Salam Sehat dan Harmonis

-----

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK



                                    DAFTAR  ISI

LEMBAR JUDUL                                                                                                  
LEMBAR PENGESAHAN                                                                                     i
KATA PENGANTAR                                                                                             ii
DAFTAR ISI                                                                                                             iii

BAB I          :  PENDAHULUAN
                        A.  Latar Belakang ………………………………………………..   1
                        B.  Tujuan Penulisan ……………………………………………...   2
                        C.  Metode Penulisan ……………………………………………... 2
                        D.  Lokasi dan Waktu ……………………………………………..  2
                        E.   Sistematika Penulisan …………………………………………  3
                       
BAB II         :  LANDASAN TEORI
                        A.  Konsep Dasar Kehamilan ……………………………………..  4
                  1.   Definisi ……………………………………………………  4
                  2.   Ptofisiologi ………………………………………………..   4
            B.  Asuhan Kebidanan pada Kehamilan ………………………….  9
                  1.   Pengkajian Data …………………………………………..   9
                  2.   Diagnosa/ Masalah dan Kebutuhan ………………………   13
                  3.   Diagnosa Potensial ……………………………………….    13
                  4.   Tindakan Segera ………………………………………….   13
                  5.   Rencana Tindakan dan Rasional ………………………….   13
                  6.   Pelaksanaan Rencana Tindakan …………………………..   13
                  7.   Evaluasi …………………………………………………...   13

BAB III       :  TINJAUAN KASUS
                        A.  Pengkajian Data ………………………………………………   14
                        B.  Diagnosa/ Masalah dan Kebutuhan …………………………..   19
                        C.  Diagnosa Potensial ……………………………………………   24
                        D.  Tindakan Segera ………………………………………………  24
                        E.   Rencana Tindakan dan Rasional ………………………………  25
                        F.   Pelaksanaan Rencana Tindakan ……………………………….  25
                        G.  Evaluasi ………………………………………………………..  26


BAB IV       :  PENUTUP
                        A. Kesimpulan …………………………………………………….  28
                        B.  Saran …………………………………………………………... 29

DAFTAR PUSTAKA                                                                                              v




















BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari. ( Manuaba; 1998 )
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang sangat bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan  baik dan selamat serta melahirkan bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin. Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida umumnya banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil primigravida/ multigravida untuk melakukan kemungkinan faktor resiko tinggi bisa ditemukan.

                    
B. TUJUAN PENULISAN
     a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. M dengan Kehamilan Ektopik di Paviliun F2 RUMKITAL Dr. RAMELAN Surabaya.
      b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1.      Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kanker mulut rahim.
2.      Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3.      Menyusun rencana kebidanan.
4.      Melaksanakan tindakan kebidanan.
5.      Evaluasi asuhan kebidanan.

C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1.   Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa dan gejala yang terjadi.
2.   Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustkaan.
3.   Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.

D. LOKASI  DAN  WAKTU
a.   LOKASI
Asuhan Kebidanan ini disusun saat penulis melaksanakan praktek lapangan di Paviliun F2 (Rawat inap) RUMKITAL Dr. RAMELAN Surabaya.

      b.   WAKTU
         Penyusunan asuhan kebidanan ini dilakukan pada saat jam kerja F2 selama 24 jam.
E. SISTEMATIKA  PENULISAN
      Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
      LEMBAR JUDUL
      LEMBAR PENGESAHAN
      KATA PENGANTAR
      DAFTAR ISI
      BAB I       Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, lokasi dan waktu, serta sistematika penulisan.
      BAB II      Landasan teori meliputi konsep dasar kehamilan dan asuhan kebidanan pada kehamilan.
      BAB III    Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
      BAB IV    Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
      DAFTAR PUSTAKA
















BAB II
                                        LANDASAN TEORI

A.    Definisi
            Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu.
Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap dokter, karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu. Tidak jarang yang menghadapi penderita untuk pertama kali adalah dokter umum atau dokter ahli lainnya, maka dari itu, perlu diketahui oleh setiap dokter klinik kehamilan ektopik terganggu serta diagnosis diferensialnya. Hal yang perlu diingat ialah, bahwa pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu difikirkan kehamilan ektopik terganggu.   

