disertai komponen tingkah laku → yang tahu hanya diri sendiri.

Emosi:
Manifestasi dari afek, bersifat sementara (sebentar), banyak dipengaruhi komponen fisiologis.
Exp.: tertawa, menangis

Gg afek-emosi (merupakan respon maladaptif), meliputi:
1.         inadekuat : ketidaksesuaian antara afek dan emosi        
2.         dangkal    : tidak menampakkan rasa senang atau sedih sekalipun ia berada dalam realitas senang/sedih.
3.         euforia     : menampakkan rasa senang yang berlebihan (melebihi realitas yang ada) disertai komponen fisik
4.         labil          : mudah berubah dalam waktu singkat

Persepsi:
Halusinasi  : ada penerapan tanpa rangsangan
Ilusi           : penerapan yang keliru

Psikomotor:
Suatu keadaan yang dipengaruhi oleh proses berpikir.
Tipe: gaduh gelisah, pe↑/↓ psikomotor.
Pe↓ psikomotor ditandai:
·         Fleksibilitas serea → mempertahankan posisi yang dibuat orang lain
·         Katalepsi → mempertahankan posisi bila hendak diubah orang lain (biasanya pada skozofrenia stupor)
Pada Sk. Stupor terdapat bradikardia, sering salah alamat ke bedah/dalam karena menyerupai koma.

Penilaian kesadaran:
  1. Kuatitatif → GCS
  2. Kualitatif → penilaian scr relasi ybs dengan lingkungan (limitasi dan orientasi thd lingkungan)

Psikosa:
1.      Organik (GMO, GMS)
Gg mental organik, jika penyebabnya intraserebral (meningitis, tumor otak)
Gg mental simptomatik, jika penyebabnya ekstraserebral (diabet, malaria)
2.      An Organik
Psikosa reaktif (maks 2 minggu), jika lebih dari 2 minggu, mengarah pada:
Psikosa paranoid
Psikosa afektif                                                      salah satunya
Skizofrenia (gjl terdapat selama 1 bulan)

Skizofrenia hebefrenik            : biasa, non realistik

Skizofrenia katatonik  : autistik, afek-emosi dangkal, psikomotor ↓, kemauan ↓, tidak marah

Skizofrenia paranoid   : waham paranoid dominan

Skizofrenia residual    : ada gejala sisa yang kembali kambuh setelah keluar RS

Skizofrenia eksaserbasi: sudah pernah sembuh total (tanpa gejala sisa) kemudian terserang lagi di kemudian hari.

Akacom® ‘01












































PENGOBATAN PSIKIATRI
31 0ktober 2001
Dr B. handoko

Sejarah:
1.      Magic religius
2.      Psiko-analitik
3.      Psikobiologi/psikiatri biologik      
      → gg jiwa = gg biologik/neurotrasmitter
4.      Terapi approach
      → secara holistik

Holistik:
Somato-Psiko-Sosial → Somato-Psiko-Sosial-Spiritual
Terapi harus menyangkut semua aspek tersebut.
Magis _ psikoanalitik ® psikobiologi ® Holistik approch.

Caren gungy _ Holistik approch

Somatoterapi:
1.      Obat-obatan
      Farmakoterapi, dalam psikiatri disebut Medikasi Psikotropik, Psiko-
          farmakoterapi
2.      Pembedahan
3.      Fisioterapi
Pada psikiatri somatoterapi
µ  Farmakoterapi
µ  Pembedahan lokotomi
µ  Teke

Farmakopsikiatri → bagian dari psikiatri yang mempelajari cara memberi obat psikoterapi/psikotropk

Psikofarmaka (obat-obatan psikotropik) adalah obat yang mempunyai efek terapeutik langsung pada proses mental karena efeknya pada otak.

