JURNAL TENTANG GANGGUAN MAKAN
Tugas psikologi klinis
Disusun Oleh:
Juang NurAni Pangastuti ( 2010 166
3012)
PROGRAM STUDI S1 PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2011
1.
TEMA PENELITIAN
Gambaran Klinis
Kebanyakan orang melihat
diri mereka sebagai orang dengan kelebihan berat badan, walaupun sebenarnya
mereka menderita kelaparan atau malnutrisi.Makan, makanan dan kontrol berat
badan menjadi suatu obsesi. Seseorang dengan AN akan sentiasa mengukur berat badannya
berulang kali, menjaga porsi makanan dengan berhati-hati, dan makan dengan
kuantiti yang sangat kecil dan terhadap pada sebagian makanan
Barangkali,
di Indonesia, gangguan makan sebatas dikenali ketika seseorang enggan makan
atau pilih-pilih makanan. Namun, gangguan makan sebenarnya lebih jauh dari itu.
Gangguan makan merupakan salah satu jenis gangguan mental serius yang sudah
dibakukan dalam DSM-IV-TR. Memang, saat ini jumlah penderita gangguan makan di
Indonesia tidaklah lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penderita
gangguan makan di Amerika atau Inggris. Akan tetapi, mengingat saat ini kita
berada pada era globalisasi dimana setiap hari, jam, menit, dan detik kita
disuguhkan dengan informasi dari seluruh dunia, bukanlah hal yang tidak mungkin
jika kemudian terjadi peleburan budaya dan nilai-nilai terkait bentuk tubuh
ideal, yang ditenggarai sebagai salah satu penyebab timbulnya gangguan makan.
Oleh karena itu, alangkah lebih baik jika kita melakukan langkah preventif
terhadap timbulnya gangguan makan serta menyebarluaskan langkah-langkah
penanggulangan gangguan makan, mengingat gangguan ini merupakan salah satu
gangguan mental yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan nyawa.
2.
METODE DAN SUBJEK
PENELITIAN
A.
Metode penelitian
Eating Attitudes Test (EAT) adalah suatu tes standard,
laporan ukur sendiri untuk gejala dan menyangkut sifat yang berkaitan dengan
gangguan makan. Ujian ini diperbuat untuk menghemat kedua-dua administrasi dan
masa scoring. EAT telah digunakan sebagai ujian penyaringan dan instrumen dalam
menemukan kasus pada populasi yang non-klinis. Analisis faktor pada 40 soal
yang asli oleh Garner dan Garfinkel pada tahun 1979 telah menghasilkan 26 soal
ukuran yang disingkatkan, EAT-26 (Garner, Olmsted, Bohr, dan Garfinkel, 1982).
Total skor pada EAT-26 ini adalah jumlah semua skor bagi individu yang
melakukan ujian.
EAT tidak memberi
diagnosis spesifik bagi suatu gangguan makan tetapi penelitian telah
menunjukkan bahwa EAT dapat menemukan kasus atau sebagai instrumen penyaringan
untuk mengenal mereka yang berisiko tinggi untuk terjadinya suatu gangguan
makan yang serius. Tiada instrumen penyaringan lain, termasuk EAT yang telah
ditetapkan sebagai sangat efektif dan satu-satunya cara
untuk mengidentifikasi
gangguan makan. Hal ini disebabkan oleh prevalensi gangguan makan yang relatif
rendah pada sebagian besar populasi yang menjadi kepentingan.Sehingga bahkan
dengan uji yang sangat valid, hal ini masih lagi sukar untuk dicapai dengan
efisiensi yang tinggi untuk menemukan gangguan makan yang mempunyai prevalensi
antara 2 – 4% dalam populasi remaja atau wanita muda.Kejadian gangguan makan
yang relatif rendah telah menyebabkan rekomendasi untuk membatasi pemutaran (screening)
hanya pada kelompok “berisiko tinggi” dan terdapat “dua tahapan” metode yang
dapat digunakan yaitu dengan menggunakan kuesioner penyaringan yang
diadministrasi kepada sampel atau keseluruhan populasi dan hanya dengan skor
tinggi yang diwawancara.
3. HASIL
PEMBAHAHASAN
DEFINISI EATING DISORDERS
Menurut
Lisal, Johan S, 2008 eating disorders (gangguan makan) adalah suatu
sindrom psikiatrik yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang terkait dengan
karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, bentuk tubuh, dan berat
badan.
Eating
disorder adalah gangguan pada tingkah laku pola makan individu
(http://indocina.org).
