ASUHAN KEBIDANAN
PADA Bayi Baru Lahir Ny. U
Di BPS Ria Herianto
Surabaya
Disusun oleh :
NINA VERAWATI
NPM. 05021054
PRODI D – IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL SURABAYA
2006 - 2007
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk disyahkan
sebagai laporan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Imunisasi Campak pada “ By. E
“ di Rumah Bidan Praktek Swasta Surabaya, pada :
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Nina
Verawati
Mengetahui
Pembimbing
Akademik Pembimbing Praktek
Keb.A STIKES Insan Unggul BPS RIA
Sutjiati Dwi Handayani, S.Pd,
SST Ria Herianto, Amd. Keb
Ka. Prodi Kebidanan
STIKES Insan Unggul
Endang Sri Resmiati, SH, SST.
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan studi kasus dengan
judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi “E“ Umur 8 bulan Dengan Imunisasi Campak ini
disusun oleh Mahasiswa semester IV Prodi Kebidanan STIKES INSAN UNGGUL Surabaya
selama melaksanakan praktik klinik di BPS Ria Herianto Amd. Keb mulai tanggal 09
Juni 2007 sampai dengan 06 Juli 2007.
Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Ria Herianto Amd. Keb, selaku
Pemilik dan Pembimbing Praktik di
BPS Ria Herianto Amd. Keb Surabaya.
2.
Kakak pendamping di BPS Ria Herianto
Amd. Keb Surabaya.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu berbagai
kritik dan saran yang membangun penulis
harapkan.
Surabaya, Juni 2007.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Imunisasi (vaksinasi) merupakan
aplikasi prinsip – prinsip imunologi yang paling terkenal dan paling berhasil
terhadap kesehatan manusia. Karena
vaksinasi bergantung pada respon imun spesifik, keberhasilan vaksinasi sangat
bergantung pada dihasilkannya preparat antigerik pathogen yang :
·
Aman untuk diberikan.
·
Merangsang jenis imunitas yang
tepat.
·
Dengan
harga yang dapat dijangkau oleh populasi yang menjadi tujuan vaksinasi.
Pemberian imunisasi memang sangat
penting sekali terutama pada bayi, karena sangat penting untuk membangun
pertahanan tubuh bayi. Pertahanan tubuh bayi dan balita belum sempurna. Itulah
sebabnya pemberian imunisasi baik wajib maupun anjuran, dianggap penting bagi
mereka untuk membangun pertahanan tubuh. Dengan imunisasi, diharapkan anak
terhindar dari berbagai penyakit yang membahayakan jiwanya.
B. TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola
pikir secara ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta
mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada By. E Usia 8
Bulan dengan Imunisasi Campak di BPS
Ria Herianto Surabaya.
b.
Tujuan Khusus
a.
Mahasiswa
mampu melakukan pengkajian data, baik data subyektif maupun data obyektif pada
bayi dengan pemberian imunisasi
b.
Mahasiswa
mampu melakukan analisa data dari hasil pengkajian data
c.
Mahasiswa
mampu merumuskan diagnosa, masalah dan diagnosa potensial yang mungkin ada
d.
Diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan pemberian
imunisasi
e.
Mahasiswa
mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun
f.
Mahasiswa
mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan pada bayi dengan
pemberian imunisasi
g.
Mahasiswa
mampu mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada bayi dengan pemberian
imunisasi
C. PELAKSANAAN
Laporan studi kasus ini
disusun selama melaksanakan praktek klinik di BPS Ria Herianto Amd. Keb. mulai
tanggal 09 Juni 2007 sampai dengan 06 Juli 2007 dan pengkajian dilaksanakan
pada tanggal 11 Juni 2007.
BAB II
LANDASAN TEORI
1.
Definisi
Morbili adalah penyakit infeksi virus akut menular
yang ditandai dengan 3 stadium :
a.
Stadium katarai
b.
Stadium eropsi
c.
Stadium kenuolsi
2.
Etiologi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam
secret rasofaring dan darah selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul
bercak – bercak, cara penularan dengan droplet dan kontak.
3.