Pembagian obat psikotropik
Golongan obat-obatan:
1.      Tranquilizer (anti cemas) mempunyai tranqulizer.
2.      Neuroleptika (antipsikosa)
3.      Antidepresan.atau anti depresent
4.      Psikomemetika

ad.1 Tranquilizer (anti cemas, anti tegang, anti agitasi)

a.      Benzedisepin:
·         Chlordiazepoede
·         Diazepam, Valium, Sasolid
o   Medazepam
o   Lorzepam antium Ranquait,merteprum.
·         Prosepam
·         Klobazam : presium 10 mg
·         Klorozepam : tranxeum 5, 10 mg
·         Bromozepam : Lexotan 1,5 atau 3,5
·         Arobazian : X anex, prixitas.


b.      Non Benzedisepin:
·         Buspiron : agopi
·         Extracova : laikan
    • Midoblisin Dehidroklorida

Generasi I        : Alkohol, Morfin/opium
Generasi II      : Phenotigrin (meprotazin), Heprosomata
Generasi III     :
    • Sustriclone
    • Opiramal
    • enzipirol

Indikasi tranqulizer:
1.      kecemasan berbagai  macam sebab :
2.      ketegangan, agitasi
3.      ketegangan otot lurik
4.      potensiasi hipotikum/
5.      analgetikum
6.      morbotikam

Efek Samping B7 :
·         Ngantuk
·         Gg memori,
·         Gg kognitif
·         Mempunyai waktu Reflek memanjang
·         Libido ↓
·         Ketergantungan

ad.2  Neuroleptika (anti psikosa)

a.       Penothiasin
·         Alifatis                        : CPZ (largactil) kloromazincarcachil prognatil.
·         Piperdin           : Thioredosin
·         Piperasin          : Trifluferasin (stelarin), Fluferasin (anatesil), Perferasin (aromit)
b.      Butirofenon
·         Haloperidol ….(chandol, serenace, Govotil)
c.       Thioxanthen                      : Thiotixen
d.      Difenilbutil piperdin         : Pinozid
e.       Risperidone           : Rispordal, Neripros, noprtenaa
f.       Clozapine              : Klosaril 25- 200 mg                                                  generasi kedua
Olanzapine            : Zyprexa 5,10 mg; Seroquel 25, 100, 200 mg.

Efek Klinis:
Anti depresan
Obat yang mempunyai efek terutama menghilangkan deptresi
§  Anti cemas
§  Anti enorosis
§  Anti ejakulasi pra dini
§  Anti obsesive konfulsi

Pembagian anti depresant :
1.      Heteraosiklik
µ  Trisiklik (TCA)
µ  Amitrotilin 25 mg
µ  Imipramin : tofrani 25 mg.
µ  Trianeptine : stablon
¯ tetrasiklik
maprotikin : ludionil 20. 25, 75 mg.

2.      SSRI.
µ  Serfralin : 70 left, 50 mg
µ  Raroxetin : seroxal , 20 mg
µ  Pluvoxamine : prozae, antipress
µ  To press 20 mg
µ  rime
……..




Efek Samping anti depresant ( TCA):
1.      gangguan hantaran jantung
2.      meningkatnya tdk introcele- glaukoma
3.      Neurologik: tremor, prakinson
4.      Vegetatif: hipotensi ortostatik, mulut kering, gg akomodasi, obstipasi
5.      Hormunal: libdo ↓, amenorhoe, galaktorea, ginekomastia.
6.      Lian-lain: alergi, neuroleptika, leukopenia, BB ↑, ambang kejang ↓, diskinesia tarsiva.

Operasi ireversibel
Ï
leukotomi _ konfulsif obsesif

terapi ; elektro konfulsif : TEK

Cara kerja ; belum jelas, mungkin serotonergik (5 – ht )

Indikai TEK :
Depresi pada umumnya
Fase depresi dari psikosa masuk depresif
Reaksi depresif psikotik
Reaksi depresif psikotik
Melanelopa
Mania pad psikosa manik-depresip
Skizoprenia : gaduh-gelisah katatonik, stuport, katatonik
Depresia skizoprenia gangguan tidak respnsif dengan armakoterapi

Kontraindikasi :
µ  Dekmpensasi kordis
µ  Neurisme aourta
µ  Penyakit tulang dengan bahaya fraktur
µ  Tumor otak
µ  Kehamilan


Komplikasi
µ  Uxasio
µ  Robekan otot
µ  Apnea
µ  Sakit kepala
µ  Amnesia
µ  Kebingungan sesudah konvulsi
µ  Demensia

TEK
µ  Persiapan & cara melakukan TEK
µ  Periksa badan
µ  Puasa
µ  Kosongan kandung seni & rektum
µ  Gigi palsu dll
µ  Berbaring terlentang
µ  Bagian ayang akn ditempel elektroda dibersihkan diantara rahang atas dan bawah : bahan lunak.
µ  Dagu pasien ditahan
µ  Bahu tidak perlu ditahan
µ  Elektroda ditekan dengan kekuatan sedang.