B.     Etiologi
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur di bagian ampulla tuba, dan dalam perjalanan ke uterus telur mengalami hambatan sehingga pada saat nidasi masih di tuba, atau nidasinya di tuba dipermudah.
Factor – factor yang memegang peranan dalam hal ini ialah sebagai berikut :
  1. Faktor dalam lumen tuba :
a.       endosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba menyempit atau membentuk kantong buntu ;
b.      pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini sering disertai gangguan fungsi silia endosalping ;
c.       operasi plastic tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen tuba menyempit.


  1. Faktor pada dinding tuba :
a.       endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba ;
b.      divertikel tuba congenital atau ostium assesorius tubae dapat menahan telur yang dibuahi di tempat itu.
  1. Faktor di luar dinding tuba :
a.       perlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur ;
b.      tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba.
  1. Faktor lain :
a.       migrasi luar ovum, yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri – atau sebaliknya – dapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus ; pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi premature.
b.      Fertilisasi in vitro.
-         
C.    Penyebab kehamilan ektopik
Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada tuba sehingga setiap gangguan pada tuba yang disebabkan infeksi akan menimbulkan gangguan dalam perjalanan hasil konsepsi menuju rahim. Sebagian gambaran penyebab kehamilan ektopik dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.       Gangguan pada lumen tuba.
·         Infeksi menimbulkan perlekatan endosalping sehingga menyempitkan lumen.
·         Hipoplasia tuba sehingga lumennya menyempit.
·         Operasi plastic pada tuba (rekonstruksi) atau melepaskan perlekatan dantetap menyempitkan tuba.
b.      Gangguan diluar tuba.
·         Terdapat endometriosis tuba sehingga memperbesar kemungkinan implantasi.
·         Terdapat divertikel pada lumen tuba.
·         Terdapat perlekatan sekitar tuba sehingga memperkecil lumen tuba.
·         Kemungkinan migrasi eksternal, sehingga hasil konsepsi mencapai tuba dalam keadaan blastula.
Dengan terjadinya implantasi di dalam lumen tuba dapat terjadi beberapa    kemungkinan :
1.   Hasil konsepsi mati dini
·         Tempatnya tidak mungkin memberikan kesempatan tumbuh kembang hasil konsepsi mati secara dini.
·         Karena kecilnya kemungkinan diresorbsi.
2.   Terjadinya abortus
·         Kesempatan berkembang yang sangat kecil menyebabkan hasil konsepsi mati dan lepas dalam lumen.
·         Lepasnya hasil konsepsi menimbulkan perdarahan dalam lumen tuba atau keluar lumen serta membentuk timbunan darah.
·         Tuba tampak berwarna biru pada saat dilakukan operasi.
3.   Tuba fallopi pecah
·         Karena tidak dapat berkembangan dengan baik maka tuba dapat pecah.
·         Jonjot villi menembus tuba, sehingga terjadi ruptura yang menimbulkan timbunan darah ke dalam ruangan abdomen.
·         Ruptura tuba menyebabkan hasil konsepsi terlempar keluar dan kemungkinan untuk melakuakn implantasi menjadi kehamilan abdominal sekunder.
·         Kehamilan abdominal dapat mencapai cukup besar.

D.    Gejala klinik kehamilan ektopik
Gambaran klinik kehamilan ektopik bervariasi dari bentuk abortus tuba atau terjadi rupture tuba. Mungkin dijumpai rasa nyeri dan gejala hamil muda. Pada pemeriksaan dalam terdapat pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan tua kehamilan dan belum dapat diraba kehamilan pada tuba. Karena tuba dalam keadaan lembek.
      Bila terjadi gangguan kehamilan tuba, gejalanya tergantung pada tua kehamilan tuba, lainnya ke dalam rongga abdomen, jumlah darah yang terdapat dalam rongga abdomen, dan keadaan umum ibu sebelum kehamilan terjadi. Dengan demikian trias gejala klinik hamil ektopik terganggu sebagai berikut :
1.      Amenorea
·         Lamanya amenorea bervariasi dari beberapa hari sampai beberapa bulan.
·         Dengan amenorea dapat dijumpai tanda-tanda hamil muda, yaitu morning sikness, mual-muntah, terjadi perasaan ngidam.
2.      Terjadi nyeri abdomen
·         Nyeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah.
·         Rasa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen mencapai diafragmah, dapat terjadi nyeri di daerah bahu.
·         Bila daranya membentuk hematokel yaitu timbunan di daerah kavum Douglas akan terjadi rasa nyeri di bagian bawah dan saat buang air besar.
3.      Perdarahan
·         Terjadinya abortus atau rupture kehamilan tuba terdapat perdarahan ke dalam kavum abdomen dalam jumlah yang bervariasi.
·         Darah yang tertimbun  dalam kavum abdomen tidak berfungsi sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang menyebabkan nadi meningkat, tekanan darah menurun, dan pada abdomen terdapat timbunan darah.
·         Setelah kehamilannya mati, desidua dalam kavum uteri dikeluarkan dalam bentuk desidua spuria, seluruhnya dikeluarkan bersama dan dalam bentuk perdarahan hitam seperti menstruasi.
 