Anorexia Gangguan Pola
Makan. Penyakit bulimia, anorexia, compulsive dan juga kasus gangguan pada pola
makan sangat identik dengan wanita. Tetapi, penyakit itu ternyata bisa juga
menyerang pria. Sayangnya, pria yang menderita anorexia atau bulimia merasa
malu untuk bercerita dan mendatangi ahli untuk mengatasi masalah tersebut.
Tak berbeda jauh dengan
wanita, para pria menjadi anorexia karena mereka sangat berhasrat untuk selalu
mengontrol tubuh dan berat badan mereka. Ahli diet percaya salah satu penyebab
anorexia karena mereka ingin merubah bentuk tubuh mereka agar terkesan indah.
Tubuh seperti David Beckham dianggap para pria sebagai standar tubuh yang sehat
dan seksi. Ditambah lagi, tren saat ini di dunia fashion sangat melekat dengan
imej pria bertubuh kurus.
Bagaimana anda
memandang penampilan fisik anda saat ini? Apakah anda gemuk atau cukup
langsing? Bagaimana persepsi anda terhadap penampilan anda sendiri? Jika anda
adalah seseorang yang bertubuh langsing, atau jika penilaian orang anda cukup
kurus, dan anda belum puas dengan penampilan langsing anda saat ini, awas anda
mengalami gangguan anorexia nervosa.
Gangguan pola makan
anoreksia nervosa dan bulimia nervosa banyak terjadi di kalangan remaja,
terutama remaja putri. Adalah hal yang wajar bila remaja memerhatikan
penampilan fisik mereka. Namun bila berlebihan maka bisa menjadi obsesif dan
memengaruhi pola makan mereka.
Pada awalnya si penderita
biasanya hanya mencoba menurunkan berat badan atau ingin membentuk tubuh
yang ideal, namun keinginan itu lama-kelamaan berubah menjadi obsesif dan di
luar kendali.
TIGA BENTUK GANGGUAN MAKAN
1. Anoreksia
Nervosa
Ø Definisi :
Anorexia nervosa merupakan
gangguan pola makan yang melibatkan keinginan luar biasa untuk memiliki tubuh
yang langsing melalui kelaparan.Anorexia nervosa ditandai dengan penolakan
untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan
terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang.
Pencitraan diri pada penderita anorexia nervosa dipengaruhi oleh bias kognitif
(pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang
dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. Anorexia nervosa
merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal,
sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio
enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi hati akut pada tingkat lanjut.
Seseorang yang menderita anorexia
nervosa disebut sebagai anoreksik atau (lebih tidak umum) anorektik.Istilah ini
sering kali, namun tidak benar disingkat menjadi anorexia, yang berarti gejala
medis kehilangan nafsu makan.Anorektik dapat juga menunjuk ke obat penahan
nafsu.
Anorexia nervosa biasanya berawal
pada masa-masa remaja awal hingga pertengahan, sering diikuti oleh episode diet
dan beberapa jenis stress. Anorexia nervosa banyak dialami oleh model, artis,
dan orang-orang yang over protektif tentang penampilan fisik mereka.Gangguan
ini lebih sepuluh kali lebih mungkin diderita perempuan daripada laki-laki.
Saat anorexia nervosa terjadi pada laki-laki, gejala dan ciri lain (misal citra
tubuh yang menyesatkan dan konfik keluarga) biasanya mirip dengan yang
dilaporkan oleh perempuan yang mengalami gangguan tersebut.
Ø ciri
utama anorexia nervosa adalah sebagai berikut:
- Berat
badan Berat badan mereka kurang dari 85% dari apa yang dianggap normal
bagi usia dan tinggi badan mereka (rumus Berat Badan yang ideal adalah
“Tinggi Badan, kurang 100 plusminus 10%”). Contoh kasus menghitung berat
badan ideal. Jika seseorang tingginya 170 cm, maka berat badannya yang
ideal adalah 170 – 100 = 70. 70 x 10% = 7. Berarti berat badannya yang
ideal bergerak antara 63 kg sampai 77 kg.
- b.
Mereka memiliki ketakutan yang amat sangat akan kelebihan berat badan.
Rasa takut tidak berkurang dengan turunnya berat badan.
- Mereka
memiliki citra tubuh yang menyesatkan mengenai bentuk tubuh mereka. Bahkan
saat mereka sangat kurus, mereka melihat diri mereka sendiri gemuk. Mereka
biasanya sering menimbang berat badan, sering mengukur badan mereka, dan
menatap dengan kritis pada diri mereka dicermin.
periode
menstruasi yang tidak stabil pada wanita yang telah puber
(www.lekompress.web.id).
