A. JUDUL PENELITIAN: Bakteri
Penyebab Diare Berdasarkan
Kelompok
Umur
Dan Jenis Kelamin
Di Kota Kupang.
B. BIDANG ILMU : MIPA / BIOLOGI
C. PENDAHULUAN
Bakteri umumnya
uniseluler (sel tunggal), tidak mempunyai klorofil, berkembang biak dengan
pembelahan sel secara transversal atau biner. Hidup bebas secara kosmopolitan
di mana-mana, khususnya di udara, tanah, di dalam air, pada bahan makanan, pada
tubuh manusia, hewan ataupun tanaman. Sifat hidupnya secara umum adalah
saprofitik pada sisa / buangan hewan ataupun tanaman yang sudah mati, tetapi
banyak juga yang parasitik pada hewan, manusia, dan tanaman dengan menyebabkan
jenis penyakit (Suriawiria, 1996).
Penyakit
diare merupakan penyakit kedua terbanyak di seluruh dunia setelah infeksi
saluran pernapasan akut. Di Asia, Afrika, dan
Amerika Latin selain merupakan
penyebab utama morbiditas, diperkirakan 1 (satu) miliar kasus per tahun, setiap tahunnya 500 juta kasus diare akut
terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 (lima) tahun, dan juga merupakan
penyebab utama mortalitas pada anak-anak (5 juta diantaranya) ( Woodruff, 1994
).
Beberapa
agen peneyakit yang dapat menjadi penyebab diare adalah bakteri parasit. Bakteri
peneyebab diare terutama diare akut adalah: Escherichia
coli, Salmonella typhi, Salmonella paratyphi, Shigella, Vibrio cholerae, Vibrio
parahaemolyticus, Campylobacter, Clostridium perfringens, dan Yersinia
enterocolitica.
Berdasarkan hasil survey kesehatan
rumah tangga tahun 1995, penyakit diare menempati urutan kedua di
Indonesia, dengan angka kejadian sebesar
4,66 per 1000 penduduk. Di Sulawesi Selatan jumlah penderita baru diare untuk
kasus rawat jalan di puskesmas dan rumah sakit tahun 1998 adalah masing-masing
sebesar 55,57% dan 56,64%, yaitu urutan
pertama dari 28 penyakit yang diamati. Dari 102 paseien penderita diare
sebagian besar adalah remaja-dewasa (berusia > 15 tahun) yaitu 59
orang (57,9%), dan laki-laki lebih
banyak dari perempuan dengan rasio 1 : 0,8.
Pasien termuda berumur tiga (3) bulan
dan tertua berumur 80 tahun (Arimas, dkk, 1999).
Berdasarkan
hal tersebut di atas maka dilakukan penelitian untuk mengetahui distribusi
bakteri penyebab diare berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di Kota
Kupang.
D. PERUMUSAN
MASALAH
Dari uraian pada latar belakang di atas maka masalah yang akan diteliti dalam
penelitian ini dirumus debagai berikut :
1.
Jenis bakteri apa saja penyebab diare di Kota
Kupang.
2.
Bagaimana pola distribusi
bakteri penyebab diare berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Kupang.
E. TINJAUAN PUSTAKA
1.
BAKTERI
Gambaran bakteri penyebab diare dari berbagai penelitian yang telah
dilakukan di beberpa tempat di
Indonesia sangat bervariasi. Umumnya
yang sering dilaporkan adalah Escherichia coli, Salmonella, Vibrio
cholerae, Shingella flexneri.
Menurut Fardiaz (1989) bahwa
E. coli dan Salmonella merupakan bakteri
enteropatogenik yaitu kelompok bakteri penyebab infeksi gastrointertinal.
a.
Escherichia coli
Escherichia coli terdapat secara normal dalam organ pencernaan
manusia dan hewan. Bakteri ini adalah gram negatif, berbentuk batang, bersifat
fakultatif anaerob dan termasuk golongan Enterobakteriaceae.
Menurut Pelczar dan Chan (1988) bahwa Escherichia col yang menyebabkan
diare akut dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu enteropatogenik,
enteroinvasif, dan enterotoksigenik.
Escherichia coli enteropatogenik menyebabkan
gastroenteritis akut pada bayi yang baru lahir sampai pada yang berumur dua tahun.
Bagaimana mekanisme kelompok E. coli
ini di dalam menyebabkan diare masih belum diketahui, tetapi diketahui bahwa
kolonisasi usus halus kosong dan ujung usus bagian atas oleh galur
enteropatogenik merupakan prasyarat.