Epidemiologi
Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian
menyebabkan kekebalan seumur hidup. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah
menderita morbili akan mempunyai kekebalan secara pasif (melalui placenta)
sampai umur 4 – 6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan berkurang
sehingga sibayi yang lahirnya tak mempunyai kekebalan terhadap morbili dan
dapat menderita penyakit ini setelah ia dilahirkan bila seorang wanita
menderita morbili ketika ia hamil satu bulan atau 2 bulan. Maka 50 %
kemungkinan akan mengalami abortus. Bila ia menderita morbili pada trimester
pertama, kedua dan ketiga maka ia mungkin melahirkan anak dengan kelainan bawaan
atau seorang anak dengan BBL (Bayi Berat Lahir) rendah / lahir mati / anak
kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.
4.
Patofisiologi
Sebagai reaksi terhadap virus maka terjadi eksudat yang
serius dan proli ferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimor Forukleus di
sekitar kapiler, kelainan itu terdapat
pada kulit selaput lendir nasofaring Bronkus dan Conjungtiva.
Penyakit ini di bagi 3 stadium
yaitu :
1.
Stadium kataral (prodomal)
Stadium ini berlangsung selama
4-5 hari disertai panas, malaise, batuk, Fotabia, konjungtivits.
2.
Stadium eropsi
Korizo dan batuk bertambah, timbul titik merah di
palatum durum dan palatum mole terdapat pembesaran kelenjar getah bening di
sudut mandibula dan di daerah leher belakang.
3.
Stadium konvarensi
Eropsi berkurang, meninggalkan
bekas yang berwarna lebih tua yang lama kelamaan akan hilang sendiri.
5.
Diagnosa Banding
1.
German Measles
2.
Eksartema Sagitum
6.
Vaksine Campak
1.
Penyimpanan : Dalam
lemari es pada suhu 2,8 ºC.
2.
Gunanya : Memberikan
kekebalan terhadap penyakit campak.
3.
Sasarannya : Vaksin
yang dibuka dan keringkan, tiap dosis mengandung virus campak hidup suku
Schwarz yang sudah dilemahkan (± 5 tahun, atteruated) tidak kurang dari 10³ Tc
10.50 kematian 5 mcg reomicin 5 mg dan di stabilisasi dengan albumin 0,35 %.
4.
Kadaluarsa : 2
tahun sesudah tanggal pengeluaran yang dapat dilihat dalam label dan 3 jam
setelah vaksin dibuka dan dilarutkan.
5. Dosis : Setelah dilarutkan dengan pelarut khusus
diberikan 1 dosis 0,5 ml satu kali suntikan setelah umur anak tersebut 9 bulan.
6. Cara Pemberian : Intramuskuler, sukutan
dalam.
7. Kontraindikasi : Panas lebih dari 38 ºC,
riwayat kejang demam.
8. Kemasan : Flakon berisi 10 dosis yang dibekukan kering,
berikut pelarut 5 ml (Aqua Bidest).
9.
Reaksi samping :
·
Demam > 39 – 40 ºC.
·
Rasta
Rasio =
1/16 – 1/6
=
1/100 – 1/5
·
Trombcytoperia
purpurs : sangat jarang terjadi.
·
Kejang demam : 1/2500 – 1/100
·
Encepalopaty : 1/1.000.000 – 1/17.600
·
Subocutes derosing pan
encephalitis
(SSPE) :
1/1.000.000
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 Januari 2006
Tempat : BPS RIA Surabaya
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : By. E
Tanggal Lahir : 9 Oktober 2006
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 8 bulan
Diagnosa medik : Imunisasi Campak
Nama Ibu : Ny. S Nama
Ayah : Tn. Z
Umur : 25 tahun Umur : 27 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Pogot 55 Alamat : Pogot
55
2.
Alasan kunjungan
Ibu
datang dengan bayinya yang berumur 8 bulan ingin di imunisasi Campak.
3.
Riwayat kehamilan dan
kelahiran
a.