Ø PENYEBAB DAN GEJALA
ANOREKSIA NERVOSA
v Penyebab
Penyebab anoreksia tidak diketahui, tetapi faktor sosial
tampaknya memegang peranan penting. Penderita ingin menjadi kurus karena
kegemukan dianggap tidak menarik, tidak sehat dan tidak diinginkan.
v Gejala
Banyak penderita wanita yang sangat teliti dan kompulsif,
dengan standar yang sangat tinggi untuk berprestasi dan sukses. Indikasi awal
dari kecenderungan terjadinya kelainan ini adalah
Ø GEJALA
LAINNYA YANG KHAS
Denyut
jantung lambat
Tekanan
darah rendah
Suhu tubuh
rendah
Pembengkakan
jaringan karena penimbunan cairan (edema)
2.
Bulimia Nervosa
Ø Definisi
Bulimia nervosa adalah pesta makanan yang diikuti dengan
mencuci perut atau sampai muntah.Bulimia nervosa adalah suatu kelainan binge
(makan dalam jumlah banyak) yang diikuti dengan memuntahkannya baik dirangsang
oleh penderita maupun dengan obat pencahar, diuretik (peluruh kemih) atau
keduanya dan diet yang sangat ketat serta olah raga yang berlebihan untuk
mengatasi efek dari binge.
Bulimia
ditandai dengan kebiasaan makan banyak, lalu mencoba mengkompensasi secara
ekstrim, seperti memaksakan diri muntah atau berolahraga dengan keras.Misalnya,
penderita suka “berpesat pora” menyantap makanan kesukaannya, lalu besok
paginya dia berangkat ke pusat kebugaran untuk berolahraga sampai lemas.Penderita
bulimia mungkin mengalami fluktuasi berat badan, tapi jarang sampai kurus
seperti penderita anoreksia.Mereka memiliki berat badan normal atau bahkan
gemuk. Untuk dapat didiagnosis bulimia, seseorang harus makan banyak dan
“membersihkan dirinya” secara teratur, minimal dua kali seminggu selama
beberapa bulan
Ø TANDA-TANDA
BULIMIA NERVOSA
Makan Banyak
berkelanjutan
Menguruskan
badan dengan diet berlebihan, puasa, latihan berlebihan atau memuntahkan
kembali.
Secara
berkelanjutan masuk ke kamar mandi setelah makan
Selalu
mengukur diri dengan bentuk badan dan berat badan
Depresi atau
emosi tidak stabil
Periode
menstruasi yang tidak umum
Mulas-mulas.
Ø FAKTOR PENYEBAB
BULIMIA NERVOSA
Masalah
keluarga
Perilaku
maladaptif
Pertentangan
identitas diri
Budaya yang
terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik.
Ø GEJALA BULIMIA NERVOSA
Binge
merupakan suatu keadaan dimana ketika kehilangan kendali, penderita
mengkonsumsi sejumlah besar makanan dengan cepat. Binge seringkali diikuti dengan muntah, diet
yang ketat dan olah raga yang berlebihan.
jumlah makanan yang dimakan selama binge, bisa sangat banyak atau biasa
saja. Stres emosional seringkali memicu
terjadinya binge, yang biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Bulimia
mencerminkan kekhawatiran akan kegemukan (obesitas) dan beberapa penderitanya
mengalami obesitas, tetapi berat badan mereka cenderung turun-naik di sekitar
berat badan normal. Perangsangan muntah (dengan memasukkan tangan/benda ke
dalam tenggorokan) bisa menyebabkan:
1.
Pengikisan
email gigi
2.
Pembengkakan kelenjar ludah di pipi (kelenjarparotis)
3.
Peradangan kerongkongan.
3.
OVEREATING COMPULSIVE
Ø Definisi
Individu dengan gangguan overeating compulsive
juga dikenal dengan sebutan binge-eating disorder merupakan bentuk dari
perilaku makan dimana individu seperti kehilangan kontrol terhadap nafsu makan.
Tidak seperti gangguan bulimia, individu dengan gangguan overeating ini
tidak melakukan kegiatan apapun untuk menguruskan badannya. Akibatnya,
kebanyakan individu dengan gangguan ini mengalami berat badan berlebihan
(obesitas).
Penyakit
Obsesif-Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi.Obsesi
adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan
dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.Kompulsi
adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa
tidak nyaman akibat obsesi.
Gangguan
Obsesif-kompulsif (Obsessive-Compulsive Disorder, OCD) adalah kondisi
dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi
obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali
perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan
tingkat kecemasannya.Gangguan obsesif-kompulsif merupakan gangguan kecemasan
dimana dalam kehidupan individu didominasi oleh repetatif pikiran-pikiran
(obsesi) yang ditindaklanjuti dengan perbuatan secara berulang-ulang (kompulsi)
untuk menurunkan kecemasannya.