Echerichia coli enteroinfasif menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan
sindrom klinis yang mirip sidrom yang disebabkan oleh Shingella. Galur-galur bakteri ini dikenal sebagai enteroinvasif.
Echerichia coli enterotoksigenik ( yang menghasilkan enterotoksin) menghasilkan salah satu atau
kedua macam toksin yang berbeda. Beberapa galur menghasilkan yang tahan panas
(TP), sedangkan yang lain sebagai tambahan mensintesis juga toksin yang tidak
tahan panas (TTP). Beberapa galur hanya menghasilkan TTP. Ke daua macam toksin
tersebut menyebabkan diare pada orang dewasa dan anak-anak.
Fardiaz (1989) dalam Nikmah (2001) menyatakan bahwa keracunan
makanan yang disebabkan oleh E. coli enteropatogenik (disebut EPEC)
biasanya disebabkan oleh konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi oleh E. coli penyebab enteritis. EPEC bebeda
dengan E. coli yang secara normal
terdapat di dalam usus besar.
Sedangkan Buckle (1987) menyatakan bahwa organisme ini ( E. coli ) berada di dapur dan
tempat-tempat persiapan bahan pangan melalui bahan baku selanjutnya masuk ke
makanan yang telah dimasak melalui tangan, permukaan alat-alat, tempat-tempat
masakan dan peralatan lain. Masa inkubasi adalah 1 – 3 hari dan
gejala-gejalanya menyerupai gejala-gejala keracunan bahan pangan yang tercemar
oleh Salmonella atau disentri. Namun
ada beberapa perbedaan biokimiawi utama yang nyata yaitu bahwa koliform dapat
menfermentasi laktose dengan menghasilkan asan dan gas; sedangkan Salmonella tidak menfermentasi
laktose. Berikut tabel
1 menggambarkan reaksi biokimia Escherichia
coli.
Tabel
1. Reaksi Biokimia Bakteri Echerichia coli
Karakteristik
|
Reaksi
|
Metil
Merah
Vogos Proskauer
Penggunaan Sitrat
Gas dari Glukosa
Asam dari Laktosa
Motiliti
B-Galaktosidase
Phenilalanine Deaminase
Ornitin Decarboxylase
Lysine decarboxylase
Produksi Indol
|
+
-
-
+
+
+
+
-
+
+
+
|
|
|
Sumber : Kandungan E. coli dalam susu segar, Langsing (1990) dalam Nikmah (2001)
b.
Salmonella sp
Salmonella adalah jenis bakteri yang termasuk golongan
enteropatogenik, gram negatif, berbentuk
batang, bergerak serta mempunyai tipe metabolisme yang bersifat fakultatif
anaerob yang dapat menfermentasi glukosa, tetapi tidak laktosa dan sukrosa dan
reaksi biokimianya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Reaksi Biokimiawi spesies Salmonella.
Uji atau
Substrat
|
S.
typhi
|
S. enteritidis
|
S.
Sholeraesuis
|
Produksi H2S
Produksi
nitrat
Produksi
indol
Laktose
Sukrose
Glukose
Maltose
Manitol
|
+
+
-
-
-
A
A
A
|
+
+
-
-
-
AG
AG
AG
|
+
+
-
-
-
AG
AG
AG
|
Sumber: Dasar-Dasar Mikrobiologi 2, Michael J.Pelenjar, Jr. dan E.C.S. Chan,
(1988).
Sejumlah (2000) tipe salmonella telah dibedakan secara serologis dan
diberi nama khusus, misalnya: Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi penyebab demam tiphus. Salmonella
typhimurium, Salmonella panama, Salmonella ogama adalah hanya sebagaian kecil dari berbagai jenis
mikroorganisme penyebab keracunan bahan pangan tipe gastroenteritis yang sudah
lama dikenal. Jenis mikroorganisme
penyebab ini hanya terdapat pada manusia dan tidak terdapat pada hewan lain.
Pembawa utama organisme-organisme ini adalah manusia. Organisme-organisme
dikeluarkan ke dalam sekeliling melalui kotoran (faeces) di mana bahan pangan
dan air akan tercemar olehnya. Rantai penularannya adalah: Manusia – bahan pangan / air – manusia
(Bukle, 1987, dalam Nikmah, 2001).