E.     Diagnosis hamil ektopik yang terganggu
Menegakkan diagnosis hamil ektopik terganggu tidaklah terlalu sukar dengan melakukan :
1.      Anamnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu.
·         Terdapat amenorea (terlambat datang bulan)
·         Terdapat rasa nyeri mendadak disertai rasa nyeri di daerah bahu dan seluruh abdomen.

2.      Pemeriksaan fisik
a.       Fisik umum.
·         Penderita tampak anemis dan sakit.
·         Kesadaran bervariasi dari baik samapai koma-tidak sadar.
·         Daerah ujung dingin.
·         Pemeriksaan nadi meningkat, tekanan darah turun sampai syok.
·         Pemeriksaan abdomen : perut kembung, terdapat cairan bebas-darah, nyeri saat perabaan.

b.      Pemeriksaan khusus melalui vaginal.
·         Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks.
·         Kavum Douglas menonjol dan nyeri.
·         Mungkin terasa tumor dan uterus sulit dibedakan.
3.      Kehamilan abdominal.
Kehamilan abdominal dapat berlanjut sampai mencapai besar tertentu. Dalam oerkembangannya kadang-kadang mencapai aterem, atau mati karena kekurangan nutrisi yang disebabkan plasenta tidak mencapai tempat yang baik. Karena trimplantasi di luar rahim, setiap gerakan menimbulkan rasa sakit, gerakan janin tampak dengan jelas di bawah dinding abdomen.
Pada palpasi janin langsung teraba di bawah kulit abdomen, ballottement tidak terjadi. Kehamilan abdomend sangat jarang terjadi, 1 per 3000 kehamilan ektopik.
Bagaimana sikap bidan menghadapi kehamilan ektopik terganggu ? Kehamilan ektopik terganggu merupakan masalah klinis yang memerlukan penanganan spesialistis, sehinggga rujukan merupakan langkah yang sangat penhting. Dengan gambaran klinis kehamilan ektopik terganggu, kiranya bidan dapat menegakkan diagnosis kemungkinan, sehingga sikap yang diambil adalah segera merujuk penderita ke puskesmas, dokter atau langsung ke rumah sakit. 

F.     Penanganan
a.       Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi.
b.      Dalam tindakkan tersebut, ada beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu :
·         Kondisi penderita pada saat itu
·         Keinginan penderita akan fungsi reproduksinya
·         Lokasi kehamilan ektopik
·         Kondisi anatomic organ pelvis
·         Kemampuan bedah mikro dokter operator
·         Kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat.








































BAB III
TINJAUAN KASUS

I.       PENGKAJIAN
      Tanggal / jam            :  29 Mei 2006 / 12.30 WIB
      Tempat                     :  Paviliun F2 RUMKITAL Dr. RAMELAN
      RM                           :  00.20.22.24

A.    Data Subyektif
1.      Identitas
Nama istri           :  Ny. M                       Nama suami          :  Tn. S
Umur                  :  28 th                         Umur                     :  31 th
Agama                :  Islam                        Agama                   :  Islam
Suku/bangsa       :  Jawa/Indo                Suku/bangsa          :  Jawa/Indo
Pendidikan         :  S1                             Pendidikan            :  SMA
Pekerjaan            :  IRT                           Pekerjaan               :  TNI - AL
Alamat               :  Jl.Tj. Harapan 61 E  Pangkat                 :  Sersan Kepala
                                                               Alamat                  :  Jl. Tj. Harapan 61 E