Penderita
gangguan ini mungkin telah berusaha untuk melawan pikiran-pikiran menganggu
tersebut yang timbul secara berulang-ulang akan tetapi tidak mampu menahan
dorongan melakukan tindakan berulang untuk memastikan segala sesuatunya
baik-baik saja.
GEJALA
Obsesi
yang umum bisa berupa kegelisahan mengenai pencemaran, keraguan, kehilangan dan
penyerangan.Penderita merasa terdorong untuk melakukan ritual, yaitu
tindakan berulang, dengan maksud tertentu dan disengaja.
Sebagian
besar ritual bisa dilihat langsung, seperti mencuci tangan berulang-ulang atau
memeriksa pintu berulang-ulang untuk memastikan bahwa pintu sudah
dikunci.Ritual lainnya merupakan kegiatan batin, misalnya menghitung atau
membuat pernyataan berulang untuk menghilangkan bahaya.
Penyakit
obsesif-kompulsif berbeda dengan penyakit psikosa, karena pada psikosa
penderitanya kehilangan kontak dengan kenyataan.Penderita merasa takut
dipermalukan sehingga mereka melakukan ritualnya secara
sembunyi-sembunyi.Sekitar sepertiga penderita mengalami depresi ketika
penyakitnya terdiagnosis.
Gejala
ditandai dengan pengulangan (repetatif) pikiran dan tindakan sedikitnya 4 kali
untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu
selanjutnya. Gejala utama obsesi-kompulsif harus memenuhi kriteria:
- Perilaku
dan pikiran yang muncul tersebut disadari sepenuhnya oleh individu atau
didasarkan pada impuls dalam dirinya sendiri. Individu juga menyadari
bahwa perilakunya itu tidak rasional, namun tetap dilakukan untuk
mengurangi kecemasan.
- Beberapa
perilaku yang muncul disadari oleh oleh individu dan berusaha melawan
kebiasaan dan pikiran-pikiran rasa cemas tersebut sekuat tenaga, namun
tidak berhasil.
- Pikiran
dan tindakan tersebut tidak memberikan perasaan lega, rasa puas atau
kesenangan, melainkan disebabkan oleh rasa khawatir secara berlebihan dan
mengurangi stres yang dirasakannya.
- Obsesi
(pikiran) dan kompulsi (perilaku) sifatnya berulang-ulang secara
terus-menerus dalam beberapa kali setiap harinya.
Penyebab
Obsesif Kompulsif adalah:
- Genetik
- (Keturunan).
Mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mempunyai sejarah penyakit ini
kemungkinan beresiko mengalami OCD (Obsesif Compulsive Disorder).
- Organik
–
Masalah organik seperti terjadi masalah neurologi dibagian - bagian
tertentu otak juga merupakan satu faktor bagi OCD. Kelainan saraf seperti
yang disebabkan oleh meningitis dan ensefalitis juga adalah salah satu
penyebab OCD.
- Kepribadian - Mereka yang
mempunyai kepribadian obsesif lebih cenderung mendapat gangguan OCD.
Ciri-ciri mereka yang memiliki kepribadian ini ialah seperti keterlaluan
mementingkan aspek kebersihan, seseorang yang terlalu patuh pada
peraturan, cerewet, sulit bekerja sama dan tidak mudah mengalah.
- Pengalaman
masa lalu
- Pengalaman masa lalu/lampau juga mudah mencorakkan cara seseorang
menangani masalah di antaranya dengan menunjukkan gejala OCD.
- Gangguan
obsesif-kompulsif erat kaitan dengan depresi atau riwayat
kecemasan sebelumnya. Beberapa gejala penderita obsesif-kompulsif
seringkali juga menunjukkan
- Konflik - Mereka yang
mengalami gangguan ini biasanya menghadapi konflik jiwa yang berasal dari
masalah hidup. Contohnya hubungan antara suami-istri, di tempat kerja,
keyakinan diri.
Penanganan Gangguan Makan:
Gangguan pola makan adalah
masalah klinis serius yang membutuhkan perawatan profesional. Dalam jangka
panjang, anoreksia nervosa dapat menyebabkan semua gangguan akibat kekurangan
gizi.Bulimia nervosa paling sering dikaitkan dengan gangguan hidroeletrolitik
yang timbul karena efek fisik dari muntah.Angka kematian akibat kedua penyakit
itu tidak boleh diabaikan, sekitar 15%.Kematian terutama disebabkan oleh
aritmia jantung, perdarahan gastrointestinal, dan bunuh diri (pada mereka yang
juga mengalami depresi).