Prenatal
Anak E merupakan anak ke III dari
pasangan Ny. S dan Tn. Z. Pada saat hamil, ibu selalu kontrol terhadap
kehamilannya ke Dokter dengan frekwensi TM I 1x, TM II 3x, TM III 7x sampai
dilahirkan. Selama hamil ibu tidak mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok,
minum alkohol, dan minum jamu. Keluhan saat hamil pada TM I : mual muntah,
nafsu makan menurun, TM II dan TM III tidak ada keluhan.
b.
Natal
Bayi lahir Spontan, jenis kelamin
perempuan, lahir tanggal 9 Oktober 2006, BB : 3100 Kg, PB : 51 cm, bayi
ditolong oleh Dokter.
c.
Post Natal
Bayi lahir sehat, minum ASI (Air Susu Ibu)
ditambah MPASI (Makanan Pendampin Air Susu Ibu) sampai sekarang.
4.
Riwayat kesehatan
keluarga
Dalam keluarga bayi (Ayah maupun
Ibu) tidak ada yang mempunyai penyakit menurun, menahun, menular (Seperti DM,
HT, Jantung, Asma, TBC, Hepatitis dll).
5.
Riwayat imunisasi
Pada tanggal 1 November 2006, anak
telah di imunisasi HB I dan Polio I. Tanggal 12 November 2006, anak telah di
imunisasi BCG. Pada tanggal 14 Januari 2007, anak telah di imunisasi combo I
(HB + DPT) dan Polio II. Pada tanggal 18 Februari 2007, anak telah di imunisasi
combo II dan Polio III dan pada tanggal 18 Maret 2007, anak telah di imunisasi
combo III dan Polio IV
6.
Kebiasaan sehari - hari
a. Makan : Bayi minum ASI + MPASI sampai sekarang.
b. Pola
tidur : Bayi tidur ± 15 jam / hr dan bangun menangis
jika lapar, kencing, BAB dan bermain.
c. Kebersihan
: Mandi 2 kali sehari, ganti baju 2x / hari setelah mandi, ganti baju
jika basah, BAK, BAB.
d. Eliminasi : BAK ± 7 x / hr
BAB
± 1 x / hr
7.
Keadaan kesehatan saat
ini
a. Diagnosa :
Imunisasi Campak
b. Bayi dalam keadaan sehat
c. Status Nutrisi : kebutuhan bayi yang dikonsumsi sesuai dengan jumlah
kebutuhannya, ASI + MPASI.
B.
Data Objektif
1.
Pemeriksaan umum
a.
Keadaan umum : Baik
b.
Kesadaran : Composmenitis
c.
TTV :
N = 110 x / menit BB = 8500 gram
RR = 28 x / menit S = 36,8°C
2.
Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak ada benjolan.
Mata : Simetris, sclera tak ikterus, conjungtiva tak
anemis.
Hidung : Simetris, tak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan, bersih.
Mulut : Simetris, tidak ada labiopatoskisis, bibir
tidak kering, lidah bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena
jugularis.
Dada : Tidak ada retraksi intercostae.
Abdomen : Tidak kembung, tidak ada massa.
Genetalia : labia mayor menutup labia minor
Anus : Ada lubang anus.
Ekstramitas : Simetris, tidak ada polidaktili / syndaktili.
3.
Pemeriksaan tingkat
perkembangan
a.
Adaptasi social : Bayi
dapat beradaptasi social (dengan orang tua dan orang lain).
b. Bahasa : Menangis untuk menanyakannya rasa lapar dan
haus, BAB, BAK dan rasa sakit.
Bayi
mampu mengucapkan dua suku kata misal : ma - ma
c. Motorik halus : Pasien dapat
menggegam, mengayunkan tangan dan kaki.
d. Motorik kasar : Dapat tengkurap dan
berbalik sendiri
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH dan
KEBUTUHAN
DS : Ibu
datang dengan bayinya dengan umur 8 bulan dan ingin imunisasi campak.
DO :
K/U : Baik
RR : 28 x / menit
BB : 8500 gram
Dx :
Bayi umur 8 bulan BB : 5200 gram dengan imunisasi campak.
Masalah :
tidak ada
Kebutuhan :
memberi imunisasi campak pada bayi
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada
V. PERENCANAAN
1. Lakukan pendekatan pada bayi dan keluarga.
R/
menjalin hubungan yang baik dan menciptakan kepercayaan pada keluarga terhadap
petugas.