Psiko memotivasi :
Kalau masuk dalam tubuh
Skizoprenia paranoid
ELS :
Piute ;
Penisklin,jamur takikardi , halusinasi.


ad.3  Antidepresan (anti depresi)

U/ menghilangkan depresi:
-     Anti cemas, anti enuresis, anti ejakulasi pradini.

Pembagian:
1.      Heterosiklik: Amitriptilin 25 mg, Imipromine, Tianeptine
2.      SSRI: Sertallin, Paroxetin, Fluroxamine (Proxac,Antipres), Fluoxetin (Cipram 20 mg)
3.      Rima
4.      Hochobimid: Aurorix  150 mg

Efek Samping:
1.      Gg hantaran listrik jantung → EKG
2.      TIO ↑
3.      Mulut kering
4.      Obstipasi
5.      Retriowime → hati-hati pada pasien tua ♂ → BPH
6.      Tremor

Operasi:
·         tindakan terakhir
·         irreversibel
Dlm psikiatri: Lobotomi → Gg neurologis (lumpuh)


Terapi Elektro Konvulsi (TEK, ECT, Kejang Listrik):
Cara kerja, belum jelas, mungkin serotoninergik (5 HT)

Indikasi:
1.      Depresi pada umumnya.
·         Fase depresi dari psikosa mania depresif
·         Reaksi depresi psikotik
·         Melankholia
2.      Mania pada psikosa mania depresif
3.      Skizofrenia
·         gaduh gelisah katatonik
·         stupor katatonik
Depresi/skizofrenia yg tidak responsif thd farmakoterapi.

Kontraindikasi:
1.      Dekompensasi Kordis
2.      Aneurisma aorta
3.      Penyakit tulang dengan bahaya fraktur
4.      Tumor otak
5.      Kehamilan

Komplikasi:
1.      Luxasio                       5.   Sakit kepala
2.      Robekan otot              6.   Amnesia
3.      Fraktur                                    7.   Kebingungan post konvulsi
4.      Apnea                          8.   Demensia


Akacom® ‘01














Clorafamin    _ blok adrenergik _ gangguan adrenergik
Aminophilin

Psikobiologi


Devisi psikiatrik biologik

Somato terapi dalam psikiatri

Holistik :
Somatio (badan)
Psiko
Sosial
Holistik :
Somato
Psiko
Sosial
Spritual


Somato : obat-obatan
µ  Pembedahan
µ  Psikoterapi

Dalam psikiatri somato
µ  Farmako tx
µ  Pembedahan lokotomi
µ  teve


Farmakoterapi terhdap ganguan jiwa disebut :
Meditasi psikologik
Psikofarmakoterapi

Farmako fisikiatri
Bagian dari ilmu yang mmepelajari serayt dab obat psikotropik

Psikofarmako obat psikotropik
Adalah obat yang mempunyai efek terapi langsung pda proses mental px karena efeknya pada otak.































29 nof 2001
yessi

AGRESIF
ä
AMARAH, AGRESIF, PERMUSUHAN
ä
Agresif






 
KONSTRUKTIF                                                 PATOLOGIK






 



Ditujukan untuk pemecahan masalah, sebagai pembelaan terhadap stressor, serangan nyata”
“Tidak realistis “ menghancurkan diri sendiri, kepada pemecahan masalah