2.      Status perkawinan
·         Istri     
Perkawinan ke       :  I (satu)
Lama perkawinan  :  ± 3 tahun
Umur kawin          :  25 tahun
·         Suami 
Perkawinan ke       :  I (satu)
Lama perkawinan  :  ± 3 tahun
Umur kawin          :  28 tahun
     

                                                     
3.      Keluhan utama
Ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan (flek-flek), kadang keluar bersamaan dengan kencing.

4.      Riwayat kebidanan
a.       Riwayat Menstruasi
Menarche     :  14 th
Siklus           :  Teratur, 28 hari
Lamanya      :  ± 6-7 hari
Banyaknya   :  ± 2-3 kotex / hari
Warna           :  Merah
Bau               :  Anyir
Keluhan        :  Disminorea (-), flor albus (-)
HPHT           :  Px mengatakan lupa.
HPL             :  -

b.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No
Tgl. Lahir
Usia kehamilan
Jenis persalinan
Tempat persalinan
Komplikasi
Penolong
Bayi
Nifas

Umur



Ibu
Bayi

PB/BB jenis
keadaan
keadaan
laktasi
1
2004
2 bln
Abortus
RS
-
-
dokter
-
-
-
-
2
Hamil ini
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
               
c.       Riwayat kehamilan sekarang
-          Ibu mengatakan ini kehamilan ke 2 usia kehamilan 2 bulan.
-          Ibu memeriksakan kehamilannya secara rutin di poli hamil RSAL (trimester 1 = 3 kali).
-          Keluhan selama hamil trimester 1 mual, muntah dan mengeluarkan darah dari kemaluan (flek - flek).
-          Ibu belum mendapatkan imunisasi apapun.
-          Penyuluhan yang pernah didapat : nutrisi tentang ibu hamil.
-          Tx : zat besi, kalsium dan vitamin.

5.      Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan hamil yang pertama keguguran dan dikuretasi tahun 2004 di RSAL dengan Dx : Abortus Imenens. Tidak pernah sakit DM, Jantung, Ashma, Hipertensi, TBC, dan Hepatitis.

6.      Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM, Ashma, Hepatitis, Hipertensi, tidak ada keturunan kembar.

7.      Pola kebiasaan sehari-hari
a.       Nutrisi
Selama hamil : Makan       : 3 kali / hari (nasi, lauk pauk, sayur, buah)
                         Minum      : 7 – 8 gelas / hari (air putih, susu)
Saat MRS       : Makan      : 3 kali / hari (nasi, lauk pauk, sayur) porsi habis ½
                         Minum      : ± 2 gelas (air putih, kacang hijau)
b.      Eliminasi
Selama hamil  : BAK        : ± 6 kali / hari (warna kuning jernih, tidak nyeri)
                          BAB        : 1 kali / hari ( lunak, warna kuning, bau khas)
Selama MRS  : BAK        : ± 2 kali / hari (warna kuning jernih, tidak nyeri)
                          BAB        : Belum
c.       Aktifitas
Sebelum hamil       : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga setiap hari
Saat MRS              : Ibu hanya berbaring, miring ke kanan dan kiri

d.      Istirahat
Selama hamil         : Siang             : ± ½ - 1 jam / hari
                                Malam           : ± 6 - 7 jam / hari
Saat MRS              : Ibu tidak bisa tidur.
e.       Personal hygiene
Selama hamil      : Mandi 2 kali / hari, gosok gigi 2 - 3 kali/ hari, ganti baju dan celana dalam 2 - 3 kali/ hari.
Saat MRS           :  Mandi 2 kali / hari (diseka dengan air hangat), gosok gigi 2 kali / hari, ganti baju dan celana dalam 3 - 4 kali/ hari.

f.       Seksual
Ibu mengatakan jarang melakukan hubungan seksual karena takut keguguran seperti hamil anak pertama.
  
8.      Riwayat psikososial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik.

9.      Riwayat sosial budaya
Selama hamil ibu tidak pernah minum jamu, ibu tidak pantang makan, tidak mengadakan acara tradisi budaya.