Tempat terdapatnya jenis mikroorganisme ini adalah pada alat-alat
pencernaan hewan dan burung baik yang sudah diternakan atau masih liar. Tempat
diperolehnya jenis organisme yang terbanyak yang berhubungan dengan suplai
bahan pangan manusia adalah sapi, domba, babi, dan ayam (Nikmah, 2000).
Terinfeksinya manusia oleh Salmonella hampir selalu disebabkan
karena mengkonsumsi makanan/minuman tercemar. Makanan yang biasanya tercemar
meliputi kue-kue yang mengandung saus susu, daging cincang, unggas, daging panggang
yang diperdagangkan, dan telur. Berikut dikemukakan siklus pencemaran
Salmonella menurut Pelczar dan Chan (1988).
Makanan
Burung
Sayur-sayuran atau
hewan hewan pengerat makanan terbuat
serangga
dari sayur sayuran
Ternak Air permukaan Limbah Orang
Daging, unggas, susu,
telut,
atau produk-produk yang
Terbuat
dari padanya.
2.
DIARE
Diare merupakan suatu penyakit yang disebabkan bakteri. Singkatnya,
masalah ini awalnya melibatkan ketegangan enteropatogenik Escherchia coli. dan
Salmonella. Kasus diare di Meksiko menunjukkan bahwa ketegangan
enterotoksigenik bakteri Escherichia coli
menyebabkan sekurangnya 50% dan bahkan 75% atau lebih (Woodruff, 1994). Selanjutnya
dikatakakan bahwa Ketegangan Escherichia
coli tertentu menghasilkan dua
toksin. Satu toksin labil terhadap panas, secara imonologi terkait dengan
toksin kolera. Sedangkan toksin yang satunnya stabil terhadap panas dan berat
molekulnya rendah.
3.
UMUR DAN JENIS
KELAMIN
Sutrisna (1994)
mengatakan bahwa angka-angka
kesakitan maupun kematian sampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.
Timbulnya diare yang dialami orang yang bepergian (Penyakit turista) di Meksiko lebih tinggi menyerang
remaja dan orang separoh baya dari pada orang yang lebih tua. Hal ini
memungkinkan bahwa fakta tersebut menggambarkan kekebalan/imunitas dengan
perkembangan usia.
Bentuknya,
bagaimanapun juga barangkali sesuai dengan fakta bahwa remaja kurang menyukai
tindakan pencegahan dan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, dan lebih
menyukai hidup di lingkungan yang kurang sehat ( Fredman, 1986 ).
Angka-angka
dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi dikalangan
wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga pada semua
golongan umur. Untuk Indonesia, masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan
angka kematian ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor intrinsik dan
ekstrinsik. Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan
jenis kelamin, atau perbedaan hormonal, sedangkan yang kedua diduga oleh karena
berperannya faktor-faktor lingkungan (lebih banyak pria mengisap rokok, minum
minuman keras, candu, bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan
berbahaya, dan seterusnya). Sebab-sebab
adanya angka kesakitan yang lebih tinggi
dikalangan wanita, di Amerika Serikat dihubungkan dengan kemungkinan bahwa
wanita lebih bebas mencari perawatan. Di Indonesia, keadaan tersebut belum
diketahui (Sutrisna, 1994).
F. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan :
1.
Untuk mengetahui jenis bakteri
apa saja penyebab diare di Kota Kupang.
2.
Untuk mengetahui pola
distribusi bakteri penyebab diare berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin
di Kota Kupang.
G. KONSTRIBUSI HASIL
PENELITIAN
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1.
Memberi informasi kepada
masyarakat, pemerintah, dan peneliti
jenis dan pola distribusi bakteri penyebab diare berdasarkan kelompok
umur dan jenis kelamin di Kota Kupang.
2.
Memberi sumbangan terhadap
pengembangan ilmu dan teknologi dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
H. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Kupang selama tiga bulan. Metode
yang digunakan adalah metode deskriptif. Data dalam penelitian ini diambil /
diperoleh secara retrospektif dari catatan medik semua rumah sakit,
puskesmas dan Balai Laboratorium Kesehatan
di Kota Kupang. Data yang diambil adalah data hasil biakan apusan rektal
pasien dengan keterangan klinis diare dari bulan Januari sampai dengan Nopember
2001. Pasien dikelompokkan berdasarkan umur dan jenis kelamin.
I.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan I
1 2 3
4
|
Bulan II
1 2 3
4
|
Bulan II
1 2
3 4
|
A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
3.
|
PERSIAPAN
Survay awal
Menyusun
Proposal
Seminar
Proposal
Pengurusan
ijin
PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan
Data
Tabulasi
Data
Pengolahan
dan Analisa Data
PELAPORAN
Penyusunan Draf
Penelitian
Seminar
Hasil Penelitian
Penyusunan Laporan
Akhir
Penggandaan dan
Pengumpulan Laporan
|
X
X X
X
X X
|
X X X
X
X X
|
X
X
X
X X
X
|
J.
PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua
Peneliti :
a.
Nama dan Gelar : Drs. Abdul
Majid
b.
Pangkat / Gol. : Penata Muda Tkt. I / III-b
c.
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d.
Jabatan Struktural : -
e.
Fakultas : FKIP
f.
Program Studi : Biologi
g.
Waktu Untuk Penelitian : 24 Jam / Minggu.
2. Anggota
Peneliti :
1. a.
Nama dan Gelar : Drs. Ramli
b.
Pangkat / Gol. : Penata Muda Tkt. I / III-b
c.
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d.
Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan
e.
Fakultas : FKIP
f.
Program Studi : Biologi
g.
Waktu Untuk Penelitian : 20 Jam / Minggu.
2. a.
Nama dan Gelar : Ir. Suryani
Jafar
b.
Pangkat / Gol. : Penata Muda
/ III-a
c.
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d.
Jabatan Struktural : -
e.
Fakultas : FKIP
f.
Program Studi : Biologi
g.
Waktu Untuk Penelitian : 20 Jam / Minggu.
K. PERKIRAAN BIAYA
PENELITIAN
1.
Honorarium
- Peneliti 3 orang @. Rp. 100.000,
selama 3 bulan :
Rp. 900.000,-
Jumlah:
Rp. 900.000,-
2.
Persiapan
- Pembuatan proposal :
Rp. 100.000,-
- Seminar dan penggandaan bahan seminar : Rp. 100.000,-
Jumlah : Rp.
200.000,-
3.
Alat dan Bahan
- Kertas 2 rim :
Rp. 50.000,-
- Spidol, dan plastik transparan :
Rp. 50.000,-
- Tinta printer dan disket :
Rp. 50.000,-
- Dokumentasi :
Rp. 50.000,-
Jumlah : Rp. 200.000.
4.
Biaya perjalanan
- Transportasi selama peneltian :
Rp. 350.000,-
Jumlah : Rp. 350.000,-
5.
Penyelesaian laporan
- Analisis data :
Rp. 100.000,-
- Penyusunan laporan :
Rp. 300.000,-
- Penggandaan dan penjilidan laporan : Rp.
150.000,-
Jumlah : Rp. 550.000,-
6.
Lain - Lain
- Pustaka penunjang :
Rp. 150.000,-
- Laporan kemajuan :
Rp. 50.000,-
- Seminar hasil :
Rp. 100.000,-
Jumlah : Rp. 300.000,-
_______________________________________________________
Jumlah : 1
- 6 : Rp. 2.500.000,-
Terbilang: Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
_______________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Arimas,
N.M.D., 1999. Pola Pertumbuhan Bakteri
Hasil Biakan Apusan
Rektal Penderita Diare. Majalah Kedokteran Udayana, Bali.
Bukle, K.A.,
1987. Ilmu Pangan. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Fardiaz,
S.,1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, IPB,
Bogor.
Friedmen,
G.D., 1986), Prinsip - Prinsip Epidemilogi. Essentia
Medica,
Yogyakarta.
Nikmah, M.,
2000. Analisis Kandungan Bakteri
Salmonella Dalam Susu sapi
Pasca
Pemerahan Di Desa
Tarus Kabupaten Kupang.
Laporan
Penelitian, FKIP Undana, Kupang.
Nikmah, M.,
2001. Analisis Kandungan Bakteri Golongan Enteropatogenik
Dalam Susu
Sapi Pasca Pemerahan
Di Desa Tarus
Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.
Laporan Penelitian, FKIP Undana, Kupang.
Pelezar dan
Chan, 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi
Jilid 2. UI Press, Jakarta.
Suriawaria,
U., 1993. Mikrobiologi Air. Alumni
Bandung, Bandung.
Sutrisna, B.,
1994. Pengantar Epidemilogi. Dian Rakyat,
Jakarta.