Kecemasaan hebat
ä
Panik
ä
Sifat agresif, mengancam

Beberapa pendapat ( Ilmu tentang ilmu kesehatan Jiwa)
µ  Agresif : naluri masnusia yang sama, pentingnya dengan lapar & sex.
µ  Organisme merasa ternacam secara ( agresif)
µ  Agresif ; suatu sifat kepribadaian + terbukti sel narakama /
µ  Psikoterapi klinik ad manusia mempunyai sejumlah agresif tertentu yang harus dikeluarkan dengan cara apapun atau apa saja.
µ  Seberap jauh kekerasan dengan medis masa, terutama TV. _ T.L agresif
µ  Agresif : naluri / diperoleh, betapa tidak dapat disangkal bahwa hal ini dapat berespon terhadap kenyataan hidup sehari-hari.
µ  Seseorang saat marah sistem pelayanan kesehatan emergenci, area critical care, k trauma, centers
$
Distress
$
Respon coping maladaptive
$
respon marah k. T.L agresif


kemarahan

perasaan jengkel yang muncul sebagi respon terhadap kecemasaan yang dirasakan sebagai ancaman (stuart & sunden, 1987.)

Rentang respon marah

Respon adaptif                                                  Respon maladaptif
Pernyataan frutasi pasif, agresif ngamuk assertion.




Respon terhadap marah dapat duuungkapkan  dengan cara
  1. Diungkapkan secara verbal Ò konstruktif
  2. Menekan                         destruktif
  3. Menantang


Kemampuan seseorang untuk bertingkah laku, dapat digolonglkan menjadi 3 bentukan T.L
  1. Agresif
  2. Asertif
  3. Submisif/ pasif

  1. Asertif
µ  Berada diantara perilaku ageresif & submisif/pasif
µ  Secara bebas mengemukan kenyakinanannya & memberi reaksi yang jujur " kebaikan & kepentingan diri  dan orang lain.
µ  Melibatkan respon verbal & nonverbal & kedudukannya mesti cocok satu dengan yang lainnya
µ  Perilaku yang termasuk berani untuk memulai pembicaran sehingga dapat membawa seseorang percaya diri + k self esteem
  1. Agresif
µ  Memanifulasai, mendominasi merendahkan, mempermalukan oranglain guna menonjolkan diri dan memperoleh kekuatan
µ  Seseorang yang agresif biasanya tidak peka terhadap kebutuhan orang lain
µ  Komunikasi terutama diarahkan untuk memperlihatkan keistimewaan dirinya
  1. Submasif/pasif
µ  Pendiam & merupakan pengikut yang setia
µ  Pada beberap keadaan tanpil ragu+++ tidak nyakin akan dirinya sendiri, cendrung ,menyembunyaikan pendapat meras segar tidak melukai orang lain & diri sendiri.


PERBEDAAN KARAKTERISTIK PERILAKU
AGRESIF, ASERTIF & SUBMISIF

I.                   Isi bicara
µ  Agresif
Menuntut, meyalahgunakan, menyatakan pendapat dengan suatu yang benar, memberi petrintah pada saat yang tidak tepat
Membuat keputusan untuk orang lain yang sebenarnya pranglain dapat melakukan
Mencoba, meamksakan kehendak pada orang lain.
µ  Asertif
Jujur, terbuka, langsung pada sasaran, menyatakan tidak untuk sesuatu yang diinginkan
Memberi : pujian & kritik secara pantas & konstruktif
Menolak umpan balik yang tidak tepat
µ  Submisif/pasif
Mengawali pembicaraan dengan sering kata”maaf….”saya kwhawatir….
Isi pembicaraan tidak langsung pada sasaranmenempatkan diri sendiri pada posisi yang lebih rendah, mengeluh dibelakang " meratapkan apa yang diinginkannya, setuju dengan orang lain guna menjaga kedamaian mau agr disukai
Setuju terhadap yang tidak diinginkannya tanpa mendadak negosiasi.
II.                Kontak langsung
µ  Agresif
Tatapan tajam, melihat kebawah dari ketinggian
µ  Asertif
Tatapan mata langsung, relex, tatapan mata berada pada level yang sama , juga memungkinkan.
µ  Submisif/pasif
Menghindari kontak mata, melihat keatas dari posisi yang lebih rendah.