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan fisik umum
a.       Keadaan umum
Kesadaran             :  Composmenitis
Postur tubuh          :  Lordosis
TB/BB                   :  159 cm
BB sbl hamil         :  50 kg
BB slm hamil        :  54 kg
b.      Tanda-tanda vital
Tensi                      :  110 / 70 mmHg
Nadi                      :  80 kali/menit
Suhu                      :  37º C
RR                         :  24 kali/menit

2.      Pemeriksaan fisik khusus
a.       Inspeksi
Kepala             :  Rambut hitam, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka.
Muka               :  Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.
Mata                :  Simetris, sclera tidak icterus, conjungtiva tidak anemis.
Hidung            :  Lubang hidung simetris, tidak ada polip dan tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret.
Mulut/Gigi      :  Simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, kebersihan cukup.
Telinga            :  Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada purulent.
Leher               :  tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun bendungan vena jugularis.
Ketiak             :  Tidak ada pembesaran kelenjar lymphe.
Dada               :  Mammae simetris, putting susu menonjol, tidak ada retraksi intercostae, tidak ada benjolan.
Perut                :  Pembesaran sesuai dengan umur kehamilan, strie tidak ada, terdapat linea nigra dan tidak tedapat bekas operasi.
Genetalia         :  Tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini/skene, terdapat darah, tidak ada cairan.
Anus                :  Tidak ada haemoroid.
Ektremitas       :  Tidak oedema, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada varices.  
b.      Palpasi
Leher               :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena jugularis.
Ketiak             :  Tidak ada pembesaran kelenjar lymphe.
Mammae         :  Tidak ada benjolan, konsistensi lunak, colostrum -/-.
Perut                :  Lepold I       :  TFU belum teraba.
                           Lepold II      :  Tidak dilakukan.
                           Lepold III    :  Tidak dilakukan.
                           Leopold        :  Tidak dilakukan.
c.       Auskultasi
Ibu             : Tidak terdengar ronchi -/- dan wheezing -/-

d.      Perkusi
Tidak dilakukan.

3.      Pemeriksaan UPL
Tidak dilakukan.

4.      Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan.

5.      Pemeriksaan penunjang USG (tgl 29 Mei 2006 jam 11.30 WIB)
USG : Hasil Kehamilan ektopik.

6.      Kesimpulan
GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik.

II.    IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH DAN KEBUTUHAN
      Dx    :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik.
DS    :  -  Ibu mengatakan mengeluarkan darah lewat kemaluan (flek-flek) sejak tanggal 25 Mei 2006 dan darah kadang keluar bersamaan dengan kencing.
            -  Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut sebelah kanan.
DO      :  -  K/U ibu :
               Kesadaran : Composmenitis
            -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 80 kali/menit
            -  S   : 37º C
            -  RR  : 24 kali/menit              
            - Lingkar Abdomend : Tidak ada pembesaran perut.
            -  Hasil USG : Kehamilan ektopik.
Masalah  : Nyeri pada bagian bawah perut sebelah kanan.

DS       :  Ibu mengatakan nyeri pada bagian bawah perut sebelah kanan.
DO         :  Ibu tampak sedih saat mengetahui kehamilannya yang sekarang tidak normal.

Kebutuhan            :
- Dukungan psikologis
- Pendampingan secara terus menerus
- Nutrisi

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL DAN PENANGANANNYA
Potensial terjadi syok hipovolemik.
DS    :  Ibu mengatakan mengeluarkan darah lewat kemaluannya (flek-flek).
DO      :  -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 80 kali/menit
            -  S   : 37º C
            -  RR  : 24 kali/menit
            -  Lingkar abdomend : Tidak ada pembesaran perut.
            -  Hasil USG : Kehamilan ektopik.
Antisipasi :
- Kolaborasi dengan dokter.
- Bed rest total.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA DAN KOLABORASI
Konsultasi dengan dr. Obgyn.