Woodruff,
A.W., 1984. Medicine In The Tropics.
Churchill Livingstone
Edinburgh
London Melbourne And New York.
CURRICULUM VITAE
Ketua Peneliti :
Nama dan Gelar : Drs. Abdul
Majid
Pangkat / Gol. : Penata Muda Tkt. I / III-b
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Jabatan Struktural : -
Fakultas : FKIP
Program Studi : Biologi
Alamat Kantor : Jl. KH. A. Dahlan No. 17 Kupang
NTT.
Alamat Rumah : Jl. Seruni
II/4 Mess Undana Naikoten I
Kupang
NTT.
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Biologi
Pengalaman
Penelitian :
Efektifitas
Pemberian Pupuk Metalik Terhadap Pertumbuhan Bibit Jabu Mente (Anacardiun occidentale L.).
Pengaruh
Pemberian Kolkisin Terhadap Produksi Serta Kadar Vitamin, Protein, Dan
Korbohidrat Pada Tomat ( Lycopersicum
esculentum Mill).
Kupang, 30 Oktober 2001
1 komentar:
Click here for komentarSaya ingin setiap pasien herpes membaca kesaksian saya, nama saya SARAH MORGAN dari California di AS, saya menghubungi genital herpes dari mantan pacar saya yang tidak pernah mengalami gejala apa pun. Saya sudah memilikinya selama 4 bulan sekarang, dan itu telah mempengaruhi hidup saya. Saya telah memberi tahu pacar saya bahwa saya memercayai hal itu dan saya tidak pernah memiliki reaksi yang buruk, itu telah mempengaruhi hubungan baru saya dengan Smith dan orang-orang berpikir herpes benar-benar iritasi kulit ringan herpes memiliki efek jangka panjang pada kesehatan. Stigma yang melekat pada virus ini oleh orang-orang bodoh itu konyol. Kebanyakan orang menderita herpes dalam satu bentuk atau lainnya. Saya ingin memberi tahu orang-orang tentang bagaimana saya menyingkirkan herpes saya dan saya membaca komentar di internet, dan saya melihat kesaksian yang diposting oleh seorang wanita dari Jerman bahwa dia menyingkirkan herpesnya dengan bantuan DR AHKIGBE dan sebagainya. Saya sangat senang ketika melihat posting itu, bahwa pengobatan herbalnya gratis dan saya dengan cepat mengumpulkan email dokter herbal dan saya mengirim email kepadanya dalam 3 jam dia menjawab email saya dan saya menjelaskan beberapa hal kepadanya, dia mengatakan kepada saya untuk tidak khawatir bahwa dia akan menyembuhkan saya sepenuhnya dengan obat herbal, dia hanya meminta sedikit uang yang akan dia gunakan untuk membeli barang untuk persiapan obat herbal, berharap saya kirim kepadanya karena rasa sakitnya terlalu banyak untuk saya tanggung dan setelah beberapa beberapa hari dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah menyiapkan obat herbal, bahwa saya harus mengirimkan alamat saya kepadanya bahwa dia ingin mengirimkannya kepada saya melalui DHL atau FED-EX, itulah cara saya mendapatkan obat herbal dan saya menggunakannya seperti yang diperintahkan dan Setelah beberapa hari saya mengetahui bahwa herpes saya sudah tidak ada lagi, saya pergi ke rumah sakit untuk konfirmasi dan memang benar begitulah cara saya sembuh. DR AKHIGBE juga menyembuhkan penyakit mematikan lainnya seperti, HIV / AIDS, HERPES, DIABETES, KANKER, ALS, ASTHMA, HERPAPITIS A&B, DEMAM BERDARAH, RABIES, THYROID, MENINGITIS, LUPUS, EPILEPSI, PENYAKIT KRONIK, PENYAKIT KULIT, BENCANA DIALA JOIN PAIN, STOMACH PAIN, SCHIZOPHRENIA, POLIO, MULTIPLES SCLEROSIS, PRESURE DARAH TINGGI, TUBERCULOSIS, ALZHEIMER, PENLARASIAN PENIS, PARKINSON'S, untuk mendapatkan ridge Anda dengan baik melalui emailnya: drrealakhigbe@gmail.com hubungi nomor situsnya: +21290 dengan https://blogspot.com //drrealakhigbe.weebly.com Anda masih dapat menulis saya di Instagram untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. pada Sarah Morgan.
ConversionConversion EmoticonEmoticon