TREATMENT/PENANGANAN
Psikoterapi.
Treatment
psikoterapi untuk gangguan obsesif-kompulsif umumnya diberikan hampir sama
dengan gangguan kecemasan lainnya. Ada beberapa faktor OCD sangat sulit untuk
disembuhkan, penderita OCD kesulitan mengidentifikasi kesalahan (penyimpangan
perilaku) dalam mempersepsi tindakannya sebagai bentuk penyimpangan perilaku
yang tidak normal. Individu beranggapan bahwa ia normal-normal saja walaupun
perilakunya itu diketahui pasti sangat menganggunya. Baginya, perilaku
kompulsif tidak salah dengan perilakunya tapi bertujuan untuk memastikan segala
sesuatunya berjalan dengan baik-baik saja. Faktor lain adalah kesalahan dalam
penyampaian informasi mengenai kondisi yang dialami oleh individu oleh praktisi
secara tidak tepat dapat membuat individu merasa enggan untuk mengikuti terapi.
4. KESIMPULAN
Anorexia Nervosa merupakan salah satu jenis
gangguan makan yang serius, dan memiliki potensi untuk membahayakan hidup
seseorang.Gangguan ini memiliki karakteristik utama dengan merasakan kelaparan
yang ekstrim (self-starvation) dan keinginan untuk menurunkan berat badan
secara drastis serta penolakan untuk menjaga berat tubuh yang normal.
Ciri-ciri :
·
Cenderung
menginginkan berat badannya terus menurun walaupun sudah jauh dari berat normal
yang seharusnya.
·
Memiliki
ketakutan yang berlebih bahwa ia akan menjadi gendut atau berat badannya akan
naik, meskipun sebenarnya ia sangat kurus.
·
Selalu
merasa bahwa tubuhnya gendut walaupun bentuk tubuh dia sebenarnya sudah sangat
kurus.
·
Adanya
gangguan pada siklus menstruasi pada perempuan. Hal ini tidak selalu terjadi
pada setiap kasus anorexia.
Tipe :
·
Restricting
type : membatasi diri untuk makan, menolak untuk makan
·
Binge
eating/purging type : makan banyak dan kemudian memuntahkannya kembali.
Melakukan aktivitas olaharaga secara berlebihan.
Bulimia Nervosa merupakan jenis gangguan makan
yang berpotensi serius mengancam hidup seseorang.Karakteristik dari gangguan
ini adalah memakan makanan dalam jangka waktu tertentu (biasanya kurang dari 2
jam) dan dalam jumlah yang sangat banyak bila dibandingkan dengan jumlah
makanan yang biasa dimakan seseorang pada jangka waktu tersebut.Dan setelah itu
dikuti dengan kompensasi yang tidak sesuai demi mencegah peningkatan berat
badan.
Ciri :
·
Adanya
episode binge eating yang berulang
·
Adanya
tingkah laku kompensasi yang tidak sesuai untuk mencegah peningkatan berat
badan, seperti: sengaja memuntahkan makanan, menyalahgunakan obat-obatan,
berpuasa, atau olahraga berlebihan.
·
Muncul
paling tidak dua minggu sekali selama tiga bulan.
·
Penilaian
terhadap diri sangat dipengaruhi oleh bentuk dan berat tubuh.
Tipe :
·
Purging
type : sering kali memuntahkan makanan atau menggunakan obat-obatan untuk
mencegah peningkatan berat badan.
·
Non-purging
type : melakukan tindakan kompensasi berupa berpuasa atau melakukan olahraga
secara berlebihan.
Binge Eating Disorder merupakan tipe gangguan makan
yang tidak memiliki spesifikasi khusus.Gangguan makan ini memiliki
karakteristik kegiatan makan banyak atau berlebihan yang berulang-ulang dalam
waktu singkat, namun tidak disertai oleh tindakan kompensasi setelah makan
berlebihan tersebut.
Ciri :
·
Makan
lebih cepat dari biasanya
·
Makan
sampai merasa sangat kenyang atau terlalu kenyang sampai muncul rasa tidak
nyaman pada perut
·
Memakan
makanan dengan jumlah yang sangat banyak walaupun sedang tidak merasa lapar.
·
Makan
ketika sedang sendirian atau sembunyi-sembunyi karena merasa malu dengan jumlah
makanan yang ia makan
·
Merasa
jijik dengan diri sendiri, depresi, dan merasa sangat bersalah setelah makan
terlalu banyak.
ConversionConversion EmoticonEmoticon