III.             Postur / gestur
µ  Agresif
Tegas menunjukkan posisi defensif, secara fisik menempatkanlebih tinggi dari orang lain, menunjukkan posisi senang dngan kepalan yang tidak perlu.
µ  Asertif
Tampil relex, menghadapi orang lain secara langsung pada jarak yang dapat diterima
µ  Submisif/pasif
Tidak menghadapi oranglain secara langsung, gugup menempatkan diri pada posisi lebih rendah daripada oranglain, tangan & jari biasanya terlipat kedalam pada banyak penampilan.

IV.             Ekspresi wajah
µ  agresif
tegang, marah dan berang
µ  Asertif
Relex, terbuka, wajar, menyenangkan
µ  Submisif / pasif
Senyum gugup, ekspresi rasa bersalah atau tanpa ekspresi sama sekali.

V.                Dalam kaitannya dengan pemakaian waktu
µ  Agresif
µ  Banyak melakukan interupsi tidak memberi cukup waktu pada orang lain untuk menyelesaikan pembicaraan
µ  Asertif
µ  Secara tepat gunakan waktu untuk menyatkan terdapat & pandangan memberi kesemmpatan pada oranglain ubtuk menyampaikan pendapat.
µ  Submisif / pasifragu-ragu membuang banyak waktu bagi orang lain sehingga menghindari diri kekesempatan, kehidupan.













Tanggal 21 nopember 2001
Mr guntur
Peran Perawat dalam pengobatan
PSIKOFARMAKO

Psikofarma : obat yang berkerja pada susunan syaraf pusat
µ  Pengkajian pasien
µ  Koordinasi ta modalitas
µ  Pemberian pelayanan
µ  Penentuan pada Px
µ  Program pemberian obat
µ  Peran serta penelitian

Pengkajian
µ  Pemeriksaan fisik
µ  Laboratorium
µ  Status mental
µ  Riwayat medis / psikiatri
µ  Riwayat medikasi – dimana, kapan, dan apa
µ  Riwayat keluarga : genogram ?

Riwayat medikasi
µ  Pernah berobat kemana?
µ  Obat apa yang diberikan?
µ  Waktu minum obat/dosis
µ  Efek
µ  ESO (efek samping obat)
µ  Mulai kapan mainum obat
µ  Pernahkan minum obat lain.

Koordinasi Tx modalitas
Ï
Holistik
Bio-psiko-sosial
Pembedahan
Psikofarmako : anti psikotik
ECT : (elektro convulsif terapi)
Fisioterapi
Psikoterapi
Sosialterapi
Pelayanan pada pasien.

Koordinasi terapi modalitas
Holistik : bio-psiko-sosial
µ  Pembedahan
µ  Psikofarmako
µ  ECT
µ  Fisioterapi
µ  Psikoterapi _ suportif
                                                _degenitif dinamik
µ  sosial terapi



Pelayanan pada px
_ tehnik penyimpanan
_ tehnik pemberian

Pemantauan efek samping obat (ESO)
µ  Efek anti kolinergik
o   Mulut kering
o   Pandangan kabur
o   Konstipasi
µ  Sedasi
µ  Gangguan ekstra piramidal
o   Distonia : kekakuan otot
o   Akathisia : kebingungan, kegeisahan.
o   Parkinson (wild parkinson, 1978) _ sering disebabkan oleh faktor gen, trauma dan oleh obat-obatan : tremor, bradikardi, regiditas.
µ  Gangguan endokrin
o   Aminorrhoe
o   Ichterus
µ  SNM : dsb : sindroma neuroleptika, cont : haloporidol.

Neuroleptika
µ  Pneumothiazine
R. Alipnotic
R. Piperazine _ obat hepatorik (flufarzine, tripropanazin _ untuk pengobatan waham.)
µ  Butyrophenone
µ  Dyphenil Butyl piperdine
µ  Benzamide
µ  Dibenzodiazephine
µ  Benzisoxasole

Cat” hipertensi ortostatik : tensi (
Posisi trendenburg
Obat nor adrenalin.

Pendidikan pada pasien
Jangan menghentikan obat
Tepat waktu
Bila ada gejala lapar
Hati-hati dalam mengemudi
Mengubah urine.
Bangkit pelan-pelan
Mulut kering
Tak merokok
Hindari udara panas
Mulut kering
Tak merokok
Lanjutkan minum obat
DSB.