V.    INTERVENSI
Tanggal 29 Mei 2006                   Jam : 12.30 WIB
      Dx                :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik.
Tujuan          :  Setelah dilakukan askeb diharapkan dalam waktu 2 jam ibu dalam keadaan baik dan ibu mengerti keadaannya saat ini.
Kriteria         :  - TTV dalam batas normal (T : 110/70 – 130/90 mmHg, S : 36 – 37 ºC, N : 76 – 88 x/menit, RR : 16 – 20 x/menit).
                        - Terjadi perdarahan ± 50 cc.

Intervensi     :
1.   Lakukan pendekatan dengan pasien.
      R/ Terjalin hubungan baik dengan pasien sehingga pasien lebih kooperatif terhadap   setiap tindakan yang kita lakukan.
2.   Berikan dukungan psikologis pada pasien.
      R/ Ibu lebih tenang dan dapat menerima keadaan.
3.   Observasi TTV.
      R/ deteksi dini adanya kelainan.
4.   Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi.
      R/ Fungsi dependent bidan.       


VI. IMPLEMENTASI
      Tanggal 29 Mei 2006
      Dx                :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik.
      13.00            -  Menganjurkan px untuk tidur dan bed tres total.
                           -  Membantu semua kebutuhan ibu seperti memberi minum, menyuapi makanan dan membantu BAK.
      13.30            -  Memasang infuse dengan cairan RL (24 tetes).
                           -  Memeriksa TTV :
                              -  T : 110/70 mmHg                    -  N   : 80 x/menit
                              -  S  : 37º C                                 -  RR : 22 x/menit       
                              -  Lingkar Abdomend : Tidak ada pembesaran lingkar perut.


VII.    EVALUASI
Tanggal 29 Mei 2006    Jam 14.00 WIB.
S    :  Px mengatakan nyeri pada bagian perut sebelah kanan.
O      :  -  K/U Ibu :
            Kesadaran : Composmenitis
         -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 80 x/menit
            -  S   : 37º C
         -  RR  : 22 x/menit
         -  Lingkaran Abdomend : Tidak ada pembesaran lingkar perut.
         -  Perdarahan  : ± 50 cc
A   :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik + pre operasi.
P    :  Persiapan operasi.

Tanggal 30 Mei 2006    Jam 10.00 WIB.
S    :  Px mengatakan nyeri pada bagian perut sebelah kanan.
O      :  -  K/U Ibu :
            Kesadaran : Composmenitis
         -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 80 x/menit
            -  S   : 37º C
         -  RR  : 22 x/menit
         -  Hb : 11,2 gr %
         -  Lingkar Abdomen : Tidak ada pembesaran lingkar perut.
         -  Perdarahan  : ± 50 cc         
A   :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik + pre operasi.
P    :  Kirim px ke kamar operasi.




Tanggal 31 Mei 2006    Jam 11.30 WIB.
S    :  Px mengatakan nyeri luka operasi.
O      :  -  K/U Ibu :
            Kesadaran : Cukup
         -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 84 x/menit
            -  S   : 37º C
         -  RR  : 24 x/menit
         -  UP : 500 cc
         -  Flatus : 3 kali
         -  Perdarahan  : ± 20 cc         
A   :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik + post operasi.
P    :  - Therapi dilanjutkan.
         - Perawatan luka operasi.

Tanggal 01 Juni 2006   Jam 11.30 WIB.
S    :  Px mengatakan nyeri luka operasi.
O      :  -  K/U Ibu :
            Kesadaran : Cukup
         -  T  : 110/70 mmhg
            -  N  : 80 x/menit
            -  S   : 37º C
         -  RR  : 22 x/menit
         -  UP : 500 cc
         -  Perdarahan  : ± 50 cc         
A   :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik + post operasi.
P    :  - Therapi dilanjutkan.
         - Perawatan luka operasi.



Tanggal 02 Juni 2006   Jam 04.00 WIB.
S    :  Px mengatakan nyeri luka operasi.
O      :  -  K/U Ibu :
            Kesadaran : Cukup
         -  T  : 100/70 mmhg
            -  N  : 86 x/menit
            -  S   : 37º C
         -  RR  : 24 x/menit
         -  UP : 500 cc
         -  Perdarahan  : ± 10 cc         
A   :  GII P00010 UK 8 minggu dengan kehamilan ektopik + post operasi.
P    :  - Px pulang.
         - Kontrol 1 minggu.


Previous
Next Post »

Translate