2. Berikan penjelasan pada keluarga bayi
tentang vaksinasi campak dan efek sampingnya.
R/ Ibu dapat mengerti tentang vaksinasi campak
dan efek sampingnya.
3.
Lakukan persiapan injeksi
campak.
R/ agar proses injeksi berjalan dengan lancar.
4. Lakukan penjelasan tentang tindakan
injeksi vaksin campak.
R/ Penjelasan petugas pada keluarga membantu
kelancaran dalam melakukan tindakan
5.
Lakukan injeksi vaksinasi
campak.
R/ anak telah mendapatkan vaksin campak.
6. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
terutama pada daerah bekas suntikan.
R/ pencegahan terjadinya infeksi.
7. Anjurkan ibu untuk kembali 1 bulan lagi
untuk menimbang
R/ untuk
dapat mengetahui tumbuh kembang anak
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 26 Juni 2007
Jam 08.30 Melakukan
pendekatan pada bayi dan keluarga dengan melakukan anamnesa.
Jam 08.40 Memberikan
penjelasan pada keluarga tentang vaksinasi campak dan efek sampingnya bahwa
vaksinasi campak di suntikan pada paha atau lengan
Jam 09.00 Melakukan
persiapan injeksi vaksin campak
Alat
: Spuit
Vaksin campak dalam flacon + pelarut. Vaksin
campak dilarutkan kemudian diambil
0,5 cc, pastikan didalam spuit tidak ada udara
Kapas dan
air DTT
Jam 09.10 Memberikan
penjelasan tentang tindakan injeksi vaksin campak bahwa akan disuntik dipaha atau
lengan
Jam 09.12 Petugas
mencuci tangan terlebih dahulu di bawah air mengalir sebelum melakukan tindakan
Jam 09.15 Melakukan
injeksi vaksin campak 0,5 ml secara Sub Cutan dengan mengoleskan kapas air DTT
dahulu dengan arah memutar dari arah dalam menuju keluar. Kemudian kita
masukkan jarum secara Sub Cutan dan kita lakukan aspirasi untuk memastikan bahwa
ujung jarum tidak mengenai pembuluh darah kemudian kita masukkan vaksin secara
perlahan-lahan kita tekan dengan kapas air DTT. Kemudian spuit dispool dengan
larutan chlorin terlebih dahulu lalu dibuang di tempat safetybox, kapas dibuang
ditempat sampah medis. Setelah melakukan tindakan petugas mencuci tangan
dibawah air mengalir
Jam 09.25 Menganjurkan
pada keluarga / ibu untuk menjaga kebersihan terutama pada daerah bekas
suntikan
Jam 09.40 Menganjurkan
keluarga / ibu kembali untuk pemberian imunisasi DPT boster untuk bayinya.
VII. EVALUASI
Tanggal 26 Juni 2007, pukul 09.45
S : Ibu mengatakan bahwa bayinya telah disuntik
Imunisasi campak.
O : K/U bayi baik
Imunisasi
campak telah di berikan pada bayi jam 09.15.
RR : 40 x / menit
A : Bayi umur 8 bulan BB : 8500 gram dengan
imunisasi campak.
P :
·
Anjurkan
ibu untuk menjaga kebersihan terutama pada daerah bekas suntikan
·
Anjurkan
ibu untuk kembali 1 bulan lagi untuk menimbang bayinya untuk mengetahui tumbuh
kembang anak
DAFTAR PUSTAKA
§ Mochtar, Rustam, “ Sinopsis Obstetri ” ,
ECG. Jakarta : 1998.
§ Manuaba “ Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan ,
dan Keluarga Berencana untuk Pendidik Bidan ”, Penerbit buku kedokteran,
Jakarta : 1998.
§ Prawirohario, Sarwono, “ Asuhan Maternal dan
Nonatal ”, YBPSP, Jakata : 2002.
§ Varney, Helen, “ Buku Saku Bidan “, Penerbit
buku kedokteran, Jakarta : 2001.
ConversionConversion EmoticonEmoticon