Program Pemberian Obat
µ  Perencanaan minum obat
µ  Jumlah / dosis
µ  Perencanaan lanjutan
µ  Care kontrol
µ  DSB

Peran Serta Penelitian

µ  Tryphendydramin
µ  Trihoryphenidol (Artane)
µ  Gangguan
µ  Arkan


E C T  ( elektro Convulsif terapi )

Diindonesia pertama kali dilakukan pada tahun 1938 pada pasien psikosa.

Pemikiran :
  1. Pada satu orang tidak pernah terjadi 2 kasus.
  2. Penekanan pada neurotransmiter dan diberikan pada kasus :
µ  Depresi
µ  Skizoprenia katatonik support

Kontraindikasi
Adanya massadalam otak, sebab akan mengakibatkan herniasi pada otak, fraktur, hamil (relatif)

Persiapan :
µ  Ruangan tersendiri
µ  Konvulsator
µ  Suction
µ  Kapas Alkohol / kapas garam
µ  Pemeriksaan klinik
µ  Tonik : 5 -12 detik
µ  Klonik : 40 -30 detik
µ  Relaksasi : dislokasi _ direfosisi
µ  Amnesia
µ  Lama : double R
µ  Tanya dulu
µ  Penundaan pada saat sedang berlansungnya ECT akan menyebabkan nyeri yang hebat.seperti dipukul.











21 nofember 2001
alit

Family Intervension
(Terapi modalitas keperawatan Jiwa)

Askep Jiwa Profesional
µ  Orientasi asuhan pada individu dalam kontek kelaurga.
µ  Kerjasama klien perawat keluarga menyelesaikan masalah kesehata mental.

Pentingnya peran keluarga menyelesaikan masalah mental ;

Pentingnya peran keluarga ;
  1. Keluarga sebagai tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya (clement & Buchanan, 1982)
  2. Keluarga ; institusi, pendidik ulama bagi individu belajar berkemabng nilai, kenyakinan, sikap & perilaku.
  3. Keluarga dipandang sebagai suatu sisitem
  4. Gangguan pada salah satu anggota  _ keluarga
  5. Disfungsi keluarga _ gangguan pada anggota
  6. Tempat pelayanan kesehatan jiwa, bukan tempat klien seumur hidup.
  7. Penelitian menunjukkan, salah satu faktor kambuhnya, gangguan jiwa o/ kelaurga tidak tahu cara menangani perilaku klien.
ä
terapi keluarga


Keadaan Individu dalam Keluarga Berkaitan  Dengan Fungsi kelaurga.

Ciri-ciri fungsional keluarga.
µ  Memerthankan keseimbangan, fleksibel & adaptif.
µ  Emosi merupakan bagian dari fungsi tiap individu .
µ  Kontak emosi dipertahnkan oleh tiap generasi dan diantaranya anggota keluarga.
µ  Perbedaan antar anggota keluarga u / mendorong mempertahankan k kreatifitas individu
µ  Orang tua & anak _ hubungan terbuka dan bersahabat.

Suasana Emosi yang sehat dalam keluarga :
1.      Saling percaya (trust)
2.      Hangat ( warnth)
3.      Perhatian (concen)
4.      Penerimaan (acceptual)
5.      Mengharapkan kesefakatan tanfa menyebabkan keunikan individu
6.      Memandang konflik sebagai proses transisi.

Disfungsi keluarga
µ  Emosi
µ  Fisik
µ  Sosial




Konsep sistem keluarga tidak berfungsi :
  1. Perbedaan diri
  2. Hubungan kelaurga yang tertutup
  3. Triangles
  4. Kontak emosi Orang tua ditransfer pada anak
  5. Hubungan emosi yang terputus
  6. Proses transmisi beberapa generasi
  7. Proses proyeksi keluarga
  8. Posisi sibling

























T




















tanggal13 nofember 2001

Pohon masalah

Keluhan utama adalah masalah yang pertema ada sekarang !

AMUK
ã

Previous
Next Post »

Translate